Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“MODEL PEMBELAJARAN IPS DI SD DAN PERBEDAAN ANTARA METODE,


STRATEGI, PENDEKATAN, DAN MODEL PEMBELAJARAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS Sekolah Dasar

Dosen Pengampu : Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd (0120069501)

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Andini Dwi Safina (122107073)


2. Anggel Anggriani (122107077)
3. Aura Zahra (122107017)
4. Elza Anggraini (122107068)
5. Jihan Fadillah (122107007)
6. Lisna Syaheni Br.Saragih (122107079)
7. Mina Reda (122107059)
8. Suci Ayu Dea Siska (122107004)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUMATERA UTARA

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "MODEL
PEMBELAJARAN IPS DI SD DAN PERBEDAAN ANTARA METODE, STRATEGI,
PENDEKATAN, DAN MODEL PEMBELAJARAN”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya
ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami
susun ini memberikan manfaat untuk pembaca.

Medan, 12 Desember 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran ............................................................................................2


2.2 Model-Model Pembelajaran Ips Di SD..................................................................................3
2.3 Perbedaan Metode, Strategi, Pendekatan Dan Model Pembelajaran .....................................4
BAB II PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................8


3.2 Saran ......................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan IPS sudah lama dikembangkan dan dilaksanakan dalam kurikulum-kurikulum


di Indonesia. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran
yang berusaha membekali wawasan danketerampilan peserta didik sekolah untuk mampu
beradaptasi dan bermasyarakat serta menyesuaikan dengan perkembangan dalam era globalisasi.

Dalam proses belajar seharusnya terjadi komunikasi dua arah antarasiswa dan guru
sehingga siswa dapat belajar secara aktif serta menjadi pribadiyang imajinatif serta kreatif.
Untuk membangkitkan semangat belajar anak, disinilah peran penting seorang guru sebagai
sumber belajar, namun tidakhanya sebagai sumber belajar tapi sebagai fasilitator dan motivator
bagi peserta didik. Untuk mewujudkan itu semua, diperlukanlah model-model pembelajaran
yang efektif dan kreatif, sehingga mampu membangkitkan minat serta rasa ingin tahu siswa
dalam belajar, khususnya dalam pembelajaran IPS.

Dari sinilah penggunaan model pembelajaran sangat penting untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Karena model mengajar merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang
menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan
spesifik pada perilaku peserta didik seperti yang diharapkan. Selain model pembelajaran, metode
dan strategi serta pendekatan pembelajaran juga sangat penting untuk suatu pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian model pembelajaran?

2. Bagaimana model-model pembelajaran IPS di SD?

3. Apa perbedaan antara metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran.

2. Untuk mengetahui model-model pembelajaran IPS di SD.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman


dalam melakukan sesuatu kegiatan belajar dan mengajar. Secara bebas dapat diartikan bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau menentukan perangkat pembelajaran. Trianto
(dalam Gunarto, 2013:15) mengartikan model belajar sebagai pola yang digunakan sebagai
pedoman guna merancang pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, model pembelajaran
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan oleh guru

Bruce Joyce dan Marsha weil (Dedi supriawan dan A.Benyamin Surasega,1990)
mengetengahkan 4 kelompok model pembelajaran, yaitu :

1. Model Interaksi Sosial

Yang termasuk rumpun Interaksi Sosial, menekankan hubungan antara individu


dengan masyarakat dan dengan individu lainnya

2. Model Pengelolaan Informasi

Model yang berorientasi pada kemampuan pemrosesan informasi dari siswa dan cara
memperbaiki kemampuannya dalam menguasai informasi.

3. Model Personal Humanistik

Model ini menekankan proses pembentukan individu dalam mengorganosasikan


realitasnya yang unik. Fokus pengembangan diri berkesan menekankan pada pembinaan
emosional antara individu dalam hubungan produktif dengan lingkungannya hingga
diharapkan menghasilkan hubungan interpersonal yang lebih kaya dan kemampuan
pemrosesan yang lebih efektif lagi.

4. Model Modifikasi Tingkah Laku

Teori tingkah laku (Behavioral Theory). Dalam penerapannya, model ini banyak
menggunakan istilah lain seperti teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi tingkah laku,
dan terapi tingkah laku. Ciri pokoknya menekankan pada usaha mengubah tingkah laku .
Model ini mendasarkan pada prinsip kontrol stimulus dan penguatan (Stimulus Control and
Reinforcement).

2
2.2 Model-model Pembelajaran IPS di SD

1. Model Pembelajaran Inkuiri

Secara umum, istilah “Inquiry” berkaitan dengan masalah dan penelitian untuk menjawab
suatu masalah. Roger (1969) menyatakan bahwa inkuiri merupakan suatu proses untuk
mengajukan pertanyaan dan mendorong semangat belajar siswa pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Menurut Beyer (1971) menyatakan bahwa inkuiri lebih sekedar bertanya. Inkuiri
adalah suatu proses mempertanyakan makna/arti tertentu yang menuntut seseorang menampilkan
kemampuan intelektual agar ide atau pemikirannya dapat dipahami.

Berdasarkan uraian di atas, maka metode inkuiri adalah suatu pembelajaran yang
diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah, merumuskan hipotesis dan melakukan pengamatan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Pengembangan strategi pembelajaran dengan model inkuiri dipandang sangat sesuai


dengan karakteristik materil pendidikan Pengetahuan Sosial yang bertujuan mengembangkan
tanggung jawab individu dan kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagai anggota masyarakat
dan warganegara.

2. Model Bermain Peta

Keterampilan menggunakan dan menafsirkan peta dan globe merupakan salah satu tujuan
penting dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial. Peta dan globe memberikan manfaat, yaitu:

a. siswa dapat memperoleh gambaran mengenai bentuk, besar, batas-batas suatu daerah
b. memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai istilah-istilah geografi
c. memahami peta dan globe

3. Model Pendekatan ITM (Ilmu-Teknologi dan Masyarakat)

Model pembelajaran ITM merupakan model pembelajaran yang mengaitkan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat. Adapun tujuan penerapan model
ini menurut Poedjiadi (2007). adalah ”untuk membentuk individu memiliki literasi sains dan
teknologi serta memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat dan lingkungannya”. Karena
itu pula, maka penerapan pembelajaran IPS melalui pendekatan ITM diharapkan dapat mengatasi
berbagai permasalahan sosial yang ditimbulkan oleh perkembangan sains dan teknologi. Peran
IPS dalam kaitan ini bukanlah untuk mencetak para ilmuwan atau penghasil teknologi,
melainkan lebih menitikberatkan pada kemampuan berfikir, bagaimana menghadapi dampak
sosial dari perkembangan dan penerapan sains dan teknologi itu sendiri.

3
4. Model Pembelajaran Role Playing

Role Playing adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yangdipakai untuk menjelaskan
peranan, sikap, tingkah laku, nilai, dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang dan cara
berpikir orang lain (Husein Achmad, 1981;80). Role Playing adalah salah satu model
pembelajaran yang perlu menjadi pengalaman belajar peserta didik, terutama dalam konteks
pembelajaran Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan didalamnya

2.3 Perbedaan Metode, Strategi, Pendekatan dan Model Pembelajaran

Pada pembelajaran terdapat beberapa istilah yang dianggap memiliki makna sama yaitu
metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran. Walaupun dianggap memiliki kesamaan
makna, namun sebenarnya metode, strategi, pendekatan dan model tidaklah sama. Berikut
perbedaan metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran:

1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang


bagaimana cara-cara atau teknik yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam upaya
menyampaikan materi atau bahan ajar kepada peserta didik. Jadi, metode pembelajaran adaah
suatu ilmu yang membicarakan bagaiman cara atau teknik menyajikan bahan pelajaran
terhadap siswa agar tercapai tujuan yag lebih ditetapkan secara efektif dan efisien.

Jenis -jenis metode pembelajaran dalam pembelajaran IPS:

• Metode Ceramah, metode ceramah merupakan dimana guru memberikan penyajian


fakta-fakta dan prinsip-prinsip secara lisan.
• Metode Diskusi, dalam pembelajaran IPS metode diskusi adalah suatu cara penyajian
materi pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah, baik berupa pernyataan
maupun berupa pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas atau dipecahkan oleh
siswa secara bersama-sama.
• Metode karyawisata merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa dibawa ke
suatu objek di luar kelas untuk mengkaji atau mempelajari suatu masalah yang
berhubungan dengan materi pelajaran atau dengan kata lain karyawisata merupakan suatu
upaya mendekatkan atau membawa diri siswa kepada kehidupan nyata yang menjadi
sumber belajar bagi para siswa.

4
2. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu.

Menurut Wina Senjaya (2008; 126) Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.

Jenis-jenis strategi pembelajaran :

a. Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran di mana guru


memiliki peranan yang dominan, sedangkan siswa cenderung menerima dan
mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Dalam strategi ini, proses penyampaian
materi dilakukan oleh guru secara lisan kepada siswa agar dapat memahami dan
menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi pembelajaran ekspositori
ini, guru dapat menggunakan buku teks, referensi atau pengalaman pribadi sebagai
sumber informasinya.

b. Strategi Pembelajaran Inkuiri

Berbeda dengan strategi pembelajaran ekspositori, dalam strategi pembelajaran


inkuiri, siswa memiliki peranan yang lebih aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal
ini sesuai dengan definisi strategi pembelajaran inkuiri itu sendiri, yaitu strategi
pembelajaran yang memberikan ruang pada siswa untuk menemukan sendiri inti dari
materi pelajaran.

c. Strategi Pembelajaran Afektif

Jenis strategi pembelajaran berikutnya adalah strategi pembelajaran afektif.


Strategi ini menekankan pada pembentukan sikap yang positif kepada siswa dengan
cara menghadapkan mereka pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang
problematis.

d. Strategi Pembelajaran Kontekstual

Strategi pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL)


adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa
dalam menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan peristiwa
atau permasalahan dalam kehidupan nyata. Dengan begitu, siswa dapat menerapkan
materi yang mereka pelajari di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari.

5
Kemudian strategi memiliki langkah- langkah dalam menentukannya, yaitu:

• Tentukan Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai

Setiap strategi pembelajaran tentu memiliki tujuannya masing-masing. Maka dari


itu, sebelum memutuskan memilih strategi pembelajaran yang akan digunakan, guru
perlu mengetahui tujuan dari suatu pembelajaran.

• Sesuaikan dengan gaya belajar siswa

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih mudah
memahami pelajaran jika mendengarkan penjelasan guru, tapi ada pula siswa yang lebih
mudah memahami pelajaran ketika belajar kelompok. Oleh karena itu, guru harus
mengetahui gaya belajar yang dimiliki setiap siswa sehingga bisa memilih strategi
pembelajaran yang tepat.

• Memperhatikan jumlah siswa

Selain gaya belajar siswa, perhatikan juga jumlah siswa yang hadir di kelas. Hal
ini dikarenakan, ada beberapa strategi pembelajaran mungkin kurang efektif jika
diterapkan dalam kelas dengan jumlah siswa yang banyak.

• Alokasi waktu

Alokasi waktu juga menjadi salah satu hal yang patut guru pertimbangkan saat
menentukan strategi pembelajaran. Pasalnya, setiap mata pelajaran memiliki alokasi
waktu masing-masing.

3. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran . Pendekaan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam
memilih kegiatan pembelajaran.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan,yaitu :

• Pendekatan pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) adalah suatu


pendekatan pembelajaran yang berdasar pada pandangan bahwa mengajar
adalah menanamkan pengetahua dan keterampilan . dalam pendekatan ini,
pendidiklah komponen penting dalam pembelajaran .
• Pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) merupakan
proses belajar mengajar yang didasarkan pada kebutuhan dan minat anak.
Pendekatan ini bisa didefinisikan sebagai titik tolak tentang suatu proses

6
pembelajaran, dimana peserta didik menjadi pusat pembelajaran sehingga
peserta didik dapat aktif sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

4. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur


dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Untuk jenis-jenis model pembelajaran penulis sudah
menjelaskan diatas.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode, strategi, pendekatan, dan
model pembelajaran memiliki perbedaan yang penting. Metode pembelajaran berkaitan dengan
teknik menyajikan materi, strategi pembelajaran berkaitan dengan perencanaan kegiatan,
pendekatan pembelajaran berkaitan dengan sudut pandang terhadap proses pembelajaran, dan
model pembelajaran berkaitan dengan kerangka konseptual untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara keempat konsep tersebut sangat
penting dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau
rencana yang digunakan guru mengorganisasikan materi pembelajaran. Dan pembelajaran IPS di
SD melibatkan berbagai model pembelajaran seperti inkuiri, bermain peta, pendekatan ITM, dan
role playing. Selain itu, terdapat perbedaan antara metode, strategi, pendekatan, dan model
pembelajaran. Metode pembelajaran meliputi ceramah, diskusi, dan karyawisata, sementara
strategi pembelajaran mencakup ekspositori dan inkuiri. Strategi pembelajaran afektif
menekankan pembentukan sikap positif siswa, sedangkan strategi pembelajaran kontekstual
menekankan keterlibatan siswa dalam materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pendekatan
pembelajaran dapat berpusat pada guru atau siswa, sementara model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pemahaman yang
jelas tentang perbedaan antara keempat konsep tersebut sangat penting dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang efektif.

3.2 Saran

Sebagai seorang guru, penting untuk memperdalam pemahaman tentang berbagai strategi,
pendekatan, dan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS di SD.
Anda dapat mempertimbangkan untuk mengintegrasikan strategi pembelajaran afektif dan
kontekstual untuk membentuk sikap positif siswa dan menghubungkan materi pelajaran dengan
kehidupan nyata. Selain itu, memahami perbedaan antara metode, strategi, pendekatan, dan
model pembelajaran akan membantu Anda merancang dan melaksanakan pembelajaran yang
efektif. Teruslah memperbarui pengetahuan dan keterampilan Anda dalam hal ini untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Beyer. B. K. (1971). Inquiry in the Social Studies Classroom; A Strategy for Teaching.
Columbus, OH: Charles E Merril Publ. Co.

Husein Achmad, 1981. Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Yogyakarta: Fakultas
Keguruan Ilmu Sosial IKIP Yogyakarta.

Poedjiadi, Anna. 2007. Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Konstektual


Bermuatan Nilai. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Roger. 1969.Approach to English Historical Linguistics An Anthology. New York: Holt.

Sanjaya, Winna. (2008) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta
: Kencana Prenada Media Grouf.

Supriawan, Dedi dan A. Benyamin Surasega, Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah).
Bandung: FPTK-IKP Bandung, 1990.

Trianto, 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai