Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KURIKULUM INTERNATIONAL

Diajukan untuk memnuhi tugas mata kuliah Kurikulum Sekolah

Dosen Pengampu:

,Dra Suliyanah, M.Si., Utama Alan Deta, S.Pd., M.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:

Uswatun Khasanah (21030184025)


Krisna Muftidafillah I.R. (21030184039)
Nur Afni Agustina N. (21030184043)
Nur Lailatur Rohmah (21030184047)
Riska Syafira (21030184049)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Kurikulum International” selesai tepat
waktu. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Fisika Sekolah.

Terimakasih kepada Ibu Dra Suliyanah, M.Si., dan Bapak Utama Alan Deta, S.Pd.,
M.Pd., M.Si. selaku dosen mata kuliah dan kami ucapkan juga terimakasih kepada teman-teman
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karenaitu penulis membutukan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya.

Surabaya, 02 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

A. Kurikulum Cambrigde....................................................................................5
B. Kurikulum Baccaralaurate..............................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran strategis sebagai kunci kemajuan suatu bangsa. Hal
tersebut dikarenakan melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia suatu bangsa dapat
ditingkatkan sehingga permasalahan seperti keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan dapat
teratasi. Berangkat dari pondasi pendidikan yang kokoh dan tepat, cita-cita dan tujuan suatu
bangsa dalam berbagai sektor dan apek kehidupan dapat tercapai.
Beradasarkan data yang dipublikasi oleh World Population Review, pada tahun 2021
lalu Indonesia masih berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk dalam
pemeringkatan tingkat pendidikan dunia. Hal tersebut menandakan kualitas pendidikan di
Indonesia sangatlah rendah. Bahkan terdapat kutipan menyatakan bahwa kualitas pendidikan
indonesia disebut tertinggal 128 tahun dari negara maju.
Salah satu penyebab ketertinggalan tersebut adalah masih rendahnya keberpihakan
pemerintah sebagai penggagas dan pengayom masyarakat terhadap bidang pendidikan. Studi
perbandingan pendidikan dalam hal ini kurikulum merupakan salah satu cara untuk
mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan sistem pendidikan Indonesia dengan
negara tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan dan kekuranganyang terjadi
pada sistem pendidikan tersebut. Dengan meninjau nya maka dapat diketahui apa saja hal
perlu dibenahi dan ditingkatkan.
Begitu krisisnya kualitas pendidikan di Indonesia maka disususnlah makalah ini
dengan judul “ Kurikulum Internasional” . Hal tersebut dilakukan guna mengatahui lebih
lanjut terkait beberapa kurikulum internasional yang telah dikaui memiliki kualitas yang baik
dan mampu membenahi permasalahan terkait sistem pendidikan di Indoensia. Dalam
makalah ini akan dibahas 2 model kurikulum internasional yaitu kurikulum cambrige dan
kurikulum beccalaurate.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelakasanaan kurikulum cambrige?
2. Bagaimana pembagian jenjang dalam kurikulum cambrige?
3. Bagaimana pelaksanaan kurikulum baccalaureate?
4. Bagaimana pembagian jenjang dalam kurikulum baccalaureate?

C. Tujuan
1. Mengetahui pelaksanaan kurikulum cambrige.
2. Mengetahui pembagian jenjang dalam kurikulum cambrige.
3. Mengetahui pelaksanan kurikulum baccalaureate.
4. Mengetahui jenjang kurikulum baccalaureate.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Kurikulum Cambridge


Kurikulum Cambridge dibentuk oleh organisasi non profit yang ada di Universitas
Cambridge, Inggris. Kurikulum ini telah dipakai oleh sekitar 1000 sekolah di 160 negara
termasuk Indonesia. Kurikulum Cambridge merupakan kurikulum yang didesain dengan
jenis pendekatan student centered atau berpusat pada peserta didik. Dimana peserta didik
dapat memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan, berpikir kritis dan melibatkan
strategi mental,. Kurikulum Cambridge memiliki 4 jenjang yaitu Cambridge Primary,
Cambridge Lower Secondary, Cambridge Upper Secondary , Cambridge Advanced.

Gambar 1.1 Jenjang dalam kurikulum cambridge

1. Cambridge Primary
Cambridge Primary merupakan program yang dirancang untuk anak usia 5 – 11
tahun. Pada jenjang ini, peseta didik akan memperoleh beberapa mata pelajaran yaitu
bahasa inggris sebagai bahasa pertama, bahasa inggris sebagai bahasa kedua,
matematika, sain, dan cambridge global perspectives.
Selain mata pelajaran pokok terdapat juga perluasan program Cambridge Primary,
yakni ada kelas seni dan desain atau disebut juga dengan Cambridge Primary Art &
Design. Dalam kelas ini peserta didik dapat mengekspresikan diri mereka seraya
mengalami, membuat, dan merefleksikan seni. Selain itu terdapat kelas literasi digital.
Adanya kelas ini diharapkan dapat mengembangkan pemahaman peserta didik mengenai
dunia digital. Mereka akan mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan untuk
menggunakan alat-alat digital dengan cara yang efektif dan berwawasan.. Kemudian
terdapat kelas musik. Tentunya dalam kelas ini diharapkan peserta didik dapat
memperluas pengalaman dan apresiasi mereka dalam dunia musik. Yang terakhir yakni
kelas pendidikan jasmani. Pada kelas tersebut berfokus pada pengembangan
keterampilan gerak peserta didik dan membangun pola hidup sehat.
Dalam Cambridge Primary tedapat 2 opsi penilaian yakni Cambridge Primary
Progression dan Cambridge Primary Checkpoint. Opsi Cambridge Primary
Progression merupakan penilaian internal yang mencakup pengetahuan, keterampilan,

5
dan pemahaman dalam bahasa inggris, matematika, dan sains. Sedangkan opsi
Cambridge Primary Checkpoint berupa uji pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman
di akhir program utama dalam bahasa inggris sebagai bahasa pertama dan kedua,
matematika, sains, dan perspektif global cambidgre.

2. Cambridge Lower Secondary


Cambridge Lower Secondary merupakan program yang dirancang untuk anak usia
11 – 14 tahun. Pada level atau jenjang ini mataa pelajaran yang dipelajari sama dengan
level sebelumnya. Hanya saja ditambah dengan persiapan mengikuti ujian International
General Certificate of Secondary Education (IGCSE).Program ini diracang untuk
membantu sekolah memberikan kurikulum yang luas dan seimbang yang sesuai dengan
konteks, budaya, dan etos mereka.

3. Cambridge Upper Secondary


Cambridge Upper Secondary merupakan program yang dirancang untuk anak usia
14 – 16 tahun. Pada jenjang ini tersedia 2 jenis ujian yang dapat dipilih oleh peserta
didik yakni Combridge O Level dan IGCSE. Perbedaan antara Combridge O Level dan
IGCSE
 Combridge O Level
a) Bentuk ujian O Level: Writen (tes tertulis)
b) Kisaran nilainya dari A ke E, A adalah nilai tertinggi dan E nilai terendah
c) Mata pelajaran yang lebih sedikit. Terdapat lebih dari 50 mata pelajaran yang
tersedia di Combridge O Level.
d) Dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan lokal tertentu  seperti bahasa
minoritas
e) Fokusnya hanya pada keterampilan membaca dan menulis
f) Pilihan tes pada mata pelajaran sainsnya terbatas
 IGCSE (International General Certificate of Secondary Education)
a) Bentuk ujian : written, oral, practical skills, initiative and problem solving,
aplication of skills, knowledge and understanding
b) Kisaran nilainya dari A ke G, A adalah nilai tertinggi dan G nilai terendah
c) Banyak pilihan mata pelajaran yang tersedia pada sila silabus sehingga
memungkinkan sekolah sebagai elemen personal dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk berbagi dalam proses penilaian.
d) Silabusnya telah dikembangkan untuk mendukung pengembangan kurikulum
modern dan praktik mengajar yang baik
e) Mempersiapkan siswa untuk dunia pekerjaan atau belajar lebih lanjut, juga
memberikan siswa dengan sangat baik untuk cambridge internasional AS dan A

6
levels. Cambridge International A Level umumnya berupa program dua tahun,
dan Cambridge International AS Level umumnya satu tahun.
f) Standarnya diakui secara internasional (setara dengan GCSE Inggris dan tingkat
GCE O)
g) Dapat diambil sebagai mata pelajaran individual atau sebagai kualifikasi menuju
International sertifikat of Education yang diberikan untuk minimal lulus 7 Kali
IGCSE dari area mata pelajaran yang berbeda.
h) Peserta didik diberi penghargaan atau prestasi positif dari apa yang mereka
ketahui pahami dan lakukan.
Untuk mempertimbangkan kemampuan yang berbeda, terdapat pilihan antara
kurikulumCore dan Extended di beberapa mata pelajaran. Kurikulum Core berada
dalam jangkauan kemampuan mayoritas para siswa. Kurikulum tersebut menyediakan
ikhtisar penuh tentang mata pelajaran dan menyasar para siswa yang diperkirakan
akan mencapai nilai C hingga G. Sedangkan Kurikulum Extended telah dirancang
bagi mereka yang lebih mampu dalam hal akademis. Kurikulum ini menyasar para
siswa yang diperkirakan mencapai nilai Ahingga E.

4. Cambridge Advanced
Cambridge Advanced merupakan program yang dirancang untuk anak usia 16 – 19
tahun. Pada jenjang ini peeserta didik akan dipersiapkan memasuki pendidikan di
perguruan tinggi. Program ini memanfaatkan cara-cara pembelajaran yang disukai
siswa pada zaman sekarang, termasuk kerja kelompok, seminar, proyek, dan bekerja
dengan siswa lain di seluruh dunia. Penekanannya ada pada mengembangkan
kemampuan siswa untuk berpikir kreatif mengenai berbagai masalah global yang
selalu memiliki lebih dari satu sudut pandang.

1.2 Kurikulum Baccalaureate


Kurikulum International Baccalaureate merupakan kurikulum yang dirancang
untuk membangun kemampuan intelektual, emosional dan sosial agar peserta didik dapat
hidup dan belajar dalam perkembangan zaman. Kurikulum International Baccalaureate
merupakan program pembelajaran yang autentik atau relevan dengan dunia nyata serta
adanya tema transdisipliner dimana pembelajaran tidak dibatasi oleh disiplin-disiplin ilmu
yang ada. Tema transdisipliner dalam kurikulum IB diuraikan menjadi enam tema yaitu 

1. Who we are
2. How the world works
3. Where we are in a place and time
4. How we express ourselves
5. How we organize ourselves
6. Sharing the planet
7
Profil pembelajar International Baccalaureate menempatkan peserta didik menjadi
inti dari pendidikan yang ada. Tujuan dari profil IB ini yaitu mengembangkan peserta
didik untuk memiliki wawasan internasional, kepedulian sosial dan emosional, serta
memiliki watak welas asih sehingga dapat membantu untuk menciptakan dunia yang
lebih baik. Dalam kurikulum International Baccalaureate terdapat 10 profil pembelajar
IB yaitu 

1. Inkuiri (mengembangkan rasa ingin tahu), 


2. Berpengetahuan (mengembangkan pemahaman konseptual)
3. Pemikir (mengembangkan berpikir kritis dan kreatif)
4. Komunikator (mengembangkan kemampuan berbahasa)
5. Berprinsip (bertindak penuh integritas)
6. Berpikiran terbuka (menghargai budaya lain)
7. Kepedulian (menunjukan empati)
8. Pengambil resiko (siap menghadapi tantangan)
9. Berimbang (keseimbangan aspek intelektual, fisik, dan emosi)
10. Reflektif (memahami diri sendiri). 

Profil pembelajar IB dalam kurikulum International Bacclaureate dalam


kurikulum International Baccalalureate dapat diaplikasikan oleh peserta didik sehingga
peserta didik dapat menjadi pribadi yang mencerminkan kesepuluh profil IB dalam
kehidupan sehari-hari. Jika profil IB ini sudah diperkenalkan mulai dari kelas satu
maka akan membentuk kebiasaan yang baik sehingga hasilnya bisa menjadi pondasi
bagi peserta didik hingga dewasa apalagi dengan jaman sekarang yang semakin maju.

Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum International Baccalaureate terdiri


dari lima pendekatan yaitu 

 Thinking skills (menganalisis ide),


 Research skills (penelitian sederhana), 
 Self management skills (belajar pengelolaan), 
 Social skills (bersikap aktif), 
 Communication skills (membagikan pemikirannya kepada orang lain).

konsep pendekatan pembelajaran IB menyangkut lima ketrampilan yang ada juga


penting dalam pendidikan. Peserta didik akan belajar dan mempraktikan berbagai
strategi untuk mengembangkan ketrampilan itu. Strategi penilaian  pengajar IB  ini
mencakup penilaian formatif yang senantiasa menyediakan umpan balik yang
digunakan oleh instruktur untuk mengembangkan pengajaran mereka dan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari setiap siswa, termasuk juga melihat area
mana yang memerlukan peningkatan.

8
Pengajar menggunakan penilaian sumatif yang mengacu pada standar
internasional dan referensi berdasarkan kriteria. Hal ini berarti siswa dinilai
berdasarkan serangkaian hasil pembelajaran yang telah disepakati bersama dan fokus
pada penilaian dari setiap individu, bukan berdasarkan norma dari penilaian kolektif
yang tidak melihat keunikan setiap siswa.
Sama seperti kurikulum cambridge, Program International Baccalaurate juga
memiliki beberapa jenjang yakni terdapat Program IB PYP (Primary Years
Programme), IB MYP (Middle Years Programme) dan IB DP (Diploma Programme)
1. Program IB PYP (Primary Years Programme)
 

Gambar 1.2. Diagram IB PYP

Primary Year Programme atau PYP (Kelas 1-6) adalah pendekatan


yang komprehensif dalam belajar-mengajar, dengan model kurikulum
internasional yang menyediakan pedoman mengenai apa yang perlu siswa
pelajari, metodologi pengajaran dan strategi penilaian. Program ini setara dengan
pendidikan dasar di Indonesia. Sebagai pengenalan yang sangat baik ke program
sekolah menengah, program ini menawarkan kerangka yang memenuhi
kebutuhan rohani, akademik, sosial, fisik, emosi dan budaya.
 
2. IB MYP (Middle Years Programme)
 

Gambar 1.3 Diagram IB MYP

  Middle Years Programme atau MYP menyediakan kerangka


pembelajaran yang menantang dan mengajarkan berbagai keterampilan hidup bagi
siswa usia 12-16 tahun. Program ini setara dengan jenjnagn sekolah menengah
pertman di Indonesia. Program ini meneruskan Primary Years Programme dan
merupakan persiapan yang sangat baik untuk menghadapi tantangan dalam

9
program IB Diploma Programme yang ketat. Program ini memupuk kedisiplinan,
keterampilan, serta kreativitas dan fleksibilitas siswa.
 
 
3. IB DP (Diploma Programme)

Gambar 1.4. Diagram DP

 
Program ini ditujukan pada anak dengan usia 17-19 tahun. Program ini
telah diakui secara internasional dengan standar akademik yang memungkinkan
siswa untuk melanjutkan pendidikan di universitas di seluruh belahan dunia.
Program ini setara dengan sekolah menenagh atas di Indonesia Meskipun program
ini mengikuti kurikulum internasional, IB mewajibkan “semua siswa untuk
pertama-tama mengenal identitas nasional mereka masing-masing – bahasa, sastra,
sejarah, dan warisan budaya mereka sendiri – dan memahami tradisi
internasional.” Dikenal sebagai kurikulum dua-tahun yang komprehensif, program
ini memungkinkan lulusan untuk memenuhi persyaratan dari berbagai sistem
pendidikan internasional. Contoh sekolah yang telah menerapkan internasioal
baccalaurate adalah sekolah pelita harapan.
 

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kurikulum Cambridge dan Kurikulum International Baccalaureate merupakan
beberapa kurikulum yang dikenal secara global dan telah diterapkan di berbagai negara
salah satunya Indonesia. Kurikulum cambridge merupakan kurikulum yang
menitiberatkan pada penguasaan materi dan penguatan peserta didik dalam bidang
akademis. Sedangkan kurikulum International Baccalaureate merupakan kurikulum yang
mentitikberatkan pada pengaplikasian suatu materi dan praktik. Kuikulum cambridge
memiliki 4 jenjang dalam pelaksanaannya yaitu Cambridge Primary, Cambridge Lower
Secondary, Cambridge Upper Secondary , Cambridge Advanced sedangkan kurikulum
International Baccalaureate memiliki 3 jenjang yaitu IB PYP (Primary Years
Programme), IB MYP (Middle Years Programme) dan IB DP (Diploma Programme)

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini disarankan untuk memahmi dengan penuh sistem
kurikulum baik Kurikulum Cambridge maupun kurikulum International Baccalaureate.
Hal tersebut dapa diulas mulai dari sejarah, definisi, dan sistem pelaksanannya

11
DAFTAR PUSTAKA

Cambridge Assessment Iternational Education. Program dan kualifikasi Kurikulum Cambridge.


https://id.wikihow.com/Mencantumkan-Situs-Web-pada-Daftar-
Pustaka#:~:text=Mengutip%20situs%20web%20tanpa%20penulis,oleh%20organisasi
%20atau%20lembaga%20berita (Diakses pada 25 September 2022)

Baccalaureate, I. (2007). A curriculum framework for international primary education. United


Kingdom: International Baccalaureate Organization. Retrieved from http://www.ibo.org

R. Priyadi. 2017. Manajemen Pembelajaran International Baccalaureate Primary Years


Programs in Surabaya Intercultural School J Manaj Bisnis 1: 86–102

Widyastari, Valentina Sekar. 2021. Implementasi international baccalaureate curriculum tingkat


primary years programme di sekolah dasar surakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai