184
c. Komponen-Komponen komponen Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP)
185
3. Variasi adalah sebuah keterampilan berpikir apa saja yang perlu dikuasai
siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan
berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis,
memprediksi, menciptakan, dan lain sebagainya. Keterampilan berpikir apa
saja yg perlu dikuasai siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran?
Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama HOTS. Contoh:
Menganalisa hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam
dipermukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab utamanya.
Dimana untuk bisa menganalisa hubungan dan menarik kesimpulan, peserta
perlu mengetahui, memahami, mengaplikasi materi tersebut.
Berikut ini contoh gambaran 3 komponen ATP
186
khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk
glosarium.
b. Esensial dan Konseptual, Yang dimaksud dengan prinsip esensial dan
konseptual dalam Alur Tujuan Pembelajaran adalah memuat aspek
pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi,
Esensial dan Kontekstual konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga
mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan
kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang,
menyenangkan dan bermakna.
c. Berkesinambungan, Prinsip berkesinambungan dalam Alur Tujuan
Pembelajaran adalah antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait
dan merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk
memeroleh Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan dalam setiap mata
pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu.
d. Pengoptimalkan, Prinsip pengoptimalkan dalam Alur Tujuan
Pembelajaran adalah Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu:
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan
tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual –
konseptual – prosedural – metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan
pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta P3 (Beriman, berkebinekaan global, bergotongroyong,
kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
e. Merdeka Belajar, Yang dimaksud dengan prinsip Merdeka Belajar dalam
Alur Tujuan Pembelajaran adalah prinsip utama penyusunan ATP adalah
pemahaman istilah merdeka belajar antara lain: (1) Memerdekakan siswa
dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung jawab
secara moral, (2) Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa
dengan mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar,
187
gaya dan minat). (3) Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam
merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
f. Operasional dan Aplikatif, Prinsip lainnya yakni prinsip operasional dan
aplikatif, dimana rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan
proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan
operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
g. Adaptif dan Fleksibel, Prinsip adaptif dan fleksibel dalam Alur Tujuan
Pembelajaran adalah sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,
karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta
mempertimbangkan alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran serta
ruang lingkup pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra
kurikuler.
188
keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran
secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari.
Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran
(setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi
dan materi utama).
Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang
diperlukan. Contoh: TP untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120
menit, keterampilan 480, dan sikap 120 menit.
Contoh pemetaan capaian pebelajaran kedalam alur tujuan pembelajaran.
189
2. Program Tahunan dan Program Semester
Prota (program tahunan) dan promes (program semester) merupakan
administrasi pembelajaran yang menjadi dasar bagi susunan administrasi
pembelajaran lainnya. Artinya, prota dan promes merupakan gambaran umum
yang akan Bapak/Ibu lakukan selama satu tahun atau satu semester tersebut.
Prota adalah susunan alokasi waktu pembelajaran selama satu tahun untuk
mencapai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang diharapkan.
Alokasi waktu sangat diperlukan agar seluruh SK dan KD bisa diterapkan dan
diterima oleh para peserta didik. Bapak/Ibu bisa menyusun prota setelah jumlah
jam mengajar untuk mapel tertentu sudah diketahui. Dari banyaknya waktu yang
diberikan, Bapak/Ibu harus mengalokasikan waktu tersebut melalui prota dan
biasanya dilakukan di awal tahun ajaran baru. Keberhasilan Bapak/Ibu membuat
protas akan berpengaruh pada administrasi pembelajaran yang lain, misalnya
program semester silabus, RPP, dan lainnya.
Adapun fungsi prota dan promes adalah sebagai berikut.
1. Mengorganisir pembelajaran agar bisa berjalan secara optimal.
2. Dijadikan pedoman untuk menyusun promes.
3. Dijadikan pedoman dalam menyususn kalender pendidikan.
4. Digunakan sebagai acuan untuk mengoptimalkan penggunaan
waktu efektif pembelajaran yang tersedia.
Promes adalah bentuk penjabaran dari prota yang memuat gambaran
pembelajaran dan pencapaian yang ingin diraih selama satu semester. Dengan
adanya promes ini, Bapak/Ibu akan lebih mudah dalam menuntaskan mata
pelajaran yang Bapak/Ibu ampu.
Fungsi promes adalah sebagai berikut.
1. Bisa mempermudah tugas Bapak/Ibu saat mengadakan pembelajaran
selama satu semester.
2. Mampu mengarahkan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah diprogram.
3. Menjadi pola dasar untuk mengatur tugas dan wewenang setiap pihak
yang ikut serta dalam pembelajaran.
190
4. Menjadi pedoman guru dan dalam bekerja dan belajar.
5. Menjadi tolok ukur efektivitas pada proses pembelajaran.
6. Menjadi bahan untuk menyusun data, sehingga terbentuk
keseimbangan kerja.
7. Mampu menghemat waktu, tenaga, biaya, dan alat penunjang karena
pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien
Langkah penyusunan prota
Berikut ini adalah langkah penyusunan prota:
1) Menganalisis kalender pendidikan dan menyesuaikan kebutuhan
berdasarkan ciri/karakter unit satuan pendidikan Bapak/Ibu.
2) Memberikan tanda untuk hari libur, permulaan tahuan ajaran baru,
pekan/minggu efektif untuk belajar, dan jam efektif belajar setiap minggu.
Adapun hari libur yang perlu diberi tanda meliputi:
a. libur akhir tahun ajaran;
b. libur keagamaan;
c. libur hari besar nasional; dan
d. libur untuk hari khusus.
e. Memperhatikan minggu efektif guna menyusun alokasi waktu di
setiap kompetensi dasar.
3) Menetapkan alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap mata pelajaran,
kompetensi dasar, dan pokok bahasannya di pekan efektif. Alokasi waktu
yang disediakan harus sesuai dengan ruang lingkup materi, tingkat
kesulitan, pentingnya materi, dan waktu untuk melakukan review pada
materi tersebut.
Langkah penyusunan promes
a) Memasukkan kompetensi dasar, topik, dan sub topik materi/bahasan ke
dalam format promes yang tersedia.
b) Menentukan banyaknya jam yang tersedia di kolom minggu dan
banyaknya tatap muka setiap minggu per mata pelajaran.
c) Menambahkan catatan di setiap bagian yang membutuhkan keterangan.
191
3. Kalender Pendidikan
1). Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
2). Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3). Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
4). Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
5). Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel dibawah ini.
semester semester
3. Jeda antar
semester
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi
akhirdan awal tahun
pelajaran
192
No Kegiatan AlokasiWaktu Keterangan
5. Hari libur 2– 4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri
kekhususan masing- masing
193
pemerintah/pemerintah daerah. Untuk tahun pelajaran 2022 / 2023 kalender
pendidikan SMKS KORPRI akan dibuat setelah ketentuan tersebut diatas
ditetapkan pemerintah /pemerintah daerah, baik provinsi, mau pun pemerintah
Kab/Kota Bengkalis.
194