Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


SMA Plus Negeri 17 merupakan salah satu sekolah favorit di Palembang. Keunggulan
SMA Plus Negeri 17 adalah menggunakan Kurikulum Cambridge, disamping Kurikulum
Nasional seperti yang digunakan sekolah negeri lainnya. Kelas Cambridge adalah kelas yang
menggunakan Kurikulum Cambridge International untuk mempersiapkan para siswanya
meraih kesuksesan di masa depan dengan kompetensi global. Kelas Cambridge
diperuntukkan bagi siswa yang berminat belajar di luar negeri, akan tetapi hal ini tidak
menjadikan siswa yang tidak berminat belajar di luar negeri untuk tidak mengikuti kelas
tersebut karena kelas Cambridge memberikan keuntungan lain, seperti menggunakan bahasa
Inggris dalam proses pembelajaran yang membuat siswa terampil dalam berbahasa Inggris,
serta membantu mengembangkan pola pikir siswa secara global.
Secara umum, minat siswa untuk bersekolah di luar negeri semakin meningkat karena
saat ini siswa dapat dengan mudah mendapatkan informasi bagaimana cara sekolah ke luar
negeri, beasiswa, dll. SMA Plus Negeri 17 Palembang dengan Kurikulum Cambridge-nya
pastinya memiliki siswa yang berminat belajar di luar negeri. Penyelidikan ini bertujuan
untuk mengetahui apa saja minat siswa untuk kuliah di luar negeri, karena selama ini belum
ada datanya. Investigasi ini penting karena hasilnya dapat digunakan oleh sekolah untuk
mengevaluasi kemajuan kelas Cambridge.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana minat-minat siswa untuk belajar di luar negeri?
2. Apa saja yang mempengaruhi minat mereka untuk kuliah di luar negeri?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Mendeskripsikan minat siswa belajar di luar negeri

1
2. Mendeskripsikan apa saja yang mempengaruhi minat mereka untuk kuliah di luar negeri

1.4 Manfaat Penelitian


- Untuk penulis:
Mendapatkan motivasi belajar di luar negeri dengan mengetahui minat-minat siswa untuk
belajar di luar negeri dari penelitian ini

- Untuk orangtua:
1. Mengetahui bahwa para siswa tertarik untuk belajar di luar negeri
2. Mempersiapkan masa depan bagi anak mereka

- Untuk sekolah :
1. Dapat mengevaluasi kemajuan kelas Cambridge dari data
2. Dapat mengevaluasi perkembangan minat belajar di luar negeri dari data tersebut.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi


Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan setelah Anda menyelesaikan
pendidikan Sekolah Menengah Atas yang telah mempersiapkan keterampilan yang
dibutuhkan oleh siswa untuk melanjutkan studi. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk
mengenyam pendidikan. Oleh karena itu, sekolah dan orangtua harus berpartisipasi dan
mendorong anaknya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Perguruan tinggi
mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi bagian dari masyarakat dan menerapkan
ilmunya dalam aktivitas sehari-hari dan mengabdi pada negara.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 pasal 1 tentang perguruan tinggi
disebutkan bahwa perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah Sekolah Menengah
Atas yang meliputi program diploma, sarjana, magister, program doktor, dan program
profesi, serta spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan budaya
Indonesia.
Soedomo (2008:133) mengatakan perguruan tinggi merupakan lanjutan dari Sekolah
Menengah Atas dan diselenggarakan untuk mempersiapkan siswa menjadi bagian dari
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan Harsono (2008:22) mengatakan perguruan tinggi merupakan jenjang
pendidikan terakhir dan sebagai sarana untuk membentuk sarjana yang berkarakter,
menerapkan nilai-nilai budaya, meningkatkan kualitas hidup dan membentuk satria
pinandita.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan
yang merupakan kelanjutan dari Sekolah Menengah Atas dan diselenggarakan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi bagian dari masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam kesehariannya dan membentuk sarjana yang berakhlak
mulia, membawa nilai budaya, dan membentuk satria pinandita.

3
2.2 Minat
Minat merupakan sebuah respon jika menyukai atau tertarik pada sesuatu, tanpa ada
paksaan (Slameto, 2010:12). Dalam pengertian lain disebutkan bahwa minat diungkapkan
melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal daripada
yang lain, yang diterapkan melalui partisipasi dalam suatu kegiatan (Djaali, 2012:87).
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan dengan minat yang kuat akan cenderung
dilakukan dengan respon suka dan tertarik sehingga dapat meningkatkan semangat dalam
menjalani kegiatan tersebut. Minat juga dapat diartikan sebagai kecenderungan dan semangat
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 2011:64).
Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa
minat adalah respon ketertarikan pada suatu objek, aktivitas, dll. Minat dapat menentukan
semangat kita dalam menjalankan aktivitas. Minat juga bisa menjadi kunci untuk mencapai
tujuan kita.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat


Minat siswa merupakan respon yang mengandung perasaan senang, minat, kebutuhan,
dorongan dan kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi setelah
lulus dari SMA yaitu perguruan tinggi.
Banyak orang bermimpi untuk melanjutkan kuliah. Banyak alasan dan tujuan yang
menjadi motivasi para pelajar Indonesia untuk melanjutkan studinya.
Minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi disebabkan oleh banyak faktor, antara
lain:

A. Motivasi
Motivasi merupakan perubahan energi pada karakter seseorang dengan munculnya
perasaan (afektif) dan reaksi untuk mencapai suatu tujuan (Hamalik, 2008:34).
Motivasi sendiri merupakan dukungan dari diri kita sendiri untuk melakukan aktivitas dan
mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran
dan berperan besar dalam kesuksesan seseorang.

B. Ambisi

4
Ambisi adalah tujuan untuk mencapai kondisi yang lebih baik dari sekarang (Tohirin,
2009:68). Ambisi dapat membuat siswa ingin belajar di luar negeri dan mempengaruhi
semangat siswa untuk belajar dan mencapai ambisinya. Setiap orang memiliki ambisi
dalam hidupnya termasuk para siswa.

C. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi minat siswa. Guru berperan membantu siswa
untuk mengenal dirinya dan lingkungannya. Guru juga berperan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dan potensinya. Selanjutnya, teman juga mempengaruhi siswa lebih
cepat daripada guru. Jika teman-teman mereka berminat untuk kuliah di luar negeri, hal itu
dapat mempengaruhi mereka untuk pergi ke luar negeri.

D. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan media pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang akan selalu berinteraksi dengan lingkungan keluarganya. Faktor lingkungan
keluarga yang mempengaruhi minat belajar ke luar negeri adalah pendidikan orang tua,
dukungan finansial dan saudara kandung.

2.4 Belajar di Luar Negeri


Berdasarkan hasil Quick Count Achievement SUN Education 2018, jumlah pelajar
Indonesia yang melanjutkan studi ke luar negeri mengalami peningkatan dari tahun lalu. Saat
ini pelajar dapat dengan mudah mendapatkan informasi bagaimana cara belajar ke luar
negeri, beasiswa, dll, sehingga jumlah pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke luar
negeri semakin meningkat.
Belajar di luar negeri merupakan salah satu cara bagi mahasiswa untuk
mengembangkan atau meningkatkan empati terhadap budaya lain dan sikap yang
menyenangkan terhadap orang lain. Pengetahuan tentang perbedaan budaya, empati terhadap
budaya lain, kemampuan untuk memiliki keterampilan koping interaktif dan kompetensi
bahasa asing menjadi semakin penting (Lambert, 1994:98). Serupa dengan Lambert, sarjana
lain percaya bahwa pengembangan keterampilan antar budaya, termasuk kepekaan antar
budaya, telah menjadi tujuan penting dari program studi di luar negeri di pendidikan tinggi

5
(Mahoney & Schamber, 2004:56). Banyak alasan mahasiswa Indonesia belajar di luar negeri,
diantaranya adalah:

A. Pengalaman dan perspektif baru


Meski nampak seperti alasan yang mendasar, ternyata alasan ini yang paling sering
dikatakan oleh para sarjana Indonesia di negara lain. Pengalaman tinggal di negara lain
membuat kita lebih dewasa, bijaksana, dan memiliki cara pandang yang berbeda untuk
melihat dunia. Selain itu pengalaman tinggal di negara lain membuat kita semakin
mencintai Indonesia, kita bisa menghargai hal-hal yang ada di negara kita dan menyadari
bahwa Indonesia adalah negara yang indah.

B. Kualitas pendidikan yang lebih baik


Belajar di luar negeri khususnya untuk negara maju akan memberikan kita akses untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Kita bisa mendapatkan fasilitas internasional,
laboratorium super canggih, kurikulum internasional, dll. Jika kita ingin mendapatkan
banyak informasi dan ilmu, belajar di luar negeri bisa menjadi solusi kita.

C. Prospek pekerjaan yang lebih cerah


Lulus kuliah di luar negeri dikenal bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi dengan
mudah. Biasanya perusahaan besar juga lebih dihormati ketika mengetahui Anda adalah
alumni perguruan tinggi di luar negeri. Jika Anda ingin membuka usaha, investor akan
mempercayai Anda ketika mengetahui bahwa Anda lulus dari negara lain.

D. Lebih mengesankan
Alasan ini terdengar konyol, tetapi jika Anda lulus dari luar negeri, orang Indonesia akan
menganggap Anda sebagai orang yang terhormat. Mereka dinilai mampu meningkatkan
status sosial keluarga dan membuat bangga orang tua.

2.5 Cara Belajar di Luar Negeri

6
Atiasa, dkk. (2015:84) mengatakan ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan sebelum
kuliah di luar negeri, yaitu:

A. Menentukan tujuan
Tujuan adalah visi dan misi untuk mencapai apa yang kita inginkan. Tujuan adalah kunci
kesuksesan kita, jika Anda tidak memiliki tujuan, Anda akan mudah menyerah saat
menghadapi masalah.

B. Tentukan jurusan, negara, dan universitas apa yang Anda tuju


Langkah pertama yang perlu Anda ambil adalah menentukan jurusan apa yang Anda
minati, lalu negara mana yang akan Anda tuju, yang terakhir adalah universitas mana
yang memenuhi semua persyaratan Anda.

C. Riset
Riset di sini berarti mencari universitas apa yang cocok untuk Anda. Ada 2 metode:
pertama, lakukan riset sendiri dari beberapa sumber terkait seperti google dan referensi
buku; dan kedua, Anda bisa bertanya kepada sarjana Indonesia yang telah ada di sana.
Akan lebih baik jika Anda menggabungkan semua metode itu.

7
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

1.1 Definisi Operasional Penelitian


1. Investigasi
Dalam penelitian ini, penulis akan menyelidiki minat siswa untuk belajar di luar negeri
dengan menggunakan metode kualitatif dengan angket.
2. Minat
Minat adalah respons ketika Anda menyukai sesuatu tanpa disuruh. Peneliti akan
mengkaji apa saja minat siswa untuk kuliah di luar negeri seperti siswa yang ingin
kuliah di luar negeri karena ingin belajar budaya baru, pengalaman baru, pendidikan
yang lebih baik, dll.
3. Belajar di luar negeri adalah proses menempuh pendidikan formal di luar negeri untuk
mempelajari budaya baru dan mendapatkan pengalaman baru serta pengetahuan baru.

1.2 Populasi dan Sampel


1.2.1 Populasi
Sugiyono (2011:80) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Populasi merupakan bagian terpenting dalam penelitian, karena populasi
merupakan subjek yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan
populasi siswa kelas XI SMA Plus Negeri 17 Palembang.

8
Tabel 1
Populasi Penelitian

No Kelas Siswa Total

1 Cambridge XI.1 31 31

4 XI.2 36
5 XI.3 36
6 XI.4 36
7 XI.5 33
Non
8 XI.6 35 311
Cambridge
9 XI.7 36
10 XI.8 35
11 XI.9 32
12 XI.10 32
  Total 342

1.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011: 82) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimmiliki oleh populasi tersebut.” Sampel dari penelitian ini adalah 20
siswa dan 20 siswi yang tidak diberi tahu identitas aslinya.

1.3 Metode Penelitian


Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode kualitatif karena penulis akan
menggunakan angket. Metode kualitatif adalah metode yang digunakan untuk menyelidiki
ciri-ciri pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan atau diukur seperti metode kuantitatif.

1.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket dengan
menggunakan kuisioner. Kuesioner adalah sekumpulan pertanyaan tertulis dengan pilihan
jawaban dengan tujuan survei atau studi statistik yang banyak digunakan dalam penelitian
sosial. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penulis akan menyiapkan beberapa kuesioner yang akan diberikan kepada sampel
2. Sampel menjawab pernyataan tertulis penulis
3. Sampel mengembalikan kuesioner kepada penulis setelah mereka mengisi kuesioner
4. Penulis mengambil data untuk dianalisis

9
1.5 Teknik Analisis Data
Teknik yang akan digunakan untuk menganalisis data adalah:
1. Setelah penulis mengumpulkan tanggapan yang telah diisi oleh sampel, maka penulis
akan memasukkan data ke dalam tabel
2. Penulis akan melakukan klasifikasi berdasarkan jawaban sampel
3. Penulis akan menghitung data dari tabel.
4. Penulis akan menganalisis data, dan membuat kesimpulan dari data tersebut.

10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Deskripsi data


Kuesioner dibagikan kepada siswa yang terdiri dari 40 orang dengan karakteristik serta hasil
yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-laki 20 50%
Perempuan 20 50%
Total 40 100%

Tabel 3
Hasil Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 40
Kuesioner yang kembali 40
Respon rate 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0
Total kuesioner yang layak dianalisis 40

1.2 Analisis data


Hasil analisis statistik minat-minat yang mempengaruhi siswa belajar ke luar negeri sebagai
berikut:

Tabel 4
Tingkat Keminatan Siswa untuk Melanjutkan Pendidikan ke Luar Negeri
Tingkat Keminatan Siswa Presentase
Sangat Berminat 25%
Cukup Berminat 47,50%
Sedikit Berminat 20%
Tidak Berminat 7,50%

11
Tabel 5
Minat Siswa untuk Melanjutkan Pendidikan ke Luar Negeri
Minat Siswa Presentase
Mencari Pengalaman Baru 55%
Kualitas Pendidikan Lebih Baik 35%
Prospek Kerja Lebih Cerah 10%
Lebih Mengesankan 0%
Memperluas Jaringan 0%

Tabel 6
Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa untuk Melanjutkan Pendidikan ke Luar Negeri
Faktor yang Mempengaruhi Presentase
Motivasi 70%
Ambisi 20%
Lingkungan Sekolah 5%
Lingkungan Keluarga 5%

1.3 Pembahasan
Penelitian ini ingin mengetahui minat belajar siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang untuk
melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Berdasarkan perhitungan atau analisis data di atas
terlihat adanya pengaruh langsung yang signifikan antara motivasi dan ingin mencari
pengalaman baru sebesar 70% dan 55%. Angka ini relatif kuat, karena dapat diartikan
sebagai hubungan yang signifikan, ditambah lagi dengan kontribusi yang diberikan oleh
variabel kualitas pendidikan yang lebih baik sebesar 35%. Yang artinya, 35% minat siswa
disebabkan oleh pendidikan di luar negeri yang cenderung lebih baik daripada di Indonesia,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Minat belajar merupakan sikap positif yang kadang dapat terjadi pada siswa. Kondisi ini
harus ditekan semaksimal mungkin, artinya siswa harus diupayakan agar mengalami suatu
kondisi yang nyaman, tenang dan menyenangkan dalam belajar. Agar siswa memiliki minat
yang besar dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas dan juga hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa
seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung ingin mengeksplorasi hal-
hal yang baru dan ingin merasakan hal yang belum pernah dicoba sebelumnya.

12
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisa data serta pengujian hipotesis,
dapat diambil simpulan sebagai berikut:
Minat untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri untuk mencari pengalaman baru
termasuk dalam kategori kuat, karena berdasarkan perhitungan dan pengolahan data
diperoleh dengan nilai sebesar 55. Sedangkan faktor terbesar yang mempengaruhi minat
siswa tersebut ialah motivasi dengan nilai sebesar 70. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa minat belajar siswa di SMA Plus Negeri 17 Palembang untuk belajar ke luar
negeri tergolong tinggi. Dengan responden yang menjawab tidak berminat hanya sebesar
7,50%.

5.2. Saran
1. Guru harus lebih mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yang berada dalam
diri siswa agar guru dapat mengetahui perkembangan minat belajar siswa untuk
belajar ke luar negeri.
2. Lingkungan sekolah juga berpengaruh dalam mempengaruhi minat siswa untuk
belajar ke luar negeri sehingga huru harus ikut turut serta memberikan info terbaru
mengenai pendidikan di luar negeri.
3. Orang tua sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh anak
sehingga anak dapat berminat untuk melakukan pembelajaran ke luar negeri
4. Orang tua sebaiknya memberikan kepercayaan kepada anak untuk memilih apapun
yang sesuai dengan minat anak tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

References
(t.thn.).

Harsono. (2008). Model-model Pengelolaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Soedomo, H. (2008). Pendidikan : Suatu Pengantar. Surakarta: UNS Press.

(t.thn.).

Harsono. (2008). Model-model Pengelolaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedomo, H. (2008). Pendidikan : Suatu Pengantar. Surakarta: UNS Press.

14

Anda mungkin juga menyukai