OLEH:
i
HALAMAN PENGESAHAN
“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Penyelesaian
Praktik Kerja Lapangan (Praktik Kerja Lapangan) Semester Genap/Ganjil
(Januari-Mei 2020)
SMK Negeri 1 Mandau Provinsi Riau, Tahun Pelajaran 2019/2020
Di Rumah Sakit Permata Hati Terhitung Dari Tanggal 13 Januari 2020”
OLEH
Duri, 2020
Guru Pembimbing, Instruksi,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat–Nya,
sehingga penulis dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) yang
bertempat di Rumah Sakit Permata Hati selama ± 6 bulan dengan baik sekaligus
penulis dapat menyusun laporan ini sebagai kewajiban pelaksanaan PKL dengan
tepat waktu.
Dengan adanya PKL ini, penulis dapat menambah wawasan dan
pengalaman, serta dapat mempraktekan ilmu yang telah bapak/ibu guru di sekolah
sebagai penunjang selama mengikuti PKL. Dengan adanya PKL ini peserta didik
tidak canggung dalam menghadapi DUDI yang sesungguhnya. Laporan ini
merupakan bukti tertulis bahwa penullis telah melaksanakan kegiatan PKL.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis dalam pelaksanaan PKL.
Dengan terselesaikan laporan ini, penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Zulfikar, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Mandau
Provinsi Riau
2. Bapak Suprayogi, S. Pd selaku Waka. Humas & Industri SMK Negeri 1
Mandau
3. Ibu Hasna Marito Siregar, S. Kom selaku Ketua Program Keahlian
4. Ibu Yeni Yesi, A.Md selaku pimpinan DUDI
5. Bapak Idul Fitra Budi, S. Kom Selaku Guru Pembimbing di Sekolah
6. Bapak Muhammad Zen, S. Kom selaku instruksi/pembimbing di DUDI
7. Seluruh karyawan/ti RS Permata hati yang telah banyak membantu dalam
pelaksanan PKL.
8. Bapak/Ibu guru, adik-adik kelas penulis yang telah memberikan dorongan
material maupun spritual, keluarga dan saudara-saudara penulis, serta
semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan ini
yang tidak penulis sebutkan.
iii
Dalam menyusun laporan ini penulis telah berusaha secara maksimal,
tapi penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, namun
hal tersebut menutup kemunkinan adanya kelebihan dan kekurangan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
untuk perbaikan.
Penulis berharap laporan PKL ini akan memberi manfaat bagi
pembaca dan generasi baru yang nantinya akan menjalankan Praktek Kerja
Industri (PKL).
Duri 2020
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................26
A. Kesimpulan ..................................................................................................26
B. Saran ............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................27
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................................28
A. Menginstal Ulang Komputer dari Windows 7 Ke Windows......................28
B. Mengganti Pita Printer Epson Lx 310 Secara Rutin ..................................28
C. Hardisk External Untuk Membackup Data ...............................................29
D. Perawatan Komputer ..................................................................................29
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
nasional, pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keeterampilan yang dipeliakan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Pada standar proses Pendidikan
Menengah Kejuruan (PMK) dinyatan bahwa proses pembelajaran pada
PMK diarahkan untuk mencapai tujuan yang dikembangkan berdasarkan
profil lulusan yaitu : (1) beriaman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2)
memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan; (3) menguasai ilmu pengatahuan, teknologi, dan seni serta
memiliki keterampilan sesuai dengan bidang keahlian baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dan (5) berkontribusi dalam
pembangunan industri indonesia yang kompetitif menghadapi pasar
global.
Proses pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktivitas
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik. Selain itu proses pembelajaran juga memberikan ruang
untuk berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu kreatif, berfikir kritis,
penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang memberikan
peluang bagi pengembangan prakarsa dan kemandirian sesuai dengan
minat, bakat, dan perkembangan psikologis peserta didik. Karakteristik
proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program keahlian
yang berada pada bidang keahlian yang dilakukan disekolah/madrasah di
dunia kerja (dunia usaha dan dunia industri, disingkat DUDI), atau
1
gabungan dari keduanya. Pelaksanaan prose pembelajaran melibatkan
DUDI terutama melalui model penyelenggaraan praktik kerja lapangan.
Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disebut PKL adalah
kegiatan pembelajaran dilakukan di DUDI dan/ atau lapangan kerja lain
untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetisi. Pelaksanaan
PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman dibidangnya untuk
memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan peserta didik saat
praktik kerja lapangan.
Penyenggaraan PKL merupakan bagian dari pelaksanaan
pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melibatkan
masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utama selain untuk memperkuat
penguasaan kompetisi teknik sesuai dengan kompetisi keahlian juga
dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
menghayati telah mengamalkan untuk menginternalisasi nilai-nilai positif
“keduniakerjaan”, dalam rangka membangun pribadi peserta didik yang
berkarakter. Hal trsebut sesuai dengan peraturan presiden Nomor 87
Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PKK), khusunya
pada pasal 6 yang menyatakan bahwa “penyelenggaraan PKK pada satuan
pendidikan jalur pendidikan formal dilakukan secara terintegrasi dalam
kegiatan intrakurikueir, kakurikuler, dan ekstrakulikuler.
Pengintegrasian PPK dalam pelaksanaan PKL sangat penting karena
diharapkan dapat mendukung dalam membangun dan membekali peserta
didik menjadi generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila
dalam menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Pelaksanaan PKL
harus dirancang dan dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai
Pancasila dalam pendidikan karakter diantaranya adalah nilai-nilai jujur,
disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi, komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung-
jawab.
2
Program PKL sangat penting dalam rangka memberikan bekal
kemampuan nilai-nilaipositif kepada peserta didik, oleh karena itu perlu
dibuat suatu pedoman yang betul-betul dapat dijadikan acuan oleh semua
yang terlibat dalam pelaksanaannya, sesuai dengan penyataan pada pasal 4
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang dinyatakan bahwa
pelaksanaan pembelajaran di DUDI berupa praktik kerja lapangan diatur
lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) diberi amanah oleh undang-
undang untuk menyiapka sumber daya manusia siap memasuki sunia kerja
dan menjadi tenaga kerja yng produktif. Lulusan SMK idealnya merupaka
tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti langsung bisa bekerja di Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Permasalahan SMK saat ini pada
umunya terkait dengan keterbatasan peralatan, masih rendahnya biaya
praktek, dan lingkungan belajar yang tidak serupa dengan dunia kerja.
Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaksiapan lulusan dalam memasuki
dunia kerja.
Ketidaksiapan lulusan SMK dalam melakukan pekerjaan yang ada
didunia kerja mempunyai dampak terhadap DUDI, karena DUDI harus
menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan tenaga kerjanya. Dengan
demikian pihak DUDI harus mengalokasi biaya ekstra diluar biaya
produksi. Sebenarnya pihak DUDI dan pihak sekolah memiliki
keterbatasan masing-masing dalam membentuk dan menambahkan tenaga
kerja siap pakai. Pihak sekolah meiliki keterbatasan dalam pembiayaan
dan penyedian lingkungan belajar, sementara pihak DUDI memiliki
keterbatasan sumber daya pendidikan untuk membentuk tenaga kerja yang
dibutuhkan. Oleh karena itu untuk mendapatkan lulusan SMK yang siap
pakai, maka kedua belah pihak semestinya melakukan upaya, atau paling
tidak keterlibatan industri untuk ikut menyusun program.
3
Dengan pelaksanaan PKL diharapkan peserta didik dapat menguasai
sepenuhnya aspek-aspek kompetensi yang dituntut kurikulum, secara
efektif peserta didik mendapat kesepatan mengembangkan kompetensi
keahlian sesuai dengan Kompetensi Keahlian masing-masing, sehingga
peserta didik diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan situasi DUDI atau
duni kerja yang sebenarnya. Selain itu peserta juga diharapkan memiliki
sikap kerja yang profesional seperti disiplin, ketelitian, etos kerja, dan
kerjasama yang lebih dini di DUDI yang akan menjadi dunianya setelah
menamatkan pendidikannya di SMK.
SMK Negeri 1 mandau adalah salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri yang ada di Kota Duri berkonsentrasi pada Bidang Keahlian
Teknologi dan Rekayasa, yang memiliki 10 Kompetensi Keahlian yakni
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), Teknik Instalasi
Tenaga Listrik (TITL), Teknik Pengelasan (TPL), Teknik Kendaraan
Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Audio Video (AV),
Teknik Kimia Analisis (APL), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Geologi
Pertambangan (GP), Teknik Pengeboran Minyak dan Gas (TPMG)
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikasebagaiman telah beberapa kali diubah terakhir dengan
peraturan pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dn Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah
Aliya Kejuruan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015
tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
8. Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejujuran Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia.
9. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
10. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah.
11. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
13. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kopetensi Dasar Pelajaran Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
dan Menengah.
14. Peraturan Mentri Tenaga Kerja Nomor 36 Tahun 2016 tenatng
Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
15. Peraturan Pemerintah Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017
tentang Penyelenggaraan Pembinaan Dan Pengembangan Sekolah
Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match
dengan Industri.
5
16. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menegah
Kemendikbud Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.
18. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menegah
Kemendikbud Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.
19. Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menegah
Kemendikbud Nomor 06/D.D5/KEP/KR/201$7 tentang Spektrum
Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK).
20. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menegah
Kemendikbud Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK).
21. Dokumen Kurikulum SMK Negeri 1 Mandau Provinsi Riau Tahun
Pembelajaran 2018/2019.
C. Tujuan PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Program Praktik Kerja Industri disusun bersama antara SMK dan
DUDI yang menjadi Institusi/Industri Pasangan (IP) dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Industri untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sebagai
peserta Praktik Kerja Industri, sekaligus merupakan wahana berkontribusi
bagi DUDI terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan di SMK.
Tujuan Praktik Kerja Industri antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengembangkan kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan
6
nialai-nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat,
khususnya didunia kerja yang ditekuni.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peseta didik untuk memasuki
dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi oleh sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasi salah satu $bentuk aktivitas penyelenggaraan Model
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antar SMK dan Institusi Pasangan
yang memadukan secara sistematis dan sistematik program pendidikan
di sekolah SMK dan program pelatihan penguasaan keahlian di dunia
kerja (DUDI).
D. Manfaat PRAKTIK KERJA INDUSTRI
1. Manfaat Bagi Peserta Didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh
disekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kearja khususnya berupa
pengalaman kerja langsungkatkan kompetisi.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan
etos kerja yang tinggi yang sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai bimbingan/arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia
kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan
tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan
antara sekolah dengan dunia kerja (DUDI).
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja
langsung selama PKL.
7
c. Meningkatkan relevansi dan efektifitas program sekolah
melalui sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching
factory, dan pengembangan sarana dan prasaraan praktik
berdasarkan hasil pengamatan ditempat PKL.
d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter
berbasis masyarakat secara terencana dan implementatif,
khususnya nilai-nilai karakter budaya industri sebagai salah
satu bentuk implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun
2017 tentang Peningkatan Pendidikan Karakter.
e. Meningkatkan jualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia kerja
a. Dunia Kerja (DUDI) lebih kenal oleh masyarakat, khususnya
masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi
produk.
b. Adanya masukan yang positif dan kontruktif dari SMK untuk
perkembangan DUDI.
c. Dunia kerja/DUDI dapat mengembang proses dan atau produk
melalui optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan cintra positif DUDI karena dapat berkontribusi
terhadap dunia pendidikan sebagai implementasi dari Intruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2016
8
E. Ruang Lingkup Praktik Kerja industri
Pelaksanaan PKL mencakup serangkaian fase kegiatan yang
membantu mengartikulasikan peran peserta didik, guru pembimbing, dan
pembimbing industri selama proses PKL. Ruang Lingkup PKL yang
diadaptasi dari Hansman (2001) meliputi:
1. Tahap I: Pengamatan
Peserta didik mengamati kinerja (pengetahuan, keterampilan, sikap
kerja dan nilainilai karakter budaya industri) dari suatu kegiatan di
tempat PKL, kemudian merencanakan mengartikulasikannya dalam
suatu kegiatan nyata/riil.
2. Tahap II: Meniru Tindakan (Approximating)
Peserta didik meniru tindakan berupa keterampilan, sikap kerja dan
nilai-nilai karakter budaya industri yang dilakukan oleh pekerja/staf
DUDI/pembimbing industri. Peserta didik mencoba kegiatan yang
memungkinkan membandingkan apa mereka lakukan dengan
dilakukan oleh ahli.
3. Tahap III: Kerja dengan Bantuan dan Pengawasan
Peserta didik mulai bekerja/beroperasi secara lebih rinci di bawah
pengawasan dan bantuan pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai
dengan standar tempat kerja. Kemampuan peserta didik meningkat
melalui bantuan ahli atau pembimbing industri.
4. Tahap IV: Bekerja Mandiri ( self-directed Learning)
Peserta didik hanya minta bantuan jika diperlukan. Peserta didik
mencoba tindakan nyata berupa keterampilan, sikap kerja dan nilai-
nilai karakter budaya industri di dunia kerja (DUDI), namun tetap
membatasi dirinya untuk lingkup tindakan di lapangan yang dipahami.
Peserta didik melakukan tugas yang sebenarnya dan hanya mencari
bantuan bila diperlukan dari ahli.
9
5. Tahap V: Aktualisasi dan Eksplorasi.
Peserta didik melakukan aktualisasi dan eksplorasi dalam penerapan
pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter budaya
industri yang sudah dimiliki. Dalam tahap ini peserta didik
memberikan tanggapan terhadap pengembangan metode kerja,
prosedur kerja, formula dan lain-lain yang digunakan di dunia
kerja/DUDI.
Peserta PKL:
Ummi Kalsum Fitriani
Febby Tia Astuti
10
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
B. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan PKL peserta didik kelas XI (sebelas) SMK Negeri 1
Mandau Tahun Pembelajaran 2019/2020 dilaksanakan dari 13 Januari - 20
Mei 2020.
11
C. Deskripsi Umum
1. Sejarah Singkat RS Permata Hati
Rumah Sakit Permata Hati adalah perusahaan swasta yang
bergerak dibidang kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan dan pengobatan kepada seluruh masyarakat khususnya
masyarakat kota Duri Kabupaten Bengkalis. Rumah Sakit ini
didirikan pada tanggal 13 Januari 2000 berlokasi di jalan Jendaral
Sudirman No. 37 Duri, dengan aset awal berjumlah RP.
5.000.000.000, (lima milyar rupiah), terbagi atas 3 saham, masing
– masing yang dibuat oleh 3 orang dewan komesaris Dr. Fidel
Fuadi sebanyak RP. 2.000.000.000, (dua milyar rupiah), Dr. Erry
sebanyak RP. 1.000.000.000, (satu milyar rupiah), Dr. Sunaryo
sebanyak RP. 2.000.000.000, (dua milyar rupiah). Dengan luas
tanah 1.733 M2 m2. Dan luas bangunan 2.761 M2 m2 yang
disetujui oleh Bupati Bengkalis dan nomor surat izin
145/KPTS/III/2011.
Rumah Sakit Permata hati Sebagai rumah sakit swasta
terbesar di Kota Duri sudah selayaknya rumah sakit ini memegang
peranan yang sangat penting dalam konteks pelayanan kesehatan
rujukan. Disamping itu, mengingat kesehatan merupakan
kebutuhan yang sangat penting, maka masyarakat pasti akan
menuntut pelayanan kesehatan yang optimal dari institusi
pelayanan kesehatan tersebut.
Mengingat pentingnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, maka diperlukan perhatian yang serius terhadap
kenyamanan fisik, privasi dan suasana psikologis yang sangat
mendukung keberhasilan manajemen rumah sakit. Perencanaan
sebagai salah satu unsur manajemen harus dibuat sedemikian rupa
sehingga kegiatan rumah sakit mampu diarahkan untuk
mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
12
2. Visi dan Misi Rumah Sakit Permata Hati
Visi
“ Menjadi perawa professional yang melayani dengan hati”
Misi
1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan
efisien dalam membantu kesehatan pasien yang optimal.
2. Membantu dan mengembangkan dan mendorong suasana
yang kondusif bagi pasien dan staff keperawatan dan
perawat.
3. Mengerjakan, mengajarkan, mengarahkan dan membantu
dalam kegiatan keperawatan dan profesional.
4. Turut serta dan kerjasama dengan semua anggota tim
kesehatan yang ada di RSPH.
5. Meningkatkan kualitas perawat melalui pembelajaran
yang berkelanjutan.
13
3. Stuktur Organisasi
14
BAB III
MATERI LAPORAN
A. Teori Singkat
1. Teori Singkat Sharing Perinter
Sharing Printer adalah pemakaian satu printer untuk beberapa user
dengan memanfaatkan fasilitas file and printer sharing yang dimiliki
windows. ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat satu
printer dapat digunakan oleh beberapa komputer. Dengan mensharing
priter dapat mempermuda kinerja user.
2. Teori singkat jaringan komputer
15
yang sesuai dengan pasangannya. Urutan warna kabel UTP agar
kabel UTP dapat digunakan adalah putih orange, orange, putih
hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat.
b. Komputer Server
Secara umum server adalah komputer program yang
menyediakan service (Layanan) kepada komputer program lain
yang sama ataupun berbeda. Dalam model programming
client/server, server adalah program yang menunggu dan
memenuhi permintaan dari client program yang sama atau berbeda.
Anda bisa menggunakan laptop, notebook, atau komputer yang
akan dijadikan server.
c. Komputer Client
Merupakan komputer yang menggunakan fasilitas-fasilitas dan
aplikasi yang disediakan oleh komputer server
d. Hub / Switch
Hub
Hub merupakan alat penghubung antar komputer,
semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. Hub
digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana
(misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di
satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke
satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub
yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang
sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah
banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan
penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai
kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch.
Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai
dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan
sampai kecepatan 1 Gbps
16
Switch
Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan
melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah
LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan
terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi
OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket
protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk
berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched
LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan
Switched Ethernet LANs.
e. Konektor RJ 45
Merupakan peralatan yang digunakan untuk menghubungkan
suatu media transmisi tertentu dengan network interface card. Pada
ujung-ujung kabel UTP ini dipasangkan konektor yang dikenal
sebagai konektor RJ-45 (RJ dari kata 'Registered Jack'). Konektor
RJ-45 ini mirip dengan konektor pada kabel telepon (RJ-11). Bila
pada kabel telepon menggunakan tiga pasang kawat, maka kabel
network ini empat pasang. Untuk memudahkan memilah-milah
kabel di masa datang, konektor RJ- 45 dipasangkan pada
kabel UTP dengan aturan tersendiri. Untukmelihat urutan kawat-
kawat yang dipasang pada konektor RJ-45, Anda harus melihatnya
dengan memegang 'klip' konektor ini di bagian bawah, agar
lubangnya (tempat memasukkan kabel) menghadap Anda.
f. Printer
Printer adalah alat yang menampilkan data dalam bentuk
cetakan, baik berupa teks maupun gambar/grafik, di atas kertas.
Pencetak biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu penggetil
(picker) sebagai alat mengambil kertas dari baki (tray). Baki ialah
tempat menaruh kertas. Tinta atau tinta bubuk (toner) adalah alat
pencetak sesungguhnya, karena ada sesuatu yang disebut tinta atau
tinta bubuk yang digunakan untuk menulis/mencetak pada kertas.
17
Perbedaan tinta bubuk dan tinta ialah perbedaan sistem; tinta
bubuk atau laser butuh pemanasan, sedangkan tinta atau semburan
tinta tak butuh pemanasan, hanya pembersihan pada hulu pencetak
(print-head) tersebut. mencetak di atas kertas, mencetak di kain,
kaca, film putih, ebonit, dll. Ada pula kabel lentur untuk
pengiriman sinyal dari pengolah pencetak ke tinta atau tinta bubuk.
Kabel ini tipis dan lentur, namun kuat.
18
5. Konektor RJ
D. Langkah kerja
a. Mensetting komputer server ( komputer yang memiliki printer )
Sebelum melaksanakan langkah-langkah sharing printer ada
baiknya mempersiapkan terlebih dahulu komputer utama/server yang
memiliki printer, komputer client, dan printer yang telah diinstal
driver-nya serta perangkat jaringan seperti kabel UTP, switch/hub, dan
dukungan koneksi internet jika ada. Berikut ini penulis akan
memberikan langkah-langkah setting dari komputer host/server yang
memiliki printer terlebih dahulu sebagai berikut ini.
19
4. Lalu klik pada pilihan network and sharing center. Kemudian Klik
pada pilihan Change advance sharing setting.
20
6. Langkah ini bisa dibilang opsional, boleh dilakukan atau tidak
(namun saya menyarankan untuk melakukannya). Jadi misalkan
PC server melakukan sharing printer, dan PC server ini juga diberi
password login. Maka siapapun yang ingin mengakses printer yang
telah dishare oleh PC server harus memasukkan password login PC
server terlebih dahulu. Saya sarankan Anda menonaktifkan fitur
ini, dengan cara klik All Networks. Scroll sedikit ke bawah
kemudian pilih Turn off password protected sharing. Dengan
begini setiap komputer atau PC yang ingin mengakses printer yang
telah dibagikan oleh PC server tidak perlu lagi memasukkan
password login. Selanjutnya jangan lupa klik Save changes.
21
7. Setelah langkah diatas selesai sharing anda juga harus menseting
printer agar dapat mensharing dengan cara klik star< device and
printer.
22
9. Pada kotak dialog Printer and Properties Pilih tab “Sharing” dan
Centang pada opsi “Share this printer”, dan beri nama pada kotak
field Shared Name misalkan namanya” epson L3110. Lalu ok
23
2. Selanjutnya anda bisa mengakses printer melalui file explorer.
Bukan file explorer bisa dengan cara menekan tombol windows +
R kemudian ketikkan nama nama komputer yang terhubung
dengan printer, contoh nya : \\ajeng kemudian ok lalu
24
4. Sekarang anda sudah bisa mencetak dokumen anda dengan
menggunakan printer yang disharing tersebut. Ingat, saat akan
mencetak, anda harus memilih nama printer tersebut. Pastikan
anda memilih komputer yang statusnya online.
E. Analisis
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Sebaiknya pengetahuan tentang sharing printer ditingkatkan lagi
2. Kita harus dapat memaksimalkan hardware dan ilmu yang kita miliki.
3. Saya banyak berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada Dunia Pendidikan.
4. Pihak sekolah juga diharapkan untuk meningkatkan kegiatan praktik
disekolah, agar siswa/siswinya menjadi lebih terampil dalam
bidangnya.
5. Pihak sekolah juga diharapkan untuk banyak memberikan pembekalan
khusus, agar siswa/siswinya siap terjun didunia usaha.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Menginstal Ulang Komputer dari Windows 7 Ke Windows
28
3. Hardisk External Untuk Membackup Data
4. Perawatan Komputer
29