Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS Sekolah Dasar
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "MODEL
PEMBELAJARAN IPS DI SD DAN PERBEDAAN ANTARA METODE, STRATEGI,
PENDEKATAN, DAN MODEL PEMBELAJARAN”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya
ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami
susun ini memberikan manfaat untuk pembaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses belajar seharusnya terjadi komunikasi dua arah antarasiswa dan guru
sehingga siswa dapat belajar secara aktif serta menjadi pribadiyang imajinatif serta kreatif.
Untuk membangkitkan semangat belajar anak, disinilah peran penting seorang guru sebagai
sumber belajar, namun tidakhanya sebagai sumber belajar tapi sebagai fasilitator dan motivator
bagi peserta didik. Untuk mewujudkan itu semua, diperlukanlah model-model pembelajaran
yang efektif dan kreatif, sehingga mampu membangkitkan minat serta rasa ingin tahu siswa
dalam belajar, khususnya dalam pembelajaran IPS.
Dari sinilah penggunaan model pembelajaran sangat penting untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Karena model mengajar merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang
menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan
spesifik pada perilaku peserta didik seperti yang diharapkan. Selain model pembelajaran, metode
dan strategi serta pendekatan pembelajaran juga sangat penting untuk suatu pembelajaran.
1.3. Tujuan
3. Untuk mengetahui perbedaan antara metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bruce Joyce dan Marsha weil (Dedi supriawan dan A.Benyamin Surasega,1990)
mengetengahkan 4 kelompok model pembelajaran, yaitu :
Model yang berorientasi pada kemampuan pemrosesan informasi dari siswa dan cara
memperbaiki kemampuannya dalam menguasai informasi.
Teori tingkah laku (Behavioral Theory). Dalam penerapannya, model ini banyak
menggunakan istilah lain seperti teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi tingkah laku,
dan terapi tingkah laku. Ciri pokoknya menekankan pada usaha mengubah tingkah laku .
Model ini mendasarkan pada prinsip kontrol stimulus dan penguatan (Stimulus Control and
Reinforcement).
2
2.2 Model-model Pembelajaran IPS di SD
Secara umum, istilah “Inquiry” berkaitan dengan masalah dan penelitian untuk menjawab
suatu masalah. Roger (1969) menyatakan bahwa inkuiri merupakan suatu proses untuk
mengajukan pertanyaan dan mendorong semangat belajar siswa pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Menurut Beyer (1971) menyatakan bahwa inkuiri lebih sekedar bertanya. Inkuiri
adalah suatu proses mempertanyakan makna/arti tertentu yang menuntut seseorang menampilkan
kemampuan intelektual agar ide atau pemikirannya dapat dipahami.
Berdasarkan uraian di atas, maka metode inkuiri adalah suatu pembelajaran yang
diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan masalah, merumuskan hipotesis dan melakukan pengamatan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Keterampilan menggunakan dan menafsirkan peta dan globe merupakan salah satu tujuan
penting dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial. Peta dan globe memberikan manfaat, yaitu:
a. siswa dapat memperoleh gambaran mengenai bentuk, besar, batas-batas suatu daerah
b. memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai istilah-istilah geografi
c. memahami peta dan globe
Model pembelajaran ITM merupakan model pembelajaran yang mengaitkan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat. Adapun tujuan penerapan model
ini menurut Poedjiadi (2007). adalah ”untuk membentuk individu memiliki literasi sains dan
teknologi serta memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat dan lingkungannya”. Karena
itu pula, maka penerapan pembelajaran IPS melalui pendekatan ITM diharapkan dapat mengatasi
berbagai permasalahan sosial yang ditimbulkan oleh perkembangan sains dan teknologi. Peran
IPS dalam kaitan ini bukanlah untuk mencetak para ilmuwan atau penghasil teknologi,
melainkan lebih menitikberatkan pada kemampuan berfikir, bagaimana menghadapi dampak
sosial dari perkembangan dan penerapan sains dan teknologi itu sendiri.
3
4. Model Pembelajaran Role Playing
Role Playing adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yangdipakai untuk menjelaskan
peranan, sikap, tingkah laku, nilai, dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang dan cara
berpikir orang lain (Husein Achmad, 1981;80). Role Playing adalah salah satu model
pembelajaran yang perlu menjadi pengalaman belajar peserta didik, terutama dalam konteks
pembelajaran Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan didalamnya
Pada pembelajaran terdapat beberapa istilah yang dianggap memiliki makna sama yaitu
metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran. Walaupun dianggap memiliki kesamaan
makna, namun sebenarnya metode, strategi, pendekatan dan model tidaklah sama. Berikut
perbedaan metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran:
1. Metode Pembelajaran
4
2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu.
Menurut Wina Senjaya (2008; 126) Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien.
5
Kemudian strategi memiliki langkah- langkah dalam menentukannya, yaitu:
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih mudah
memahami pelajaran jika mendengarkan penjelasan guru, tapi ada pula siswa yang lebih
mudah memahami pelajaran ketika belajar kelompok. Oleh karena itu, guru harus
mengetahui gaya belajar yang dimiliki setiap siswa sehingga bisa memilih strategi
pembelajaran yang tepat.
Selain gaya belajar siswa, perhatikan juga jumlah siswa yang hadir di kelas. Hal
ini dikarenakan, ada beberapa strategi pembelajaran mungkin kurang efektif jika
diterapkan dalam kelas dengan jumlah siswa yang banyak.
• Alokasi waktu
Alokasi waktu juga menjadi salah satu hal yang patut guru pertimbangkan saat
menentukan strategi pembelajaran. Pasalnya, setiap mata pelajaran memiliki alokasi
waktu masing-masing.
3. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran . Pendekaan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam
memilih kegiatan pembelajaran.
6
pembelajaran, dimana peserta didik menjadi pusat pembelajaran sehingga
peserta didik dapat aktif sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
4. Model Pembelajaran
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode, strategi, pendekatan, dan
model pembelajaran memiliki perbedaan yang penting. Metode pembelajaran berkaitan dengan
teknik menyajikan materi, strategi pembelajaran berkaitan dengan perencanaan kegiatan,
pendekatan pembelajaran berkaitan dengan sudut pandang terhadap proses pembelajaran, dan
model pembelajaran berkaitan dengan kerangka konseptual untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara keempat konsep tersebut sangat
penting dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau
rencana yang digunakan guru mengorganisasikan materi pembelajaran. Dan pembelajaran IPS di
SD melibatkan berbagai model pembelajaran seperti inkuiri, bermain peta, pendekatan ITM, dan
role playing. Selain itu, terdapat perbedaan antara metode, strategi, pendekatan, dan model
pembelajaran. Metode pembelajaran meliputi ceramah, diskusi, dan karyawisata, sementara
strategi pembelajaran mencakup ekspositori dan inkuiri. Strategi pembelajaran afektif
menekankan pembentukan sikap positif siswa, sedangkan strategi pembelajaran kontekstual
menekankan keterlibatan siswa dalam materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Pendekatan
pembelajaran dapat berpusat pada guru atau siswa, sementara model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, pemahaman yang
jelas tentang perbedaan antara keempat konsep tersebut sangat penting dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang efektif.
3.2 Saran
Sebagai seorang guru, penting untuk memperdalam pemahaman tentang berbagai strategi,
pendekatan, dan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS di SD.
Anda dapat mempertimbangkan untuk mengintegrasikan strategi pembelajaran afektif dan
kontekstual untuk membentuk sikap positif siswa dan menghubungkan materi pelajaran dengan
kehidupan nyata. Selain itu, memahami perbedaan antara metode, strategi, pendekatan, dan
model pembelajaran akan membantu Anda merancang dan melaksanakan pembelajaran yang
efektif. Teruslah memperbarui pengetahuan dan keterampilan Anda dalam hal ini untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
8
DAFTAR PUSTAKA
Beyer. B. K. (1971). Inquiry in the Social Studies Classroom; A Strategy for Teaching.
Columbus, OH: Charles E Merril Publ. Co.
Husein Achmad, 1981. Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Yogyakarta: Fakultas
Keguruan Ilmu Sosial IKIP Yogyakarta.
Sanjaya, Winna. (2008) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta
: Kencana Prenada Media Grouf.
Supriawan, Dedi dan A. Benyamin Surasega, Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah).
Bandung: FPTK-IKP Bandung, 1990.