Anda di halaman 1dari 24

KURIKULUM

PARADIGMA BARU
Disampaikan :
………………………………
1. Pemetaan Capaian Pembelajaran

Komponen Capaian Pembelajaran, harus memuat:


1. Rasional Mata Pelajaran: Memuat alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut
dan keterkaitan antara mata pelajaran dengan salah satu (atau lebih) Profil Pelajar Pancasila.
Untuk SLB rasional mata pelajaran juga dikaitkan dengan keterkaitan mata pelajaran untuk
menunjang keterampilan fungsional anak dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Mata Pelajaran: Kemampuan atau kompetensi yang perlu dicapai peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran tersebut.
3. Karakteristik Mata Pelajaran: Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata
pelajaran serta elemen-elemen (strands) atau domain mata pelajaran dan deskripsinya
4. Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup pengetahuan, keterampilan,
serta kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut
elemen yang dipetakan menurut perkembangan siswa
Pembagian fase dalam CP
Untuk SLB CP didasarkan pada usía mental yang ditetapkan
berdasarkan hasil asesmen. Pembagian fase dapat
digambarkan sebagai berikut:
1) Fase A : Pada umumnya usía mental (≤7 tahun)
2) Fase B : Pada umumnya usía mental (±8 tahun)
3) Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
4) Fase D : Pada umumnya usía mental (±9 tahun)
5) Fase E : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
6) Fase F : Pada umumnya usía mental (±10 tahun)
2. Menentukan Teknik alur tujuan
pembelajaran berdasarkan CP

Ada tujuh langkah-langkah yang menjadi prosedur dalam Penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran antara lain:
a. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
b. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensikompetensi
sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir
fase.
c. Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar Pancasila yang
sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada Fase tersebut. Ada
enam dimensi, yaitu: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha, Esa dan berakhlak
mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif
Lanjutan

d. Berdasarkan identifikasi kompetensikompetensi inti di akhir fase, rumuskan tujuan


pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai,
pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa
yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
e. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari
f. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan
pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama)
g. Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Contoh:
TP untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit, keterampilan 480,
dan sikap 120 menit.
3. Ketentuan modul profil pelajar
Pancasila dengan modul biasa

Konsep Modul Ajar antara lain:


a. Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman
yang dirancang secara sistematis dan menarik.
b. Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang
dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai
sasaran.
c. Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik,
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan
berbasis perkembangan jangka panjang.
d. Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih
menarik dan bermakna.
Komponen modul ajar PPP
A. informasi umum)
1. Identitas Modul
• Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.
• Satuan Pendidikan (SDLB/SMPLB/SMALB)
• Kelas
• Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan
jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing).
2. Kompetensi Awal
3. Profil Pelajar Pancasila (Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi Profil
Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan.)
4. Sarana dan Prasarana
5. Target Pelajar
6. Modul Pembelajaran
B. Kompetensi inti

1. Tujuan Pembelajaran (Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran
dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman)
2. Pemahaman Bermakna (Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan
peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat
peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari.)
3. Pertanyaan Pemantik (Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu
dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik)
4. Kegiatan Pembelajaran (Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang dituangkan secara konkret, disertakan opsi/ pembelajaran alternatif dan langkah
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik.)
5. Asesmen (Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria
pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.)
6. Pengayaan dan Remedial (Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta
didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal)
Komponen modul ajar ppp
C. Komponen kampiran
1. Lembar Kerja
2. Bahan Bacaan Guru dan peserta didik 
3. Glosarium
4. Daftar Pustaka 
Apa yang menjadi ciri khas dari Modul Ajar bagi dapat kita pelajari melalui bagan berikut:
• Profil Anak
Profil anak merupakan hasil asesmen yang menggambarkan tentang potensi dan hambatan yang dimiliki peserta didik berkebutuhan
khusus. Setiap peserta didik dalam satu kelas di SLB memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda.
• Media Pembelajaran
Media Pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus merupakan hal yang tidak kalah penting, sehingga tata letaknya berada di
komponen inti. 
• Rencana Tindak Lanjut
Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan rencana layanan terhadap pelajar yang berdasarkan hasil dari asesmen formatif dan sumatif.
• Kemampuan Awal
Kemampuan awal peserta didik dilihat dari hasil asesmen diagnostik. Setiap peserta didik mengikuti tahapan asesmen untuk mengetahui,
potensi dan hambatan sehingga guru dapat menentukan strategi layanan.
• Analisis Tugas
Analisis tugas adalah tahapan atau proses untuk menganalisis setiap perincian tugas yang dilakukan peserta didik. Sehingga keluaran yang
dihasilkan adalah semua hal yang berkaitan dengan perencanaan, urutan tindakan, dan apa saja yang digunakan dalam menyelesaikan
tugas berdasarkan teknik tertentu yang digunakan.
• Media Pembelajaran
Media Pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
• Asesmen
Asesmen memperoleh informasi tentang kondisi peserta didik, baik yang berkaitan dengan kemampuan akademik, non akademik dan
kekhususan secara lengkap, akurat dan obJektif. Yang dimaksud asesmen pada komponen inti ini adalah asesmen formatif dan sumatif.
• Rencana Tindak Lanjut
Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan rencana layanan terhadap peserta didik yang berdasarkan hasil dari asesmen formatif dan
sumatif.
4. Pengganti KKM?
Ketuntasan hasil belajar tidak lagi diukur dengan kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang berupa nilai kuantitatif.

Pada Pembelajaran Paradigma Baru Asesmen formatif pada pembelajaran


dilakukan untuk mengidetifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran.
Ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari capaian belajar sudah memadai
atau belum diketahui dengan mengidetifikasi ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Guru diberikan keleluasaan dalam menentukan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi pada tujuan
pembelajaran dan aktivitas pembelajaran.
5. Perbedaan proyek/vokasional
Karakteristik Project Based Learning memiliki karakteristik yang membedakan model yang lain. Karakteristik
tersebut, antara lain :
• Centrality
• Pada project based learning proyek menjadi pusat dalam pembelajaran.
• Driving question
• Project based learning difokuskan pada pertanyaan atau masalah yang mengarahkan siswa untuk mencari
solusi dengan konsep atau prinsip ilmu pengetahuan yang sesuai.
• Constructive Investigation
• Pada project based learning, siswa membangun pengetahuannya dengan melakukan investigasi secara mandiri
(guru sebagai fasilitator).
• Autonomy
• Project based learning menuntut student centered, siswa sebagai problem solver dari masalah yang dibahas.
• Realisme
• Kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini
mengintegrasikan tugas otetik dan menghasilkan sikap professional.
Lanjutan
Tujuan Project Based Learning Setiap model pembelajaran pasti memiliki
tujuan dalam penerapannya. Tujuan project based learning, antara lain :
• Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah proyek
• Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
• Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang
kompleks dengan hasil produk nyata
• Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek
• Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang bersifat
kelompok
Vokasional
Pendidikan Vokasional atau Vocational Education (VE) adalah pendidikan untuk dunia kerja (Education for
Vocation atau Education for Occupations). Pendidikan Vokasional adalah pendidikan untuk mengembangkan
ke-vokasi-an seseorang sehingga memiliki kapasitas atau kapabilitas ditugasi atau diberi perintah untuk
melakukan pekerjaan atau melaksanakan jabatan tertentu. Billet (2011:2)
Vokasional siap bekerja maka Pendidikan Vokasional memuat pelatihan khusus yang cenderung bersifat
reproduktif. Pembelajaran Pendidikan Vokasional memberi pengalaman belajar pelatihan memproduksi
sesuatu atau melakukan layanan yang sudah lazim digunakan dalam bekerja. Proses pelatihan berlangsung
dibawah pengawasan dan perintah guru atau instruktur dengan fokus perhatian pada pengembangan
kebutuhan industri dan kebutuhan dunia kerja. Pelatihan yang diberikan berisikan skill khusus atau trik- trik
kebutuhan pasar kerja. Harapannya setelah menjalani pelatihan lulusan Pendidikan Vokasional dapat bekerja
secara produktif dan memberi keuntungan ekonomi. Motivasi utama Pendidikan Vokasional terletak pada
keuntungan ekonomi untuk masa depan secara berkelanjutan
6.asesmen,evaluasi,raport
Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan data yang bertujuan untuk
menentukan kekurangan, kelebihan dan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik.
• Prinsip Asemen : 1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru,
peserta didik, dan orang tua. 2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan
tujuan. 3. Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan
pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya. 4. Asesmen
sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ditargetkan. 5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk
penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.
Asesmen diagnostic, formatif,
sumatif
• diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan
mengetahui kondisi awal siswa.
• Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif
dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen
diagnostik adalah sebagaiTujuan
berikut:
Asesmen Diagnostik
Non-kognitif Kognitif
• Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial • Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa •
emosi siswa Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan
• Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah • kompetensi rata-rata siswa
Mengetahui kondisi keluarga siswa • Memberikan kelas remedial atau pelajaran
• Mengetahui latar belakang pergaulan siswa • tambahan kepada siswa yang kompetensinya di
Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat bawah rata-rata
siswa
Asesmen formatif
Konsep Asesmen formatif diantaranya:
a. Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses pemahaman murid,
kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik selama pembelajaran.
b. Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan memberikan umpan
balik yang berkala, dan berkelanjutan.
c. Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid mengidentifikasi
kekuatan dan aspek yang perlu dikembangkan.
d. Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi memberikan informasi
mengenai tantangan apa saja yang dihadapi murid dalam proses pembelajaran
projek sehingga dukungan yang memadai dapat diberikan.
e. Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri sendiri.
Asesmen sumatif
konsep Asesmen sumatif diantaranya:
a. Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran.
b. Asesmen sumatif seringkali memiliki taruhan tinggi karena
berpengaruh terhadap nilai khir murid sehingga sering
diprioritaskan murid daripada asesmen formatif.
c. Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat
digunakan untuk mengukur perkembangan murid untuk
memandu guru dan sekolah merancang aktivitas mereka untuk
projek berikutnya.
evaluasi
Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru
dalam memfasilitasi pembelajaran. Dalam evaluasi ini, satuan pendidikan
mengumpulkan data keberhasilan implementasi pembelajaran dan refleksi secara
individual maupun bersama-sama seluruh warga sekolah.
Prinsip-prinsip evaluasi dalam pembelajaran di satuan pendidikan antara lain: a.
Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan.
b. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
c. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data/
informasi yang diinginkan.
d. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan
pengembangan bagi guru dan pelaksana program.
e. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.
raport
Raport pada kurikulum paradigma baru tidak ada pemisahan nilai aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Raport lebih simple, lebih mendekati seperti kurikulum sebelumnya.
Bentuk kurang lebih seperti berikut:
Nama Peserta Didik: ….. Kelas : …..
NISN : …. Fase : ….
Sekolah : …. Semester : ….
Alamat : …. Tahun Pel. : ….

NO Mata Pelajaran Nilai Capaian Kompetensi


Akhir
raport
NO Ekstrakulikuler Keterangan
1. Pramuka
2. Seni Tari
Dst

Katidakhadiran
Sakit ……. Hari
Izin ……. Hari
Tanpa Keterangan ……. Hari

Tempat, Tanggal Rapor

Tdt Orang Tua Peserta Didik Tdt Kepala Sekolah Tdt Wali Kelas
Video implementasi sekolah penggerak slb
at2

https://youtu.be/ZCu6UrYirAw

Anda mungkin juga menyukai