PERBANKAN
BANK BJB
Disusun oleh :
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank BJB (Jawa Barat Banten) merupakan badan usaha milik daerah sedang
berkembang di daerah Jawa Barat. Bahkan bank tersebut dipercaya menjadi bank andalan
bagi daerahnya yang kini mulai berkembang tidak hanya di daerahnya saja. Dengan begitu
banyak nasabah- nasabah yang dari luar Kota Bandung juga yang hendak berkunjung ke Kota
Bandung. Tidak mengetahui secara pasti akan lokasi dari Bank BJB tersebut. Bank BJB
ternyata tidak hanya berlokasi di Jawa Barat saja. Bahkan di Balikpapan pun ada, Bank BJB
juga menjadi bank tujuan bagi orang-orang yang menengah ke bawah. Karena bank ini
mempunyai komitmen untuk memajukan Provinsi Jawa Barat. Dengan membantu sektor-
sektor yang potensi baik di sektor pertanian dan perindustrian.
Ketika nasabah, khususnya nasabah yang dari luar Kota Bandung hendak memasuki
Kota Bandung dan tidak tahu lokasi yang mereka cari. Masalah navigasi atau panduan untuk
mencapai suatu lokasi, serta pengenalan lingkungan yang belum pernah dilalui sama sekali,
merupakan suatu masalah yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini,
para nasabah yang dari luar Kota Bandung kerap kali menemui kesulitan untuk menemukan
lokasi dari Bank BJB ini, sehingga menjadi hambatan untuk melakukan transaksi yang
mereka butuhkan. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan aplikasi mobile ini. Dimana
aplikasi ini memanfaatkan teknologi nirkabel dalam menyajikan sebuah peta.
Dengan dilatarbelakangi dari masalah tersebut, maka penulis berupaya membuat
aplikasi ini. Semoga saja dengan dibuatnya aplikasi ini, dapat membantu para nasabah baik
dari dalam maupun luar Kota Bandung untuk mencari Lokasi Bank BJB yang mereka hendak
cari. Juga sebagai informasi akan layanan yang ada di Bank BJB tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah tentang Bank BJB
2. Profil Bank BJB
3. Menjelaskan tentang Bank BJB dan keterikatannya dengan BUMN
4. Visi dan misi Bank BJB
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah tentang Bank BJB
2. Untuk mengetahui Profil Bank BJB
3. Menambah wawasan tentang keterikatan Administrasi Bank BJB dan BUMN
4. Dapat mengetahui visi dan misi Bank BJB
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bank BJB
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Jabar Banten / Bank BJB)
(BJBR) didirikan pada tanggal 08 April 1999. Bank BJB sebelumnya merupakan sebuah
perusahaan milik Belanda di Indonesia yang dinasionalisasi pada tahun 1960 yaitu N.V. Denis
(De Eerste Nederlandsche Indische Shareholding) dan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tanggal 20 Mei 1961.
Kantor pusat Bank BJB berlokasi di Menara Bank BJB, Jl. Naripan No. 12-14, Bandung
40111 – Indonesia. Saat ini, Bank BJB memiliki 63 kantor cabang, 311 kantor cabang
pembantu, 337 kantor kas, 142 payment point.
Pemegang saham yang miliki 5% atau lebih saham Bank BJB, yaitu: Pemda Propinsi Jawa
Barat (pengendali) (38,262%), Pemda Kabupaten Bandung (7,022%) dan Pemda Propinsi
Banten (5,369%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BJBR adalah
menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan. Selain kegiatan perbankan, BJBR juga
membantu Pemerintah Provinsi, Kota/Kabupaten se-Jawa Barat dan Banten dalam membina
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan institusi jasa keuangan lainnya milik Pemerintah
Provinsi, Kota/Kabupaten se-Jawa Barat dan Banten yang sebagian sahamnya dimiliki oleh
BJBR, atau BJBR sama sekali tidak memiliki saham namun diminta untuk membantu
pembinaan BPR.
Pada tanggal 29 Juni 2010, BJBR memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM & LK
untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana atas 2.424.072.500 Saham Seri B dengan
nilai nominal Rp250,- per saham dan harga penawaran Rp600,- per saham. BJBR telah
mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 Juli 2010.
2. Misi
a) Memberikan kontribusi dan berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong laju
perekonomian daerah.
b) Menjadi partner utama pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan.
c) Memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
d) Memberikan manfaat terbaik dan berkelanjutan kepada stakeholders.
e) Meningkatkan inklusi keuangan kepada masyarakat melalui digitalisasi perbankan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Karyawan Bank BJB Syariah Pusat untuk
mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap
keterikatan karyawan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran Kepemimpinan transformasional pada karyawan Bank BJB Syariah Pusat
tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini berdasarkan skor kontinum yang berada pada
kategori kontinum tinggi. Dimensi yang memperoleh skor tertinggi adalah Dimensi
stimulasi intektual Artinya Stimulus pemimpin, Kebebasan mengemukakan ide,
Keterlibatan, Rangsangan kreativitas dan rasionalitas kepada karyawan Bank BJB
Syariah Pusat sudah terlaksana dengan baik. Sedangkan dimensi yang memperoleh
skor terendah adalah perhatian individual. Maka dari itu, perhatian terhadap bawahan
dan pemberian penghargaan untuk karyawan Bank BJB Syariah Pusat perlu
ditingkatkan dan diperbaiki kembali. Terlebih tingkat pemberian penghargaan kepada
karyawan berprestasi dirasa masih belum sesuai dengan harapan yang diharapkan oleh
karyawan Bank BJB Syariah Pusat. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan Kepemimpinan transformasional pada Bank BJB Syariah dalam
kategori tinggi atau dapat dikatakan bahwa keseluruhan budaya organisasi pada Bank
BJB Syariah sudah baik.
2. Gambaran Budaya organisasi pada karyawan Bank BJB Syariah Pusat tergolong
dalam kategori tinggi .Hal ini berdasarkan skor kontinum yang berada pada kategori
kontinum tinggi. Indikator yang memperoleh skor tertinggi adalah Orientasi hasil
Artinya tingkat perusahaan fokus untuk mencapai target pekerjaan dan tingkat
kecepatan perusahaan untuk mencapai target pekerjaan sudah terlaksana dengan baik.
Sedangkan indikator yang memperoleh skor terendah adalah Stabilitas tingkat
konsistensi perusahaan dalam menjalankan aturannya dan tingkat kestabilan
perusahaan untuk mempertahankan pencapaian yang sudah didapat yang berkaitan
dengan aktivitas kerja, perlu ditingkatkan dan diperbaiki kembali.
3. Gambaran keterikatan karyawan Bank BJB Syariah Pusat berada pada kategori
tinggi. Hal ini berdasarkan skor kontinum yang berada pada kategori kontinum tinggi.
Dimensi yang memperoleh skor tertinggi adalah dedication atau dedikasi. Artinya
keterikatan yang kuat terhadap pekerjaan, antusias, kebanggaan dalam bekerja,
menyukai tantangan dan tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan Bank BJB
Syariah Pusat sudah baik. Sedangkan dimensi yang memperoleh skor terendah adalah
vigor. Artinya energi tinggi, kemauan bekerja, tidak mudah lelah dan mampu
menghadapi kesulitan karyawan Bank BJB Syariah Pusat untuk tetap bertahan harus
lebih diperhatikan dan diperbaiki namun tetap pada kategori tinggi/ baik. Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan keterikatan karyawan
pada Bank BJB Syariah termasuk dalam kategori tinggi atau dapat dikatakan bahwa
keseluruhan keterikatan karyawan pada Bank BJB Syariah sudah baik