Disusun oleh:
Mengetahui,
NIPY. 3151402098401
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
Laporan ini merupakan salah satu tugas pertanggungjawaban yang harus
dipenuhi dalam kegiatan program PPL IAI Darussalam tahun 2022/2023 dan
menjadi bukti adanya hasil dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :
1. Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung KH. Ahmad Hisyam
Syafa’at, S.Sos.I., M.H.
2. Dr. H. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.E.I. Selaku Rektor IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi.
3. Dr. H. Abdul Kholiq Syafa’at, M.A. Selaku Ketua Senat IAI Darussalam
Blokagung Banyuwangi.
Penulisan laporan ini kami rasa masih mempunyai kekurangan baik dalam
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki.
Sehingga kritik dan saran sangat kami harapkan untuk membangun pembuatan
laporan yang lebih baik pada masa mendatang.
Wassalamu’alaikum wr wb
Blokagung, 04 November 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan PPL..............................................................................................2
C. Manfaat PPL............................................................................................3
D. Waktu dan tempat PPL............................................................................3
A. Profil Madrasah.......................................................................................4
B. Visi Dan Misi..........................................................................................4
C. Struktur Organisasi..................................................................................5
D. Daftar Guru Dan Karyawan....................................................................6
E. Jumlah Siswa...........................................................................................7
F. Daftar Kelas............................................................................................8
G. Kondisi Sarana Dan Prasarana................................................................8
H. Kegiatan Ekstrakulikuler.........................................................................9
I. Prestasi Sekolah......................................................................................9
A. Perencanaan pembelajaran....................................................................11
B. Pelaksanaan pembelajaran....................................................................11
BAB V PENUTUP...........................................................................................19
iii
A. Kesimpulan...........................................................................................19
B. Saran......................................................................................................19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi manusia,
karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh kesejahteraan hidup dan
mengembangkan potensi dirinya. Hal ini dapat terwujud apabila terdapat sistem
dan pelaksanaan pendidikan yang baik dan bermutu. Dalam rangka mewujudkan
hal tersebut, maka pemerintah berusaha menerapkan undang-undang pendidikan
berupa peningkatan mutu tenaga pendidikan, pembenahan kurikulum serta
perbaikan saran dan prasarana pendidikan.dalam hal ini termasuk juga pendidikan
bahasa Indonesia harus menjadi lebih baik.
Bahasa Indonesia merupakan ilmu yang mendasari kecakapan dalam
berkomunikasi sehari-hari, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
ilmu. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa
ini dilandasi oleh perkembangan bahasa terutama bahasa indonesia. Untuk
menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
bahasa sejak dini. Mata pelajaran bahasa indonesia perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan
bekerja sama.
Guru memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam upaya
membentuk watak bangsa dan mengembangkan potensi siswa dalam kerangka
pembangunan pendidikan di Indonesia. Kehadiran guru hingga saat ini bahkan
sampai akhir zaman nanti tidak akan pernah dapat digantikan oleh teknologi
secanggih apapun. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan tugas-tugas guru yang
cukup komplek dan unik, diperlukan guru yang memiliki kemampuan yang
maksimal untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan diharapkan secara
kontinyu guru dapat meningkatkan kompetensinya.
Usman (2002) menyatakan bahwa guru dengan kompetensi tinggi adalah
orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan,
sehingga Ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
kemampuan yang maksimal.
1
Dalam proses pembelajaran di kelas, seseorang guru harus memerhatikan
metode berinteraksi dalam penyampaian bahan pelajaran di kelas. Pengajaran
yang baik dan menyenangkan dalam penyajian materi di kelas merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menerima
pelajaran. Guru dituntut dapat memilih media, metode, strategi mengajar yang
tepat serta mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk belajar
sehingga siswa lebih memahami pelajaran yang disajikan. Guru memegang
peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar sangat
menetukan tercapainya hasil tujuan belajar sehingga seorang guru harus
merencanakan metode pembelajran yang akan digunakan dalam menyajikan
pelajaran. Usaha peningkatan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran terus
bergulir, termasuk dalam hal ini ada mata kuliah yang wajib diikuti oleh seorang
mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yakni mata kuliah Program
Pengalaman Lapangan (PPL) yang berbobot 4 SKS dan kegiatan ini dilaksanakan
pada semester 7 (Tujuh) selama 1 bulan.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan
yang dilaksanakan oleh mahasiswa IAI Darussalam dan merupakan suatu program
dalam pendidikan calon guru yang dirancang untuk melatih mahasiswa menguasai
kemampuan keguruan yang utuh dan berintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan
pendidikan telah siap secara mandiri dalam mengemban tugas sebagai guru.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) diberikan kewajiban untuk
mengikutinya, karena dalam rangka mengaktualisasikan sejumlah ilmu yang telah
didapat dibangku perkuliahan baik secara teoritis maupun secara praktis. Mata
kuliah PPL pada dasarnya memberikan “Life Skills” bagi mahasiswa, yaitu
pengalaman belajar yang kaya dapat memperluas wawasan, melatih dan
mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan
keterampilan, kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan
masalah. Program Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai dari tahap penyerahan di
sekolah bersangkutan pada tanggal 25 September 2022.
B. Tujuan PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk
kompetensi keguruan bagi mahasiswa calon guru dari pengalaman pembelajaran
nyata di kelas madrasah/sekolah dalam keterampilan melaksanakan tugas-tugas
2
pembelajaran rumpun mata pelajaran Pendidikan kebahasaan.
C. Manfaat PPL
3
BAB II
KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH
A. Profi Sekolah/Madrasah
Visi
Unggul dalam kompetensi agama memiliki akademik kecakapan hidup dan
berahlakul karimah.
Misi
Membekali pengetahuan agama islam yang kuat. Meningkatkan kesadaran diri
siswa atas tugas dan kewajiban beribadah.
4
C. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI MTs AL AMIRIYYAH
Blokagung Tegalsari Banyuwangi
Tahun Ajaran 2022/2023
Ka.Tata Usaha
M. Arif Rohmatulloh,
S.Pd
Markaban, S.Pd.I
Muslimin, S.Pd.I
Harun Arrosyid, S.Pd 1. M. Shidiq Purnomo, M.Pd 1. Aris Fadhillah, S.Pd M. Ali Nasihin, S.Pd
2. Athiyah Arifiyana, S.Pd 2. M Toha, S.Pd
3. Rijalawanur, S.Pd.
4. Rizky ilhamsyah, S.Pd
Koord. Esktra Kurikuler Koord. Madin Desa Koord. Tahfidz Koord. Unggulan
1. Ismawati, S.Pd
1.Rfi’an Anas, S.Pd Aris Fadhillah, S.Pd Choirotun Niswah, S.Pd.I
2. Umi Afifaturofiqoh, S.Pd.I 2. Arbaiyah, S.Pd
5
D. Daftar Guru Dan Karyawan
6
No NAMA GURU Pelajaran
8
F. Daftar kelas
9
H. Kegitan Intra Dan Ekstrakulikule
Extra Kurikuler
1. Robotik,
2. KIR,
3. Anamasi
4. Roket air,
5. Kaligrafi,
6. Qiro’ah,
7. Pidato,
8. MSQ,
9. LKBB dan Paskibraka,
10. Pramuka,
11. Tenis meja,
12. Bulu tangkis,
13. Sepak bola/Futsal,
14. Bola voly
15. Paduan suara
16. Musik
17. Hadrah
18. Fotografi
19. Menjahit
20. Membatik
21. Otomotif
22. Desain Grafis
23. PMR
I. Prestasi Sekolah
11
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK PELAKSANAAN LAPANGAN
A. Perencanaan Pembelajaran
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran Teks Eksposisi Berdasarkan Kurikulum 2013
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan membahas KD 3.5 (mengidentifikasi
informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/majalah yang
didengar dan dibaca), 4.5 menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel ilmiah popular dari
koran dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca. Pada pertemuan pertama ini
yang menjadi materi pembelajaran mengenai cara menganalisis pengertian teks
eksposisi, memahami unsur-unsur teks eksposisi dan memahami kaidah kebahasaan
teks eksposisi.
1. Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan pada tanggal 17, 18 . Menurut Sujadi & Sunardi
(2017:11) dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Seperti pada saat observasi
yang dilakukan oleh peneliti, guru memberi motivasi belajar peserta didik secara
kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
guru memasuki kelas dan siswa menyiapkan diri mereka dan ketua kelas memimpin
doa. Guru menyampaikan informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya
12
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru memberikan informasi
kompetensi yang harus dicapai dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Melakukan kegiatan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran kegiatan pembelajaran dengan memberikan motivasi yang berupa
stimulus kepada siswa.
Guru memberikan salam kepada siswa kemudian dilanjutkan siswa
menyiapkan diri mereka dan ketua kelas memimpin doa. Siswa menerima informasi
tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Kegiatan menalar atau kemampuan mengolah informasi melalui
penalaran merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa, informasi
diperoleh dari pengamatan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan
keterkaitan menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai
kesimpulan dari pola yang ditemukan Sani (2015: 66). Pertemuan kedua kegiatan
pendahuluan guru mengucapkan salam. Siswa menerima informasi kompetensi yang
harus dicapai, tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Kemudian memasuki materi, guru memberi stimulus dengan wawasan
siswa dengan pertanyaan-pertanyaan penting tentang teks eksposisi. Pada pertemuan
kedua kegiatan pendahuluan guru mengucapkan salam. Siswa menerima informasi
kompetensi yang harus dicapai, tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Kemudian memasuki materi, guru memberi stimulus dengan wawasan siswa
dengan pertanyaan-pertanyaan penting tentang teks eksposisi. Dengan ini kegiatan
pendahuluan yang berkaitan dengan rencana pembelajaran yang ada dimiliki guru
belum la sesuai dengan di dalam rencana pembelajaran karena di dalam rencana
pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa sedangkan di dalam penelitian
berlangsung guru tidak menggunakan motivasi pada kegiatan pendahuluan
berlangsung. Apersepsi yang dilakukan seorang guru mengajukan pertanyaan yang
ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Sesuai dengan apa yang
ada di dalam rencana pembelajaran. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan oleh
Daryanto (2014:64) guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca, atau dilihat.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran guru meminta siswa untuk memahami pengertian
teks eksposisi, menentukan unsur-unsur dan kaidah kebahasaan pada teks eksposisi.
13
Cara yang dilakukan oleh guru yaitu membentuk kelompok yang terdiri 2 orang
siswa, kemudian, guru meminta peserta didik membuka buku bahasa Indonesia
tentang teks eksposisi serta meminta siswa untuk menganalisis pengertian teks
eksposisi, memahami unsur-unsur teks eksposisi dan memahami kaidah kebahasaan
teks eksposisi. Setelah waktu berdiskusi selesai guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja mereka kepada kelompok lain. Hal ini berhubungan
dengan model pembelajaran Kurikulum 2013 yang berbasis saintifik, model
pembelajaran ini memiliki lima tahapan yaitu mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan mengomunikasikan. Pada pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa,
siswa telah menerapkan beberapa langkah seperti mengamati, menanya dan
mengomunikasikan. Di akhir pertemuan guru memberikan refleksi kepada siswa
guna memberikan siswa penguatan mengenai materi yang telah dipelajari pada
pertemuan pertama ini.
Pertemuan kedua masih membahas mengenai KD 3.5 dan 4.5 dengan materi
pembelajaran mengenai memahami gagasan, menjelaskan pola-pola pengembangan,
dan mengetahui cara menelaah struktur teks eksposisi teks eksposisi. Sebelum
masuk ke dalam materi pada pertemuan kedua ini. Guru terlebih dahulu mengulas
kembali materi pada pertemuan sebelumnya guna menyegarkan kembali ingatan
siswa, karena akan berhubungan dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa.
Pada pendahuluan kegiatan pembelajaran guru memberikan stimulus kepada siswa
dengan memberikan beberapa pertanyaan yang memancing siswa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru meminta siswa untuk membentuk
kelompok yang terdiri 4-5 orang siswa. kemudian, siswa diberikan koran/majalah
yang berisi teks eksposisi, di tengah siswa berdiskusi guru memberikan perannya
dengan memberikan masukan kepada siswa yang kurang memahami mengenai
materi yang disampaikan dan cara mengerjakannya. Setelah semua kelompok
menyelesaikan diskusinya, guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja
mereka. Pada akhir pertemuan guru memberikan refleksi mengenai materi yang
baru saja dipelajari dan memberikan gambaran materi yang akan dipelajari pada
pertemuan selanjutnya.
Pertemuan ketiga masih membahas KD yang sama yaitu KD 3.5 dan 4.5 dengan
materi yang akan diajarkan guru kepada siswa yaitu membuat isi teks eksposisi dan
menyajikan teks eksposisi. Pada pertemuan ketiga ini siswa diharapkan dapat
menuliskan isi dari teks eksposisi.
14
Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri untuk menulis sebuah isi teks eksposisi
dengan tema yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilakukan siswa secara individu
karena guru ingin siswa mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai teks
eksposisi. Setelah seluruh siswa telah menyelesaikan tugas menulis teks eksposisi,
guru meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan
kelas dan siswa yang lainnya memberikan tanggapan mengenai teks eksposisi yang
telah dituliskan oleh temannya. Setelah mempresentasikan guru meminta siswa
untuk mengumpulkan hasil kerja mereka.
3. Kegiatan Penutup
Pada akhir pembelajaran peserta didik bersama guru menyimpulkan
pembelajaran. Bersama guru, peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan
yang dialami saat memahami struktur teks eksposisi sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Shoimin (2014:131) yang merupakan langkah guru membantu
siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
Penilaian kompetensi pengetahuan terinci dengan dilakukannya penilaian
unjuk kerja, penilaian kompetensi keterampilan terinci dengan dilakukannya
penilaian proyek. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Penilaian
sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu kegiatan
pembelajaran dan sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum
yang relevan dengan mata pelajaran. Penilaian-penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu dalam Kurikulum 2013.
15
C. Hasil Dan Refleksi Pembelajaran
1. Penelitian dimulai pada tanggal 25 september sampai tanggal 23 oktober
2022. Pada tanggal 17 september peneliti melakukan penelitian terhadap
lingkungan sekolah, kondisi tempat pembelajaran dan mengamati
kegiatankegiatan yang ada di sekolah. Penelitian berdasarkan kurikulum 2013
dilakukan tanggal 17, 18, 19, september 2022. Pada pembelajaran teks
eksposisi kelas VII semester 1.Materi teks eksposisi belum diajarkan pada
pertemuan sebelumnya 4 Kompotensi Dasar yang terintegrasi pada
kompetensi inti 3 dan 4 dengan inti materi 3.5 (Mengidentifikasi
(permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi)teks eksposisi
yang didengar dan dibaca), 3.5 (Menganalisi struktur dan kebahasaan teks
eksposisi), 4.5 (Mengembangkan isi (permasalahan, argumentasi,
pengetahuan, dan rekomendasi) baik secara lisan maupun tulisan), 4.5
(Menyimpulkan teks eksposisi (artikel ilmiah popular dari koran dan majalah)
yang diperdengarkan dan dibaca).Pada proses kegiatan belajar mengajar 17
september 2022 dengan kompetensi dasar 3.5, dan 4.5, evaluasi yang
dilakukan dengan penilaian kompetensi pengetahuan dengan insrumen tertulis
dan tes lisan, yaitu dilakukan dengan menilai tugas terstruktur yang diberikan
kepada peserta didik dan dengan peserta didik mengerjakan soal dilembar
yang disediakan. Seiring dengan peserta didik memgerjakan soal, guru
melakukan penilaian dan pengamatan terhadap sikap setiap peserta didik.
Hasil analisis dari wawancara yang telah diuraikan dapat diketahui faktorfaktor
yang paling dominan menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Hambatan
tersebut mencakup metode, media, fasilitas penunjang, dan motivas belajar baik dari
guru maupun dari diri peserta didik sendiri. Faktor-faktor tersebut akan dibahas
berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh. Materi yang ada dalam buku peserta
didik cukup sulit dipahami bagi peserta didik yang wawasan pengetahuannya terbatas
atau peserta didik yang daya nalarnya kategori C (lambat berpikir) untuk memahami
buku teks pelajaran, peserta didik kategori ini harus dibantu oleh guru secaras penuh
agar peserta didik dapat memahami pelajaran dengan baik dan sesuai dengan tuntutan
kurikulum. Keberhasilan proses belajar mengajar baik per pertemuan maupun
universal dipengaruhi oleh metode yang digunakan oleh guru. Guru hanya paa
metode konvensional dalam pembelajaran, seperti ceramah dan diskusi. Mencermati
metode yang sering digunakan guru tersebut menunjukkan bahwa terdapat
keterbatasan memilih dan menetapkan metode pembelajaran padahal materi yang
diajarkan bisa dikatakan sulit untuk dipahami peserta didik sehingga membutuhkan
metode pembelajaran yang inovatif. Berdasarkan data yang diperoleh dari 6 peserta
18
didik, menunjukan bahwa guru tidak pernah menggunakan media atau alat bantu
mengajar yang kreatif selain buku paket dan peralatan yang ada dalam kelas. Guru
selalu terpaku pada metode dan media konvensional dalam mengajar, hal ini tentunya
akan berefek pada pencapaian peserta didik dalam pembelajaran. Guru lebih
mengandalkan pembelajaran secara interaktif dengan metode ceramah dan pemberian
tugas.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik dan guru, tentunya harus diperhatikan
oleh semua pihak yang bergelut di dunia pendidikan. Dibutukan komitmen dan kerja keras
oleh guru untuk mampu menarik minta peserta didik dalam pembelajaran. Selain itu,
pemerintah juga harus menyediakan fasilitas penunjang yang berkaitan dengan proses
pembelajaran. Guru yang berkompeten, peserta didik yang kreatif, dan fasilitas yang
menunjang
tentunya menjadi salah satu sarat majunya proses pembelajaran dan menciptakan
generasi selanjutnya. Pengembangan kurikulum juga bisa menjadi salah satu kendala
pembelajaran bahasa Indonesia. Kedidaksiapan guru menggunakan kurikulum baru dalam
pelaksanaan pembelajaran dapat menggangu proses belajar siswa. Penggunaan kurikulum
lama juga terasa tidak sesuai dengan perkembangan zaman seperti sekarang.
Diharapkan problematika dan penyelesaian diatas dapat membantu mengatasi
permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah terkait.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua keterampilan dilakukan dengan berdasarkan teori yang sudah ada. Namun, ada
beberapa keterampilan yang harus lebih diperhatikan dan diperbaiki oleh guru. Seperti dalam
keterampilan menjelaskan harus lebih diperhatikan oleh guru. Karena dalam keterampilan
menjelaskan berkaitan langsung dengan pengetahuan yang didapat oleh peserta didik.
Berdasarkan kegiatan penilaian hasil belajar yang telah dilakukan oleh guru sudah baik. Guru
tidak melaksanakan penilaian sikap. Guru melakukan penilaian hasil pekerjaan pesreta didik.
B. Saran
Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan, berikut ini merupakan saran dari hasil analisis
kegiatan tersebut. Guru harus memperhatikan aloka si waktu sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat, sehingga peserta didik bisa mempresentasikan hasil pekerjaan
mereka. Guru bersama pihak sekolah bisa merencanakan media-media pembelajaran yang bisa
digunakan dalam mengajar dengan menggunakan karakteristik pemilihan media yang baik.
Peserta didik harus lebih aktif dalam proses pembelajaran, agar interaksi antara siswa dengan
guru atau siswa dengan siswa dapat terjalin dengan baik.
20
21