Anda di halaman 1dari 24

PENYUSUNAN

TUJUAN
PEMBELAJARAN
(TP) &
ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
(ATP)
PADA KURIKULUM MERDEKA
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Menyusun Menyusun Alur


Merancang
Capaian Tujuan Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup
konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta
didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran


dan/atau perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan
merancang (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana
pilihan tersebut
pem belajaran pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan
berdasarkan
pendidik Pemerintah
kemampuan
dapat
(3) menggunakan contoh yang disediakan. masing-masing
Tujuan P em b e l a j a r a n (TP) d a n Alur
Tujuan P e mb e l a j a r a n (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan


logis menurut urutan dari awal hingga akhir
fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada
penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa
tujuan pembelajaran.

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus
dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan


kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
Kompetensi
dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Tujuan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan
Kriteri
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajara telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. a
Alur pembelajaran yang linear dari awal hingga
n (TP) Tujuan
Pembelajaran akhir fase.
Lingkup materi
terdiri atas: (ATP
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir ) ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
satu unit pembelajaran pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk merumuskan
Pendidik d i h a r a p k a n untuk
tujuan pembelajaran, diantaranya:
t i d a k fokus p a d a satu t e o r i
saja, m e l a i n k a n d a p a t
menggunakan teori atau
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl pendekatan lain d a l a m
(2001) meranc ang tujuan
pembelajaran, selama
t e o r i t e rs eb ut d i n i l a i
relevan dengan
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan oleh ka ra kt er i st i k m a t a Perlu
Tighe dan Wiggins p e l a j a r a n s e rt a k o n s e p / t o p i k diketahu
(2005) y ang dipelajari,
k a rak t e ri s t i k p e s e r t a d i d i k , i
s e rt a konteks l i n g k u n g a n
pembelajaran.
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Perlu
Taksonomi Bloom versi Revisi diketahu
Anderson dan Krathwohl i
(2001)

Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi


tahapan-tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang
paling tinggi sebagai berikut:

(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)


Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
mengingat kembali menjelaskan ide atau menggunakan memecah-mecah kemampuan untuk merangkaikan berbagai
informasi yang telah konsep seperti konsep, pengetahuan, informasi menjadi membuat keputusan, elemen menjadi satu hal
dipelajari, termasuk menjelaskan suatu atau informasi yang beberapa bagian, penilaian, mengajukan baru yang utuh, melalui
definisi, fakta-fakta, konsep menggunakan telah dipelajarinya kemampuan untuk kritik dan proses pencarian ide,
daftar urutan, atau kalimat sendiri, pada situasi berbeda mengeksplorasi rekomendasi yang evaluasi terhadap
hal/ide/benda yang ada
menyebutkan kembali menginterpretasikan dan relevan hubungan/korelasi atau sistematis
sehingga kreasi yang
suatu materi yang suatu informasi, membandingkan antara
diciptakan menjadi salah
pernah diajarkan menyimpulkan, atau dua hal atau lebih,
satu solusi terhadap
kepadanya. membuat parafrasa menentukan masalah yang ada.
dari suatu bacaan. keterkaitan antar termasuk memberikan
konsep, atau nilai tambah terhadap
mengorganisasikan suatu produk yang sudah
beberapa ide dan/atau ada.
konsep.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan 6 Aspek/Facet Pemahaman
cara untuk mengkonfirmasi ini merupakan modal untuk
pemahaman peserta didik atas apa yang menentukan Tujuan
telah mereka pelajari dan tidak
Pembelajaran (TP), menyusun
hirarkis/bukan merupakan siklus.
Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP), menentukan asesmen,
Jika peserta didik melakukan salah
satu dari keenam Aspek/Facet dan instruksi yang
tepat.
Pemahaman (mampu menjelaskan, Perlu
menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan, berempati,
diketahu
memiliki sebuah sudut pandang, atau i
memiliki pengenalan diri), berarti mereka
telah mendemonstrasikan sebuah
tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis. diketahu
i
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam
Application kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
Empathy dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
Self-Knowledge secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahu
i

Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap


Peserta didik memahami Interpretation dari puisi tersebut
informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari teks Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
deskripsi, narasi, puisi, Application puisi
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan
Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang
audiovisual untuk
Perspective yang berbeda.
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi
Empathy yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Perlu
diketahu
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
i

Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan yaitu sistem


kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Terdapat 6 level
taksonomi yaitu:

Tingkat 1:
Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
mengingat kembali pemahaman analisis metakognisi sistem diri
(retrieval)
pengetahuan
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi informasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan baru yang belum
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
sebuah informasi yaitu integrasikan diproses oleh seseorang. tertentu. semua jenis
Ada lima proses
secara dan pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
analisis: Ada empat kategori sistem diri:
umum. simbolisasi.
(1) mencocokan, umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari (1)memeriksa
(2) mengklasifika pengetahuan: metakognisi: kepentingan,
sikan, (1)pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2)memeriksa
(3)menganalisis keputusan, (2) memantau proses, kemanjuran,
kesalahan, (2)penyelesaian (3) memantau (3)memeriksa respon
masalah, kejelasan, emosional,
(4) menyamarata
(3) percobaan, (4) memantau (4)memeriksa motivasi
kan (4) penyelidikan. ketepatan. secara keseluruhan.
(5) menspesifikas
ikan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur
tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari CP dapat
dilakukan melalui beberapa alternatif:

Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Alternatif 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Elemen Kompetensi Lingkup Materi

Bilangan 1. Memahami 1. Bilangan cacah sampai 10.000


Pada akhir Fase B, peserta didik 2. Menentukan 2. Nilai tempat
menunjukkan pemahaman dan intuisi 3. Membandingkan 3. Komposisi dan dekomposisi
bilangan (number sense) pada bilangan 4. Mengurutkan bilangan
cacah sampai 10.000. Mereka dapat 5. Mengidentifikasi 4. Menggunakan ribuan sebagai
membaca, menulis, menentukan nilai 6. Melakukan satuan
tempat, membandingkan, mengurutkan, 7. Menyelesaikan masalah 5. Operasi penjumlahan dan
menggunakan nilai tempat, melakukan pengurangan bilangan cacah
komposisi, dan dekomposisi bilangan sampai 1.000
tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang
menggunakan ribuan sebagai
satuan.peserta didik dapat melakukan
operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 1.000, dan
seterusnya.

Tujuan Pembelajaran:
B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000.
B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000. B1.3
Menghubungkan gambar dengan nilai pecahan
Dan seterusnya
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

Elemen Pengukuran 1. Menentukan hubungan antarsatuan baku


Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda panjang (cm, m).
menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar- 2. Menjelaskan cara mengukur panjang benda
satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi menggunakan satuan baku.
luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa 3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun datar
bilangan cacah. (segiempat, segitiga, segi banyak).
4. Menentukan ciri bagian-bagian dari bangun
Elemen Geometri datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar 5. Mengukur bangun datar (segiempat, segitiga,
(segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka dapat menyusun segi banyak) menggunakan satuan baku
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan
lebih dari satu cara jika memungkinkan

Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian
Pembelajaran di akhir fase tercapai

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan hal berikut:


Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP
1 tersebut.
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik masing-
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi masing mata pelajaran,
2 dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang termuat dalam CP karena terdapat CP
tercapai. berbasis konten (PP,
Matematika), sintaks
(Seni), bahkan terdapat
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pula yang berbasis
kompetensi (Bahasa).
3 pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir fase. adalah “operasional”
4 Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap (kompetensinya terukur).
kompleksitas dan perkembangan peserta didik.

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang
efektif?
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya
akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
Konkret ke yang dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
Abstrak (abstrak).

Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Deduktif
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Mudah Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
ke yang lebih Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
Pengurutan Hierarki keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep
perkalian.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian,
Pengurutan Prosedural
ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa
asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
Scaffolding berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.

(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
Lingkup pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
Materi
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

ini bukanlah format utama,


satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai format
Selengkapnya, pindai QR code berikut melalui gawai asal mencakup poin-poin
penting yang termuat dalam TP
maupun ATP

atau akses melalui link bit.ly/ATP_PP_SMP


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai