Anda di halaman 1dari 34

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

SMP NEGERI 1 BOGOR


TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DINAS PENDIDIKAN KOTA BOGOR


PROPINSI JAWA BARAT
TAHUN 2011

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
0
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mencermati perkembangan dunia di era globalisasi seperti sekarang ini,


sungguh sangat perlu, karena apabila tidak bisa mengikuti arah perkembangan
dunia, maka akan ketinggalan zaman.

Perkembangan dunia ke depan yang perlu diperhatikan, antara lain: (1)


perkembangan iptek begitu cepat akan berpengaruh pada semua aspek
kehidupan termasuk teknologi pendidikan, (2) era global akan menyebabkan
lalu lintas tenaga kerja sangat mudah, sehingga akan banyak tenaga kerja
asing di Indonesia, sebaliknya banyak tenaga kerja Indonesia di luar negeri (3)
era informasi yang menyebabkan siswa dapat memperoleh informasi dari
berbagai sumber sehingga guru dan sekolah bukan lagi satu-satunya sumber
informasi, (4) era global tampaknya juga berpengaruh terhadap perilaku dan
moral manusia, sehingga sekolah diharapkan berperan menanamkan akhlaq
kepada siswa, (5) kesadaran orangtua akan pentingnya pendidikan yang baik
bagi anaknya ternyata paralel dengan persaingan antar sekolah untuk
menggaet anak yang pandai dengan orangtua yang penuh perhatian, sehingga
sekolah yang mutunya jelek akan ditinggalkan mereka, (6) di era AFTA akan
dimulai bahasa Inggris akan sangat penting untuk sarana komunikasi di dunia
kerja, (7) di era AFTA juga sangat mungkin terjadi pembukaan “cabang”
sekolah luar negeri di kota besar di Indonesia, serta (8) masyarakat semakin
faham bahwa pendidikan bukan hanya untuk hal-hal yang bersifat kognitif,
sehingga prinsip multiple intelegence menjadi salah satu harapan.

Adapun dasar hukum dari pembuatan kurikulum satuan pendidikan, yaitu


sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
1
3. Standar Isi

4. Standar Kompetensi Lulusan

B. Tujuan Pengembangan KTSP

Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan


pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
daerah.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar dapat
memberi kesempatan peserta didik untuk :

1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap


perkembangan siswa

2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri

3. Menunjukansikap percaya diri

4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih


luas

5. Menghargai keberagaman agama,budaya, suku, ras dan golongan sosial


ekonomi dalam lingkup nasional

6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-


sumber lain secara logis, kritis dan kreatif

7. Menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif

8. Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi


yang dimilikinya

9. Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam


kehidupan sehari-hari

10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial

11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
2
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia

13. Menghargai karya seni dan budaya nasional

14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya

15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang

16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun

17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat

18. Menghargai adanya perbedaan pendapat

19. Menunujukan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana

20. Menunujkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis


dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana

21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan


menengah

22. Memahami dan menghayati jiwa kewirausahaan

23. Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang ICT danmampu memilih


serta memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari secara bijaksana
(menguasai teknologi informasi dan komunikasi)

24. Memiliki ketangguhan, kedisiplinan dan kecermatan dalam bekerja

C. Prinsip Pengembangan KTSP

Didalam pembuatan KTSP perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan


KTSP, yaitu sebagai berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


peserta didik dan lingkungannya.

2. Beragam dan terpadu

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
3
5. Menyeluruh dan berkesinambungan

6. Belajar sepanjang hayat

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

8. Relevan dengan tuntutan kebutuhan siswa, daerah, nasional dan


internasional.

Dan juga mengacu kepada acuan operasional penyusunan KTSP, yaitu :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia

2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat


perkembangan dan kemampuan peserta didik

3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

5. Tuntutan dunia kerja

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

7. Agama

8. Dinamika perkembangan global

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

11. Kesetaraan Jender

12. Karakteristik satuan pendidikan

D. Analisis Situasi Pendidikan (Sekolah)

Untuk keperluan analisis situasi ini, maka terlebih dahulu diadakan analisis
swot, yaitu sebagai berikut :

Keunggulan :

1. Letak geografis yang sangat strategis.

2. Sarana dan prasarana yang memadai.

3. Kualifikasi akademik dewan guru hampir 100% S1 dan ada yang telah
berkualifikasi S2.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
4
4. Sosial ekonomi orang tua siswa golongan menengah ke atas.

5. Input siswa sangat unggul.

6. Dukungan steakholder dari komite sekolah sangat baik.

Kelemahan :

Keterbatasan lahan

Peluang :

1. SMP Negeri 1 Bogor memiliki peluang yang besar untuk menjadi sekolah
bertaraf internasional.

2. Output dan outcome SMP Negeri 1 Bogor rata-rata diterima di SMA RSBI
dan sekolah-sekolah negeri.

Ancaman :

Persaingan dengan sekolah-sekolah lain yang semakin maju.

Berdasarkan analisis swot di atas, apabila dikaitkan dengan delapan standar


nasional pendidikan, yaitu sebagai berikut :

SKL :

Pengembangan kompetensi siswa untuk dapat mengikuti lomba-lomba


internasional, seperti Olimpiade MIPA di luar negeri.

Standar Isi :

Melakukan adopsi kurikulum yang dikeluarkan dari Direktorat dan melakukan


adaptasi terhadap kurikulum dari sekolah yang menjadi Sister School di luar
negeri.

PBM :

Penerapan pembelajaran bilingual pada mata pelajaran MIPA.

Penerapan teknik pembelajaran dari Amerika yang dikembangkan melalui DBE


di Indonesia.

Penerapan pembelajaran berbasis ICT.

Tendik :

Penerapan lesson study yang dikembangkan oleh Negara Jepang.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
5
Kursus bahasa Inggris dan computer.

Sarana Prasarana :

Melengkapi sarana kelas dengan LCD dan Komputer yang terhubung dengan
internet.

Manajemen :

Mengusahakan menerapkan manajemen ISO : 2008.

Menerapkan MBS.

Pendanaan :

Membuat pagu untuk pendanaan kegiatan sekolah.

Menghimpun dana masyarakat secara transparan dan akuntabel.

Penilaian :

Menerapkan penilaian secara online.

Adopsi dan adaptasi teknik evaluasi pembelajaran dari sekolah yang menjadi
mitra di luar negeri.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
6
BAB II

TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional dijabarkan dalam rumusan tujuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh Depdiknas yang tekait pada pendidikan formal
SMP :
(1) Meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia;
(2) Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;
(3) Meningkatkan sensitifitas dan kemampuan ekspresi estetis;
(4) Meningkatkan kualitas jasmani;
(5) Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar bagi semua warga
negara secara adil, tidak diskriminatif, dan demokratis.
(6) Menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
secara efisien, bermutu, dan relevan sebagai landasan yang kokoh
bagi pengembangan kualitas manusia Indonesia;
(7) Meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan
yang mandiri, bermutu, terampil, ahli dan profesional, mampu belajar
sepanjang hayat, serta memiliki kecakapan hidup yang dapat
membantu dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan
perubahan;
(8) Meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya standar
pendidikan nasional dan Standar Pelayanan Minimal (SPM),
(9) Menata sistem pengaturan dan pengelolaan pendidikan yang
semakin efisien, produktif, dan demokratis dalam suatu tata kelola
yang baik dan akuntabel;
(10) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen pelayanan
pendidikan melalui peningkatan pelaksanaan manajemen berbasis
sekolah, peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan,

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
7
serta efektivitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi pendidikan
termasuk otonomi keilmuan;

B. Visi Sekolah

Dengan Imtaq, pada tahun 2013 SMP Negeri 1 Bogor menjadi Sekolah
Bertaraf Internasional

C. INDIKATOR VISI SEKOLAH

Indikator visinya yaitu :


1. Terwujudnya lulusan dengan kompetensi atau kemampuan bertaraf
internasional.
2. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman
dan bertaqwa.
3. T erwujudnya KTSP di sekolah bertaraf internasional.
4. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif, efisien dan bertaraf
internasional.
5. Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan
dan mutakhir serta bertaraf internasional.
6. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan bertaraf internasional.
7. Terwujudnya standar penilaian pendidikan bertaraf internasional.
8. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai.
9. Terwujudnya budaya mutu sekolah.
10. Terwujudnya lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri
dan bersih.

D. MISI SEKOLAH

Misi sekolah, yaitu :


1. Mewujudkan lulusan dengan kompetensi atau kemampuan bertaraf
internasional.
2. Mewujudkan lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman
dan bertaqwa.
3. Mewujudkan Dokumen-1 atau Buku-1 KTSP di sekolah bertaraf
internasional.
4. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, efisien dan bertaraf
internasional.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
8
5. Mewujudkan standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan
dan mutakhir serta bertaraf internasional.
6. Mewujudkan standar pengelolaan pendidikan berbasis sekolah yang
tangguh dan manajemen bertaraf internasional.
7. Mewujudkan standar penilaian pendidikan bertaraf internasional.
8. Mewujudkan penggalangan biaya pendidikan yang memadai, wajar dan
adil sesuai tuntutan pendidikan yang bertaraf internasional.
9. Mewujudkan budaya mutu sekolah.
10. Mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri
dan bersih.

E. TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN

Tujuan yang ingin dicapai 4 tahun ke depan, yaitu :


1. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi global
yang beriman dan bertaqwa, unggul di bidang sains, matematika, dan
ICT, serta mahir berkomunikasi dalam bahasa Inggris serta para lulusan
yang dapat melanjutkan studi pada sekolah bertaraf internasional baik di
dalam negeri maupun luar negeri.
2. Sekolah mampu menghasilkan siswa berprestasi di tingkat nasional dan
internasional baik dibidang akademik maupun non akademik.
3. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan dokumen-1 atau Buku-1
KTSP dengan lengkap dan bertaraf internasional.
4. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar proses pembelajaran
bertaraf internasional meliputi : tercapai/telah dibuat/ditetapkan
melaksanakan pembelajaran dengan strategi/metode : CTL, pendekatan
belajar tuntas, pendekatan pembelajaran individual secara lengkap
termasuk pembelajaran di luar kelas/sekolah.
5. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar pendidik dan tenaga
kependidikan bertaraf internasional meliputi : semua guru berkualifikasi
minimal S1, telah mengikuti PTBK, semua mengajar sesuai bidangnya,
mampu berbahasa inggris, serta mampu menggunakan perangkat TIK.
6. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar sarpras/fasilitas
sekolah bertaraf internasional meliputi : semua sarpras, fasilitas,
peralatan, dan perawatan bertaraf internasional.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
9
7. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar pengelolaan sekolah
bertaraf internasional meliputi : pencapaian standar pengelolaan :
pembelajaran, kurikulum, sarpras, SDM, kesiswaan, administrasi secara
lengkap, memenuhi standar ISO 9001 dan berbasis TIK.
8. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar penilaian pendidikan
yang relevan dan bertaraf internasional.
9. Sekolah mampu memenuhi pengembangan budaya mutu sekolah yang
memadai.
10. Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah dengan menerapkan
6K secara lengkap.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
10
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KTSP

A. Struktur Kurikulum

Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata
pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan
individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh
terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Program pendidikan
terdiri dari Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuruan, dan Pendidikan Khusus.
Pendidikan Umum meliputi tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (SD),
sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
Pendidikan Kejuruan terdapat pada sekolah menengah kejuruan (SMK).
Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa(SDLB), sekolah
menengah pertama luar biasa(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar
biasa(SMALB) dan terdiri atas delapan jenis kelainan berdasarkan ketunaan.

Pada program pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP) dan yang


setara, jumlah jam mata pelajaran sekurang-kurangnya 32 jam pelajaran setiap
minggu. Setiap jam pelajaran lamanya 40 menit. Jenis program pendidikan di
SMP dan yang setara, terdiri dari program umum meliputi sejumlah mata
pelajaran yang wajib diikuti seluruh peserta didik, dan program pilihan meliputi
mata pelajaran yang menjadi ciri khas keunggulan daerah berupa mata
pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran yang wajib diikuti pada program umum
berjumlah 10, sementara keberadaan mata pelajaran Muatan Lokal ditentukan
oleh kebijakan Dinas setempat dan kebutuhan sekolah.

Pengaturan beban belajar menyesuaikan dengan alokasi waktu yang telah


ditentukan dalam struktur kurikulum. Setiap satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping
memanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting namun tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
Dengan adanya tambahan waktu, satuan pendidikan diperkenankan

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
11
mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Misalnya mengadakan program
remediasi bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan belajar
minimal.

B. Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh


dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai
dengan Kelas IX. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian dari muatan kurikulum.

1. Mata Pelajaran

Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan


keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban
belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.

Pada bagian ini sekolah mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada
peserta didik.

Untuk kurikulum SMP, terdiri dari 11 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
12
Berikut disajikan Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Bogor

Kelas dan Alokasi Waktu


Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 6 6 6
5. Matematika 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 6
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga 2 2 2
dan Kesehatan
10. Teknologi Informasi dan 2 2 2
Komunikasi
11. PTD 2 2 2
B. Muatan Lokal
 Bahasa Sunda 2**) 2**) 2**)
 Pendidikan Lingkungan Hidup 1**) 1**) 1**)
 BK 1**) 1**) 1**)

C. Pengembangan Diri, melalui


kegiatan :
 Pelayanan Konseling 2***) 2***) 2***)
 Ekstra Kurikuler :
 BTQ dan Tarjamah Al Qur’an 2***) 2***) 2***)
 Sience Club 2***) 2***) 2***)
 E-Learning 2***) 2***) 2***)
 Keinternasional (AMC, ICAS dll) 2***) 2***) 2***)

Jumlah 42 42 42

**) merupakan mata pelajaran muatan lokal


2***) ekuivalen 2 jam pembelajaran

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
13
Sekolah/madrasah SBI dimungkinkan menambah jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi, dan /atau dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dengan mengungkapkan beberapa
alasannya. Misalnya Komputer sebagai bagian dari Muatan Lokal pada
struktur di atas, merupakan penambahan dari mata pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK).

Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa:

o Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit

o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-
38 minggu.

Di sekolah terdapat program intra kurikuler seperti tabel di atas dan juga
ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri.
Waktu belajar dimulai dari pukul 7.00 pagi hingga pukul 13.45 selama 5
hari dari hari Senin hingga Jumat dan dilanjutkan dengan kegiatan ekstra
kurikuler. Khusus hari Senin, ada tambahan kegiatan upacara hingga jam
pulang sekolah adalah pukul 14.25. Pada hari Sabtu, digunakan untuk
program ekstra kurikuler bagi para siswa dan kegiatan pengembangan
profesi bagi para guru. Khusus hari Jum’at, setelah sholat Jum’at
berjama’ah, KBM dilanjutkan kembali.

2. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi
bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus
menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan
keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP. Muatan lokal merupakan mata
pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
14
muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal
dalam satu tahun.

3. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok
seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.

Pengembangan Diri di sekolah meliputi program berikut :


- Pelayanan Konseling
Dilaksanakan sebagai bagian dari program pembelajaran dengan
alokasi waktu 2 jam pelajaran.
- Kegiatan Ekstra kurikuler, diantaranya :
1. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
2. Bimbingan Rohani
3. Pramuka
4. Paskibra
5. Kesenian
6. Olah raga
7. Palang Merah Remaja (PMR)
8. Taekwondo
9. Drumband
10. Olympiada MIPA dan IJSO.

Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan 1 x dalam seminggu.


Khusus untuk Rohani Islam dilaksanakan tiap hari pada pagi hari dalam
bentuk Tadarussan. Program Pembiasaan dilakukan melalui kegiatan
Tadarussan, sholat berjamaah, dan Upacara.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
15
4. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan


program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini,
yaitu menggunakan sistem Paket. Adapun pengaturan beban belajar
pada sistem tersebut sebagai berikut.

a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket


dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat
dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata
pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam
struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.

b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak


terstruktur dalam sistem paket untuk SMP adalah antara 0% - 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah,
misalnya pada kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung
selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka,
sesuai yang tertulis pada Struktur Kurikulum SMP.

5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu


pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-
100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.
Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
16
pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan
belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Berikut ini tabel nilai kriteria ketuntasan minimal, yaitu :

KLS 7 KLS 8 KLS 9


No. Mata Pelajaran
I II III IV V VI
1 Agama 78 78 79 79 80 80
2 Pendidikan 80 82 82 82 82 82
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 80 80 81 81 82 82
4 Bahasa Inggris 80 80 81 81 82 82
5 Matematika 80 80 82 82 84 84
6 IPA 80 80 81 81 82 82
7 IPS 80 80 81 81 82 82
8 Seni Budaya 76 77 78 79 80 80
9 Pendididkan Jasmani 80 81 82 83 84 85
11 Teknologi Informasi dan 80 80 81 81 82 82
Komunikasi
12 PTD 80 82 80 82 80 82
13 Mulok :
Mulok Bahasa Sunda 80 80 80 80 80 80
Pendidikan Lingkungan 80 80 80 80 80 80
Hidup

1. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Kenaikan Kelas
Persyaratan kenaikan kelas, yaitu :
a) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.
b) Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB),

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
17
kompetensi dasar (KD) dan standar kompetensi pada semua mata
pelajaran.
c) Mencapai KKM 80% atau lebih.
d) Jumlah nilai di bawah KKM mapel maksimal 2 mata pelajaran.
e) Memiliki nilai kepribadian minimal baik.
f) Memiliki nilai pengembangan diri minimal baik.
g) Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama apabila :
 Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia.
 Jika peserta didik tidak memenuhi KKM lebih dari 2 mata pelajaran
untuk semua kelompok mata pelajaran sampai pada batas akhir
tahun pelajaran.
 Jika karena alasan yang kuat, karena gangguan kesehatan fisik,
emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu
mencapai kompetensi yang ditargetkan.
h) Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua indikator,
KD dan SK yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai minimal
sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.
Penghitungan nilai raport berasal dari kehadiran 10%, ulangan harian 35%,
nilai tugas 15%, nilai mid 20%, nilai semester 20%.

Kelulusan
Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta
didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 1 Bogor setelah memenuhi
persyaratan berikut, yaitu:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah (nilai setiap mata pelajaran minimal sama dengan
KKM yang ditetapkan sekolah);
c. lulus Ujian Nasional (kriteria sesuai dengan POS UN);
d. Kehadiran siswa di kelas mencapai minimal 90%.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
18
BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun


kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu
tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di
sekolah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun


kalender pendidikan sebagai berikut :

- Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.


Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli
setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

- Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk

setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya


minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.

- Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk


muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

- Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan


berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
19
Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah
tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan
dapat menetapkan hari libur khusus.

- Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester,

libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk
hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

- Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran

digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

- Sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur

keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri


tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.

- Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat

mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu


efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

- Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang

dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah


Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
20
BAB V

JADWAL PBM

Jadwal pelajaran disusun setiap awal tahun pelajaran. Untuk tahun


pelajaran 2010/2011 jadwal pelajaran dapat dilihat dibagian lampiran.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
21
BAB VI

PANDUAN PEMBELAJARAN

Seorang guru yang baik adalah guru yang mengenali karakteristik siswanya
dan menggunakan pengetahuannya untuk merancang kegiatan belajar yang
bermanfaat bagi siswanya. Selain itu, guru juga harus mengenali tujuan dari
belajar materi ajarnya. Karena itu, di dalam panduan ini disajikan beberapa hal
tentang karakteristik siswa, tujuan belajar dan implikasinya dalam pembelajaran.
Disamping itu, guru juga harus memiliki kemampuan menyajikan pembelajaran
terutama Matematika, IPA dan TIK dalam bahasa internasional yang disepakati.

A. Karakteristik siswa

1. Ketika hendak membelajarkan siswa, beberapa karakteristik berikut perlu


disadari oleh para guru :

2. Siswa datang ke kelas tidak dengan kepala kosong. Betapapun naif dan
kacau struktur pengetahuannya, mereka memiliki pemahaman dan persepsi
diri terhadap materi yang akan dibelajarkan kepada mereka.

3. Siswa mengolah semua informasi yang ada dengan menggunakan


pengetahuan yang telah dimilikinya.

4. Siswa lebih mengerti ketika belajar dengan berbuat daripada hanya sekedar
mendengar dan atau melihat.

5. Siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik jika diberi kesempatan bekerja
sama.

6. Siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat jika hal yang dipelajari bersifat
menantang dan dipandang memberikan manfaat.

B. Tujuan pembelajaran

Kehidupan di abad ke-21 (abad teknologi) menuntut setiap insan mahir dalam
sedikitnya 4 hal beriktu, yaitu :

1. Mengikuti perkembangan teknologi.

Teknologi yang ada saat ini hampir selalu berubah, bahkan hanya dalam
hitungan detik. Setiap saat manusia ditawari dengan teknologi baru yang

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
22
menganjurkan dan membantu penyelesaian tugas secara lebih efektif dan
efisien. Karena itu, pembelajaran setiap mata pelajaran perlu membantu
siswa memiliki kemampuan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang
ada.

2. Memiliki kemampuan memecahkan masalah

Tidak semua tawaran tersebut sesuai dengan kondisi yang dimiliki


seseorang. Ketidak sesuaian itu akan menjadi masalah yang harus
dipecahkan. Pembelajaran perlu berkontribusi untuk mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah.

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif

Masalah yang muncul tidak dapat dipecahkan secara individual, namun


diperlukan kerjasama pakar-pakar dari berbagai disiplin spesialisasi. Para
pakar spesialis dituntut untuk saling bekerjasama dan berkomunikasi secara
efektif agar masalah dapat terselesaikan secara komprehensif. Karena itu,
pembelajaran perlu menumbuhkan berkembangnya kemampuan
berkomunikasi.

4. Memiliki tingkat produktivitas tinggi

Hanya dengan menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat sajalah


seseorang bisa ikut mewarnai kehidupan. Tanpa itu orang tersebut hanya
akan menjadi konsumen yang kebingungan. Karena itu, pembelajaran perlu
berkontribusi untuk pengembangan daya pikir kreatif dan inovaatif ini.

C. Implikasi

Uraian di atas menunjukkan adanya beberapa hal yang perlu dikembangkan


dalam pembelajaran, yaitu :

1. Penguasaan konsep.

2. Kemampuan memecahkan masalah.

3. Kemampuan bernalar dan berkomunikasi.

4. Kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.

Terkait dengan hal-hal diatas, maka diharapkan dalam penyusunan RPP perlu
diforkuskan untuk mengembangkan salah satu atau beberapa dari karakteristik di

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
23
atas. Ada RPP yang diarahkan untuk menanamkan konsep, mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah, mengembangkan daya nalar dan komunikasi,
mengembangkan kreativitas, dan kombinasinya. Adapun penyusunan RPP
dimaksudkan untuk dua hal. Pertama, untuk keperluan guru merancang
pembelajaran siswa dengan baik. Kedua, untuk keperluan administrasi
pembelajaran guru. Sebagai pendidik, guru perlu menitikberatkan penyusunan
RPP pada maksud yang pertama. Kepala sekolah dan pengawas perlu
memastikan bahwa RPP tersebut dilaksanakan secara konsisten dengan masuk
dan melakukan observasi di kelas.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
24
BAB VII

PANDUAN PENILAIAN/EVALUASI

A. Penilaian Hasil Belajar

1. Tujuan

Tujuan penilaian hasil belajar siswa adalah untuk mengetahui sejauhmana


kompetensi siswa tentang pelajaran dan pemanfaatannya, serta
mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri serta
menghargai karya cipta. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengetahui
sejauhmana indikator-indikator ketercapaian kompetensi yang seharusnya
dikuasai telah dicapai oleh siswa.

2. Cakupan penilaian

Penilaian hasil belajar pada mata pelajaran mencakup semua materi atau
kompetensi yang ada dalam SK/KD mata pelajaran. Kompetensi yang dinilai
meliputi ranah kognitif, efektif dan psikomotor secara terpadu.

3. Acuan penilaian

Penilaian dilakukan dengan acuan kriteria (penilaian acuan patokan) sesuai


dengan indikator-indikator atau kriteria yang ditentukan dalam standar
kompetensi lulusan mata pelajaran. Kriteria penilaian berhubungan
langsung dengan tujuan pembelajaran dan harus tercantum secara jelas
dan terukur dalam pedoman mata pelajaran.

4. Prinsip penilaian authentic assessment

Penilaian pada mata pelajaran dilakukan berdasarkan prinsip authentic


assessment atau penilaian sebenarnya. Melalui prinsip tersebut, penilaian
dilakukan menggunakan berbagai teknik dan jenis instrumen serta
mengaitkan materi penilaian dengan konteks dan aplikasi mata pelajaran
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan mempermudah dalam
mengungkapkan kompetensi siswa secara lebih akurat. Penilaian diarahkan
untuk mengetahui penguasaan siswa dalam mengkaitkan dan

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
25
mengaplikasikan materi mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Melalui penilaian ini, siswa memperoleh kesempatan untuk mengungkapkan
berbagai kemajuan belajar yang diperolehnya yang relevan dengan standar
kompetensi lulusan mata pelajaran.

5. Prosedur penilaian

Dalam prosedur penilaian, pendidik seharusnya menggunakan langkah-


langkah sistematis sebagai berikut :

a. Perumusan indikator pencapaian

Dalam SI tidak ada rumusan indikator pencapaian. Oleh karena itu,


dalam pengembangan silabus yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan
penilaian pendidik harus merumuskan indikator sebagai pertanda
pencapaian keberhasilan penguasaan KD dengan kriteria :

 Sesuai tingkat perkembangan berpikir peserta didik.

 Berkaitan dengan SK dan KD.

 Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life


skills).

 Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik


secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor).

 Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan.

 Dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati.

 Menggunakan kata kerja operasional.

b. Penyusunan kisi-kisi

Kisi-kisi penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan


perencanaan pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran. Di dalam silabus, pendidik harus dapat
menunjukkan keterkaitan antara SK, KD, materi pokok/materi
pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar di satu sisi, dengan
indikator pencapaian KD yang bersangkutan beserta teknik penilaian
dan bentuk instrumen yang digunakan. Teknik penilaian dan bentuk
instrumennya dapat dituliskan dalam satu kolom dan dapat pula

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
26
dituliskan pada kolom yang berbeda. Berikut ini disajikan salah satu
contoh format kisi-kisi penilaian yang menyatu dengan silabus.

Contoh salah satu format kisi-kisi penilaian yang menyatu dengan silabus,

Contoh 1 :

SILABUS PEMBELAJARAN

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :

Materi Pokok/
Kegiatan
Kompetensi Materi Alokasi Sumber
Pembelajara Indikator Penilaian
Dasar Pembelajara Waktu Belajar
n
n

Keterangan :

 Standar kompetensi (SK) diambil dari SI atau SI yang dirumuskan


oleh KTSP bila rumusan SI lebih tinggi dari rumusan SI menurut
Permendiknas No. 22 Tahun 2006.

 Kompetensi dasar (KD) : jabaran dari SK yang bersangkutan.

 Materi pokok/materi pembelajaran : materi yang dipilih yang


mendukung pencapaian KD yang bersangkutan.

 Kegiatan pembelajaran : kegiatan yang dirancang untuk memberikan


pengalaman belajar dalam rangka pencapaian KD yang
bersangkutan.

 Indikator pencapaian : ciri yang menandai pencapaian KD yang


bersangkutan.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
27
 Penilaian : memuat teknik penilaian dan bentuk instrumen yang
dipilih yang sesuai dengan indikator yang ditetapkan.

 Alokasi waktu : lama kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di


dalam kelas/laboratorium.

 Sumber belajar : rujukan, objek, dan atau bahan yang digunakan


untuk kegiatan pembelajaran.

c. Pelaksanaan penilaian

Pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran dilakukan secara terpadu


dengan pembelajaran di kelas/laboratorium (berbasis kelas) melalui test
tertulis, pengumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk),
penugasan (proyek) dan kinerja (performance). Prosedur pelaksanaan
penilaian disesuaikan dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran. Melalui
keterpaduan antara penilaian dan pembelajaran, pelaksanaan penilaian
dilakukan pada sebelum pembelajaran, selama pembelajaran dan
setelah pembelajaran.

6. Teknik penilaian

Teknik penilaian menggunakan on going assessment dengan multi metode


meliputi penilaian proses dan produk, antara lain : paper and pencil test,
performance test, portofolio, individual oral presentations, yang dilakukan
baik secara formal maupun in formal. Bentuk instrumen yang dipilih sesuai
dengan teknik penilaiannya. Instrument dikembangkan secara sistematis
sesuai dengan prosedur pengembangan instrumen. Instrumen harus valid,
reliabel, fokus pada kompetensi yang diharapkan, komprehensif, obyektif,
berkesinambungan, dan mendidik. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang
dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik :

a. Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian,


menjodohkan dan sebagainya.

b. Tes lisan, pada test lisan, soal-soal dan jawabannya disampaikan secara
lisan. Test yang dilakukan dengan cara demikian akan memungkinkan
siswa dapat belajar kembali, hal ini disebabkan adanya dialog antara
siswa dengan penguji. Intrumen yang digunakan dapat berupa daftar
pertanyaan.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
28
c. Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik
kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan
produk. Pada test unjuk kerja ini guru mengevaluasi siswa mengenai
aspek-aspek keterampilan, kemampuan dan sikap melakukan sesuatu
dalam bidang teknologi, baik di dalam workshop, di lingkungan sekolah,
maupun di lapangan dalam kehidupan sehari-hari. Pada tes semacam
ini, soal-soal test biasanya disampaikan dalam bentuk tugas-tugas.
Penilaiannya dilakukan baik terhadap proses pelaksanaan tugas-tugas
tersebut maupun terhadap hasil yang dicapai.

d. Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.

e. Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.

f. Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara.

g. Portofolio, merupakan kumpulan hasil kerja dan tugas-tugas siswa yang


diberi komentar oleh guru tentang kemajuan siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas tersebut. Penilaian portofolio ini bermanfaat untuk
pelayanan siswa secara individual. Skor nilai dalam portofolio
menggunakan catatan perkembangan siswa yang dilakukan oleh guru.
Untuk membuat penilaian yang adil, obyektif, dan akurat, guru harus
bersikap optimal, yaitu : (a) memanfaatkan bukti-bukti hasil kerja siswa
dari sejumlah penilaian yang dilakukan dengan berbagai cara, (b)
membuat keputusan yang adil terhadap penguasaan kemampuan siswa
dengan mempertimbangkan hasil kerja yang dikumpulkan seperti
dokumen pekerjaan, karya dan atau prestasi dalam bidang karya siswa.

h. Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri.

i. Penilaian antar teman, merupakan teknik penilaian dengan cara


meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
temannya dalam berbagai hal.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
29
Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumen yang
dapat digunakan.

Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian Beserta Ragam Bentuk Instrumennya

Teknik Bentuk Instrumen


Tes Tulis Tes isian

Tes uraian

Tes pilihan ganda

Tes menjodohkan

Dll

Tes Lisan Daftar pertanyaan


Tes Unjuk Kerja Tes identifikasi

Tes simulasi

Uji produk

Uji prosedur

Uji prosedur dan produk

Penugasan Tugas proyek

Tugas rumah

Observasi Lembar observasi


Wawancara Pedoman wawancara
Portofolio Dokumen pekerjaan, karya, dan atau
prestasi siswa
Penilaian diri Lembar penilaian diri

7. Penskoran dan pelaporan hasil penilaian

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
30
Penskoran dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif serta menyesuaikan
dengan format penilaian sekolah-sekolah bertaraf internasional yang telah
ada. Pembobotan dilakukan secara seimbang dan proporsional. Hasil
penilaian digunakan sebagai masukan bagi siswa, guru dan sekolah untuk
menyempurnakan pembelajaran. Terdapa dialog secara rutin antara sekolah
dengan orang tua, antara guru dengan siswa, serta antar guru terkait
dengan hasil belajar siswa. Pelaporan hasil belajar (rapor) disusun
sedemikian rupa sehingga bersifat fleksibel baik untuk kepentingan nasional
maupun internasional.

B. Evaluasi Proses Pembelajaran

Evaluasi proses pembelajaran bertujuan untukmenghasilkan informasi tentang


ketercapaian kompetensi oleh peserta didik. Hasil evaluasi harus dilaksanakan
agar guru dapat melakukan perbaiakan proses pembelajaran. Misalnya, guru
dapat mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk memberikan bantuan
optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi yang telah ditargetkan
dalam kurikulum, atau guru harus mengulang pelajaran dengan mengubah
strategi pembelajaran yang telah disiapkan, dan bahan yang telah disiapkan
perlu dievaluasi, direvisi, atau mungkin diganti apabila ternyata tidak efektif
membantu peserta didik dalam mencapai penguasaan kompetensi. Perbaikan
program tidak perlu menunggu sampai akhir semester, karena bila dilakukan
pada akhir semester bisa saja perbaikan itu akan sangat terlambat. Evaluasi
proses ini antara lain dapat didasarkan pada hasil belajar yang diperoleh
peserta didik dan kelancaran pelaksanaan proses pemebelajaran.

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
31
LAMPIRAN-LAMPIRAN

We are very proud of SMPN 1 Bogor to be the best school and become an international school in 2013
32

Anda mungkin juga menyukai