Anda di halaman 1dari 3

RESUME MINGGU KE 6

NAMA : SAHLIMA HUTAGALUNG


NIM : 7213142029
MATKUL : AKUNTANSI KOS

“PENENTUAN DAN PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK”


Dosen pengampu : Haryani Pratiwi Sitompul, SE., M.Si

A. Pengertian Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik (BOP) atau biayaproduksi tidak langsung adalah biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenagakerja langsung. Dalam perhitungan harga
pokok, biaya overhead pabrik yang terjadi sangatsulit untuk secara langsung dibebankan
kepada produk. Sehingga BOP yang dibebankankepada produk biasanya atas dasar tarif
biaya overhead pabrik tunggal atau tarif biayaoverhead pabrik departemen

B. Jenis-Jenis Biaya Overhead Pabrik

1. Berdasarkan Sifatnya
 Biaya Bahan Penolong
 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
 Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Pabrik
 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
 Biaya Asuransi Pabrik
 Biaya Jasa Kepada Pihak Lain
 Biaya-biaya lain yang Sifatnya Tidak Langsung

2. Berdasarkan Perilaku Terhadap Produksi


 BOP Variabel
 BOP Tetap
 BOP Semi Variabel

3. Berdasarkan Hubungan dengan Departemen


 BOP Langsung Departemen
 BOP Tidak Langsung Departemen

1
C. Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Penentuan tarif tersebut didasarkan pada beberapa sifat dari biaya overhead
pabrik.Penentuan sifat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Terdapat BOP yang terjadinya tidak menentu atau tidak merata pada setiap
bulannya.Sehingga jika didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi akan
mengakibatkan harga produksi menjadi lebih besar ketika terjadi pengeluaran. BOP serta
harga pokok produk akan rendah ketika tidak terjadi pengeluaran biaya overhead pabrik.
Misalnya seperti biaya reparasi mesin atau perbaikan peralatan pabrik.
2. Terdapat BOP yang bersifat tetap.
Sehingga jika didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi akan berakibat
pembebanan BOP yang mana biaya per unit akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan
volume produksi setiap periode. Maka ketika volume produksi rendah biaya overhead
pabrik per unit akan lebih besar dan sebaliknya.
3. Terdapat BOP yang jumlahnya baru diketahui ketika waktu-waktu tertentu.Sehingga
perubahan BOP pada produk tertentu sudah selesai akibatnya harga pokok produksi yang
selesai pada pertengahan bulan tidak dibebani BOP yang belum diketahui jumlahnya.
Misalnya biaya listrik pabrik. Berdasarkan sifat-sifat tersebutlah kenapa BOP ditentukan
berdasarkan tarif bukan pada biaya yang sesungguhnya terjadi.

D. LANGKAH MENENTUKAN BOP

Untuk bisa menentukan besarnya tarif biaya overhead pabrik yang dibebankan pada
produk perlu dilakukan beberapa langkah berikut ini.

1. Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik


2. Menentukan Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Pada Produk
3. Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

E. DEPARTEMENTALISASI

BOP departementalisasi adalah membagikan pabrik pada bagian-bagian yang disebut


departemen, pusat biaya, dan kelompok-kelompok biaya yang akan dibebani dengan
biayabiaya yang terjadi. BOP departementalisasi diterapkan untuk entitas yang mengolah
produkmenggunakan lebih dari satu departemen, pusat biaya atau kelompok biaya.
Penggunaan dua departemen atau lebih mengharuskan pemakaian fasilitas secara bersama
sehinggamenimbulkan biaya gabungan. BOP departementalisasi dapat membantu
terlaksananya kalkulasi biaya pekerjaan dan produk secara lebih akurat dan tepat karena

2
dapat menggunakan tarif BOP yang berbeda.Klasifikasi biaya sendiri terbagi dalam berbagai
jenis.

F. Metode Alokasi BOP

Pembebanan BOP adalah pengalokasian dari departemen jasa ke departemen


produksi. Terdapat tiga cara dalam alokasi BOP dari departemen jasa ke departemen
produksi, yaitu metode langsung, metode alokasi bertahap tidak timbal balik, dan metode
aljabar.
 Metode langsung merupakan metode paling sederhana. Biaya departemen
jasa dibebankan atau dialokasikan langsung ke departemen produksi.
Menurut metode ini, jasa yang dihasilkan departemen pembantu hanya
dinikmati departemen produksi. Tidak ada jasa dari departemen pembantu
yang dinikmati departemen pembantu lainnya.
 Metode Alokasi Bertahap Tidak Timbal Balik yaitu Metode ini
mengalokasikan biaya departemen jasa ke departemen lain melalui berbagai
tahapan, tetapi tidak memperhitungkan jasa secara timbal balik di antara
departemen pembantu. Transfer jasa dari departemen pembantu ke
departemen pembantu lainnyaberdasarkan kebijakan entitas. Departemen
pembantu yang sudah mendapat alokasi dari departemen pembantu lainnya
tidak akan mendapat alokasi dari departemen pembantu lainnya.
 Metode Alokasi Bertahap Tidak Timbal Balik
 Metode ini mengalokasikan biaya departemen jasa ke departemen lain
melalui berbagai tahapan, tetapi tidak memperhitungkan jasa secara timbal
balik di antara departemen pembantu. Transfer jasa dari departemen
pembantu ke departemen pembantu lainnya berdasarkan kebijakan entitas.
Departemen pembantu yang sudah mendapat alokasi dari departemen
pembantu lainnya tidak akan mendapat alokasi dari departemen pembantu
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai