Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PEMECAHAN KASUS KELOMPOK 5

NAMA ANGGOTA :

1. SOFIA ADRA ZAIN (20221120578)

2. SAHLIMA HUTAGALUNG (20221120559)

3. LAYLA HASIBUAN (20221120584)

4. WAHDATUN SANIA NASTI (20221120568)

5. NAJWA ARLIA MAZAYA (20221120565)

MATA KULIAH KAJIAN KURIKULUM

MATERI MODEL KONSEP KURIKULUM

DOSEN PENGAMPU : DWI KISMAYANTI RESPATI, S.Pd., M.Ak

SOAL

1. Dari keempat jenis model konsep kurikulum, kurikulum subjek akademis, kurikulum
humanistik, kurikulum rekonstruksi sosial dan kurikulum teknologis, jelaskan kelebihan dan
kekurangan masing-masing model tersebut!

2. Sebutkan model yang paling cocok diterapkan diIndonesia menurut anda! Mengapa?

JAWABAN

1. Kurikulum Subjek Akademis

 Kelebihan kurikulum subjek akademik ini yaitu praktis dan mudah disusun serta mudah
digabungkan dengan konsep kurikulum lainnya dimana konsep kurikulum ini lebih
Mengedepanan intelektual siswa, karena Pendidikan berfungsi untuk memelihara,
melestarikan dan meneruskan budaya tersebut kepada generasi berikutnya, selain itu juga
dalam pemilihan aspek-aspek dalam satu mata pelajaran yang mampu membantu
tersistemnya sebuah pemahaman, dan mampu mempersiapkan manusia dari dunia
intelektualisme kepada dunia aktual yaitu masyarakat. Kurikulum subjek akademik juga
lebih mengutamakan isi pendidikan, isi pendidikan diambil dari setiap disiplin ilmu.
Setiap aspek pendidikan sangat diperhatikan dalam pembagian tugasnya, contohnya: guru
sebagai seorang yang ahli dalam fokus ilmu masing-masing, selain sebagai penyampai
ilmu adalah sebagai model untuk siswa-siswinya. Jadi kesimpulan nya Kelebihan
kurikulum subjek akademik adalah menyiapkan manusia dengan segala macam ilmu,
nilai dan akhlaq yang sesuai dengan jenjang belajar dan cara berfikir untuk mencapai
manusia yang aktualis untuk hidup bermasyarakat.
 Kekurangan kurikulum subjek akademik yaitu Para pengembang kurikulum subjek
akademis lebih mengutamakan penyusunan bahan secara logis dan sistematis daripada
menyelaraskan urutan bahan dengan kemampuan berpikir anak. Umumnya kurang
memperhatikan bagaimana siswa belajar melainkan lebih mementingkan susunan isi atau
apa yang akan dipelajari. Para ahli kurikulum subjek akademis juga memandang materi
yang akan diajarkan bersifat universal dan mengabaikan karakteristik siswa dan
kebutuhan masyarakat setempat. Terlalu menonjolkan domain kognitif - akademis
sehingga domain afektif, psikomotor, sosial, emosional menjadi terabaikan, Konsep yang
dikembangkan oleh para ahli belum tentu sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Tidak semua peserta didik dapat memahami dan menggunakan metode ilmiah untuk
mempelajari disiplin ilmu.Guru juga tidak atau jarang terlibat dalam penelitian karena
tidak menguasai.

2. Kurikulum Humanistik

 Kelebihan Pembelajaran dengan teori ini sangat cocok diterapkan untuk materi-materi
pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan
analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini ialah siswa
merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir,
perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,
berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara
tanggung jawab tanpa mengurangi hak-hak orang-orang lain atau melanggar aturan,
norma, disiplin, atau etika yang berlaku. Guru menerima segala perbedaan pendapat yang
disampaikan oleh setiap siswa pada saat proses pembelajaran sehingga siswa lebih
bersemangat dalam dalam mengikuti kegiatan selama pembelajaran berlangsung,
sehingga tercipta lah suasana belajar yang saling menghargai, demokratis, dan humanis.
 Kekurangan dari kurikulum Humanistik yaitu Siswa yang tidak mau memahami potensi
dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.Siswa yang tidak aktif dan malas belajar
akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar. Karena dalam teori ini guru ialah
sebagai fasilitator maka kurang cocok menerapkan yang pola pikirnya kurang aktif atau
pasif. Karena bagi siswa yang kurang aktif, dia akan takut atau malu untuk bertanya pada
gurunya sehingga dia akan tertinggal oleh teman-temannya yang aktif dalam kegiatan
pembelajaran, padahal dalam teori ini guru akan memberikan respons bila murid yang
diajar juga aktif dalam menanggapi respons yang diberikan oleh guru. Karena siswa
berperan sebagai pelaku utama (student center) maka keberhasilan proses belajar lebih
banyak ditentukan oleh siswa itu sendiri, peran guru dalam proses pembentukan dan
pendewasaan kepribadian siswa menjadi berkurang, Keterlibatan emosional tidak
selamanya berdampak positif bagi perkembangan individual peserta didik. Meskipun
kurikulum ini sangat menekankan individu peserta didik, pada kenyataannya di setiap
program terdapat keseragaman peserta didik.Kurikulum ini kurang memperhatikan
kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

3. Kurikulum Rekonstruksi Sosial

 Kelebihan dari Kurikulum ini berorientasi ke masa depan yang memfokuskan pada
penggalian pada sumber sumber alam, kesejahteraan masyarakat, masalah air, dan lain —
lain. Kurikulum ini juga menghendaki adanya kerjasama dalam kegiatan belajar, saling
menghargai, suasana belajar yang kondusif, dan tidak ada kompetitif karena satu dengan
yang lain saling ketergantungan. Dalam kegiatan evaluasi siswa turut serta memilih,
menyusun dan menilai bahan yang akan diujikan. Selain itu juga, sasaran evaluasi tidak
hanya terfokus pada tingkat penguasaan siswa tetapi lebih penting bagaimana dampak
kegiatan sekolah terhadap perubahan masyarakat. Jenis pendidikan disesuaikan dengan
minat murid dalam proses pembelajaran menggunakan problem solving, Adanya
pengelompokan murid ditentukan oleh perhatian mereka.Kurikulum ini tidak
direncanakan terlebih dahulu. Rencana itu berkembang sambil menjalankan kegiatan.
Perencanaan dilakukan bersama oleh murid dan guru sehingga Proses pelaksanaan
pembelajaran nya sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan.
 Kekurangan Kurikulum Rekonstruksi Sosial Diperlukan bantuan para ahli disiplin ilmu
dalam menganalisis memecahkan masalah sosial dan membuat kebijakan sosial.
Kurikulum ini sukar diterapkan, penyebabnya adalah interpretasi para ahli tentang
perkembangan dan masalah - masalah sosial berbeda. Kemampuan perkembangan dan
masalah - masalah sosial berbeda. Kemampuan warga untuk ikut serta dalam pemecahan
juga bervariasi. Selain itu juga, kurangnya perhatian pada penerapan dan dinamika
inovasi. Model teknologi ini hanya menekankan pengembangan efektifitas produk saja,
sedangkan perhatian untuk mengubah lingkungan yang lebih luas, seperti organisasi
sekolah, sikap guru, dan cara pandang masyarakat sangat kurang.

4. Kurikulum Teknologis

 Kelebihan Penggunaan kurikulum teknologi ini yaitu menggunakan berbagai teknologi


untuk membantu proses pembelajaran akan membantu mempermudah pekerjaan tenaga
kependidikan. Menjadikan pekerjaan lebih cepat, efektif dan efisien Membantu
perkembangan pehamaman siswa agar lebih cepat dan mudah menyerap materi yang
disampaikan. Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran akan menghemat biaya
pendidikan apabila para tenaga kependidikan benar-benar mengetahui cara mengelola
teknologi teknologi tersebut. Program pengajaran teknologis sangat menekankan
efisiensi dan efektifitas. Dengan pengajaran model ini tingkat penguasaan siswa dalam
standar konvesional jauh lebih tinggi dibandingkan dengan model-model lain. Apalagi
kalau digunakan program yang lebih terstruktur seperti pengajaran dengan bantuan video
yang dilengkapi dengan sistem umpan balik dan bimbingan yang teratur dari dapat
mempercepat dan meningkatkan penguasaan siswa.
 Adapun Kekurangan kurikulum teknologi dalam Pengembangan kurikulum teknologis
yang dalam proses pembelajarannya berstruktur dan bersatu dengan alat dan media
pembelajaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pengembangan kurikulum yang
bersifat teknologis juga membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi,
sedangkan saat ini masih banyak para tenaga kependidikan yang yang masih rendah
kualitas sumber daya manusia dibidang teknologi. Model ini terbatas kemampuannya
untuk mengajarkan bahan ajar yang kompleks atau membutuhkan penguasaan tingkat
tinggi (analisis dan evaluasi).Pengajaran teknologis sukar untuk dapat melayani bakat –
bakat siswa belajar dengan metode - metode khusus dan sulit mengembangkan domain
afektif siswa. Kelemahan Kurikulum Teknologis Model ini terbatas kemampuannya
untuk mengajarkan bahan ajar yang kompleks atau membutuhkan penguasaan tingkat
tinggi (analisis dan evaluasi). Pengajaran teknologi sukar untuk dapat melayani bakat .

2. Menurut kelompok kami model yang paling cocok diterapkan adalah model kurikulum
Humanistik karna pada model kurikulum ini memberikan kebebasan pada setiap siswa untuk
menyampaikan pendapat dan pemahaman masing-masing, karna di Indonesia terdapat berbagai
suku, bahasa, dan agama, dan tingkat intelektualnya pun berbeda-beda, dengan menggunakan
kurikulum Humanistik ini dapat menjadikan keberagaman ini menjadi sesuatu ciri khas
pendidikan di Indonesia, dampak positif dari model ini juga sangat banyak salah satunya dapat
melatih tingkat kepercayaan diri setiap siswa, ketika siswa terbiasa berani dalam
mengungkapkan pendapat,maka akan terbiasa nantinya berani dalam memberikan saran dan ide
yang bisa bermanfaat juga untuk yang lainnya ,jadi bisa Membiasakan individu untuk berlaku
secara demokratis, partisipatif, dan humanis. Menjadikan individu agar mudah menghargai
perbedaan, kebebasan berpendapat, dan kebebasan dalam menyatakan ide/gagasan.
Meningkatkan keinginan belajar individu. Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda –
beda. Dengan menggunakan model kurikulum ini maka siswa bisa memfokuskan pada potensi
yang dimiliki mereka masing – masing. Dengan ini nantinya setiap orang akan menguasai
bidang yang sesuai dengan potensinya. Maka, nantinya potensi yang dimiliki akan matang dan
terarah dengan baik. Menurut kami, ketika anak dipaksa untuk melakukan hal yang tidak sesuai
dengan potensinya maka bisa jdi nantinya anak tersebut tidak memiliki potensi yang matang
satupun. Siswa akan kehilangan arah karena dituntut harus menguasai semuanya termasuk yang
bukan potensinya.

Anda mungkin juga menyukai