Anda di halaman 1dari 2

Nama : DEA VIOLA ANGGRAINI

Nim : 204210031

1. a) Suara.com https://www.suara.com/news/2018/02/03/030100/siswa-penganiaya-guru-
sampai-tewas-jadi-tersangka (Sabtu, 03 Februari 2018)
Penganiayaan terhadap seorang guru seni rupa SMA Negeri I Torjun, Sampang ini
merupakan bukti bahwa pendidikan karakter yang berada di Jawa Timur tersebut temasuk
gagal. Penyebab terjadinya kegagalan dalam pendidikan karakter adalah kurangnya
Penguatan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa terhadap setiap siswanya. Hal ini
dapat dipicu oleh beberapa faktor yang pertama adalah minim keterlibatan orang tua,
seringkali orang tua tidak memperdulikan dan tidak memiliki pemahaman yang baik
dalam mengisi waktunya bersama anak yang menjadi bagian dari membangun karakter
anak. Kedua adalah minimnya keteladanan guru dalam mendidik karakter untuk peserta
didiknya, sehingga sikap, perbuatan dan ucapannya akan ditiru oleh muridnya. Dengan
demikian sebaiknya sebagai orang tua maupun seorang guru harus memiliki tanggung
jawab yang besar dalam membangun karakter terhadap anak. Orang tua memiliki peran
yang pertama mengajarkan karakter dirumah karena apapun perilaku anak yang
ditunjukkan di luar rumah merupakan cerminan dari apa yang diajarkan di luar rumah.
Maka dari itu, sebagai orang tua harus berhati-hati dalam bertindak dan menanamkan
karakter kepada anak. Kemudian untuk guru menjadikan sebagai pusat keteladanan
disekolah. Sehingga guru harus selalu memperhatikan segala perbuatan, ucapan, gaya
mengajar bahkan gaya berpakaian karena itu akan dicontoh oleh siswanya.

b) Sindonews.com https://nasional.sindonews.com/read/133518/13/kasus-korupsi-proyek-
jalan-jaksa-eksekusi-terpidana-andi-tejo-sukmono-1597388891 (Jum'at, 14 Agustus
2020)
Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeksekusi mantan pejabat pembuat
komitmen di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional XII Balikpapan Andi Tejo
Sukmono ke Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Samarinda. Kasus korupsi sering saja
terjadi di Indonesia. Padahal apabila dilihat dari background koruptor itu sendiri, mereka
adalah orang-orang yang memiliki gelar yang sangat beragam dan bergengsi dari berbagai
institusi pendidikan yang tinggi. Padahal disaat mereka menimba ilmu tak ada satu pun
pendidik maupun pengajar yang menginginkan anomali ini terus terjadi. Semua pengajar
pastinya menginginkan anak didiknya bisa menjadi orang-orang bermanfaat yang
melahirnya perubahan lebih baik. Maka dari itu setiap orang memerlukan pendidikan
seumur hidup untuk bisa menghasilkan orang-orang yang terampil, kreatif, kompetitif,
beretika, dan bermoral. Serta dapat menghidupkan nyawa pendidikan itu sendiri untuk
bisa mamberikan manfaat bagi semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai