Nim : 204210031
Kelas : TBI A
1. Temukanlah dua kasus tentang masalah pendidikan dari media cetak, elektronik, maupun
online, lalu berilah tanggapan dan solusi kalian dengan mengaitkan dengan salah satu
materi pada mata kuliah Introduction to Pedagogy! (tulis sumber serta tanggalnya) (25)
Jawaban :
a) Sumber : Suara.com
https://www.suara.com/news/2018/02/03/030100/siswa-penganiaya-guru-sampai-tewas-
jadi-tersangka (Sabtu, 03 Februari 2018)
Masalah : Penganiayaan terhadap seorang guru seni rupa SMA Negeri I Torjun,
Sampang ini merupakan bukti bahwa pendidikan karakter yang berada di Jawa Timur
tersebut temasuk gagal.
Tanggapan dan Solusi : Penyebab terjadinya kegagalan dalam pendidikan karakter
adalah kurangnya Penguatan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa terhadap setiap
siswanya. Hal ini dapat dipicu oleh beberapa faktor yang pertama adalah minim
keterlibatan orang tua, seringkali orang tua tidak memperdulikan dan tidak memiliki
pemahaman yang baik dalam mengisi waktunya bersama anak yang menjadi bagian dari
membangun karakter anak. Kedua adalah minimnya keteladanan guru dalam mendidik
karakter untuk peserta didiknya, sehingga sikap, perbuatan dan ucapannya akan ditiru
oleh muridnya. Dengan demikian sebaiknya sebagai orang tua maupun seorang guru
harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam membangun karakter terhadap anak.
Orang tua memiliki peran yang pertama mengajarkan karakter dirumah karena apapun
perilaku anak yang ditunjukkan di luar rumah merupakan cerminan dari apa yang
diajarkan di luar rumah. Maka dari itu, sebagai orang tua harus berhati-hati dalam
bertindak dan menanamkan karakter kepada anak. Kemudian untuk guru menjadikan
sebagai pusat keteladanan disekolah. Sehingga guru harus selalu memperhatikan segala
perbuatan, ucapan, gaya mengajar bahkan gaya berpakaian karena itu akan dicontoh oleh
siswanya.
b) Sumber : Sindonews.com
https://nasional.sindonews.com/read/133518/13/kasus-korupsi-proyek-jalan-jaksa-
eksekusi-terpidana-andi-tejo-sukmono-1597388891 (Jum'at, 14 Agustus 2020)
Masalah : Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeksekusi mantan pejabat
pembuat komitmen di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional XII Balikpapan Andi
Tejo Sukmono ke Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Samarinda.
Tanggapan dan Solusi : Kasus korupsi sering saja terjadi di Indonesia. Padahal apabila
dilihat dari background koruptor itu sendiri, mereka adalah orang-orang yang memiliki
gelar yang sangat beragam dan bergengsi dari berbagai institusi pendidikan yang tinggi.
Padahal disaat mereka menimba ilmu tak ada satu pun pendidik maupun pengajar yang
menginginkan anomali ini terus terjadi. Semua pengajar pastinya menginginkan anak
didiknya bisa menjadi orang-orang bermanfaat yang melahirnya perubahan lebih baik.
Maka dari itu setiap orang memerlukan pendidikan seumur hidup untuk bisa
menghasilkan orang-orang yang terampil, kreatif, kompetitif, beretika, dan bermoral.
Serta dapat menghidupkan nyawa pendidikan itu sendiri untuk bisa mamberikan manfaat
bagi semua pihak.
2. Berikan 2 contoh inovasi pendidikan yang relevan dengan kondisi Indonesia saat ini
beserta alasan urgensinya inovasi pendidikan tersebut! (25)
Jawaban :
a) Inovasi top-down model
Top-down model, yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu
sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan, seperti halnya inovasi
pendidikan yang dilakukan oleh kemendiknas dan kemenag selama ini. Urgensi
inovasi top-down model ini sengaja dibuat karena alasan untuk dapat meningkatkan
mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan,
maupun untuk usaha meningkatkan eifisiensi dan sebagainya.
b) Inovasi KTSP
KTSP yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan
kurikulum yang bersifat operasional dan dilaksanakan dimasing-masing tingkat satuan
pendidikan. Landasan hukum kurikulum ini yaitu Undang-undang Sikdiknas No. 20
Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun oleh masing-masing
sekolah dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi
(SI) untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Urgensi inovasi KTSP ini sengaja
dibuat karena alasan untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan
melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara patisipatif dalam
pengembangan kurikulum.