Anda di halaman 1dari 4

30.

Sabilla Tri Astuti XII AKL 1

LAPORAN EVALUASI USAHA KOPI JANJI JIWA


PENDAHULUAN
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.
Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah
dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha
yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan
pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur
sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi
ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis.
Berikut ini adalah adalah laporan evaluasi usaha kopi janji jiwa di salah satu gerai dengan
memperhatikan hal-hal apa saja yang perlu di evaluasi. Laporan ini disusun berdasarkan
referensi referensi yang tersedia.

EVALUASI USAHA
Salah satu bisnis kuliner yang sedang merajalela adalah bisnis minumanyang mengalami
kemajuan yang sangat pesat, terlihat dari menjamurnya bisnis-bisnis minuman yang ada di
kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,dan kota besar lainnya. Hal tersebut juga
terjadi di Kota Bekasi, bisnis minuman seakan menjadi tujuan para pemilik modal untuk
memiliki usaha minuman dengan berbahan baku kopi, teh, maupun susu yang mana sekarang
sedang digandrungi oleh banyak orang.
Salah satunya adalah bisnis di industri coffee shop, yang mana merupakan salah satu
industri yang ada di Indonesia dan usaha ini cukup diminati oleh para pelaku bisnis usaha
termasuk di Kota Bekasi. Persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha mendorong para pelaku
usaha untuk senantiasa melakukan inovasi, efisiensi, dan efektivitas terhadap usaha nya. Pelaku
usaha yang tidak mampu memenuhi ekspektasi konsumen akan tersingkir oleh para
pesaingnya. Dalam hal ini pelaku usaha dituntut untuk tidak hanya mampu menghasilkan
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen, namun juga harus memiliki
kemampuan dalam melakukan kegiatan usaha dan pemasaran yang baik.
Berikut adalah Data Penjualan Kopi Janji Jiwa Pondok Ungu Permai Bekasi
Periode Jumlah Gelas Terjual
15 Januari 2020 – 14 Februari 2020 9.372 Gelas
15 Februari 2020 – 14 Maret 2020 5.479 Gelas

Data diatas menunjukkan data penjualan dari Kopi Janji Jiwa Pondok Ungu Permai Bekasi pada
periode 15 Januari sampai dengan 14 Maret 2020. Terlihat pada periode 15 Januari sampai 14
Februari 2020 penjualan berada di angka 9.372 gelas, namun pada periode 15 Februari sampai
14 Maret 2020 penjualan menurun di angka 5.479 gelas.
Menurunnya jumlah gelas yang terjual pada periode tersebut tentunya menjadi tantangan
tersendiri yang harus dilalui Kopi Janji Jiwa Pondok Ungu Permai Bekasi. Perusahaan harus
secara tepat merancang strategi pemasaran yang akan dijalani untuk mensiasati agar
penurunan jumlah gelas terjual tidak lagi terjadi sehingga bisa konsisten atau bahkan semakin
membaik. Strategi pemasaran yang tepat akan menjadi sangat penting bagi pelaku usaha agar
30. Sabilla Tri Astuti XII AKL 1

tetap bisa bersaing dan menjadi pilihan bagi konsumen. Perumusan dan penerapan strategi
pemasaran tidak hanya ditujukan bagi usaha berskala besar, namun juga pada usaha skala
mikro pun sebenarnya sangat membutuhkan adanya formulasi strategi pemasaran agar mampu
bersaing dipasaran dan senantiasa berkembang.
Namun hal ini masih jarang ditemui dikarenakan berbagai alasan, seperti anggapan
konsumen akan datang sendiri bila produk yang diproduksi berkualitas atau menganggap
kegiatan pemasaran seperti promosi hanya akan menambah biaya produksi. Setiap sektor
usaha harus mampu menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan perusahaan sehingga
usaha yang dijalankan dapat berkembang dengan baik, serta mampu bertahan ditengah
persaingan yang semakin ketat, begitu pula dengan usaha pada sektor kuliner, perusahaan yang
bergerak pada sektor usaha kuliner harus merumuskan strategi pemasaran dengan tepat
sehingga tidak kalah bersaing dalam menarik konsumen.
Kopi Janji Jiwa berhasil membuka total 700 gerai pada tahun 2019 sejak pertama kali didirikan
pada tahun 2018. Dengan brand Janji Jiwa yang semakin besar, saat ini rata-rata penjualan di
setiap gerai sekitar 6.000 hingga 7.000 gelas per bulan atau secara keseluruhan mencapai 5 juta
gelas per bulan. Angka ini melonjak pesat dibandingkan saat pertama kali Janji Jiwa membuka
gerai di ITC Kuningan pada pertengahan 2018, dengan rata-rata penjualan 600 gelas perbulan
(sumber:entrepreneur.bisnis.com).
Berdasarkan perkembangan tersebut Kopi Janji Jiwa mematok target optimistik di tahun depan,
yakni 1.000 outlet Janji Jiwa. Bahkan, di 2020 juga, Janji Jiwa telah berencana melakukan
ekspansi ke pasar mancanegara, terutama Asia Tenggara.
Guna mencapai target tersebut, sejumlah upaya dilakukan Janji Jiwa. Antara lain, dengan
menghadirkan gerai Janji Jiwa X, yang kini berjumlah 8 gerai. Untuk Janji Jiwa X memang tidak
diwaralabakan, karena konsepnya yang memang bukan Grab to Go, melainkan kedai kopi yang
nyaman dengan berbagai fasilitas, yang notabene investasinya cukup besar. Janji Jiwa X
diharapkan dapat memperkuat merek dan reputasi Janji Jiwa.
Selain itu, Janji Jiwa juga menghadirkan konsep baru, Jiwa Toast. Jiwa Toast memberikan
inspirasi gaya baru dalam menikmati toast bread dengan berbagai varian rasa. Seperti Kopi Janji
Jiwa, Jiwa Toast juga dipersiapkan dengan berbagai bahan dasar berkualitas terbaik secara fresh
oleh juru masak yang sudah berpengalaman. Dengan hadirnya Jiwa Toast, cita rasa dari Kopi
Janji Jiwa akan semakin lengkap. Untuk gerai Jiwa Toast, Janji Jiwa menargetkan 170 outlet
pada masa mendatang. Sampai saat ini, Jiwa Toast sudah memiliki lebih dari 30 gerai
Strategi lain yang dilancarkan Janji Jiwa adalah menggelar berbagai kampanye digital melalui
instagram serta melibatkan KOL (Key Opinion Leader) dan influencer.

KESIMPULAN
1. Posisi keseluruhan usaha
Bisnis rintisan kopi lokal menjamur dalam beberapa tahun belakangan; Janji Jiwa dari
perusahaan Jiwa Group jadi salah satu pemain yang hadir di pasar sejak 2 tahun lalu
dengan mengusung konsep kedai kopi grab and go. Kopi Janji Jiwa merintis usaha dengan
modal awal Rp70 juta; dengan outlet pertama di ITC Kuningan.

2. Apakah ada kemajuan atau kemunduran usaha


30. Sabilla Tri Astuti XII AKL 1

Kopi Janji Jiwa berhasil membuka total 700 gerai pada tahun 2019 sejak pertama kali
didirikan pada tahun 2018. Dengan brand Janji Jiwa yang semakin besar, saat ini rata-rata
penjualan di setiap gerai sekitar 6.000 hingga 7.000 gelas per bulan atau secara
keseluruhan mencapai 5 juta gelas per bulan. Angka ini melonjak pesat dibandingkan saat
pertama kali Janji Jiwa membuka gerai di ITC Kuningan pada pertengahan 2018, dengan
rata-rata penjualan 600 gelas perbulan
Berdasarkan data penjualan dari Kopi Janji Jiwa Pondok Ungu Permai Bekasi pada periode
15 Januari sampai dengan 14 Maret 2020. Terlihat pada periode 15 Januari sampai 14
Februari 2020 penjualan berada di angka 9.372 gelas, namun pada periode 15 Februari
sampai 14 Maret 2020 penjualan menurun di angka 5.479 gelas.
Menurunnya jumlah gelas yang terjual pada periode tersebut tentunya menjadi tantangan
tersendiri yang harus dilalui Kopi Janji Jiwa Pondok Ungu Permai Bekasi.

3. Lakukan-langkah perbaikan atau pengembangan


Strategi pemasaran yang tepat akan menjadi sangat penting bagi pelaku usaha agar tetap
bisa bersaing dan menjadi pilihan bagi konsumen. Perumusan dan penerapan strategi
pemasaran tidak hanya ditujukan bagi usaha berskala besar, namun juga pada usaha skala
mikro pun sebenarnya sangat membutuhkan adanya formulasi strategi pemasaran agar
mampu bersaing dipasaran dan senantiasa berkembang.

4. Pikirkan target usaha anda selanjutnya


Kopi Janji Jiwa mematok target optimistik di tahun depan, yakni 1.000 outlet Janji Jiwa.
Bahkan, di 2020 juga, Janji Jiwa telah berencana melakukan ekspansi ke pasar
mancanegara, terutama Asia Tenggara.
Guna mencapai target tersebut, sejumlah upaya dilakukan Janji Jiwa. Antara lain, dengan
menghadirkan gerai Janji Jiwa X, yang kini berjumlah 8 gerai. Untuk Janji Jiwa X memang
tidak diwaralabakan, karena konsepnya yang memang bukan Grab to Go, melainkan kedai
kopi yang nyaman dengan berbagai fasilitas, yang notabene investasinya cukup besar. Janji
Jiwa X diharapkan dapat memperkuat merek dan reputasi Janji Jiwa.
Selain itu, Janji Jiwa juga menghadirkan konsep baru, Jiwa Toast. Jiwa Toast memberikan
inspirasi gaya baru dalam menikmati toast bread dengan berbagai varian rasa. Seperti Kopi
Janji Jiwa, Jiwa Toast juga dipersiapkan dengan berbagai bahan dasar berkualitas terbaik
secara fresh oleh juru masak yang sudah berpengalaman. Dengan hadirnya Jiwa Toast, cita
rasa dari Kopi Janji Jiwa akan semakin lengkap. Untuk gerai Jiwa Toast, Janji Jiwa
menargetkan 170 outlet pada masa mendatang. Sampai saat ini, Jiwa Toast sudah memiliki
lebih dari 30 gerai
Strategi lain yang dilancarkan Janji Jiwa adalah menggelar berbagai kampanye digital
melalui instagram serta melibatkan KOL (Key Opinion Leader) dan influencer.

DAFTAR PUSTAKA
https://adiantotanjung.blogspot.com/2018/08/makalah-kewirausahaan-evaluasi-dan.html?
m=1
http://repository.stei.ac.id
30. Sabilla Tri Astuti XII AKL 1

https://mix.co.id/marcomm/brand-insight/marketing-strategy/tembus-700-gerai-dalam-
setahun-janji-jiwa-siap-ekspansi-ke-mancanegara/

Anda mungkin juga menyukai