Anda di halaman 1dari 12

LK 2.

3 Rencana Aksi

Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.3


LK 2.3 Rencana Aksi berisi desain atau rancangan perangkat pembelajaran yang berfokus pada tiga
komponen utama yaitu tujuan, bukti penilaian, dan kegiatan belajar termasuk di dalamnya asesmen
formatif. Rancangan ini disusun berdasar backward design dalam konsep Understanding by Design
(UbD) dalam bahan bacaan MK ini.

Kolom (1) Tujuan

Kolom (1) diisi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari CP atau KD (sesuai dengan
kurikulum yang digunakan di sekolah untuk jenjang tertentu). Perumusan tujuan sebaiknya
mencakup dua komponen yaitu kompetensi dan lingkup materi. Perumusannya dapat dilakukan
dengan tiga cara. Pertama, merumuskan langsung berdasar CP. Kedua, merumuskan dengan
menganalisis kompetensi dan lingkup materi. Ketiga, merumuskan lintas CP. Contoh alternatif
perumusan dapat dilihat pada lampiran Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang dapat diakses di tautan berikut
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-
Asesmen.pdf .

Untuk perumusan tujuan, mahasiswa dapat menggunakan: (1) taksonomi Bloom yang telah
diperbaharui oleh Anderson dan Krathwohl (2001), (2) teori tentang 6 bentuk pemahaman/
understanding oleh McTighe dan Wiggins (2005), dan (3) taksonomi Marzano (2000). Mahasiswa juga
dapat mengkombinasikan atau menggunakan taksonomi lain, selama sesuai dengan kondisi/
karakteristik mata pelajaran, materi ajar, siswa dan lingkungan belajar.

Taksonomi Bloom, Bentuk Pemahaman Wiggins and McTighe, dan Taksonomi Marzano

Bloom (Anderson and Krathwol, McTighe and Wiggins (2005) Marzano (2000)
2001)

Mengingat Mampu Menjelaskan Mengenali dan Mengingat Kembali

Memahami Mampu menafsirkan Pemahaman

Mengaplikasikan Mampu Menerapkan Analisis

Menganalisis Memiliki Perspektif Pemanfaatan Pengetahuan

Mengevaluasi Memiliki Empati Metakognisi

Menciptakan Memiliki Pengetahuan diri Sistem diri

catatan: 6 bentuk pemahaman Tighe dan Wiggins bukan taksonomi yang hirarkis

Dalam kerangka UbD, pemahaman atau Understanding (dalam enam bentuknya) merupakan capaian
belajar yang diharapkan. Namun perlu dicatat, bentuk pemahaman yang diharapkan tidaklah sama
untuk setiap mata pelajaran atau jenjang. Pada pelajaran Matematika misalnya, kemampuan aplikasi,
interpretasi, dan menjelaskan menjadi bentuk pemahaman materi yang paling alami, sesuai bidang.
Sedangkan pada bidang keilmuan sosial, kemampuan menunjukkan empati, dan perspektif dapat juga
dimasukkan/ ditambahkan sebagai bukti pemahaman jika perlu. Pada konteks SMK yang
menitikberatkan pada praktik di bengkel atau laboratorium, tentunya bukti pemahaman yang
ditargetkan akan berbeda. Contohnya ketrampilan untuk menghaluskan sebuah produk/ alat/ benda
tentunya menekankan pada aspek penerapan. Sejumlah ketrampilan bahkan tidak hanya menekankan
pada aspek kognitif tetapi juga aspek motorik dan aspek afektif secara proporsional, tergantung pada
konteks pembelajaran. Untuk lebih mengetahui tentang keenam bentuk pemahaman dalam UbD,
silakan membaca Bab 2 dari Bahan bacaan MK ini.

Saat penyusunan tujuan atau hasil yang diinginkan dan alur pencapaiannya untuk suatu sesi
pembelajaran, mahasiswa juga perlu mempertimbangkan persoalan konkret yang telah ditemui
selama menjadi guru dan yang terkini, ketika mahasiswa melakukan observasi pembelajaran pada
tahap identifikasi masalah. Mahasiswa perlu menganalisis CP dengan melihat kondisi atau konteks
pembelajaran yang khas dari setiap kelas seperti alokasi waktu/ JP, luasan cakupan materi,
kemampuan siswa, serta keberagaman dalam kelas.

Misalnya cakupan materi dalam rumusan tujuan pembelajaran dapat disederhanakan atau dibagi ke
dalam beberapa sesi pembelajaran jika pada observasi ditemukan persoalan ketidaktuntasan aktivitas
yang berakar pada jumlah materi yang terlalu banyak. Atau, jika teridentifikasi bahwa siswa belum
dapat mengaplikasikan sebuah konsep, teori, atau ketrampilan (misal menghitung volume,
menjelaskan gaya, menulis, berenang) maka guru perlu merumuskan alur kegiatan pembelajaran
dalam satu sesi dengan lebih bertahap dari yang mudah ke yang sulit atau dengan sedikit demi sedikit
mengurangi bantuan. Di titik ini, kemampuan untuk menyusun alur pencapaian tujuan pembelajaran
menjadi sangat penting. Bagaimana caranya agar siswa mencapai hasil/ tujuan akhir yang diharapkan,
langkah apa sajakah yang diperlukan, bagaimana urutannya.

Kolom (2) Bukti pemahaman/ penilaian

Kolom (2) diisi dengan bukti penilaian yang dapat digunakan untuk menakar, mengevaluasi atau
memvalidasi apakah siswa telah mencapai tujuan/ hasil yang diharapkan yaitu pemahaman. Kolom
ini berisi bentuk penilaian kinerja dan bentuk penilaian lain. Draft kisi-kisi dan rubrik penilaian dapat
disertakan di lembar terpisah.

Terkait bukti penilaian, menurut McTighe dan Wiggins (2012), jika seorang siswa mencapai
pemahaman, ia akan dapat menunjukkannya dalam satu atau beberapa jenis pemahaman. Dalam
tahap ini, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Melalui tugas/ kinerja otentik dan bukti lain apa
peserta didik akan mendemonstrasikan pemahaman/ pencapaian hasil (tujuan) yang diinginkan? dan
Dengan kriteria apa kinerja dan bukti lain tersebut akan dinilai?

Yang dimaksud dengn kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan keterampilan atau
kemampuan yang diharapkan. Misalnya, membuat lemparan bernilai 3 angka pada permainan
basket, menulis sebuah cerita/ naratif yang realistik dari sudut pandang seorang karakter. Bukti lain
dapat berupa tes, kuis, portfolio dan semacamnya.

Kolom (3) Langkah/ Aktivitas Pembelajaran

Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa untuk
mencapai tujuan/ pemahaman/ hasil yang diinginkan. Kegiatan dan aktivitas ini bisa juga sekaligus
berfungsi digunakan guru untuk memantau proses belajar siswa, mengetahui hambatan, dan tingkat
penguasaan materi oleh siswa.

Dengan kata lain, saat kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian dan
tujuan tetapi juga aktivitas yang berfungsi sebagai formative assessment. Asesmen formatif dilakukan
di dalam proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus
pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah
kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asemen
formatif merupakan satu kesatuan dengan kegiatan pembelajaran. Asesmen jenis lain, yaitu sumatif,
tidak harus muncul pada modul ajar sebuah sesi pembelajaran, tergantung pada cakupan dan tujuan
pembelajaran pada sesi tersebut.

Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini bisa jadi mengikuti sintaks metode yang dirasa perlu
baik secara keseluruhan maupun sebagian. Bisa juga merupakan penggabungan atau modifikasi
langkah satu atau beberapa metode. Ketika memilih dan mengorganisasikan metode/ aktivitas
belajar, perlu diperhatikan kembali persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap 1
sebelumnya serta .evaluasi dari alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk
memilih sebuah metode atau aktivitas tertentu karena pilihan aktivitas tentunya sangat tergantung
pada tujuan, karakteristik mata pelajaran, materi, dan karakteristik peserta didik yang beragam.
Namun demikian, khusus untuk pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan pengembangan
perangkat ajar disarankan menggunakan antara lain PjBL, Teaching Factory (Tefa), Kelas Industri, dan
Kelas Kewirausahaan. Materi terkait dapat diakses di materi PPA II SMK Topik 2 dan Topik 3.

Secara umum, dalam mengerjakan LK 2.3 mahasiswa merujuk pada bahan bacaan berikut:
 Bahan bacaan langkah 6 MK Pengembangan Perangkat
 Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
 Bahan bacaan pada pendalaman materi PAUD, UMUM, SMK, DAN PLB

Selain itu, dengan penyusunan rancangan kegiatan/ langkah pembelajaran juga perlu memperhatikan
kesiapan dan keberagaman siswa. Oleh karena itu, mahasiswa PPG Daljab juga dapat
mengimplementasikan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk merespon hal tersebut.

Setelah menyusun dan mendiskusikan/ mempresentasikan rancangan awal perangkat pembelajaran


dengan tiga komponen utama tersebut, mahasiswa melengkapi komponen menjadi modul/ RPP
lengkap yang siap digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Jika sekolah telah menggunakan
kurikulum merdeka, komponen modul ajar lengkap yang diharapkan sebagai produk mata kuliah ini
terdiri atas 3 komponen sebagai berikut.

Komponen Modul Ajar.


Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

 Identitas penulis modul  Tujuan pembelajaran  Lembar kerja peserta didik


 Kompetensi awal  Asesmen  pengayaan dan remedial
 Profil pelajar pancasila  pemahaman bermakna  bahan bacaan pendidik dan
 sarana dan prasarana  pertanyaan pemantik peserta didik
 target peserta didik  kegiatan pembelajaran  glossarium(opsional)
 model pembelajaran  refleksi peserta didik  daftar pustaka
yang digunakan dan pendidik

Dari komponen-komponen di tabel, pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik dapat


dikembangkan dengan menggunakan konsep understanding dan triggering/ key question pada UbD.
Keduanya merupakan bagian integral dalam penentuan hasil yang diinginkan (Topik 1, langkah 1
UbD-bahan bacaan MK).
Pemahaman bermakna berisi jawaban dari sebagian atau seluruh poin-poin berikut:
1. apa ide besar materi yang siswa harus kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
2. apa detail penting dari materi yang siswa harus pahami dari sebuah unit pembelajaran?
3. kebingungan/ miskonsepsi apa yang mungkin muncul dari sebuah unit pembelajaran?
4. keterampilan/ pengetahuan apa yang siswa akan kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
5. apa yang akhirnya siswa bisa lakukan dari sebuah unit pembelajaran?
Sedangkan untuk membuat pertanyaan pemantik, mahasiswa sebagai guru harus berpikir
pertanyaan-pertanyaan “provokatif’ apa yang akan menumbuhkan rasa ingin tahu atau pemahaman
yang diharapkan.
Dinukilkan dari McTighe dan Wiggins (2012) berikut contoh formulasi pemahaman dan pertanyaan
kunci/ pemantik
Sample pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.

Pemahaman (yang diharapkan) Pertanyaan kunci

Geografi, iklim, dan Bagaimana tempat tinggal kita


sumber daya alam di suatu wilayah mempengaruhi cara kita
mempengaruhi budaya, ekonomi, hidup?
ekonomi, dan gaya hidup penduduknya.

Seni dan budaya saling bergantung satu dengan yang lain; Dengan cara apa seni mencerminkan serta
budaya mempengaruhi membentuk budaya?
kesenian, dan kesenian merefleksikan dan
melestarikan budaya.

Dua sampel “pemahaman” di atas menjawab pertanyaan terkait ide besar atau detil penting apa yang
siswa harus kuasai dalam suatu unit pembelajaran dua mata pelajaran yang berbeda. Dalam sebuah
unit, bisa dimungkinkan ada lebih dari satu formulasi pemahaman bermakna. Formulasinya juga
dapat disesuaikan dengan karakteristik materi masing-masing mata pelajaran.
Demikian juga dengan pertanyaan pemantik, formulasinya tentunya harus memperhatikan
kemampuan dan jenjang peserta didik. Namun yang pasti, pertanyaan pemantik sifatnya benar-benar
harus dapat memantik siswa untuk menuju pemahaman yang dituju. Pertanyaan-pertanyaan seperti
“apakah yang kalian ketahui tentang …” atau “sudahkan kalian mengetahui/ mendengar/ membaca….”
rasanya tidak akan memantik pemahaman bermakna. Pada pembelajaran Bahasa dengan materi teks
naratif, misalnya, alih-alih bertanya “Pernahkah kalian membaca cerita…..?” akan lebih baik jika guru
menanyakan “Apa yang membuat sebuah cerita bisa menarik?”

Lk.2.3 RENCANA AKSI

Nama Mahasiswa : Yusmantri.SPd.SD.


NIP : 19771218 200904 1 002
LPTK : Universitas Trunojoyo Madura (Jawa Timur)
Instansi Asal : SDN 13 Nanga Rahan Kec.Tanah Pinoh Kab.Melawi
(Kalimantan Barat)
Tujuan Bukti penilaian Kegiatan belajar dan asesmen
formative
(1) (2) (3)

Apa hasil yang Apakah bukti penilaian yang harus Kegiatan atau aktivitas apa yang secara
diinginkan? ada untuk membuktikan bahwa bertahap dapat membantu siswa memberikan
Tujuan ini diturunkan siswa telah mencapai/ menuju bukti penilaian dan mencapai tujuan
dari CP/ KD dokumen tujuan pembelajaran? pembelajaran?
kurikulum dan dikaitkan
dengan permasalahan Kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan guru
yang diidentifikasi. (dan siswa) untuk mengetahui hambatan siswa
dan memantau ketercapaian tujuan?
Tujuan Kognitif 1. Penilaian Sikap Kegiatan Pendahuluan
1. Melalui media a. Prosedur pembelajaran 1. Salam
gambar dan di dalam maupun di luar 2. Doa(Di pimpin oleh salah seorang
penjelasan guru, ruangan kelas siswa)
siswa dapat b. Tehnik penilaian : non 3. Mengecek kehadiran siswa
menyebutkan nama- tes 4. Menyanyikan lagu wajib :
nama bilangan c. Instrumen GARUDA PANCASILA (Siswa
dengan benar penilaian :rubrik bangkit berdiri)
2. Dengan mengamati penilaian 5. Ice Breaking
Video, siswa dapat
6. Apersepsi/Pertanyaan pemantik
memahami prinsif 2. Penilaian Pengetahuan (Apakah kalian pernah membeli buah-
pengurangan dengan Prosedur : Akhir buahan di pasar ? sampai di rumah
benar. pembelajaran buah di apakan ?serempak anak-anak
3. Melalui demontrasi, a. Jenis penilaian : tertulis
siswa dapat menjawab,di makan ….itu artinya buah
b. Bentuk tes : Esay
melakukan oprasi tersebut semakin banyak di
c. Intrumen penilaian
hitung (pengurangan) makan,makan jumlah buah yang di beli
dengan benar. semakin berkurang.
3. Penilaian Keterampilan
4. Melalui penugasan, 7. Guru memberikan motivasi
a. Prosedur :akhir
siswa dapat pembelajaran 8. Guru menyampaikan Tujuan
menuliskan lambang b. Tehnik penilaian : unjuk Pembelajaran
bilangan 1 sampai 20 kerja
dengan benar c. Instrumen Penilaian :
5. Dengan Rubrik penilaian
mendengarkan soal Kegiatan inti :
cerita,tentang 1. Orentasi pada masalah
pengurangan siswa a.Siswa di bagi menjadi 2 kelompok
b.Siswa mendengarkan penjelasan guru
dapat meginf
tentang
lementasikan konsep
pengurangan bilangan 1-20.
pengurangan c.Siswa mengamati vedio pembelajaran

2. Mengorganisasikan peserta didik


a.Beberapa siswa diminta untuk
menjawab soal dalam bentuk
lisan secara spontan
b.Guru menyajikan cerita dan kemudian
menyuruh siswa
untuk menyebutkan hasil
pengurangan berdasarkan isi
cerita.

3. Membimbing individu/kelompok
a. Guru membimbing siswa dalam
proses pembelajaran
b. Siswa melakukan demontrasi dengan
menggunakan alat peraga yang sudah
di siapkan oleh guru
c. Siswa di perbolehkan bertanya jika
masih ragu-ragu atau kurang paham
cara tentang materi pembelajaran
yang sedang berlangsung.
d. Guru membagikan LKPD.
e. Siswa di bimbing guru mengerjakan
LKPD.

4. Mengembangkan dan menyajikan


hasil karya
Siswa diminta maju ke depan untuk
menpresentasikan operasi pengurangan
yang telah mereka kerjakan.

5. Menganalisis dan mengevaluasi


1. Guru mengereksi LKPD
2. Guru memberikan apresiasi kepada
Siswa hasil karya yang di
presentasikan.

Penutup :
1. Guru Bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran
2. Guru memberikan penguatan terhadap
siswa berkaitan dengan materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Salah satu siswa memimpin doa
4. Sebagai akhir pembelajaran guru
memberikan salam.
MODUL AJAR MATEMATIKA SD
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Yusmantri.SPd.SD
Instansi : SDN 13 Nanga Rahan Kecamatan Tanah Pinoh Kabupaten Melawi
Kalimantan Barat
Tahun : 2024
Mapel : Matematika
Kelas : I (satu)
Materi : Pengurangan Bilangan Bulat
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit.

B. KOMPETENSI AWAL :
1. Mengetahui dan memahami konsep pengurangan
2. Mempraktekkan konsep dan prinsip pengurangan dalam kehidupan nyata sehari-hari

C.PROFIL PELAJAR PANCASILA :


1. Mandiri
2. Bernalar Kritis
3. Bergotong royong

D.Serana dan Praserana :


1. Kementrian Pendidikan,Kebudayaan,Riset dan Teknologi Republik Indonesia,2021 Belajar Bersama
Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas I,Penulis Tim GakkoThosho,Laptop,Proyektor dan
internet.
2. Keranjang,buah satar,gambar ,video pembelajaran (power poin).

E.TARGET PESERTA DIDIK


- Peserta didik regular

F.MODEL PEMBELAJARAN
- Problem Based Learning (PBL)

E. KOMPETENSI INTI
I. Tujuan :
1. Melalui media gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan nama-nama bilangan
dengan
benar
2. Dengan mengamati Video, siswa dapat memahami prinsif pengurangan dengan benar.
3. Melalui demontrasi, siswa dapat melakukan oprasi hitung (pengurangan) dengan benar.
4. Melalui penugasan, siswa dapat menuliskan lambang bilangan 1 sampai 20 dengan benar
5. Dengan mendengarkan soal cerita,tentang pengurangan siswa dapat meginflementasikan konsep
pengurangan dengan benar.

II.Kegiatan Pembelajaran
a.Pendahuluan :
1. Salam
2. Doa di pimpin oleh salah seorang siswa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Menyanyikan lagu wajib : Garuda Pancasila (Siswa di mohon berdiri)
5. Ice breaking : lompat konsentrasi (melompat sebanyak apa yang di ucakan oleh guru. Contoh :
Satu : siswa melompat 1 X
Dua : siswa melompat 2 X
Tiga : siswa melompat 3 X
6. Apersepsi :
7. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat matematika dalam kehidupan sehari-
hari
secara global pada penjumlahan,pengurangan dan perkalian dan pada fase ini lebih spesifik pada
pengurangan sesuai materi yang akan di pelajari
8. Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran

b.Kegiatan Inti :
#.Orentasi pada masalah :
-.Siswa di bagi menjadi 2 kelompok secara hetrogen
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan di pelajari dengan menggunakan media
buah
gandaria (pengurangan pada bilangan 1-20)
- Siswa mengamati Vedio Pembelajaran

#.Mengorganisasi Peserta didik :


-.Beberapa siswa di minta menjawab soal dalam bentuk lisan secara spontan
-Guru menyajikan cerita dan kemudian meminta siswa untuk menyebutkan hasil pengurangan berdasarkan
isi
cerita.
(Suatu hari Upin pergi ke pasar,ia membeli 19 ekor ikan hias yang beraneka warna yang cantik dan
indah di
pandang mata,setelah tiba di
rumah,ternyata sudah menunggu di situ teman karipnya Bernama ipin.ipin pun tertarik dengan
keindahan
ikan-ikan hias itu,karena upin dan
ipin memang teman yang sangat akrap,akhirnya upin pun memberikan empat ekor dari ikan itu kepada
ipin.
Berapakan sisa ikan yang Upin miliki sekarang ?

#.Membimbing Individu/kelompok :
-Guru membimbing siswa secara kelompok maupun perorangan dalam proses pembelajaran
- Siswa mendemontrasikan operasi pengurangan dengan menggunakan media yang telah di siapkan guru
(keranjang dan buah gandaria.
- Siswa di berikan kesempatan bertanya jika masih belum paham dengan materi perbelajaran yang di
sampaikan oleh guru.
-Guru membagikan LKPD kepada siswa
-Masing-masing kelompok mengerjakan LKPD yang sudah di bagikan oleh guru

#.Mengembangkan dan menyajikan hasil karya :


- Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
- Siswa dari kelompok yang lainnya menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang presentasi

#.Menganalisis dan mengevaluasi :


- Guru mengevaluasi LKPD yang sudah di kerjakan siswa
- Guru memberikan apresiasi kepada siswa atas hasil karya yang di presentasikan
- Guru memberikan penguatan materi pengurangan yang telah di laksanakan pada kegiatan pembelajaran

#.Penutup :
- Guru Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
- Doa di pimpin oleh salah satu siswa
- Sebagai akhir pembelajaran,guru memberikan salam.

Materi :
Sumber Buku Matematika kelas satu kurikulum Mardeka (Belajar Bersama Temanmu untuk Sekolah
Dasar) Bab.5 Halaman : 117
Materi Pengurangan Bilangan 1-20

Materi :
Asensmen Penilaian :
- Performa (Presentasi)
- Tertulis
Kegiatan Pengayaan dan Remidial jika di perlukan :

REPLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU :


a.Tabel Repleksi Peserta Didik :
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pelajaran hari ini menyenangkan ?
2 Adakah hal baru yang kalian temukan hari ini ?
3 Untuk penjesan materi bagian manakah yang di anggap agak
sulit untuk di pahami ?
4 Bagaimana perasaan kalian ketika dapat tampil
mempresentasikan hasil karya
5 Bagian apakah yang harus di tambahkan supaya pembelajaran
lebih menyenangkan?

b.Tabel Repleksi Guru


No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah semua peserta didik memahami semua materi
pembelajaran hari ini 100% ?
2 Mengapa mereka tidak dapat memahami dengan
sepenuhnya?
3 Apakah ada peserta didik yang kurang pokus ?
4 Usaha apakah yang harus di lakukan agar semua peserta
didik lebih pokus pada pembelajaran berikutnya ?

Lampiran
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
1.

10 4
2.

20 15

3.

6 4
4.
10 4
5.Bu Julaiha membeli 18 ikat bayam,5 ikat di berikan kepada nenek.berapa ikat kah sisa bayam Bu Julaiha
sekarang ?
Jawab : 10 - 2 = ………

Kunci jawaban :
1. 6
2. 5
3. 2
4. 7
5. 13 ikat.

Anda mungkin juga menyukai