Standar Kompetensi Standar Isi pada Standar Proses pada Standar Penilaian pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran Dimensi, Elemen dan
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam pada Pendidikan Anak Sub Elemen Profil
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Dini, Jenjang Rangka Pemulihan Usia Dini, Jenjang Pelajar Pancasila Pada
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan Pembelajaran Pendidikan Dasar, dan Kurikulum Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Pada Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah
Standar kompetensi lulusan Standar Isi dikembangkan Standar Proses digunakan Standar Penilaian Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
sebagai pedoman dalam Pendidikan adalah kriteria yang dapat digunakan di
merupakan kriteria minimal melalui perumusan ruang Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
melaksanakan proses minimal mengenai
tentang kesatuan sikap, lingkup materi yang sesuai
mekanisme penilaian hasil satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
dengan kompetensi lulusan. pembelajaran yang efektif
keterampilan, dan belajar peserta didik. rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
Ruang lingkup materi dan efisien untuk
pengetahuan yang mengembangkan potensi, Penilaian adalah proses pembelajaran beserta Merdeka. untuk projek penguatan profil
merupakan bahan kajian pengumpulan dan
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran prakarsa, kemampuan, dan struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
pengolahan informasi
kemampuan peserta didik yang dirumuskan kemandirian Peserta Didik aturan terkait pembelajaran
untuk mengetahui
dari hasil pembelajarannya berdasarkan: 1) muatan wajib secara optimal, meliputi: a. kebutuhan belajar dan dan asesmen, serta beban
pada akhir jenjang sesuai dengan ketentuan perencanaan pembelajaran; capaian perkembangan kerja guru.
peraturan perundang- b. pelaksanaan
pendidikan. SKL menjadi atau hasil belajar yang
undangan; 2) konsep pembelajaran; dan c. dilakukan sesuai dengan
acuan untuk Kurikulum 2013, penilaian proses
keilmuan; dan 3) jalur, tujuan Penilaian secara
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan. pembelajaran. Standar berkeadilan, objektif, dan
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan Proses menjadi acuan untuk edukatif.. Standar
untuk Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Kurikulum Penilaian menjadi acuan
Kurikulum darurat, dan darurat, dan Kurikulum untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum Merdeka. Merdeka. Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
Standar Proses adalah kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar Proses meliputi:
a. perencanaan pembelajaran;
b. pelaksanaan pembelajaran; dan
c. penilaian proses pembelajaran.
Dokumen perencanaan pembelajaran Paling Penilaian proses pembelajaran merupakan asesmen terhadap
sedikit memuat: perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
a. tujuan pembelajaran; Penilaian proses Pembelajaran dilakukan oleh Pendidik yang
b. langkah atau kegiatan pembelajaran; dan bersangkutan.
c. penilaian atau asesmen pembelajaran. Asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran
dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) semester.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh Asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
Pendidik dengan memberikan: dilakukan dengan cara: a. refleksi diri terhadap pelaksanaan
a. keteladanan; perencanaan dan proses pembelajaran; dan b. refleksi diri terhadap
b. pendampingan; dan hasil asesmen yang dilakukan oleh sesama Pendidik, kepala Satuan
c. fasilitasi. Pendidikan, dan/atau Peserta Didik
Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik (1) Penilaian hasil belajar Peserta Didik dengan
meliputi: prosedur berbentuk: a. Penilaian formatif; dan b.
Penilaian sumatif.
a. perumusan tujuan Penilaian;
(2) Penilaian formatif dilaksanakan pada pendidikan
b. pemilihan dan/atau pengembangan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan
instrumen Penilaian; jenjang pendidikan menengah.
c. pelaksanaan Penilaian; (3) Penilaian sumatif dilaksanakan pada jenjang
d. pengolahan hasil Penilaian; dan pendidikan dasar dan jenjang pendidikan
e. pelaporan hasil Penilaian. menengah.
INTRAKURIKULER
108 (3) 96 (3) 72 (2) 288 64 (2) 186 90 (2) 270 54 (2)
Kelompok Mapel Umum
INTRAKURIKULER • Kelas XI 720-900
Kelompok Mapel Pilihan: (20- 25) ****
(19) mapel lainnya yang • Kelas XII 640 – 800
dikembangkan sesuai (20 - 25) ****
KOKURIKULER (P5) 36 (1260) 32 (224) 36 (1526) 32 (408) 18 (192) 18 (288)
EKSTRAKURIKULER Penetapan jenis ekskul dilakuakan secara fleksibel oleh satuan pendidikan
Keterangan:
1. Dalam Intrakurikuler, alokasi JP PJOK kelas I-V masing2 108 JP/Tahun (3 JP per pekan), kelas VI: 96 JP, VII-X masing2 72
JP/tahun, XI-XII masing2 62 JP/tahun, SMK/MA kelas X-XII masing2 90 JP/tahun, SMK kelas XIII n54 JP/tahun
2. Dalam Kokurikuler (P5), total alokasi waktu kelas I-V=1260 JP) diakumulasi dari alokasi JP P5 semua Mapel, kelas VII-
X=1526, kelas XI-XII=408, SMK/MA kelas X-XII=192, SMK kelas XIII=288
3. Ekskul diserahkan kepada Satpen
4. Mapel lainnya yang dikembangkan masih dalam pembahasan di Kemdikbudristek
13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
9 Memberikan dukungan untuk mengikuti kompetisi di dalam dan di luar negeri bagi
peserta didik yang berprestasi di bidang olahraga, pelatih, dan tenaga keolahragaan; dan
21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Elemen-elemen CP Mata Pelajaran PJOK dan Deskripsinya
Elemen Deskripsi
Keterampilan Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran PJOK yangmerupakan proses pendidikan tentang dan melalui
Gerak aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen:
1. Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar(Fundamental Movement Pattern), dan
2. Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainandan
Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air
(kondisional)
Pengetahuan Elemen ini berupa pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, serta kreasi konsep, prinsip, prosedur, taktik
Gerak dan strategi gerak sebagai landasan dalam melakukan
keterampilan, kinerja, serta budaya hidup aktif pada setiapsub elemen:
1. Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar(Fundamental Movement Pattern), dan
2. Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainandan
Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air
(kondisional)
22
23
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
3. Kurikulum Khusus Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO)
24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM KHUSUS SKO
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK)
DI SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAH RAGA
26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK)
Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H
Freeman (2007: 27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk meningkatkan individu peserta didik
secaramenyeluruh berupa aspek jasmani, mental, dan emosional.Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik
sebagaisatu kesatuan utuh antara jiwa dan raga. Pernyataan tersebut menjadikan pendidikan jasmani sebagai bidang kajian yang
sangat luas dan menarik dengan titik berat pada peningkatan pergerakan manusia (human movement).
Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya,
dan teknik sesuai dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar. Pembelajaran diarahkan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif, dan afektif) setiap peserta didik dengan
menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan perbendaharaan gerak. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dilaksanakan di sekolah secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat mengembangkan sikap positif peserta didik
yang dapat menghargai manfaat aktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas hidupsecara menyeluruh.
Berbagai penjelasan ini menyiratkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bukan semata-mata berurusan
dengan pembentukan raga, tetapi melibatkan seluruh aspek perkembangan manusia sesuai dengan cita-cita terbentuknya
Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan
global, bernalar kritis, dan mandiri.
27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan
Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah membentuk individu yang terliterasi secara jasmani, dengan uraian sebagai berikut:
1. Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas jasmani untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan individu, serta gaya hidup aktif sepanjang hayat.
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya meningkatkan dan
memelihara kebugaran jasmani, kesejahteraan diri, serta pola perilaku hidup sehat.
3. Mengembangkan pola gerak dasar (fundamental movement pattern) dan keterampilan gerak (motor
skills) yang dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip, strategi, dan taktik secara umum.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai kepercayaan diri, sportif,
jujur, disiplin, kerja sama, pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan
aktivitas jasmani sebagai cerminan rasa tanggung jawab personal dan sosial (personal and social
responsibility)
5. Menciptakan suasana rekreatif yang berisi keriangan, interaksi sosial, tantangan, dan ekspresi diri.
6. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri melalui aktivitas jasmani.
28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK)
29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mapel PJOK dan Deskripsinya
30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
HASIL KAJIAN PENYELENGGARAAN
4 KELAS OLAHRAGA DAN SEKOLAH KHUSUS
(KEBERBAKATAN) OLAHARGA
31
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Standar Kompetensi Lulusan
Dimensi Pengetahuan:
Mampu mengaitkan pengetahuan dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, lingkungan
sekitar dan cabang olahraga yang ditekuni.
Dimensi Ketrampilan:
Ketrampilan untuk berpikir secara kreatif, produktif, mandiri, kolaboratif dan komunikatif
melalui pendekatan dalam proses pembelajaran dan latihan
Dimensi Olahraga:
Memenuhi standar parameter fisik, teknik, dan mental cabang olahraga yang ditekuni
Sosial:
Menghayati dan mengamalkan perilaku 1) Jujur, 2) Disiplin, 3) Santun, 4) Peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), 5) Bertanggung jawab, 6) Responsif, dan 7) Pro-aktif
Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan umum dan yang berkaitan dengan
cabang olahraga
Ketrampilan:
Ketrampilan untuk bertindak 1) Efektif, 2) Kreatif, 3) Produktif, 4) Kritis, 5) Mandiri, 6) Kolaboratif, 7) Komunikatif,
dan 8) Solutif
Olahraga: Olahraga:
Latihan fisik, teknik dan mental yang sesuai dengan tahapan LTAD Latihan fisik, teknik dan mental yang
sesuai dengan tahapan LTAD
+
Pengetahuan pendukung
Preparation for life retirement
36
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Profesi Siswa Setelah Lulus dari Sekolah Keolahragaan
37
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tantangan dan Kesulitan yang dihadapi oleh guru dan sekolah
dalam melaksanakan pembelajaran dengan peserta didik
sebagai atlet?
38
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hal-Hal Yang Dapat Dilakukan Oleh Sekolah Agar Peserta Didik
Siap Menghadapi Tantangan untuk Berkarir di Bidang Olahraga
(Kehidupan Menjadi Atlet) dan di Luar Atlet
1. Mempersiapkan peserta didik menjadi Atlet : Menyiapkan pelatih Profesional, Sarpras Latihan,
Kebutuhan standar makan minum Atlet pelajar, Uji Tanding, Menjalin kerjasama dengan
Pengprov cabor dan KONI.
2. Mempersiapkan peserta didik diluar atlet: Pembelajaran akademik se efektif mungkin dengan
penekanan mapel yg fokus pada kebutuhan belajar siswa; Efektivitas pengelolaan siswa
berasrama, dengan memanfaatkan waktu luang utk kegiatan ekstra kurikuler akademik
maupun non akademik
3. Memberikan kesempatan pelayanan di bidang akademik , jika para atlet berlatih beruji coba
dan bertanding
4. Memberikan kesempatan melaui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila terkait kewira
usahaaan, mengembangkan bakat seperti melukis membatik dan bernyanyi
5. Melakukan akomodasi kurikulum berupa adaptasi dan modifikasi kurikulum khusus bagi siswa
KKO/beban kurikulum berbeda dengan siswa reguler
39
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hal-Hal Yang Perlu Disiapkan Sekolah Untuk Mendukung Siswa Yang
Ingin dan Memiliki Kemampuan untuk Berkarir di Bidang Olahraga
1. Memberi kesempatan seluas luasnya pada siswa utk mengikuti pertandingan sesuai
kecabanganya
2. Penerapan sport science ( bekerjasama dg PT yg memiliki jurusan Olahraga )
3. Menjalin Mitra dengan Instansi Terkait untuk meningkatkan kemampuan Olahraga ( uji tanding
dll )
4. System manajemen yang lengkap dan baik, termasuk membangun Kerjasama dengan
berbagai stakeholder yang terkait (Pengprov cabang olahraga, Dispora,KONI, Akademisi,
Media)
5. Sarana prasarana, meliputi fasiitas latihan, fasilitas belajar, tempat tinggal yang layak dan
fasiitas pendukung lainnya
6. Dengan Hari Mutu misalnya mengundang alumni untuk meningkatkan motivasi siswa atau
atlet
7. Melaksanakan Workshop dan Pelatihan Meningkatkan kompetensi Pelatih , Sport Science
dan gizi, ilmu massage
8. Peraturan akademik khusus siswa berbakat istimewa olahraga yang mengatur sistem
pembelajaran dan penilaian siswa berbakat istimewa olahraga
40
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Bentuk dukungan yang diberikan bagi siswa yang memiliki
kompetensi berkarir di bidang olahraga?
41
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Apakah perlu penyesuaian kriteria asesmen yang ditetapkan bagi
siswa yang menjadi atlet?
42
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rekomendasi dukungan yang diperlukan peserta didik sebagai
atlet (dalam hal intrakurikuler) baik di SKO dan KKO
43
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
TERIMA KASIH
44
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi