Anda di halaman 1dari 44

Implementasi Kurikulum

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Disampaikan dalam Rapat koordinasi dan Sinkronisasi Program dengan Stakeholder Sentra
Keolahragaan dan Sekolah Khusus Olahraga Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang
Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Yogyakarta, 12 Oktober 2023

Dr. Baharudin, S.Pd., M.Pd


Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


1 Kebijakan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:

Keputusan Kepala BSKAP Keputusan Kepala


Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek
No. 5 Tahun 2022 No. 262/Tahun 2022 No.033/H/KR/2022 Tahun BSKAP
No. 7 Tahun 2022 No. 16 Tahun 2022 No. 21 Tahun 2022 perubahan atas 2022perubahan atas KepKa
Kepmendikbudristek No.009/H/KR/2022
BSKAP No.008/H/KR/2022
No.56 Tahun 2022 Tahun 2022 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Standar Proses pada Standar Penilaian pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran Dimensi, Elemen dan
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam pada Pendidikan Anak Sub Elemen Profil
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Dini, Jenjang Rangka Pemulihan Usia Dini, Jenjang Pelajar Pancasila Pada
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan Pembelajaran Pendidikan Dasar, dan Kurikulum Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Pada Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah
Standar kompetensi lulusan Standar Isi dikembangkan Standar Proses digunakan Standar Penilaian Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
sebagai pedoman dalam Pendidikan adalah kriteria yang dapat digunakan di
merupakan kriteria minimal melalui perumusan ruang Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
melaksanakan proses minimal mengenai
tentang kesatuan sikap, lingkup materi yang sesuai
mekanisme penilaian hasil satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
dengan kompetensi lulusan. pembelajaran yang efektif
keterampilan, dan belajar peserta didik. rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
Ruang lingkup materi dan efisien untuk
pengetahuan yang mengembangkan potensi, Penilaian adalah proses pembelajaran beserta Merdeka. untuk projek penguatan profil
merupakan bahan kajian pengumpulan dan
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran prakarsa, kemampuan, dan struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
pengolahan informasi
kemampuan peserta didik yang dirumuskan kemandirian Peserta Didik aturan terkait pembelajaran
untuk mengetahui
dari hasil pembelajarannya berdasarkan: 1) muatan wajib secara optimal, meliputi: a. kebutuhan belajar dan dan asesmen, serta beban
pada akhir jenjang sesuai dengan ketentuan perencanaan pembelajaran; capaian perkembangan kerja guru.
peraturan perundang- b. pelaksanaan
pendidikan. SKL menjadi atau hasil belajar yang
undangan; 2) konsep pembelajaran; dan c. dilakukan sesuai dengan
acuan untuk Kurikulum 2013, penilaian proses
keilmuan; dan 3) jalur, tujuan Penilaian secara
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan. pembelajaran. Standar berkeadilan, objektif, dan
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan Proses menjadi acuan untuk edukatif.. Standar
untuk Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Kurikulum Penilaian menjadi acuan
Kurikulum darurat, dan darurat, dan Kurikulum untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum Merdeka. Merdeka. Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PAUD, DIKDAS, DAN DIKMEN
Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022

SKL/STPPA SKL PENDIDIKAN DASAR SKL PENDIDIKAN MENENGAH


STPPA PAUD memuat profil Peserta SKL pada jenjang Dikdas difokuskan SKL Jenjang Pendidikan menengah umum difokuskan pada:
Didik sebagai kesatuan sikap, pada: a. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang
keterampilan, dan pengetahuan yang a.persiapan PD menjadi anggota beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
menjadi deskripsi capaian masyarakat yang beriman dan berakhlak mulia;
perkembangan Peserta Didik dari bertakwa kepada Tuhan Yang Maha b. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
hasil partisipasinya pada akhir PAUD Esa serta berakhlak mulia; Pancasila; dan
STPPA PAUD difokuskan pada b.penanaman karakter yang sesuai c. pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik
aspek perkembangan anak yang dengan nilai-nilai Pancasila; dan agar dapat hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
mencakup: c. penumbuhan kompetensi literasi lanjut.
a. nilai agama dan moral; dan numerasi Peserta Didik untuk
b. nilai Pancasila; mengikuti pendidikan lebih lanjut SKL Jenjang Pendidikan menengah kejuruan difokuskan pada:
c. fisik motorik; a. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat yang
d. kognitif; beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
e. bahasa; dan berakhlak mulia;
f. sosial emosional b. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
c. keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik
agar dapat hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


STANDAR ISI
PAUD, DIKDAS, DAN DIKMEN
Permendikbudristek No.7 Tahun 2022

Ruang Lingkup Mater Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


SD/MI/SDLB/Paket A/Bentuk Lain yang SMP/MTs/SMPLB/Paket B/Bentuk Lain SMA/MA/SMALB/Paket C/Bentuk Lain yang Sederajat
Sederajat yang Sederajat
a. Praktik berbagai aktivitas pola gerak dasar dan a. Praktik hasil analisis keterampilan gerak spesifik a. Praktik hasil evaluasi dan rancangan sesuai ragam pola yang
keterampilan gerak berupa permainan dan berupa permainan dan olahraga, aktivitas ada berupa penerapan keterampilan gerak (motor skills)
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak senam, aktivitas gerak berirama serta aktivitas permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama serta aktivitas permainan dan/atau permainan dan/atau olahraga air (kondisional); berirama, serta aktivitas permainan dan olahraga air
olahraga air (kondisional) serta variasi, b. Analisis fakta, konsep, dan prosedur dalam (kondisional) dengan berbagai bentuk taktik dan strategi;
kombinasi, dan modifikasinya; melakukan keterampilan gerak spesifik berupa b. Evaluasi dan perancangan prosedur, strategi, dan taktik dengan
b. Konsep dan prinsip berbagai aktivitas pola gerak permainan dan olahraga, aktivitas senam, mengikuti pola yang ada terkait dengan penerapan keterampilan
dasar dan keterampilan gerak berupa permainan aktivitas gerak berirama serta aktivitas gerak (motor skills) permainan dan olahraga, aktivitas senam,
dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak permainan dan/atau olahraga air (kondisional); aktivitas gerak berirama, serta aktivitas permainan dan olahraga
berirama serta aktivitas permainan dan/atau dan air (kondisional);
olahraga air (kondisional) serta variasi, c. Analisis fakta, konsep, dan prosedur serta c. Evaluasi, perancangan, dan praktik program latihan
kombinasi, dan modifikasinya; praktik pengembangan kebugaran jasmani pengembangan kebugaran jasmani berdasarkan prinsip latihan
c. Konsep, prinsip, dan prosedur serta praktik berdasarkan prinsip latihan frequency, intensity, frequency, intensity, time, type (FITT) sesuai ragam pola yang
pengembangan kebugaran jasmani dan time, type (FITT) dan pengukurannya untuk ada dan pengukurannya untuk mendapatkan status kebugaran
pengukurannya serta pola perilaku hidup sehat mendapatkan status kebugaran baik serta pola baik, pola perilaku hidup sehat menghindari berbagai penyakit
dalam kehidupan sehari-hari; dan perilaku hidup sehat sehari-hari dalam menular; dan
d. Penerapan perilaku tanggung jawab personal kehidupan sosial. d. penerapan perilaku tanggung jawab personal dan sosial yang
dan sosial mulai dari mengenal hingga lebih nyata sebagai pemimpin kelompok dalam aktivitas jasmani
berkembang kesadaran serta internalisasi nilai- di masyarakat dengan menjunjung tinggi moral dan etika, serta
nilai interaksi sosial dalam dan melalui aktivitas upaya mempengaruhi kelompok dalam mengekspresikan diri
jasmani. melalui aktivitas jasmani.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 5


STANDAR PROSES
PAUD, DIKDAS, DAN DIKMEN
Permendikbudristek Nomor: 16 TAHUN 2022

Standar Proses adalah kriteria minimal proses pembelajaran berdasarkan jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar Proses meliputi:
a. perencanaan pembelajaran;
b. pelaksanaan pembelajaran; dan
c. penilaian proses pembelajaran.
Dokumen perencanaan pembelajaran Paling Penilaian proses pembelajaran merupakan asesmen terhadap
sedikit memuat: perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
a. tujuan pembelajaran; Penilaian proses Pembelajaran dilakukan oleh Pendidik yang
b. langkah atau kegiatan pembelajaran; dan bersangkutan.
c. penilaian atau asesmen pembelajaran. Asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran
dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) semester.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh Asesmen terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
Pendidik dengan memberikan: dilakukan dengan cara: a. refleksi diri terhadap pelaksanaan
a. keteladanan; perencanaan dan proses pembelajaran; dan b. refleksi diri terhadap
b. pendampingan; dan hasil asesmen yang dilakukan oleh sesama Pendidik, kepala Satuan
c. fasilitasi. Pendidikan, dan/atau Peserta Didik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


STANDAR PENILAIAN
PAUD, DIKDAS, DAN DIKMEN
Permendikbudristek Nomor: 16 TAHUN 2022

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria


minimal mengenai mekanisme penilaian hasil
belajar peserta didik
Penilaian adalah proses
pengumpulan Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan sesuai dengan
tujuan Penilaian secara berkeadilan, objektif, dan edukatif.
dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar dan capaian
perkembangan atau hasil belajar peserta didik.

Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik (1) Penilaian hasil belajar Peserta Didik dengan
meliputi: prosedur berbentuk: a. Penilaian formatif; dan b.
Penilaian sumatif.
a. perumusan tujuan Penilaian;
(2) Penilaian formatif dilaksanakan pada pendidikan
b. pemilihan dan/atau pengembangan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan
instrumen Penilaian; jenjang pendidikan menengah.
c. pelaksanaan Penilaian; (3) Penilaian sumatif dilaksanakan pada jenjang
d. pengolahan hasil Penilaian; dan pendidikan dasar dan jenjang pendidikan
e. pelaporan hasil Penilaian. menengah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


2 Kurikulum

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,


pembelajaran intrakurikuler untuk setiap projek dapat dilaksanakan dengan
mata pelajaran mengacu pada capaian menjumlah alokasi jam pelajaran projek
pembelajaran. dari semua mata pelajaran dan jumlah
2. Projek penguatan profil pelajar total waktu pelaksanaan masing-masing
Pancasila. Kegiatan khusus yang projek tidak harus sama.
ditujukan untuk memperkuat upaya Alokasi waktu untuk setiap projek
pencapaian profil pelajar Pancasila yang penguatan profil pelajar Pancasila tidak
mengacu pada Standar Kompetensi harus sama. Satu projek dapat dilakukan
Lulusan. dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Muatan Lokal
Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan
dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan
pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:
1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila; dan/atau
3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10


MUATAN KURIKULUM
INTRAKURIKULER, KOKURIKULER (P5), & EKSTRAKURIKULER
MAPEL PJOK DALAM KURIKULUM MERDEKA
KELAS
KOMPONEN
I-V VI VII ,VII,X,XI IX & XII SMK/MA KELAS X - XII SMK KELAS XIII

INTRAKURIKULER
108 (3) 96 (3) 72 (2) 288 64 (2) 186 90 (2) 270 54 (2)
Kelompok Mapel Umum
INTRAKURIKULER • Kelas XI 720-900
Kelompok Mapel Pilihan: (20- 25) ****
(19) mapel lainnya yang • Kelas XII 640 – 800
dikembangkan sesuai (20 - 25) ****
KOKURIKULER (P5) 36 (1260) 32 (224) 36 (1526) 32 (408) 18 (192) 18 (288)
EKSTRAKURIKULER Penetapan jenis ekskul dilakuakan secara fleksibel oleh satuan pendidikan

Keterangan:
1. Dalam Intrakurikuler, alokasi JP PJOK kelas I-V masing2 108 JP/Tahun (3 JP per pekan), kelas VI: 96 JP, VII-X masing2 72
JP/tahun, XI-XII masing2 62 JP/tahun, SMK/MA kelas X-XII masing2 90 JP/tahun, SMK kelas XIII n54 JP/tahun
2. Dalam Kokurikuler (P5), total alokasi waktu kelas I-V=1260 JP) diakumulasi dari alokasi JP P5 semua Mapel, kelas VII-
X=1526, kelas XI-XII=408, SMK/MA kelas X-XII=192, SMK kelas XIII=288
3. Ekskul diserahkan kepada Satpen
4. Mapel lainnya yang dikembangkan masih dalam pembahasan di Kemdikbudristek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)

Satuan pendidikan perlu


mengembangkan kurikulum dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan
kondisi satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)
Karakteristik SP Visi, Misi, & Tujuan Pengorganisasi Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran
Menggambarkan kondisi menggambarkan peserta didik Menuangkan struktur Menuangkan Perencanaan
peserta didik, pendidik, menjadi subjek dalam tujuan Kurikulum Intrakurikuler, Pembelajaran lingkup Satuan
tenaga kependidikan, sosial jangka panjang satuan Kokurikuler, dan program pendidikan dan lingkup kelas.
budaya yang inklusif pendidikan dan nilai-nilai yang ekstrakurikuler
dituju berdasarkan hasil
analisis karakteristik satuan
Pendidikan

13
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

P5 adalah pembelajaran lintas disiplin P5 merupakan kegiatan kokurikuler


ilmu dalam mengamati dan memikirkan berbasis projek yang dirancang untuk
solusi terhadap permasalahan di menguatkan upaya pencapaian
lingkungan sekitar untuk menguatkan kompetensi dan karakter sesuai dengan
berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar profil pelajar Pancasila yang disusun
Pancasil. berdasarkan SKL

Pelaksanaan P5 dilakukan secara


fleksibel dari segi muatan, kegiatan, Tujuan, muatan, dan kegiatan
dan waktu pelaksanaan. pembelajaran projek tidak harus dikaitkan
dengan tujuan dan materi pelajaran
P5 dirancang terpisah dari intrakurikuler
intrakurikuler

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan SD - SMA/K

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15


Alokasi Waktu Projek
PAUD: tidak ada minimal SMK Kelas XII (Program 36 JP
alokasi waktu 3 tahun):

SD kelas I‒V: 252 JP SMK Kelas XII (Program 144 JP


4 tahun):
SD kelas VI: 224 JP Alokasi waktu
SDLB Kelas I: 234 JP Pada pendidikan
SMP kelas VII‒VIII: 360 JP formal
SDLB Kelas II: 252 JP alokasi waktu projek
SMP kelas IX: 320 JP profil dialokasikan
SDLB Kelas III - V: 306 JP 20-30% dari total
SMA kelas X: 486 JP pembelajaran dalam
SDLB Kelas VI: 272 JP satu
SMA kelas XI: 216 JP tahun.
SMPLB Kelas VII - VIII 306 JP
SMA kelas XII: 192 JP
SMPLB Kelas IX 272 JP
SMK Kelas X: 288 JP
SMALB Kelas X - XI 378 JP
SMK Kelas XI: 144 JP
SMALB Kelas XII 336 JP

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16


RENCANA AKSI KEMDIKBUDRISTEK
3 PADA DBON

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 17


PERAN DAN TUGAS KEMDIKBUDRISTEK (1/2)
NO PERAN DAN TUGAS KEMDIKBUDRISTEK
1 Menetapkan kurikulum khusus untuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO),
kelas khusus, dan/atau sentra pembinaan atlet olahraga lainnya pada
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas berkoordinasi
dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang olahraga;
2 Menjamin penyelenggaraan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) di satuan pendidikan termasuk
memberikan layanan PJOK adaptif bagi satuan pendidikan yang memiliki peserta didik penyandang disabilitas;

3 Menetapkan dan menyelaraskan kurikulum PJOK dengan Long-Term


Athlete Development (LTAD) berkoordinasi dengan kementerian yang
18

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang olahraga;


4 Menyediakan dukungan pembinaan siswa berbakat olahraga antara lain dengan memberikan beasiswa bagi peserta
didik berprestasi di bidang olahraga dan pendidik untuk pendidikan jasmani di lingkungan satuan pendidikan;
5 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan melalui pengembangan program studi, pendidik dan
tenaga kependidikan, riset dan teknologi, serta laboratorium ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan di
perguruan tinggi;

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


PERAN DAN TUGAS KEMDIKBUDRISTEK (1/2)
NO PERAN DAN TUGAS KEMDIKBUDRISTEK
6 Menetapkan indikator kualitas olahraga pendidikan berkoordinasi dengan kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang olahraga;

7 Menyelenggarakan festival pendidikan jasmani dan kompetisi olahraga jenjang


pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
8 Mengidentifikasi dan meningkatkan capaian pembelajaran calon guru dan kompetensi
guru PJOK bekerja sama dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang olahraga;
19

9 Memberikan dukungan untuk mengikuti kompetisi di dalam dan di luar negeri bagi
peserta didik yang berprestasi di bidang olahraga, pelatih, dan tenaga keolahragaan; dan

10 Meningkatkan kerja sama internasional dalam rangka peningkatan kompetensi untuk


pendidik dan tenaga pendidikan di bidang PJOK.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Pengembangan Kurikulum PJOK

Pengembangan Kurikulum Olahraga terbagi dalam 3 (tiga)


Kategori:

1. Kurikulum Umum Mata Pelajaran PJOK.


2. Kurikulum Keberbakatan Olahraga bagi Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus
3. Kurikulum Khusus Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


1. Kurikulum Umum Mata Pelajaran PJOK
a. Pengembangan Kurikulum Umum Mata Pelajaran PJOK sudah
selesai dan sudah diimplementasikan pada semua jenjang.
b. Kurikulum Umum PJOK sudah selaras dengan Long Term
Athlete development (LTAD)
c. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK sudah ditetapkan
dengan Keputusan Keputusan Kepala BSKAP No.033/H/KR/2022
Tahun 2022perubahan atas KepKa BSKAP No.008/H/KR/2022
Tahun 2022

21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Elemen-elemen CP Mata Pelajaran PJOK dan Deskripsinya
Elemen Deskripsi
Keterampilan Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran PJOK yangmerupakan proses pendidikan tentang dan melalui
Gerak aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen:
1. Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar(Fundamental Movement Pattern), dan
2. Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainandan
Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air
(kondisional)
Pengetahuan Elemen ini berupa pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, serta kreasi konsep, prinsip, prosedur, taktik
Gerak dan strategi gerak sebagai landasan dalam melakukan
keterampilan, kinerja, serta budaya hidup aktif pada setiapsub elemen:
1. Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar(Fundamental Movement Pattern), dan
2. Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainandan
Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air
(kondisional)

Pemanfaatan Elemen ini berupa pengetahuan dan keterampilan gerak


Gerak serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, terdiridari sub elemen:
1. Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan KebugaranJasmani Terkait Kesehatan dan Keterampilan,
dan
2. Pola Perilaku Hidup Sehat
Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak secara gradual yang
Karakter dan dirancang melalui berbagai aktivitas jasmani, terdiri darisub elemen:
Internalisasi Nilai- 1. Tanggung Jawab Personal dan Sosial, serta
nilai Gerak
2. Nilai-nilai Keriangan, Tantangan, Ekspresi Diri, danInteraksi Sosial

22

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


2. Kurikulum Keberbakatan Olahraga
bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Pengembangan Kurikulum keberbakatan olahraga bagi peserta didik


berkebutuhan khusus telah selesai disusun Naskah Kajian Akademik

23
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
3. Kurikulum Khusus Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO)

Pengembangan Kurikulum khusus Sekolah Keberbakatan Olahraga


telah selesai dengan menyusun Naskah Kajian Akademik dan Capaian
Pembelajaran 16 Cabang Olahraga Unggulan
Secara umum memuat rasional, tujuan, dan karakteristik PJOK di SKO sekaligus
memuat elemen;
1. Persiapan secara Teori (Theoretical Preparation)
2. Persiapan secara Fisik (Physical Preparation)
3. Persiapan secara Teknik (Technical Preparation)
4. Persiapan secara Psikologis (Psychological Preparation) dan Pengembangan
Karakter
5. Persiapan secara Taktis (Tactical Preparation)

24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN KURIKULUM KHUSUS SKO

Nama Cabang Olahraga Output/Dokumen


1. Angkat Besi
2. Atletik
3. Balap Sepeda
4. Bulu tangkis
5. Dayung
6. Karate
7. Menembak
8. Panahan
Capaian Pembelajaran Final
9. Panjat Tebing
10.Pencak Silat
11.Renang
12.Senam
13.Tae Kwon Do
14.Wushu
15.Bola Volly
16.Sepak Bola

25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK)
DI SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAH RAGA

dikutip dari paparan Dr. Sugito Adi

26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK)
Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H
Freeman (2007: 27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk meningkatkan individu peserta didik
secaramenyeluruh berupa aspek jasmani, mental, dan emosional.Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik
sebagaisatu kesatuan utuh antara jiwa dan raga. Pernyataan tersebut menjadikan pendidikan jasmani sebagai bidang kajian yang
sangat luas dan menarik dengan titik berat pada peningkatan pergerakan manusia (human movement).

Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya,
dan teknik sesuai dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar. Pembelajaran diarahkan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif, dan afektif) setiap peserta didik dengan
menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan perbendaharaan gerak. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dilaksanakan di sekolah secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat mengembangkan sikap positif peserta didik
yang dapat menghargai manfaat aktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas hidupsecara menyeluruh.

Berbagai penjelasan ini menyiratkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bukan semata-mata berurusan
dengan pembentukan raga, tetapi melibatkan seluruh aspek perkembangan manusia sesuai dengan cita-cita terbentuknya
Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan
global, bernalar kritis, dan mandiri.

27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan

Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah adalah membentuk individu yang terliterasi secara jasmani, dengan uraian sebagai berikut:
1. Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas jasmani untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan individu, serta gaya hidup aktif sepanjang hayat.
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya meningkatkan dan
memelihara kebugaran jasmani, kesejahteraan diri, serta pola perilaku hidup sehat.
3. Mengembangkan pola gerak dasar (fundamental movement pattern) dan keterampilan gerak (motor
skills) yang dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip, strategi, dan taktik secara umum.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai kepercayaan diri, sportif,
jujur, disiplin, kerja sama, pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan
aktivitas jasmani sebagai cerminan rasa tanggung jawab personal dan sosial (personal and social
responsibility)
5. Menciptakan suasana rekreatif yang berisi keriangan, interaksi sosial, tantangan, dan ekspresi diri.
6. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri melalui aktivitas jasmani.

28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK)

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang kajian


memiliki karakteristik:
1. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasi secara jasmani dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan nyata sepanjang hayat.
2. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan otentik untuk meningkatkan kreativitas,
penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir ke tingkat yang lebih tinggi
melalui aktivitas jasmani.
3. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task), dan dukungan
lingkungan yang berprinsip developmentally appropriate practices (DAP).
4. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, serta
pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut
dideskripsikan sebagaimana dalam tabel berikut.

29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mapel PJOK dan Deskripsinya

30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
HASIL KAJIAN PENYELENGGARAAN
4 KELAS OLAHRAGA DAN SEKOLAH KHUSUS
(KEBERBAKATAN) OLAHARGA

(belum menjadi ketetapan)

31
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Standar Kompetensi Lulusan

KKO SKO SMKO


Dimensi Sikap:
Memiliki perilaku yang agamis dan berkarakter, menempatkan olahraga sebagai sarana
pengembangan diri dan mengintegrasikan olahraga ke dalam gaya hidup.

Dimensi Pengetahuan:
Mampu mengaitkan pengetahuan dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, lingkungan
sekitar dan cabang olahraga yang ditekuni.

Dimensi Ketrampilan:
Ketrampilan untuk berpikir secara kreatif, produktif, mandiri, kolaboratif dan komunikatif
melalui pendekatan dalam proses pembelajaran dan latihan

Dimensi Olahraga:
Memenuhi standar parameter fisik, teknik, dan mental cabang olahraga yang ditekuni

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Standar Isi
KKO SKO SMKO
Spiritual:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Sosial:
Menghayati dan mengamalkan perilaku 1) Jujur, 2) Disiplin, 3) Santun, 4) Peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), 5) Bertanggung jawab, 6) Responsif, dan 7) Pro-aktif

Pengetahuan
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan umum dan yang berkaitan dengan
cabang olahraga

Ketrampilan:
Ketrampilan untuk bertindak 1) Efektif, 2) Kreatif, 3) Produktif, 4) Kritis, 5) Mandiri, 6) Kolaboratif, 7) Komunikatif,
dan 8) Solutif
Olahraga: Olahraga:
Latihan fisik, teknik dan mental yang sesuai dengan tahapan LTAD Latihan fisik, teknik dan mental yang
sesuai dengan tahapan LTAD
+
Pengetahuan pendukung
Preparation for life retirement

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Standar Proses
KKO SKO SMKO
Memperhatikan perbedaan Memperhatikan perbedaan karakteristik tiap atlet
karakteristik siswa-atlet berdasarkan cabang olahraga yang ditekuni
dengan siswa reguler
Pendekatan pembelajaran Menyesuaikan jadwal latihan dan pertandingan siswa-atlet
yang berbeda antara kelas
khusus olahraga dengan
kelas reguler
Berkolaborasi dengan orang Memberikan layanan belajar privat atau kelompok kecil di
tua terkait dengan luar pelajaran (School within school)
permbelajaran
Mengoptimalkan peran teknologi informasi komunikasi untuk melayani pembelajaran siswa-
atlet

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Standar Penilaian

KKO SKO SMKO


Ketercapaian pembelajaran Ketercapaian pembelajaran Ketercapaian pembelajaran
yang dibedakan dengan yang disesuaikan dengan yang disesuaikan dengan
siswa reguler ditambah kemampuan siswa atlet kemampuan siswa atlet
dengan hasil pengukuran ditambah dengan hasil ditambah dengan hasil
fisik, teknik dan mental pengukuran fisik, teknik, pengukuran fisik, teknik,
mental dan pengamatan mental, pengamatan sikap
sikap dan penekanan pada
capaian mapel pendukung
cabang olahraga

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


HASIL DISKUSI
5 MATA PELAJARAN PILIHAN OLAHRAGA SMA
KELOMPOK KEPALA SEKOLAH
15 – 17 Mei 2023

36
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Profesi Siswa Setelah Lulus dari Sekolah Keolahragaan

o Menjadi Atlet Profesional


o Melanjutkan Study di Perguruan Tinggi
o Sekolah Kedinasan
o TNI-Polri
o Pelatih
o Wirausaha
o Karyawan Swasta

37
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tantangan dan Kesulitan yang dihadapi oleh guru dan sekolah
dalam melaksanakan pembelajaran dengan peserta didik
sebagai atlet?

o Waktu/Jam belajar kurang


o Semangat dan Motivasi peserta didik berbakat olahraga yang rendah
karena kelelahan setelah latihan
o Mengubah mind set guru untuk memahami kondisi siswa berbakat
olahraga
o Mengembangkan pembelajaran dan penilaian yang berdiferensiasi
yang dapat mengakomodir kebakatan siswa berbakat istimewa
olahraga

38
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hal-Hal Yang Dapat Dilakukan Oleh Sekolah Agar Peserta Didik
Siap Menghadapi Tantangan untuk Berkarir di Bidang Olahraga
(Kehidupan Menjadi Atlet) dan di Luar Atlet
1. Mempersiapkan peserta didik menjadi Atlet : Menyiapkan pelatih Profesional, Sarpras Latihan,
Kebutuhan standar makan minum Atlet pelajar, Uji Tanding, Menjalin kerjasama dengan
Pengprov cabor dan KONI.
2. Mempersiapkan peserta didik diluar atlet: Pembelajaran akademik se efektif mungkin dengan
penekanan mapel yg fokus pada kebutuhan belajar siswa; Efektivitas pengelolaan siswa
berasrama, dengan memanfaatkan waktu luang utk kegiatan ekstra kurikuler akademik
maupun non akademik
3. Memberikan kesempatan pelayanan di bidang akademik , jika para atlet berlatih beruji coba
dan bertanding
4. Memberikan kesempatan melaui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila terkait kewira
usahaaan, mengembangkan bakat seperti melukis membatik dan bernyanyi
5. Melakukan akomodasi kurikulum berupa adaptasi dan modifikasi kurikulum khusus bagi siswa
KKO/beban kurikulum berbeda dengan siswa reguler

39
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hal-Hal Yang Perlu Disiapkan Sekolah Untuk Mendukung Siswa Yang
Ingin dan Memiliki Kemampuan untuk Berkarir di Bidang Olahraga
1. Memberi kesempatan seluas luasnya pada siswa utk mengikuti pertandingan sesuai
kecabanganya
2. Penerapan sport science ( bekerjasama dg PT yg memiliki jurusan Olahraga )
3. Menjalin Mitra dengan Instansi Terkait untuk meningkatkan kemampuan Olahraga ( uji tanding
dll )
4. System manajemen yang lengkap dan baik, termasuk membangun Kerjasama dengan
berbagai stakeholder yang terkait (Pengprov cabang olahraga, Dispora,KONI, Akademisi,
Media)
5. Sarana prasarana, meliputi fasiitas latihan, fasilitas belajar, tempat tinggal yang layak dan
fasiitas pendukung lainnya
6. Dengan Hari Mutu misalnya mengundang alumni untuk meningkatkan motivasi siswa atau
atlet
7. Melaksanakan Workshop dan Pelatihan Meningkatkan kompetensi Pelatih , Sport Science
dan gizi, ilmu massage
8. Peraturan akademik khusus siswa berbakat istimewa olahraga yang mengatur sistem
pembelajaran dan penilaian siswa berbakat istimewa olahraga

40
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Bentuk dukungan yang diberikan bagi siswa yang memiliki
kompetensi berkarir di bidang olahraga?

o Dispensasi waktu dan beban belajar


o Dispensasi penilaian
o Dispensasi hasil belajar
o Beasiswa
o Siswa dilayani setiap saat bila ingin berkonsultasi atau berkeluh kesah tentang berbagai
permasalahan berkaitan dengan aktivitas belajar dan latihan maupun Pendidikan lanjutan
o Pelayanan akademik on the spot
o Bapak angkat untuk siswa atlet yang berprestasi

41
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Apakah perlu penyesuaian kriteria asesmen yang ditetapkan bagi
siswa yang menjadi atlet?

o Tidak perlu, namun ada perlakuan tertentu sesuai


dengan kondisi di satuan pendidikan masing-masing

42
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Rekomendasi dukungan yang diperlukan peserta didik sebagai
atlet (dalam hal intrakurikuler) baik di SKO dan KKO

o Untuk mata pelajaran pilihan poin 19 dalam Kepmendikbudristek Nomor


262/M/2022, mata pelajaran Olahraga (cabor) disesuaikan dengan kondisi satuan
pendidikan masing-masing
o Kemendikbudristek diharapkan segera menerbitkan Kurikulum Sekolah
Keberbakatan Olahraga dan Kelas Khusus Olahraga
o Pemerintah pusat diharapkan segera menerbitkan peraturan dan panduan
pelaksanaan Sekolah Keberbakatan Olahraga baik dalam bentuk SKO maupun
KKO
o Perlu dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan mutu layanan
siswa keberbakatan olahraga, terutama sarana dan prasarana

43
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
TERIMA KASIH

44
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai