Anda di halaman 1dari 3

Resume Pembelajaran Kelas Rangkap Modul 

Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangkap (RPKR)

 KB.1 Analisis Struktur Kurikulum SD dan Prosedur Dasar Pengembangan


Pembelajaran Kelas Rangkap

A. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


1. Kelompok Mata Pelajaran
a. Kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia.
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Kelompok mata pelajaran estetika.
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
b. Beragam dan terpadu.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan.
f. Belajar sepanjang hayat.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
3. Struktur Kurikulum SD/MI
a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan IPA terpadu dan
IPS terpadu.
c. Pembelajaran kelas 1 s/d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik ,
sedangkan pada kelas IV s/d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran dialokasikan sesuai dengan struktur kurikulum yaitu
maksimum 4 jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
e. Alokasi waktu 1 jam pembelajaran yaitu 35 menit.
f. Minggu efektif dalam 1 tahun pelajaran/ 2 semester yaitu 34-38 minggu

B. Prosedur Dasar Pengembangan Kerangka Rencana Pembelajaran


1. Unsur Dasar Kurikulum
a. Tujuan.
b. Materi pelajaran.
c. Pengalaman belajar.
d. Penilaian hasil belajar
2. Diagram Pengembangan Kerangka Pembelajaran
Standar Isi → Kompetensi Dasar→ Indikator atau Tujuan Pembelajaran →
Pengalaman Belajar dan Proses Pembelajaran.

 KB 2 : Perumusan Indikator, Penataan Pengalaman BelajarDan Kegiatan Kelas


Rangkap

Perencanaan kelas rangkap (PKR) tentunya berbeda banyak hal dengan perencanaan


pembelajaran kelas tunggal (PKT). Sebagaimana kita ketahui prasyarat PKR adalah seorang
guru harus melayani kelompok murid yang beraneka ragam (segi usia, kemampuan,
hubungan sosial, gaya belajar,dan unjuk kerjanya). Dimana seseorang guru di tuntut untuk
dapat member perlakuan atau pelayanan yang juga beraneka ragam, pelajaran dikelola
sedemikian rupa demi terciptanya suasana tepat guna, dan bermakna (meaningful) bagi
murid.
Dalam membuat perencanaan pembelajaran kelas rangkap (PKR) seorang guru harus
melakukan serangkaian kegiatan,antara lain:
1. Menggunakan standarisasi untuk mengembangkan indikator pengalaman belajar.
2. Merumuskan indikator atas dasar analisis muatan kompetensi dasar.
3. Merumuskan kegiatan pembelajaran kelas rangkap.
4. Memilih sumber dan media belajar untuk mendukung kelas rangkap

A. Pengemasan Pengalaman Belajar Dalam Kelas Rangkap


Untuk mengemas pengalaman belajar dalam rangka PKR maka kita harus mengetahui
standar isi dengan muatannya dari berbagai mata pelajaran pada tingkatan tiap kelas jika kita
akan melakukan PKR untuk mata pelajaran yang sama dengan tingkatan kelas berbeda maka
pengembangan standar isi dan penjabaran muatan moral yang akan kita buat rumusan
pengalaman belajarnya kita sandingkan untuk dikaji penjabarannya untuk tingkatan kelas
yang berbeda sesuai intruksionalnya sehingga tersusunlah pengalaman belajar yang kita bias
terapkan pada tingkat-tingkatan kelas.
Ada beberapa prinsip teoris yang harus di perhatikan dalam menetapkan topik pembelajaran
dalam PKR yaitu:
1. Berorientasi kepada tujuan.
2. Disesuaikan dengan karakteristik murid (kelas ,usia,kemampuan).
3. Disesuaikan dengan pengolahan kemampuan guru.
4. Layaksarana pendukung.
5. Tidak bersifat dipaksakan.

B. Cara Memilih Substansi Belajar


Belajar adalah rincian materi yang dapat berupa pakta, konsep, teori, nilai, prosedur, dan
kegiatan belajar yang dijabarkan dari tujuan dan topik PKR yang telah dipilih.
Untuk dapat melakukan pemilihan materi yang memadai ada syarat-syarat yang harus
diperhatikan antara lain:
1. Mendukung ketercapaian kompetensi dasar dan indikator.
2. Berkaitan erat dengan materi sebelumnya.
3. Didukung sarana dan sumber belajar yang tersedia atau dapat disediakan.
4. Sesuai dengan perkembangan mental murid.
5. Menjadi dasar bagi studi lebih lanjut.

C. Cara menyusun rancangan kegiatan bealajar


Yang dimaksud rancangan atau
desain dalam kegiatan pembelajaran adalah kerangka berpikir yang
melakukan bentuk penataan interaksi (model pembelajaran) guru-murid-
sumber belajar dalam rangka pencapaian tujuan belajar.
Ada model dasar pembelajaran yang mengaitkan seluruh model (model weil murphy dan
Mcgreal:1986) model dasar ini memiliki lima langkah sebagai berikut:

1. Orientasi atau pendahuluan (guru  menetapkan tujuan,langkah dan materi).
2. Pengembangan (guru menjelaskan konsep atau keterampilan, mendemontrasikan model
dan mengecek pengertian murid).
3. Latihan terstruktur (guru
memandu kegiatan kelompok murid, memberi balikan dan murid memberi tanggapan).
4. Latihan terbimbing (murid berlatih memahami konsep baru, guru memantau
dan selanjutnya murid-murid berlatih di luar kelas).
5. Latihan bebas atau mandiri (guru memeriksa dan membetulkan hasil latihan di
luar kelas dan murid melanjutkan latihan mandiri).

D. Cara memilih sumber dan media belajar


Secara sederhana media belajar mencakup bahan dan alat audio seperti kaset audio
dan siaran radio, bahan dan alat visual seperti siaran tv, gambar
dan diagram, benda tiruan dan benda sesungguhnya yang
dipilih sesuai lingkungan dan tepat guna. Layak lingkungan artinya media yang
dipakai itu tersedia di lingkungan sekitar, sehingga dapat dimanfaatkan oleh guru
dengan sebaik-baiknya

 KB 3 : Evaluasi Program Pembelajaran Kelas Rangkap

A.  Cara penilaian terhadap pelaksanaan PKR


Ada beberapa hal yang perlu dinilai dalam pelaksanaan PKR yaitu:
1. Keterlaksanaan jadwal harian.
2. Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas-kelas yang dirangkap.
3. Materi pelajaran yang tidak dapat diajarkan.
4. Kegiatan yang masih tertunda.
5. Tugas-tugas murid untuk hari atau minggu berikutnya.
6. Pertanyaan murid yang belum sempat dijawab.
7. Murid-murid yang belum banyak terlibat dalam proses belajar.
8. Hal-hal yang dirasa perlu diperbaiki dalam PKR.
9. Hal-hal yang dirasakan masih mengecewakan guru.
10. Hal-hal yang dirasa perlu untuk dibicarakan dengan guru lain

B.  Bagaimana memanfaatkan hasil penilaian proses belajar murid dalam


memperbaiki PKR
Dari hasil evaluasi dapat dilihat seberapa efektif pembelajara PKR di sekolah. Kelas mana
yang mendapat nilai baik atau sebaliknya. Sehingga dari hasil yang diperoleh bisa digunakan
sebagai acuan untuk memperbaiki PKR kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai