Anda di halaman 1dari 17

LK 2.

3 Rencana Aksi
Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.3
LK 2.3 Rencana Aksi berisi desain atau rancangan perangkat pembelajaran yang berfokus pada tiga
komponen utama yaitu tujuan, bukti penilaian, dan kegiatan belajar termasuk di dalamnya asesmen
formatif. Rancangan ini disusun berdasar backward design dalam konsep Understanding by Design (UbD)
dalam bahan bacaan MK ini.

Kolom (1) Tujuan

Kolom (1) diisi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari CP atau KD (sesuai dengan kurikulum
yang digunakan di sekolah untuk jenjang tertentu). Perumusan tujuan sebaiknya mencakup dua
komponen yaitu kompetensi dan lingkup materi. Perumusannya dapat dilakukan dengan tiga
cara. Pertama, merumuskan langsung berdasar CP. Kedua, merumuskan dengan menganalisis
kompetensi dan lingkup materi. Ketiga, merumuskan lintas CP. Contoh alternatif perumusan dapat
dilihat pada lampiran Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Menengah yang dapat diakses di tautan berikut https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-
content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf .

Taksonomi Bloom, Bentuk Pemahaman Wiggins and McTighe, dan Taksonomi Marzano

Bloom (Anderson and Krathwol, 2001) McTighe and Wiggins (2005) Marzano (2000)

Mengingat Mampu Menjelaskan Mengenali dan Mengingat Kembali

Memahami Mampu menafsirkan Pemahaman

Mengaplikasikan Mampu Menerapkan Analisis

Menganalisis Memiliki Perspektif Pemanfaatan Pengetahuan

Mengevaluasi Memiliki Empati Metakognisi

Menciptakan Memiliki Pengetahuan diri Sistem diri

catatan: 6 bentuk pemahaman Tighe dan Wiggins bukan taksonomi yang hirarkis

Dalam kerangka UbD, pemahaman atau Understanding (dalam enam bentuknya) merupakan capaian
belajar yang diharapkan. Namun perlu dicatat, bentuk pemahaman yang diharapkan tidaklah sama untuk
setiap mata pelajaran atau jenjang. Pada pelajaran Matematika misalnya, kemampuan aplikasi,
interpretasi, dan menjelaskan menjadi bentuk pemahaman materi yang paling alami, sesuai bidang.
Sedangkan pada bidang keilmuan sosial, kemampuan menunjukkan empati, dan perspektif dapat juga
dimasukkan/ ditambahkan sebagai bukti pemahaman jika perlu. Pada konteks SMK yang
menitikberatkan pada praktik di bengkel atau laboratorium, tentunya bukti pemahaman yang
ditargetkan akan berbeda. Contohnya ketrampilan untuk menghaluskan sebuah produk/ alat/ benda
tentunya menekankan pada aspek penerapan. Sejumlah ketrampilan bahkan tidak hanya

Saat penyusunan tujuan atau hasil yang diinginkan dan alur pencapaiannya untuk suatu sesi
pembelajaran, mahasiswa juga perlu mempertimbangkan persoalan konkret yang telah ditemui selama
menjadi guru dan yang terkini, ketika mahasiswa melakukan observasi pembelajaran pada tahap
identifikasi masalah. Mahasiswa perlu menganalisis CP dengan melihat kondisi atau konteks
pembelajaran yang khas dari setiap kelas seperti alokasi waktu/ JP, luasan cakupan materi, kemampuan
siswa, serta keberagaman dalam kelas.

Misalnya cakupan materi dalam rumusan tujuan pembelajaran dapat disederhanakan atau dibagi ke
dalam beberapa sesi pembelajaran jika pada observasi ditemukan persoalan ketidaktuntasan aktivitas
yang berakar pada jumlah materi yang terlalu banyak. Atau, jika teridentifikasi bahwa siswa belum dapat
mengaplikasikan sebuah konsep, teori, atau ketrampilan (misal menghitung volume, menjelaskan gaya,
menulis, berenang) maka guru perlu merumuskan alur kegiatan pembelajaran dalam satu sesi dengan
lebih bertahap dari yang mudah ke yang sulit atau dengan sedikit demi sedikit mengurangi bantuan. Di
titik ini, kemampuan untuk menyusun alur pencapaian tujuan pembelajaran menjadi sangat penting.
Bagaimana caranya agar siswa mencapai hasil/ tujuan akhir yang diharapkan, langkah apa sajakah yang
diperlukan, bagaimana urutannya.

Kolom (2) Bukti pemahaman/ penilaian


Kolom (2) diisi dengan bukti penilaian yang dapat digunakan untuk menakar, mengevaluasi atau
memvalidasi apakah siswa telah mencapai tujuan/ hasil yang diharapkan yaitu pemahaman. Kolom ini
berisi bentuk penilaian kinerja dan bentuk penilaian lain. Draft kisi-kisi dan rubrik penilaian dapat
disertakan di lembar terpisah.

Yang dimaksud dengn kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan keterampilan atau
kemampuan yang diharapkan. Misalnya, membuat lemparan bernilai 3 angka pada permainan basket,
menulis sebuah cerita/ naratif yang realistik dari sudut pandang seorang karakter. Bukti lain dapat
berupa tes, kuis, portfolio dan semacamnya.

Kolom (3) Langkah/ Aktivitas Pembelajaran

Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa untuk
mencapai tujuan/ pemahaman/ hasil yang diinginkan. Kegiatan dan aktivitas ini bisa juga sekaligus
berfungsi digunakan guru untuk memantau proses belajar siswa, mengetahui hambatan, dan tingkat
penguasaan materi oleh siswa.

Dengan kata lain, saat kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian dan tujuan
tetapi juga aktivitas yang berfungsi sebagai formative assessment. Asesmen formatif dilakukan di dalam
proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan
balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asemen formatif merupakan
satu kesatuan dengan kegiatan pembelajaran. Asesmen jenis lain, yaitu sumatif, tidak harus muncul pada
modul ajar sebuah sesi pembelajaran, tergantung pada cakupan dan tujuan pembelajaran pada sesi
tersebut.

Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini bisa jadi mengikuti sintaks metode yang dirasa perlu
baik secara keseluruhan maupun sebagian. Bisa juga merupakan penggabungan atau modifikasi langkah
satu atau beberapa metode. Ketika memilih dan mengorganisasikan metode/ aktivitas belajar, perlu
diperhatikan kembali persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap 1 sebelumnya serta .evaluasi
dari alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk memilih sebuah metode atau
aktivitas tertentu karena pilihan aktivitas tentunya sangat tergantung pada tujuan, karakteristik mata
pelajaran, materi, dan karakteristik peserta didik yang beragam. Namun demikian, khusus untuk
pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan pengembangan perangkat ajar disarankan menggunakan
antara lain PjBL, Teaching Factory (Tefa), Kelas Industri, dan Kelas Kewirausahaan. Materi terkait dapat
diakses di materi PPA II SMK Topik 2 dan Topik 3.

Secara umum, dalam mengerjakan LK 2.3 mahasiswa merujuk pada bahan bacaan berikut:
 Bahan bacaan langkah 6 MK Pengembangan Perangkat
 Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
 Bahan bacaan pada pendalaman materi PAUD, UMUM, SMK, DAN PLB

Selain itu, dengan penyusunan rancangan kegiatan/ langkah pembelajaran juga perlu memperhatikan
kesiapan dan keberagaman siswa. Oleh karena itu, mahasiswa PPG Daljab juga dapat
mengimplementasikan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk merespon hal tersebut.

Setelah menyusun dan mendiskusikan/ mempresentasikan rancangan awal perangkat pembelajaran


dengan tiga komponen utama tersebut, mahasiswa melengkapi komponen menjadi modul/ RPP lengkap
yang siap digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Jika sekolah telah menggunakan kurikulum
merdeka, komponen modul ajar lengkap yang diharapkan sebagai produk mata kuliah ini terdiri atas 3
komponen sebagai berikut.

Komponen Modul Ajar.


Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

 Identitas penulis modul  Tujuan pembelajaran  Lembar kerja peserta didik


 Kompetensi awal  Asesmen  pengayaan dan remedial
 Profil pelajar pancasila  pemahaman bermakna  bahan bacaan pendidik dan
 sarana dan prasarana  pertanyaan pemantik peserta didik
 target peserta didik  kegiatan pembelajaran  glossarium(opsional)
 model pembelajaran yang  refleksi peserta didik dan  daftar pustaka
digunakan pendidik
Dari komponen-komponen di tabel, pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik dapat
dikembangkan dengan menggunakan konsep understanding dan triggering/ key question pada UbD.
Keduanya merupakan bagian integral dalam penentuan hasil yang diinginkan (Topik 1, langkah 1 UbD-
bahan bacaan MK).
Pemahaman bermakna berisi jawaban dari sebagian atau seluruh poin-poin berikut:
1. apa ide besar materi yang siswa harus kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
2. apa detail penting dari materi yang siswa harus pahami dari sebuah unit pembelajaran?
3. kebingungan/ miskonsepsi apa yang mungkin muncul dari sebuah unit pembelajaran?
4. keterampilan/ pengetahuan apa yang siswa akan kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
5. apa yang akhirnya siswa bisa lakukan dari sebuah unit pembelajaran?

Sedangkan untuk membuat pertanyaan pemantik, mahasiswa sebagai guru harus berpikir pertanyaan-
pertanyaan “provokatif’ apa yang akan menumbuhkan rasa ingin tahu atau pemahaman yang
diharapkan.
Dinukilkan dari McTighe dan Wiggins (2012) berikut contoh formulasi pemahaman dan pertanyaan
kunci/ pemantik
Sample pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.

Pemahaman (yang diharapkan) Pertanyaan kunci

Geografi, iklim, dan Bagaimana tempat tinggal kita


sumber daya alam di suatu wilayah mempengaruhi cara kita
mempengaruhi budaya, ekonomi, hidup?
ekonomi, dan gaya hidup penduduknya.

Seni dan budaya saling bergantung satu dengan yang lain; budaya Dengan cara apa seni mencerminkan serta
mempengaruhi membentuk budaya?
kesenian, dan kesenian merefleksikan dan
melestarikan budaya.

Dua sampel “pemahaman” di atas menjawab pertanyaan terkait ide besar atau detil penting apa yang
siswa harus kuasai dalam suatu unit pembelajaran dua mata pelajaran yang berbeda. Dalam sebuah unit,
bisa dimungkinkan ada lebih dari satu formulasi pemahaman bermakna. Formulasinya juga dapat
disesuaikan dengan karakteristik materi masing-masing mata pelajaran.
Demikian juga dengan pertanyaan pemantik, formulasinya tentunya harus memperhatikan kemampuan
dan jenjang peserta didik. Namun yang pasti, pertanyaan pemantik sifatnya benar-benar
Kegiatan belajar dan asesmen
Tujuan Bukti penilaian
formative
(1) (2) (3)

Kegiatan atau aktivitas apa yang secara


Apa hasil yang diinginkan? bertahap dapat membantu siswa
memberikan bukti penilaian dan
Tujuan ini diturunkan dari Apakah bukti penilaian yang harus mencapai tujuan pembelajaran?
CP/ KD dokumen kurikulum ada untuk membuktikan bahwa siswa
dan dikaitkan dengan telah mencapai/ menuju tujuan
pembelajaran? Kegiatan atau aktivitas apa yang
permasalahan yang dilakukan guru (dan siswa) untuk
diidentifikasi. mengetahui hambatan siswa dan
memantau ketercapaian tujuan?
3.8 Menganalisis terjadinya 1. LEMBAR PENILAIAN SIKAP 1. Langkah persiapan
pencemaran lingkungan KRITIS (terlampir) Pendahuluan ( 10 menit )
1) Meminta siswa berbaris secara
dan dampaknya bagi 2. RUBRIK PENILAIAN disiplin untuk memasuki ruang kelas.
kehidupan. KEMAMPUAN DASAR 2) Meminta siswa berdo’a (Religius)
BERFIKIR KRITIS (terlampir) menurut agama dan kepercayaan
Tujuan : 3. LKPD (terlampir) masing-masing sebagai rasa taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan metode Debat Aktif 4. RUBRIK REFLEKSI. (terlampir)
3) Memeriksa kehadiran siswa sambil
diharapkan : 5. SOAL PREE TEST & POST mengenal karakteristik peserta didik.
1. Siswa mampu Memiliki TEST (terlampir) 4) Prasarat Pengetahuan untuk menguji
sikap Perspektif terhadap kemampuan berpikir logis.
perubahan lingkungan  menanyakan pengetahuan awal
akibat dampak siswa tentang “ekosistem”.
pencemaran dengan baik. 5) Motivasi (membangkitkan siswa
agar memiliki karakter ingin tahu)
2. Siswa mampu berfikir 6) guru menanyakan: “apakah ada
hubungan timbal balik antara manusia
kritis terhadap perubahan
dengan lingkungan ?”
lingkungan yang 7) Menyampaikan tujuan pembelajaran
diakibatkan oleh dampak
pencemaran dengan benar. 2. Langkah Kegiatan
Kegiatan Inti (60 menit)
Pada langkah ini, hal-hal yang bisa
dilakukan guru adalah sebagai berikut.

8. Menyusun pernyataan yang berisi


pendapat tentang isu kontroversial
yang terkait dengan mata pelajaran.
9. Mengelompokkan siswa ke dalam
kelompok pro dan kontra dengan
jumlah sama banyak.
10. Membuat dua hingga empat sub
kelompok dalam masing-masing
kelompok pro dan kontra. Pada setiap
sub kelompok terdiri dari siswa yang
memiliki prestasi sangat baik hingga
kurang baik. Dengan kata lain, sub
kelompok dibuat heterogen.
11. Meminta setiap sub kelompok
menyusun daftar argumen atau
pendapat yang akan disampaikan pada
saat debat aktif berlangsung.
12. Debat aktif dimulai dengan meminta
perwakilan setiap sub kelompok
menyampaikan argumen pembuka.
13. Meminta setiap sub kelompok
memberikan argumen tandingan
terhadap argumen kelompok lawan.
Penyampaian argumen tandingan
dilakukan secara bergiliran sesuai
panduan dari guru. Siswa diminta
memberikan tepuk tangan pada sub
kelompok yang telah menyampaikan
argumen tandingan.
14. Apabila sudah cukup, maka kegiatan
debat aktif dapat dihentikan. Siswa
diminta duduk bersebelahan dengan
siswa yang berasal dari pihak lawan
debatnya. Siswa dan guru
mendiskusikan kembali persoalan
yang diperdebatkan serta meminta
siswa mengenali argumen terbaik yang
dikemukakan oleh kedua belah pihak.

3. Langkah Akhir
Kegiatan Penutupan (10 menit)
15. Guru dan siswa menyimpulkan apa
yang sudah di pelajari.
16. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin do’a

Lampiran Rubrik Penilaian :

1. LEMBAR PENILAIAN SIKAP BERFIKIR KRITIS PESERTA DIDIK


Menyampai
Mengungka Memilih Memiliki sudut
kan pokok Menarik
pkan fakta argumen pandang yang Jml
no Nama siswa permasalah Kesimpulan Nilai
yang ada yang logis berbeda skor
an
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4 Dst ….

Rubrik penilaian sikap saat diskusi


Menyampaikan Pokok Permasalahan
Kriteria Indikator Skor
Kurang 1 Tidak sesuai dengan masalah yang ada
Cukup 2 Kurang sesuai dengan masalah dan kurang tepat
Baik 3 Sesuai dengan masalah tetapi kurang tepat
Sangat Baik 4 Sesuai dengan masalah yang ada dan benar
Mengungkapkan Fakta yang Ada
Kriteria Indikator Skor
Kurang 1 Tidak sesuai dengan fakta yang ada
Cukup 2 Kurang sesuai dengan fakta dan kurang tepat
Baik 3 Sesuai dengan fakta tetapi kurang tepat sesuai masalah
Sangat Baik 4 Sesuai dengan fakta yang ada dan benar
Memilih Argumen yang Logis
Kriteria Indikator Skor
Kurang 1 Tidak sesuai dengan masalah
Cukup 2 Kurang sesuai dengan masalah dan kurang logis
Baik 3 Sesuai dengan masalah dan kurang logis
Sangat Baik 4 Sesuai dengan masalah dan logis
Memiliki Sudut Pandang yang Berbeda
Kriteria Indikator Skor
Kurang 1 Tidak dapat berpendapat apapun
Cukup 2 Mampu Berpendapat namun alasan kurang benar.
Baik 3 Mampu memaparkan pendapat, alasan benar dan tidak didukung referensi.
Sangat Baik 4 Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar dan didukung referensi.
Menarik Kesimpulan
Kriteria Indikator Skor
Kurang 1 Tidak dapat menarik simpulan
Cukup 2 Kesimpulan kurang sesuai dengan masalah yang ada
Baik 3 Kesimpulan Sesuai dengan fakta tetapi kurang tepat dengan masalah
Sangat Baik 4 Kesimpulan sesuai dengan fakta yang ada dan benar

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai Total = 12
𝑋 100
2. PENILAIAN KEMAMPUAN DASAR BERFIKIR KRITIS
Indikator berfikir kritis menurut Ennis (dalam Fatmawati, dkk. 2014) yaitu mampu:
(1) merumuskan pokok-pokok permasalahan;
(2) mengungkap fakta yang ada;
(3) memilih argumen yang logis;
(4) mendeteksi bias dengan sudut pandang yang berbeda;
(5) menarik kesimpulan.
Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Berfikir Kritis

Bentuk Kunci
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Skor Jawaban
Soal
Menganalisis Pencemaran 1. Menentukan pokok-pokok
Perubahan Tanah pencemaran tanah. PG 10
lingkungan dan 2. Menganalis fakta yang terjadi di
dampaknya bagi lingkungan sekitar tentang PG 10
Mahluk hidup. pencemaran tanah.
3. Menuliskan argumentasi tentang
kebiasaan pengolahan lahan Ur 30
dengan pencemaran tanah.
4. Menuliskan akibat pencemaran Ur 30
dari sudut pandang yang berbeda
5. Menuliskan kesimpulan dari Ur 20
masalah yang telah dipelajari.

Soal
Kerjakan soal-soal berikurt dengan benar !
1. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Sistem pembakaran lahan kebun akan menimbulkan kerusakan tanah.
(2) Membasmi rumput dengan cara menyemprotkan herbisida dapat merusak komposisi tanah
(3) Kebiasaan berkebun masyarakat papua dengan cara membakar lahan akan menimbulkan pengaruh
positip dan negatip bagi ekosistem.
(4) Pembasmian gulma tidak berdampak apapun bagi tanah.
(5) Tidak ada dampak apapun terkait dengan pembakaran lahan kebun.
Dari pernyataan di atas, manakah yang termasuk ke dalam ide pokok bacaan pencemaran tanah?
A. (1), (2) dan (5)
B. (3), (4)
C. (2), (3)
D. (1), (2), (3), (4), dan (5)
2. Faktor apa yang paling berkontribusi terhadap pencemaran tanah?
A. Vulkanik.
B. Papua dengan curah hujan yang tinggi.
C. Aktivitas manusia seperti pembuangan limbah rumah tangga, pembakaran lahan dan penggunaan
pupuk/bahan kimia bagi petani atau pekebun.
D. Proses alami seperti erosi dan pelapukan tanah.
3. Identifikasikan menurut kamu, apa dampak buruk yang akan timbul dengan adanya kebiasaan sebagian
besar masyarakat Papua yang mengolah lahan kebun dengan cara pembakaran lahan?
4. Menurut kamu, kelebihan dari kebiasaan masyarakat dimana pengolahan lahan kebun dengan cara
pembasmian rumput menggunakan herbisida/obat rumput?

5. Tulislah kesimpulan dari permsalahan di atas sesuai dengan obyek pencemaran yang kamu pelajari.
4. LKPD

TOPIK : Pencemaran Tanah

KELAS : VII / Genap

ALOKASI WAKTU : 20 menit


Amati gambar dan bacaan di bawah ini kemudian diskusikan pendapat kamu pada kolom yang telah
disediakan!

Gambar 2. Sumber by
Slamet, S.Pd

PAPUA Berkebun adalah salah satu mata pencaharian masyarakat Papua pada
umumnya. Mereka akan membuat kebun-kebun dengan sistem yang masih sangat
tradisional. Dimana mereka selain sistem kebun atau ladang berpindah-pindah sebagian
besar masyarakat Papua juga pembersihan lahan dengan membakar sisa-sisa
penebangannya hingga betul-betul bersih. Tradisi ini sudah turun temurun mereka lakukan
untuk mengolah lahan kebun mereka demi menghasilkan tanaman yang bagus. Lahan yang
mereka kelola dengan cara tersebut sebenarnya tidaklah terlalu luas, tetapi jika dilakukan
pembakaran lahan sudah pasti akan berdampak terhadap tanah itu sendiri. Mereka tidak
pernah melakukan pembajakan lahan apalagi mencangkul untuk sekedar membalik tanah
yang akan di tanami seperti masyarakat luar papua pada umumnya mereka cukup membakar
bersih dan segera di tanami. Dengan cara tradisional tersebut, masyarakat bisa menanami
tanaman berupa tanaman-tanaman jangka pendek dan mereka akan segera menanami ulang
minimal 2 kali penanaman kemudian lahan tersebut akan ditinggalkan begitu saja hingga
kembali menjadi hutan lagi. Menurut masyarakat Papua membuka lahan kebun dengan cara
membakar dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti membersihkan lahan dari
gulma dan sisa tanaman yang sudah tua, serta memperbaiki kesuburan tanah dengan cara
membakar bahan organik yang terdapat di permukaan tanah, dapat ditanami berulang serta
bisa memperluas lahan kebun dengan leluasa karena hanya mengandalkan modal tenaga.
1. MENENTUKAN POKOK - POKOK PERMASALAHAN

Berdasarkan gambar dan berita di atas dikusikan menurut kalian apa pokok permasalahan yang
akan timbul?
Jawaban Pendapat :

2. MENGUNGKAP FAKTA YANG ADA


Dari gambar dan bacaan berita di atas, diskusikan menurut kalian apakah masalah tersebut
benar-benar terjadi di sekitarmu? Jika iya, jelaskan apakah aktifitas masyarakat tersebut untk
lahan perkebunan mereka? Berapa luas lahan? Dan apakah dilakukan secara turun temurun?
3. MEMILIH ARGUMEN YANG LOGIS
Dari gambar dan bacaan berita di atas, diskusikan menurut kalian apakah masalah tersebut
boleh dilakukan? Jika boleh Beri alasan secara logis mengapa hal tersebut dapat terjadi?

4. BERARGUMEN DENGAN SUDUT PANDANG YANG BERBEDA


Dari gambar dan bacaan berita di atas, diskusikan menurut kalian apakah keuntunagn dari
pengolahan lahan kebun dengan cara membakar lahan? Jelaskan dan perkuat dengan literatur
yang ada.

5. MENARIK KESIMPULAN
Dari hasil diskusi tentang permasalahan di atas, tariklah kesimpulan menurut pandangan
kalian!
NAMA-NAMA KELOMPOK KONTRA 1
1. …………………………………. TOPIK : Pencemaran Tanah
2. ………………………………….
KELAS : VII / Genap
3. ………………………………….
ALOKASI WAKTU : 20 menit
4. ………………………………….
5. ………………………………….
6. ………………………………….
7. ………………………………….

Dengan metode Debat Aktif diharapkan :


1. Siswa mampu Memiliki sikap Perspektif terhadap perubahan lingkungan akibat
dampak pencemaran dengan baik.

2. Siswa mampu berfikir kritis terhadap perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh
dampak pencemaran dengan benar.
Amati gambar dan bacaan di bawah ini kemudian diskusikan pendapat kamu pada kolom yang telah
disediakan!

Gambar 2. Sumber by
Slamet, S.Pd

PAPUA Berkebun adalah salah satu mata pencaharian masyarakat Papua pada umumnya.
Mereka akan membuat kebun-kebun dengan sistem yang masih sangat tradisional. Dimana mereka
selain sistem kebun atau ladang berpindah-pindah sebagian besar masyarakat Papua juga
pembersihan lahan dengan membakar sisa-sisa penebangannya hingga betul-betul bersih. Tradisi ini
sudah turun temurun mereka lakukan untuk mengolah lahan kebun mereka demi menghasilkan
tanaman yang bagus. Lahan yang mereka kelola dengan cara tersebut sebenarnya tidaklah terlalu
luas, tetapi jika dilakukan pembakaran lahan sudah pasti akan berdampak terhadap tanah itu sendiri.
Mereka tidak pernah melakukan pembajakan lahan apalagi mencangkul untuk sekedar membalik
tanah yang akan di tanami seperti masyarakat luar papua pada umumnya mereka cukup membakar
bersih dan segera di tanami. Dengan cara tradisional tersebut, masyarakat bisa menanami tanaman
berupa tanaman-tanaman jangka pendek dan mereka akan segera menanami ulang minimal 2 kali
penanaman kemudian lahan tersebut akan ditinggalkan begitu saja hingga kembali menjadi hutan
lagi. Dampak negatif membuka lahan kebun dengan cara membakar mencakup kerusakan
lingkungan, Flora dan Fauna, kebakaran hutan membunuh jasad renik dipermukaan dan lapisan atas
tanah, Vegetasi bawah pada umumnya juga terbakar sehingga banyak jenis flora hilang, beberapa
jenis mungkin lenyap untuk selamanya, Aspek ekologis, kebakaran hutan, kebun, lahan
mengakibatkan rusak dan terganggunya ekosistem hutan dan fungsi-fungsinya, berkurangnya
keanekaragaman hayati dan hilangnya keterwakilan ekosistem daerah tersebut, Flora dan Fauna,
kebakaran hutan membunuh jasad renik dipermukaan dan lapisan atas tanah, Vegetasi bawah pada
umumnya juga terbakar sehingga banyak jenis flora hilang, beberapa jenis mungkin lenyap untuk
selamanya serta Pelaku pembukaan lahan hutan/kebun dengan cara membakar akan dikenakan
sanksi pidana sebagai mana diamanatkan dalam UU RI NO 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup.
1. MENENTUKAN POKOK – POKOK PERMASALAHAN
Berdasarkan gambar dan berita di atas dikusikan menurut kalian apa pokok permasalahan yang
ada?

2. MENGUNGKAP FAKTA YANG ADA


3.

Dari gambar dan bacaan berita di atas, diskusikan menurut kalian apakah masalah tersebut
benar-benar terjadi di sekitarmu? Jika tidak, jelaskan apa alasanmu?

3. MEMILIH ARGUMEN YANG LOGIS


Dari gambar dan bacaan berita di atas, diskusikan menurut kalian apakah masalah tersebut
boleh dilakukan? Jika boleh Beri alasan secara logis mengapa hal tersebut dapat terjadi?
4. BERARGUMEN DENGAN SUDUT PANDANG YANG BERBEDA
Dari gambar dan bacaan berita di atas, diskusikan menurut kalian apakah kerugian dari
pengolahan lahan kebun dengan cara membakar lahan? Jelaskan dan perkuat dengan literatur
yang ada.

5. MENARIK KESIMPULAN
Dari hasil diskusi tentang permasalahan di atas, tariklah kesimpulan menurut pandangan
kalian!
3. RUBRIK REFLEKSI
Nama Siswa : …………………
Kelas : VII/B
Materi : Pencemaran Lingkungan
Sub Materi : Pencemaran Tanah
Hasil Repon Siswa Pengaruh Model Pembelajaran Debat Aktif (Debate Active Metode) Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Kelas 7B semester Genap
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Saya merasa senang dengan materi yang diajarkan
3. Saya merasa senang dengan diskusi dan kerja kelompok
Saya merasa senang dengan model pembelajaran yang dipakai dalam
4.
kegiatan pembelajaran membantu saya dalam menemukan konsep.

5. Saya merasa dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan,


membuat saya berkesempatan untuk menjadi lebih mandiri.
6. Saya merasa senang dengan cara guru mengajar.
Saya merasa dengan pembelajaran yang dilaksanakan, dapat
7.
menanamkan sikap sosial yang positif sesama teman

8. Saya merasa dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan,


membuat saya lebih bebas untuk berpendapat.

9. Dengan model pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat


membuat saya lebih berpikir kritis dan kreatif.
Saya menghendaki kegiatan pembelajaran berikutnya disampaikan
10.
dengan model pembelajran yang telah dilaksanakan hari ini.

4. SOAL PREE TEST & POST TEST

Kisi-kisi soal Pree-test dan Post-test


Bentuk Kunci
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Skor Jawaban
Soal
Menganalisis Pencemaran 1. Memahami pengertian
Perubahan Tanah pencemaran tanah. PG 20
lingkungan dan 2. Memahami faktor yang paling
dampaknya bagi mempengaruhi pencemaran tanah PG 20
Mahluk hidup. 3. Menjelaskan dampak utama
pencemaran tanah bagi manusia
4. Menentukan solusi untuk Ur 20
mencegah pencemaran tanah
5. Menentukan dampak negatif dari Ur 20
pembakaran lahan perkebunan
bagi mikroorganisme. Ur 20
SOAL :

1. Berikut adalah pengertian dari pencemaran tanah, kecuali?


a. Proses penambahan zat atau bahan ke tanah yang merusak struktur dan keseimbangan tanah.
b. Proses penanaman tanaman di tanah yang tidak subur.
c. Proses penggunaan pestisida dan pupuk berlebihan
d. Pembukaan lahan perkebunan dengan cara pembakaran lahan.

2. Faktor apa yang paling berkontribusi terhadap pencemaran tanah?


a. Aktivitas vulkanik
b. Curah hujan yang tinngi
c. Aktivitas manusia yang tidak peduli lingkungan
d. Proses alam

3. Apa dampak utama pencemaran tanah bagi manusia?


a. Dapat merusak struktur bangunan.
b. Dapat mengurangi produktivitas tanaman dan berpotensi merusak kesehatan manusia
c. Tidak ada dampak yang berarti
d. Menyebabkan banjir

4. Metode apa yang paling efektip untuk mencegah pencemaran tanah?


a. Membuang limbah ke sungai
b. Menggunakan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan
c. Melakukan daur ulang dan pengolahan limbah.
d. Membakar semua limbah.

5. Kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar lahan akan membawa dampak negatif terhaap tanah,
kecuali?
a. Tanah akan menjadi tandus
b. Dapat menimbulkan polusi
c. Dapat membunuh microorganisme dalam tanah yang sangat penting
d. Dapat menghemat biaya.
hasil pree-test dan post-test
Kemampuan Berfikir Kritis
No Nama Siswa Pree-Test Post-Test
1 2 3 4 5 Nilai 1 2 3 4 5 Nilai
Skor 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
1 Afriadi Suhardin Taher
2 Dea Citra Fadila
3 Dinda Nofita Putri
4 Elvia Asha Pradina
5 Fahry Ibnu Salam
6 Fathan Abdul Syahputra
7 Gilang Zidni Maulana
8 Hanif Rafiq
9 Ilmira Anava Riyadi
10 Jamilah Maidodga
11 Kasmirus Jamos Asmorom
12 Kevin Aditiya Minggus
13 Khoiril Mirza Utomo
14 Lolita Gresziana Putri
15 Maychia Pricilia Sembor
16 Meylani Ruby Nur Azizah
17 Miftahul Husna Padang
18 Muh. Ibrahin Yunus
19 Muh. Rafi’I Rizqullah
20 Narty Towansiba
21 Novita Eka Rahmawati
22 Oktavia Decout Indow
23 Rehan Saputra
24 Shila Kinasih
25 Syairil Rahmad
26 Tsalis Dakwan Najib
27 Paskalis Tunyanan
28 Febiora
29 Aulia Cita

Anda mungkin juga menyukai