Anda di halaman 1dari 17

MERANCANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI

DI LUAR KELAS

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah Desain
Pembelajaran PAI pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Oleh:
Muh. Afdhal Sonaru
NIM 80200221127

Dosen Pengampu:
Dr. Muh. Rusydi Rasyid, M.Ed., M.Pd.I

PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya dan Khatamul Anbiya’ Muhammad

SAW beserta keluarga dan para sahabatnya sehingga penulisan Makalah yang

berjudul “ Merancang Pelaksanaan Pembelajaran PAI di Luar Kelas “ dapat

terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun

dari semua pihak sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas segala

keikhlasan hati dan bantuan dari semua pihak yang telah diberikan kepada penulis

dan semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Morowali, 24 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan pembelajaran dan metode
pembelajaran di luar kelas …………………………………........... 3
B. Langkah – langkah dalam merancang pelaksanaan
pembelajaran di luar kelas................................................................ 5
C. Aplikasi pembelajaran PAI di luar kelas.......................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

iii
MERANCANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI
DI LUAR KELAS

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan

sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar,

siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai sumber belajar, tetapi

mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu,

pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”,

dan bukan pada “ apa yang dipelajari siswa”.

Sehingga upaya untuk merancang suatu pembelajaran perlu

menggunakan pendekatan system. Pembelajaran yang dilakukan akan

bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada

tujuan langsung pembelajaran dan tujuan pengiring dari pembelajaran.

 Untuk mendapatkan sebuah kegiatan pembelajaran yang efektif ini

memerlukan banyak komponen yang harus diperhatikan. Beberapa di

antaranya adalah mengenai tenaga pendidik, peserta didik, media

pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran dan perencanaan

kegiatan pembelajaran. Salah satu elemen terpenting dalam sebuah kegiatan

pembelajaran adalah adanya sebuah perencanaan pembelajaran yang baik.

1
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan

pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber

daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah makalah ini adalah :

1. Apakah pengertian perencanaan pembelajaran dan metode pembelajaran

di luar kelas !

2. Bagaimana langkah – langkah dalam merancang pelaksanaan

pembelajaran di luar kelas !

3. Bagaimana aplikasi pembelajaran PAI di luar kelas ?

2
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran di Luar

Kelas
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak

dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan

itu seefisien dan seefektif mungkin (Roger A. Kauffman,1972). 1

Menurut Ely (Gafur,1989:16), perencanaan berarti suatu proses atau cara

berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan. 2

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, perencanaan dapat didefinisikan

suatu proses dan cara berpikir tentang proyeksi hal-hal yang akan dilakukan

sehingga tujuan dapat tercapai. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah-

langkah penting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. Apabila rencana

pembelajaran disusun secara baik akan menjadikan tujuan pembelajaran dapat

dicapai secara efektif dan efisien.

Secara umum, pengertian mengajar (bukan mengajar di luar kelas) ialah

suatu kegiatan mentransfer knowledge ( ilmu pengetahuan kepada orang lain).

Sedangkan pengertian belajar di luar kelas secara khusus adalah kegiatan belajar

mengajar antara guru dan murid, namun tidak dilakukan di dalam kelas, tetapi

dilakukan di luar kelas atau alam terbuka sebagai kegiatan pembelajaran siswa.

Misalnya bermain di lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian,

1 Dr. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, cet v.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, hal 49.
2 Suwardi, Manajemen Pembelajaran, Surabaya:PT.Temprina Media Grafika, hal 29.

3
nelayan, berkemah, dan kegiatan bersifat petualangan serta pengembangan aspek

pengetahuan yang relevan.

Metode mengajar di luar kelas juga dapat di pahami sebagai

sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan suasana di luar kelas

sebagai situasi pembelajaran terhadap berbagai permainan, sebagai media

transformasi konsep-konsep yang disampaikan dalam pembelajaran (Adelia Vera,

2012). Selanjutnya Sumarmi (2012: 98) pembelajaran outdoor merupakan salah

satu teknik pembelajaran yang menekan pada pengalaman seseorang yang

diperoleh melalui tindakan/aktivitas di lapangan.

Secara umum, tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui

aktivitas belajar di luar ruang kelas atau di luar lingkungan sekolah ialah

sebagai berikut:

1. Mengarahkan peserta untuk mengembangkan bakat dan kreativitas mereka

dengan seluas-luasnya di alam terbuka.

2. Proses Pembelajaran di luar kelas bertujuan menyediakan latar (setting )yang

berarti bagi pembentukan sikap dan mental siswa.

3. Meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman peserta didik terhadap

lingkungan sekitar, serta cara mereka bisa membangun hubungan baik dengan

alam.

4. Memberikan konteks dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dalam

tataran praktik (kenyataan di lapangan).

4
5. Menunjang ketertarikan dan keterampilan peserta didik. Bukan hanya

ketertarikan terhadap mata pelajaran tertentu yang bisa di kembangkan diluar

kelas, melainkan juga keterampilan terhadap kegiatan-kegiatan di luar kelas.

Misalnya, mempelajari ilmu alam yang berhubungan dengan air dan

dilakukan dengan berenang di sungai atau di laut.

6. Menciptakan kesadaran dan pemahaman peserta didik cara menghargaialam

dan lingkungan, serta hidup berdampingan di tengah perbedaan suku,ideologi,

agama, politik, ras, bahasa dan lainnya.

7. Mengenal berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pelajaran lebih

kreatif.

8. Memberikan kontribusi penting dalam rangka membantu mengembangkan

hubungan guru dan murid.

9. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas

sekitar untuk pendidikan.

B. Langkah – langkah dalam Merancang Pelaksanaan Pembelajaran di Luar

Kelas

Pembelajaran di luar kelas (outdoor study) adalah salah satu metode

pembelajaran yang aktivitas belajarnya berlangsung di luar kelas/sekolah seperti;

taman, perkampungan, kebun dan lain-lain dengan tujuan untuk melibatkan

pengalaman langsung serta menantang semangat petualangan siswa agar lebih

akrab terhadap lingkungan dan masyarakat.

5
Pembelajaran Out door Study merupakan salah satu metode atau

cara pembelajaran dimana siswa yang dibimbing oleh guru diajak belajar diluar

kelas. Menurut Sumarmi (2012) dalam melaksanakan pembelajaran ini

di perlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Merumuskan tujuan, yakni perumusan tujuan harus diuraikan dengan jelas

dan tegas, menjelaskan alasan yang tepat dan menguraikan pentingnya studi

lapangan.

2. Membuat rencana kerja, yakni dibuatkan rencana yang konkret mengenai

tempat dan lokasi yang sesuai dengan topik bahasan yang akan dikaji atau

dipelajari.

3. Membuat aturan atau menentukan berbagai aturan selama

proses pembelajaran.

4. Menyusun tugas, yakni membuat berbagai tugas yang harus dikerjakan atau

dilakukan oleh siswa selama di lapangan.

5. Berdialog, yakni selama di lapangan dilakukan berbagai diskusi dengan para

siswa, dimana guru sebagai mediator diskusi tersebut.

6. Follow up yakni membuat laporan sebagai hasil selama

melaksanakan pembelajaran di lapangan dengan menggunakan format tertentu

yang telah dirancang oleh guru.

6
Menurut Baharudin dan Wahyuni (2010), tahapan atau langkah-langkah

pembelajaran di luar kelas adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pengalaman Nyata 

Pada tahap paling awal dalam proses belajar adalah seorang mampu atau

dapat mengalami suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia dapat melihat dan

merasakannya, dapat menceritakan peristiwa tersebut sesuai dengan apa yang

dialaminya, namun dia belum memiliki kesadaran tentang hakekat dari peristiwa

tersebut. Ia hanya dapat merasakan kejadian tersebut apa adanya, dan belum dapat

memahami serta menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi. Ia juga belum dapat

memahami proses mengapa proses peristiwa tersebut harus terjadi seperti itu.

Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap paling awal

dalam proses belajar.

b. Tahap Obsevasi Reflektif 

Tahap kedua dalam peristiwa belajar adalah bahwa seseorang makin lama

akan semakin mampu melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang

dialaminya. Ia mulai berupaya untuk mencari jawaban dan memikirkan kejadian

tersebut. Ia melakukan refleksi terhadap peristiwa yang dialaminya, dengan

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan

mengapa hal itu mesti terjadi. Pemahamannya terhadap peristiwa yang dialaminya

semakin berkembang. Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada

tahap kedua dalam proses belajar.

7
c. Tahap Konseptualisasi 

Tahap ketiga dalam proses belajar adalah seseorang sudah mulai

berupaya untuk membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep atau

hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi obyek penelitiannya. Berpikir

induktif banyak dilakukan untuk memuaskan suatu aturan umum atau

generalisasi dari berbagai contoh peristiwa yang dialaminya. Walaupun kejadian-


kejadian yang diamati tampak berbeda-beda, namun memiliki komponen-

komponen yang sama yang dapat dijadikan dasar aturan bersama.

d. Tahap Implementasi 

Tahap terakhir dari proses belajar adalah melakukan eksperimentasi secara

aktif. Pada tahap ini seseorang sudah mampu untuk mengaplikasikan konsep-

konsep, teori-teori atau aturan-aturan ke dalam situasi yang nyata. Berpikir

deduktif banyak digunakan untuk mempraktekkan dan menguji teori-teori serta

konsep-konsep di lapangan. Ia mampu menggunakan teori atau rumus-rumus

untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

C. Aplikasi Pembelajaran PAI di Luar Kelas

a.   Perencanaan Strategi Pembelajaran Fiqih

Ketika guru dalam mengajar telah sesuai dengan adanya komponen-

komponen yang ada, seperti RPP dan lain sebagainya sehingga ini akan

memberikan kemudahan bagi guru untuk mengetahui tingkat kognitif, afektif

dan psikomotorik siswa.

8
Dengan adanya langkah-langkah perencanaan pembelajaran Fiqih akan

didapatkan, yaitu:

 Kognitif

Dalam hal ini guru memberikan keterangan mengenai materi tentang Fiqih

serta memberikan contoh tata cara haji dengan baik dan benar serta guru

melakukan evaluasi dalam tahap akhir untuk mengetahui seberapa besar daya

serap siswa dalam memahami materi Fiqih.

 Afektif

Dalam hal ini guru melakukan diskusi, tanya jawab dengan siswa untuk

memberikan pemahaman materi Fiqih dengan tujuan siswa dapat memiliki

sikap yang baik dalam kehidupan sehari-sehari.

 Psikomotorik

Guru Fiqih sudah melaksanakan metode demonstrasi dalam pembelajarannya,

sehingga ini dapat meningkatkan psikomotorik siswa, seperti siswa dapat

meniru gerakan yang dipraktikkan oleh guru baik di dalam kelas maupun di

luar kelas (musholla atau aula).

b.    Perencanaan Strategi Pembelajaran Aqidah Akhlak

Strategi pembelajaran merupakan usaha memanfaatkan segala sumber

yang dimiliki dan atau yang dapat diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan, dalam hal ini adanya penggunaan metode pembelajaran

yang tepat agar nantinya siswa dapat memahami dan menguasai secara maksimal

dalam metode yang diterapkan oleh guru yang mengajar Aqidah Akhlak.

9
Dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak menggunakan beberapa metode, karena metode dapat mempengaruhi

pemahaman siswa dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru, sehingga

perlu adanya metode yang tepat dan mudah dipahami oleh siswa agar nantinya

siswa dapat mengaplikasikan materi dalam kehidupan di masyarakat. Adapun

metode yang digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode

diskusi dan lain sebagainya

Dengan adanya langkah-langkah perencanaan pembelajaran Aqidah

Akhlak akan didapatkan, yaitu:

 Kognitif

Dalam hal ini guru memberikan keterangan mengenai materi tentang

Aqidah Akhlak serta memberikan contoh gambaran di lapangan dengan baik

dan benar serta guru melakukan evaluasi dalam tahap akhir untuk mengetahui

seberapa besar daya serap siswa dalam memahami materi Aqidah Akhlak.

 Afektif

Dalam hal ini guru melakukan diskusi, tanya jawab dengan siswa

untuk memberikan pemahaman materi Aqidah Akhlak dengan tujuan siswa

dapat memiliki sikap yang baik dalam kehidupan sehari-sehari.

10
 Psikomotorik 

Dalam hal ini guru melakukan demonstrasi yaitu dengan cara

mempraktikan isi materi di depan kelas, seperti bagaimana cara berbicara

yang baik dan sopan sama guru, orang tua dan lain sebagainya. Serta

menggunakan metode keteladanan dan pembiasaan.  

c.  Perencanaan Strategi Pembelajaran Qur’an Hadits

Ketika guru dalam mengajar telah sesuai dengan adanya komponen-komponen

yang ada dalam pembelajaran maka akan memberikan motivasi dan minat bagi siswa

untuk belajar dengan baik. Seperti sebelum mengajar guru pengampu membuat

rencana penyusunan pembelajaran (RPP) dan bahan ajar dalam mengajar dengan

tujuan agar materi yang diajarkan nanti bisa memberikan pemahaman bagi siswa agar

dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Sehingga dalam strategi pembelajaran Qur’an

Hadits menggunakan beberapa metode, yaitu seperti metode ceramah, metode diskusi,

metode tanya jawab dan lain sebagainya. Selain itu juga guru Qur’an Hadits dalam

belajarnya menggunakan pendekatan yang tepat dengan tujuan agar materi yang

disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa sehingga akhirnya guru Qur’an

Hadits  memberikan evaluasi dalam pembelajaran Qur’an Hadits dengan tujuan untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam belajar Qur’an Hadits.

11
Dengan adanya langkah-langkah perencanaan pembelajaran Qur’an Hadits

akan didapatkan, yaitu:

 Kognitif

Dalam hal ini guru memberikan keterangan mengenai materi tentang Qur’an

Hadits serta memberikan contoh cara membaca dan menulis al-Qur’an dan Hadits

dengan baik dan benar serta guru melakukan evaluasi dalam tahap akhir untuk

mengetahui seberapa besar daya serap siswa dalam memahami materi Qur’an Hadits.

 Afektif

Dalam hal ini guru melakukan diskusi, tanya jawab dengan siswa untuk

memberikan pemahaman materi Qur’an Hadits dengan tujuan siswa dapat memiliki

sikap yang baik dalam kehidupan sehari-sehari

 Psikomotorik 

Dalam hal ini guru melakukan demonstasi yaitu dengan cara lisan: bacaan

atau hafalan dalam ayat-ayat pokok-pokok bahasan Al-Qur’an maupun Hadits serta

maju untuk menulis Al-Qur’an maupun Hadits. 3

III. PENUTUP

3 https://www.kajianpustaka.com/2019/09/metode-pembelajaran-di-luar-kelas.html diakses pada tanggal 5 april


2022

12
A. Kesimpulan

Perencanaan dapat didefinisikan suatu proses dan cara berpikir tentang

proyeksi hal-hal yang akan dilakukan sehingga tujuan dapat tercapai. Metode

pembelajaran di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber

belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat. Siswa diarahkan untuk

melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap

lingkungan sekitar.

Langkah – langkah pembelajaran di luar kelas menurut Baharudin dan

Wahyuni (2010), meliputi tahap pengalaman nyata, tahap observasi reflektif, tahap

konseptualisasi dan tahap implementasi.

Dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar pada Mata Pelajaran Agama

Islam, terdapat beberapa metode, karena metode dapat mempengaruhi pemahaman

siswa dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru, sehingga perlu adanya

metode yang tepat dan mudah dipahami oleh siswa agar nantinya siswa dapat

mengaplikasikan materi dalam kehidupan di masyarakat. Adapun metode yang

digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi dan lain

sebagainya.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan makalah ini, ada beberapa hal yang penulis

sarankan antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran PAI di luar kelas.

13
2. Dengan adanya rancangan pembelajaran di luar kelas, diharapkan proses belajar

mengajar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, cet v.Bandung:PT.Remaja


Rosdakarya, hal 49.

https://www.kajianpustaka.com/2019/09/metode-pembelajaran-di-luar-kelas.html
diakses pada tanggal 5 april 2022

Sumarmi 2012, model- model pembelajaran geografi . Yogyakarta. Aditya Media


Publishing.
Suwardi, Manajemen Pembelajaran, Surabaya:PT.Temprina Media Grafika,
hal 29.

Vera. A, 2012, metode mengajar anak di luar kelas. Jogjakarta: Diva Press

14

Anda mungkin juga menyukai