Anda di halaman 1dari 81

PERENCANAANPEMBELAJARAN

KURIKULUM MERDEKA
ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN

MGMP MATEMATIKA SMA KOTA TANGERANG


BANTEN
PENDAHULUAN
Menurut Wiggins & Tighe proses belajar
mengajar yang diterapkan oleh guru
hendaknya didasarkan kepada hasil
kajianyang serius, bukan sekedar karena
buku teksnya, metodenya, atau
kenyamanan guru dalam menjalankannya.
Guru harus merancang pembelajaran yang
memberikan peluang terbesar untuk
tercapainya tujuan yang disepakati
PENDAHULUAN
Guru harus merancang pembelajaran yang
memberikan peluang terbesar untuk
tercapainya tujuan yang disepakati.
Perancangan pembelajaran memungkinkan
terjaminnya pembelajaran yang sejalan
dengan tujuan yang ingin dicapai, dan oleh
karenanya, siswa akan menampilkan apa yang
memang dikehendaki oleh pembelajaran
PENDAHULUAN
Para pakar pendidikan telah bersepakat
bahwa perancangan pembelajaran
merupakan hal yang penting dan vital bagi
profesionalisme seorang guru.
Perancangan ini merupakan kunci dalam
menentukan bagaimana proses interaksi
siswa dengan sumber belajar akan
berlangsung, dan seberapa hebat hasil
belajar yang bakal diraih.
BACKWARD DESIGN
Wiggins & McTighe mengemukakan adanya dua jenis fokus
dalam
perancangan pembelajaran, yaitu:
(a) content-focused design, dan
(b) resultsfocused design.
results-focused designGuru harus merancang tujuan dan
bagaimana tujuan itu betul-betul dicapai.
Kalau siswa diminta membaca, guru harus jelas apa yang harus
dibaca, bagaimana membacanya, apa yang harus dihasilkan dari
kegiatan membaca tersebut, kemungkinan bantuan apa saja yang
harus diberikan agar maksimal hasil membacanya, bagaimana
cara membagikan apa yang sudah dipahami dari bacaan tersebut
dan lain sebagainya.
BACKWARD DESIGN

Perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan BACKWARD DESIGN


BACKWARD DESIGN
Jay McTighe dan Grant Wiggins dalam bukunya yang
berjudul “Understanding by Design” mengemukakan
ada 3 tahapan dalam merancang pembelajaran
dengan pola pikir Backward by Design:
Mengidentifikasi Hasil yang Diinginkan.
Langkah pertama adalah menentukan tujuan akhir
pembelajaran, bukan konten dan bukan metodenya.
Ketika hasil pembelajaran sudah ditentukan, maka
metode dan materi pembelajaran dapat mengikuti
tujuan akhir. Pada tahap ini, tidak jarang juga guru
perlu melakukan prioritas tujuan pembelajaran
supaya efektif.
Menentukan Bukti Pembelajaran yang Memadai.
Langkah kedua adalah pendidik menentukan metode penilaian dan
tugas agar ketercapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan
terukur dengan jelas. Berlawanan dengan praktik pada umumnya,
guru ternyata sudah perlu memiliki gambaran asesmen dari awal
perencanaan, bukan baru dirancang di akhir pembelajaran.
Merencanakan Pengalaman Belajar Siswa beserta Strategi dan
Metodenya.
Langkah terakhir dari Backward by Design barulah berupa detil
eksekusi perancangan pembelajaran yang sudah dibuat oleh
pendidik berupa konten, metode, dan strategi langkah-langkah
pembelajaran. Tahapan ini secara intensional perlu mengacu ke
tujuan yang ditentukan di awal.
PENDAHULUAN

Perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan


BACKWARD DESIGN
• Pembelajaran diawali dengan menentukan tujuan
• Asesmen diagnostic awal
• Penyusunan Modul Ajar/RPP.
• Pelaksanaan pembelajaran
• Asesmen
Click to edit Master title style
KONSEP CAPAIAN PEMBELAJARAN

“Secara sederhana CP bisa didefinisikan sebagai


kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap tahap perkembangan
peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah

Capaian pembelajaran memuat sekumpulan


kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi.”
Click to edit Master title style
KONSEP CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Acuan pembelajaran pada Kurikulum


Merdeka adalah Capaian Pembelajaran
2. Capaian Pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase,
dimulai dari fase fondasi pada PAUD
Click to edit Master title style
ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Capaian Pembelajaran (CP) tidak cukup konkret


untuk memandu kegiatan pembelajaran
seharihari.

• Capaian Pembelajaran (CP) perlu diurai menjadi


tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih
operasional dan konkret, yang dicapai satu
persatu oleh peserta didik hingga mereka
mencapai akhir fase.
Click to edit Master title style
ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN

Untuk bisa mengurai Capaian Pembelajaran (CP)


menjadi tujuan pembelajaran yang lebih operasional
dan konkret, pendidik harus memahami CP. Memahami
CP adalah langkah pertama yang sangat penting. Setiap
pendidik perlu familiar dengan apa yang perlu mereka
ajarkan.
Proses memahami Capaian Pembelajaran yang harus
dilakukan oleh pendidik pada awal tahun pembelajaran
adalah menganalisis capaian pembelajaran
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN
Asesmen
Diagnostik Materi
Awal Lanjut

Materi Pemb. Proyek


Komp + Materi Kolaborasi
Prasyarat

Modul
Analisis CP Tujuan Pemb. ATP Asesmen
Ajar

Perencanaan
Indikator Aktivitas Belajar
Asesmen
ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah analisis capaian pembelajaran:
1. Identifikasi capaian pembelajaran dengan
memisahkan antara kompetensi dan lingkup
materi
2. Dengan menggabungkan kompetensi dan alur
materi, susun tujuan pembelajaran
3. Lakukan pemetaan kompetensi dengan
mengembangkan kompetensi dan alur materi
4. Susun indicator capaian tujuan pembelajaran
PENYUSUNAN TUJUAN PEMBELAJARAN
• Pada tahap analisis capaian pembelajaran
pendidik telah mengidentifikasi kata-kata kunci
pada capaian pembelajaran. Kata-kata kunci
itu berupa kata-kata kerja operasional
kompetensi dan lingkup materi.
• Dari kata-kata kunci yang sudah diidentifikasi
dari capaian pembelajaran pendidik menyusun
tujuan pembelajaran.
PENYUSUNAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Komponen utama tujuan pembelajaran:
1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu
ditunjukkan/didemonstrasikan oleh peserta didik. Pertanyaan panduan
yang dapat digunakan pendidik, antara lain: secara konkret, kemampuan
apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Tahap berpikir apa yang perlu
peserta didik tunjukkan?
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada
akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan
pendidik, antara lain: hal apa saja yang perlu mereka pelajari dari suatu
konsep besar yang dinyatakan dalam CP? Apakahlingkungan sekitar dan
kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks untuk
mempelajari konten dalam CP (misalnya, proses pengolahan hasil panen
digunakan sebagaikonteks untuk belajar tentang persamaan linear di SMA)
PENYUSUNAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah menganalisis CP untuk merumuskan tujuan pembelajaran:
1. Identifikasi kata-kata kunci pada CP yang terdiri dari kata kerja kompetensi
dan lingkup materi.
2. Hubungkan kata kerja kompetensi dengan ruang lingkup materi yang sesuai
menjadi tujuan pembelajaran
3. Dalam mengidentifikasi kata kunci dan menghubungkannya menjadi
rumusan tujuan pembelajaran, pendidik dapat langsung melakukannya dari
CP (perhatikan kata-kata yang diberi warna merah untuk kata kerja
kompetensi dan warna biru untuk lingkup materi pada contoh) atau dengan
membuat kolom yang memisahkan kata kerja kompetensi dan lingkup
materi, baik per elemen maupun lintas elemen.
4. Pendidik dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian
Pembelajaran di akhir fase tercapai
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Contoh identifikasi capaian pembelajaran:


APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
TUJUAN PEMBELAJARAN
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Indikator Capaian Tujuan pembelajaran:


1.Menjelaskan pengertian polynomial
2.Menjelaskan Derajat Polynomial
3.Menentukan derajat polynomial
4.Menentukan nilai fungsi polynomial
5.Menggambar grafik fungsi polynomial
6.Menentukan hasil penjumlahan polynomial
7.Menentukan hasil pengurangan polynomial
8.Menentukan hasi perkalian polynomial
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

PENYUSUNAN
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
(ATP)
KRITERIA ATP

1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang


harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan

pembelajaran yang linear

3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan

pembelajaran antarfase
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Contoh identifikasi materi prasyarat:


APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

CONTOH
RANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
ASESMEN
RENCANA PEMBELAJARAN

1. Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu


guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
2. Disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran
3. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1)
rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang
dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul
ajar.
MODUL AJAR

Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar?


Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar
memiliki komponen yang lebih lengkap.

Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit atau topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan memodifikasi


modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta
didik.
RENCANA PEMBELAJARAN

Komponen Minimum RPP

• Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur


tujuan pembelajaran).
• Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya
untuk satu atau lebih pertemuan.
• Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen untuk di awal
pembelajaran dan rencana asesmen di akhir
pembelajaran untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran.
RENCANA PEMBELAJARAN
Komponen Minimum Modul Ajar
• Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur
tujuan pembelajaran).
• Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya
untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu
atau lebih pertemuan.
• Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta
instrumen dan cara penilaiannya.
• Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya.
• Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya
bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video,
RENCANA PEMBELAJARAN
Komponen Modul Ajar Versi Lengkap
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
Mengembangkan Modul Ajar
Tujuan pengembangan modul ajar: Mengembangkan perangkat ajar
yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran.
Modul ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria berikut ini:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui
pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang:Menumbuhkan minat untuk
belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks
di waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai
dengan fase belajar peserta didik.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
Mengembangkan Modul Ajar
Komponen Modul Ajar:
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
Mengembangkan Modul Ajar
Alur Penyusunan Modul Ajar:
ALUR PENULISAN MODUL CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR
AJAR
Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA
o Struktur Modul Ajar
KOMPONEN DETAIL
Komponen Modul Ajar MODUL AJAR PER LAMPIRAN
PERTEMUAN
oFase capaian modul ajar o Lembar aktivitas
oJumlah jam pelajaran o Rubrik penilaian
oModel belajar
oBahan ajar
oPemahaman Bermakna o Bahan ajar lain yang
oTujuan Pembelajaran
oDimensi Pancasila oPertanyaan pemantik relevan
oPengetahuan/Keterampilan oIndikator keberhasilan
Prasayarat oAsesmen
oSarana dan prasarana
oRencana kegiatan

Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
o Apa yang Baru dari modul ajar?

Pertanyaan Pemantik
Pengetahuan Prasayarat Pemahaman Bermakna
Pengetahuan prasayarat adalah Rangkaian pertanyaan mengenai hal
Pemahaman bermakna
kemampuan/informasi awal yang paling penting dalam suatu topik
mencerminkan jawaban atas
dimiliki oleh siswa sebelum pembelajaran. Pertanyaan ini pertanyaan pemantik, merupakan
memahami materi baru yang akan diturunkan dari pemahaman pemahaman yang kita ingin murid-
dipelajari. Dengan mengetahui bermakna dan didiskusikan bersama murid capai setelah mempelajari
pengetahuan prasyarat maka akan murid-murid sebelum memulai topik tertentu.
terlihat kesiapan untuk menerima
topik.
materi berikutnya.

. Pertanyaan pemantik ini digunakan


untuk membantu murid mencapai
pemahaman bermakna.
o Acuan Teknik Modifikasi Modul Ajar
1. Menetapkan tujuan belajar berdasarkan CP dan ATP sesuai karakteristik
murid, kurikulum; dan profil pelajar Pancasila.
2. Menyusun desain pembelajaran; melaksanakan; dan merefleksikan
kegiatan pembelajaran yang efektif.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistic.
4. Pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
o CONTOH MODUL AJAR
Profil Pelajar Pancasila :
Mandiri, Berkebinekaan Global, Kreatif, Bernalar kritis
 
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu membedakan dan mendeskripsikan mengenai Keanekaragaman Hayati gen,
jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi.
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan Keanekaragaman Hayati Indonesia di tempat tinggal
masing-masing melalui kegiatan observasi.
3. Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk
poster berdasarkan klasifikasi dua kingdom (Animalia dan Plantae) melalui presentasi kelas.
4. Peserta didik mampu mendeskripsikan lima manfaat keanekaragaman hayati dengan menyajikan
data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan secara lisan dan atau
tayangan.
5. Peserta didik mampu menganalisis dalam bentuk sajian bagan mengenai dua jenis bioteknologi
(Modern dan Konvensional) yang dapat digunakan untuk mengatasi kelangkaan keanekaragaman
hayati melalui telaah artikel
6. Peserta didik mampu mengajukan dan atau mencipta satu solusi
7. dari permasalahan erosi keanekaragaman hayati di lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye
di media sosial
Pengetahuan Prasyarat:
Pemahaman mengenai berbagai jenis keanekaragaman hayati (KH) dari tingkat gen,
jenis, hingga ekosistem.
Penguasaan dasar klasifikasi
 
Pemahaman Bermakna :
Tumbuhan dan hewan yang hidup berinteraksi satu sama lain saling memberikan
manfaat satu sama lain, jika keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan
lestari untuk sama-sama dipergunakan.
 
Pertanyaan Pemantik :
Mengapa Indonesia semakin banyak kehilangan hutan primer?
Apa penyebab rusaknya hutan dan habitat tumbuhan
serta hewan langka di Indonesia?
Bagaimana mengembalikan fungsi hutan dan habitatnya?
Langkah Pembelajaran:
Fase 1 : Membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati gen,
jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi beragam jenis tumbuhan yang ada di
sekitar sekolah.
Asesmen yang digunakan : Asesmen formatif berupa observasi dan lembar diskusi, serta
sumatif berupa soal.
 
Fase 2 : Membedakan dan mendeskripsikan mengenai keanekaragaman hayati gen,
jenis, dan ekosistem melalui kegiatan observasi beragam jenis tumbuhan yang ada di
sekitar sekolah, mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan
menyajikan data satu spesies tertentu melalui tayangan power point atau paparan
secara lisan dan atau tayangan
Asesmen yang digunakan : Asesmen formatif berupa lembar soal dan praktik membuat
poster.
 
Fase 3 : Mengelompokan Keanekaragaman Hayati dalam bentuk poster berdasarkan
klasifikasi alami
Asesmen yang digunakan : Asesmen formatif berupa observasi dan lembar diskusi.
(terdapat formatif berupa soal- soal tapi ini bisa dimodifikasi karena idealnya soal tidak
harus selalu muncul di setiap pertemuan).
 
Fase 4 : Menganalisis dua jenis bioteknologi (Modern dan Konvensional) yang dapat
digunakan untuk mengatasi kelangkaan Keanekaragaman hayati melalui telaah artikel
dan menciptakan satu solusi dari permasalahan erosi keanekaragaman hayati di
lingkungan sekitarnya dengan cara kampanye di media sosial.
Asesmen yang digunakan : Asesmen formatif berupa telaah artikel dan proyek
kampanye di media sosial. (Bila diperlukan bisa ditambahkan sumatif akhir materi)
 
PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA
PRINSIP PEMBELAJARAN

 Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum berbasis


kompetensi.
 Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan
 Pendekatan pembelajaran sesuai dengan tahap
capaian belajar peserta didik
 Strategi pembelajaran terdeferensi
PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA
PRINSIP PEMBELAJARAN

1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan


tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna
dan menyenangkan.
PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA
PRINSIP PEMBELAJARAN

2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk


membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA
PRINSIP PEMBELAJARAN

3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan


kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik
PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA
PRINSIP PEMBELAJARAN

4. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang


dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra;
PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA
PRINSIP PEMBELAJARAN

5. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang


berkelanjutan.
Penyesuaian Pembelajaran dengan
Tahap Capaian dan Karakteristik
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?

Peserta Didik
• Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta
didik, Karena itu, pembelajaran ini disesuaikan dengan
tahapan pencapaian dan karakteristik peserta didik.

• Ketika melakukan pembelajaran sesuai tahap capaian dan


karakteristik peserta didik, tidak berarti pendidik harus
menyusun beberapa modul ajar atau RPP untuk
mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda,
pendidik cukup menyusun satu modul ajar atau RPP
dengan kegiatan pembelajaran yang dilengkapi petunjuk
penyesuaian terhadap tahap capaian dan karakteristik
peserta didik
Penyesuaian Pembelajaran dengan
Tahap Capaian dan Karakteristik
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?

Peserta Didik
• Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta
didik, Karena itu, pembelajaran ini disesuaikan dengan
tahapan pencapaian dan karakteristik peserta didik.

• Ketika melakukan pembelajaran sesuai tahap capaian dan


karakteristik peserta didik, tidak berarti pendidik harus
menyusun beberapa modul ajar atau RPP untuk
mengakomodasi kebutuhan belajar yang berbeda,
pendidik cukup menyusun satu modul ajar atau RPP
dengan kegiatan pembelajaran yang dilengkapi petunjuk
penyesuaian terhadap tahap capaian dan karakteristik
peserta didik
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?

Penyesuaian Pembelajaran dengan


Tahap Capaian dan Karakteristik
Peserta Didik

• Menyesuaikan Ruang Lingkup Materi Pembelajaran


Ruang lingkup materi pembelajaran adalah apa yang akan
diajarkan oleh pendidik di kelas atau apa yang akan dipelajari
oleh peserta didik di kelas.
• Strategi:
Pendidik mengidentifikasi kesiapan belajar, minat, dan
tingkat penguasaan kompetensi peserta didik dengan
melakukan asesmen diagnosis.
• Menyesuaikan lingkup materi yang akan dipelajari oleh
peserta didik berdasarkan kesiapan, minat dan tingkat
penguasaan kompetensi peserta didik.
• Merancang strategi bagaimana lingkup materi dipelajari
oleh peserta didik.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?

Penyesuaian Pembelajaran dengan


Tahap Capaian dan Karakteristik

Menyesuaikan Proses Pembelajaran


Peserta Didik

Tujuan: Pendidik melibatkan peserta didik dalam kegiatan


pembelajaran bermakna terkait materi yang dipelajari untuk
memperkaya pengalaman belajarnya
Strategi:
• Pendidik mengidentifikasi kesiapan belajar, minat,
dan tingkat penguasaan kompetensi peserta didik
dengan melakukan asesmen diagnosis.
• Menyesuaikan lingkup materi yang akan dipelajari
oleh peserta didik berdasarkan kesiapan, minat dan
tingkat penguasaan kompetensi peserta didik.
• Merancang strategi bagaimana lingkup materi
dipelajari oleh peserta didik
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?

Penyesuaian Pembelajaran dengan


Tahap Capaian dan Karakteristik

Tujuan: Agar peserta didik bisa menunjukkan pemahaman


Peserta Didik

dan penerapannya, memperlihatkan kepemilikan akan


produknya, merasa termotivasi serta bertanggung jawab
dengan produk yang dibuat.
Contoh penyesuaian produk:
• Untuk kelompok peserta didik yang gemar menulis dan
visual, bisa dengan tugas menulis laporan dengan ilustrasi
atau infografis.
• Untuk kelompok yang yang gemar bercerita tugas berupa
membuat rekaman sandiwara radio atau rekaman siaran
tentang siklus air.
• Untuk kelompok peserta didik yang kinestetik, bisa
melakukan presentasi dalam bentuk drama singkat atau
gerakan yang menunjukkan siklus air.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?

Penyesuaian Pembelajaran dengan


Tahap Capaian dan Karakteristik

Lingkungan belajar meliputi susunan kelas secara personal,


Peserta Didik

sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan


dengan kesiapan dan minat peserta didik dalam belajar,
agar memiliki motivasi yang tinggi.

Tujuan: Memberikan dukungan untuk keleluasaan,


kenyamanan dan keamanan belajar bagi peserta didik dari
segi fisik dan psikis.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?

Penyesuaian Pembelajaran dengan


Tahap Capaian dan Karakteristik

Strategi:
Peserta Didik

• Mengubah tata letak ruang kelas secara fleksibel


untuk menyesuaikan dengan aktivitas pembelajaran.
• Memanfaatkan lingkungan sekolah untuk
memfasilitasi pembelajaran seperti perpustakaan,
laboratorium, kantin, kebun sekolah dan fasilitas
lainnya.
• Menyepakati aturan bersama peserta didik dalam
pelaksanaan pembelajaran.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN
• asesmen merupakan kegiatan pendidik selama rentang
pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun
yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang
pencapaian kompetensi peserta didik.
• Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses
pembelajaran (assessment as Learning), asesmen untuk proses
pembelajaran (assessment for Learning), dan asesmen pada akhir
proses pembelajaran (assessment of learning).
• asessment of leaning adalah asesmen yang digunakan untuk
mengkonfirmasi apa yang peserta didik ketahui, untuk menunjukkan
apakah telah memenuhi standar dan/atau menunjukkan kedudukan
peserta didik dengan peserta didik lain
• assessment for learning adalah asesmen yang dirancang untuk
memberikan informasi kepada pendidik untuk memodifikasi
kegiatan pembelajarannya, membedakan dan memahami cara
peserta didik melakukan pendekatan belajar
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN
• assessment as learning adalah bagian dari assessment for
learning yang menekankan pada penggunaan asesmen
sebagai proses mengembangkan dan mendukung
metakognisi peserta didik, dalam pengertian peserta didik
diberi kesempatan dan dibimbing untuk melakukan
pemantauan dan menggunakan hasil pemantuan untuk
memperbaiki belajarnya.
• Asesmen Diagnostik dan Formatif merupakan asesmen
dengan fungsi assessment as learning dan assessment for
learning
• Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan
lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan
sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk
perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF
Learning)
• Asesmen untuk refleksi • Asesmen untuk perbaikan
proses pembelajaran proses pembelajaran • Asesmen untuk
evaluasi pada akhir
• Berfungsi sebagai asesmen • Berfungsi sebagai asesmen proses pembelajaran
formatif formatif Berfungsi sebagai

asesmen sumatif

Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment


as learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam
kegiatan asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman
untuk belajar menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya.
Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman
merupakan contoh assessment as learning.
Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya
dilibatkan dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun
rubrik/pedoman asesmen sehingga mereka mengetahui
dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh
capaian belajar yang maksimal.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN DIAGNOSTIK
• Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya
digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
peserta didik.
• Asesmen diagnosis memetakan kemampuan semua
peserta didik di kelas secara cepat, untuk mengetahui
siapa saja yang sudah paham, siapa saja yang agak
paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan
demikian pendidik dapat menyesuaikan materi
pembelajaran dengan kemampuan peserta didik.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN DIAGNOSTIK
• Asesmen diagnosis dapat mengandung satu atau lebih dari satu
topik. Asesmen diagnosis dapat dilaksanakan secara rutin, pada
awal ketika pendidik akan memperkenalkan sebuah topik
pembelajaran baru (asesmen diagnosis awal), pada akhir ketika
pendidik sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik,
dan waktu yang lain selama semester, bisa setiap dua minggu/
bulan/ triwulan/ semester(asesmen diagnosis berkala).
• Asesmen diagnostic meliputi asesmen diagnostic kognitif dan
asesmen diagnostic non kognitif. Asesmen diagnosis kognitif
bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar peserta didik
dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnosis dapat
mengandung satu atau lebih dari satu topik. Sementara asesmen
non kognitif bertujuan untuk menggali informasi terkait latar
belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta
didik, dll, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan pembelajaran.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN DIAGNOSTIK
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN DIAGNOSTIK AWAL
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan


hal berikut:
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang,
kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan berdasarkan
kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses pembelajaran.
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi,
performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes.
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan
memberikan umpan balik atau melakukan intervensi.
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti
rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk mencatat
informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan dengan memperhatikan


hal berikut:
• Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur
kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan pembelajaran dan
pada akhir semester
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio,
performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes.
• Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan umpan
balik atau melakukan intervensi kepada peserta didik maupun
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

PARADIGMA ASESMEN
Perencanaan dan pelaksanaan asesmen formatif dan
sumatif memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
• Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset )
Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen
diharapkan membangun kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting
daripada sebatas hasil akhir.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

• Terpadu
Asesmen dilaksanakan terpadu dengan
pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling
terkait. Rumusan capaian pembelajaran telah
mengakomodasi tiga ranah tersebut.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Keleluasaan dalam Menentukan Waktu Asesmen


• Asesmen diagnostic: Awal pembelajaran, Awal lingkup
materi
• Asesmen formatif: Selama proses pembelajaran
• Asesmen sumatif:
 Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan
pembelajaran)
 Pada akhir fase
 Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian
hasil belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada
akhir semester, berfokus pada kompetensi yang
dipelajari selama satu semester.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Keleluasaan dalam Menentukan Jenis Asesmen


Dalam pembelajaran intrakurikuler, pendidik
diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan
menggunakan jenis asesmen dengan
mempertimbangkan: karakteristik mata pelajaran,
karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian
pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, serta
sumber daya pendukung yang tersedia.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Keleluasaan dalam Menggunakan Teknik dan


Instrumen Asesmen
Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan
teknik dan instrumen asesmen. Contoh teknik dan
instrumen asesmen sebagaimana uraian di bawah ini:
• Tes
• Non Tes : Observasi, Kinerja, porto folio, proyek
dll.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian


Tujuan Pembelajaran:
• Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar yang berbeda, oleh sebab itu
untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran
pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda, baik dalam
bentuk angka kuantitatif atau data kualitatif sesuai dengan
karakteristik tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran dan
asesmen yang dilaksanakan.
• Kriteria ini disebut dengan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran.
• Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari
indikator asesmen suatu tujuan pembelajaran, yang
mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan
pembelajaran.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian


Tujuan Pembelajaran:
• Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk
merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat
penguasaan kompetensi peserta didik agar pendidik dapat
memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan
intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.
• Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar
minimum yang harus dicapai setiap peserta didik. Setiap peserta
didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda,
dengan demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk
menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai
kondisi peserta didik.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Keleluasaan dalam Mengolah Hasil Asesmen


Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. Terdapat 2 jenis
data yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif)
serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).
Tujuan pengolahan data:
• Memperoleh informasi hasil belajar yang telah dicapai
oleh peserta didik dalam kurun waktu tertentu yang akan
disajikan pada laporan kemajuan belajar.
• Memetakan kekuatan dan kelemahan peserta didik untuk
selanjutnya digunakan sebagai dasar pemberian umpan
balik.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
ASESMEN

Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Kenaikan Kelas


Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kebijakan kenaikan
kelas.
Pendidik diharapkan mampu menjalankan fungsi asesmen secara optimal sehingga
mampu mendiagnostik perkembangan peserta didik. Hasil diagnostik digunakan
sebagai rujukan untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran. Demikian juga
asesmen formatif dan sumatif diharapkan berjalan dengan baik, sehingga pada akhir
fase, semua peserta didik naik kelas karena telah mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan.
Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria
kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan:
• Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
• Portofolio peserta didik
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
• Tingkat kehadiran
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
Teaching at the Right Level (TaRL)

Pengajaran dengan menggunakan pendekatan TaRL


adalah mengatur peserta didik tidak terikat pada
tingkatan kelas. Namun dikelompokkan berdasarkan
fase perkembangan ataupun sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik yang sama. Sehingga
acuannya pada capaian pembelajaran, namun
disesuaikan dengan karakteristik, potensi, kebutuhan
peserta didiknya.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
Teaching at the Right Level (TaRL)

Hasil belajar ditentukan berdasarkan evaluasi


pembelajaran sesuai dengan fase/levelnya. Peserta
didik yang belum mencapai capaian pembelajaran di
fasenya, akan mendapatkan pendampingan oleh
pendidik untuk bisa mencapai capaian
pembelajarannya.
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?

Apa yang harus dikuasai guru? Yaitu mau berubah


dengan paradigma baru dan menguasai minimal dua
model pembelajaran yaitu Project Based Learning
(PBL) dan Teaching at the Right Level (TaRL)
APA YANG HARUS DISIAPKAN GURU?
Teaching at the Right Level (TaRL)

File contoh-contoh perangkat :


https://linktr.ee/pembelajaranparadigmabaru
APA YANG HARUS DISIAPKAN SEKOLAH?
Teaching at the Right Level (TaRL)

1. Tim Pengembang Kurikulum


2. Kurikulum Operasional
3. Panduan:
• Panduan Analisis Capaian Pembelajaran
• Panduan Pelaksanaan Asesmen
• Panduan pembelajaran
• Panduan pemilihan mata pelajaran minat
• Panduan layanan akademik peserta didik belum
sesuai fasenya
• Panduan Pelaksanaan Proyek Profil Pelajar
Pancasila
• Panduan pemyusunan modul ajar.
GURU DIKENAL KARENA KARYA

GURU PELUKIS MASA DEPAN

GURU HEBAT DAPAT MEMBEKALI


PESERTA DIDIK

UNTUK HIDUP SUKSES DI ABAD 21


SELAMAT BERKARYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai