Anda di halaman 1dari 39

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Perencanaan
Pembelajaran
Hotel Bigland Bogor, 28 Maret 2023

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


“Pekerjaan yang baik tanpa perencanaan
akan jadi sulit.
Perencanaan yang baik tanpa
pelaksanaan hanya akan jadi arsip. ”
-Jusuf Kalla - 2

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Proses perancangan kegiatan pembelajaran

01 02 03 04

Memahami Merumuskan Menyusun Alur Merancang


Capaian Tujuan Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
01
Memahami Capaian
Pembelajaran
Capaian Pembelajaran adalah tujuan
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi
kompetensi yang ingin dicapai memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut , yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,
kecepatan masing-masing. Setiap satuan pendidikan
CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu
dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP,
yang biasanya perlu ditempuh untuk mencapainya. Jalur
sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
tempuh yang akan dilalui dapat ditentukan oleh
pengendara.
TP

TP CP
CP TP
TP
TP

TP

5
Hal yang perlu dipahami tentang kekhasan
capaian pembelajaran:
● Kompetensi ditulis dalam paragraf ya n g m e m a d u ka n a n t a ra
pengetahuan, keterampilan, dan sikap a t a u d isp o sisi u n t u k
b e la ja r.
● D a la m CP , “memahami” m e ru p a ka n ke m a m p u a n ya n g
d ib a n g u n m e la lu i p ro se s d a n p e n g a la m a n b e la ja r ya n g
m e m b e rika n ke se m p a t a n ke p a d a m e re ka u n t u k d a p a t
m e n je la ska n , m e n g in t e rp re t a si d a n m e n g a p lika sika n in fo rm a si,
m e n g g u n a ka n b e rb a g a i p e rsp e kt if, d a n b e re m p a t i a t a s su a t u
fe n o m e n a . (Understanding by Design , W ig g in s & Tig h e (20 0 5))
● Ta kso n o m i Blo o m d ig u n a ka n u n t u k p e ra n c a n g a n pembelajaran
d a n asesmen kelas yang lebih operasional , b u ka n u n t u k CP
ya n g le b ih a b st ra k d a n u m u m .
● Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen
atau kelompok kompetensi esensial ya n g b e rla ku sa m a u n t u k
se m u a fa se p a d a m a t a p e la ja ra n t e rse b u t .
Contoh Elemen Capaian Pembelajaran
Matematika
● Bilangan
● Aljabar
● Pengukuran
● Geometri
● Analisis Data dan Peluang

IPAS Bahasa Indonesia


●Pemahaman IPAS (sains dan sosial) ● Menyimak
●Keterampilan Proses ● Membaca dan memirsa
● Berbicara dan mempresentasikan
● Menulis
Mengapa perlu memahami capaian
pembelajaran?
● untuk mengetahui tujuan, dan
karakteristik dari mata pelajaran.
● Sebagai pemantik ide -ide
pengembangan rancangan
pembelajaran ( kompetensi yang
perlu dimiliki di akhir fase, kata
kunci penting dalam CP, cara
mencapai kompetensi yang perlu
dimiliki, proses belajar seperti apa
yang perlu ditempuh dan materi
apa yang bisa dipelajari termasuk
kedalaman dan keluasannya )
02
Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Lingkup Materi


Kemampuan atau Konten dan konsep
keterampilan yang utama yang perlu
perlu ditunjukkan/ dipahami pada akhir
didemonstrasikan oleh satu unit
peserta didik pembelajaran
Cara merumuskan tujuan pembelajaran

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Merumuskan tujuan Merumuskan tujuan Merumuskan tujuan
pembelajaran secara pembelajaran dengan pembelajaran Lintas
langsung berdasarkan menganalisis Elemen CP
CP ‘kompetensi’ dan
‘lingkup Materi’ pada
CP
03
Menyusun
Alur Tujuan Pembelajaran
Prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (1)

1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian
(goals, bukan objectives);
2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase , tidak terpotong di tengah jalan;
3. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif , (apabila guru
mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu fase;
4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh pakar
mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut;
5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus);
6. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis , dari kemampuan yang
sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran dan
pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik realistik);
Prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (2)

7. Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya terlebih


dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari elemen menjadi tujuan
pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke intinya untuk guru;
8. Alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh , maka
alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan
tuntas penyelesaiannya dalam satu fase) ;
9. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang
(tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya urutannya dapat berbeda, lebih
baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas
sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode; dan
10. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP , bukan profil pelajar Pancasila dan
tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (1)
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang
yang Konkret ke lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan menjelaskan
yang Abstrak tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan
aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).

Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik.
Deduktif Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum mengajarkan
tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh:
Mudah ke yang mengajarkan cara mengeja kata -kata pendek dalam kelas
lebih Sulit
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (2)
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten
Hierarki yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang
lebih kompleks. Contoh: siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum
mereka dapat memahami konsep perkalian.

Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah
Prosedural prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan
selanjutnya. Contoh: dalam mengajarkan cara menggunakan t -test dalam
sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui,
seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan,
memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak
statistik.

Scaffolding Me t o d e p e n g u ru t a n ya n g m e n in g k a t k a n s t a n d a r p e rfo rm a s e ka lig u s


m e n g u ra n g i b a n t u a n s e c a ra b e rt a h a p . Co n t o h : d a la m m e n g a ja rka n b e re n a n g ,
g u ru p e rlu m e n u n ju k k a n c a ra m e n g a p u n g , d a n k e t ika s is w a m e n c o b a n ya , g u ru
h a n ya b u t u h m e m b a n t u . Se t e la h in i, b a n t u a n ya n g d ib e rika n a ka n b e rku ra n g
s e c a ra b e rt a h a p . P a d a a k h irn ya , s is w a d a p a t b e re n a n g s e n d iri.

(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning , 20 0 5; D o o lit t le , 20 0 1; Mo rris o n , Ro s s , & Ke m p , 20 0 7; Re ig e lu t h & Ke lle r,
20 0 9 )
Ilustrasi Alur Tujuan
Pembelajaran

Tujuan Tujuan
Awal
Pembelajaran Pembelajaran
Fase 1 2

Tujuan Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran
3 4

Tujuan Tujuan
Akhir
Pembelajaran Pembelajaran
5 6 Fase
Contoh Alur Tujuan pembelajaran

ATP Biologi:
https://drive.google.com/file/d/1O6zqaYh_7KN6W
770qfFTZSTuxKBr7txb/view?usp=sharing

ATP Fisika:
https://drive.google.com/file/d/1wT -pVw -
DusVIemvCeHjFqMMlfNjARC2f/view?usp=sharin
g

catatan:
Alur tujuan pembelajaran ini hanya inspirasi, guru boleh memodifikasi sesuai
kondisi peserta didik
04
Merancang Pembelajaran
Rencana Pembelajaran

Rencana
Pelaksanaan Modul Ajar
Pembelajaran
Perbandingan Antara Komponen Minimum Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan Modul Ajar
Komponen minim rencana pelaksanaan Komponen minimum modul ajar
pembelajaran

● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan
dalam alur tujuan pembelajaran). dalam alur tujuan pembelajaran).
● Langkah -langkah atau kegiatan ● Langkah -langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau lebih pembelajaran. Biasanya untuk satu tujuan
pertemuan. pembelajaran yang dicapai dalam satu atau
● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen lebih pertemuan.
untuk di awal pembelajaran dan rencana ● Rencana asesmen untuk di awal
asesmen di akhir pembelajaran untuk pembelajaran beserta instrumen dan cara
mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran. penilaiannya.
● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya.
● Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk, misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari peserta
didik.
Modul Ajar
Modul ajar sekurang -kurangnya yang berisi tujuan, langkah,
media pembelajaran, asesmen , serta informasi dan referensi
belajar lainnya yang dapat membantu pendidik dalam
melaksanakan pembelajaran.
Komponen Modul Ajar Versi Lebih Lengkap

Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

● Id e n t it a s p e n u lis m o d u l ● Tu ju a n p e m b e la ja ra n ● Le m b a r k e rja p e s e rt a
● Ko m p e t e n s i a w a l ● As e s m e n d id ik
● P ro fil p e la ja r P a n c a s ila ● P e m a h a m a n b e rm a k n a ● P e n g a ya a n d a n re m e d ia l
● Sa ra n a d a n p ra s a ra n a ● P e rt a n ya a n p e m a n t ik ● Ba h a n b a c a a n p e n d id ik
● Ta rg e t p e s e rt a d id ik ● Ke g ia t a n p e m b e la ja ra n d a n p e s e rt a d id ik
● Mo d e l p e m b e la ja ra n ● Re fle k s i p e s e rt a d id ik ● Glo s a riu m
ya n g d ig u n a k a n d a n p e n d id ik ● D a ft a r p u s t a k a

P e n d id ik m e m iliki ke le lu a s a a n u n t u k memilih d a n memodifikasi


c o n t o h -c o n t o h modul ajar yang tersedia a t a u mengembangkan modul
ajar sendiri , s e s u a i d e n g a n konteks , kebutuhan , d a n karakteristik
peserta didik.
Prinsip Asesmen
a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran , fasilit asi pe m be lajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik , se bagai um pan balik unt uk pe ndidik, pe se rt a didik, dan orang
t ua/wali agar dapat m e m andu m e re ka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya ;

b. ase sm e n dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut , de ngan ke le luasaan unt uk
m e ne nt ukan t e knik dan wakt u pe laksanaan ase sm e n agar e fe kt if m e ncapai t ujuan pe m be lajaran;

c. ase sm e n dirancang se cara adil, proporsional, valid, dan dapat dipe rcaya (re liable ) unt uk menjelaskan
kemajuan belajar , m e ne nt ukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun
program pembelajaran yang sesuai selanjutnya ;

d. laporan ke m ajuan be lajar dan pe ncapaian pe se rt a didik be rsifat sederhana dan informatif , m e m be rikan
inform asi yang be rm anfaat t e nt ang karakter dan kompetensi yang dicapai , se rt a st rat e gi t indak lanjut ;

e. hasil ase sm e n digunakan ole h pe se rt a didik, pe ndidik, t e naga ke pe ndidikan, dan orang t ua/wali se bagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran .
Asesmen FORMatif Asesmen SUMatif
● Membantu untuk ● Asesmen yang
mendapatkan informasi digunakan untuk
atau memberikan umpan
balik cepat memastikan
Kedua Asesmen: ketercapaian atau
● Di awal pembelajaran : ● Merupakan bagian dari
mengetahui kesiapan dan proses belajar menyimpulkan
kebutuhan belajar siswa
untuk mencapai tujuan
● Merupakan kesempatan ketercapaian tujuan
untuk menerima dan
pembelajaran dan memberikan umpan balik pembelajaran capaian
merencanakan
pembelajaran ● Merupakan cara untuk di akhir satu tujuan
mengevaluasi efektivitas
pengajaran dan pembelajaran
● Di tengah pembelajaran
pembelajaran
mengecek
progres/efektivitas
● Contoh : output
pembelajaran projek, tugas,
● Contoh: diskusi presentasi,
terarah,bermain peran, wawancara, tes, esai,
permainan, membuat
karangan atau jurnal, performance .dll.
observasi, dll.
24
Ket erpa dua n Pemb ela ja ra n
Pendidik menyusun rencana
d a n Asesmen pembelajaran termasuk di
dalamnya rencana asesmen
mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran

Melaksanakan asesmen di
Perlu akhir pembelajaran untuk Pendidik melakukan
asesmen di awal
diketahui mengetahui ketercapaian
pembelajaran untuk menilai
tujuan pembelajaran .
kesiapan setiap individu
Hasil dari asesmen ini
peserta didik untuk
dapat digunakan sebagai mempelajari materi yang
salah satu alternatif telah dirancang
untuk asesmen awal
pada pembelajaran Berdasarkan hasil asesmen,
pendidik mendetailkan rencana
berikutnya .
Melaksanakan pembelajaran
pembelajaran dan/atau membuat
dan menggunakan berbagai
perencanaan yang sesuai dengan
metode asesmen formatif
tahap capaian peserta didik
untuk mengecek kemajuan
(pembelajaran berdiferensiasi)
belajar
Contoh Modul Ajar

Fisika
https://drive.google.com/file/d/1G9bwwupBfHFUiCJDy_x596I-0fXJN7sB/view?usp=sharing

Kimia
https://drive.google.com/file/d/1G9bwwupBfHFUiCJDy_x596I-0fXJN7sB/view?usp=sharing

Biologi:
https://drive.google.com/file/d/1fdWPZM5dfMVFvdwvR4VzMC4BR88TSTwY/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1LVFbwI3TbGUG5ot4Vb8NTX4NxAjrB_6y/view?usp=sharing

Catatan:
Modul ajar ini hanya inspirasi, guru boleh memodifikasi sesuai kondisi peserta didik
kebijakan dan Panduan dapat diakses di
kurikulum.kemdikbud.go.i
d
Pembelajaran
Terdiferensiasi
Mengapa Harus melakukan pembelajaran
terdiferensiasi?

29
Ketika Bapak/Ibu masuk ke kelas? Bagaimana Kemampuan Anak didik kita?

1 2

30
Tujuan
Pembelajaran

Kompetensi yang ingin Kompetensi Prasyarat


dicapai

31
“Pembelajaran terdiferensiasi adalah proses pembelajaran dimana
peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan
kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing
sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman
belajarnya.”
(Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017)

Pembelajaran terdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan


mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda -beda. Peserta
didik memiliki pilihan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama.

32
Bagaimana Cara mengimplementasikan
Pembelajaran Terdiferensiasi?

33
Melakukan Asemen Awal Guna Pembelajaran terdiferensiasi
Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Peserta didasarkan pada hasil asesmen
Didik awal pembelajaran pada lingkup
materi tertentu.
Asesmen di awal pembelajaran dilakukan
hanya terkait kesiapan peserta didik pada
Hasil asesmen awal pembelajaran
kompetensi yang akan dituju/dipelajari.
ini memberikan informasi
Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan
kesiapan belajar peserta didik
rencana pembelajaran yang dibuat agar
yaitu informasi kesesuaian Perlu
sesuai dengan tahap pembelajaran peserta
pengetahuan atau keterampilan diketahui
didik.
yang dimiliki peserta didik saat ini,
Asesmen pada awal pembelajaran diharapkan
dengan pengetahuan atau
dapat dilakukan secara natural, seperti
keterampilan baru yang akan
diskusi ringan pemantik di awal kegiatan,
dipelajari.
permainan, kuis sederhana, atau dapat
dilihat juga dari hasil asesmen sebelumnya Melakukan Diferesiasi
(untuk kompetensi prasyarat). Pembelajaran
Bagaimana alternatif pembelajaran sesuai capaian peserta
didik?
Alternatif 1: Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik di
kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut capaian belajar mereka,
dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau disertai guru pendamping/asisten.
Selain itu, satuan pendidikan juga menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk
peserta didik yang belum siap untuk belajar sesuai dengan fase di kelasnya.

Alternatif 2: Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik di


kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut capaian belajar mereka
yang berbeda, dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau disertai guru
pendamping/asisten.

Alternatif 3: Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, pendidik


mengajar seluruh peserta didik di kelasnya sesuai dengan hasil asesmen tersebut. Untuk
sebagian kecil peserta didik yang belum siap, pendidik memberikan pendampingan setelah
jam pelajaran berakhir.
Alternatif 4: Dapat juga merancang sendiri pendekatan yang lain
Penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembelajaran terdiferensiasi
menurut kesiapan peserta didik adalah bahwa pengelompokan peserta didik
berdasarkan capaian atau hasil asesmen tidak mengarah pada terbentuknya persepsi
tentang pengkategorian peserta didik ke dalam kelompok yang “pintar” dan tidak -->
tidak diskriminatif

Untuk menghindari dampak negatif:


• Pembelajaran dalam kelompok kecil adalah metode yang biasa dilakukan peserta didik.
Ada kalanya pendidik membagi kelompok berdasarkan minat (misalnya, kesamaan minat
permainan olahraga dalam mata pelajaran PJOK), dan sebagainya

• Pengelompokan berdasarkan kemampuan berubah sesuai dengan kompetensi yang


menjadi kekuatan peserta didik, tidak permanen sepanjang tahun atau semester, dan Perlu
tidak berlaku di semua mata pelajaran.
diketahui
• Bagi peserta didik yang sudah mahir perlu dipikirkan bentuk-bentuk tantangan yang
lebih beragam, menjadi tutor sebaya bisa menjadi salah satu opsi, namun perlu dipikirkan
bahwa tidak semua siswa memiliki kompetensi mengajar dan tanggung jawab
memfasilitasi tetap sepenuhnya ada di pendidik.

• Perlu ada peran-peran beragam yang bisa dipilih oleh peserta didik untuk memperkaya
atau mendalami kompetensi yang dibangun. Misalnya, di awal tahun ajaran pendidik
mengajak peserta didik berdiskusi mengenai peran-peran apa yang dibutuhkan, setiap
peran bisa diambil oleh peserta didik secara berga
Produk (luaran atau performa
Konten (materi yang akan Proses (cara mengajarkan).
yang akan dihasilkan)
diajarkan) Proses pembelajaran dan bentuk
pendampingan dapat didiferensiasi sesuai Diferensiasi pembelajaran juga dapat
Bagi peserta didik yang kesiapan peserta didik, bagi sisw a yang dilakukan melalui produk yang
memerlukan bimbingan dapat membutuhkan bimbingan pendidik perlu dihasilkan. Contoh: bagi peserta didik
mempelajari tiga hal mengajarkan secara langsung, bagi yang memerlukan bimbingan bisa
peserta didik yang cukup mahir dapat menjaw ab pertanyaan- pertanyaan
terpenting terkait materi, bagi
diaw ali dengan Modeling yang mengenai konten inti materi, bagi
siswa yang cukup mahir dapat peserta didik yang cukup mahir dapat
dikombinasi kerja mandiri, praktik, dan
mempelajari keseluruhan membuat presentasi yang menjelaskan
peninjauan ulang (review ), bagi peserta
materi dan bagi peserta didik didik yang sangat mahir dapat diberikan penyelesaian masalah sederhana, dan
yang sudah sangat mahir beberapa pertanyaan pemantik untuk bagi peserta yang sangat mahir bisa
dapat diberikan pengayaan. tugas mandiri membuat sebuah inovasi atau
menelaah permasalahan yang lebih
kompleks. 37
Contoh diferensiasi untuk kesiapan belajar yang berbeda -beda
Konten Proses Produk

● Menyediakan sumber belajar yang bervariasi, ● Menggunakan berbagai media untuk membantu dalam ● Menggunakan penugasan
baik dari segi kompleksitas materi ataupun penjelasan/pemahaman berbasis produk secara berjenjang
keterbacaan. ● Menggunakan aktivitas berjenjang (aktivitas pada tingkat ● Memimpin lokakarya mini dalam
● Menyediakan teks untuk berbagai tahap kesulitan yang berbeda, tetapi fokus pada tujuan kelas tentang berbagai bentuk
membaca, bisa dengan bantuan menebalkan pembelajaran yang sama). pengembangan produk (misalnya,
kata kunci untuk memudahkan siswa ● Membuat lembar petunjuk pengerjaan yang detail dan mengajukan pertanyaan
memahami teks umum penelitian yang baik,
● Menggunakan berbagai media untuk ● Mengulang kembali pengajaran untuk siswa yang menggunakan Internet untuk
membantu dalam penjelasan/pemahaman, mengalami kesulitan mencari informasi, melakukan
menyediakan materi pembelajaran yang ● Membuat pengelompokan, contoh: 1) kelompok dengan wawancara, menandai dan
sesuai dengan bahasa keseharian siswa tingkat kesiapan belajar yang sama dan 2) kelompok mengevaluasi kesalahan dalam
● Menyediakan pemandu pencatatan (note- dengan tingkat kesiapan belajar yang berbeda bahan bacaan).
taking organizer) daftar kosakata untuk ● Menetapkan kriteria keberhasilan yang beragam sehingga ● Mengembangkan rubrik atau
referensi selama penjelasan atau pencatat dapat mengakomodasi pencapaian kelas secara klasikal kriteria keberhasilan siswa, baik
● Memberikan kesempatan bagi siswa untuk maupun pencapaian siswa secara individual berdasarkan capaian
mengemukakan ide atau mendemonstrasikan ● Menyediakan penugasan sesuai tingkat kesiapan belajar pembelajaran pada akhir suatu
kemampuan daripada sekadar menjelaskan siswa fase maupun kebutuhan belajar
materi melalui metode ceramah ● Mengakomodasi penyelesaian tugas dengan kecepatan siswa secara individual.
● Menyediakan situs internet/laman yang yang berbeda ● Siswa dapat menyajikan hasil
sudah ditandai dengan tingkat kesulitan yang ● Menggunakan metode teman baca (reading buddies) belajarnya dalam bentuk yang
berbeda sebagai sumber untuk mengerjakan atau memahami teks/materi dipilih, contohnya presentasi,
penelitian/eksplorasi pembelajaran infografis, poster, bermain peran
● Membentuk kelompok tutor sebaya bagi siswa yang sudah dll
mahir sehingga dapat membantu siswa lain yang
memerlukan bantuan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai