Anda di halaman 1dari 70

Sesi 1 : MEMAHAMI

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Unit Modul
• DAFTAR RIWAYAT HIDUP
• Euis Siskaningrum, S.S., M.Pd.
• Etty Sulistyawati , S Pd., MM
• Jabatan : Widyaiswara
• BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata – Kemdikbud
• Jl.Raya Parung km 22-23, kec. Bojongsari, Kota
Depok -Jabar
• Fax.0251-8616332 telp 021- 7431270
• Bbppmpv.bispar@kemdikbud.go.id
Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan
sebuah perlombaan balap. Hal yang terpenting
dalam sebuah perjalanan adalah tujuannya. Tanpa
tujuan, kita pastilah hanya buang-buang waktu dan
biaya saja. Jika sebuah tujuan jelas dan penting bagi
hidup kita, pastilah kita akan mencari dan
menggunakan berbagai cara untuk mencapainya,
seberapapun lamanya atau seberapapun
menantangnya.
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di Sumber gambar: Nick Fewings/ www.unsplash.com

setiap fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran


(CP) adalah kompetensi minimum yang harus dicapai
peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP
dirancang dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dan Standar Isi.
Tujuan Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka


Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD.
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata
pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat
menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa
hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”

(lihat: SK BSKAP No. 33 Tahun 2022 Perubahan SK BSKAP No. 8 2022 Capaian Pembelajaran PAUD dan
Dasmen pada Kurikulum Merdeka)
CP dan strategi mencapai CP menggunakan
Understanding byKerangka Kerjasebuah
Design merupakan Understanding
kerangka kerjabydengan
Designfokus pada proses
perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum, asesmen, dan instruksi
pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:

1. Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan learning transfer
(kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah performa otentik)
2. Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari tujuan akhirnya terlebih
dulu
CP disusun menggunakan
Metode perancangan metode
kurikulum Backward
pendidikan Design
ini dimulai dengan menentukan tujuan
akhir yang diinginkan terlebih dahulu sebelum menentukan kegiatan pembelajaran dan
asesmen yang digunakan.
Backward Design melibatkan 3 tahap perencanaan:

Merencanakan
Menentukan
Identifikasi hasil pengalaman
bukti-bukti yang
yang diinginkan belajar dan
dapat diterima
instruksi
Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP dan ATP
Apa pembelajaran yang dapat terus

melekat, bernilai, dan bisa diterapkan


dalam kehidupan siswa, jauh setelah ia lulus mata
pelajaran tersebut?
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,
CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
untuk mencapainya (fase).

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi


memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi


untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan
pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan
dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai
CP, sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai
garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam
6 etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3
tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta didik di
satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru
dan siswa untuk menyesuaikan rancangan
pembelajaran dengan tahapan perkembangan,
kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar
siswa (Teaching at The Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan
dapat memiliki waktu lebih panjang untuk memahami
dan mendalami konsep-konsep dan keterampilan
untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP.
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SMP


• Fase Fondasi (TK B) • Fase D (Kelas 7-9 SMP)

Jenjang SD Jenjang SMA/SMK


• Fase A (Kelas 1-2 SD) • Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus, apabila mengalami hambatan
intelegensi dapat menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak
mengalami hambatan intelegensi dapat menggunakan CP reguler
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil
Asesmen Diagnostik. Sangat mungkin sekali, di sebuah kelas terdapat
perbedaan CP yang digunakan.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen
• Fase A : Pada umumnya usia • Fase D : Pada umumnya usia
mental (≤7 tahun) mental (±9 tahun)

• Fase B : Pada umumnya usia • Fase E : Pada umumnya usia mental


mental (±8 tahun) (±10 tahun)

• Fase C : Pada umumnya usia • Fase F : Pada umumnya usia mental


mental (±8 tahun) (±10 tahun)
Elemen Dalam CP
Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau
kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase
pada mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri
yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda
dengan mata pelajaran lainnya.
Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-
dasar Literasi dan STEAM

• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan


Analisis Data dan Peluang.
Elemen dalam CP
Jika pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, diperlukan beberapa kompetensi esensial agar tepat
waktu dan selamat mencapai tujuan. Contohnya, jika ingin melakukan perjalanan dengan cara
mengemudikan mobil, ada beberapa elemen yang perlu dipelajari seperti mengenali bagian dan
cara kerja mobil, mengemudi, keselamatan mengemudi, navigasi dan pengendalian emosi. Masing-
masing elemen memiliki capaiannya sendiri yang saling menunjang agar seseorang dapat
memenuhi CP mengemudikan mobil.

Tentu saja jika perjalanan ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, berlari,
bersepeda, atau berlayar, elemen Capaian Pembelajarannya sangat mungkin berbeda dengan
mengemudikan mobil. Mungkin elemennya lebih sedikit/banyak, mungkin mirip atau sama.

Elemen setiap mata pelajaran dapat memiliki persamaan atau perbedaan karakteristik satu
dengan lainnya.
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa
Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya
melalui visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai penguasaan
ruang dengan penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan
pada akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi peserta didik
telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi
dan prosedur yang mewakili perasaan dan empati peserta didik.
• Silahkan buka CP untuk Mapel Bapak /Ibu masing- masing ,
• amati Elemen dan CP untuk masing masing elemen.
Bentuk Pemahaman Dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori
belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah
kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah


proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak
bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa
mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman
sebelumnya
Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling
tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan
memahami di level C2.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Explanation menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
Interpretation karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah
dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi , melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami pikiran yang berbeda
Empathy dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
Self-Knowledge secara internal.
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman siswa
atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan siklus.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini (mampu
menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki
sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah
mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan


Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Matematika Fase B elemen Bilangan
Penjelasan Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000
Explanation dengan kata-kata sendiri, mengaitkan dengan nilai
Peserta didik menunjukkan
tempat, mengurutkan dan membandingkan
pemahaman dan intuisi bilangan bilangan 10.000 dengan bilangan lain
(number sense) untuk bilangan cacah
sampai dengan 10.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai Interpretasi Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan
Interpretation gambar
tempat, membandingkan,
mengurutkan, menggunakan nilai Aplikasi Menggunakan pemahaman 10.000 untuk
tempat, melakukan komposisi dan Application memecahkan masalah dalam dunia nyata
dekomposisi bilangan. Mereka juga (misalnya berbelanja di kantin dengan uang
Rp.10.000,00 atau soal cerita/ simulasi jual-beli)
dapat menyelesaikan masalah
berkaitan dengan uang menggunakan Perspektif Menemukan berbagai cara berbeda untuk
ribuan sebagai satuan. Perspective mendapatkan nilai 10.000
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia Fase D elemen Menyimak

Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta


Peserta didik memahami informasi Interpretation emosi yang ditangkap dari puisi tersebut
berupa gagasan, pikiran, Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau
pandangan, arahan atau pesan Application membuat karya untuk merespons puisi
dari teks deskripsi, narasi, puisi, Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari
eksplanasi dan eksposisi dari teks Perspective sudut pandang yang berbeda.

visual dan audiovisual untuk


Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan
menemukan makna yang tersurat Empathy mencoba merasakan emosi yang dirasakan
dan tersirat. penulis dan dituangkan dalam media yang
berbeda.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Khusus Fase D elemen Menyimak

Penjelasan Menjelaskan kembali isi sebuah teks cerita


Peserta didik mampu menyimak dengan Explanation pendek, puisi, drama, atau surat resmi dalam
saksama, memahami dan memaknai bentuk lisan atau isyarat
instruksi, mengidentifikasi informasi Aplikasi Mampu mengikuti instruksi kerja tertulis
berupa fakta atau proses kejadian dari Application sederhana. Mampu menceritakan kronologi
sebuah peristiwa berdasarkan arahan
teks petunjuk/arahan sederhana, teks sederhana
cerita pendek, surat pribadi, teks puisi,
Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah teks
teks drama, dan surat resmi seperti surat Perspective cerita pendek, puisi, atau drama
undangan dan surat pemberitahuan yang
disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat, Interpretasi Bermain peran berdasarkan sebuah teks
Interpretation cerita pendek, puisi, atau drama
teks aural (teks yang dibacakan) dan teks
audiovisual.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Seni Tari Fase F elemen Menciptakan
Pengenalan Diri Mengenali kemampuan dan keterampilan gerak
Peserta didik mampu menciptakan Self Knowledge tubuhnya dalam membawakan tarian tradisi.
Memilih teknik, pola gerak tertentu, makna atau
tari kreasi yang terinspirasi dari hasil simbol untuk menciptakan tari kreasi pribadi.
membandingkan berbagai
pertunjukkan tari tradisi dan kreasi Aplikasi Menerapkan pilihan teknik, pola gerak tertentu,
berdasarkan makna, simbol, dan Application makna atau simbol untuk menciptakan tari kreasi
pribadi.
nilai estetis dari perspektif berbagai
aspek seni. Perspektif Menyaksikan/menarikan berbagai tari tradisi dan
Perspective memahami perbedaan dan persamaan budaya dari
dua atau lebih daerah melalui tari tradisinya.

Empati Mencoba merasakan emosi yang dirasakan dalam


Empathy sebuah karya tari tradisi yang menginspirasinya
untuk kemudian mengekspresikannya emosi
tersebut dengan gayanya sendiri ke dalam tari
kreasinya
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
PAUD (Fase Pondasi) elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti
Pengenalan Diri Mengenali identitas dirinya dan makhluk hidup
Peserta didik mengenali dan Self Knowledge lainnya sebagai ciptaan Tuhan. Mengenal anggota
keluarga intinya
mempraktikkan nilai dan
kewajiban ajaran agamanya. Aplikasi Mengetahui prosedur perawatan kebersihan diri
Anak mengamalkan nilai-nilai Application (cara mandi, menyikat gigi, menggunakan toilet dll),
adab makan dan minum, menggunakan kata “Terima
ajaran agamanya dalam interaksi Kasih”, “Tolong” dan “Permisi”, terbiasa berdoa.
dengan sesama dan lingkungan
(tumbuhan, hewan, lingkungan Perspektif Menceritakan harapannya atau apa yang disukai dari
hidup). Anak mengenal Perspective sikap orang lain terhadap dirinya, berdoa
menggunakan bahasanya sendiri
keberagaman dan menunjukkan
sikap menghargai agama dan Empati Role Play, Mengenal aturan dasar dalam sebuah
kepercayaan orang lain. Empathy permainan, mengantri, bergantian menggunakan
sesuatu, membantu orang lain, menyiram tanaman
atau memberi makan atau bermain dengan hewan
Elemen setiap mata
pelajaran dapat berbeda
atau sama satu dengan
lainnya, tergantung
karakteristiknya masing-
masing.
Ruang
Kolaborasi
●Peserta mengenali
kompetensi pada CP
sebuah mata pelajaran
tertentu pada suatu fase

●Peserta menganalisis
peran elemen dalam
membentuk kompetensi
yang akan dicapai dalam
sebuah CP
Diskusi Kelompok
Bersama-sama kelompok kecil (4-6 orang) memba ca CP sebuah mata pelajaran pada fase
yang diampunya.

https://drive.google.com/drive/folders/1gPAx_A5AexKroFAwHbu5Gg4Xx1D9jGRL?usp=sharing

Peserta mendiskusikan dan membuat presentasi digital 1-2 halaman berdasarkan


pertanyaan:
• Apa kompetensi yang ingin dituju CP mata pelajaran ini?
• Apa saja elemen dalam CP mata pelajaran pada fase yang saya ampu?
• Bagaimana elemen-elemen tersebut membentuk kompetensi yang ingin dituju CP?
• Bagaimana elemen tersebut berperan menentukan proses pembelajaran?
Kelompok:
Nama Anggota :
1. 3.
2. 4.

CP Mapel/Fase Kompetensi Yang Dituju CP Elemen CP Hubungan dan Peran Elemen Dengan
Kompetensi Yang Dituju CP

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

1. Peserta dipersilakan memodifikasi lembar kerja ini menjadi bagan atau peta pikiran sesuai kebutuhan kelompok.
2. Setiap peserta menyerahkan hasil temuannya pada notulen kelompok untuk dikompilasi ke dalam presentasi.
3. Setiap kelompok menyerahkan satu presentasi saja. Panjang presentasi menyesuaikan hasil diskusi kelompok.
Elaborasi
Pemahaman
1. 2. 3. 4.

Apa hal baru yang saya Bagaimana pandangan Bagaimana pandangan Bagaimana menurut
dapatkan dan saya mengenai saya mengenai saya seandainya saya
mengubah paradigma penggunaan fase hubungan mengajar tanpa
saya dari modul dalam CP? pengurangan konten mengetahui
Pemahaman CP ini? materi dengan kompetensi yang dituju
pencapaian CP? siswa?

5. 6. 7. 8.

Apa hal baru yang saya Apa saja cara yang Apa hal baru yang saya Apa hal yang ingin saya
dapatkan mengenai dapat saya gunakan dapatkan dari ketahui lebih lanjut
kaitan CP dengan untuk mengetahui penggunaan metode mengenai CP?
pembelajaran yang apakah siswa sudah Backward Design?
berpusat pada siswa? memahami apa yang ia
pelajari?
1. 2. 3. 4.

Bagaimana elemen- Apa saja yang dapat Apa yang dimaksud Mengapa CP hanya
elemen suatu mapel dilakukan seseorang dengan kompetensi? memuat tujuan akhir
untuk menunjukkan pembelajaran dan
membentuk kompetensi rentang waktu untuk
yang dituju CP mapel bahwa ia sudah mencapainya?
tersebut? memahami suatu konsep/
menguasai suatu
keterampilan?

5. 6. 7. 8.

Apa kaitan Capaian Mengapa dalam teori Mengapa penting Apa yang sebaiknya
Pembelajaran dengan konstruktivisme, menentukan hasil yang dilakukan saat ada siswa
pembelajaran yang kemampuan diinginkan terlebih dulu yang “tertinggal” Fase ?
“Memahami” dianggap dalam penyusunan CP?
berpusat pada siswa?
sebagai level tertinggi?
SESI 2:
Merancang
Pembelajaran
Menyusun TP dan ATP
Pengalaman Diri
Mari mengingat masa-masa saat Bapak dan
Ibu menjadi murid atau saat menjadi Guru.
Pernahkah Bapak/Ibu mengalami hal-hal
berikut:

1. Mengajak murid/melakukan presentasi di depan kelas


2. Mengajak murid/menggunakan format ‘diketahui,
ditanyakan, jawab’ ketika mengerjakan soal cerita
Matematika
3. Mengajak murid/melakukan kerja kelompok untuk
mendiskusikan suatu tugas
Apa Tujuannya?

1. Apa tujuan dari kegiatan PRESENTASI? Apa saja yang bisa dipelajari dari kegiatan
tersebut?
2. Mengapa murid harus menggunakan format tertentu saat menyelesaikan soal
mata pelajaran tertentu? Apa tujuannya?
3. Mengapa setting kelas dibuat berkelompok untuk menyelesaikan sebuah tugas?
Apa manfaatnya?

Silahkan Bapak/Ibu mengambil waktu sekitar 10 menit untuk memikirkan kembali


pengalaman tersebut. Lalu bagikan cerita pengalaman/pandangan/pendapat Bapak Ibu
tentang hal tersebut.
Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Pendekatan Backward
Design dalam Struktur
Kurikulum
Tujuan akhir pembelajaran adalah
Profil Pelajar Pancasila.
Pencapaian menuju tujuan akhir
tersebut dilakukan melalui struktur
kurikulum operasional sekolah.
Struktur kurikulum operasional disusun
menggunakan pendekatan Backward
Design. Pendidik perlu merumuskan Tujuan
Pembelajaran dan menyusun Alur terlebih
dahulu, sebelum membuat Modul Ajar.

Pendekatan ini memungkinkan satuan


pendidikan untuk menentukan Tujuan
Pembelajaran dan menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran secara mandiri, sesuai
situasi spesifik masing-masing.

Lalu, bagaimana penerapannya?


Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
Pertanyaan Pemantik untuk Merumuskan TP
Pertanyaan untuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan:
1. Secara konkret, kemampuan apa saja yang perlu peserta didik
tunjukkan?
2. Tahap berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Apa yang dapat mendukung
3. Hal apa saja yang perlu dipelajari dari satu konsep besar yang pemahaman?
dinyatakan dalam CP?
4. Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian peserta
Apa yang perlu dikuasai?
didik dapat dimanfaatkan sebagai konteks dalam mempelajari
Bagaimana tahapan
konten/topik CP?
berpikirnya?
pertanyaan ini membantu
kita untuk :

• Membuat tujuan pembelajaran yang konkret Pemahaman dan


dan spesifik keterampilan penting
• Menentukan konten terbaik apa yang perlu dimiliki?
• Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
ketika menentukan TP:

• Karakteristik Peserta Didik


• Konteks Lingkungan Pembelajaran
• Karakteristik Mata Pelajaran
• Topik/konsep yang dipelajari
Karakteristik Peserta Didik
Mengenali karakteristik peserta didik bisa dilakukan
lewat berbagai cara: asesmen awal, observasi, serta
mengenali tahap perkembangannya.
Hal ini dilakukan agar pendidikan tetap berpihak
pada peserta didik dan menuntun mereka pada
kekuatan kodratnya.
KODRAT: TAHAP TUMBUH-KEMBANG (WIRAGA-WIRAMA) KHD
0-8 TAHUN 9-16 TAHUN 17-24 TAHUN

WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)

WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin, selaras dengan
sesama dan semesta

Taman indria,
SD, SMP SMP, SMA SMA+
TK/PAUD, SD
Konteks Lingkungan Pembelajaran
Mari memperhatikan dengan seksama karakteristik satuan pendidikan
masing-masing melalui beberapa pertanyaan berikut:

1. Apa visi, misi, dan tujuan pendidikan di sekolah saya?


2. Bagaimana bentang alam yang dominan di daerah sekolah saya?
Bagaimana potensi tersebut dapat memengaruhi dan dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik masyarakat di sekitar sekolah saya?
4. Apa kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah sekolah
saya?
5. Bagaimana peta profil guru, murid, dan orangtua di sekolah saya?
Karakteristik Mata Pelajaran dan
Topik yang Dipelajari
Kedua hal ini telah dijelaskan dengan cukup lengkap di dokumen
Capaian Pembelajaran untuk setiap Mata Pelajaran. Bila dibaca
seksama, Bapak/Ibu akan menemukan perbedaan atau karakteristik
dari setiap mata pelajaran melalui elemen-elemen yang dihadirkan.

Misalnya: apa perbedaan yang dapat terlihat dari Capaian


Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPAS?
Ada berbagai strategi dan pendekatan yang
dapat digunakan untuk menentukan Tujuan
Pembelajaran. Tiga di antaranya telah disebutkan
dan dicontohkan di video saat
Eksplorasi Konsep tadi.
Prinsipnya, Tujuan Pembelajaran
(TP), terdiri dari:

1. Kompetensi → kemampuan (mencakup


sikap, pengetahuan) dan keterampilan yang
dapat ditunjukkan/didemonstrasikan
peserta didik
2. Ruang Lingkup Materi → konten dan
konsep utama yang perlu dipahami pada 1
unit pembelajaran
Mari berlatih menggunakan metode:
merumuskan tujuan pembelajaran dengan
cara menganalisis kompetensi dan lingkup
materi pada elemen CP
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
Elemen: membaca dan memirsa Fase: A
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan
minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-
kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks
yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Dari Capaian Pembelajaran di atas, silakan Bapak/Ibu menuliskan di kolom chat:


1. kompetensi apa saja yang perlu anak kuasai/tunjukkan?
2. hal apa saja yang menjadi ruang lingkup materinya?
Jenjang SD: mata pelajaran Bahasa Indonesia
elemen: membaca dan memirsa
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang menunjukkan
minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata-
kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik mampu memahami
informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks
yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan
pemirsa yang menunjukkan minat terhadap teks yang
- bersikap menjadi pembaca dan
pemirsa ● sehari-hari
dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu membaca kata- - menunjukkan minat terhadap ● tentang diri dan
kata yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta didik
mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan
teks yang dibaca
lingkungan
yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
dan puisi anak. Peserta didik mampu memaknai kosakata
- mampu memahami informasi ● narasi imajinatif
baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
- mampu memaknai kosakata
baru dari teks ● puisi anak
dengan bantuan ilustrasi.
- mampu memaknai tayangan
yang dipirsa dengan bantuan
ilustrasi

Tujuan Pembelajaran:
1. (kelas 1) : Peserta didik fasih menemukan kosakata terkait diri dari bacaan pendek.
2. (kelas 2) : Peserta didik memahami informasi yang terkait tentang diri dari sebuah
bacaan pendek.
3. apa lagi?
Mata pelajaran TIK
elemen: TIK (teknologi informasi dan komunikasi) | Fase: D
Peserta didik mampu menerapkan praktik baik dalam memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi,
aplikasi peramban untuk pencarian informasi di internet, content management system (CMS) untuk
pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan,
presentasi serta analisis dan intepretasi data.
elemen: PLB (pemanfaatan lintas bidang)
Peserta didik mampu bergotong royong untuk mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi,
menguji, dan menyempurnakan artefak komputasional sebagai solusi persoalan masyarakat serta
mengomunikasikan produk dan proses pengembangannya dalam bentuk karya kreatif yang menyenangkan
secara lisan maupun tertulis.

Dari Capaian Pembelajaran di atas, silakan Bapak/Ibu menuliskan di kolom chat:


1. kompetensi apa saja yang perlu anak kuasai/tunjukkan?
2. hal apa saja yang menjadi ruang lingkup materinya?
elemen: TIK (teknologi informasi dan komunikasi)

Peserta didik mampu menerapkan praktik baik dalam memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi,
aplikasi peramban untuk pencarian informasi di internet, content management system (CMS) untuk
pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan,
presentasi serta analisis dan intepretasi data.

elemen: PLB (pemanfaatan lintas bidang)


Peserta didik mampu bergotong royong untuk mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi,
menguji, dan menyempurnakan artefak komputasional sebagai solusi persoalan masyarakat serta
mengomunikasikan produk dan proses pengembangannya dalam bentuk karya kreatif yang menyenangkan
secara lisan maupun tertulis.

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Peserta didik mampu menerapkan praktik baik dalam ● memanfaatkan aplikasi surel
memanfaatkan aplikasi surel untuk berkomunikasi, ● memanfaatkan
aplikasi peramban untuk pencarian informasi di perkakas TIK peramban untuk pencarian
internet, content management system (CMS) untuk informasi
pengelolaan konten digital, dan memanfaatkan
perkakas TIK untuk mendukung pembuatan laporan, content management
presentasi serta analisis dan intepretasi data. system
laporan, presentasi serta
analisis dan intepretasi data

Tujuan Pembelajaran:
1. (kelas 7) : Peserta didik mampu memanfaatkan aplikasi surel sebagai alat komunikasi
2. (kelas 8) : Peserta didik mampu memanfaatkan aplikasi surel sebagai media
menyampaikan laporan terkait penyajian data.
3. apa lagi?
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Ekonomi
elemen: keterampilan proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik
atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.
Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi,
keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik
menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola
hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga jasa
keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.

Dari Capaian Pembelajaran di atas, silakan Bapak/Ibu menuliskan di kolom chat:


1. kompetensi apa saja yang perlu anak kuasai/tunjukkan?
2. hal apa saja yang menjadi ruang lingkup materinya?
[Jenjang SMA] Mata Pelajaran: Ekonomi
elemen: keterampilan proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik
atau metode yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi berdasarkan
konsep-konsep ekonomi. Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif.
Peserta didik mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi,
keseimbangan pasar, serta bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik mampu menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan menyimpulkan
berdasarkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta didik
menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik membuat pola
hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta menyimpulkan tentang lembaga jasa
keuangan dalam perekonomian Indonesia. Peserta didik menyusun rencana investasi pribadi.

Keterangan:
kompetensi → kemampuan, sikap, keterampilan
ruang lingkup materi
Kalimat CP Kompentensi Ruang Lingkup materi
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu ● melakukan kegiatan fenomena ekonomi
melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan penelitian sederhana
menggunakan teknik atau metode yang sesuai dengan menggunakan konsep-konsep ekonomi.
untuk mengamati, menanya, mengumpulkan teknik atau metode yang bank dan industri keuangan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik sesuai non-bank
kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil ● merefleksikan dan
penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi merencanakan projek keseimbangan pasar
berdasarkan konsep-konsep ekonomi. Peserta lanjutan secara
didik mampu …. kolaboratif
● menyusun rencana
investasi pribadi.

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana tentang fenomena
ekonomi di lingkungannya
2. apa lagi?
Berlatih Dalam Kelompok
Setiap sekolah sila berlatih dan melakukan proses
seperti yang baru kita lakukan secara berkelompok.

1. Pilih CP satu mata pelajaran dari 1 fase.


2. Analisis elemen CP (atau kalimat CP) menjadi
kompetensi dan ruang lingkup materi
3. Rumuskan hasil analisis tersebut menjadi
kalimat-kalimat Tujuan Pembelajaran

Waktu diskusi kelompok: 10 menit.


Sila manfaatkan template berikut untuk
mendokumentasikan hasil diskusi.
LK Menentukan TP

Nama sekolah:
Mata Pelajaran: Fase:
elemen:

Kalimat CP Kompetensi Ruang Lingkup materi

Tujuan Pembelajaran:
1. ..
2. ..
3. ..
4. dst
Mengingat Kembali: Prinsip Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Berlatih dalam Kelompok
Setiap sekolah akan mendapat set beberapa kalimat Tujuan
Pembelajaran dari sebuah mata pelajaran di satu fase
Tugas setiap kelompok adalah: menyusun kalimat-kalimat TP tersebut
menjadi ATP dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan ATP.
Silakan memanfaatkan template LK menyusun ATP berikut (terbuka
untuk penyesuaian tampilan dan konten) untuk mendokumentasikan
hasil diskusi kelompok.
(durasi: 25 menit)
LK Menyusun ATP

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia


Fase: B

Kalimat Tujuan Pembelajaran (dari 2 elemen: menulis, serta membaca dan menyimak)
1. Menyajikan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang terperinci dan akurat dengan topik yang
beragam ke dalam berbagai teks (teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks
eksposisi)

2. Mempraktikkan menulis tegak bersambung dengan terampil

3. Memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari dalam bentuk cetak atau elektronik.

4. Memahami isi teks informatif berkaitan dengan ide pokok dan ide pendukung

5. Memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

6. Membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang dikenalinya dengan fasih.

7. Memahami pesan dan informasi dari teks narasi dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

8. Memahami isi teks narasi berkaitan dengan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita
LK Menyusun ATP

Mata Pelajaran: IPS


Fase: D

Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat
2. Menganalisis hubungan antara keragaman kondisi geografis nusantara dengan pembentukan
kemajemukan budaya
3. Memahami potensi sumber daya alam serta kaitannya dengan mitigasi kebencanaan
4. Memahami dan memiliki kesadaran akan keberadaan diri, serta mampu berinteraksi dengan lingkungan
terdekatnya
5. Menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian
6. Memahami perkembangan masyarakat Indonesia dari masa praaksara, kerajaan, sampai masa kolonial
7. Memahami masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
LK Menyusun ATP

Mata Pelajaran: /Fase:


Alur Tujuan Pembelajaran

Alasan di balik penyusunan ATP di atas:


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai