A. Pengertian Karakter
Pendidikan adalah sebuah proses untuk memanusiakan manusia dengan berbagai faktor
menuju peradaban manusia. Karena dengan pendidikan diharapkan anak manusia dapat
menemukan jati dirinya, kemudian membangun peradaban sebagai cita cita semua ummat
manusia. Jadi jelas bawha pendidikan memiliki tugas utama yakni membangun peradaban dari
individu sampai seluruh umat.
Dalam pendidikan terdapat nilai nilai yang diusung yakni kebaikan, ini harus dimengerti oleh
pendidik, oleh peserta didik dan seturusnya. Salah satu nilai yang diusung tersebut adalah
karakter manusia yakni nilai nilai kebaikan atau nilai yang diharapkan mampu menghantarkan
individu menjadi yang terbaik dalam membangun peradaban. Thomas Lickona (1016:13)
menjelaskan bahwa; Karakter adalah kepemilikan akan “hal hal yang baik” sebagai orang tua
dan pendidik, tugas ktia adalah mengajar anak anak dan karakrter adalah apa yang termuat di
dalam pengajaran kita.
Jadi jelaslah bahwa dalam diri manusia adalah kegiatan pendidikan, dalam pendidikan ada nilai
karakter, dan karakter itu sendiri sangat penting dalam membangun peradaban manusia.
Marzuki (2017:54) menuliskan bahwa; terdapat tujuh cara untuk menumbuhkan kebajikan
utama (karakter yang baik) dalam diri anak, yaitu empati, hati nurani, control diri, rasa hormat,
kebaikan hati, toleransi, dan keadilan. Ketujuh macam kebajikan inilah yang dapat membentuk
manusia berkualitas di manapun dan kapan pun.
Betapa pentingnya pendidikan karakter, menjadikan kegiatan pendidikan harus ditata
sedemikian rupa, bahkan filsafat pendidikan harus diawali dari pandangan terhadap hakikat
manusia yang berkarakter, berbudaya dan berkembang.
Betapa pentingnya sekolah, keluarga dan komunitas ini tidak dapat ditawar tawar, karena
karakter menyangktu apa yang akan kita wariskan, apa yang harus diajarkan, dan apa pula yang
harus dipersiapkan demi masa depan anak bangsa.
Didalam sekolah pendidikan karakter juga harus sampai masuk ke kelas kelas, tanggungjawab
guru, siswa tidak dapat dilakukan sendiri sendiri, akan tetapi kerjasama antara mereka untuk
membangun komitmen pendidikan karakter sangat penting. Dalam hal ini Jamal Ma`mur Amani
(2013:156) menjelaskan bahwa; agar dapat berjalan efektif, pendidikan karakter dapat
dilakukan melalui beberapa desain, salah satunya adalah dengan desain berbasis kelas, yang
berbasis pada relasi guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pembelajar.
Melengkapi hal tersebut, guru sebagai titik sentral dalam pendidikan baik di kelas, di sekolah
tentu harus mendapat perhatian serius dalam pendidikan karakter ini. Menurut Jamal Ma`mur
Amani (2013:84) bahwa; Guru memang diharapkan mampu memegang peran sentral dalam
pendidikan karakter agar anak didik bisa cepat menemukan bakat terbesarnya, kemudian
mengasahnya secara tekun, kreatif, inovatif dan produktif sehingga tampak di permukaan dan
membawa manfaat bagi banyak orang. Dengan demikian pendidikan menjadi jembatan yang
melejitkan potensi individu, dan media yang memberikan karya terbaik kepada public tercinta.