Anda di halaman 1dari 17

LK 2.

3 Rencana Aksi

Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.3


LK 2.3 Rencana Aksi berisi desain atau rancangan perangkat pembelajaran yang berfokus pada tiga komponen utama yaitu tujuan, bukti penilaian, dan kegiatan belajar
termasuk di dalamnya asesmen formatif. Rancangan ini disusun berdasar backward design dalam konsep Understanding by Design (UbD) dalam bahan bacaan MK ini.

Kolom (1) Tujuan

Kolom (1) diisi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari CP atau KD (sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah untuk jenjang tertentu). Perumusan
tujuan sebaiknya mencakup dua komponen yaitu kompetensi dan lingkup materi. Perumusannya dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, merumuskan langsung
berdasar CP. Kedua, merumuskan dengan menganalisis kompetensi dan lingkup materi. Ketiga, merumuskan lintas CP. Contoh alternatif perumusan dapat dilihat pada
lampiran Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang dapat diakses di tautan berikut
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf .

Untuk perumusan tujuan, mahasiswa dapat menggunakan: (1) taksonomi Bloom yang telah diperbaharui oleh Anderson dan Krathwohl (2001), (2) teori tentang 6
bentuk pemahaman/ understanding oleh McTighe dan Wiggins (2005), dan (3) taksonomi Marzano (2000). Mahasiswa juga dapat mengkombinasikan atau
menggunakan taksonomi lain, selama sesuai dengan kondisi/ karakteristik mata pelajaran, materi ajar, siswa dan lingkungan belajar.

Taksonomi Bloom, Bentuk Pemahaman Wiggins and McTighe, dan Taksonomi Marzano

Bloom (Anderson and Krathwol, 2001) McTighe and Wiggins (2005) Marzano (2000)

Mengingat Mampu Menjelaskan Mengenali dan Mengingat Kembali

Memahami Mampu menafsirkan Pemahaman

Mengaplikasikan Mampu Menerapkan Analisis

Menganalisis Memiliki Perspektif Pemanfaatan Pengetahuan

Mengevaluasi Memiliki Empati Metakognisi

Menciptakan Memiliki Pengetahuan diri Sistem diri

catatan: 6 bentuk pemahaman Tighe dan Wiggins bukan taksonomi yang hirarkis
Dalam kerangka UbD, pemahaman atau Understanding (dalam enam bentuknya) merupakan capaian belajar yang diharapkan. Namun perlu dicatat, bentuk pemahaman
yang diharapkan tidaklah sama untuk setiap mata pelajaran atau jenjang. Pada pelajaran Matematika misalnya, kemampuan aplikasi, interpretasi, dan menjelaskan
menjadi bentuk pemahaman materi yang paling alami, sesuai bidang. Sedangkan pada bidang keilmuan sosial, kemampuan menunjukkan empati, dan perspektif dapat
juga dimasukkan/ ditambahkan sebagai bukti pemahaman jika perlu. Pada konteks SMK yang menitikberatkan pada praktik di bengkel atau laboratorium, tentunya
bukti pemahaman yang ditargetkan akan berbeda. Contohnya ketrampilan untuk menghaluskan sebuah produk/ alat/ benda tentunya menekankan pada aspek
penerapan. Sejumlah ketrampilan bahkan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif tetapi juga aspek motorik dan aspek afektif secara proporsional, tergantung
pada konteks pembelajaran. Untuk lebih mengetahui tentang keenam bentuk pemahaman dalam UbD, silakan membaca Bab 2 dari Bahan bacaan MK ini.

Saat penyusunan tujuan atau hasil yang diinginkan dan alur pencapaiannya untuk suatu sesi pembelajaran, mahasiswa juga perlu mempertimbangkan persoalan
konkret yang telah ditemui selama menjadi guru dan yang terkini, ketika mahasiswa melakukan observasi pembelajaran pada tahap identifikasi masalah. Mahasiswa
perlu menganalisis CP dengan melihat kondisi atau konteks pembelajaran yang khas dari setiap kelas seperti alokasi waktu/ JP, luasan cakupan materi, kemampuan
siswa, serta keberagaman dalam kelas.

Misalnya cakupan materi dalam rumusan tujuan pembelajaran dapat disederhanakan atau dibagi ke dalam beberapa sesi pembelajaran jika pada observasi ditemukan
persoalan ketidaktuntasan aktivitas yang berakar pada jumlah materi yang terlalu banyak. Atau, jika teridentifikasi bahwa siswa belum dapat mengaplikasikan sebuah
konsep, teori, atau ketrampilan (misal menghitung volume, menjelaskan gaya, menulis, berenang) maka guru perlu merumuskan alur kegiatan pembelajaran dalam
satu sesi dengan lebih bertahap dari yang mudah ke yang sulit atau dengan sedikit demi sedikit mengurangi bantuan. Di titik ini, kemampuan untuk menyusun alur
pencapaian tujuan pembelajaran menjadi sangat penting. Bagaimana caranya agar siswa mencapai hasil/ tujuan akhir yang diharapkan, langkah apa sajakah yang
diperlukan, bagaimana urutannya.

Kolom (2) Bukti pemahaman/ penilaian

Kolom (2) diisi dengan bukti penilaian yang dapat digunakan untuk menakar, mengevaluasi atau memvalidasi apakah siswa telah m encapai tujuan/ hasil yang
diharapkan yaitu pemahaman. Kolom ini berisi bentuk penilaian kinerja dan bentuk penilaian lain. Draft kisi-kisi dan rubrik penilaian dapat disertakan di lembar
terpisah.

Terkait bukti penilaian, menurut McTighe dan Wiggins (2012), jika seorang siswa mencapai pemahaman, ia akan dapat menunjukkannya dalam satu atau beberapa
jenis pemahaman. Dalam tahap ini, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Melalui tugas/ kinerja otentik dan bukti lain apa peserta didik akan mendemonstrasikan
pemahaman/ pencapaian hasil (tujuan) yang diinginkan? dan Dengan kriteria apa kinerja dan bukti lain tersebut akan dinilai?

Yang dimaksud dengn kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan keterampilan atau kemampuan yang diharapkan. Misalnya, membuat lemparan bernilai
3 angka pada permainan basket, menulis sebuah cerita/ naratif yang realistik dari sudut pandang seorang karakter. Bukti lain dapat berupa tes, kuis, portfolio dan
semacamnya.

Kolom (3) Langkah/ Aktivitas Pembelajaran


Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan/ pemahaman/ hasil yang diinginkan. Kegiatan
dan aktivitas ini bisa juga sekaligus berfungsi digunakan guru untuk memantau proses belajar siswa, mengetahui hambatan, dan tingkat penguasaan materi oleh siswa.

Dengan kata lain, saat kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian dan tujuan tetapi juga aktivitas yang berfungsi sebagai formative assessment.
Asesmen formatif dilakukan di dalam proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya
asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asemen formatif merupakan
satu kesatuan dengan kegiatan pembelajaran. Asesmen jenis lain, yaitu sumatif, tidak harus muncul pada modul ajar sebuah sesi pembelajaran, tergantung pada cakupan
dan tujuan pembelajaran pada sesi tersebut.

Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini bisa jadi mengikuti sintaks metode yang dirasa perlu baik secara keseluruhan maupun sebagian. Bisa juga merupakan
penggabungan atau modifikasi langkah satu atau beberapa metode. Ketika memilih dan mengorganisasikan metode/ aktivitas belajar, perlu diperhatikan kembali
persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap 1 sebelumnya serta .evaluasi dari alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk memilih
sebuah metode atau aktivitas tertentu karena pilihan aktivitas tentunya sangat tergantung pada tujuan, karakteristik mata pelajaran, materi, dan karakteristik peserta
didik yang beragam. Namun demikian, khusus untuk pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan pengembangan perangkat ajar disarankan menggunakan antara lain
PjBL, Teaching Factory (Tefa), Kelas Industri, dan Kelas Kewirausahaan. Materi terkait dapat diakses di materi PPA II SMK Topik 2 dan Topik 3.

Secara umum, dalam mengerjakan LK 2.3 mahasiswa merujuk pada bahan bacaan berikut:
 Bahan bacaan langkah 6 MK Pengembangan Perangkat
 Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
 Bahan bacaan pada pendalaman materi PAUD, UMUM, SMK, DAN PLB

Selain itu, dengan penyusunan rancangan kegiatan/ langkah pembelajaran juga perlu memperhatikan kesiapan dan keberagaman siswa. Oleh karena itu, mahasiswa
PPG Daljab juga dapat mengimplementasikan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk merespon hal tersebut.

Setelah menyusun dan mendiskusikan/ mempresentasikan rancangan awal perangkat pembelajaran dengan tiga komponen utama tersebut, mahasiswa melengkapi
komponen menjadi modul/ RPP lengkap yang siap digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Jika sekolah telah menggunakan kurikulum merdeka, komponen modul
ajar lengkap yang diharapkan sebagai produk mata kuliah ini terdiri atas 3 komponen sebagai berikut.

Komponen Modul Ajar.


Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

 Identitas penulis modul  Tujuan pembelajaran  Lembar kerja peserta didik


 Kompetensi awal  Asesmen  pengayaan dan remedial
 Profil pelajar pancasila  pemahaman bermakna  bahan bacaan pendidik dan peserta didik
 sarana dan prasarana  pertanyaan pemantik  glossarium(opsional)
 target peserta didik  kegiatan pembelajaran  daftar pustaka
 model pembelajaran yang digunakan  refleksi peserta didik dan pendidik

Dari komponen-komponen di tabel, pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik dapat dikembangkan dengan menggunakan konsep understanding dan
triggering/ key question pada UbD. Keduanya merupakan bagian integral dalam penentuan hasil yang diinginkan (Topik 1, langkah 1 UbD-bahan bacaan MK).
Pemahaman bermakna berisi jawaban dari sebagian atau seluruh poin-poin berikut:
1. apa ide besar materi yang siswa harus kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
2. apa detail penting dari materi yang siswa harus pahami dari sebuah unit pembelajaran?
3. kebingungan/ miskonsepsi apa yang mungkin muncul dari sebuah unit pembelajaran?
4. keterampilan/ pengetahuan apa yang siswa akan kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
5. apa yang akhirnya siswa bisa lakukan dari sebuah unit pembelajaran?

Sedangkan untuk membuat pertanyaan pemantik, mahasiswa sebagai guru harus berpikir pertanyaan-pertanyaan “provokatif’ apa yang akan menumbuhkan rasa ingin
tahu atau pemahaman yang diharapkan.
Dinukilkan dari McTighe dan Wiggins (2012) berikut contoh formulasi pemahaman dan pertanyaan kunci/ pemantik
Sample pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.

Pemahaman (yang diharapkan) Pertanyaan kunci

Geografi, iklim, dan Bagaimana tempat tinggal kita mempengaruhi cara kita
sumber daya alam di suatu wilayah hidup?
mempengaruhi budaya, ekonomi,
ekonomi, dan gaya hidup penduduknya.

Seni dan budaya saling bergantung satu dengan yang lain; budaya mempengaruhi Dengan cara apa seni mencerminkan serta
kesenian, dan kesenian merefleksikan dan membentuk budaya?
melestarikan budaya.
Dua sampel “pemahaman” di atas menjawab pertanyaan terkait ide besar atau detil penting apa yang siswa harus kuasai dalam suatu unit pembelajaran dua mata
pelajaran yang berbeda. Dalam sebuah unit, bisa dimungkinkan ada lebih dari satu formulasi pemahaman bermakna. Formulasinya juga dapat disesuaikan dengan
karakteristik materi masing-masing mata pelajaran.
Demikian juga dengan pertanyaan pemantik, formulasinya tentunya harus memperhatikan kemampuan dan jenjang peserta didik. Namun yang pasti, pertanyaan
pemantik sifatnya benar-benar harus dapat memantik siswa untuk menuju pemahaman yang dituju. Pertanyaan-pertanyaan seperti “apakah yang kalian ketahui tentang
…” atau “sudahkan kalian mengetahui/ mendengar/ membaca….” rasanya tidak akan memantik pemahaman bermakna. Pada pembelajaran Bahasa dengan materi teks
naratif, misalnya, alih-alih bertanya “Pernahkah kalian membaca cerita…..?” akan lebih baik jika guru menanyakan “Apa yang membuat sebuah cerita bisa menarik?”

NAMA : HARIS, S.Pd


INSTANSI : SMP NEGERI 4 PEDAMAARAN TIMUR

Tujuan Bukti Penilaian Kegiatan Belajar dan Asesmen Formative


(1) (2) (3)

Apa hasil yang diinginkan? Apakah bukti penilaian yang Kegiatan atau aktivitas apa yang secara bertahap dapat membantu siswa memberikan bukti penilaian dan mencapai tujuan
Tujuan ini diturunkan dari CP/ harus ada untuk membuktikan pembelajaran?
KD dokumen kurikulum dan bahwa siswa telah mencapai/
menuju tujuan pembelajaran? Kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan guru (dan siswa) untuk mengetahui hambatan siswa dan memantau ketercapaian
dikaitkan dengan permasalahan
yang diidentifikasi. tujuan?

Dari akhir fase D, melalui Jenis Penilaian: KEGIATAN PEMBELAJARAN


pengamatan dan diskusi Asessmen formatif
kelompok peserta didik 1. Penilaian Sikap Propil KEGIATAN PENDAHULUAN
mampu: pelajar Pancasila 1. Guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam kepada peserta didik
Menyelesaikan masalah 2. Penilaian
2. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin
yang berkaitan dengan keterampilan do’a)
Perbandingan Senilai 3. Penilaian antar teman 3. Dilanjutkan guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik serta meminta peserta
4. Penugasan mandiri didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan
5. Penugasan Kelompok 4. Guru melakukan asesmen diagnostik dalam kesiapan belajar di kelas
Apersepsi
1. Guru menanyakan kesiapan belajar peserta didik dan mengkoordinir peserta didik untuk
menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai (PBL: Self Identifikation)
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, alur pembelajaran, dan sistem penilaian yang akan
dilaksanakan
3. Guru memberikan apersepsi mengenai pengertian Perbandingan Senilai
4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi
yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
5. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan melalui LCD
proyektor
6. Guru bertanya mencari informasi tentang penerapan Perbandingan Senilai dalam kehidupan
sehari-hari dan peserta didik menjawab dengan prediksi masing-masing.
7. Guru mengaitkan materi Perbandingan Senilai yang diajarkan dengan kehidupan nyata..

KEGIATAN INTI
Langkah 1. Klarifikasi Masalah
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
2. Guru membagikan LK dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK (LK berisi tentang
permasalahan yang berhubungan dengan materi Perbandingan Senilai
3. Peserta didik dalam memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru yang terkait
dengan peserta didik yang melibatkan materi Perbandingan Senilai serta penyajian dalam bentuk
media LCD Proyektor dalam pembelajarannya
4. Peserta didik dalam kelompok mengamati materi yang di tayangkan lewat media LCD pada papan
tulis, misalkan tentang masalah-masalah yang penerapan konsep mengenai materi Perbandingan
Senilai
5. Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok untuk menuliskan dan menanyakan
permasalahan mengenai hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang disajikan dalam LK serta
guru mempersilahkan peserta didik dalam kelompok lain untuk memberikan tanggapan, bila
diperlukan guru memberikan bantuan komentar secara klasikal
Langkah 2. Brainstorming
1. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing berdasarkan petunjuk yang ada
dalam LK (misalkan: dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta
meminta peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan dengan Perbandingan Senilai (PBL: Collaboration)
2. Peserta didik dalam kelompok melakukan brainstorming dengan cara sharing information, dan
klarifikasi informasi tentang permasalahan yang terdapat pada tayangan mengenai materi “
Perbandingan Senilai ”

Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data


1. Peserta didik masing-masing kelompok dalam kelompok juga membahas dan berdiskusi tentang
permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk:
a. Mengidentifikasi Perbandingan Senilai
b. Menjelaskan Perbandingan Senilai
c. Menyajikan dalam bentuk Tabel, grsfiks dan persamaan
2. Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 1, dimana mereka juga diharapkan
mengaitkan permasalahan dengan kehidupan nyata
3. Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok dan menemukan berbagai kesulitan
yang di alami peserta didik dan memberikan kesempatan untuk mempertanyakan hal-hal yang
belum dipahami (PBL: Critical Reflection)
4. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok untuk masalah-masalah yang
dianggap sulit oleh peserta didik
5. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi Penyelesaian Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk menemukan semua
kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan
2. Peserta didik dalam kelompok masing-masing dengan bimbingan guru untuk dapat mengaitkan,
merumuskan, dan menyimpulkan tentang Perbandingan Senilai serta penyajian dalam bentuk
tabel dan quiss serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah
diperoleh
3. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah yang
diberikan terkait materi Perbandingan Senilai serta dalam penyajian

Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah


1. Beberapa perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau apa
yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipelajari.
(PBL: Transformative Reflections) Dan
2. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganlaisis hasil presentasi
meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi, melengkapi
informasi ataupun tanggapan lainnya.

Langkah 6. Refleksi
1. Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara lengkap, komprehensif
dan dibantu guru dari materi yang telah dipelajari terkait materi Perbandingan Senilai (PBL:
Transformative Reflections)
2. Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan keterampilan dalam menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan dengan materi Perbandingan Senilai
2. Melaksanakan postes terkait materi Perbandingan Senilai
3. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
4. Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan untuk mencari
referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di perpustakaan atau mencari
di media internet.
5. Guru meminta ketua kelas memimpin doa
6. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam

ASESMEN
o Asesmen Diagostik Non-kognitif
Dilakukan di awal pembelajaran untuk melihat kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan tanya jawab secara langsung.

o Asesmen Formatif
1. Penilaian Sikap Profil Pelajar Pancasila
2. Penilaian Keterampilan Proses
3. Penilaian Antar Teman
4. Penugasan Mandiri

Refleksi Guru
 Apakah didalam kegiatan pembukaan peserta didik sudah dapat diarahkan dan siap untuk
mengikuti pelajaran dengan baik?
 Apakah dalam memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan dapat dipahami oleh
peserta didik?
 Apakah peserta didik sudah memahami dengan baik konsep materi yang telah disampaikan?
 Apakah peserta didik mampu menguasai pengembangan dari materi yang sudah disampaikan?
 Bagaimana peserta didik merespon kegiatan yang dilakukan?
 Apakah kegiatan belajar sudah mencapai tujuan pembelajaran?
 Apakah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki proses belajar agar lebih optimal?

Refleksi untuk Peserta Didik

Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik pada akhir pertemuan setelah
pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam refleksi pembelajaran:
 Apakah kamu memahami dengan jelas konsep dan materi yang disampaikan?
 Apakah kamu mengalami kesulitan dalam proses kegiatan belajar?
 Apakah kamu merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan?
 Kesulitan apa yang kamu alami dalam proses kegiatan belajar?
 Apakah kamu merasa ingin tahu lebih lanjut tentang materi yang dipelajari?
Apa hasil yang diinginkan? Apakah bukti penilaian yang Kegiatan atau aktivitas apa yang secara bertahap dapat membantu siswa memberikan bukti penilaian dan mencapai tujuan
Tujuan ini diturunkan dari CP/ harus ada untuk membuktikan pembelajaran?
KD dokumen kurikulum dan bahwa siswa telah mencapai/
menuju tujuan pembelajaran? Kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan guru (dan siswa) untuk mengetahui hambatan siswa dan memantau ketercapaian
dikaitkan dengan permasalahan
yang diidentifikasi. tujuan?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Dari akhir fase D, melalui Jenis Penilaian: PENDAHULUAN
pengamatan dan diskusi Asessmen formatif
kelompok peserta didik 1. Penilaian Sikap Propil  Guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam kepada peserta didik
mampu: pelajar Pancasila  Guru meminta Peserta didik untuk melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta
Menyelesaikan masalah 2. Penilaian didik untuk memimpin do’a)
yang berkaitan dengan keterampilan
permasalahan 3. Penilaian antar teman  Dilanjutkan guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran peserta didik serta meminta peserta
Perbandingan Berbalik 4. Penugasan mandiri didik untuk mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan
Nilai 5. Penugasan Kelompok  Guru melakukan asesmen diagnostik dalam kesiapan belajar di kelas
Apersepsi
 Guru menanyakan kesiapan belajar peserta didik dan mengkoordinir peserta didik untuk
menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai (PBL: Self Identifikation)
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, alur pembelajaran, dan sistem penilaian yang akan
dilaksanakan
 Guru memberikan apersepsi mengenai pengertian Perbandingan Berbalik Nilai
 Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan materi
yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
 Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan yang ditayangkan melalui LCD
proyektor
 Guru bertanya mencari informasi tentang penerapan Perbandingan Berbalik Nilai dalam
kehidupan sehari-hari dan peserta didik menjawab dengan prediksi masing-masing.
 Guru mengaitkan materi Perbandingan Berbalik Nilai yang diajarkan dengan kehidupan nyata.

KEGIATAN INTI
Langkah 1. Klarifikasi Masalah

 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dengan cara
memberikan permen kepada peserta didik, peserta didik yang mendapatkan warna permen yang
sama digabungkan menjadi satu kelompok.
 Guru memberikan stimulus berupa contoh penerapan materi yang akan dipelajari dengan contoh-
contoh yang ada pada kehidupan sehari-hari atau yang terjadi disekitar kita
 Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk merespon dengan memberikan pendapat,
pertanyaan atau contoh penerapan yang mungkin diketahui atau yang lainnya.
 Guru membagikan LKPD dan peserta didik membaca petunjuk, mengamati LK (LK berisi tentang
permasalahan yang berhubungan dengan materi Perbandingan Berbalik Nilai
 Peserta didik dalam memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru yang terkait
dengan peserta didik yang melibatkan materi Perbandingan Berbalik Nilai serta penyajian dalam
bentuk media LCD Proyektor dalam pembelajarannya
 Peserta didik dalam kelompok mengamati materi yang di tayangkan lewat media LCD pada papan
tulis, misalkan tentang masalah-masalah yang penerapan konsep mengenai materi Perbandingan
Berbalik Nilai
 Guru memotivasi peserta didik dalam kelompok untuk menuliskan dan menanyakan permasalahan
mengenai hal-hal yang belum dipahami dari masalah yang disajikan dalam LKPD serta guru
mempersilahkan peserta didik dalam kelompok lain untuk memberikan tanggapan, bila diperlukan
guru memberikan bantuan komentar secara klasikal
Langkah 2. Brainstorming

 Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing berdasarkan petunjuk yang ada
dalam LKPD (misalkan: dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan serta
meminta peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
berkaitan materi Perbandingan Berbalik Nilai (PBL: Collaboration)
 Peserta didik dalam kelompok melakukan brainstorming dengan cara sharing information, dan
klarifikasi informasi tentang permasalahan yang terdapat pada tayangan mengenai materi “
Perbandingan Berbalik Nilai ”

Langkah 3. Pengumpulan Informasi dan Data

 Peserta didik masing-masing kelompok dalam kelompok juga membahas dan berdiskusi tentang
permasalahan berdasarkan petunjuk LK untuk:
o Memahami konsep Perbandingan Berbalik Nilai
o Menjelaskan pengertian Perbandingan Berbalik Nilai
o Menyelesaikan permasalahan mengenai Perbandingan Berbalik Nilai
 Peserta didik melakukan eksplorasi seperti dalam poin 1, dimana mereka juga diharapkan
mengaitkan permasalahan dengan kehidupan nyata
 Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok dan menemukan berbagai kesulitan
yang di alami peserta didik dan memberikan kesempatan untuk mempertanyakan hal-hal yang
belum dipahami (PBL: Critical Reflection)
 Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok untuk masalah-masalah yang
dianggap sulit oleh peserta didik
 Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok untuk menyelesaikan permasahan dengan
cermat dan teliti
Langkah 4. Berbagi Informasi dan Berdiskusi untuk Menemukan Solusi Penyelesaian Masalah

 Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara yang digunakan untuk menemukan semua
kemungkinan pemecahan masalah terkait masalah yang diberikan
 Peserta didik dalam kelompok masing-masing dengan bimbingan guru untuk dapat mengaitkan,
merumuskan, dan menyimpulkan tentang Perbandingan Senilai serta penyajian dalam bentuk
tabel dan quiss serta memberikan bantuan untuk menyajikan hasil pemecahan masalah yang telah
diperoleh
 Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil diskusi penyelesaian masalah yang
diberikan terkait materi Perbandingan Berbalik Nilai serta dalam penyajian

Langkah 5. Presentasi Hasil Penyelesaian Masalah

 Beberapa perwakilan kelompok menyajikan secara tertulis dan lisan hasil pembelajaran atau apa
yang telah dipelajari pada tingkat kelas atau tingkat kelompok mulai dari apa yang telah dipelajari.
(PBL: Transformative Reflections) Dan

 Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan dan menganlaisis hasil presentasi
meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi, melengkapi
informasi ataupun tanggapan lainnya.

Langkah 6. Refleksi

 Peserta didik melakukan refleksi, resume dan membuat kesimpulan secara lengkap, komprehensif
dan dibantu guru dari materi yang telah dipelajari terkait materi Perbandingan Senilai

(PBL: Transformative Reflections)


 Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta didik
Kegiatan Penutup

 Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan keterampilan dalam menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan dengan materi Perbandingan Berbalik Nilai
 Melaksanakan postes terkait materi Perbandingan Berbalik Nilai
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
 Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru memberikan arahan untuk mencari
referensi terkait materi yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di perpustakaan atau mencari
di media internet.
 Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam

ASESMEN

 Asesmen Diagostik Non-kognitif


Dilakukan di awal pembelajaran untuk melihat kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran
dengan tanya jawab secara langsung.

 Asesmen Formatif
 Penilaian Sikap Profil Pelajar Pancasila (Lampiran 2)
 Penilaian Keterampilan Proses (Lampiran 3)
 Penilaian Antar Teman (Lampiran 4)
 Penugasan Mandiri (Lampiran 5)
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
 Bagi peserta didik berkemampuan tinggi (melebihi KKM)
 Dilakukan di luar jam pelajaran
 Peserta didik mengerjakan soal pengayaan yang tersedia (Lampiran 6)

Remedial
 Bagi peserta didik berkemampuan rendah (kurang dari KKM)
 Dilakukan di luar jam pelajaran
 Peserta didik mengerjakan soal remedial yang tersedia (Lampiran 7)

Refleksi Guru
 Apakah didalam kegiatan pembukaan peserta didik sudah dapat diarahkan dan siap untuk mengikuti
pelajaran dengan baik?
 Apakah dalam memberikan penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta
didik?
 Bagaimana respon peserta didik terhadap sarana dan prasarana (media pembelajaran) serta alat dan bahan
yang digunakan dalam pembelajaran mempermudah dalam memahami konsep perbandingan senilai dan
berbalik nilai?
 Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar yang disampaikan sesuai dengan
yang diharapkan?
 Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas dalam pembelajaran?
 Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap latihan dan penilaian yang telah dilakukan?
 Apakah dalam kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan?
 Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
 Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
 Apakah arahan & penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta didik?

Refleksi untuk Peserta Didik

Refleksi pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik pada akhir pertemuan setelah
pembelajaran. Berikut ini beberapa pertanyaan kunci dalam refleksi pembelajaran:
 Pada bagian mana dari materi “Perbandingan Berbalik Nilai” yang dirasa kurang dipahami?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajar pada materi ini?
 Kepada siapa kamu meminta bantuan untuk lebih memahami

Anda mungkin juga menyukai