Anda di halaman 1dari 4

A.9.

a Merancang Pembelajaran

2. Prinsip umum pembelajaran

Pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip yang dapat memfasilitasi beragam kebutuhan


murid.

Lima prinsip pembelajaran dengan paradigm baru yang dapat diprankan oleh satuan pendidikan dan
guru:

1. Mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini. Harapannya perbedaan


kompetensi dan potensi setiap murid dapat difasilitasi
Cara: Asesmen diagnostic
2. Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat. Perlu pembelajaran
yang “growth mindset”.
Cara: Guru melibatkan murid dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
(melalui dialog dengan murid)
3. Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid. Penting untuk menumbuhkan budi
pekerti.
Contoh: Guru mengembangkan kecakapan berpikir murid dengan penguatan literasi
4. Menyesuaiakan konteks kehidupan murid. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran harus
sesuai dengan konteks kebudayaan dan kehisupan dimana murid berada.
Cara: Murid nengikuti kegatan adat/budaya
5. Mengarah pada masa depan dan berkelanjutan

MEMAHAMI CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran (CP) sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Tetapi CP peru diuraikan menjadi tujuan
pembelajaran yang lebih operasional dan konkret

Tahapan Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran:


1. Memahami CP
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran dari Tujuan Pembelajaran
4. Merancang Pembelajaran
CP disusun dalam Fase.

Guru harus bekolaborasi dengan guru lainnya yang mengajar pada Fase yang sama

Empat langkah memahami CP:


1. Memahami Rasional (pentingnya mempelajari sebuah mapel)
2. Memahami Tujuan Mapel (kompetensi yang dituju oleh murid)
3. Mempelajari karakteristik (apa yang dipelajari dalam mapel tersebut)
4. Mempelajari capaian per Fase (kompetensi yang harus dicapai pada 1 Fase)
MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN:

Guru merancang tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret.


Hal yang perlu diperhatikan merumuskan Tujuan Pembelajaran:
1. Karakteristik Mapel
2. Konsep/Topik yang dipelajari
3. Karakteristik peserta didik
4. Konteks lingkungan pembelajaran

Komponen dalam TP:


1. Kompetensi (keterampilan yang perlu ditunjukkan oleh peserta didik)
2. Ruang lingkup materi (konten dan konsep yang perlu dipahami pada akhir satu unit
pembelajaran)

Perumusan TP dengan pendekatan Teori:


1. Taksonomi Bloom – Revisi Andersom dan Krathwal
2. Enam bentuk pemahaman: Tighe dan Wiggins
3. Enam tingkat taksonomi: Marzano.

Tiga alternatif cara dalam merumuskanTP:


1. Merumuskan TP secara langsung berdasarkan CP
2. Merumuskan TP dengan menganalisis Kompotensi dan Lingkup Materi pada CP
3. Merumuskan TP lintas elemen CP

CONTOH MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Contoh mapel IPAS pada Fase B, pada alternative ke 2:
Elemen Pemahaman IPAS
Lahgkah 1: Mengidentifikasi kata kunci pada CP yang berkaitan dengan kompetensi dan lingkup materi
Kompetensi: menganalisis hubungan
Lingkup materi: fungsi pancaindra

Kompetensi: membuat simulasi


Lingkup materi: siklus makhluk hidupS

Langkah 2: Mengelompokkan hasil identifikasi


Kelompokkan kompetensi dan ruang lingkupnya.
Selanjutnya dibuat dalam bentuk table

Langkah 3: Merumuskan Tujuan Pembelajaran


MENYUSUN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
ATP merupakan perencanaan dan pengaturan pembelajaran serta asesmen secara garis besar untuk
jangka waktu satu fase.
Prinsip Menyusun ATP:
1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan umum (Tujuan instruksional umum)
2. ATP harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan
3. Dikembangkan secara kolaboratif dengan guru 1 fase
4. Sesuai karakteristik dan omptensi yang dikembangkan setiap mapel
5. Tidak perlu lintas fase
6. Harus logis dan disusun dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit
7. Sederhana dan langsung ke intinya
8. ATP yang disediakan oleh Pemerintah adalah contoh, maka ATP dapat bernomor/huruf
9. Menjelaskan satu ATP, tidak bercabang (tida meminta guru untuk meminta)
10. Fokus pada pencapaian CP
CONTOH MENYUSUN ATP
Langkah dalam menyusun ATP:
1. Berkolaborasi dengan guru satu fase
2. Susun tujuan pembelajaran secara logis (dari sederhana ke rumit, konkret ke abstrak)

Anda mungkin juga menyukai