Anda di halaman 1dari 6

Capaian Pembelajaran (CP) adalah sebuah istilah yang sering digunakan di dalam

dunia pendidikan. Capaian pembelajaran merupakan suatu ungkapan tujuan


pendidikan, yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan,
diketahui, difahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan
suatu periode belajar.

Di dalam Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman


Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran), bahwa “Capaian
Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan
menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.”

Komponen Capaian Pembelajaran


1. Rasional mata pelajaran

 Alasan mempelajari mapel tersebut


 Keterkaitan antara Mapel dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar Pancasila

2. Tujuan mata pelajaran

 Kemampuan yang perlu dicapai pelajar setelah mempelajari mata pelajaran


tersebut

3. Karaktristik mata pelajaran

 Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran


 Elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran serta deskripsinya

4. Capaian dalam setiap fase keseluruhan

 Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase.
 Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf yang utuh.

5. Capaian setiap fase mnurut elemen

 Dibuat dalam bentuk matriks.


 Setiap elemen dipetakan menurut perkembangan siswa

Prinsip Penyusunan Capaian Pembelajaran


Prinsip penyusunan Capaian Pembelajaran menggunakan pendekatan
konstruktivisme yang membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata
dan kontekstual.

Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan


bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Modul Ajar Kurikulum Merdeka merupakan perangkat penting untuk kesuksesan implementasi
pembelajaran paradigma baru. Sebelumnya, sekolah/madrasah harus menyusun kurikulum
operasional satuan pendidikan. Berdasarkan KOS tersebut, Satuan pendidikan menyusun
Tujuan pembelajaran dan Alur Tujuan pembelajaran.

Menurut Panduan Pembelajaran dan Asesmen, tujuan pengembangan modul ajar yaitu
mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran.

Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada pendidik untuk mengembangkan modul


dengan 2 cara, yaitu:

 Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk
menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik peserta didik, atau
 Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik

Kriteria Pengembangan Modul Ajar


Kurikulum Merdeka
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk mengembangkan
modul ajar selama modul ajar memenuhi 2 syarat minimal. Pertama memenuhi kriteria yang
telah ada. Kedua aktivitas pembelajaran dalam modul ajar sesuai dengan prinsip pembelajaran
dan asesmen.

Adapun kriteria Modul ajar kurikulum merdeka sebagai berikut ini:

Esensial
Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas
disiplin.

Menarik, Bermakna dan Menantang


Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan
peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak
terlalu mudah untuk tahap usianya.

Relevan dan Kontekstual


Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.

Berkesinambungan
Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta
didik.

Modul ajar kurikulum merdeka memiliki sistematika penulisan berdasarkan Panduan


Pembelajaran dan Asesmen. Tujuan penulisan modul ajar adalah untuk memandu pendidik
untuk melaksanakan proses pembelajaran. Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh
pendidik berdasarkan kebutuhannya.

Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut:

Informasi Umum
Komponen informasi umum terdiri atas:

 Identitas penulis modul


 Kompetensi awal
 Profil Pelajar Pancasila
 Sarana dan prasarana
 Target peserta didik
 Model pembelajaran yang digunakan

Komponen Inti
Komponen inti modul ajar sebagai berikut:
 Tujuan pembelajaran
 Asesmen
 Pemahaman bermakna
 Pertanyaan pemantik
 Kegiatan pembelajaran
 Refleksi peserta didik dan pendidik

Lampiran
 Lembar kerja peserta didik
 Pengayaan dan remedial
 Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
 Glossarium
 Daftar pustaka

Pada komponen modul ajar kurikulum merdeka, ada 3 istilah yang penting. Ketiga komponen
itu sebagai berikut:

1. Pemahaman bermakna : Kalimat pernyataan yang mendeskripsikan proses belajar yang


tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan
kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk membangun pemahaman yang utuh,
sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan membentuk perilaku.
Dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Enduring Understanding, Conceptual
Understanding, Big Idea, Central Idea, atau Statement of Inquiry.
2. Pertanyaan pemantik adalah kalimat pertanyaan yang digunakan untuk memantik rasa
ingin tahu, memulai diskusi, dan memulai penelitian. Bentuk pertanyaan pemantik
sebaiknya dalam bentuk terbuka dengan menggunakan kata tanya seperti mengapa,
bagaimana, atau apa sajakah.
3. Lembar belajar adalah lembar yang bisa dipergunakan sebagai lembar refleksi, lembar
grafik organisasi, lembar kerja, maupun soal.

Panduan menjelaskan bahwa Komponen tidak wajib semua tercantum. . Pendidik di satuan
pendidikan memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai
dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Strategi Pengembangan Modu Ajar
Kurikulum Merdeka
Ada 2 strategi pengembangan modul ajar (MA) kurikulum merdeka di Panduan Pembelajaran
dan Asesmen. Keduanya sebagai berikut:

Contoh 1 Strategi Pengembangan Modul Ajar


Kurikulum Merdeka
Strategi pengembangan MA yang pertama dengan 11 langkah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup


materi. Satu MA bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran.
2. Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik.
3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator keberhasilan
asesmen sumatif yang akan dilakukan pada akhir lingkup materi.
4. Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.
5. Lalu tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas
pembelajaran.
6. Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.
7. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran.
8. Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman bermakna dan pertanyaan esensial yang
menjadi acuan.
9. Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan kesiapan,
minat, dan profil belajar peserta didik.
10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang
dibutuhkan.
11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.

Contoh 2 Strategi Pengembangan MA Kurikulum


Merdeka
Strategi pengembangan Modul ajar kurikulum merdeka yang kedua dengan 10 langkah sebagai
berikut:

1. Menganalisis kondisi dan kebutuhan peserta didik, pendidik, serta satuan pendidikan.
2. Melakukan asesmen diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta didik.
3. Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai.
4. Memilih tujuan pembelajaran dari ATP berdasarkan CP yang akan dikembangkan
menjadi modul ajar.
5. Merencanakan jenis, teknik dan instrumen asesmen.
6. Menyusun modul ajar berdasarkan komponen-komponen yang ditentukan.
7. Pendidik dapat menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
8. Mengelaborasi kegiatan pembelajaran sesuai dengan komponen esensial.
9. Modul siap digunakan
10. Evaluasi dan Pengembangan Modul

Anda mungkin juga menyukai