Anda di halaman 1dari 15

STANDAR STANDAR KUALITAS PENDIDIKAN

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah
Manajemen Mutu Terpadu Fakultas Tarbiyah Pada Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam (MPI 1)
Semester 6

A. MUH. SYAHWAN S

86232021013

KARMILA B

862312021017

Dosen Pengampu

Dr. H. Abu Bakar, M. Pd

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BONE
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, atas llimpahan rahmat dan

karunia-Nya, sholawat serta salam kita curahkan kepada. junjungan kita Nabi

Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan para penglutnya. Terucap pula syukur

kepada Allah swt. Karena atas izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Makalah dengan judul "standar-standar kualitas pendidikan".

Penulis berharap semoga denngan adanya makalah ini mampu menambah

pengetahuan dan wawasan kita. Serta penulis menyadari bahwa dalam makalah ini

jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, Bahasa ataupun penulisannya.

oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi

kesempurnaan makalah ini.

Watampone, 30 Maret 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi kualitas pendidikan 3

B. Standar-standar kualitas pendidikan 5

C. Strategi peningkatan kualitas pendidikan 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 11

B. Saran 11
DAFTAR RUJUKAN 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental dan sangat strategis

karena melalui pendidikan suatu bangsa itu bangkit dan berkembang, program

mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan suatu cita-cita negara sebagaimana yang

tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia.

Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dan lembaga pendidikan yang

mengemban tugas pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Kualitas pendidikan di Indonesia telah terlihat mengalami banyak kemajuan,

dengan berbagai macam program yang dilakukan pemerintah untuk terus

meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah sudah merencanakan programprogram

dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang agar program peningkatan mutu

dan kualitas pendidikan di Indonesia terjadi secara berkelanjutan.

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu pilar pokok dalam

membangun pendidikan di Indonesia, karena jika pendidikan sudah bermutu, maka

akan menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas dan kompetitif. Untuk

mewujudkan program peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan, maka hal

tersebut diperjelas dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) No 57 Tahun 2021

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang merupakankriteria minimal tentang

sistem pendidikan di seluruh wilayah di Indonesia (pasal 1 Nomor 17 UU 20/2003

tentang Sisdiknas dan pasal 3 PP.19/2005 tentang SNP), dimana SNP berfungsi

sebagai dasar dari perencanaan,pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan pada setiap

iv
jenjang pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar

mutu pendidikan ini diperlukan sebagai barometer dinamika progresifitas pendidikan.

Namun ironisnya berdasarkan data UNESCO tahun 2013 menyebutkan

Indonesia menduduki peringkat 121 dari 185 negara ditinjau dari mutu

pendidikannya. Hasil survei kemampuan pelajar yang diteliti oleh Programme for

International Student Assessment (PISA) pada tahun 2020 di Paris, menempatkan

Indonesia di peringkat ke-71 dari 76 negara.2 Data ini menjadikan posisi pendidikan

Indonesia di peringkat enam terbawah, masih jauh di bawah negara-negara tetangga

seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Survei PISA merupakan rujukan dalam

menilai kualitas pendidikan di dunia, yang menilai kemampuan membaca,

matematika dan sains. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia

masih perlu ditingkatkan. Standar Nasional Pendidikan yang telah dirumuskan

pemerintah bila diimplementasikan dengan baik maka mutu pendidikan akan semakin

lebih baik. (Siswopranoto, 2022)

B. Rumusan Masalah

1. Defenisi kualitas pendidikan.

2. Standar-standar kualitas pendidikan.

3. Strategi peningkatan kualitas pendidikan.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui defenisi kualitas pendidikan.

2. Untuk memahami standar-standar kualitas pendidikan.

3. Untuk mengetahui dan memahami strategi peningkatan kualitas pendidikan.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi kualitas pendidikan

Menurut Hari Sudradjad pendidikan yang bermutu adalah Pendidikan yang

mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan atau kompotensi, baik

kompetensi akademik maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi

personal dan sosial, serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan

kecakapan hidup (life skill), pendidikan yang mampu menghasilkan manusia

seutuhnya (manusia paripurna) atau manusia dengan pribadi yang integral (integrated

personality) mereka yang mampu mengintegralkan iman,ilmu, dan amal.

Menurut Rusman, antara proses dan hasil pendidikan yang bermutu saling

berhubungan. Akan tetapi, agar proses yang baik itu tidak salah arah, maka mutu

dalam dalam artian hasil (output) harus dirumuskan lebih dahulu oleh sekolah, dan

harus jelas target yang akan dicapai setiap tahun atau kurun waktu lainnya.

(Siswopranoto, 2022)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “mutu” berarti ukuran baik buruknya

sesuatu, kualitas, taraf atau derajat (kepandaian, kecerdasan). Mutu adalah gambaran

dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan

kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan.

Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan

output pendidikan.

1. Input merupakan segala sesuatu yang tersedia pada keberlangsungan proses.

Di dalam pendidikan yang bermutu terdapat berbagai input yang terlibat,

seperti: bahan ajar (kognitif, afektif, atau psikomotorik); metodologi (cara

vi
mengajar guru); sarana prasarana sekolah, dukungan administrasi serta

lingkungan belajar yang kondusif.

2. Proses pendidikan merupakan proses yang lebih dikenal sebagai proses

pembelajaran, proses monitoring ataupun evaluasi. Proses ini dikatakan

bermutu apabila adanya keselarasan dengan input dan indikator yang

sebelumnya sudah disusun dan dilakukan secara harmonis, sehingga

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, mampu mendorong

motivasi siswa dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik.

3. Output pendidikan merupakan hasil/ prestasi yang telah dihasilkan dari proses

pendidikan. Output dikatakan bermutu tinggi jika prestasi belajar siswa

menunjukkan pada tingkat ketercapaian yang yang tinggi pada prestasi

akademik maupun prestasi non akademik

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental dan sangat strategis

karena melalui pendidikan suatu bangsa itu bangkit dan berkembang, program

mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan suatu cita-cita negara sebagaimana yang

tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar negara Republik Indonesia.

Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah dan lembaga pendidikan yang

mengemban tugas pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Mutu

pendidikan di Indonesia telah terlihat mengalami banyak kemajuan,

dengan berbagai macam program yang telah dilakukan pemerintahuntuk terus

meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah telah merencanakan program-

program dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang agar program

peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia terjadi secara berkelanjutan.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu pilar pokok dalam membangun

vii
pendidikan di Indonesia. Karena jika pendidikan sudah bermutu, maka akan

menghasilkan sumber dayan manusia yang cerdas dan kompetitif.(FIANDI, 2023)

B. Standar-standar kualitas pendidikan

Standar kualitas pendidikan adalah seperangkat kriteria, pedoman, dan

indikator yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4

Tahun 2022 untuk memastikan kualitas pendidikan di Indonesia. Standar ini

mencakup berbagai aspek penting dalam pendidikan, termasuk kurikulum, penilaian,

guru, sarana dan prasarana, serta manajemen pendidikan.

Standar Pendidikan Nasional bertujuan untuk menciptakan keseragaman mutu

pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia. Dengan adanya standar ini, diharapkan

setiap peserta didik mendapatkan pendidikan yang setara dan berkualitas, tanpa

memandang lokasi atau jenis sekolah yang mereka ikuti.

Sejatinya PP Nomor 4 Tahun 2022 merupakan perubahan atas PP Nomor 57

Tahun 2021. Dalam PP ini pemerintah telah menetapkan 8 standar kualitas

pendidikan antara lain:

1. Standar Isi

Standar ini menetapkan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh

peserta didik dalam berbagai mata pelajaran. Standar isi mencakup

pemahaman konsep, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta

didik sesuai dengan tingkat pendidikan yang mereka tempuh.

2. Standar Proses

Standar ini berkaitan dengan metode, pendekatan, dan strategi

pembelajaran yang digunakan oleh tenaga pengajar. Standar proses mencakup

viii
penyusunan rencana pembelajaran, penggunaan media dan teknologi, serta

keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Standar Penilaian

Standar ini menetapkan prosedur dan kriteria penilaian yang adil dan

objektif. Standar penilaian mencakup berbagai bentuk penilaian, seperti tes,

tugas, dan observasi, serta pemanfaatan hasil penilaian untuk memberikan

umpan balik kepada peserta didik.

4. Standar Kompetensi Lulusan

Standar ini menetapkan kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta

didik setelah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu. Standar kompetensi

lulusan mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diharapkan

peserta didik kuasai.

5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar ini mengatur kualifikasi, kompetensi, dan tugas dari tenaga

pengajar, guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Standar ini bertujuan untuk

memastikan bahwa pendidik memiliki kualifikasi yang memadai dan

kompetensi yang relevan dengan bidang pengajaran masing-masing.

6. Standar Sarana dan Prasarana

Standar ini berkaitan dengan fasilitas fisik dan non-fisik yang

diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Standar sarana dan prasarana

mencakup ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, fasilitas olahraga, serta

lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.

ix
7. Standar Pengelolaan

Standar ini menetapkan prinsip-prinsip pengelolaan sekolah yang

efektif. Standar pengelolaan mencakup perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, serta pengawasan dalam rangka menjalankan kegiatan

pendidikan di sekolah.

8. Standar Pembiayaan

Standar ini berhubungan dengan pengelolaan keuangan sekolah.

Standar pembiayaan mencakup alokasi dan penggunaan dana pendidikan

secara transparan dan efisien.

Menerapkan standar kualitas pendidikan Nasional sangat penting dalam

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan

mengapa sekolah harus menerapkan standar ini:

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Standar Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan secara menyeluruh. Dengan mengikuti standar ini, sekolah dapat

memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan sesuai dengan pedoman

yang telah ditetapkan, sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik.

2. Keseragaman Mutu

Dengan menerapkan standar nasional, setiap sekolah di Indonesia

memiliki pedoman yang sama dalam mengatur kurikulum, penilaian, dan

proses pembelajaran. Hal ini menciptakan keseragaman mutu pendidikan di

seluruh negara, sehingga peserta didik mendapatkan pendidikan yang setara.

x
3. Penyelarasan dengan Tuntutan Global

Standar Pendidikan Nasional juga membantu sekolah untuk

menyelaraskan kurikulum dan pembelajaran dengan tuntutan global. Dengan

menerapkan standar yang relevan, siswa akan memiliki keterampilan dan

pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan global, sehingga mereka siap

menghadapi tantangan di masa depan.

4. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pengajar

Standar Pendidikan Nasional juga mencakup standar bagi tenaga

pengajar dan guru. Hal ini mendorong peningkatan kualifikasi, kompetensi,

dan profesionalisme mereka dalam melaksanakan tugas pengajaran. Dengan

adanya standar ini, guru diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang

lebih efektif dan berkualitas.

5. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan

Standar Pendidikan Nasional juga memberikan kerangka evaluasi yang

sistematis. Dengan mengikuti standar ini, sekolah dapat melakukan evaluasi

diri secara teratur dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Hal ini

mendorong siklus perbaikan berkelanjutan dalam penyelenggaraan pendidikan

di sekolah. (Guru, 2023)

C. Strategi peningkatan kualitas pendidikan

Untuk menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas sebagaimana yang

diharapkan oleh banyak orang atau masyarakat bukan hanya menjadi tanggung jawab

sekolah, tetapi merupakan tanggung jawab dari semua pihak termasuk didalamnya

orang tua dan dunia usaha sebagai pelanggan internal maupun eksternal dari sebuah

xi
lembaga pendidikan. Kualitas pendidikan akan dipengaruhi oleh sejauh mana

lembaga tersebut mampu mengelola seluruh potensi secara optimal mulai dari peserta

didik, tenaga kependidikan, proses pembelajaran, sarana dan prasarana pendidikan,

keuangan dan hubungan dengan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu

pengelolaan yang tepat dan juga berbagai strategi untuk mengelola potensi tersebut

Strategi merupakan suatu rencana tindakan, metode, atau serangkaian

aktivitas yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, strategi memiliki

pengaruh yang cukup besar dalam pengelolaan pendidikan karena didalamnya

mencakup berbagai upaya yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi dari program yang direncanakan oleh lembaga.

Kepala sekolah memiliki peranan yang penting atas strategi yang diterapkan

dalam upaya meningkatkan kualitas yang ada di sekolah melalui penyusunan

program-program unggulan sekolah selain itu terdapat Terdapat beberapa isu-isu

yang menjadi perhatian khusus yang merupakan kunci utama dalam menciptakan

stategi sekolah yang bermutu yang diantaranya adalah

1. Berkaitan dengan visi dan misi sekolah. Sekolah harus mengetahui apa visi

dan misi mereka, apakah tujuan yang akan mereka capai dan nilai-nilai apa

yang akan mengarahkan mereka dalam pencapaian mutu sekolah.

2. Bagaimana sekolah mengenali para pelanggannya dengan baik. Siapakah

pelanggan sekolah itu sebenarnya, apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh

para pelanggan dari sekolah. Sekolah harus melakukan apa untuk memenuhi

harapan pelanggannya, Serta metode apa yang digunakan sekolah dalam

mengidentifikasi kebutuhan pelanggannya.

xii
3. Bagaimana cara sekolah meraih sebuah kesuksesan. Untuk itu pihak sekolah

harus mengetahui apa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi

sekolah dalam upaya meraih kesuksesan tersebut. (Zainul & Haq, 2021)

Pendapat lain mengatakan bahwa kualitas pendidikan dapat ditingkatkan

melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan ukuran prestasi akademik melalui ujian nasional atau ujian

daerah yang menyangkut kompetensi dan pengetahuan, memperbaiki tes bakat

(scholastic aptitude test), sertifikasi kompetensi dan profil portofolio

(portofolio profile);

2. Membentuk kelompok sebaya untuk meningkatkan gairah pembelajaran

melalui belajar secara kooperatif (cooperative learning);

3. Menciptakan kesempatan belajar baru di sekolah dengan mengubah jam

sekolah menjadi pusat belajar sepanjang hari dan tetap membuka sekolah pada

jam-jam libur;

4. Meningkatkan pemahaman dan penghargaan melalui penguasaan materi

(mastery learning) dan penghargaan atas pencapaian prestasi akademik

5. Membantu siswa memperoleh pekerjaan dengan menawarkan kursus- kursus

yang berkaitan dengan keterampilan memperoleh pekerjaan, bertindak sebagai

sumber kontak informal tenaga kerja, membimbing siswa menilai pekerjaan-

pekerjaan, membimbing siswa membuat daftar riwayat hidupnya dan

mengembangkan portofolio pencarian kerja. (Siswopranoto, 2022)

xiii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu menghasilkan

lulusan yang memiliki kemampuan atau kompotensi, baik kompetensi akademik

maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial,

serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan kecakapan hidup (life

skill), pendidikan yang mampu menghasilkan manusia seutuhnya (manusia paripurna)

atau manusia dengan pribadi yang integral (integrated personality) yang mampu

mengintegralkan iman, ilmu, dan amal. Dalam konteks sekolah apabila seseorang

mengatakan sekolah itu bermutu, maka bisa dimaknai bahwa sekolah tersebut sesuai

dengan standar, lulusannya baik, gurunya baik, gedungnya baik, dan sebagainya.

Untuk menandai sesuatu itu bermutu atau tidak seseorang memberikan simbol-

simbol dengan sebutan-sebutan tertentu, misalnya sekolah unggulan, sekolah teladan,

sekolah percontohan, sekolah model dan lain sebagainya.

B. Saran

Semoga makalah yang penulis buat dapat membantu para pembaca dalam

memahami tentang supervisi pendidikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini

masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu diharapkan adanya kritikan ataupun

saran yang bersifat membangun untuk penyusunan makalah selanjutnya.

xiv
DAFTAR RUJUKAN
FIANDI, A. (2023). Implementasi Standar Mutu Dan Sasaran Mutu Pada Lembaga
Pendidikan. EduTeach : Jurnal Edukasi Dan Teknologi Pembelajaran, 4(1), 34–
40. https://doi.org/10.37859/eduteach.v4i1.4431
Guru, I. (2023). Mengenal 8 Standar Pendidikan Nasional : Pedoman untuk
Keseragaman Mutu Pendidikan. Guru Inovatif, 1, 1.
Siswopranoto, M. F. (2022). Standar Mutu Pendidikan. Al-Idaroh: Jurnal Studi
Manajemen Pendidikan Islam, 6(1), 17–29.
https://doi.org/10.54437/alidaroh.v6i1.372
Zainul, A., & Haq, M. S. (2021). Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Sebagai
Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era 4. Jurnal Inspirasi Manajemen
Pendidikan, 9(2), 445–459.

xv

Anda mungkin juga menyukai