Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

“PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN”

Disusun oleh:

Kelompok 5

1. Villa Alensya Pasangin (A031211145)


2. Raihan Jabal Tarich Malik (A021211176)
3. Vidya Annisa Inusamra (A031211052)
4. Tazkya Amanda Pratiwi HR (A031211102)
5. Ulia Dewi Sartika (A031211146)
6. Shan Sebastian Ariel Bangkele (A031211153)

KELAS C
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa yang telah
memberikan ramat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalahPengantar Manajemen ini yang berjudul “Perencanaan Manajerial dan
Mengatur Tujuan” ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
pada bidang Pengantar Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang apa apa saja yang di lakukan untuk menyusun
perencanaan dalam bidang manajerial serta dapat mengatur tujuan bagi pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Prof.Dr.Mahlia Muis, SE., M.Si.
CIPM yang telah membagi pengetahuannya dan memberikan tugas untuk membuat
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 21 September 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB 2................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Tujuan dan Rencana serta Hubungan Keduanya............................................................3
2.2 Misi Organisasi dan Bagaimana Hal tersebut Mempengaruhi Pembentukan Tujuan
dan Perencanaan.............................................................................................................4
2.3 Tujuan dan Organisasi yang Dimiliki dan Menunjukkan Hierarki (Tingkatan)...............4
2.4 Karakteristik Tujuan yang Efektif.....................................................................................5
2.5 Empat Langkah Penting dalam Proses MBO...................................................................6
2.6 Rencana Sekali Pakai Dan Rencana Tetap.......................................................................8
2.7 Tiga Tahap Perencanaan Manajemen Krisis....................................................................8
2.8 Pedoman Perencanaan Kinerja Tinggi dalam Lingkungan yang Cepat Berubah...........9
BAB 3..............................................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................................11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi


masyarakat, ataupun yang lainnya pasti memerlukan perencanaan dalam
setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan
rekrutmen siswa baru, perencanaan anggaran, dan lain sebagainya.
Perencanaan merupakan proses dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi manajemen
didalam mengambil suatu keputusan atau tindakan. Tanpa adanya fungsi
perencanaan, fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, seperti
pengorganisasian, pengontrolan, dan pengarahan tidak dapat berjalan dengan
baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan
tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang telah
direncanakan. Perencanaan merupakan aspek penting daripada manajemen.
Manusia tidak boleh menyerah pada keadaan dan masa depan yang tidak
menentu tetapi menciptakan masa depan itu. Dengan demikian landasan
dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih
alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan
daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilihnya dalam hal ini
manajemen yang akan diterapkan seperti apa. Sehingga dengan dasar itulah
maka suatu rencana itu akan terealisasikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu tujuan dan rencana serta bagaimana hubungannya?


2. Apa tugas atau misi organisasi dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi
penetapan tujuan dan perencanaan?
3. Apa saja jenis-jenis tujuan dalam organisasi yang dimiliki dan mengapa
mereka menyerupai tingkatan?
4. Bagaimana karakteristik tujuan yang efektif?
5. Apa saja empat langkah penting dalam proses MBO?
6. Apa perbedaan antara rencana sekali pakai dan rencana tetap?

1
7. Mengapa tiga langkah persipan perencanaan manajemen krisis penting?
8. Bagaimana pedoman perencanaan kinerja tinggi dalam lingkungan yang
cepat berubah?

1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pengantar Manajemen yaitu


membuat makalah dengan pokok bahasan “Perencanaan Manajerial dan
Penetapan Tujuan”.
2. Menjelaskan apa itu tujuan dan rencana serta hubungan keduanya.
3. Menjelaskan tugas atau misi organisasi dan bagaimana hal itu
mempengaruhi penetapan tujuan dan perencanaan.
4. Menjelaskan jenis-jenis tujuan organisasi yang dimiliki dan mengapa
mereka menyerupai tingkatan.
5. Menjelaskan karakteristik tujuan yang efektif.
6. Menjelaskan empat langkah penting dalam proses MBO.
7. Menjelaskan perbedaan antara rencana sekali pakai dan rencana tetap.
8. Menjelaskan pentingnya tiga tahap perencanaan manajemen krisis.
9. Menjelaskan pedoman perencanaan kinerja tinggi dalam lingkungan
yang cepat berubah.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan dan Rencana serta Hubungan Keduanya

Dari empat fungsi Manajemen yaitu, perencanaan, pengorganisasian,


memimpin, dan pengendalian. Perencanaan dianggap yang paling mendasar,
segala sesuatu yang lain berasal dari perencanaan. Namun perencanaan juga
merupakan fungsi manajemen yang paling kontroversial. Bagaimana
manajer merencanakan masa depan dalam lingkungan yang terus berubah?
Apakah perencanaan bahkan bermanfaat di dunia yang terus berubah?
Perencanaan tidak bisa membaca masa depan yang tidak pasti dan tidak
dapat menjinakkan lingkungan yang bergejolak. Sebuah pernyataan oleh
Jenderal Collin Powell, mantan Menteri Luar Negeri AS, menawarkan
peringatan bagi para manajer : “Tidak ada rencana pertempuran yang
bertahan dari kontak dengan musuh”. apakah itu berarti tidak ada gunanya
bagi manajer untuk membuat rencana? Tentu saja tidak. Tidak ada rencana
yang sempurna, tetapi tanpa rencana dan tujuan, organisasi dan karyawan
akan gagal. Namun, manajer yang baik memahami bahwa rencana harus
tumbuh dan berubah untuk memenuhi kondisi yang berubah.
 Tujuan adalah keadaan atau kondisi masa depan yang diinginkan yang
berusaha di wujudkan oleh organisasi. Tujuan penting karena organisasi ada
untuk suatu tujuan.
 Rencana adalah blueprint untuk pencapaian tujuan dan menentukan alokasi
sumber daya, jadwal, tugas, dan tindakan lain yang di perlukan.
 Hubungan Tujuan dan Rencana
Tujuan menetukan tujuan masa depan sedangkan rencana menentukan cara
hari ini. Konsep perencanaan biasanya menggabungkan kedua ide tersebut;
itu berarti menentukan tujuan organisasi dan menentukan cara untuk
mencapainya.

3
2.2 Misi Organisasi dan Bagaimana Hal tersebut Mempengaruhi
Pembentukan Tujuan dan Perencanaan

Misi adalah pernyataan yang dibentuk untuk memperjelas kewajiban


dan sasaran yang dapat diukur oleh sebuah organisasi. Pernyataan misi
dibuat untuk panduan bekerja karyawan dan pemimpin organisasi serta
membantu mengukur apakah perencanaan strategis telah sejalan dengan
tujuan keseluruhan organisasi tersebut. Pernyataan misi juga membantu
organisasi mendeskripsikan sasaran perusahaan sekarang dan di masa depan.
Jika perusahaan mengalami perubahan atau pergeseran bisnis yang besar,
sangat masuk akal untuk merevisi pernyataan tersebut agar selaras dengan
nilai dan sasaran perusahaan.

2.3 Tujuan dan Organisasi yang Dimiliki dan Menunjukkan Hierarki


(Tingkatan)

Seluruh proses perencanaan dimulai dengan menyatakan misi, yang


menggambarkan alasan keberadaan organisasi. Misi menggambarkan nilai
dan aspirasi dari suatu organisasi. Misi yang ter definisi dengan baik adalah
dasar untuk pengembangan semua tujuan dan rencana selanjutnya. Tanpa
misi yang jelas tujuan dan rencana akan berkembang secara sembarangan
dan tidak membawa organisasi ke arah yang diinginkan. Salah satu atribut
yang menentukan perusahaan sukses adalah mereka memiliki misi yang jelas
yang memandu keputusan dan tindakan.
Karena pernyataan misi karyawan, pelanggan, pemasok, dan pemegang
saham mengetahui pernyataan nilai dan tujuan perusahaan.
Dalam organisasi terdapat tiga tingkatan tujuan, yaitu:
 Sasaran strategis adalah pernyataan luas tentang di mana organisasi ingin
berada di masa depan. Sasaran strategis berkaitan dengan organisasi
secara keseluruhan dan merupakan maksud yang dinyatakan dari apa
yang ingin dicapai oleh organisasi.
 Sasaran taktis menentukan hasil yang ingin dicapai oleh divisi dan
departemen utama dalam organisasi. Tujuan taktis berlaku untuk
manajemen menengah dan menjelaskan apa yang harus dilakukan subunit
utama agar organisasi mencapai tujuan keseluruhannya.

4
 Tujuan operasional menggambarkan hasil spesifik yang diharapkan dari
departemen, kelompok kerja, dan individu. Tujuan operasional yang tepat
dan terukur. Tujuan masuk ke dalam hierarki. Pencapaian tujuan di
tingkat yang lebih rendah memungkinkan pencapaian tujuan tingkat yang
lebih tinggi. Ini disebut rantai sarana-tujuan karena tujuan tingkat yang
lebih rendah mengarah pada pencapaian tujuan tingkat yang lebih tinggi.

2.4 Karakteristik Tujuan yang Efektif

 Spesifik dan Teratur (Specific and Measurable)


Jika memungkinkan, tujuan harus dinyatakan secara kuantitatif, seperti
meningkatkan keuntungan sebesar 2%, mengurangi cacat produk sebesar
1%, dan meningkatkan rata-rata peringkat efisiensi guru dari 3,5 menjadi
3,7.
 Menyentuh Area Penting (Cover Key Result Areas)
Tujuan tidak dapat ditetapkan untuk semua aspek perilaku karyawan atau
kinerja organisasi. Karena itu, angka-angka yang tercantum jelas tidak
ada artinya. Administrator diharapkan untuk mengidentifikasi beberapa
area penting, mungkin hingga empat atau lima departemen organisasi
atau pekerjaan. Area penting adalah aktivitas yang berkontribusi paling
besar terhadap kinerja bisnis. Banyak perusahaan menggunakan
pendekatan yang seimbang untuk penetapan tujuan.

5
 Menantang Namun Tetap Realistis (Challenging But Realistic)
Tujuan seharusnya bersifat menantang namun tidak sulit untuk dicapai
dengan akal sehat. Seorang manajer yang baru saja direkrut menemukan
bahwa staf nya harus bekerja sebanyak 100 jam setiap minggu untuk
mencapai semua yang diharapkan dari mereka. Jika tujuan bersifat tidak
realistis, maka karyawan akan menuju kegagalan dan akan menurunkan
moral karyawan. Namun, jika tujuan terlalu mudah, karyawan tidak akan
merasa ter motivasi. Tujuan yang di rentang kan merupakan tujuan yang
sangat ambisius namun tetap realistis sehingga menantang karyawan
untuk mencapai standar.
 Jangka Waktu yang Jelas (Defined Time Period)
Tujuan wajib merinci jangka waktu pencapaian. Jangka waktu ialah
tenggat yang melaporkan bertepatan pada tujuan tersebut dicapai. Suatu
tujuan yang berisi peluncuran intranet.
 Dikaitkan dengan Kompensasi (Linked to Rewards)
Akibat akhir dari tujuan bergantung dari sepanjang mana pendapatan
hadapi penigkatan, promosi, serta penghargaan yang didasarkan pada
pencapaian tujuan. Siapa saja yang menggapai tujuan wajib diberikan
penghargaan. Penghargaan berikan makna serta kaitan dengan tujuan dan
menolong karyawan berkomitmen buat menggapai nya. Kegagalan dalam
menggapai tujuan kerap kali diakibatkan oleh aspek di luar karyawan

2.5 Empat Langkah Penting dalam Proses MBO.

Mangement By Objectives (MBO) merupakan tata cara yang digunakan


manajer serta karyawan buat menarangkan tujuan dari tiap kementerian,
proyek serta orang dan memakainya buat mengawasi kinerja
berkepanjangan. Wujud langkah- langkah dari proses MBO terdapat 4
aktivitas utama yaitu:
(1) Menetapkan Tujuan (Set Goal)
Ialah langkah yang susah dalam MBO, menetapkan tujuan mengaitkan
karyawan di tiap tingkatan serta memandang aktivitas setiap hari jauh ke
depan buat menanggapi persoalan“ apa yang coba kita raih?” tujuan yang
sepatutnya konkret serta realistis, membagikan sasaran yang khusus serta
jangka waktu tertentu, dan membutuhkan tanggung jawab, tujuan bisa

6
bertabiat kuantitatif atau pun kualitatif, tergantung apakah hasilnya
terukur.
(2) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan (Develop Action Plan)
Sebuah rencana pelaksanaan menjelaskan arah tindakan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Rencana pelaksanaan disusun
untuk individu sekaligus departemen.
(3) Meninjau kemajuan yang Dicapai (Review Progress)
Kemajuan secara periodik adalah hal penting untuk menjamin rencana
pelaksanaan dijalankan dengan baik. Pemeriksaan ini dapat dilakukan
secara informal antara manajer dengan bawahan, di mana organisasi
dapat melakukan pemeriksaan tiap tiga, enam, atau sembilan bulan dalam
satu tahun. Pemeriksaan periodik ini membuat manajer dan karyawan
memerhatikan apakah mereka berbeda dalam target atau tindakan kolektif
yang diperlukan. Manajer dan karyawan seharusnya tidak terbatas pada
perilaku yang telah ditentukan sebelumnya dan harus melakukan langkah
apa pun yang diperlukan untuk menghasilkan sesuatu yang berarti. Hal
utama dari MBO adalah mencapai tujuan. Rencana pelaksanaan dapat
diubah kapan pun jika tujuan tidak tercapai.
(4) Penghargaan atas Kinerja Keseluruhan (Appraise Overall
Performance)
Langkah akhir dari MBO adalah secara cermat mengevaluasi apakah
tujuan tahunan telah dicapai oleh individu maupun departemen.
Keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan dapat menjadi
bagian dari sistem penilaian kinerja dan arah dari kenaikan penghasilan
dan penghargaan lainnya. Penghargaan atas kinerja departemen dan
perusahaan secara keseluruhan menentukan tujuan untuk tahun
berikutnya. Siklus MBO akan berulang dalam basis tahunan.

7
2.6 Rencana Sekali Pakai Dan Rencana Tetap

 Rencana Sekali Pakai (Single Use Plans)


Rencana sekali pakai dibuat untuk mencapai sejumlah tujuan yang
kemungkinan tidak berulang di masa depan. Rencana sekali pakai
biasanya mencakup program dan proyek
 Rencana Tetap (Standing Plans)
Rencana tetap adalah rencana berkelanjutan yang memberi panduan
melakukan dan mengatasi tugas atau situasi yang terjadi secara berulang
di perusahaan. Rencana tetap mencakup kebijakan, peraturan, dan
prosedur perusahaan.

2.7 Tiga Tahap Perencanaan Manajemen Krisis

1. Perencanaan Kontigensi (Contingent Planning)


Rencana kontingensi menentukan respons perusahaan ketika mengalami
kondisi darurat, kemerosotan, mau pun situasi tak terduga. Untuk
membuat rencana kontingensi, para manajer mengenali faktor-faktor
penting di lingkungan, seperti potensi krisis ekonomi, kelesuan pasar,
kenaikan harga pasokan, perkembangan teknologi baru, atau insiden
kecelakaan.
2. Pembuatan Skenario (Scenario Building)
Melibatkan langkah-langkah untuk mengamati tren dan kesinambungan
yang sedang terjadi, serta memvisualisasikan kemungkinan-kemungkinan
yang lebih baik di masa depan.
3. Perencanaan Krisis (Crisis Planning)
Memungkinkan menghadapi kejadian-kejadian merugikan tak terduga
yang dapat berpontensi merugikan perusahaan jika para manajer tidak
siap untuk merespon dengan cepat dan tepat. Dua tahapan penting :
(1) Pencegahan krisis
Tahap pencegahan krisis melibatkan berbagai aktivitas yang dilakukan
oleh para manajer untuk mencegah krisis dan mendeteksi tanda-tanda
peringatan potensi krisis. Aspek penting dalam tahap pencegahan adalah
membangun hubungan yang terbuka dan saling percaya dengan pihak-
pihak berkepentingan seperti pegawai, pelanggan, pemasok,
pemerintah, perserikatan, dan masyarakat.

8
(2) Persiapan krisis
Tahap persiapan krisis mencakup semua perencanaan terperinci untuk
menangani krisis yang terjadi. Tiga langkah yang dilakukan:
 membentuk tim manajemen krisis dan juru bicara perusahaan
 membuat rencana manajemen krisis secara terperinci
 membangun sistem komunikasi yang efektif

2.8 Panduan Perencanaan Kinerja Tinggi dalam Lingkungan yang Cepat


Berubah

Tujuan perencanaan penetapan tujuan adalah untuk membantu


perusahaan mencapai kinerja tinggi. Proses perencanaan kini berubah agar
lebih selaras dengan lingkungan dan pergeseran perilaku pegawai.
Pendekatan Perencanaan Kinerja Tinggi
Pendekatan perencanan yang baru adalah dengan melibatkan semua anggota
perusahaan, dan terkadang pihak-pihak luar yang berkepentingan, dalam
proses perencanaan. Perkembangan pendekatan baru diawali oleh
perencanaan terdesentralisasi, yaitu para ahli perencanaan bekerja bersama
para manajer divisi atau departemen utama untuk membuat tujuan dan
rencana mereka sendiri. Pada masa lalu perencanaan selalu dilakukan oleh
para manajer puncak, konsultan, atau departemen perencanaan pusat. Selama
masa penuh gejolak, pererncaan dilakukan secara terdesentralisasi dan
seluruh anggota perusahaann terlibat dalam membuat rencana dinamis yang
dapat memenuhi perubahan kebutuhan dilingkungan
Beberapa panduan dalam membuat perencanaan untuk mencapai kinerja
tinggi di lingkungan yang cepat berubah, yaitu :
1) Menetapkan Tujuan Abadi untuk Mencapai Kualitas Unggul
Tujuan abadi adalah tujuan yang masuik akal tetapi ambisius yang
dinyatakan dengan jelas, memaksa, dan imajinatif sehingga dapat
menyemangati pegawai untuk mencampai kualitas unggul. Tujuan abadi
biasanya jauh melampaui tujuan yang ada, sehingga perusahaan harus
berani berinovasi untuk mencapainya.
2) Menggunakan Panel Instrumen Kinerja
Perusahaan memerlukan cara untuk melihat kemajuan rencana serta
mengukur kemajuan tersebut dalam mencapai tujauan. Perusahaan-

9
perusahaan mulai menggunakan panel instrumen kinerja bisnis sebagai
cara bagi kalangan eksekutif untuk mengawasi indikator-indikator
penting kineja, seperti penjualan dan hubungan dengan target, jumlah
produk yang dipesan, atau presentasi keluhan dan pertanyaan pelanggan
yang ditanggapi selama periode tertentu. Keunggulan terbesar panel
instrumen adalah jika diterapkan diseluruh perusahaan, bahkan hingga
kelantai produksi, sehingga seluruh pegawai dapat melihat kemajuan
dalam mencapai tujauan, memeriksa jika kegagalan terjadi, dan mencari
solusui inovatif untuk kembali mencapai target yang telah ditentukan.
3) Membentuk Tim Intelijen
Tim intelijen adalah sekelompok manajer dan pegawai lintas bagian
biasanya dipimpin oleh ahli mengenai persaingan, yang bekerja sama
untuk memahami isu bisnis tertentu secara mendalam, dengan tujuan
memberikan pemikiran, kemungkinan, dan saran tentang tujuan dan
rencana yang berkaitan dengan isu tersebut. Tim intelijen bermanfaat
ketika perusahaan menghadapi tantangan intelijen besar. Tim intelijen
dapat memberi pemahaman yang memungkinkan para manajer untuk
membuat keeputusan lebih tepat terkait tujuan, disamping membuat
rencana kontingensi dan skenario terbaik terkait isu-isu strategi utama.

10
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Salah satu tanggung jawab utama para manajer adalah menentukan arah
yang harus dituju perusahaan di masa depan. Pada beberapa perusahaan,
terutama perusahaan kecil, perencanaan dilakukan secara informal,
sedangkan di perusahaan lain para manajer mengikuti kerangka perencanaan
yang ditetapkan dengan jelas. Dari empat fungsi Manajemen yaitu,
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan pengendalian. Perencanaan
dianggap yang paling mendasar, segala sesuatu yang lain berasal dari
perencanaan. Tujuan menetukan tujuan masa depan sedangkan rencana
menentukan cara hari ini. Konsep perencanaan biasanya menggabungkan
kedua ide tersebut itu berarti menentukan tujuan organisasi dan menentukan
cara untuk mencapainya. Misi adalah pernyataan yang dibentuk untuk
memperjelas kewajiban dan sasaran yang dapat diukur oleh sebuah
organisasi. Pernyataan misi dibuat untuk panduan bekerja karyawan dan
pemimpin organisasi serta membantu mengukur apakah perencanaan
strategis telah sejalan dengan tujuan keseluruhan organisasi tersebut. Dalam
organisasi terdapat tiga tingkatan tujuan, yaitu sasaran strategis, sasaran
taktis, tujuan operasional. Adapun 4 langkah penting dalam MBO
(Mangement By Objectives), yaitu menetapkan tujuan, mengembangkan
rencana pelaksanaan, meninjau kemajuan yang dicapai, penghargaan atas
kinerja keseluruhan.

3.2 Saran

Harapannya, setelah mengetahui defenisi tujuan dan rencana, misi


organisasi dan pengaruhnya terhadap penetapan tujuan dan perencanaan,
jenis-jenis tujuan dalam organisasi, karakteristik tujuan yang efektif, langkah
dalam proses MBO, perbedaan rencana sekali pakai dan rencana tetap,
langkah dalam perencanaan manajemen krisis, serta pedoman perencanaan
kinerja tinggi dalam lingkungan yang cepat berubah dapat memberikan
pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin
yang tentunya selalu melakukan fungsi perencanaan dalam berbagai aktivitas
atau kegiatan dalam proses kepemimpinannya, baik pemimpin di dalam

11
organisasi, perusahaan, maupun lembaga pendidikan. Selanjutnya, untuk
mahasiswa administrasi pendidikan sebagai calon administrator yang
diharapkan dapat menerapkannya di dunia kerja.

12
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. & Coulter, Mary. 2012. Management. 11th ed. Prentice
Hall, New Jersey

iii

Anda mungkin juga menyukai