Anda di halaman 1dari 74

PROSEDUR PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN (PBB) di bank bjb KCP CITEUREUP CIMAHI

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Pelaksanaan : 14 Juli 2014 s/d 29 Agustus 2014

Oleh :
Rani Retnowati
NIM: 125121028

Program Studi Keuangan dan Perbankan


Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bandung
2014

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


2

PROSEDUR PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN


BANGUNAN (PBB) di bank bjb KCP CITEUREUP CIMAHI

Oleh:
Rani Retnowati
NIM : 125121028

Program Studi Keuangan dan Perbankan


Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Bandung

Laporan Praktik kerja lapangan ini telah diterima, disetujui, dan disahkan menjadi
syarat menyelesaikan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan

Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II

(Deska Yuda Amelia) (Destian Arshad D.T. Drs.,M.Si)


Jabatan : Supervisor NIP:196212131989031003

Mengetahui.
Ketua Jurusan Akuntansi

(Dadang Hermawan, SE.,M.Si)


NIP: 195908041988121001
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
4

PROSEDUR PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN


BANGUNAN (PBB) di bank bjb KCP CITEUREUP CIMAHI

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan Praktik


Kerja Lapangan ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada
pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya

Materi dalam laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak/belum pernah


disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/Tugas Akhir/Laporan Kerja
Praktik Lapangan lain kecuali saya menyatakan dengan jelas bahwa saya
menggunakannya.

Saya memahami bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan yang saya kumpulkan
ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagrarisma.

Bandung, 3 Oktober 2014.

Yang menyatakan,

Rani Retnowati
NIM: 125121028

Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II

(Deska Yuda Amelia) (Destian Arshad D.T. Drs.,M.Si)


Jabatan : Supervisor NIP:196212131989031003

LEMBAR PERSEMBAHAN
5

LAPORAN INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA:

ORANG TUA SAYA, MAMA DAN BAPAK


ATAS KESABARAN DAN KASIH SAYANG
SERTA DOA YANG TAK TERHINGGA BANYAKNYA

KELUARGA SAYA ADIK DAN KAKAK


ATAS DUKUNGANNYA DAN DOA

ORANG YANG SELALU ADA


ATAS DOA, KASIH SAYANG DAN MASUKAN
YANG MEMBUAT SEMANGAT DAN KEBAHAGIAAN
6

ABSTRAK

Perbankan saat ini tidak hanya sebagai perantara unit surplus dengan unit defisit
saja, namun saat ini bank memiliki produk jasa lainnya yaitu pelayanan jasa
payment point. Jasa payment point atau pembayaran pembayaran melalui bank
saat ini bukan saja instansi pemerintah saja yang menunjuk bank sebagai perantara
namun juga instansi swasta. Payment point yang penulis bahas disini adalah
pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB). Sistem pembayaran PBB saat ini
telah mengalami perkembangan dikarenakan saat ini PBB dipungut dan dikelola
oleh pemerintah daerah. Dalam pelaksanaan pembayaran PBB wajib pajak hanya
menyerahkan SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) nya kepada bank
pembangunan daerah yang khusus untuk wilayah Jawa Barat dan Banten bank
yang ditunjuk adalah bank bjb. Bank bjb akan memberikan STTS (Surat Tanda
Terima Setoran) kepada wajib pajak sebagai tanda bukti. Namun dalam
pelaksanaannya hal tersebut tidak selamanya sama. Maka dari itu dalam hal ini
penulis menganalisis bagaimana terjadinya proses transaksi pembayaran PBB di
lapangan.

Analisis yang dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada teller yang
bersangkutan. Diketahui bahwa hal yang tidak sama tersebut adalah dikarenaka
sistem yang ada menjadi offline. Sistem offline yang terjadi dikarenakan terlalu
banyaknya wajib pajak yang membayar PBB pada hari yang sama. Maka dapat
disimpulkan bahwa proses pelayanan pembayaran pajak bumi dan bangunan di
tempat penulis melakukan kerja Praktik yaitu bank bjb KCP Citeureup Cimahi
adalah karena terjadinya offline.

Kata kunci : payment point, offline, SPPT, STTS


7

ABSTRACT

The current banking not only as an intermediary with the surplus units unit deficit,
but now the bank has another service product services payment point. Services
payment point or payments through the bank is currently not just government
agencies that appoint the bank as an intermediary but also instances of private.
Payment points the author discussed here is the payment of taxes of Earth and
building (PBB). The current payment system has experienced growth due to the
current United Nations imposed and maintained by local governments. In the
implementation of the U.N. payments taxpayers only submit SPPT (Tax Notice
Indebted) to regional development banks that are specific to the area of West Java
and Banten was appointed bank bank bjb. The Bank will grant bjb STTS (Deposit
Receipt Letter) to the taxpayer as a proof. However in practice it is not always the
same. Therefore in this case the authors analyze how the process of the United
Nations in the field of the payment transaction.

The analysis conducted with observation and interview to the teller in question.
Note that these are not the same thing is dikarenaka the existing system into
offline. Offline system that occurs due to too many taxpayers who pay the United
Nations on the same day. Then it can be concluded that the process of tax payment
Ministry of Earth and building in the place the author doing practical work,
namely bank bjb KCP Citeureup Cimahi is due to offline.

Key words : payment point, offline, SPPT, STTS


8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena Rahmat-

Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Kerja Praktik yang berjudul

PROSEDUR PELAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN (PBB) di bank bjb KCP CITEUREUP CIMAHI dengan baik.

Shalawat serta salam tak lupa penulis berikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Laporan Kerja Praktik ini penulis buat untuk mempelajari dan memahami secara

nyata Kerja Praktik di Lapangan dalam kegiatan Perbankan. Selain itu penulis

melakukan Kerja Praktik ini bertujuan untuk memenuhi penilaian tugas Laporan

Kerja Praktik di semester kelima ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan

kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Kerja Praktik ini.

Kepada:

1. Kedua Orang Tua Penulis


2. Dosen Pembimbing : Destian Arshad D.T. Drs.M,Si.
3. Pembimbing Kerja Praktik: Deska Yuda Amelia (Supervisor bank bjb

KCP Citeureup)
4. Ketua Jurusan Akuntansi: Dadang Hermawan, SE.,M.Si
5. Pimpinan dan Staf bank bjb KCP Citeureup.

Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis mengakui bahwa

laporan ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu Penulis mohon kritik dan saran

yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan tulisan Penulis kedepan

Bandung, Oktober 2014


9

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
10

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN PENULIS............................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................iv
ABSTRAK..........................................................................................................v
ABSTRACT .........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................1
I.2 Tujuan Penulisan Laporan..................................................................3
I.3 Manfaat Penulisan Laporan...............................................................4
I.4 Waktu dan Tempat Kegiatan Kerja Praktik........................................4
I.5 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik...........................................................5

BAB II TINJAUAN UMUM


II.1 Sejarah Singkat bank bjb..................................................................17
II.2 Visi dan Misi bank bjb .....................................................................20
II.3 Budaya Perusahaan ..........................................................................20
II.4 Nilai Perusahaan ..............................................................................21
II.5 Kegiatan dan Produk bank bjb .........................................................25
II.6 Struktur Organisasi bank bjb KCP Citeureup ..................................36
II.7 Posisi Sumber Daya Manusia ..........................................................43
II.8 Peranan bank bjb Dalam Pembayaran PBB ....................................44
II.9 Mekanisme Pelayanan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan
di bank bjb KCP Citeureup...............................................................44

BAB III HASIL PELAKSANAAN


III.1 Tinjauan Masalah............................................................................48
III.2 Prosedur Pelayanan Pembayaran PBB............................................45
III.3 Hasil Temuan di Lapangan..............................................................52

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN


IV.1 Simpulan..........................................................................................58
IV.2 Saran................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo bank Jabar-Banten........ 20


12

Gambar 2.2 Logo bank bjb.... 20

Gambar 2.3 Struktur Organisasi bank bjb KCP Citeureup... 37

Gambar 2.4 Proses Pembayaran PBB... 47

Gambar 4.1 Flowchart prosedur pelayanan pemabayaran PBB di

bank bjb KCP Citeureup Cimahi........................................................59


13

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan PKL............ 5

Tabel 2.1 Budaya Perusahaan....... 21

Tabel 2.2 Nilai Perusahaan....... 22


14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Kota Cimahi

Lampiran 2 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Kabupaten

Bandung Barat

Lampiran 3 Surat Tanda Terima Setoran (STTS)

Lampiran 4 Surat Keterangan Penerimaan PKL

Lampiran 5 Surat Keterangan dan Penilaian PKL

Lampiran 6 Daftar Absen Kerja Praktik Lapangan

Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 8 Daftar Kehadiran Bimbingan

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Perbankan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup

pesat. Perkembangan tersebut dikarenakan berkembangnya Teknologi dan Ilmu

Pengetahuan yang membuat bank lebih dikenal oleh masyarakat luas. Mulai dari

pelayanan yang menjadi lebih baik, sampai dengan kemudahan-kemudahan

lainnya yang menjadikan bank menjadi industri yang sangat maju di Indonesia

saat ini.

Namun bank juga tidak melupakan tugas pokoknya yang telah diatur oleh

Undang Undang Perbankan. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, Bank


2

adalah Lembaga Keuangan bank yang menghimpun dana dari masyarakat berupa

simpanan (giro, tabungan, dan deposito) dan menyalurkannya melalui kredit untuk

menciptakan taraf hidup rakyat banyak.

Selain sebagai perantara antara unit surplus dana (giran,deposan) dengan

unit defisit dana (debitur), bank juga melakukan suatu kegiatan lainnya yaitu

dalam pelayanan/jasa. Bank saat ini banyak ditunjuk oleh instansi swasta atau

pemerintah dalam menghimpun dana berupa payment point seperti salah satunya

adalah pajak.

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat. (UU No.28 Tahun 2007).

Saat ini pembayaran pajak telah mengalami perubahan, mulai dari

persyaratan yang dipermudah, juga dalam tata cara pembayarannya. Pembayaran

pajak dapat dilakukan di bank yang ditunjuk, seperti dalam pembayaran Pajak

Bumi dan Bangunan untuk daerah Jawa Barat dan Banten yang dalam

pelaksanaan pembayarannya dapat dilakukan di bank bjb mana saja.

Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan saat ini adalah sebagai pajak asli

daerah yang hasilnya akan masuk dan dikelola oleh pemerintah daerah sesuai

Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

(PDRD). Maka dari itu bank yang ditunjuk adalah bank pembangunan daerah.

Demi menciptakan kemakmuran bagi rakyat, pemerintah memungut pajak

dari rakyatnya. Pajak sangat berpengaruh dalam pertumbuhan perekonomian


3

Indonesia namun adapula kendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam

melaksanakan tugas tersebut sebaik baiknya. Kendala tersebut berasal dari faktor

pemerintah, faktor dari masyarakat maupun faktor pendukung seperti bank yang

ditunjuk dalam pelaksanaan sistem pembayaran pajak.

Kendala yang dihadapi adalah dalam perhitungan pembayaran Pajak serta

sistem pembayarannya. Apabila pajak yang dipungut khususnya Pajak Bumi dan

Bangunan yang sekarang menjadi pajak daerah terlalu besar maka akan

memberatkan masyarakat, namun apabila pajak yang dibebankan itu terlalu kecil

maka kontribusi yang masuk kepada kas daerah akan sedikit pula sehingga

pertumbuhan perekonomian terhambat. Selain itu sistem pembayaran pajak yang

mengalami perubahan tahun ke tahun membuat sistem yang ada mengalami

perubahan juga, sehingga masyarakat serta pemerintah daerah mengalami

kesulitan. Selain itu kurangnya publikasi kepada masyarakat juga sehingga

masyarakat membayar pajak tidak tepat waktu.

Selain kendala tersebut ada hal lainnya yang dihadapi yaitu bagi Bank.

Dalam hal ini apa saja yang harus dilakukan Bank dalam menangani pembayaran

Pajak khususnya PBB sedangkan bank juga memiliki tugasnya yang lain yaitu

dalam melayani nasabahnya. Selain itu penulis melakukan Kerja Praktik di bagian

Teller di bank bjb KCP Citeureup dan ditempat penulis melakukan Kerja Praktik,

penulis melihat langsung banyaknya masyarakat yang melakukan pembayaran

Pajak Bumi dan Bangunan. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis dalam

pembuatan laporan Praktik kerja dengan judul Prosedur Pelayanan


4

Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di PT. Bank BJB KCP

Citeureup Cimahi.

I.2 Tujuan Penulisan Laporan

Adapun tujuan penulis dalam mengkaji masalah yang dihadapi

sehubungan dengan pelayanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB):

1. Untuk mengetahui prosedur pelayanan pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) melalui bank bjb KCP Citeureup Cimahi.


2. Untuk mengetahui persyaratan apa saja yang dibutuhkan Wajib Pajak dalam

pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).


3. Untuk mengetahui kendala bank bjb KCP Citeureup Cimahi dalam melayani

pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

I.3 Manfaat Penulisan Laporan

Laporan yang dibuat penulis, tentu saja memiliki kegunaan atau manfaat

bagi perkembangan ilmu pengetahuan, baik bagi masyarakat, tempat kerja Praktik

dan bagi penulis sendiri. Berikut beberapa kegunaan yang dapat penulis

gambarkan:

1) Bagi Perusahaan atau Instansi


Sebagai bahan masukan untuk perusahaan/instansi dalam pelaksanaan

pelayanan pembayaran PBB.


2) Bagi Peserta Kerja Praktik
a. Sebagai bahan pengetahuan dalam prosedur pelayanan pembayaran

PBB di bank bjb KCP Citeureup Cimahi.


b. Sebagai bahan pengetahuan dalam prosedur wajib pajak saat membayar

PBB di bank bjb


5

c. Sebagai pengetahuan apa saja kendala yang dihadapi bank bjb KCP

Citeureup Cimahi dalam melakukan pelayanan pembayaran PBB.


3) Bagi Masyarakat
a. Sebagai bahan acuan agar tepat waktu dalam membayar PBB.

b. Sebagai bahan pengetahuan dalam prosedur pelayanan pembayaran

PBB di bank bjb KCP Citeureup.

I.4 Waktu dan Tempat Kegiatan Kerja Praktik

Penulis melakukan kegiatan Kerja Praktik terhitung sejak tanggal 14 Juli

2014 hingga tanggal 29 Agustus 2014. Penulis ditempatkan dibagian teller (kasir)

yang khusus membantu dalam pelayanan pembayaran PBB di bank bjb Kantor

Cabang Pembantu (KCP) Citereup Cimahi. Jl.Encep Kartawiria No.143 C

RT04/08 Kel.Citeureup Kec.Cimahi Utara Kota Cimahi.

I.5 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik

Adapaun rincian penulis dalam melaksanakan Kerja Praktik, berikut

beberapa gambaran yang dapat penulis uraikan:

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik

tanggal Uraian waktu Uraian Kegiatan Secara Rinci


14-07- 08.00-12.00 1. Pemeriksaan form pembukaan rekening,
14 2. Mencap sesuai dengan aslinya foto ktp
nasabah,
3. Menyusun data nasabah pertanggal
pembuatan.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-16.00 1. Memisahkan uang lusuh dan uang yang
masih layak,
2. Memban uang.
15-07- 08.00-10.00 1. Menyortir uang lusuh dan layak.
14 10.00-12.00 1. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
6

oleh Teller,
2. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.

14.00-16.00 1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
3. Merekap transaksi teller perhari
4. Memisahkan slip setoran dan slip tarikan.
16-07- 08.00-10.00 1. Menyortir uang untuk atm.
14 10.00-12.00 1. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
2. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.

14.00-16.00 1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank,
3. Merekap transaksi teller perhari,
4. Memisahkan slip setoran dan slip tarikan,
5. Menyusun data nasabah perhari.
17-07- 08.00-10.00 1. Menyusun data nasabah pertanggal
14 pembuatan rekening.
10.00-12.00 1. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
2. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.

14.00-16.00 1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


7

KPP sesuai daerah domisili,


2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
18-07- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
21-07- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
22-07- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
8

14 2. Memberikan kembalian dan memastikan


pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
23-07- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
25-07- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
9

Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
01-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
04-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
10

5. Memberikan bukti lembar pertama kepada


WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.

14.00-16.00 1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
05-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
06-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
11

13.00-14.00 kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00 KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
07-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
08-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
12

2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti


bank.
11-08-14 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

2. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
3. bukti lembar ketiga untuk bukti bank.
12-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.
1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk
KPP sesuai daerah domisili,
14.00-16.00 2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
14-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
13

yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh


Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.

14.00-16.00 1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
15-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
18-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
14

oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00 kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00 KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
19-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
15

20-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,


14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
21-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
22-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
16

yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh


Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.

14.00-16.00 1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
25-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00 KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
26-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
17

oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.

14.00-16.00 1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
28-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00
1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00
kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00
KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.
29-08- 08.00-12.00 1. Menagihkan Pajak terhutang WP,
14 2. Memberikan kembalian dan memastikan
pembayaran PBB lunas,
3. Mengambilkan bukti cetak pembayaran PBB
yang sebelumnya telah ditransaksikan oleh
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
18

12.00-13.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar


13.00-14.00 kedua dan ketiga.

1. Menyimpan bukti lembar kedua yaitu untuk


14.00-16.00 KPP sesuai daerah domisili,
2. Menyimpan bukti lembar ketiga untuk bukti
bank.

BAB II

TINJAUAN UMUM

II.1 Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

II.1.1 Sejarah Pendirian 1961

Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan

perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu

perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi

yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya

perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari

Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat

dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184

tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi

Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank

Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas

Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00.


18

II.1.2 Perubahan Badan usaha 1978

Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan

Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor

11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya

Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di

bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat

nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya

Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat.

II.1.3 Peningkatan Aktivitas 1992

Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi

Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta

berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan "Bank Jabar"

dengan logo baru.

II.1.4 Perubahan Bentuk Hukum 1998

Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka

berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8

April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank

Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
19

II.1.5 Perluasan Bentuk Usaha - Dual Banking System 2000

Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan

perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia

No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank

Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang

menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan

sistem konvensional dan dengan sistem syariah.

II.1.6 Perubahan Nama dan Call Name Perseroan 2007

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai

dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007

tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor

1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan

berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan

sebutan (call name) Bank Jabar Banten.

II.1.7 Perubahan Logo & Call Name Perseroan 2010

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS- LB)

PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April

2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni

2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor
20

1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah

menjadi bank bjb.

Gambar 2.1 logo bank jabar banten


Sumber : www.google.com

Gambar 2.2 logo bank bjb


Sumber : www.bankbjb.com

II.2 Visi dan Misi bank bjb

II.2.1 Visi bank bjb

a. Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.


II.2.2 Misi dan Fungsi bank bjb
a. Penggerak dan pendorong laju perekonomian di daerah,
b. Melaksanakan penyimpanan uang daerah,
c. Salah satu pendapatan asli daerah.

II.3 Budaya Perusahaan


Bank bjb memiliki budaya perusahaan yang dinamakan GO SPIRIT.

Berikut adalah nilai dari budaya perusahaan:


Tabel 2.1 budaya perusahaan
sumber : www.bankbjb.com
21

Corporate Values Perilaku Utama


1. Services 1. Ramah, tulus, kekeluargaan
Exelence 2. Selalu memberikan pelayanan prima
2. Profesionalism 3. Cepat, tepat, akurat
4. Kompeten dan bertanggung jawab
5. Memahami dan melaksanakan ketentuan perusahaan
3. Integrity 6. Konsisten, disiplin dan penuh semangat
7. Menjaga citra bank melalui prilaku terpuji dan menjunjung
tinggi etika
4. Respect 8. Fokus pada nasabah
9. Peduli pada lingkungan
5. Intelligence 10. Selalu memberikan solusi yang terbaik
11. Berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri
12. Menyukai perubahan yang positif
6. Trust 13. Menumbuhkan transparansi, kebersamaan dan kerjasama
yang sehat
14. Menjaga rahasia bank dan perusahaan

II.4 Nilai Perusahaan

Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi bank bjb menjadi 10

bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, bank bjb telah melakukan

beberapa perubahan, salah satunya perubahan budaya perusahaan. Budaya

perusahaan tersebut mencerminkan semangat bank bjb dalam menghadapi

persaingan perbankan yang semakin ketat dan dinamis. Nilai-nilai budaya

perusahaan (corporate values) yang telah dirumuskan yaitu GO SPIRIT yang

merupakan perwujudan dari Service Excellence, Professionalism, Integrity,

Respect, Intelligence, Trust yang dijabarkan dalam 14 perilaku utama.

Table 2.2 nilai perusahaan


Sumber : www.bankbjb.com
22

Perilaku Utama Penjelasan


1. Ramah, tulus, Merupakan ciri khas bank bjb dalam berkomunikasi dengan
kekeluargaan pihak lain, baik dengan nasabah, shareholder, masyarakat
maupun antar pegawai. Seluruh jajaran organisasi
berkomunikasi secara ramah dan santun, membantu dengan
tulus dan ikhlas, serta menjalin hubungan dengan baik dan
kekeluargaan.
2. Selalu Senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik kepada
memberikan nasabah dengan cara memahami dan menerapkan standar
pelayanan prima pelayanan bank bjb dengan baik dalam setiap aktivitas
operasional.
3. Cepat, tepat, Sebagai bankir yang professional, setiap pekerjaan
akurat dilakukan dengan cepat sesuai dengan time schedule,
menggunakan cara/metode yang tepat sesuai dengan tujuan
dan peruntukannya, serta meminimalisir tingkat kesalahan
baik dalam proses pekerjaan maupun hasil pekerjaan
melalui ketelitian.
4. Kompeten dan Setiap pekerjaan,baik itu pekerjaan besar ataupun kecil, sulit
bertanggung jawab ataupun mudah, selalu dikerjakan dengan memanfaatkan
kompetensi yang ada di dalam diri masing-masing secara
optimal dan dengan penuh rasa tanggung jawab.
5. Memahami dan Memahami dan melaksanakan seluruh pedoman dan
melaksanakan ketentuan yang berlaku dengan baik sehingga setiap
ketentuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan tidak
perusahaan melanggar peraturan.
6. Konsisten, Selalu bekerja dengan disiplin, konsisten dalam
disiplin dan penuh melaksanakan setiap ketentuan bank dan penuh semangat
semangat dalam menghadapi tantangan.
7. Menjaga citra Setiap pegawai berperilaku terpuji, tidak melanggar norma
Bank melalui dan ketentuan yang berlaku dan menjunjung tinggi kode
perilaku terpuji dan etik perbankan.
menjunjung tinggi
etika
8. Fokus pada Menghormati dan perhatian kepada nasabah, senantiasa
nasabah menjadikan nasabah sebagai mitra utama yang perlu
diberikan layanan prima dan membantu memberikan solusi
kepada nasabah.
9. Peduli pada Memberikan kontribusi positif kepada lingkungan baik
lingkungan kepada masyarakat maupun kepada lingkungan hidup.
Setiap pegawai memberikan perhatian terhadap masalah
yang terjadi di lingkungan dan memberikan kontribusi
23

positif dengan cara membantu memecahkan masalah.


10. Selalu Senantiasa bekerja dan berpikir untuk memecahkan masalah
memberikan solusi menggunakan akal pikiran yang sehat sehingga diperoleh
yang terbaik solusi terbaik.
11. Berkeinginan Selalu berusaha memperluas wawasan, pengetahuan dan
kuat untuk keterampilan kerja sebagai kontribusi terbaik demi
mengembankan kemajuan bank bjb
diri.
12. Menyukai Selalu bersifat terbuka terhadap perubahan yang muncul dan
perubahan yang berpikiran positif (positif thinking)
positif
13. Menumbuhkan Senantiasa jujur, saling percaya, saling mendukung dan
Transparansi, membangun kerjasama tim yang kuat dan sehat.
Kebersamaan dan
Kerjasama yang
sehat
14. Menjaga Memahami dan melaksanakan semua ketentuan yang
rahasia bank dan berkaitan dengan rahasia bank, rahasia perusahaan dan
perusahaan rahasia jabatan.

Adapun panduan untuk pelaksanaan budaya perusahaan ini telah tersusun

dalam Pedoman Budaya Perusahaan bank bjb.

Bank bjb telah melakukan beberapa langkah sebagai upaya

sosialisasi corporate values yang berada di bawah koordinasi Divisi Change

Management Office. Proses sosialisasi tersebut dibantu pula oleh Change

Leaders dan Change Agents yang telah ditunjuk di seluruh unit kerja untuk dapat

mensosialisasikan perubahan budaya kepada unit kerjanya masing-masing.

Program-program yang telah dilaksanakan oleh Divisi Change Management

Office antara lain:

a. Pembentukan tim internalisasi budaya yang terdiri dari change sponsors,

change leaders,change agents, dan change targets, serta Divisi Change


24

Management Office sebagai divisi yang bertanggung jawab dalam proses

internalisasi budaya secara keseluruhan.


b. Training dan sosialisasi kepada Change Leaders & Change Agents (Batch

I,II, dan III),


c. Pencetakan media sosialisasi berupa X banner, sign wall, buku saku, buku

pedoman, PIN, dan Kartu Hologram.


d. Program pembahasan ketentuan perusahaan (termasuk tentang budaya

perusahaan) di seluruh unit kerja secara periodic (minimal 1 bulan sekali).


e. Survey budaya perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat

pengetahuan, pemahaman, persepsi kepentingan, dan keyakinan para

pegawai terhadap proses transformasi organisasi dan budaya perusahaan.

Agar corporate values tersebut dapat diimplementasikan oleh seluruh

jajaran organisasi bank bjb dalam setiap aktivitas sehari-hari, maka akan

dilakukan upaya internalisasi nilai-nilai budaya melalui program-program budaya

antara lain:

a. Training lanjutan bagi change agents dan change leaders


b. Workshop Cristalizing Concept reformulasi strategi transformasi bank bjb
c. Mendorong setiap unit kerja untuk memiliki program budaya
d. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam HR system

Proses perubahan budaya bukanlah suatu hal yang mudah, namun dengan

adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran organisasi bank bjb terutama top

management, maka bank bjb optimis dapat melakukan transformasi dan mencapai

visi dan misinya.

II.5 Kegiatan dan Produk bank bjb


25

Pada dasarnya perusahan adalah tempat dimana terjadinya kegiatan

proses produksi oleh tenaga kerja yang bertujuan untuk menghasilkan barang

atau jasa untuk dikonsumsi oleh konsumen sesuai kebutuhan.

Dalam hal ini perusahaan tempat kerja Praktik penulis adalah bank.

Kegiatan umum bank yaitu : menghimpun dana dari masyarakat (funding),

menyalurkan dana kepada masyarakat (lending), dan memberikan jasa-jasa

(services). Berikut ini adalah gambaran dari kegiatan yang dilakukan oleh

bank bjb:

II.5.1 Menghimpun Dana dari Masyarakat (Funding)

Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat agar

uang yang beredar di masyarakat tidak berlebih. Maka dari itu bank bjb

memiliki produk dalam melaksanakan kegiatan utamanya tersebut,

diantaranya:

a. bjb Deposito
Suku bunga bjb Deposito yang kompetitif menjadikan investasi

lebih cepat berkembang.


b. bjb Deposito Suka suka
suku bunga bjb deposto yang kompetitif menjadikan investasi

lebih cepat berkembang, serta dapat dicairkan kapan saja tanpa

denda penalty.

c. bjb Giro Perorangan

Produk ini memiliki kelebihan diantaranya :

Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di semua


26

kantor cabang bank bjb, bjb Giro dengan Cek dan

Bilyet Giro, transaksi bisnis Anda menjadi lebih

mudah, Kemudahan bertransaksi melalui ATM,

(khusus rekening bjb Giro perorangan), Tersedia

pilihan rekening gabungan atau joint

account (khusus rekening perorangan).

d. Reksa Dana

Definisi berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal

No. 8 Tahun 1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27: Reksa

Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal yang selanjutnya

diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek oleh

Manajer Investasi.

e. Simpeda

Tabungan BPD seluruh Indonesia dalam mata uang

Rupiah yang diperuntukan bagi nasabah

perorangan / non perorangan dalam kebutuhan

transaksi sehari-hari.

f. TabunganKu
27

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan

dengan persyaratan mudah dan ringan yang

diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di

Indonesia untuk menumbuhkan budaya menabung

serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat

g. bjb Tandamata

Memiliki Keuntungan dan kemudahan salah

satunya: mendapatkan Kartu ATM bank bjb yang

berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit yang

dapat digunakan untuk berbelanja dan pembayaran

lainnya. Bebas biaya transaksi tarik tunai di seluruh

ATM bank bjb, ATM Bersama dan Prima.

h. bjb Tandamata Berjangka

Tabungan dengan setoran wajib bulanan yang

memberikan Anda ekstra perlindungan Asuransi.

i. bjb Tandamata Bisnis

Memiliki Fitur Unggulan diantaranya : Fasilitas

autotransfer dari rekening Tandamata Bisnis dan Giro

Bisnis. Buku Tabungan dilengkapi deskripsi dan

keterangan transaksi yang lebih jelas dan lengkap.


28

j. bjb Tandamata Gold


Hanya dengan setoran awal sebesar Rp 500.000,- Anda telah

memiliki rekening Tabungan bjbTandamata Gold dengan tingkat

suku bunga premium.

k. bjb Tandamata Purnabakti

Tabungan yang diperuntukan bagi nasabah

pensiunan dalam mata uang IDR yang dipergunakan

sebagai media penerimaan untuk pembayaran

pensiunan PT.Taspen.

l. bjb Deposito Korporasi Deposito

adalah simpanan berjangka dalam mata uang

Rupiah yang aman, dengan bunga menarik, dan

beragam keuntungan lainnya.

m. bjb Deposito Korporasi Deposito

adalah simpanan berjangka dalam mata uang Rupiah yang aman,

dengan bunga menarik, dan beragam keuntungan lainnya.

n. bjb Giro Korporasi Giro

Bank bjb memberikan keuntungan dan keleluasaan

kepada pengusaha maupun pribadi dalam melakukan

transaksi bisnis.
29

o. bjb Giro Valas

Tersedia beberapa mata uang : Rupiah, USD, SGD,

CNY, EUR, JPY, AUD.

p. bjb Deposito Valas

Tersedia pilihan penempatan dalam mata uang USD,

SGD, EUR, JPY.

q. bjb Tandamata Dollar

Simpanan dalam mata uang valas yang

tersedia dalam pilihan mata uang : USD dan

SGD.

r. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

II.5.2 Menyalurkan Dana Kepada Masyarakat (Lending).

Demi mewujudkan kesejahteraan rakyat banyak, Bank

memberikan kredit bagi rakyat yang deficit dana.

Berikut ini beberapa produk kredit yang diberikan oleh

bank bjb:

a. bjb Kredit Guna Bhakti


30

bjb Kredit Guna Bhakti adalah Pembiayaan yang

diberikan oleh bank bjb untuk debitur

berpenghasilan tetap yang gajinya disalurkan

melalui bank bjb atau perusahaan tempat debitur

bekerja memiliki perjanjian kerjasama dengan bank

dimana sumber pengembaliannya berasal dari gaji

debitur.

b. bjb KPR

bjb KPR adalah Fasilitas Kredit yang diberikan

bank bjb kepada calon debitur untuk kepemilikan

rumah tinggal berupa rumah tapak atau rumah

susun/apartemen, baik baru maupun bekas.

c. bjb Kredit BPR

Bank Perkreditan Rakyat, baik milik Pemda maupun

swasta, yang memenuhi kriteria bank bjb.

d. bjb Kredit Kopkar

Tujuan Penyaluran pada Koperasi: Dalam rangka

memberdayakan Koperasi serta untuk memajukan

kesejahteraan anggota Koperasi pada umumnya

serta turut membangun tatanan perekonomian


31

Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang maju, adil dan makmur.

e. bjb KKPE

Kredit Ketahanan Pangan dan Energi yang

selanjutnya disebut bjb KKPE adalah kredit investasi

dan/atau modal kerja yang diberikan dalam rangka

mendukung pelaksanaan Program Ketahanan Pangan

dan Program Pengembangan Tanaman Bahan Bahu

Bahan Bakar Nabati.

f. bjb Kredit Mikro Utama

Sasaran bjb Kredit Mikro "Utama" adalah segmen pasar kredit

skala mikro yang masih memiliki potensi untuk dibiayai dengan

kredit, seperti : Perorangan yang memiliki usaha didalam Sektor

Ekonomi produktif. Para pelaku usaha (pedagang) pada lokasi

pasar yang potensial, baik dari sisi usaha, lokasi dan kondisi pasar.

g. bjb Kridamas

Program Kredit Pemberdayaan Masyarakat Koperasi

yang selanjutnya disebut bjb Kridamas adalah :

Suatu bentuk pemberian pinjaman / pembiayaan dari

LPDB-KUMK kepada bank dengan pola executing,


32

untuk dipinjamkan kembali kepada KSP / USP-Kop

guna pemberian pinjaman / pembaiayaan kepada

usaha mikro guna melanjutkan Program P3KUM,

Perkassa, KSP Sektoral dan Kosika Kementrian

Negara Koperasi dan UKM.

h. bjb KUR

bjb KUR adalah Kredit/Pembiayaan yang diberikan

UMKMK di bidang usaha yang produktif untuk tujuan

Modal Kerja dan/atau Investasi.

i. bjb SSRG

Skema Subsidi Resi Gudang yang selanjutnya

disebut bjb SSRG adalah kredit yang mendapatkan

Subsidi Bunga dari Pemerintah dengan jaminan Resi

Gudang yang diberikan oleh Bank kepada Petani,

Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani & Koperasi.

Resi Gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas

barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan

oleh Pengelola Gudang.

j. Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat


33

Kredit Cinta Rakyat adalah Kredit yang diberikan

kepada pelaku usaha perorangan mikro dan kecil

dalam sektor ekonomi produktif yang ada di wilayah

Provinsi Jawa Barat untuk tujuan modal kerja

dan/atau investasi yang mengikuti program dana

bergulir dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

s. bjb Garansi Bank

Warkat yang diterbitkan bank yang mengakibatkan

bank penerbit mempunyai kewajiban membayar

kepada pihak yang menerima garansi apabila pihak

yang dijamin oleh bank cidera janji (wanprestasi).

t. bjb Kredit Investasi Umum

bjb Kredit investasi umum adalah kredit jangka

menengah atau jangka panjang untuk pembelian

barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan

untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi,

modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek yang

sudah ada.

u. bjb Kedit Modal Kerja


34

kredit yang diperlukan untuk membiayai

pengeluaran pengeluaran yang habis dalam satu

siklus usaha dan merupakan kredit jangka pendek

dengan jangka waktu maksimal 1 tahun.

v. bjb Kredit Sindikasi

Untuk menunjang perkembangan usaha dan

kebutuhan financial yang sangat besar, dibutuhkan

lebih dari satu bank atau lembaga keuangan yang

secara bersama sama membantu memenuhi

kebutuhan tersebut. Cukup dengan bank bjb maka

perusahaan akan mendapatkan kepercayaan

memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang

kompetitif serta membantu mengoptimalkan

pinjaman yang anda terima melalui pinjaman

sindikasi.

w. Pemberian Kredit Kepada Perusahaan Pembiayaan

Bank bjb memberikan kredit kepada perusahaan

pembiayaan untuk diteruspinjamkan kepada

konsumennya dengan pola executing. Konsumen

yang dapat diteruspinjamkan adalah yang telah


35

mememuhi kriteria atau syarat minimum yang

ditetapkan oleh perusahaan pembiayaan.

x. bjb Pinjaman Daerah

Pinjaman yang diajukan oleh pemerintah daerah

kepada lembaga keuangan/bank, dimana

keuntungan mengenai persyaratan dan prosedur

pinjaman daerah harus sesuai dengan Undang-

undang republic Indonesia tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat

dan Daerah.

y. bjb Credit Card

Merupakan kartu kredit hasil kolaborasi dua bank

besar, yaitu bank bjb dan BNI. Pemegang Kartu

akan mendapatkan seluruh fitur dan manfaat dari

kartu kredit BNI regular plus konsumen akan

mendapatkan program diskon yang diciptakan

eksklusif bagi nasabah bank bjb.

z. Issue Letter of Credit


Bank bjb memberikan solusi transaksi bisnis dengan pihak

Pembeli di dalam negeri melalui penerbitan L/C (Letter of Credit)

yang memberikan kepastian pembayaran kepada Penjual /


36

Eksportir dan memberikan jaminan kepada Importir bahwa

pembayaran hanya akan dilakukan setelah dokumen yang

dipresentasikan sesuai dengan persyaratan L/C (Letter of Credit).

II.5.3 Jasa-Jasa Bank yang Diberikan (Services).


Dalam mengoptimalkan kegiatan Bank, maka bank bjb memberikan

jasa jasa lain selain dari menghimpun dan menyalurkan dana, diantaranya :
a. Bancassurance, yaitu asuransi yang diberikan oleh bank bjb

diantara nya ada tiga pilihan asuransi : bahagia buah hati, bahagia

utama dan bahagia optima.

b. bjb Precious Layanan

bjb precious merupakan layanan terbaik yang

diberikan kepada pribadi-pribadi istimewa yang

membutuhkan pelayanan maksimal baik dari segi

keramahan, kemudahan, kenyamanan, keamanan

dan terpercaya untuk nasabah prima

perorangan (High Net Worth Individuals) dengan

total minimal dana sebesar Rp 500.000.000,- (lima

ratus juta rupiah).

c. bjb Call 14049

bank bjb menyediakan layanan informasi selama 7

hari seminggu 24 jam sehari melalui fasilitasbjb Call

14049.
37

d. INKASO

Merupakan layanan bank bjb berupa jasa yang diberikan kepada

nasabah untuk menagihkan warkat bank tertarik tanpa melalui

proses kliring. Warkat yang digunakan dalam transaksi inkaso

terdiri dari Cek dan Bilyet Giro.

e. bjb Kas Mobil Keliling

Layanan bjb kas mobil keliling bank bjb ditujukan

untuk mendekatkan layanan bank bjb kepada

nasabah. Saat ini terdapat enam bjb kas mobil

keliling yang beroperasi di wilayah Jawa Barat dan

Banten

f. KIRIMAN UANG / TRANSFER


Kiriman Uang / Transfer merupakan salah satu jenis jasa bank

dimana bank pengirim menerima amanat dari seseorang nasabah

atau masyarakat untuk melaksanakan pengiriman sejumlah uang

bagi keuntungan perorangan / perusahaan / nasabah ditempat lain.

g. Layanan Western Union

bank bjb Western union bank bjb adalah sarana

pengiriman dan penerimaan uang dari Indonesia ke

luar negeri, luar negeri ke Indonesia maupun antar

kota di Indonesia secara cepat (real time on line).


38

h. Safe Deposit Box

Layanan Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan

kotak penyimpanan harta atau surat-surat berharga

yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan

ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh,

tahan bongkar dan tahan api untuk memberikan

rasa aman bagi penggunanya. Dalam menentukan

pilihan untuk tempat penyimpanan yang tepat,

tentunya Anda harus memilih tempat yang

terpercaya.

i. Weekend Banking

Untuk kenyamanan dan keleluasan nasabah

bank bjb menyediakan layanan weekend banking

pada hari sabtu dan Minggu di beberapa lokasi

pelayanan.

j. Jasa Kustodian bank bjb

Jasa Kustodian bank bjb memberikan jasa penitipan Efek dan

harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk

menerima deviden, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan

transaksi Efek, dan sebagai wakil dari pemegang rekening yang

menjadi Nasabahnya. Layanan Kustodian bank bjb.


39

k. PEMBAYARAN & PEMBELIAN :


Jasa yang diberikan oleh bank bjb adalah pelayanan pembayaran

telepon, tv kabel, pembayaran tagihan PDAM kota dan kabupaten

Bandung, Pembayaran PBB P2 Jabar Banten. Pembelian pulsa

internet serta pembayaran uang kuliah UNPAD dan UNPAS.

II.6 Struktur Organisasi bank bjb KCP Citeureup


Struktur organisasi merupakan hal yang paling penting dalam sebuah

perusahaan, yang menggambarkan wewenang antara atasan dengan bawahan.

Masing-masing fungsi memiliki wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan

bidang pekerjaannya agar tujuan dan sasaran dapat tercapai. Struktur organisasi

senantiasa mengalami perubahan. Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh

bank bjb KCP Citeureup sebagai berikut:


40

PEMIMPIN CABANG
SUB BRANCH
(YOGY YATNO)
MANAGER
(HERLINKAWATI)

SUB BRANCH
OFFICER
(DESKA YUDA
AMELIA)

BUSINESS ACCOUNT
LEGAL & CREDIT OFFICER CUSTOMER
ADMINISTRATIO BACK OFFICE (BUDIMAN SERVICE TELLER
N (BUDI AGUNG) FIRMANSYAH & (DEFRI M. (SOFI AGUSTINI)
(AJIE AZHAR HENDRA SALEH)
FAUZI) PRAYOGA)

MARKETING
PICK UP
(SUWANGGI, RIZA,
ARIF, YOKI) (BANGKIT)

Gambar 2.3 struktur organisasi bank bjb KCP Citeureup


Sumber : bank bjb KCP Citeureup

Deskripsi Tugas dan Wewenang:

1. Branch Manager
Tugas dan wewenang Branch Manager :
a. Membangun budaya cost awareness dan cost effisiensi serta

mengelola dan melakukan monitoring terhadap seluruh biaya-biaya

sehingga seluruh biaya yang dikeluarkan dapat termonitor dengan


41

baik dan efisien serta tidak melebihi anggran yang telah ditetapkan

juga dapat dipertanggungjawabkan.


b. Melakukan koordinasi dalam memastikan seluruh

keluhan/complaint nasabah terselesaikan dengan baik, serta

memastikan penyelesaiannya dilakukan tepat waktu dan memenuhi

kebutuhan nasabah dengan tetap memperhatikan ketentuan yang

berlaku di Bank.
c. Melakukan koordinasi dalam membuat rencana/langkah-langkah

perbaikan service yang harus dilakukan di cabang sehingga service

yang diberikan kepada nasabah meningkat dari waktu ke waktu

sesuai dengan target.


d. Melaksanakan, mengkoordinir, mengawasi dan menyetujui sesuai

kewenangannya, kegiatan operasional, guna memastikan kualitas

operasional Kantor Cabang berjalan sesuai standar yang telah

ditentukan oleh Kantor Wilayah maupun Kantor Pusat.


e. Melakukan evaluasi terhadap kualitas operasional cabang, dan

melakukan pelaporan untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan

dengan rencana kerja yang ditetapkan.


2. Sub Branch Manager
Tugas dan wewenang Sub Branch Manager :
a. Membangun budaya cost awareness dan cost effisiensi serta

mengelola dan melakukan monitoring terhadap seluruh biaya-biaya

sehingga seluruh biaya yang dikeluarkan dapat termonitor dengan

baik dan efisien serta tidak melebihi anggran yang telah ditetapkan

juga dapat dipertanggungjawabkan.


b. Melakukan koordinasi dalam memastikan seluruh

keluhan/complaint nasabah terselesaikan dengan baik, serta


42

memastikan penyelesaiannya dilakukan tepat waktu dan memenuhi

kebutuhan nasabah dengan tetap memperhatikan ketentuan yang

berlaku di Bank.
c. Melakukan koordinasi dalam membuat rencana/langkah-langkah

perbaikan service yang harus dilakukan di KCP sehingga service

yang diberikan kepada nasabah meningkat dari waktu ke waktu

sesuai dengan target.


d. Melaksanakan, mengkoordinir, mengawasi dan menyetujui sesuai

kewenangannya, kegiatan operasional, guna memastikan kualitas

operasional Kantor KCP berjalan sesuai standar yang telah

ditentukan oleh Kantor Wilayah maupun Kantor Pusat.


e. Melakukan evaluasi terhadap kualitas operasional KCP, dan

melakukan pelaporan untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan

dengan rencana kerja yang ditetapkan.


3. Sub Branch Officer
Tugas dan wewenang Sub Branch Officer:
a. Memastikan penampilan diri sudah sesuai dengan standar layanan.
b. Memastikan fisik lingkungan kerja dalam kondisi bersih, lengkap,

dan nyaman sesuai standar layanan.


c. Mengelola dan melakukan monitoring terhadap seluruh biaya-

biaya operasional sehingga seluruh biaya yang dikeluarkan dapat

termonitor dengan baik dan efisien.

d. Menentukan kebutuhan likuiditas untuk transaksi di KCP.

e. Melakukan monitoring terhadap standar layanan yang diberikan

oleh seluruh staf sehingga layanan yang diberikan sesuai dengan

standar layanan Bank.


43

f. Memastikan seluruh keluhan nasabah terselesaikan dengan baik

serta tepat waktu dan memenuhi kebutuhan nasabah dengan tetap

memperhatikan ketentuan yang berlaku di bank.

g. Mengelola transaksi tunai dan non tunai di KCP sesuai batas

kewenangan.

h. Mengelola administrasi kredit, dana dan jasa.

i. Mengelola pelaksanaan settlement/input data dan administrasi dana

dan jasa (BI-RTGS, kliring, transfer, pemindahbukuan, inkaso,

MPN, SP2D, DPLK & Jasa lainnya).

j. Mengelola pembuatan dan penutupan penyerahan kartu ATM,

Kartu Debet & Kartu Kredit kepada nasabah.

4. Business Legal & Credit Administration


Tugas dan wewenang Business Legal :
a. Melakukan up-date isi perjanjian kredit apabila tidak sesuai dengan

melakukan koordinasi dengan Unit Administrasi Kredit dan Bisnis

Legal.
b. Melakukan kajian aspek hukum terhadap dokumen kredit maupun

dokumen lainnya.
c. Mengawasi aplikasi prosedur operasional yang baru diterapkan

agar tidak bertentangan dengan perspektif hukum terutama jika

berhubungan dengan pihak ketiga.


d. Memberikan legal opini baik untuk permohonan kredit maupun

pembukaan dana pihak ketiga.


5. Credit Admonistration
Tugas dan wewenang Credit Administration:
a. Menyiapkan proses akad kredit antara bank dengan calon debitur

termasuk pengikatan kredit dan agunan dengan notaris.


44

b. Membuat register penyerahan dan penerimaan agunan berikut bukti

pengikatannya (SKMHT/APHT) dengan notaris.


c. Memantau dan mengelola rekening pos-pos terbuka.
6. Back Office
Tugas dan wewenang Back Office:
a. Melakukan otorisasi/overide, memeriksa dan memberikan

persetujuan atas transaksi harian tunai/non tunai dalam batas

kewenangannya.
b. Mengelola pelaksanaan settlement/input data dan administrasi dana

dan jasa (BI-RTGS, kliring, transfer, pemindahbukuan, inkaso,

MPN, SP2D, DPLK dan Jasa lainnya).


7. Account Officer
Tugas dan wewenang Account Officer :
a. Mengecek kelengkapan berkas/dokumen yang disyaratkan dalam

pengajuan permohonan kredit.


b. Melakukan konfirmasi kepada calon debitur dan rekanan terkait

permohonan kredit (supplier dsbnya).


c. Melakukan pengecekan BI Checking dan laporan Sistem Informasi

Debitur
d. Menyerahkan berkas-berkas penyelamatan dan penyelesaian kredit

kepada Divisi PPK untuk kredit yang akan diajukan PH.


e. Melaksanakan analisa kredit debitur yang akan diajukan

restrukturisasi dalam rangka penyelamatan kredit.


8. Customer Service
Tugas dan wewenang Customer Service:
a. Formulir permohonan pembukaan rekening giro/tabungan/deposito

sudah diisi dengan lengkap dan ditandatangani oleh calon nasabah.


b. Persyaratan pembukaan rekening giro/tabungan/deposito sudah

dilengkapi: Individu (KTP, SIM, NPWP, PAS PHOTO, Izin

Usaha). Lembaga (KTP Pengurus, Pas Photo, Company Profile,

Anggaran Dasar)
c. Memfilekan bukti setoran awal pada berkas pembukaan rekening.
45

9. Teller
Tugas dan wewenang Teller :
a. Verifikasi keabsahan slip setoran dan slip penarikan tunai.
b. Transaksi setoran/penarikan (CTR/STR) telah memenuhi

ketentuan KYC.
c. Menghitung jumlah uang setoran/penarikan tunai telah sesuai

dengan bukti transaksi.


d. Mendokumentasikan report journal dalam sampul jurnal
10. Marketing Credit
Tugas Mareketing Credit :
a. Melaksanakan kegiatan pemasaran dalam rangka mencari debitur

potensial serta mebina hubungan baik dengan debitur maupun

mitra kerja.
11. Pick Up
Tugas Pick Up:
a. menagihkan utang debitur secara door to door
b. menyetorkan tagihan utang debitur ke cabang atau cabang pembantu.

II.7 Posisi Sumber Daya Manusia


Bank bjb KCP Citeureup memiliki karyawan yang berjumlah 17 orang.

Setiap jabatan terdiri dari satu atau lebih karyawan. Berikut daftar jabatan, jumlah

karyawan dan status kepegawaian di bjb KCP Citeureup:


Tabel 2.3 Posisi Sumber Daya Manusia Perusahaan
Sumber : bank bjb KCP Citeureup
No Jabatan Jml karyawan Status kepegawaian
1 Sub Branch Manager 1 orang Tetap
2 Sub Branch Officer 1 orang Tetap
3 BL&Credit adm 1 orang Tetap
4 Back Office 1 orang Tetap
5 Account Officer 2 orang Tetap
6 Customer Service 1 orang Tetap
7 Teller 1 orang Tetap
8 Marketing 4 orang Honorer
9 Pick Up 1 orang Honorer
10 Security 3 orang Tetap
11 Office Boy 1 orang Outsourching

II.8 Peranan bank bjb dalam Pembayaran PBB


46

Bank bjb sebagai bank pembangunan daerah Jawa Barat dan Banten, ikut

serta dalam perkembangan pembangunan daerah. Penyaluran gaji, tunjangan dan

penghasilan lainnya para PNS dan Pensiunan daerah.

Selain jasa yang berhubungan dengan pegawai pemerintah daerah, bank

bjb ikut serta dalam melayani pembayaran pajak seperti PPh. Selain PPh, pajak

yang di layani bank bjb adalah pajak daerah seperti pajak kendaraan bermotor

(khusus di SAMSAT), BPHTB dan PBB. Sejak bulan Januari 2014, PBB sudah

termasuk kedalam pajak daerah dan khusus sebagai penghasilan bagi wilayah kota

dan kabupaten.

Maka dari itu dalam pelaksanaan pelayanan pembayaran PBB, bank bjb

adalah sebagai perantara antara wajib pajak dan pemerintah daerah

kabupaten/kota.

II.9 Mekanisme Pelayanan Pembayaran PBB di bank bjb

Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui

simpanan atau disebut juga dana pihak ketiga dan menyalurkan dana kepada

masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa jasa seperti melayani

pembayaran pembayaran telepon, pajak dan uang kuliah.

Dalam hal ini bank bjb bekerjasama dengan pemerintah daerah

kabupaten/kota serta daerah provinsi Jawa Barat dan Banten untuk ikut serta

dalam mekanisme pelayanan pembayaran PBB.

Bank bjb telah diberi mandat tersebut sejak lama. Namun PBB baru

menjadi pajak daerah ketika Januari 2014, maka terdapat perbedaan dalam

mekanisme pelayanan pembayaran PBB saat ini.


47

Saat ini wajib pajak melakukan pembayaran di bank bjb dimana saja tidak

terpaku kepada wilayah domisili. Berikut mekanisme pelayanan pembayaran PBB

di bank bjb:

1. Wajib pajak membawa Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (terdapat

pada lampiran) dan menyerahkannnya ke teller.


2. Kemudian teller memanggil wajib pajak sesuai dengan nama yang

tertera dalam bukti pembayaran PBB tersebut.


3. Teller menginputkan kode wilayah, NOP (Nomor Objek Pajak) dan

tahun pajak yang akan dibayarkan kedalam sistem pembayaran PBB

yang dimiliki oleh bank bjb dan khusus terhubung dengan pemerintah

daerah terutama di bagian dinas pendapatan daerah, karena untuk pajak

bumi dan bangunan termasuk dalam pajak daerah yaitu pajak yang

dikelola dan dimiliki oleh pemerintah daerah.


4. Setelah transaksi berhasil, maka muncul nama jelas wajib pajak dan

besarnya jumlah tagihan yang harus dibayar oleh wajib pajak tersebut.
5. Teller memeriksa kembali data yang muncul dalam sistem dan pada

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) yang dibawa oleh wajib

pajak.
6. Apabila data yang tertera pada keduanya sama, maka teller

menagihkan besarnya pajak yang terhutang dan dipastikan lunas.


7. Kemudian teller mecetakkan data yang telah selesai ditransaksikan,

dan cetakkan tersebut dinamakan Surat Tanda Terima Setoran (terdapat

pada lampiran). STTS memiliki 3 lembar, diantaranya:


a. Lembar 1 = untuk wajib pajak,
b. Lembar 2 = untuk pemda khususnya dinas pendapatan pajak,
c. Lembar 3 = untuk jurnal teller.
8. Teller mem-paraf dan mencap received pada STTS tersebut yang

artinya bank telah menerima setoran pajak dari wajib pajak.


9. Teller memberikan STTS dan SPPT bersamaan kepada wajib pajak.
48

10. Wajib pajak lunas PBB pada tahun yang bersangkutan.


11. Pada akhir jam kantor, teller memisahkan lembar kumpulan STTS

(kedua dan ketiga).


12. Untuk lembar kedua, teller mengarsipkan dan menyerahkannya kepada

dinas pendapatan daerah yang bersangkutan.


13. Untuk lembar ketiga, semua jumlah pembayarn pajak pada hari yang

bersangkutan dihitung.
14. Semua jurnal teller yang telah dihitung diperiksa oleh supervisor.
15. Bila sesuai dan benar maka semua jurnal teller tersebut diarsipkan

sesuai tanggal transaksi.

Berikut gambaran kasar proses pelaksanaan PBB dari terbentuknya SPPT

hingga wajib pajak mendapat STTS.

STTS

DIRJEN PAJAK BANK BJB

6bulan
SPPT WAJIB PAJAK PEMBAYARAN

Gambar 2.4 : Proses Pembayaran PBB


Sumber : Buku Perpajakan Mardiasmo (2013:346)

Pemerintah khususnya dirjen pajak mengeluarkan SPPT untuk wajib

pajak. Setelah wajib pajak mendapatkan SPPT tersebut wajib pajak diberi waktu

tenggang selama 6 bulan untuk melakukan pembayan melalui bank pembangunan

daerah, dalam hal ini bank pembangunan daerah jawa barat untuk wilayah Jawa
49

Barat dan Banten (bank bjb). Setelah melakukan pembayaran maka akan

mendapat STTS yaitu tanda bukti yang sah telah melakukan pembayaran pada

tahun yang bersangkutan.

BAB III
HASIL PELAKSANAAN

III.1 Tinjauan Masalah

Pemerintah yaitu khususnya Dirjen Pajak menetapkan Pajak Terhutangnya

kepada Wajib Pajak dengan ketentuan yang telah diatur oleh UndangUndang

perpajakan. Dasar pengenanaan pajak bumi dan bangunan adalah Nilai Jual Objek

Pajak (NJOP).

Nilai Jual Objek Pajak adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi

jual-beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli,

NJOP ditentukan melaui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis atau

nilai perolehan baru, atau Nilai Objek Pajak Pengganti. (Pasal 2 (3) KMK-

523/KMK.04/1998)

Pajak Bumi dan Bangunan dibebankan kepada rakyat Indonesia baik

warga negara Indonesia maupun asing yang menempati dan memiliki Bumi dan

Bangunan di tanah Indonesia.

Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya.

Peermukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman (termasuk rawa-rawa,

tambak, perairan) serta laut wilayah Republik Indonesia.


49

Bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara

tetap pada tanah atau perairan.

Dirjen Pajak mengeluarkan SPPT untuk wajib pajak, yang menyatakan

bahwa wajib pajak telah menerima panggilan pajak terhutang dan harus segera

melunasi pajak terhutangnya dihitung 6 (enam) bulan setelah menerima SPPT.

Apabila wajib pajak tidak membayar pada waktu estimasi tersebut, maka wajib

pajak akan dikenakan denda sebesar 2% (dua persen) perbulan.

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) adalah surat yang digunakan

oleh direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang

kepada wajib pajak. (terdapat dalam lampiran).

Pemerintah menunjuk daerah kabupaten dan kota untuk mengelola pajak

bumi dan bangunan baik mulai dari perhitungan pemungutan hingga pengelolaan

karena saat ini pajak bumi dan bangunan sudah menjadi pajak asli daerah. Dan

dalam hal ini pemerintah daerah menunjuk bank pembangunan daerah untuk

menghimpun dana pajak bumi dan bangunan dari wajib pajak. Bank

pembangunan daerah yang ditunjuk untuk daerah Jawa Barat dan Banten adalah

bank bjb.

Bank bjb akan menerima pembayaran dari wajib pajak dan

mentransaksikan pembayarannya dengan menggunakan sistem yang terhubung

antara bank bjb dan daerah yang bersangkutan. Kemudian bank bjb akan

memberikan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) kepada wajib pajak sebagai

bukti yang sah bahwa waji pajak lunas pajak terhutang.


50

Surat Tanda Terima Setoran (STTS) adalah surat atau tanda bukti transaksi

wajib pajak telah lunas pajak. (terdapat dalam lampiran).

Sistem online adalah sistem pembayaran PBB terhubung antara bank yang

bersangkutan dengan pemerintah daerah.

Sistem offline sistem pembayaran PBB tidak terhubung atau terputus

antara bank yang bersangkutan dengan pemerintah daerah.

III.2 Prosedur Pelayanan Pembayaran PBB Sesuai SOP

Dalam laporan ini penulis mengambil prosedur pelayanan pembayaran

PBB. Dan pada laporan ini penulis menganalisis prosedur tersebut dari segi bank

yang bersangkutan.

Sebelumnya telah disebutkan dalam bab dua yaitu mekanisme pelayanan

pembayaran PBB. Dalam prosedurnya bank bjb hanya mentrasaksikan

pembayaran PBB tidak mengetahui cara perhitungan dan dasar pengenaan

pajaknya. Berikut prosedur pelayanan pembayaran PBB di bank bjb yang penulis

temukan di lapangan sesuai SOP yang telah disetujui oleh pihak bank dan

dispenda:

1. Wajib pajak membawa Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

dan menyerahkannnya ke teller. (lihat pada lampiran 1 dan 2)


2. Kemudian teller memanggil wajib pajak sesuai dengan nama yang

tertera dalam bukti pembayaran PBB tersebut.


3. Teller menginputkan kode wilayah, NOP (Nomor Objek Pajak) dan

tahun pajak yang akan dibayarkan kedalam sistem pembayaran PBB

yang dimiliki oleh bank bjb dan khusus terhubung dengan pemerintah
51

daerah terutama di bagian dinas pendapatan daerah, karena untuk pajak

bumi dan bangunan termasuk dalam pajak daerah yaitu pajak yang

dikelola dan dimiliki oleh pemerintah daerah. Untuk kode wilayah

daerah yang biasanya ditransaksikan oleh bank bjb KCP Citeureup

adalah sebagai berikut:


a. 0023 = Kota Cimahi,
b. 0075 = Kabupaten Bandung Barat.
4. Setelah transaksi berhasil, maka muncul nama jelas wajib pajak dan

besarnya jumlah tagihan yang harus dibayar oleh wajib pajak tersebut.
5. Teller memeriksa kembali data yang muncul dalam sistem dan pada

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) yang dibawa oleh wajib

pajak. (lihat pada lampiran 1 dan 2)


6. Apabila data yang tertera pada keduanya sama, maka teller

menagihkan besarnya pajak yang terhutang dan dipastikan lunas.


7. Kemudian teller mecetakkan data yang telah selesai ditransaksikan,

dan cetakkan tersebut dinamakan Surat Tanda Terima Setoran (lihat

pada lampiran 3). STTS memiliki 3 lembar, diantaranya:


a. Lembar 1 = untuk wajib pajak,
b. Lembar 2 = untuk pemda khususnya dinas pendapatan pajak,
c. Lembar 3 = untuk jurnal teller.
8. Teller mem-paraf dan mencap received pada STTS tersebut yang

artinya bank telah menerima setoran pajak dari wajib pajak.


9. Teller memberikan STTS dan SPPT bersamaan kepada wajib pajak.
10. Wajib pajak lunas PBB pada tahun yang bersangkutan.
11. Pada akhir jam kantor, teller memisahkan lembar kumpulan STTS

(kedua dan ketiga).


12. Untuk lembar kedua STTS, teller mengarsipkan dan menyerahkannya

kepada dinas pendapatan daerah yang bersangkutan. Daerah Kota

Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.


13. Untuk lembar ketiga STTS, semua jumlah pembayarn pajak pada hari

yang bersangkutan dihitung.


52

14. Semua jurnal teller yang telah dihitung diperiksa oleh supervisor.
15. Bila sesuai dan benar maka semua jurnal teller tersebut diarsipkan

sesuai tanggal transaksi.

Sumber : bank bjb KCP Citeureup Cimahi

III.3 Hasil Temuan di Lapangan

Ketika penulis melakukan Praktik kerja di bagian Teller penulis

menganalisis prosedur pelayanan pembayaran PBB, dan penulis menemukan

beberapa hal yang berbeda dari prosedur yang penulis jabarkan diatas.

Terjadinya offline ketika bank mentransaksikan pembayaran PBB, hal ini

membuat penumpukan pekerjaan yang terjadi. Nasabah yang lain menjadi

menunggu dan membuat antrean yang panjang sedangkan Teller yang ada hanya

satu. Maka dari itu banyak nasabah yang kembali. Hal ini merugikan bagi bank

dan KCP, karena offline yang terjadi memakan waktu yang cukup lama dan

prosedur yang penulis gambarkan sebelumnya berbeda.

Namun penulis menemukan temuan lain, ketika hal tersebut terjadi bank

menyarankan agar wajib pajak menitipkan PBB nya dan membayar lunas PBB

nya tersebut, wajib pajak mengambil bukti transaksinya ketka sore ataupun

keesokan harinya. Apabila waktu luang dan sudah online kembali, bank akan

mentransaksikan PBB nya sehingga pekerjaan tidak menumpuk dan wajib pajak

tetap bisa membayar PBB tepat waktu. Sehingga kedua belah pihak tetap

diuntungkan dan menemukan titik tengahnya. Berikut prosedur pelayanan

pembayaran PBB ketika offline terjadi :


53

1. Wajib pajak membawa Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

dan menyerahkannnya ke teller. (lihat pada lampiran 1 dan 2)


2. Kemudian teller memanggil wajib pajak sesuai dengan nama yang

tertera dalam bukti pembayaran PBB tersebut.


3. Teller menginputkan kode wilayah, NOP (Nomor Objek Pajak) dan

tahun pajak yang akan dibayarkan kedalam sistem pembayaran PBB

yang dimiliki oleh bank bjb dan khusus terhubung dengan pemerintah

daerah terutama di bagian dinas pendapatan daerah, karena untuk pajak

bumi dan bangunan termasuk dalam pajak daerah yaitu pajak yang

dikelola dan dimiliki oleh pemerintah daerah. Untuk kode wilayah

daerah yang biasanya ditransaksikan oleh bank bjb KCP Citeureup

adalah sebagai berikut:

a. 0023 = Kota Cimahi,

b. 0075 = Kabupaten Bandung Barat.

4. Ketika memasukkan NOP, kode, dan tahun pajak yang akan

dibayarkan terjadi gangguan atau error. Berikut kode error yang sering

terjadi pada transaksi pembayaran PBB:


a. Kode P03 : sistem yang terhubung dengan pemerintah daerah

terputus.
b. Kode S55 : data wajib pajak tidak ditemukan
c. Kode S54 : PBB telah dibayarkan
5. Bank memberikan alternatif saat terjadi error, bila kode P03 maka

bank menyarankan wajib pajak untuk menitipkan SPPT nya kepada

teller di bank bjb KCP Citeureup dan membayar lunas pajak

terhutangnya kemudian keesokan atau beberapa hari kemudian wajib

pajak mengambil STTS nya saja.


6. Ketika waktu luang Teller akan mentransaksikan PBB nya kembali.
54

7. Setelah transaksi berhasil, maka muncul nama jelas wajib pajak dan

besarnya jumlah tagihan yang harus dibayar oleh wajib pajak tersebut.
8. Teller memeriksa kembali data yang muncul dalam sistem dan pada

Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) yang dibawa oleh wajib

pajak.
9. Apabila data yang tertera pada keduanya sama, maka teller

menagihkan besarnya pajak yang terhutang dan dipastikan lunas.


10. Kemudian teller mecetakkan data yang telah selesai ditransaksikan,

dan cetakkan tersebut dinamakan Surat Tanda Terima Setoran (terdapat

pada lampiran 3). STTS memiliki 3 lembar, diantaranya:


a. Lembar 1 = untuk wajib pajak,
b. Lembar 2 = untuk pemda khususnya dinas pendapatan pajak,
c. Lembar 3 = untuk jurnal teller.
11. Teller mem-paraf dan mencap received pada STTS tersebut yang

artinya bank telah menerima setoran pajak dari wajib pajak.


12. Teller memberikan STTS dan SPPT bersamaan kepada wajib pajak.
13. Dan wajib pajak lunas PBB pada tahun yang bersangkutan.
14. Pada akhir jam kantor, teller memisahkan lembar kumpulan STTS

(kedua dan ketiga).


15. Untuk lembar kedua STTS, teller mengarsipkan dan menyerahkannya

kepada dinas pendapatan daerah yang bersangkutan. Daerah Kota

Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.


16. Untuk lembar ketiga STTS, semua jumlah pembayarn pajak pada hari

yang bersangkutan dihitung.


17. Semua jurnal teller yang telah dihitung diperiksa oleh supervisor.
18. Bila sesuai dan benar maka semua jurnal teller tersebut diarsipkan

sesuai tanggal transaksi.

Ketika error S55 dan S54 bank menyarankan agar wajib pajak

menghubungi dinas pendapatan daerahnya masing masing. Karena untuk


55

mendapatkan kejelasan tentang apa yang terjadi saat transaksi pembayaran PBB.

Sehingga wajib pajak tidak dirugikan atas kejadian tersebut. Namun untuk

pembayaran PBB secara umum bank bjb menerima pembayaran PBB dari daerah

mana saja di Jawa Barat. Berikut prosedur pelayanan pembayaran PBB bila terjadi

error S55 dan S54 :


1. Wajib pajak membawa Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

dan menyerahkannnya ke teller. (lihat pada lampiran 1 dan 2)


2. Kemudian teller memanggil wajib pajak sesuai dengan nama yang

tertera dalam bukti pembayaran PBB tersebut.


3. Teller menginputkan kode wilayah, NOP (Nomor Objek Pajak) dan

tahun pajak yang akan dibayarkan kedalam sistem pembayaran PBB

yang dimiliki oleh bank bjb dan khusus terhubung dengan pemerintah

daerah terutama di bagian dinas pendapatan daerah, karena untuk pajak

bumi dan bangunan termasuk dalam pajak daerah yaitu pajak yang

dikelola dan dimiliki oleh pemerintah daerah. Untuk kode wilayah

daerah yang biasanya ditransaksikan oleh bank bjb KCP Citeureup

adalah sebagai berikut:


a. 0023 = Kota Cimahi,
b. 0075 = Kabupaten Bandung Barat.
4. Ketika memasukkan NOP, kode, dan tahun pajak yang akan

dibayarkan terjadi gangguan atau error. Berikut kode error yang sering

terjadi pada transaksi pembayaran PBB:


a. Kode P03 = sistem yang terhubung dengan pemerintah daerah

terputus.
b. Kode S55 = data wajib pajak tidak ditemukan
c. Kode S54 = PBB telah dibayarkan
56

5. Bank bjb menyarankan agar wajib pajak memeriksakan data PBB nya

ke dinas pendapatan daerah masing masing. Berikut tempat dispenda

yang sering bank bjb sarankan:


a. Bandung Barat = DISPENDA Bandung Barat
b. Cimahi = Pemkot Cimahi
6. Bank meminta maaf kepada wajib pajak atas ketidaknyaman tersebut

dan menerangkan bahwa pembayaran PBB bisa dilakukan di bank bjb

mana saja.

Penulis mengamati kejadian seperti itu adalah terjadi karena wajib pajak

membayar PBB pada waktu yang bersamaan, jaringan yang dipergunakan saling

berebut antara bank bjb wilayah satu dengan yang lainnya sehingga jaringan yang

digunakan menjadi mati. Atau juga jaringan yang terhubung dengan pemerintah

kota/kabupaten mati diakibatkan pemerintah kabupaten/kota belum mengaktifkan

jaringannya. mungkin saja sedang istirahat karena terjadinya offline ketika pukul

12.00 WIB 13.00 WIB.

Pada kenyataannya ketika itu masa akhir pembayaran PBB untuk Bandung

Barat adalah tanggal 29 Agustus 2014 sehingga masyarakat Bandung Barat

membayar PBB diakhir sebelum jatuh tempo dan sistem offline sering terjadi

ketika proses transaksi pembayaran PBB dilakukan di bank bjb daerah Bandung

Barat, Cimahi, atau daerah lainnya. Dan untuk kota Cimahi masa akhir

pembayaran PBB adalah tanggal 30 September 2014 dan masyarakat kota Cimahi

banyak yang membayar bulan agustus sehingga offline sering terjadi.

Namun secara keseluruhan yang penulis amati, bank bjb memberikan

pelayanan yang baik bekerja dengan cekatan agar tidak membuat nasabah yang
57

lain menjadi rugi akibat lama menunggu meskipun bank bjb KCP Citeurup

memiliki Teller hanya satu, namun tidak membuat pelayanan yang baik tersendat.

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Simpulan

Penulis melakukan kerja praktik lapangan di bank bjb KCP Citeureup

Cimahi dan mengamati prosedur pelayanan pembayaran PBB di bank bjb KCP

Citeureup Cimahi. Dalam pelaksanaannya prosedur pelayanan pembayaran PBB

di bank bjb KCP Citeureup sebagai berikut :

1. Bank menerima SPPT dari wajib pajak.


2. Bank mentransaksikan yaitu dengan memasukkan kode wilayah (yang

biasanya ditransaksikan oleh bank bjb KCP Citeureup adalah

kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi) namun dalam

mentransaksikan PBB, bank tidak selamanya berhasil, kadang terjadi

offline yaitu dengan munculnya Kode P03 = sistem yang terhubung

dengan pemerintah daerah terputus. Kode S55 = data wajib pajak

tidak ditemukan. Kode S54 = PBB telah dibayarkan.


3. Maka ketika terjadi kode P03 itu bank menyarankan agar menitipkan

SPPT nya dan mengambil STTS kemudian hari, tetapi membayar pada

saat itu, namun apabila terjadi kode S55 dan S54B bank menyarankan

agar memeriksanya ke dispenda sesuai wilayah yang bersangkutan.


59

4. Tetapi apabila tidak terjadi seperti itu, maka bank melakukan transaksi

yang semestinya sesuai SOP yang ada.

Berikut flowchart yang penulis dapat simpulkan dari prosedur pelayanan

pembayaran PBB di bank bjb KCP Citeureup Cimahi:


WP membawa SPPT

BANK bjb KCP Citeureup

transaksi

S55 dan S54 tidak


kode P03, S55,
Menyarankan agar memeriksa ke dispenda ya

P03 Melakukan
Menitipkan SPPT prosedur sesuai

Meminta maaf atas


ketidaknyamanan
yang terjadi Mengeluarkan STTS

SELESAI

Gambar 4.1 Flowchart prosedur pelayanan pemabayaran PBB di bank bjb KCP
Citeureup Cimahi

Persyaratan wajib pajak untuk membayar pajak bumi dan bangunan di

bank bjb KCP Citeureup Cimahi yaitu wajib pajak hanya membawa SPPT yang

telah diberikan oleh dispenda masing masing wilayah.

Hambatan dalam proses transaksi pembayaran PBB yaitu banyaknya wajib

pajak yang membayar PBB diakhir dan mendekati jatuh tempo sehingga sering
60

terjadinya offline Selain itu terjadinya offline ketika waktu istirahat tiba. Hal

tersebut mengakibatkan penumpukan nasabah sehingga waktu yang ada akan

terbuang karena terjadinya offline.

IV.2 Saran

Penulis hanya bisa memberikan saran agar sebaiknya bank dan pemerintah

daerah kabupaten/kota agar lebih bekerja sama lagi dalam sistem pembayaran

PBB. Karena penulis menemukan temuan bahwa wajib pajak membayar pajak

ketika mendekati jatuh tempo sehingga sistem yang ada saling berebut dengan

kantor bank bjb lain. Selain itu penulis menyarankan agar pemerintah daerah lebih

memperhatikan hambatan bank saat melakukan transaksi PBB karena bank juga

harus melakukan tugas lainnya seperti melayani nasabah dan memberikan

pelayanan terbaiknya.

Selain itu pemerintah dan bank saling bekerja sama dengan memberikan

informasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar tepat membayar PBB karena

apabila serentak semua masyarakat membayar pada hari jatuh tempo, bank

mengalami kesulitan dalam mentransaksikan pembayaran PBB nya, terjadinya

offline dan mengakibatkan penumpukan nasabah yang terjadi


61

DAFTAR PUSTAKA

B.Boediono,M.Si,Drs, Perpajakan Indonesia, Jakarta: penerbit Diadit Media, 2000

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta, RajaGrafindo Persada. 2002.

Mardiasmo. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta, ANDI OFFSET. 2011

Republik Indonesia. Undang-Undang No.10 tahun 1998., Tentang Perbankan, Jakarta.

Republik Indonesia. Undang-Undang No.12 tahun 1994., Tentang Pajak Bumi dan
Bangunan, Jakarta.

Santoso Brotodihardjo, Pengantar Hukum pajak, Bandung : Eresco,1995.

http://www.bankbjb.co.id/id/4/111/125/197/Budaya-perusahaan.html

http://www.bankbjb.co.id/id/4/111/125/199/Nilai-nilai-perusahaan.html

http://www.bankbjb.co.id/id/117/Produk-dan-Layanan.html

http://www.bankbjb.co.id/id/4/111/125/195/Sekilas-bank-bjb.html

Anda mungkin juga menyukai