Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN OBSERVASI

MANAJEMEN RESIKO PERUSAHAAN JASA

“ J&T EXPRESS ”

JL. S. Parman No. 86, Lolong Belanti, Padang Utara

Disusun Oleh Kelompok 5

Anggota :

1. Anisa Risela Amanda ( 17059041)


2. Muhammad Ridho (17059103)
3. Andre Luthfi Saputra (16059037)
4. Maidia Putri (17059179)
5. Iis Naini (17059016)
6. Fawwas Akbar (17059012)

Dosen Pengampu MataKuliah :

Erni Masdupi, SE, M.si, Ph.d

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Resiko adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan, termasuk pada
perusahaan. Resiko akan selalu ada baik diperusahaan yang besar maupun perusahaan
kecil, untuk dapat meminimalisasikan resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan
dilakukan manajemen resiko.
Diindonesia saat ini sudah sangat banyak berkembang perusahaan yang bergerak
dalam jasa pengiriman dan logistik, diantaranya J&T, TIKI, JNE, dan Sicepat. Perusahaan
jasa tentunya memiliki resiko baik dalam proses kegiatan didalam perusahaan dan proses
pengiriman hingga barang sampai kepada pemiliknya.
Dengan banyaknya resiko yang dihadapi oleh perusahaan jasa perlu dilakukan
manajemen resiko untuk dapat meminimalisasikan resiko yang akan ditanggung oleh
perusahaan. Manajemen resiko akan dilakukan dengan mengidentifikasi resiko yang
mungkin akan terjadi, mengukur frekuensi dan tingkat kegawatan dari resiko, dan
melakukan pengendalian atas resiko yang akan terjadi.

B. Rumusan masalah
1. Perusahaan jasa apa yang akan diidentifikasi?
2. Apa saja resiko potensial yang mungkin terjadi diperusahaan jasa J&T Express?
3. Ukur seberapa besar tingkat frekuensi dan kegawatan dari resiko yang ada?
4. Bagaimana usaha penaggulangan resiko oleh perusahaan J&T Express?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas manajemen resiko
2. Untuk mengetahui apa saja resiko yang dihadapi oleh J&T Express
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya perusahaan J&T Express dalam
menanggulangi resiko yang dihadapi
4. Untuk memahami dan mengimplementasikan materi kuliah manajemen resiko
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Manajemen resiko perusahaan jasa


Resiko adalah suatu ketidakpastian terjadinya suatu event atau peristiwa yang akan
menimbulkan terjadinya kerugian terhadap perusahaan.
Tiga istilah dalam resiko :
1. Uncertainty
2. Event
3. Loss
Manajemen resiko perusahaan jasa adalah proses pengukuran atau penilaian resiko dan
penetapan strategi yang akan digunakan untuk meminimalkan kerugian yang akan dihadapi
oleh perusahaan, dimana resiko pada perusahaan jasa tidak hanya berfokus pada kerugian
potensial namun juga pada kepuasan costumer.

B. Tujuan dan manfaat manajemen resiko perusahaan jasa


Tujuan :
1. Untuk mengantisipasi dan menangani segala bentuk resiko yang akan berdamoak buruk
terhadap pelayanan secara efektif dan efesien
2. Untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan resiko serta memantau kinerja
manajemen resiko
3. Untuk mengintegrasikan proses manajemen resiko ke dalam berbagai aktivitas dalam
perusahaan jasa
4. Untuk mencegah perusahaan melakukan kegagalan dalam memberikan pelayanan
kepada costumer
Manfaat :
1. Untuk menghindarkan perusahaan dari terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan dalam
bentuk keluhan costumer dan ketidakpuasan costumer
2. Untuk meningkatkan efisiensi, reputasi, tingkat kepercayaan dari pemegang
kepentingan diperusahaan dan costumer
3. Untuk meningkatkan manajemen sumberdaya manusia (karyawan) agar dapat bekerja
dengan benar
4. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang resiko yang dihadapi oleh
perusahaan
C. Proses manajemen resiko perusahaan jasa
1. Pengidentifikasian resiko
Metode yang digunakan untuk pengidentifikasian resiko yang dihadapi oleh J&T
EXPRESS yaitu dengan metode membuat flow chart aliran barang mulai barang diterima CS
J&T hingga barang sampai kepada konsumen berdasarkan informasi dari pihak J&T Express.
Kerugian potensial yang ditimbulkan oleh peril diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :
1. Kerugian atas harta kekayaan (property exposures)
a. Kerugian yang langsung
Dapat dihubungkan dengan biaya penggantian atau perbaikan terhadap harta yang terkena
peril (gedung yang terbakar, peralatan yang dicuri). Jenis kerugian ini disebut “kerugian
langsung”.
b.Kerugian yang tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan periil yang terjadi
Kerugian yang diakibatkan oleh rusaknya barang yang terkena peril. Jenis kerugian ini
disebut “kerugian tidak langsung”.
Contoh: rusaknya bahan-bahan yang disimpan dalam lemari pendingin (cold storage). Karena
tidak berfungsinya alat pendingin akibat gardu listriknya rusak disambar petir.
c. Kerugian atas pendapatan
Misal sebagai akibat tidak berfungsinya alat produksi. Karena terkena peril.
Contoh: batalnya kontrak penjualan,karena perusahaan tidak berproduksi untuk sementara
waktu, sebab alat produksinya mengalami rusak berat.
2. Kerugian berupa kewajiban kepada pihak lain (lability losses/exposures):
Kerugian yang berupa kewajiban kepada pihak lain yang merasa dirugikan, akibat
kesalahan dari bisnisnya.
Contoh: Ganti rugi yang harus diberikan oleh perusahaan angkutan umum kepada
penumpang yang cedera akibat kecelakaan, yang ada oleh kesalahan pengemudinya.
3. Kerugian personil (personnel losses/ exposures):
Kerugian akibat peril yang menimpa personil atau orang-orang yang menjadi anggota dari
karyawan perusahaan (termasuk keluarganya)
Contoh : Kematian, ketidakmampuan karena cacat, ketidakmampuan karena usia tua dari
karyawan atau pemilik perusahaan.
4. Kerugian pendapatan (Income losses)
Kerugian akibat peril yang mengakibatkan hilang atau menurunnya pendapatan
2. Pengukuran resiko
Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan
terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi perusahaan,
kemudian bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa
melakukan prioritisasi resiko, resiko yang mana yang paling relevan.
Dimensi (bagian) yang harus diukur:
1. Frekuensi atau jumlah kejadian yang akan terjadi
Besarnya kemungkinan kejadian artinya berapa besar kemungkinan suatu peril (Suatu
peristiwa (event) yang kejadiannya menimbulkan LOSS atau penyebab langsung kerugian)
yang dapat menimbulkan risiko dapat terjadi dalam suatu periode. Berdasarkan dimensi
frekuensi, ada empat kategori kerugian, yaitu :
a. Kerugian yang hampir tidak mungkin terjadi ( almost nill), yaitu resiko yang menurut
pendapat manajer resiko atau kemungkinan terjadinya sangat kecil sekali (probabilitas
terjadinya mendekati nol).
b. Kerugian yang kemungkinan terjadinya kecil (sligth), yaitu risiko-risiko yang tidak akan
terjadi dalam waktu dekat dan dimasa yang akan datang kemungkinannya pun kecil.
c. Kerugian yang mungkin (moderate), yaitu kerugian-kerugian yang mungkin bisa terjadi
dalam waktu yang dekat di masa yang akan datang.
d. Kerugian yang mungkin sekali (definite), yaitu kerugian yang biasanya terjadi secara teratur,
baik dalam waktu dekat maupun dimasa mendatang.

2. Keparahan dari kerugian


Besarnya kerugian bila suatu risiko terjadi, artinya berapa besar kerugian yang diderita
bila suatu risiko terjadi. Berdasarkan demensi kegawatannya ada empat kategori kerugian
potensiil, yaitu:
a. Kemungkinan kerugian yang wajar (normal loss expectancy), ayitu kerugian-kerugian yang
dapat dikelola sendiri oleh perusahaan ataupun oleh umum (perusahaan asuransi)
b. Probabilitas kerugian maksimum (probable maximum loss), yaitu kerugian yang dapat
terjadi bila alat pengaman terhadap peril tidak dapat berfungsi.
c. Kerugian maksimum yang dapat diduga (maximum foreseeable loss), yaitu kerugian-
kerugian yang tidak dapat diatasi secara individual.
d. Kemungkinan kerugian maksimum (maximum possible loss), yaitu kerugian-kerugian yang
tidak dapat diamankan, baik secara individual maupun secara umum (oleh perusahaan
asuransi)
3. Penanggulangan resiko
Ada 2 cara yang digunakan oleh manajer untuk menanggulangi resiko :
1. Penanganan resiko
a. Mengindari
Menghindarkan harta, orang, barang dari exposire dengan cara :
- Menolak memiliki / melaksanakan kegiatan yang mengandung resiko
- Menyerahkan kembali resiko yang terlanjur diterima
b. Mengendalikan
Mengendalikan resiko dengan tujuan memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian dan
mengurangi keparahan bila resiko kerugian terjadi, dengan cara :
- Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian
- Program mengendalikan kerugian berdasarkan sebab-sebab terjadinya
c. Memisahkan
Memisahkan penempatan dari harta yang menghadapi resiko yang sama dengan cara
menambah banyaknya indepandent exposure unit, dengan tujuan untuk mengurangi jumlah
kerugian akubat suatu peril.
d. Melakukan kombinasi atau pooling
Menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali perusahaan yang bersangkutan
dengan tujuan agar kerugian yang dialami lebih dapat diramalkan sehinga resikonya lebih
kecil.
e. Pemindahan
Memindahkan resiko yang akan dihadapi kepada pihak lain yang dinyatakan dengan
tegas pada berbagai kontrak atau transaksi.
2. Pembiayaan resiko
a. Memindahkan resiko dengan pembayaran
Penanggung harus mencari dana eksternal untuk membayar kerugian yang diderita oleh
tertanggung, pemindahan dilakukan dengan memindahkan resiko ke perusahaan asuransi
dan memindahkan resiko keperusahaan bukan asuransi.
b. Menangani sendiri resiko yang dihadapi (meretensi)
Meretensi artinya perusahaan menanggung sendiri resiko financial dari suatu peril. Ini
bentuk penanggulangan resiko yang paling banyak / umum.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Industri yang diidentifikasi


Objek yang diamati : J&T Express
Jenis usaha : Perusahaan jasa
Alamat : JL. S. Parman No. 86, Lolong Belanti, Padang Utara
J&T merupakan salah satu perusahaan layanan pengiriman express dan logistik yang ada
di Indonesia. J&T didirikan pada tahun 2015 oleh Mr Jet Lee dan Mr Tony Chen, J&T
memberikan pelayanan pengiriman keseluruh pedalaman kota domestik dan internasional
termasuk juga bisnis E-Commerce. J&T memberikan layanan pengambilan barang dan
mengantarkan dengan cepat kepada konsumen. J&T berupaya untuk mengoptimalkan rute dan
menekan biaya transportasi untuk menyediakan efisiensi, waktu, dan keamanan pelayanan
untuk konsumen.
Saat ini J&T sudah tersebar secara luas diseluruh Indonesia, J&T bersaing dengan JNE
yang juga memberikan pelayanan pengiriman barang dan logistik perbedaanya rentang waktu
J&T lebih cepat dalam menyalurkan barang kepada konsumen. Pusat J&T beralamat di Jl.
Tepekong No.3, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
J&T melakukan kerjasama dengan dengan beberapa pihak lain dalam membangun
infrastrukturnya, J&T membangun kerjasama dengan Garuda Indonesia Cargo untuk jalur
pengiriman udara, dan membangun kerjasama juga dengan IDEA (Indonesian E-Commerce
Association) sebagai asosiasi e-commerce di Indonesia, serta Aperindo (Asosiasi Perusahaan
Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia).
Pada akhir 2018 J&T Ekspres telah memiliki 4000 lebih cabang dan 700 franchise yang
tersebar diseluruh Indonesia. J&T Ekspres menggunakan sistem IT yang canggih untuk
meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepada pelanggan, dengan menyediakan layanan
penjemputan dan pengiriman dengan kecepatan tinggi kepada pelanggan.
Proses pengiriman barang dari perusahaan J&T

Proses Pengiriman Barang

1 2 3
- Konsumen mengantarkan Agen menampung paket Paket tiba dikantor J&T
paket keagen /sub agen/ konsumen hingga di pick up cabang untuk dilakukan
counter J&T terdekat oleh petugas J&T cabang penyotiran alamat
- Pihak J&T menjemut setempat. tujuan, packaging, input
barang ketempat data base, dan
konsumen pengecekan lainnya

4
Kurir mengantarkan paket
ccxxxxxxc
ke alamat penerima Paket tiba di (warehouse)
J&T untuk diproses
update status AWB dan
transit untuk selanjutnya
7 diproses ke tujuan J&T
cabang paket. Dengan
J&T cabang menggunakan media
mendistribusikan paket peasawat atau kargo darat.
keseluruh agen / sub
agen yang berada
diarea kiriman. Ini 6 5
dilakukan untuk tujuan
alamat yang berada Paket tiba di kantor
dikabupaten dan J&T cabang dan
kecamatan luar kota. dilakukan proses
update status AWB.
Proses sortir dilakukan
kembali bersadarkan
6
alamat tujuan.
Kurir mengantarkan
paket ke alamat
penerima. NB : (alamat
penerima yang berada
diarea J&T cabang)
Tahapan proses bisnis pengiriman barang di J&T Express sebagai berikut :
1. Bagian CS J&T menerima barang dari costumer / CS J&T menjemput barang kepada
costumer, lalu CS mengukur berat kiriman dan nilai kiriman.
2. Pegawai melakukan pengecekan dan pengemasan ulang untuk keamanan
3. Pegawai melakukan penulisan nomor resi, dan pengecekan data alamat yang akan
dituju
4. Pegawai melakukan penyotiran barang berdasarkan alamat tujuan
5. Jika alamat penerima berada diarea antar J&T cabang, maka kurir langsung
mengantarkan kealat penerima
6. Namun, jika alamat berada di Kabupaten atau Kecamatan luar kota, maka J&T cabang
mendistribusikan paket keseluruh agen / sub agen diarea kiriman

Term dan Conditions J&T Express


1. Pengirim wajib mengemas barang kirimannya dengan baik untuk melindungi isi barang
kirimannya selama pengangkutan. Apabila timbul suatu kerugian yang disebabkan
karena pengemasan yang kurang sempurna, maka kerugian tersebut menjadi tanggung
jawab pengirim.
2. Berat yang dipakai sebagai acuan dalam penagihan adalah berat asli atau berat dimensi
yang memiliki nilai lebih besar. Apabila terdapat penambahan berat yang diakibatkan
oleh adanya proses pengemasan tambahan yang dilakukan oleh J&T Express, maka
yang digunakan sebagai acuan dalam penagihan adalah berat setelah dikemas ulang.
3. Dalam pelaksanaan pengiriman, J&T Express tidak menjamin bahwa seluruh proses
berlangsung dengan lancar dan layak, yang disebabkan oleh peristiwa yang mungkin
timbul diluar kemampuan J&T Express di wilayah yang dilalui transportasi J&T
Express.
4. Pengirim bertanggung jawab untuk melindungi kiriman dengan asuransi yang memadai
dan menanggung biaya premi yang berlaku. Ganti rugi untuk barang yang di
asuransikan adalah sesuai dengan ketentuan asuransi yang berlaku di J&T Express.
Apabila pengirim tidak membeli Asuransi, maka pembayaran biaya penggantian atas
barang kiriman yang hilang atau rusak, maksimal adalah 10 x (Sepuluh kali) ongkos
kirim atau harga barang diambil nilai yang paling rendah, nilai penggantian maksimal
Rp.1.000.000. Khusus untuk kiriman dokumen, nilai penggantian maksimal adalah
Rp.100.000.
5. J&T Express tidak akan memberikan ganti rugi kepada pengirim akibat dari kejadian
atau hal-hal yang diluar kemampuan kontrol J&T Express atau kerusakan akibat
bencana alam (Force Majeure).
6. Pengaduan/klaim atas kehilangan atau kerusakan harus diajukan pengirim (bukan
penerima) selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya
barang tersebut beserta dokumen-dokumen yang terkait.

Asuransi J&T Express untuk costumer


Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan barang bagi costumer J&T Express
memberikan tawaran asuransi yang bersifat opsional, dimana tawaran asuransi yang diberikan
oleh perusahaan dapat digunakan dapat juga tidak digunakan.
Ketentuan asuransi J&T Express :
a. Bila mengambil asuransi
Biaya asuransi dihitung 0.2% dari harga biaya pengiriman barang.
b. Bila mengambil asuransi
Apabila pengirim tidak membeli Asuransi, maka pembayaran biaya penggantian atas
barang kiriman yang hilang atau rusak, maksimal adalah 10 x (Sepuluh kali) ongkos kirim
atau harga barang diambil nilai yang paling rendah, nilai penggantian maksimal
Rp.1.000.000. Khusus untuk kiriman dokumen, nilai penggantian maksimal adalah
Rp.100.000.

B. Pengidentifikasian resiko J&T Express

Kerugian potensial Resiko

Kebakaran kantor pusat atau kantor


cabang J&T

Kebakaran gudang penyimpanan barang


J&T
Property Runtuhnya kantor karena gempa

Runtuhnya gudang karena gempa

Kerusakan barang karena banjir


Kerusakan kendaraan mobil dan motor
milik perusahaan

Kehilangan barang costumer

Kerusakan timbangan analog

Kerusakan komputer

Kerusakan trolley

Kerusakan barang yang akan dikirim


karena kesalahan karyawan

Kesalahan saat penimbangan barang

Penumpukan barang digudang karena


keterlambatan pengiriman

Kesalahan penyotiran barang yang


mengakibatkan barang lunak rusak oleh
barang keras

Barang terbawa kedaerah lain

Tuntutan konsumen karena


keterlambatan barang

Tuntutan konsumen karena kerusakan


barang
Liability
Tuntutan konsumen karena kesalahan
pengiriman barang

Kecelakaan yang menimbulkan korban


yang disebabkan oleh karyawan J&T
saat saat mengantarkan barang.

Pekerja mengalami kecelakaan saat


mengantarkan barang
Personil
Pekerja mengalami kecelakaan saat
penyusunan barang digudang

Pekerja melakukan kecurangan

Income Persaingan dengan perusahaan sejenis


Kesalahan saat penimbangan yang
mengakibatkan harga pengiriman juga
salah
Kesalahan dalam penulisan nomor resi
Kesalahan dalam penyotiran barang
yang menyebabkan salah alamat
Keterlambatan pengiriman barang
karena bencana alam seperti banjir dan
longsor
Lainnya Costumer tidak puas
Costumer pindah ke perusahaan jasa
pengiriman barang lain
Kesulitan kurir saat mencari alamat
penerima barang karena data penerima
kurang jelas

C. Pengukuran resiko J&T Express


Frekuensi
Kriteria frekuensi Keterangan
Almost nill Probabilitas terjadinya resiko sangat kecil,
mendekati nol
Slight Resiko yang tidak akan terjadi diwaktu dekat
dan dimasa depan pun probabilitasnya kecil
Moderate Resiko yang mungkin bisa terjad dalam waktu
dekat dimasa yang akan datang
Definite Resiko yang terjadi secara teratur baik dalam
waktu dekat maupun dimasa yang akan datang
Kegawatan
Kriteria kegawatan Keterangan
Kemungkinan Kerugian yang dapat dikelola sendiri oleh
kerugian yang wajar perusahaan ataupun oleh perusahaan asuransi
Probabilitas kerugian yang terjadi bila alat pengaman
kerugian maksimum terhadap peril tidak berfungsi
Kerugian maksimum kerugian yang tidak dapat diatasi secara
yang dapat diduga individual
Kemungkinan Kerugian yang tidak dapat diamankan, baik
kerugian maksimum secara individual maupun oleh perusahaan
asuransi.

Pengukuran resiko J&T


Kerugian Resiko Frekuensi Kegawatan
potensial

Kebakaran kantor pusat Moderate Kerugian maksimum


atau kantor cabang J&T yang dapat diduga
(Tinggi)
Kebakaran gudang Moderate Kerugian maksimum
penyimpanan barang J&T yang dapat diduga
(Tinggi)
Runtuhnya kantor karena Slight Kemungkinan
gempa kerugian maksimum
(Tinggi)
Runtuhnya gudang karena Slight Kemungkinan
gempa kerugian maksimum
(Tinggi)
Kerusakan barang karena Moderate Kemungkinan
Property banjir kerugian yang wajar
(Rendah)
Kerusakan kendaraan Moderate Kemungkinan
mobil dan motor milik kerugian yang wajar
perusahaan (Tinggi)

Kehilangan barang Moderate Kemungkinan


costumer kerugian yang wajar
(Rendah)
Kerusakan timbangan Moderate Kemungkinan
analog kerugian yang wajar
(Rendah)
Kerusakan komputer Definite Kemungkinan
kerugian yang wajar
(Rendah)
Kerusakan trolley Moderate Kemungkinan
kerugian yang wajar
(Rendah)
Kerusakan barang yang Moderate Kemungkinan
akan dikirim karena kerugian yang wajar
kesalahan karyawan (Tinggi)

Kesalahan saat Almost nill Kemungkinan


penimbangan barang kerugian yang wajar
(Rendah)
Penumpukan barang Definite Kemungkinan
digudang karena kerugian yang wajar
keterlambatan pengiriman (Tinggi)

Kesalahan penyotiran Moderate Kemungkinan


barang yang kerugian yang wajar
mengakibatkan barang (Tinggi)
lunak rusak oleh barang
keras

Barang terbawa kedaerah Moderate Kemungkinan


lain kerugian yang wajar
(Tinggi)
Tuntutan konsumen karena Definite Kemungkinan
keterlambatan barang kerugian yang wajar
(Rendah)
Tuntutan konsumen karena Moderate Kemungkinan
kerusakan barang kerugian yang wajar
(Rendah)
Tuntutan konsumen karena Moderate Kemungkinan
Liability
kesalahan pengiriman kerugian yang wajar
barang (Rendah)

Kecelakaan yang Moderate Kemungkinan


menimbulkan korban yang kerugian yang wajar
disebabkan oleh karyawan (Tinggi)
J&T saat mengantarkan
barang.

Pekerja mengalami Moderate Kemungkinan


kecelakaan saat kerugian yang wajar
mengantarkan barang (Tinggi)
Personil
Pekerja mengalami Moderate Kemungkinan
kecelakaan saat kerugian yang wajar
penyusunan barang (Tinggi)
digudang
Persaingan dengan Definite Kemungkinan
perusahaan sejenis kerugian yang wajar
Income (Tinggi)
Kesalahan saat Moderate Kemungkinan
penimbangan yang kerugian yang wajar
mengakibatkan harga (Rendah)
pengiriman juga salah
Kesalahan dalam penulisan Slight Kemungkinan
nomor resi kerugian yang wajar
(Rendah)
Kesalahan dalam Moderate Kemungkinan
penyotiran barang yang kerugian yang wajar
menyebabkan salah alamat (Tinggi)
Keterlambatan pengiriman Moderate Kemungkinan
barang karena bencana kerugian yang wajar
alam seperti banjir dan (Tinggi)
longsor
Lainnya Costumer tidak puas Definite Kemungkinan
kerugian yang wajar
(Tinggi)
Costumer pindah ke Moderate Kemungkinan
perusahaan jasa kerugian maksimum
pengiriman barang lain (Tinggi)
Kesulitan kurir saat Definite Kemungkinan
mencari alamat penerima kerugian yang wajar
barang karena data (Tinggi)
penerima kurang jelas

D. Penanggulangan resiko

Kerugian Resiko Penanggulangan resiko


potensial

Kebakaran kantor pusat atau kantor Memindahkan resiko


cabang J&T keperusahaan asuransi

Kebakaran gudang penyimpanan barang Memindahkan resiko


Property
J&T keperusahaan asuransi
Runtuhnya kantor karena gempa (Meretensi)
Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril
Runtuhnya gudang karena gempa (Meretensi)
Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Kerusakan barang karena banjir (Meretensi)


Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Kerusakan kendaraan mobil dan motor Memindahkan resiko


milik perusahaan keperusahaan asuransi

Kehilangan barang costumer (Meretensi)


Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Kerusakan timbangan analog (Meretensi)


Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Kerusakan komputer (Meretensi)


Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Kerusakan trolley (Meretensi)


Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Kerusakan barang yang akan dikirim (Pemindahan)


karena kesalahan karyawan Memindahkan resiko
kepada karyawan
Kesalahan saat penimbangan barang (Pemindahan)
Memindahkan resiko
kepada karyawan
Penumpukan barang digudang karena (Meretensi)
keterlambatan pengiriman Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Kesalahan penyotiran barang yang (Meretensi)


mengakibatkan barang lunak rusak oleh Menanggung sendiri
barang keras resiko financial karena
suatu peril

Barang terbawa kedaerah lain (Pemindahan)


Memindahkan resiko
kepada karyawan

Tuntutan konsumen karena (Meretensi)


keterlambatan barang Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Tuntutan konsumen karena kerusakan (Meretensi)


barang Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril
Liability
Tuntutan konsumen karena kesalahan (Meretensi)
pengiriman barang Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril

Kecelakaan yang menimbulkan korban Memindahkan resiko


yang disebabkan oleh karyawan J&T keperusahaan asuransi
saat saat mengantarkan barang.

Pekerja mengalami kecelakaan saat Memindahkan resiko


mengantarkan barang keperusahaan asuransi
Personil
Pekerja mengalami kecelakaan saat Memindahkan resiko
penyusunan barang digudang keperusahaan asuransi

Persaingan dengan perusahaan sejenis (Meretensi)


Menanggung sendiri
resiko financial karena
Income suatu peril
Kesalahan saat penimbangan yang Pemindahan resiko
mengakibatkan harga pengiriman juga kepada karyawan
salah
Kesalahan dalam penulisan nomor resi (Meretensi)
Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril
Kesalahan dalam penyotiran barang Pemindahan resiko
yang menyebabkan salah alamat kepada karyawan
Keterlambatan pengiriman barang (Meretensi)
karena bencana alam seperti banjir dan Menanggung sendiri
longsor resiko financial karena
suatu peril
Costumer tidak puas (Meretensi)
Menanggung sendiri
Lainnya resiko financial karena
suatu peril
Costumer pindah ke perusahaan jasa (Meretensi)
pengiriman barang lain Menanggung sendiri
resiko financial karena
suatu peril
Kesulitan kurir saat mencari alamat (Meretensi)
penerima barang karena data penerima Menanggung sendiri
kurang jelas resiko financial karena
suatu peril

Untuk resiko eksternal seperti kepuasan costumer perusahaan J&T menanggulangi resiko ini
dengan memperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Memperhatikan nilai yang diutamakan dalam perusahaan jasa pengiriman
Kepuasan costumer tergantung pada nilai yang diberikan olrh perusahaan, nilai dari
jasa pengiriman dapat dilihat dari
a. Kecepatan
Kecepatan merupakan suatu value yang sangat penting dalam bisnis pengiriman
barang. Semakin cepat suatu barang sampai, maka nilai semakin tinggi.
b. Kualitas
Kualitas perusahaan jasa pengiriman barang terluhat dari proses pelayanan yang
memastikan barang sampai ditempat tujuan dengan utuh dan selamat.
c. Karyawan
Sikap karyawan kepada costumer menentukan kepuasan dari costumer, sehingga
perusahaan berupaya untuk mengarahkan karyawan untuk bersikap ramah, baik,
dan sopan kepada costumer.
2. Memperthatikan hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam proses pengiriman
barang
a. Packing
Dengan memastikan kemasan barang yang akan dikirim telah memnuhi standar
kualitas agar barang yang akan dikirim tidak rusak.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan pada perusahaan jasa J&T Express yang
merupakan salah satu perusahaan jasa pengiriman barang yang terkenal dan terbesar di
Indonesia. Terdapat 25 resiko potensial yang mungkin terjadi pada perusahaan jasa pengiriman
barang J&T Express, mungkin masih banyak lagi resiko-resiko yang dihadapai oleh perusahaan
jasa pengiriman barang.
Dari 25 resiko potensial yang dihadapi oleh J&T Express, perusahaan telah
menanggulangi resiko dengan sangat baik. Dimana penanggulangan telah dikelola mulai dari
sebelum resiko tersebut terjadi hingga resiko tersebut telah terjadi.
Lampiran 1

Anda mungkin juga menyukai