Anda di halaman 1dari 6

Lingkungan Pendidikan

A. Sumber daya manusia untuk pembangunan


Satu negara menata masyarakat, pemerintahan serta masa depan untuk menjadi bagian dari
peningkatan sumber daya manusia. Sumber daya manusia itu diperlukan agar negara menjadi
kuat, salah satunya lewat kegiatan pendidikan. Jadi pendidikan itu penting, menata, mengelola
dan mengendalikan pendidikan sangat strategis untuk menguatkan negara.
Dalam hal ini; Syaiful Sagala (2013: 249) menuliskan bahwa; suatu negara membutuhkan
sumber daya manusia (SDM) handal, mampu mengatasi masalah dirinya sendiri, mampu
mengatasi masalah yang ada dalam keluarga dan mampu mengatasi masalah yang ada di
masyarakat. Pada tingkatan tertentu dibutuhkan SDM mampu mengatasi masalah masalah
negara maupun masalah antarnegara.
Dengan kegiatan pendidikan yang baik, maka tujuan negara dapat tercapai. Namun harus
diingatkan terdapat nilai nilai penting yang menjadi tolok ukur sebuah proses pemikiran yakni
nilai etika. Karena dengan etika inilah pengelolaan pendidikan akan tetap pada jalan yang benar
tidak sembarangan dan terhindar dari hal hal yang tidak baik.
Melaksanakan pendidikan sesuai tanggun jawab dan kewenangannya. Perilaku mereka masing
masing ditandai nilai nilai reflektif, percaya diri, logis dan rasional, analitis dan kritis,
mengmbangkan kreativitas dan inovatif, bertanggungjawab, dapat dipercaya, jujur, berpikir
positif, disiplin, visioner dan perilaku yagn bekarakter.
Kesemua hal di atas, dalam perangkat pendidikan khususnya sumber daya pendidikan harus
tercermin baik oleh kepala sekolah, guru, siswa maupun masyarakat yang memiliki akses utama
kegiatan pendidikan.

B. Kepala sekolah
Pengertian
Kepala sekolah adalah tenaga pendidik yang diberi tugas tambahan untuk menjadi pemimpin,
manajer dalam hal mengelola kegiatan pendidikan ditingkat satuan jenjang pendidikan. Dalam
diri kepala sekolah terdapat tugas utama yakni mengelola sesuai dengan aturan, memberikan
layanan sesuai dengan kemampuan serta mengembangkan satuan pendidikan sesuai dengan
tuntutan masyarakat atau keadaan. Kepala Sekolah sebagai satu organisasi atau lembaga, maka
mempunyai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut kepala sekolah sebagai nakhoda harus
memiliki visi dan misi. Begitu juga menyatukan visi dan misi kepala sekolah dengan sekolah
dimana ia mengabdi. Menurut Mulyasa (2005:ix) untuk memerankan diri kepala sekolah agar
mendorong visi menjadi aksi maka terdapat tujuh fungsi kepala sekolah yakni sebagai berikut:
- Kepala sekolah sebagai motivator
- Kepala sekolah sebagai manajer
- Kepala sekolah sebagai administrator
- Kepala sekolah sebagai supervisor
- Kepala sekolah sebagai leader
- Kepala sekolah sebagai inovator
- Kepala sekolah sebagai motivator
C. Guru
Pengertian guru adalah seorang pendidik memiliki tugas mengajar, melatih, mendidik, dan
membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Karena kegiatan mengajar, mendidik, melatih dan membina harus dilakukan secara serius,
maka guru menjadi sebuah profesi. Tugas ini memerlukan pengetahuan, keterampilan bahkan
komitmen agar hasil yang diperoleh dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.
Lahirnya profesi guru tidak dapat dihindari, hal ini ditujukan agar kegiatan mendidik dan
mengajar dapat dijadikan bagian dari upaya peningkatan sumber daya manusia. Dalam hal ini,
Amini (2018:15) menuliskan bahwa profesi guru adalah pekerjaan mendidik, mengajar, melatih
anak didik untuk dapat mengembangkan potensi dirinya ssesuai aturan yang ditetpakan dalam
kegiatan pendidikan.
Tugas pokok guru
Tugas utama guru adalah untuk memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik. Dengan
kegiatan pelayanan tersebut diharapkan peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sesuai
dengan potensi yang dimiliki, kemudian mendapat kemampuan untuk memiilh dan
menentukan kemana ia harus melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Secara administrative guru bertugas menyampaikan
Lebih dari itu menurut Amini (2016:126), bahwa tugas utama guru adalah sebagai berikut:
- Guru dan tugas panggilan jiwa.
- Guru dan tugas kemanusiaan
- Guru dan tugas sebagai ibadah
Guru adalah bagian dari sekolah, maka sebagai sebuah sistem, guru juga bertanggungjawab
terhadap tercapainya tujuan sekolah. Tujuan sekolah itu sendiri adalah tekait dengan
pembangunan sumber daya manusia. Sekolah memiliki kurikulum, maka guru juga harus terkait
dengan kurikulum, karena yang menjalankan kurikulum adalah guru.
Dalam kurikulum kaitannya dengan tugas guru, maka Viethzal Rivai dan Silvana Murni
(2009:821) menuiskan bahwa; guru sebagai tenaga kependidikan yang berhadapan langsung
dengan murid, bekewajiban melakukan tugas pembelajran agar terjadi transfer pengetahuan
dan transformasi nilai nilai dalam kehidupan murid. Pada saat yang bersamaan guru melakukan
tindakan pendidikan, bimbingan dan pelatihan. Seluruh aktivitas pengajaran, pendidikan dan
bimbingan dan pelatihan itu seara langsung melibatkan potensi yang dimiliki guru sehingga
kurikulum yang harus disampaikan dapat direalisir dengan semaksimal mungkin.
Karena itulah, maka guru harus dibina, dikembangkan agar memiliki kemampuan yang standar
untuk membangun sumber daya manusia. Oleh pemerintah program peningkatan kualitas guru
ini disebut dengan sertifikasi guru. E.Mulyasa (2007:191) menjelaskan bahwa; standar
kompetensi dan sertifikasi guru merupakan salah satu pekerjaan yang harus dilakukan
pemerintah terkait amanat Undang Undang Guru dan Dosen. Melalui standar dan sertifikasi,
diharapkan dapat dipilah dan dipilih guru guru profesional yang berhak menerima tunjangan
profesi, dan guru guru yang tidak proesional yang tidak berhak mendapatkannya.

Pesan moral
Guru sebagai jantung pendidikan dituntut semakin profesional seiring pekerjambangan ilmu
dan teknologi. Hari ini guru banyak dituntut untuk selalu respon terhadap berbagai kebutuhan,
masyarakat bahkan kemajuan teknologi. Maka gurupun harus siap dengan perubahan tersebut.
Dalam hal ini Mardianto dan Amini (2018:193) menjelaskan bahwa; guru dan perubahan adalah
sebuah keniscayaan, bila guru ingin bertahan hidup atau memiiki kesempatan untuk selama
dalam pengabdiannya, maka ia harus mengikuti apa yang disebut dengan perubahan atau
inovasi. Dan bila guru ini mencapai perubahan dunia yang diinginkan, maka inovasi harus
dimulai dari diri sendiri. Dengan demikian maka guru akan mendapatkan satu tempat dalam
perubahan dunia pendidikan pada proporsi yagn bermartabat. Tidak ada guru yagn tidak mau
melakukan perubahan, bila kita menayatakan diri tidak mau berubah maka kita bukan
kelompok guru yang dimaksud.

D. Siswa
Pengertian siswa adalah peserta didik yang secara formal mengikuti kegiatan pendidikan pada
jenjang tertentu. Siswa terikat dengan aturan formal yakni dimana ia berstatus atau terdaftar
sebagai peserta didik, kelas, mata pelajarn apa siapa gurunya semua tercatat dan terdata.
Maka siswa, belajar, dan pendidikan semua saling terkait.
Siswa sebagai peserta didik memiliki karakteristik yang perlu diperhatikan, karena itu menjadi
dasar bagaimana guru melakukan pengajaran, pendidikan, pelatihan dan pembinaan. Menurut
Umar Tirtarahardja dan SL.La Sulo (2015:52) ciri khas peserta didik yagn pelru dipahami oleh
pendidik adalah:
- Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan
yang unik.
- Individu yang sedang berkembang
- Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi
- Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

Tugas utama siswa adalah


Siswa adalah peserta didik, maka tugas utamanya adalah mengikuti kegiatan pendidikan.
Kegiatan pendidikan telah dirancang sedemikian rupa, ditata, diatur dan dikembangkan lewat
kurikulum. Kurikulum yang disusun sangat memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan
siswa.
Beberapa hal penting terkait dengan tugas siswa sebagai peserta didik, adalah sebagai berikut:
- Siswa belajar sesuai dengan perkembangan psikologisnya.
- Siswa belajar sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki
- Siswa belajar dapat secara mandiri, kelompok maupun masal.
- Siswa belajar mengikuti aturan dan batasan kurikulum yang ditetapkan.
- Siswa harus mengikuti evaluasi untuk mengukur jenjang kemampuan secara
berkala.
- Siswa dapat mengembangkan sosialisasi diri sesuai dengan ketentuan.
- Siswa harus mendapatkan konsultasi atau bimbingan dalam hal masalah belajar.
E. Masyarakat
Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah unti tertentu dari satu negara, di dalam masyarakat terdapat keluarga
keluarga, yang saling interaksi dan memiliki etika atau norma. Masyarakat terbentuk dari
adanya saling menghargai, saling menjaga dan saling membantu untuk mencapai satu tujuan.
Tujuan masyarakat adalah membangun sumber daya manusia sesuai dengan keinginan
masyarakatnya.
Masyarakat tidak dapat dilepaskan dari pendidikan, pendidikan yang ada ditengah tengah
masyarakat adalah upaya menjaga melestarikan dan mengontrol agar nilai nilai yang terdapat
dalam masyarakat tertap langgeng.
Tugas pokok masyarakat dalam kegiatan pendidikan adalah
Dalam hal pendidikan, masyarakat ada yang berusaha membentuk komunitas, kelompok
profesi, atau juga kelompok pekerjaan atau bahkan kelompok sosial lainnya. Kelompok atau
komunitas tersebut ada yang secara formal memfokuskan diri untuk membantu kegiatan
pendidikan ada pula yang lebih berorientasi pada bidang lain.
Kelompok yang terkait langsung dengan kegiatan pendidikan seperti didirikannya Yayasan,
adanya perguruan tinggi, adalah lembaga lembaga pelatihan, kursus dan lain sebagainya.
Pemerintah juga memberi ruang atau jalinan kerjasama terhadap masyarakat yang peduli
terhadap kegiatan pendidikan ini. Karena memang pemerintah menyadari bahwa untuk
membangun sumber daya manusia, pemerintah harus menggandeng atau kerjasama dengan
masyarakat. Sehingga pemerintah dan masyarakat bersama membangun sumber daya manusai
saling membantu, saling beriringan dan saling membutuhkan.
Peran masyarakat dalam hal ini orang tua siswa
Zumroni dalam buku 70 Tahun H.AR Tilaar pada Ikhsanuddin (2002:40) pernah menuiskan
bahwa; paradigma pendidikan organik menuntut keberadaan masyarakat pembelajran, yakni
suatu masyarakat dimana warganya memiliki suatu kultur belajar, keyakinan, nilai nilai, prinsip
prinsip, kebiasaan kebiasaan, dan semboyan semboyan yang dipegang bersama oleh warga
sekolah yang mendorong warganya untuk senantiasa bekerja keras dan rajin menuntut ilmu.
Peran masyarakat dalam hal ini perguruan tinggi menurut Made Pidarta (2009:56) tugas
tugasnya mencakup hal berikut:
- Mempelajari secara tekun konsep konsep dan teori teori
- Menganalisis sekluk beluknya, terutama asal usul konsep itu
- Mempelajri car acara pengembangannya
- Mempelajari metodologi peneltiian utnuk pengembagnan ilmu
- Belajar berpikri analitik sinteteik atau induktif deduktif
- Mengoreksi kebenaran konsep
- Mengadakan replikasi
- Menginformasikan hasil hasil penelitiand an konsep konsep berdikusi dan berdepbat
- Mempertahankan konsep secara ilmiah
- Menulis laporan penelitian, artikel dana tau baku.

Anda mungkin juga menyukai