Oleh :
Rani Retnowati
NIM: 125121028
Oleh:
Rani Retnowati
NIM : 125121028
Laporan Praktik kerja lapangan ini telah diterima, disetujui, dan disahkan menjadi
syarat menyelesaikan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui.
Ketua Jurusan Akuntansi
Saya memahami bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan yang saya kumpulkan
ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagrarisma.
Yang menyatakan,
Rani Retnowati
NIM: 125121028
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PERSEMBAHAN
5
ABSTRAK
Perbankan saat ini tidak hanya sebagai perantara unit surplus dengan unit defisit
saja, namun saat ini bank memiliki produk jasa lainnya yaitu pelayanan jasa
payment point. Jasa payment point atau pembayaran pembayaran melalui bank
saat ini bukan saja instansi pemerintah saja yang menunjuk bank sebagai perantara
namun juga instansi swasta. Payment point yang penulis bahas disini adalah
pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB). Sistem pembayaran PBB saat ini
telah mengalami perkembangan dikarenakan saat ini PBB dipungut dan dikelola
oleh pemerintah daerah. Dalam pelaksanaan pembayaran PBB wajib pajak hanya
menyerahkan SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) nya kepada bank
pembangunan daerah yang khusus untuk wilayah Jawa Barat dan Banten bank
yang ditunjuk adalah bank bjb. Bank bjb akan memberikan STTS (Surat Tanda
Terima Setoran) kepada wajib pajak sebagai tanda bukti. Namun dalam
pelaksanaannya hal tersebut tidak selamanya sama. Maka dari itu dalam hal ini
penulis menganalisis bagaimana terjadinya proses transaksi pembayaran PBB di
lapangan.
Analisis yang dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada teller yang
bersangkutan. Diketahui bahwa hal yang tidak sama tersebut adalah dikarenaka
sistem yang ada menjadi offline. Sistem offline yang terjadi dikarenakan terlalu
banyaknya wajib pajak yang membayar PBB pada hari yang sama. Maka dapat
disimpulkan bahwa proses pelayanan pembayaran pajak bumi dan bangunan di
tempat penulis melakukan kerja Praktik yaitu bank bjb KCP Citeureup Cimahi
adalah karena terjadinya offline.
ABSTRACT
The current banking not only as an intermediary with the surplus units unit deficit,
but now the bank has another service product services payment point. Services
payment point or payments through the bank is currently not just government
agencies that appoint the bank as an intermediary but also instances of private.
Payment points the author discussed here is the payment of taxes of Earth and
building (PBB). The current payment system has experienced growth due to the
current United Nations imposed and maintained by local governments. In the
implementation of the U.N. payments taxpayers only submit SPPT (Tax Notice
Indebted) to regional development banks that are specific to the area of West Java
and Banten was appointed bank bank bjb. The Bank will grant bjb STTS (Deposit
Receipt Letter) to the taxpayer as a proof. However in practice it is not always the
same. Therefore in this case the authors analyze how the process of the United
Nations in the field of the payment transaction.
The analysis conducted with observation and interview to the teller in question.
Note that these are not the same thing is dikarenaka the existing system into
offline. Offline system that occurs due to too many taxpayers who pay the United
Nations on the same day. Then it can be concluded that the process of tax payment
Ministry of Earth and building in the place the author doing practical work,
namely bank bjb KCP Citeureup Cimahi is due to offline.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena Rahmat-
Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Kerja Praktik yang berjudul
Shalawat serta salam tak lupa penulis berikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Laporan Kerja Praktik ini penulis buat untuk mempelajari dan memahami secara
nyata Kerja Praktik di Lapangan dalam kegiatan Perbankan. Selain itu penulis
melakukan Kerja Praktik ini bertujuan untuk memenuhi penilaian tugas Laporan
kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Kerja Praktik ini.
Kepada:
KCP Citeureup)
4. Ketua Jurusan Akuntansi: Dadang Hermawan, SE.,M.Si
5. Pimpinan dan Staf bank bjb KCP Citeureup.
Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, penulis mengakui bahwa
laporan ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu Penulis mohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan tulisan Penulis kedepan
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
10
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN PENULIS............................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................iv
ABSTRAK..........................................................................................................v
ABSTRACT .........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................1
I.2 Tujuan Penulisan Laporan..................................................................3
I.3 Manfaat Penulisan Laporan...............................................................4
I.4 Waktu dan Tempat Kegiatan Kerja Praktik........................................4
I.5 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik...........................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
11
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Bandung Barat
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengetahuan yang membuat bank lebih dikenal oleh masyarakat luas. Mulai dari
lainnya yang menjadikan bank menjadi industri yang sangat maju di Indonesia
saat ini.
Namun bank juga tidak melupakan tugas pokoknya yang telah diatur oleh
adalah Lembaga Keuangan bank yang menghimpun dana dari masyarakat berupa
simpanan (giro, tabungan, dan deposito) dan menyalurkannya melalui kredit untuk
unit defisit dana (debitur), bank juga melakukan suatu kegiatan lainnya yaitu
dalam pelayanan/jasa. Bank saat ini banyak ditunjuk oleh instansi swasta atau
pemerintah dalam menghimpun dana berupa payment point seperti salah satunya
adalah pajak.
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
negara bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat. (UU No.28 Tahun 2007).
pajak dapat dilakukan di bank yang ditunjuk, seperti dalam pembayaran Pajak
Bumi dan Bangunan untuk daerah Jawa Barat dan Banten yang dalam
Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan saat ini adalah sebagai pajak asli
daerah yang hasilnya akan masuk dan dikelola oleh pemerintah daerah sesuai
Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(PDRD). Maka dari itu bank yang ditunjuk adalah bank pembangunan daerah.
melaksanakan tugas tersebut sebaik baiknya. Kendala tersebut berasal dari faktor
pemerintah, faktor dari masyarakat maupun faktor pendukung seperti bank yang
sistem pembayarannya. Apabila pajak yang dipungut khususnya Pajak Bumi dan
Bangunan yang sekarang menjadi pajak daerah terlalu besar maka akan
memberatkan masyarakat, namun apabila pajak yang dibebankan itu terlalu kecil
maka kontribusi yang masuk kepada kas daerah akan sedikit pula sehingga
Selain kendala tersebut ada hal lainnya yang dihadapi yaitu bagi Bank.
Dalam hal ini apa saja yang harus dilakukan Bank dalam menangani pembayaran
Pajak khususnya PBB sedangkan bank juga memiliki tugasnya yang lain yaitu
dalam melayani nasabahnya. Selain itu penulis melakukan Kerja Praktik di bagian
Teller di bank bjb KCP Citeureup dan ditempat penulis melakukan Kerja Praktik,
Pajak Bumi dan Bangunan. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis dalam
Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di PT. Bank BJB KCP
Citeureup Cimahi.
Laporan yang dibuat penulis, tentu saja memiliki kegunaan atau manfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan, baik bagi masyarakat, tempat kerja Praktik
dan bagi penulis sendiri. Berikut beberapa kegunaan yang dapat penulis
gambarkan:
c. Sebagai pengetahuan apa saja kendala yang dihadapi bank bjb KCP
2014 hingga tanggal 29 Agustus 2014. Penulis ditempatkan dibagian teller (kasir)
yang khusus membantu dalam pelayanan pembayaran PBB di bank bjb Kantor
oleh Teller,
2. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.
Teller.
4. Menstampel received pada bukti pembayaran
PBB yang sebelumnya telah di tanda tangan
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
ISOMA
12.00-13.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
13.00-14.00 kedua dan ketiga.
oleh Teller,
5. Memberikan bukti lembar pertama kepada
WP.
12.00-13.00 ISOMA
13.00-14.00 1. Memisahkan bukti pembayaran PBB. Lembar
kedua dan ketiga.
BAB II
TINJAUAN UMUM
II.1 Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari
dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184
tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi
Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas
Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor
Jawa Barat.
berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8
April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank
Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
19
perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia
No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai
tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank
berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan
Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS- LB)
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April
2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor
20
Dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi bank bjb menjadi 10
bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, bank bjb telah melakukan
Leaders dan Change Agents yang telah ditunjuk di seluruh unit kerja untuk dapat
jajaran organisasi bank bjb dalam setiap aktivitas sehari-hari, maka akan
antara lain:
Proses perubahan budaya bukanlah suatu hal yang mudah, namun dengan
adanya komitmen yang kuat dari seluruh jajaran organisasi bank bjb terutama top
management, maka bank bjb optimis dapat melakukan transformasi dan mencapai
proses produksi oleh tenaga kerja yang bertujuan untuk menghasilkan barang
Dalam hal ini perusahaan tempat kerja Praktik penulis adalah bank.
(services). Berikut ini adalah gambaran dari kegiatan yang dilakukan oleh
bank bjb:
uang yang beredar di masyarakat tidak berlebih. Maka dari itu bank bjb
diantaranya:
a. bjb Deposito
Suku bunga bjb Deposito yang kompetitif menjadikan investasi
denda penalty.
d. Reksa Dana
Manajer Investasi.
e. Simpeda
transaksi sehari-hari.
f. TabunganKu
27
g. bjb Tandamata
pensiunan PT.Taspen.
transaksi bisnis.
29
SGD.
bank bjb:
debitur.
b. bjb KPR
e. bjb KKPE
pasar yang potensial, baik dari sisi usaha, lokasi dan kondisi pasar.
g. bjb Kridamas
h. bjb KUR
i. bjb SSRG
sudah ada.
sindikasi.
dan Daerah.
jasa jasa lain selain dari menghimpun dan menyalurkan dana, diantaranya :
a. Bancassurance, yaitu asuransi yang diberikan oleh bank bjb
diantara nya ada tiga pilihan asuransi : bahagia buah hati, bahagia
14049.
37
d. INKASO
Banten
terpercaya.
i. Weekend Banking
pelayanan.
harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk
bidang pekerjaannya agar tujuan dan sasaran dapat tercapai. Struktur organisasi
PEMIMPIN CABANG
SUB BRANCH
(YOGY YATNO)
MANAGER
(HERLINKAWATI)
SUB BRANCH
OFFICER
(DESKA YUDA
AMELIA)
BUSINESS ACCOUNT
LEGAL & CREDIT OFFICER CUSTOMER
ADMINISTRATIO BACK OFFICE (BUDIMAN SERVICE TELLER
N (BUDI AGUNG) FIRMANSYAH & (DEFRI M. (SOFI AGUSTINI)
(AJIE AZHAR HENDRA SALEH)
FAUZI) PRAYOGA)
MARKETING
PICK UP
(SUWANGGI, RIZA,
ARIF, YOKI) (BANGKIT)
1. Branch Manager
Tugas dan wewenang Branch Manager :
a. Membangun budaya cost awareness dan cost effisiensi serta
baik dan efisien serta tidak melebihi anggran yang telah ditetapkan
berlaku di Bank.
c. Melakukan koordinasi dalam membuat rencana/langkah-langkah
baik dan efisien serta tidak melebihi anggran yang telah ditetapkan
berlaku di Bank.
c. Melakukan koordinasi dalam membuat rencana/langkah-langkah
kewenangan.
Legal.
b. Melakukan kajian aspek hukum terhadap dokumen kredit maupun
dokumen lainnya.
c. Mengawasi aplikasi prosedur operasional yang baru diterapkan
kewenangannya.
b. Mengelola pelaksanaan settlement/input data dan administrasi dana
Debitur
d. Menyerahkan berkas-berkas penyelamatan dan penyelesaian kredit
Anggaran Dasar)
c. Memfilekan bukti setoran awal pada berkas pembukaan rekening.
45
9. Teller
Tugas dan wewenang Teller :
a. Verifikasi keabsahan slip setoran dan slip penarikan tunai.
b. Transaksi setoran/penarikan (CTR/STR) telah memenuhi
ketentuan KYC.
c. Menghitung jumlah uang setoran/penarikan tunai telah sesuai
mitra kerja.
11. Pick Up
Tugas Pick Up:
a. menagihkan utang debitur secara door to door
b. menyetorkan tagihan utang debitur ke cabang atau cabang pembantu.
Setiap jabatan terdiri dari satu atau lebih karyawan. Berikut daftar jabatan, jumlah
Bank bjb sebagai bank pembangunan daerah Jawa Barat dan Banten, ikut
bjb ikut serta dalam melayani pembayaran pajak seperti PPh. Selain PPh, pajak
yang di layani bank bjb adalah pajak daerah seperti pajak kendaraan bermotor
(khusus di SAMSAT), BPHTB dan PBB. Sejak bulan Januari 2014, PBB sudah
termasuk kedalam pajak daerah dan khusus sebagai penghasilan bagi wilayah kota
dan kabupaten.
Maka dari itu dalam pelaksanaan pelayanan pembayaran PBB, bank bjb
kabupaten/kota.
simpanan atau disebut juga dana pihak ketiga dan menyalurkan dana kepada
masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa jasa seperti melayani
kabupaten/kota serta daerah provinsi Jawa Barat dan Banten untuk ikut serta
Bank bjb telah diberi mandat tersebut sejak lama. Namun PBB baru
menjadi pajak daerah ketika Januari 2014, maka terdapat perbedaan dalam
Saat ini wajib pajak melakukan pembayaran di bank bjb dimana saja tidak
di bank bjb:
yang dimiliki oleh bank bjb dan khusus terhubung dengan pemerintah
bumi dan bangunan termasuk dalam pajak daerah yaitu pajak yang
besarnya jumlah tagihan yang harus dibayar oleh wajib pajak tersebut.
5. Teller memeriksa kembali data yang muncul dalam sistem dan pada
pajak.
6. Apabila data yang tertera pada keduanya sama, maka teller
bersangkutan dihitung.
14. Semua jurnal teller yang telah dihitung diperiksa oleh supervisor.
15. Bila sesuai dan benar maka semua jurnal teller tersebut diarsipkan
STTS
6bulan
SPPT WAJIB PAJAK PEMBAYARAN
pajak. Setelah wajib pajak mendapatkan SPPT tersebut wajib pajak diberi waktu
daerah, dalam hal ini bank pembangunan daerah jawa barat untuk wilayah Jawa
49
Barat dan Banten (bank bjb). Setelah melakukan pembayaran maka akan
mendapat STTS yaitu tanda bukti yang sah telah melakukan pembayaran pada
BAB III
HASIL PELAKSANAAN
kepada Wajib Pajak dengan ketentuan yang telah diatur oleh UndangUndang
perpajakan. Dasar pengenanaan pajak bumi dan bangunan adalah Nilai Jual Objek
Pajak (NJOP).
Nilai Jual Objek Pajak adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi
jual-beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli,
NJOP ditentukan melaui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis atau
nilai perolehan baru, atau Nilai Objek Pajak Pengganti. (Pasal 2 (3) KMK-
523/KMK.04/1998)
warga negara Indonesia maupun asing yang menempati dan memiliki Bumi dan
Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya.
bahwa wajib pajak telah menerima panggilan pajak terhutang dan harus segera
Apabila wajib pajak tidak membayar pada waktu estimasi tersebut, maka wajib
bumi dan bangunan baik mulai dari perhitungan pemungutan hingga pengelolaan
karena saat ini pajak bumi dan bangunan sudah menjadi pajak asli daerah. Dan
dalam hal ini pemerintah daerah menunjuk bank pembangunan daerah untuk
menghimpun dana pajak bumi dan bangunan dari wajib pajak. Bank
pembangunan daerah yang ditunjuk untuk daerah Jawa Barat dan Banten adalah
bank bjb.
antara bank bjb dan daerah yang bersangkutan. Kemudian bank bjb akan
memberikan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) kepada wajib pajak sebagai
Surat Tanda Terima Setoran (STTS) adalah surat atau tanda bukti transaksi
Sistem online adalah sistem pembayaran PBB terhubung antara bank yang
PBB. Dan pada laporan ini penulis menganalisis prosedur tersebut dari segi bank
yang bersangkutan.
pajaknya. Berikut prosedur pelayanan pembayaran PBB di bank bjb yang penulis
temukan di lapangan sesuai SOP yang telah disetujui oleh pihak bank dan
dispenda:
yang dimiliki oleh bank bjb dan khusus terhubung dengan pemerintah
51
bumi dan bangunan termasuk dalam pajak daerah yaitu pajak yang
besarnya jumlah tagihan yang harus dibayar oleh wajib pajak tersebut.
5. Teller memeriksa kembali data yang muncul dalam sistem dan pada
14. Semua jurnal teller yang telah dihitung diperiksa oleh supervisor.
15. Bila sesuai dan benar maka semua jurnal teller tersebut diarsipkan
beberapa hal yang berbeda dari prosedur yang penulis jabarkan diatas.
menunggu dan membuat antrean yang panjang sedangkan Teller yang ada hanya
satu. Maka dari itu banyak nasabah yang kembali. Hal ini merugikan bagi bank
dan KCP, karena offline yang terjadi memakan waktu yang cukup lama dan
Namun penulis menemukan temuan lain, ketika hal tersebut terjadi bank
menyarankan agar wajib pajak menitipkan PBB nya dan membayar lunas PBB
nya tersebut, wajib pajak mengambil bukti transaksinya ketka sore ataupun
keesokan harinya. Apabila waktu luang dan sudah online kembali, bank akan
mentransaksikan PBB nya sehingga pekerjaan tidak menumpuk dan wajib pajak
tetap bisa membayar PBB tepat waktu. Sehingga kedua belah pihak tetap
yang dimiliki oleh bank bjb dan khusus terhubung dengan pemerintah
bumi dan bangunan termasuk dalam pajak daerah yaitu pajak yang
dibayarkan terjadi gangguan atau error. Berikut kode error yang sering
terputus.
b. Kode S55 : data wajib pajak tidak ditemukan
c. Kode S54 : PBB telah dibayarkan
5. Bank memberikan alternatif saat terjadi error, bila kode P03 maka
7. Setelah transaksi berhasil, maka muncul nama jelas wajib pajak dan
besarnya jumlah tagihan yang harus dibayar oleh wajib pajak tersebut.
8. Teller memeriksa kembali data yang muncul dalam sistem dan pada
pajak.
9. Apabila data yang tertera pada keduanya sama, maka teller
Ketika error S55 dan S54 bank menyarankan agar wajib pajak
mendapatkan kejelasan tentang apa yang terjadi saat transaksi pembayaran PBB.
Sehingga wajib pajak tidak dirugikan atas kejadian tersebut. Namun untuk
pembayaran PBB secara umum bank bjb menerima pembayaran PBB dari daerah
mana saja di Jawa Barat. Berikut prosedur pelayanan pembayaran PBB bila terjadi
yang dimiliki oleh bank bjb dan khusus terhubung dengan pemerintah
bumi dan bangunan termasuk dalam pajak daerah yaitu pajak yang
dibayarkan terjadi gangguan atau error. Berikut kode error yang sering
terputus.
b. Kode S55 = data wajib pajak tidak ditemukan
c. Kode S54 = PBB telah dibayarkan
56
5. Bank bjb menyarankan agar wajib pajak memeriksakan data PBB nya
mana saja.
Penulis mengamati kejadian seperti itu adalah terjadi karena wajib pajak
membayar PBB pada waktu yang bersamaan, jaringan yang dipergunakan saling
berebut antara bank bjb wilayah satu dengan yang lainnya sehingga jaringan yang
digunakan menjadi mati. Atau juga jaringan yang terhubung dengan pemerintah
jaringannya. mungkin saja sedang istirahat karena terjadinya offline ketika pukul
Pada kenyataannya ketika itu masa akhir pembayaran PBB untuk Bandung
membayar PBB diakhir sebelum jatuh tempo dan sistem offline sering terjadi
ketika proses transaksi pembayaran PBB dilakukan di bank bjb daerah Bandung
Barat, Cimahi, atau daerah lainnya. Dan untuk kota Cimahi masa akhir
pembayaran PBB adalah tanggal 30 September 2014 dan masyarakat kota Cimahi
pelayanan yang baik bekerja dengan cekatan agar tidak membuat nasabah yang
57
lain menjadi rugi akibat lama menunggu meskipun bank bjb KCP Citeurup
memiliki Teller hanya satu, namun tidak membuat pelayanan yang baik tersendat.
BAB IV
IV.1 Simpulan
Cimahi dan mengamati prosedur pelayanan pembayaran PBB di bank bjb KCP
SPPT nya dan mengambil STTS kemudian hari, tetapi membayar pada
saat itu, namun apabila terjadi kode S55 dan S54B bank menyarankan
4. Tetapi apabila tidak terjadi seperti itu, maka bank melakukan transaksi
transaksi
P03 Melakukan
Menitipkan SPPT prosedur sesuai
SELESAI
Gambar 4.1 Flowchart prosedur pelayanan pemabayaran PBB di bank bjb KCP
Citeureup Cimahi
bank bjb KCP Citeureup Cimahi yaitu wajib pajak hanya membawa SPPT yang
pajak yang membayar PBB diakhir dan mendekati jatuh tempo sehingga sering
60
terjadinya offline Selain itu terjadinya offline ketika waktu istirahat tiba. Hal
IV.2 Saran
Penulis hanya bisa memberikan saran agar sebaiknya bank dan pemerintah
daerah kabupaten/kota agar lebih bekerja sama lagi dalam sistem pembayaran
PBB. Karena penulis menemukan temuan bahwa wajib pajak membayar pajak
ketika mendekati jatuh tempo sehingga sistem yang ada saling berebut dengan
kantor bank bjb lain. Selain itu penulis menyarankan agar pemerintah daerah lebih
memperhatikan hambatan bank saat melakukan transaksi PBB karena bank juga
pelayanan terbaiknya.
Selain itu pemerintah dan bank saling bekerja sama dengan memberikan
informasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar tepat membayar PBB karena
apabila serentak semua masyarakat membayar pada hari jatuh tempo, bank
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta, RajaGrafindo Persada. 2002.
Republik Indonesia. Undang-Undang No.12 tahun 1994., Tentang Pajak Bumi dan
Bangunan, Jakarta.
http://www.bankbjb.co.id/id/4/111/125/197/Budaya-perusahaan.html
http://www.bankbjb.co.id/id/4/111/125/199/Nilai-nilai-perusahaan.html
http://www.bankbjb.co.id/id/117/Produk-dan-Layanan.html
http://www.bankbjb.co.id/id/4/111/125/195/Sekilas-bank-bjb.html