Anda di halaman 1dari 11

BAB V

RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK LINGKUP SEKOLAH

A. Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Sekolah


1. Alur Pembelajaran
Alur tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk
mengukur Capaian Pembelajaran.
Alur tujuan pembelajaran (ATP) yang memiliki fungsi yang sama dengan
silabus, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran. Selain itu, ATP sebagai
panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase
tersebut.
a. Fungsi Alur Tujuan Pembelajaran
Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar Sebagai Dokumen Rencana
Pembelajaran ditetapkan atau dibuat oleh Satuan Pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasional sekolah. Pada bagan berikut, capaian
pembelajaran sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk dikembangkan
menjadi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Capaian Pembelajaran
ditetapkan oleh pemerintah, merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran
pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
b. Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran
 Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik
 Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
 Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan
dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan
kompetensi antarfase dan jenjang.

184
c. Komponen-Komponen komponen Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP)

Aspek-aspek apa saja dalam operasional komponen Alur Tujuan


Pembelajaran (ATP) Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat
memuat tiga aspek antara lain: Kompetensi, konten, dan variasi.
1. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa
atau diaktualisasikan dalam bentuk produk atau kinerja (abstrak dan konkret)
yang menunjukkan siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. 
Gunakan Kata Kerja Operasional dapat diamati, mengacu pada Taksonomi
Bloom yang direvisi. Contoh: Peserta didik dapat menyajikan solusi utk
menangani perubahan kondisi alam dipermukaan bumi akibat factor manusia.
2. Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang diperoleh
siswa melalui pemahaman selama proses pembelajaran di akhir satu unit
pembelajaran. Apa ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran? Pertanyaan apa yang perlu dapat
dijawab siswa setelah mempelajari unit tersebut? Contoh: perubahan kondisi
alam di permukaan bumi akibat faktor manusia. 

185
3. Variasi adalah sebuah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai
siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan
berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis,
memprediksi, menciptakan, dan lain sebagainya. Keterampilan berpikir apa
saja yg perlu dikuasai siswa untuk dapat  mencapai tujuan pembelajaran?
Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama HOTS. Contoh:
Menganalisa hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam
dipermukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab utamanya.
Dimana untuk bisa menganalisa hubungan dan menarik kesimpulan, peserta
perlu mengetahui, memahami, mengaplikasi materi tersebut.
Berikut ini contoh gambaran 3 komponen ATP

d. Prinsip-prinsip Alur Tujuan Pembelajaran


Prinsip-prinsip Alur Tujuan Pembelajaran diantaranya: sederhana dan
informatif, esensial dan konseptual, berkesinambungan, pengoptimalan tiga aspek
kompetensi, Merdeka Belajar, operasional dan aplikatif, dan adaptif dan fleksibel.
a. Sedehana dan Informatif, Yang dimaksud dengan prinsip sedehana dan
informatif dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah perumusan ATP
dipahami oleh penulis sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum dan
tidak bermakna ambigu atau tafsirganda. Untuk penggunaan istilah

186
khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk
glosarium. 
b. Esensial dan Konseptual, Yang dimaksud dengan prinsip esensial dan
konseptual dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah memuat aspek
pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi,
Esensial dan Kontekstual konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga
mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan
kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang,
menyenangkan dan bermakna. 
c. Berkesinambungan, Prinsip berkesinambungan dalam Alur Tujuan
Pembelajaran adalah antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait
dan merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk
memeroleh Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan dalam setiap mata
pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu.
d. Pengoptimalkan, Prinsip pengoptimalkan dalam Alur Tujuan
Pembelajaran adalah Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu:
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan
tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual –
konseptual – prosedural – metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan
pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta P3 (Beriman, berkebinekaan global, bergotongroyong,
kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
e. Merdeka Belajar, Yang dimaksud dengan prinsip Merdeka Belajar dalam
Alur Tujuan Pembelajaran adalah prinsip utama penyusunan ATP adalah
pemahaman istilah merdeka belajar antara lain: (1) Memerdekakan siswa
dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung jawab
secara moral, (2) Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa
dengan mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar,

187
gaya dan minat). (3) Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam
merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
f. Operasional dan Aplikatif, Prinsip lainnya yakni prinsip operasional dan
aplikatif, dimana rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan
proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan
operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
g. Adaptif dan Fleksibel, Prinsip adaptif dan fleksibel dalam Alur Tujuan
Pembelajaran adalah sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,
karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta
mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran serta
ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra
kurikuler.

e. Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Ada tujuh langkah-langkah yang menjadi prosedur dalam Penyusunan
Alur Tujuan Pembelajaran antara lain:
 Melakukan analisis Capaian Pembelajaran yang memuat materi dan
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
 Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-
kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum
mencapai kompetensi di akhir fase.
 Melakukan analisis setiap elemen dan atau subelemen Profil Pelajar
Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran
pada Fase tersebut. Ada enam dimensi, yaitu: beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha, Esa dan berakhlak mulia,mandiri, bergotong-royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Identifikasi kompetensi-
kompetensi di akhir fase dan kompetensi-kompetensi.
 Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase,
rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi
yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi

188
keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
 Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran
secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari.
 Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran
(setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi
dan materi utama).
Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang
diperlukan. Contoh: TP untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120
menit, keterampilan 480, dan sikap 120 menit.
Contoh pemetaan capaian pebelajaran kedalam alur tujuan pembelajaran.

189
2. Program Tahunan dan Program Semester
Prota (program tahunan) dan promes (program semester) merupakan
administrasi pembelajaran yang menjadi dasar bagi susunan administrasi
pembelajaran lainnya.  Artinya, prota dan promes merupakan gambaran umum
yang akan Bapak/Ibu lakukan selama satu tahun atau satu semester tersebut.
Prota adalah susunan alokasi waktu pembelajaran selama satu tahun untuk
mencapai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang diharapkan.
Alokasi waktu sangat diperlukan agar seluruh SK dan KD bisa diterapkan dan
diterima oleh para peserta didik.  Bapak/Ibu bisa menyusun prota setelah jumlah
jam mengajar untuk mapel tertentu sudah diketahui. Dari banyaknya waktu yang
diberikan, Bapak/Ibu harus mengalokasikan waktu tersebut melalui prota dan
biasanya dilakukan di awal tahun ajaran baru.  Keberhasilan Bapak/Ibu membuat
protas akan berpengaruh pada administrasi pembelajaran yang lain, misalnya
program semester silabus, RPP, dan lainnya.
Adapun fungsi prota dan promes adalah sebagai berikut.
1. Mengorganisir pembelajaran agar bisa berjalan secara optimal.
2. Dijadikan pedoman untuk menyusun promes.
3. Dijadikan pedoman dalam menyususn kalender pendidikan.
4. Digunakan sebagai acuan untuk mengoptimalkan penggunaan
waktu efektif pembelajaran yang tersedia.
Promes adalah bentuk penjabaran dari prota yang memuat gambaran
pembelajaran dan pencapaian yang ingin diraih selama satu semester. Dengan
adanya promes ini, Bapak/Ibu akan lebih mudah dalam menuntaskan mata
pelajaran yang Bapak/Ibu ampu.
Fungsi promes adalah sebagai berikut.
1. Bisa mempermudah tugas Bapak/Ibu saat mengadakan pembelajaran
selama satu semester.
2. Mampu mengarahkan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah diprogram.
3. Menjadi pola dasar untuk mengatur tugas dan wewenang setiap pihak
yang ikut serta dalam pembelajaran.

190
4. Menjadi pedoman guru dan dalam bekerja dan belajar.
5. Menjadi tolok ukur efektivitas pada proses pembelajaran.
6. Menjadi bahan untuk menyusun data, sehingga terbentuk
keseimbangan kerja.
7. Mampu menghemat waktu, tenaga, biaya, dan alat penunjang karena
pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien
Langkah penyusunan prota
Berikut ini adalah langkah penyusunan prota:
1) Menganalisis kalender pendidikan dan menyesuaikan kebutuhan
berdasarkan ciri/karakter unit satuan pendidikan Bapak/Ibu.
2) Memberikan tanda untuk hari libur, permulaan tahuan ajaran baru,
pekan/minggu efektif untuk belajar, dan jam efektif belajar setiap minggu.
Adapun hari libur yang perlu diberi tanda meliputi:
a. libur akhir tahun ajaran;
b. libur keagamaan;
c. libur hari besar nasional; dan
d. libur untuk hari khusus.
e. Memperhatikan minggu efektif guna menyusun alokasi waktu di
setiap kompetensi dasar.
3) Menetapkan alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap mata pelajaran,
kompetensi dasar, dan pokok bahasannya di pekan efektif. Alokasi waktu
yang disediakan harus sesuai dengan ruang lingkup materi, tingkat
kesulitan, pentingnya materi, dan waktu untuk melakukan review pada
materi tersebut.
Langkah penyusunan promes
a) Memasukkan kompetensi dasar, topik, dan sub topik materi/bahasan ke
dalam format promes yang tersedia.
b) Menentukan banyaknya jam yang tersedia di kolom minggu dan
banyaknya tatap muka setiap minggu per mata pelajaran.
c) Menambahkan catatan di setiap bagian yang membutuhkan keterangan.

191
3. Kalender Pendidikan
1). Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2). Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3). Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
4). Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5). Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel dibawah ini.

No Kegiatan AlokasiWaktu Keterangan


1. Minggu efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan
belajar dan maksimum 38 pembelajaran efektif pada

2. Jeda tengah minggu


Maksimum 2 minggu setiap satuan setiap
Satu minggu pendidikan

semester semester
3. Jeda antar
semester
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi
akhirdan awal tahun
pelajaran

192
No Kegiatan AlokasiWaktu Keterangan
5. Hari libur 2– 4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing- masing

8. Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan


sekolah/madrasah yang deprogram kan secara
khusus oleh sekolah/madrasah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran

Penetapan kalender pendidikan harus mempertimbangkan :


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal ini terkait denagn hari raya
keagamaan,kepala daerah tingkat Kota/kota, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kota/Kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan.
Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana
tersebut pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari

193
pemerintah/pemerintah daerah. Untuk tahun pelajaran 2022 / 2023 kalender
pendidikan SMKS KORPRI akan dibuat setelah ketentuan tersebut diatas
ditetapkan pemerintah /pemerintah daerah, baik provinsi, mau pun pemerintah
Kab/Kota Bengkalis.

194

Anda mungkin juga menyukai