Kurikulum Cambridge merupakan kurikulum yang bertujuan menciptakan generasi yang mampu
bersaing dalam kancah global.
Kurikulum ini populer karena diperkenalkan oleh penyedia kurikulum dengan kualifikasi
Internasional yaitu Cambridge Assessment International Education yang merupakan bagian
dari Universitas Cambridge di Inggris.
Di Indonesia sendiri, kurikulum ini telah digunakan oleh lebih dari 200 sekolah. Sedangkan
secara global, telah diterapkan kurang lebih oleh 160 negara di dunia.
Kurikulum ini menyediakan jenjang pendidikan bagi siswa mulai usia 5 tahun hingga 19
tahun. Jenjang pertama disebut Cambridge primary, yaitu untuk siswa berusia 5-11 tahun.
Jenjang kedua, Cambridge lower secondary untuk umur 11-14 tahun.
Cambridge upper secondary untuk usia 14- 16 tahun. Sedangkan Cambridge Advance untuk
usia 16-19 tahun. Keempat jenjang ini disebut sebagai Cambridge Pathway. Untuk di
Indonesia, kurikulum ini dapat diterapkan untuk TK hingga SMA.
Kurikulum Cambridge menekankan pentingnya proses dalam belajar dibandingkan hasil yang
dicapai. Ada beberapa hal yang membedakan kurikulum ini dengan kurikulum nasional pada
umumnya. Seperti misalnya dalam hal pemilihan mata pelajaran, kurikulum ini lebih
membebaskan siswa memilih mata pelajaran yang disukai.
Sehingga misalnya siswa yang menyukai bahasa dapat belajar bahasa lebih banyak, dan tidak
diharuskan belajar sejarah dan sebagainya. Selain itu, bahasa pengantar yang digunakan
dalam pembelajaran dan buku-buku panduan umumnya menggunakan bahasa Inggris.
Sejak awal siswa juga telah dikenalkan dengan International outlook, sehingga mereka dapat
mengetahui setiap negara-negara di dunia. Sistem yang digunakan up to date dan modern.
Ada tiga hal yang akan dikembangkan kepada siswa melalui kurikulum ini. Yaitu
mempelajari suatu pengetahuan secara mendalam, pemahaman konseptual, dan ketrampilan
berpikir tingkat tinggi.
Dengan pengembangan tiga hal tersebut, siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan
memecahkan masalah, memahami dan membuka cara berpikir baru terhadap suatu hal, serta
berpikir kritis.
Guru juga harus dapat menggunakan berbagai media pembelajaran yang menarik dan variatif.