Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

PERAN ORANG TUA DAN SEKOLAH


DALAM
IMPLEMENTASI KURIKULUM
MERDEKA
Juni 2022
Dukungan Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran
dilakukan berdasarkan kebijakan berikut:
Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek
No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 16 Tahun 2022 No. 21 Tahun 2022 No. 56 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Standar Proses pada Standar Penilaian Pedoman Penerapan
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia pada Pendidikan Anak Kurikulum dalam Rangka
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Usia Dini, Jenjang Pemulihan Pembelajaran
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah
Standar Isi dikembangkan Standar Proses merupakan Memuat 3 opsi kurikulum
Standar kompetensi lulusan Standar Penilaian Pendidikan
melalui perumusan ruang kriteria minimal proses yang dapat digunakan di
merupakan kriteria minimal adalah kriteria minimal
lingkup materi yang sesuai pembelajaran berdasarkan satuan pendidikan dalam
tentang kesatuan sikap, dengan kompetensi lulusan. mengenai mekanisme
jalur, jenjang, dan jenis rangka pemulihan
keterampilan, dan Ruang lingkup materi penilaian hasil belajar
pendidikan untuk mencapai pembelajaran beserta
pengetahuan yang merupakan bahan kajian dalam peserta didik. Standar
standar kompetensi lulusan. struktur Kurikulum Merdeka,
menunjukkan capaian muatan pembelajaran yang
Penilaian menjadi acuan untuk aturan terkait pembelajaran
kemampuan peserta didik dirumuskan berdasarkan: 1) Standar Proses menjadi acuan
muatan wajib sesuai dengan Kurikulum 2013, Kurikulum dan asesmen, serta beban
dari hasil pembelajarannya untuk Kurikulum 2013,
ketentuan peraturan darurat, dan Kurikulum kerja guru.
pada akhir jenjang Kurikulum darurat, dan
perundang-undangan; 2) Merdeka.
pendidikan. SKL menjadi Kurikulum Merdeka.
konsep keilmuan; dan 3) jalur,
acuan untuk Kurikulum 2013, jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum darurat, dan Standar Isi menjadi acuan untuk
Kurikulum Merdeka. Kurikulum 2013, Kurikulum
darurat, dan Kurikulum
Merdeka.

2
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan
kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

Kurikulum 2013 Kurikulum Darurat Kurikulum


yaitu Kurikulum 2013
secara penuh yang disederhanakan Merdeka

3
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai kesiapan
masing-masing

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 Tiga pilihan yang dapat diputuskan
Kurikulum Merdeka telah satuan pendidikan dapat memilih satuan pendidikan tentang implementasi
diimplementasikan di hampir untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran
2022/2023:
2.500 sekolah yang mengikuti kurikulum berdasarkan kesiapan
Program Sekolah Penggerak masing-masing mulai TK B, kelas I, ● Menerapkan beberapa bagian
(PSP) dan 901 SMK Pusat IV, VII, dan X. dan prinsip Kurikulum Merdeka,
Keunggulan (SMK PK) sebagai tanpa mengganti kurikulum satuan
bagian dari pembelajaran Pemerintah menyiapkan angket pendidikan yang sedang
dengan paradigma baru. untuk membantu satuan pendidikan diterapkan
● Menerapkan Kurikulum Merdeka
menilai tahap kesiapan dirinya
Kurikulum ini diterapkan mulai menggunakan perangkat ajar
untuk menggunakan Kurikulum
dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan yang sudah disediakan
Merdeka. ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA &
SMALB dan SMK kelas X. dengan mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar.

4
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.

5
Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian


dan perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk


mengembangkan dan mengelola kurikulum
dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik.

6
Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara
aktif mengeksplorasi isu-isu aktual
misalnya isu lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

7
Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk
guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila

Mengajar
Belajar
Berkarya

Kemendikbudristek bekerjasama dengan Gov Tech Edu - PT Telkom


Indonesia dalam mengembangkan Platform Merdeka Mengajar.

8
Kurikulum Merdeka diperkenalkan kepada seluruh pemangku kepentingan melalui berbagai media:

Kajian Akademik Video Kurikulum Merdeka Sistem Informasi


Kurikulum Nasional

https://kurikulum.kemdikbud.go.id

9
Kurikulum Merdeka diperkenalkan kepada seluruh pemangku kepentingan melalui berbagai media:

Buku Saku Buku Saku Risalah Kebijakan Dampak


Kurikulum Merdeka Platform Merdeka Mengajar Penyederhanaan Kurikulum

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
10
Dukungan implementasi Kurikulum Merdeka
melalui kebijakan penyediaan buku pendidikan

Penyusunan Buku Penilaian Buku

● Buku pendidikan yang telah ● Penilaian buku dilakukan


diimplementasikan di untuk mendukung
sekolah penggerak dan SMK pengembangan hasil belajar
Pusat Keunggulan siswa secara holistik yang
● Buku pendidikan lanjutan mencakup kompetensi
untuk SMK (bersama (literasi dan numerasi) dan
industri), pendidikan khusus, karakter
serta pendidikan kesetaraan ● Penilaian buku dilakukan
● Total buku yang telah secara daring dan
disusun 453 judul, dengan melibatkan profesional,
rincian: akademisi, dan praktisi
○ PAUD: 6 judul ● Pendaftaran dilakukan
○ SD: 174 judul sepanjang tahun
○ SMP: 99 judul ● Hasil penilaian dapat
○ SMA: 119 judul didapatkan secara daring
○ SMK: 50 judul 11
Sistem Informasi Perbukuan sebagai platform digital untuk mendukung layanan perbukuan
bagi ekosistem perbukuan dan pengembangan kurikulum

Memberikan akses yang lebih luas


secara daring kepada masyarakat
dalam memperoleh buku teks utama
dan nonteks

Memberikan kemudahan bagi


para pelaku perbukuan dalam
mengakses layanan sistem
perbukuan, seperti proses dan
informasi penilaian buku, serta
pembinaan pelaku perbukuan

Akses melalui https://buku.kemdikbud.go.id

12
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada
satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13


Struktur Kurikulum Merdeka:

Apa kekhasan dari


Kurikulum Merdeka?
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek


pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi
pelajaran mengacu pada capaian jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran
pembelajaran. dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila. masing projek tidak harus sama.
Kegiatan khusus yang ditujukan untuk Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu
Pancasila yang mengacu pada Standar projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang
Kompetensi Lulusan. lebih panjang daripada projek yang lain.
Muatan Lokal

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;

2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila; dan/atau

3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


HAKIKAT PENDIDIKAN dan SATUAN PENDIDIKAN
(SEKOLAH)
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (UUNo. 20 Tahun 20223 pasal 1 butir 1
tentang Sisdiknas)
• Satuan pendidikan adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan. (UUNo. 20 Tahun 20223 pasal 1
butir 10 tentang Sisdiknas)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


SATUAN PENDIDIKAN

• Satuan pendidikan adalah kelompok layanan


pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan
informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
• Pendidikan formal adalah jalur pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi.
• Pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang
dapat dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang.
• Pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
TRI PUSAT PENDIDIKAN

Pendidikan:

Pendidikan pendidikan dalam


Keluarga alam pemuda atau
masyarakat.
Pendidikan dalam
alam perguruan
“Lingkungan keluarga adalah pusat pendidikan
tumbuh utama dan pertama yang dapat
mempengaruhi kembang anak baik dalam segi
karakter, budi pekerti maupun cara
berpikir……”

Ki Hajar Dewantara
Peran Orangtua dalam keluarga

Sebagai guru/ Penuntun

sebagai pengajar

sebagai pemberi contoh


Peran Guru
Prinsip Penyusunan Prinsip penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman
Kurikulum
Operasional di Satuan potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan
Pendidikan peserta didik.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan

pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan
industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta
didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan

dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan
mudah dipahami.
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum

satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai


pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra,
serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi
dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya. 24
Kepala satuan pendidikan
1. Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek
2. Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara
transparan dan akuntabel
3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan,
Peran pemangku dan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik
kepentingan yang berkelanjutan
dalam 5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik
6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan
pelaksanaan asesmen projek yang berpusat pada peserta didik.
projek
penguatan profil Pendidik
(Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek)
pelajar Pancasila 1. Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen
projek secara berkelanjutan.
2. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya,
dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
3. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan,
dan mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
4. Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek,
memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen
Peran-peran ini dapat performa peserta didik selama projek berlangsung.
dioptimalkan secara 5. Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi.
bertahap sesuai
Peserta Didik
dengan kebutuhan dan 1. Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
kesiapan satuan 2. Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan
pendidikan. kemampuan yang dimiliki.
3. Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan
mengoptimalkan kemampuan.
25
Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
1. Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang
cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan.
3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek,
4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek.
5. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Pengawas
1. Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau
komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan.
2. Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan
kurikulum dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
3. Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek.
4. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek (Opsional).

Komite Sekolah
Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan.

Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra


1. Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan projek.
2. Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai
narasumber terkait dengan isu tersebut
3. Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai