Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I


DI SMP NEGERI 29 SURABAYA
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Dosen Pembimbing Lapangan:


Dr. YUNISEFFENDRI, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
1. EKA APRILIA SULISTYARINI
2. MUKHAMAD NUR KHASIB

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG 2
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) I

SMP NEGERI 29 SURABAYA

Laporan ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) I Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Program Pendidikan Profesi
Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Universitas Negeri Surabaya.

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada:Hari :

Senin Tanggal : 27 Maret 2023

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Yuniseffendri, S.Pd., M.Pd. Titin Lilik Dwi Yuliani, S.Pd.


NIP. 197110272003121001 NIP. 196502041989032010

Mengesahkan,
Kepala SMP NEGERI 29 Surabaya

Tjipto Wardojo, S.Pd.


NIP. 196507061987031016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Observasi Praktik Pengalaman
Lapangan I (PPL I) Semester Genap 2022/2023. Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) ini
merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan
Gelombang 2 Universitas Negeri Surabaya pada semester I.
Dengan selesainya observasi PPL I ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. selaku Rektor Universitas Negeri Surabaya.
2. Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd. selaku Ketua Lembaga Pengembangan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Universitas Negeri Surabaya.
3. Drs. Fatkur Rahman Kafrawi, M.Pd. selaku Kepala Pusat Program Pendidikan Profesi
Guru Universitas Negeri Surabaya.
4. Dr. Yuniseffendri, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa
Pendidikan Profesi Guru Universitas Negeri Surabaya.
5. Tjipto Wardojo, S.Pd. Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Surabaya.
6. Dra. Yunita Rochmawati, M.Pd. selaku Waka Kurikulum di SMP Negeri 29 Surabaya.
7. Rike Rahmadianingtyas, S.Pd. selaku Waka Kesiswaan di SMP Negeri 29 Surabaya.
8. Rahajeng Lukitarini, S.Pd., M.Pd.selaku Waka Humas di SMP Negeri 29 Surabaya.
9. Titin Lilik Dwi Yuliani, S.Pd. selaku Guru Pamong di SMP Negeri 29 Surabaya.
10. Orang tua penulis.
11. Rekan-rekan PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gel 2 Universitas Negeri Surabaya
Tahun 2022.
12. Peserta didik SMP Negeri 29 Surabaya.
Menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan observasi ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan bagi penulis untuk memperbaiki laporan ini.
Surabaya, 20 Maret 2023
Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Tujuan Observasi............................................................................................2
C. Manfaat Observasi .........................................................................................2
D. Sasaran Observasi ..........................................................................................3
BAB II HASIL OBSERVASI ..........................................................................................4
A. Hasil Observasi ...............................................................................................4
B. Analisis Hasil Observasi .................................................................................9
C. Faktor Penghambat & Pendukung Pelaksanaan Observasi ...................... 13
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................15
A. Simpulan Hasil Observasi ..............................................................................15
B. Refleksi.............................................................................................................15
C. Rencana Tindak Lanjut .................................................................................16
LAMPIRAN..........................................................................................................................17
1.1 Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik.........................................17
1.2 Lembar Observasi RPP ................................................................................24
1.3 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran..........................................28
1.4 Lembar Observasi Manajemen Sekolah .....................................................32
1.5 Lembar Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah .................................. 39
DOKUMENTASI .................................................................................................................44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang wajib


ditempuh oleh peserta PPG, dari berbagai program studi. Program ini memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mendalami dan memantapkan kompetensinya sebagai
guru bidang studi. Pengalaman belajar selama mengikuti program ini mendukung
ketercapaian kompetensi: (1) pengembangan kurikulum dan pembelajaran bidang studi
secara kreatif dan inovatif, (2) perencanaan pembelajaran yang mendidik, (3) pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik, dan (4) penilaian proses dan hasil belajar. Program ini juga
berkaitan dengan pemantapan kepribadian sebagai guru, serta berbagai pengalaman belajar
yang memungkinkan untuk mengembangkan keprofesio-nalannya secara berkelanjutan.
Ketercapaian kompetensi pada program ini dinilai melalui observasi dan uji kinerja.
Program PPG dicapai melalui kegiatan pengemasan materi bidang studi untuk
pembelajaran yang mendidik, dan praktik pengalaman lapangan (PPL). PPL PPG
bertujuan untuk memantapkan penguasaan berbagai kompetensi yang harus dimiliki guru
profesional. Dengan demikian, pelaksanaan PPL PPG perlu dilakukan dengan menerapkan
prinsip berkelanjutan, terstruktur, dan relevan, sehingga program ini dapat menjadi
wahana peserta PPG untuk memperoleh kompetensi guru yang profesional.
Peraturan pemerintah (Permendiknas) nomor 27 tahun 2010 tentang Program Induksi
Guru Pemula (PIGP) menyatakan bahwa cara atau mekanisme yang digunakan untuk
PIGP adalah melalui Lesson Study. Mendasarkan pada ketentuan ini maka PPL Pendidikan
Profesi Guru Prajabatan Universitas Negeri Surabaya akan dilaksanakan dengan
mekanisme Lesson Study. Alasannya adalah, peserta PPG dapat disepadankan dengan calon
guru yang setelah lulus akan segera menjadi guru pemula. Secara praktikal Lesson Study
sesuai dengan maksud pembinaan profesi yang dilakukan melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dalam rangka untuk peningkatan kualitas proses dan hasil
pembelajaran.
Sekolah merupakan bagian penting dalam proses pendididkan nasional. Begitu
strategis untuk membentuk individu menjadi manusia yang berkualitas dandapat
membangun diri sendiri, bangsa, serta agama. SMP Negeri 29 Surabaya adalah salah satu
lembaga Unit Pelaksana Pendidikan yang berada di Kota Surabaya yang terletak di Jl.
Gubeng Masjid No.33, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur. Dengan
pendekatan yang menyeluruh diharapkan sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Karena dalam pendekatan ini, dimensi
kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa mendapatkan ruang partisipasi yang lapang.
Dengan demikian, mahasiswa PPG Universitas Negeri Surabaya diharapkan dapat
memberikan bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu pengetahuan agar dapat meningkatkan
mutu pendidikan.
Sebelum melaksanakan program PPL, mahasiswa diharuskan untuk melakukan
observasi. Observasi dimaksudkan untuk melakukan inventarisasi keadaan lokasi yang
akan ditempati. Metode yang akan digunakan dalam observasi kondisi sekolah dengan
melakukan dialog dengan pihak-pihak sekolah seperti kepala sekolah, guru, karyawan, dan
siswa serta lingkungan sekolah.

B. Tujuan Observasi
Tujuan observasi PPL adalah menggambarkan objek dan segala hal yang
berhubungan melalui pengamatan untuk mendapatkan data-data informasi baik berupa
angka, tulisan dan lain sebagainya sebagai bukti konkret yang dapat dianalisis selanjutnya.
Berikut tujuan observasi di sekolah SMPN 29 Surabaya :
1. Pengamatan karakteristik peserta didik
2. Pengamatan terhadap Rencana Perangkat Pembelajaran atau modul ajar
3. Pengamatan proses pembelajaran yang berlangsung
4. Pengamatan terhadap manajemen sekolah
5. Pengamatan terhadap lingkungan sekolah
C. Manfaat Observasi
Dengan adanya observasi yang sudah dilakukan sebelum melaksanakan penerapan
pembelajaran dikelas maka ada beberapa yang dapat diperoleh, diantaranya;
1. Mendapat gambaran nyata tentang lingkungan sekolah.
2. Mendapatkan wawasan yang luas cara mengajar dan menangani peserta didik didalam
kelas maupun diluar kelas.
3. Melihat kinerja guru baik dari cara mendekati peserta didik, cara berpakaian, dan
bersikap atau bertikngkah laku.
4. Mengetahui proses pembelajaran di kelas dan cara berkomunikasi dengan peserta didik
baik didalam atau diluar kelas.
5. Mendapatkan hasil yang bisa digunakan sebagai bahan acuan memprediksi dan
antisipasi kejadian yang akan datang.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
D. Sasaran Observasi

Berikut sasaran yang dituju pada kegiatan observasi di SMP NEGERI 29 Surabaya
sebagai berikut;

1. Karakteristik peserta didik, materi observasi mencakup sisi etnik, budaya,


status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar,
motivasi, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan moral
dan spiritual, dan perkembangan motorik
2. Perangkat Pembelajaran, materi observasi minimal mencakup analisis
ketepatan: rumusan tujuan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
bahan ajar, media, strategi pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran.
3. Pelaksanaan pembelajaran, materi observasi minimal mencakup: analisis
keterlaksanaan RPP, proses belajar mengajar, dan respon peserta didik dalam
proses pembelajaran.
4. Manejeman sekolah, observasi dilakukan terhadap pelaksanaan manajemen
kurikulum, kesiswaan, sumber daya manusia, sarana & prasarana, anggaran,
dan ketatalaksanaan sekolah tempat PPL I.
5. Lingkunganbelajar di sekolah, observasi dilakukan untuk memahami situasi
dan kondisi sekolah, seperti keberadaan dan fungsi fasilitas sekolah, kondisi
guru, aktivitas guru di sekolah, kegiatan ekstra kurikuler; dan budaya sekolah.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
BAB II
HASIL OBSERVASI

2.1 Hasil Observasi

A. Karakteristik Peserta Didik

Hasil observasi karakteristik peserta didik kelas 7E SMPN 29 Surabaya


menunjukkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam kegiatan observasi
karakteristik peserta didik, diantaranya :
1. Sekolah telah mendukung pembelajaran dengan interaksi yang optimal. Hal
tersebut tercermin pada pendidik yang ulet membimbing peserta didik, sarana-
prasarana yang memadai, dan lingkungan sekolah yang kondusif.
2. Profil pelajar pancasila telah dihidupkan di sekolah. Hal tersebut tercermin dengan
adanya kegiatan penyambutan setiap pagi oleh guru kepada peserta didik yang
datang, adanya peraturan “Sekolah Ramah Anak” di SMPN 29 Surabaya, adanya
kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum pembelajaran
dimulai, serta doa dan tausiah setiap Selasa – Kamis di sekolah.
3. Pendidik dan peserta didik melakukan kesepakatan di kelas dengan cara berdiskusi
terlebih dahulu mengenai indikator yang dicapai.
4. Pendidik menekankan nilai-nilai profil pelajar pancasila dengan cara selalu
mengingatkan dan memberi arahan kepada peserta didik untuk selalu bersikap
sopan santun kepada pendidik, dan menyayangi sesama teman. Selain itu, peserta
didik juga telah menerapkan pembelajaran proyek P5 setiap hari pada 3jam
pelajaran terakhir yang didampingi oleh guru mata pelajaran.
5. Peserta didik terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Hal tersebut
ditunjukkan dengan peserta didik memperhatikan ketika pendidik menjelaskan.
Pendidik memberikan motivasi belajar pada peserta didik dengan banyak
memberikan cerita pengalaman mmotivasi yang berhubungan dngan materi dan
disambungkan dengan kehidupan sehari-hari. Pendidik memberikan umpan balik
berupa pertanyaan kepada peserta didik untuk memastikan pemahaman peserta
didik.
6. Peserta didik sangat antusias dengan pendidik di mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Peserta didik aktif merespons pertanyaan pendidik selama pembelajaran
berlangsung. Mereka aktif menjawab pertanyaan pendidik dengan pengetahuan
mereka, mereka tidak malu dan tidak takut salah dengan jawabannya.
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
7. Pendidik selalu mengamati kesiapan peserta didik untuk menerima pembelajaran
di kelas. Hal tersebut ditunjukkan dengan pendidik menanyakan kabar peserta
didik, menanyakan pembahasan pembelajaran terakhir, dan menanyakan kesiapan
materi di pembelajaran berikutnya.
8. Pendidik menyadari bahwa kompetensi peserta didik beragam. pendidik
menyamakan persepsi peserta didik mengenai materi pembelajaran dengan cara
menjelaskan topik utama. Pendidik mendampingi peserta didik dengan berkeliling
kelas menanyakan kendala apa yang dihadapi peserta didik.
9. Pendidik selalu memfasilitasi peserta didik untuk dapat mengungkapkan ide dan
kreativitasnya dengan leluasa terhadap pembelajaran yang terjadi maupun dalam
produk pembelajaran. Pendidik juga menambahkan ruang-ruang diskusi kecil agar
peserta didik dapat saling bertukar informasi dalam rangka memperkaya
pengetahuan mereka. Meskipun sekolah juga memiliki peserta didik inklusi,
sekolah juga dapat memberikan ruang bagi mereka mengekspresikan diri dan
mengembangkan potensinya dalam proses pembelajaran di Ruang Pintar yang
didampingi oleh tenaga psikolog yang professional.
10. Pendidik memberikan pemahaman lebih terhadap peserta didik yang belum
memahami materi, baik berkaitan dengan pengetahuan maupun keterampilan.
Peserta didik tersebut diberikan kesempatan lebih untuk mencoba agar dapat
mengekspresikan diri dalam pembelajaran dengan tepat.
11. Cara pendidik membangun atmosfer pembelajaran yang mendukung kemampuan
bersosialisai peserta didik adalah dengan cara menggunakan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan sintaks-sintaksnya, profil pancasila
diharapkan tumbuh dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan sintaks-
sintasknya yaitu memahami, menanya, mencoba, menalar, dan mempresentasikan
diharapkan sikap peka terhadap situasi sekitar, berempati, saling menghargai, serta
berinteraksi dan berkomunikasi dapat tumbuh.
12. Cara pendidik memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan keterampilan
sosial peserta didik adalah dengan cara menerapkan pembelajaran secara
berkelompok. Peserta didik dibentuk kelompok- kelompok kecil dan diberikan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang mana isinya berisi instruksi kegiatan
pembelajaran untuk dikerjakan bersama-sama.
13. Pendidik dan sekolah membiasakan untuk memberikan kajian keagamaan untuk
muslim dan non-muslim setiap pagi. Peserta didik juga dibiasakan berdoa sebelum
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
dan sesudah kegiatan pembelajaran. Sementara pengembangan moral peserta
didik, dipenuhi melalui penerapan kegiatan berlandaskan nilai profil pelajar
Pancasila. Apabila mengacu pada peraturan sekolah, ada salah satu contoh
peraturan yang dilakukan secara ketat terkait larangan memakai handphone dalam
pembelajaran. Ini dilakukan agar dalam pembelajaran peserta didik fokus dalam
belajar dan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan arahan pendidik secara
maksimal. Hal tersebut membangun nilai-nilai integritas dan spritual yang baik
dilihat dari penerapan kegiatan tersebut di lingkungan sekolah dan kelas.

B. Hasil Observasi Modul Ajar/RPP


Dalam tugas belajar dan mengajar, guru selalu membuat perangkat pembelajaran,
mulai dari silabus, RPP, media pembelajaran, dan bahan ajar. Guru pamong juga
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran
secara langsung. Selain itu, guru pamong juga memberikan perangkat pembelajaran
yang telah dibuat kepada penulis. Tujuan modul ajar/RPP sudah sesuai dan selaras
dengan CP yang dituju dan konsep utama materi dapat dipelajari dan tertera sangat
jelas. Konten materi pembelajaran telah bebas dari isu sara dan terdapat beberapa dari
modul pertanyaan pemantik yang menyasar konsep inti.
SMPN 29 Surabaya menggunakan 2 (dua) model kurikulum, yakni kurikulum
merdeka dan kurikulum 2013. Disini saya mengobservasi Modul ajar yang dibuat oleh
guru pamong untuk kelas VII yang menggunakan kurikulum merdeka atau yang terbaru.
Kesesuaian model pembelajaran dengan tingkat perkembangan peserta didik kelas VII.
Modul ajar/RPP yang disusun oleh guru tersebut sudah memuat prinsip-prinsip meliputi
kelengkapan komponen minimum, Esensial dan bermakna, berkesinambungan,
kontekstual, sederhana, dan komponen pendukung, tetapi dalam modul ajar tersebut ada
beberapa aspek yang belum disampaikan. Guru menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen sumatif di akhir pembelajaran sesuai dengan tahapan
pembelajaran dengan tingkat capaian, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik yang
dilakukan oleh guru. Penyusunan modul ajar yang dilakukan oleh guru sudah memuat
pembelajaran berdiferensiasi yakni dengan menyesuaikan kondisi karakteristik dan
gaya belajar peserta didik.

C. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dalam menghadapi berbagai


karakteristik peeserta didik di kelas 7E SMPN 29 Surabaya, berikut hal yang perlu
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
diperhatikan :
1. Peserta didik benar-benar menyerap pembelajaran dengan baik. Peserta didik
belajar sesuai dengan kompetensi dasar di modul ajar. Peserta didik belajar sesuai
arahan di buku dan dibantu media internet untuk mencari referensi.
2. Terdapat beberapa peserta didik yang tidak dapat mengikuti kegiatan pada
pembelajaran hari ini. Peserta didik tersebut terkendala dengan kemampuan
individu. Misalnya peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembahasan
pembelajaran karena tergolong peserta didik dengan kemampuan akademik
rendah.
3. Peserta didik tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik karena ia
tergolong peserta didik dengan kemampuan akademik rendah. Selain itu, terdapat
juga peserta didik yang terlalu asyik bermain dengan temannya sehingga ia kurang
memperhatikan pembelajaran. Ada pula peserta didik yang tidak membawa media
belajar lengkap seperti buku paket atau buku catatan. Alternatif yang diberikan
oleh pendidik adalah dengan medatangi peserta didik secara personal untuk
menanyakan kendala yang dihadapi.
4. Guru model mendorong peserta didik yang tidak aktif belajar dengan cara sering
mengajak berinteraksi. Interaksi tersebut berupa motivasi kepada peserta didik
agar ia kembali fokus belajar.
5. Pembelajaran berjalan efektif, karena peserta didik merasa senang dan nyaman
dengan proses pembelajarannya. Sebagian besar peserta didik aktif dan sangat
antusias pada proses pembelajaran.
6. Melakukan pendekatan kepada peserta didik yang kesulitan belajar dengan
memberikan perhatian dan arahan yang lebih intens.
7. Guru lebih memperbanyak aktivitas gerak kepada peserta didik yang sudah mahir
8. guru melakukan modifikasi dari modul ajar untuk menyesuaikan situasi dan
karakteristik gaya belajar peserta didik di kelas tersebut.

D. Hasil Observasi Manajemen Sekolah

Beberapa catatan pada hasil kegiatan observasi pada manajemen sekolah SMPN
29 Surabaya:
1. Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas sekolah adalah modul/buku paket
penunjang pembelajaran, pemenuhan fasilitas untuk siswa inklusi dan
pengembangan minat dan bakat siswa.
2. Proses perencanaan dan desain kurikulum dilakukan setahun sekali setiap awal
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
tahun pembelajaran. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika desain tersebut
berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi di lapangan, seperti jadwal ujian
atau jadwal Ramadan.
3. Proses penerimaan guru di SMPN 29 Surabaya berpusat dari Dinas Pendidikan
Kota Surabaya. Guru terbagi dalam PNS, PPPK, dan outsourcing. SMPN 29
Surabaya tidak memiliki kegiatan khusus untuk membekali guru yang baru belajar.
Hal tersebut dilakukan karena guru yang baru mengajar di sekolah tersebut
dianggap telah memiliki pengalaman mengajar di sekolah sebelumnya.
4. SMPN 29 Surabaya memiliki kegiatan khusus untuk pengembangan professional
guru. Kegiatan tersebut berupa workshop yang dilakukan setiap satu semester
sekali. SMPN 29 Surabaya mengundang pembicara untuk mengisi workshop
tersebut yang diikuti oleh semua staff sekolah.
5. Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana di SMPN 29
Surabaya, yaitu data jumlah peserta didik dan seluruh warga sekolah, data program
kegiatan, dan data anggaran keuangan
6. Angaran satuan pendidikan SMPN 29 Surabaya terpusat pada sistem yang dibuat
oleh pemerintah pusat dan daerah. akun ARKAS dibuat oleh pusat untuk
memonitor anggaran sekolah dan SIPKS dibuat oleh pemerintah daerah untuk
memonitor anggaran daerah untuk sekolah.
7. Pada awal pembelajaran pendidik melakukan diagnostic test terlebih dahulu untuk
mengetahui kesiapan peserta didik dalam belajar. Pendidik pun memberikan
penugasan baik individu maupun kelompok (pembagian anggota dilakukan dengan
adil) di setiap proses pembelajaran.
8. Dalam membantu sistem administrasi, SMPN 29 Surabaya memiliki ruangan yang
nyaman serta pengaturan tata letak ruangan yang sesuai untuk menunjang kegiatan
ketatalaksanaan. Setiap orang yang bekerja, memiliki tugasnya masing-masing
yang terdapat printer, komputer, serta mesin fotokopi dengan jumlah cukup. Tidak
terdapat sistem online tertentu untuk membantu kegiatan ketatalaksanaan di SMPN
29 Surabaya.

E. Hasil Observasi Lingkungan Belajar


Dalam kegiatan pembelajaran semua dianggap sama tidak memandang kondisi
sosial-ekonomi mereka, bahkan dilingkungan sekolah semua murid menggunakan
seragam yang sama tidak ada perbedaan atau kesenjangan satu sama lain dan berteman
dengan siapa saja tanpa melihat kondisi ekonomi mereka. Kegiatan belajar mengajar di
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
kelas sangat interaktif karena guru didalam kelas dapat menerapkan semua indikator
manajemen kelas. Dapat dilihat pada saat pembelajaran terdapat sesi tanya jawab dan
refleksi semua peserta didik berkontribusi dalam hal tersebut, misal ditunjuk untuk
merefleksi mereka juga segera menjawab refleksi tersebut. Dalam mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi guru melalui belajar mandiri maupun berkoordinasi antar
sesama guru dengan mengadakan MGMP yang dilakukan 1 bulan sekali, selain itu para
guru difasilitasi mengikuti workshop yang disediakan oleh pihak sekolah.
Pada penerapan visi dan misi, setiap guru melakukan koordinasi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Untuk memberikan perlindungan dan rasa
aman bagi warga satuan pendidikan tidak terdapat hukuman secara fisik sekolah hanya
memberikan hukuman point dan diberikan batas point maksimal untuk peserta didik,
bila melebihi point yang disepakati sudah maksimal maka peserta didik diberi
peringatan dengan memanggil wali murid ke sekolah. Dalam kegiatan mengajar peserta
didik laki-laki dan perempuan sudah berbaur pada saat pembelajaran berlangsung tidak
menitik beratkan ke salah satu gender semua sama.

2.2 Analisis Hasil Observasi

A. Analisis Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik

Budaya dan suasana sekolah SMPN 29 Surabaya telah mendukung


pembelajaran dengan interaksi yang optimal. Hal tersebut tercermin pada pendidik yang
ulet membimbing peserta didik, sarana-prasarana yang memadai, dan lingkungan
sekolah yang kondusif. Profil pelajar Pancasila telah dihidupkan di sekolah. Hal
tersebut tercermin dengan adanya kegiatan penyambutan setiap pagi oleh guru kepada
peserta didik yang datang, adanya peraturan “Sekolah Ramah Anak” di SMPN 29
Surabaya, adanya kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum
pembelajaran dimulai, serta doa dan tausiah setiap Selasa – Kamis di sekolah.
Guru pendidik dan peserta didik melakukan kesepakatan di kelas dengan cara
berdiskusi terlebih dahulu mengenai indikator yang dicapai. Guru pendidik
menekankan nilai-nilai profil pelajar pancasila dengan cara selalu mengingatkan dan
memberi arahan kepada peserta didik untuk selalu bersikap sopan santun kepada guru
pendidik dan menyayangi sesama teman. Selain itu, peserta didik juga telah
menerapkan pembelajaran proyek P5 setiap hari pada 3 jam pelajaran terakhir yang
didampingi oleh guru mata pelajaran.
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Selama pembelajaran di kelas, peserta didik terlibat aktif dalam diskusi. Hal
tersebut ditunjukkan dengan peserta didik memperhatikan ketika guru pendidik
menjelaskan. Guru pendidik memberikan motivasi belajar pada peserta didik dengan
banyak memberikan cerita pengalaman mmotivasi yang berhubungan dngan materi dan
disambungkan dengan kehidupan sehari-hari. Guru pendidik memberikan umpan balik
berupa pertanyaan kepada peserta didik untuk memastikan pemahaman peserta didik.
Peserta didik sangat antusias dengan pendidik di mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Peserta didik aktif merespons pertanyaan pendidik selama pembelajaran
berlangsung. Mereka aktif menjawab pertanyaan pendidik dengan pengetahuan
mereka, mereka tidak malu dan tidak takut salah dengan jawabannya.
Guru pendidik selalu mengamati kesiapan peserta didik untuk menerima
pembelajaran di kelas. Hal tersebut ditunjukkan dengan guru pendidik menanyakan
kabar peserta didik, menanyakan pembahasan pembelajaran terakhir, dan menanyakan
kesiapan materi di pembelajaran berikutnya.
Guru pendidik menyadari bahwa kompetensi peserta didik beragam. pendidik
menyamakan persepsi peserta didik mengenai materi pembelajaran dengan cara
menjelaskan topik utama. Pendidik mendampingi peserta didik dengan berkeliling
kelas menanyakan kendala apa yang dihadapi peserta didik.
Guru pendidik selalu memfasilitasi peserta didik untuk dapat mengungkapkan
ide dan kreativitasnya dengan leluasa terhadap pembelajaran yang terjadi maupun
dalam produk pembelajaran. Guru pendidik juga menambahkan ruang-ruang diskusi
kecil agar peserta didik dapat saling bertukar informasi dalam rangka memperkaya
pengetahuan mereka. Meskipun sekolah juga memiliki peserta didik inklusi, sekolah
juga dapat memberikan ruang bagi mereka mengekspresikan diri dan mengembangkan
potensinya dalam proses pembelajaran di Ruang Pintar yang didampingi oleh tenaga
psikolog yang professional.

B. Analisis Hasil Observasi Modul Ajar/RPP


SMPN 29 Surabaya menggunakan 2 model kurikulum yakni kurikulum 2013
untuk kelas VIII dan IX sedangkan untuk kelas VII menggunakan Kurikulum Merdeka.
Modul ajar yang di observasi oleh penuli adalah modul ajar kelas VII yang
menggunakan kurikulum merdeka. Modul ajar/RPP yang dibuat oleh guru sebagian
besar sudah sesuai dengan aspek penilaian yaitu aspek kelengkapan komponen, tujuan,
asesmen, berkesinambungan, dan kontekstual. RPP yang diberikan sudah memuat

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
tujuan, langkah-langkah dan asesmen pembelajaran yang jelas. Dalam kejelasan
perumusan tujuan sudah memenuhi kriteria SMART dan juga tidak menimbulkan
multitafsir. Alur kegiatan pada RPP juga sudah disusun secara runtut dan ruang lingkup
materi telah sesuai dengan kompetensi dasar dengan kurikulum.

Kesesuaian model pembelajaran dengan tingkat perkembangan peserta didik


kelas VII sudah sesuai, hal ini dibuktikan dengan langkah-langkah pembelajaran yang
mengharuskan peserta didik untuk melakukan aktualisasi diri secara mandiri melalui
LKPD Konsep dasar ilmu ekonomi yang disusun oleh guru. Produk hasil pembelajaran
belum bisa mengakomodir seluruh karakteristik peserta didik, hal ini dibuktikan dengan
penentuan bentuk LKPD dan unjuk kerja yang formatnya telah ditentukan oleh guru.
Kondisi lingkungan belajar lebih dominan untuk mengerjakan penugasan secara
mandiri, sehingga interaksi dalam membangun lingkungan belajar yang berdiferensiasi
masih kurang.

C. Analisis Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Semua peserta didik dipastikan mendapat pengetahuan baru dari materi yang telah
dipelajari. Hal tersebut ditunjukkan dari guru pendidik aktif bertanya kepada peserta
dengan pertanyaan acak sesuai materi tersebut. Selain itu, guru pendidik juga melakukan
refleksi akhir pembelajaran kemudian diinterpretasikan dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun demikian, ada juga peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran
karena terkendala dari dirinya sendiri, seperti sedang tidak enak badan atau tidak
semangat belajar.
Peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran pada hari ini adalah
mereka yang sedang tidak enak badan atau mereka yang konsentrasinya sedang
terganggu dengan temannya. Dalam menghadapi kendala tersebut, guru pendidik
menanyakan mengapa ia sedang tidak fokus belajar. Selain itu, terdapat juga peserta
didik yang terlalu asyik bermain dengan temannya sehingga ia kurang memperhatikan
pembelajaran. Ada pula peserta didik yang tidak membawa media belajar lengkap
seperti buku paket atau buku catatan. Alternatif yang diberikan oleh pendidik adalah
dengan medatangi peserta didik secara personal untuk menanyakan kendala yang
dihadapi.
Guru pendidik mendorong peserta didik yang tidak aktif belajar dengan cara sering
mengajak berinteraksi. Interaksi tersebut berupa motivasi kepada peserta didik agar ia

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
kembali fokus belajar.

D. Analisis Hasil Observasi Manajemen Sekolah

Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 29 Surabaya memiliki visi-misi memberikan


pelayanan terbaik bagi peserta didiknya. Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas
sekolah adalah modul/buku paket penunjang pembelajaran, pemenuhan fasilitas untuk
siswa inklusi dan pengembangan minat dan bakat siswa. SMPN 29 Surabaya
menyediakan program ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
Ada 18 program ekstrakurikuler terdiri dari pramuka, OSIS, tari, band, jujitsu, dll.
Pendidik yang menjadi penanggung jawab, sedangkan untuk tutor mengambil dari luar
sekolah. Mengadakan kegiatan rutin pembiasaan setiap pagi yang berisi tausiyah agama,
wawasan kebangsaan, dan motivasi belajar.
SMPN 29 Surabaya merupakan sekolah negeri yang menerima peserta didik
inklusi pertama di Surabaya. Oleh sebab itu, sekolah ini menyediakan ruang khusus
inklusi dan dibimbing oleh pengajar khusus.
E. Analisis Hasil Observasi Lingkungan Belajar
Pada pelaksanaannya, SMPN 29 memberikan perlakuan yang sama terhadap
seluruh peserta didik dan tidak memandang terhadap golongan atau status sosial yang
dimiliki oleh mereka. Dalam latar belakang sosial ekonomi peserta didik, kesetaraan
hak, dan kewajiban dijunjung tinggi oleh satuan pendidikan yang ada.
Perlakuan dan fasilitas di sekolah diberikan secara setara. Namun dalam
pembelajaran di kelas, guru perlu menerapkan Diferentiated Learning (pembelajaran
berdiferensiasi) di kelas untuk memenuhi kebutuhan, kesiapan, dan minat peserta didik
yang beragam di dalam kelas agar peserta didik termotivasi dalam kegiatan
pembelajaran.
Bagi guru, refleksi pembelajaran berguna untuk meninjau sebuah kelompok atau
kelas untuk menggambarkan situasi atau kondisi dari sebuah kelas, serta guru bisa
mengetahui potensi setiap individu dan peserta didik di kelas tersebut. Dengan begitu,
guru dapat meningkatkan kegiatan evaluasi berlanjut dan berjenjang. Peran
kepemimpinan kepala sekolah SMPN 29 dalam meningkatkan kinerja guru yaitu
berperan sebagai manajer yang membuat indikator keberhasilan, memberdayakan
manajemen, dan guru. Seperti contoh pelatihan sekolah ramah anak, Pelatihan P5,
Pelaksanaan Sekolah Arek Suroboyo (SAS), Pelatihan PPG Dalam Jabatan, dan fasilitas
guru untuk menjadi pamong.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Dalam pelaksanaannya, pendidikan di SMPN 29 sudah mampu mempertemukan
Pancasila dan Agama menjadi suatu kekuatan yang utuh untuk membentuk peserta didik
agar menjadi warga negara yang memiliki kesalehan sosial serta menjunjung tinggi
nilai-nilai universal yaitu keadilan, kesamaan, dan kemanusiaan sebagai wujud
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal ini, sekolah sudah dapat
menerapkan iklim kebinekaan di satuan pendidikannya. Selain itu, kesetaraan gender
juga dijunjung tinggi. Dapat dilihat dari kesempatan yang diperoleh setiap peserta
didik baik perempuan maupun laki-laki dalam memperoleh haknya. Seperti contoh,
dalam pemilihan ketua OSIS baik laki-laki maupun perempuan dapat mencalonkan
dirinya. Hal menarik lain adalah penerapan sekolah ramah anak di SMPN 29 yang
memastikan dan menjamin keamanan setiap peserta didik di lingkungan sekolah. Hal
ini dapat dilihat dari setiap guru yang dilarang menggunakan kalimat larangan.
Tujuannya agar tidak ada unsur negatif yang masuk dalam perkembangan peserta didik
di SMPN 29 Surabaya.
2.3 Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi

A. Faktor Penghambat
 Waktu yang diberikan untuk observasi terlalu singkat sehingga kami kurang bisa
mengatur waktu untuk melakukan observasi.
 Ada narasumber yang susah ditemui karena memiliki kesibukan lain contohnya
ketika ingin mengobservasi manajemen sekolah, narasumber tidak berada di tempat
sehingga tidak menemukan waktu yang cocok.
 Terjadinya miss komunikasi antar obeserver dan narasumber karena belum ada
kesepakatan waktu pelaksanaan
 Adanya pengaruh tentang kinerja mahasiswa dalam melaksanakan PPL karena
bersamaan dengan banyaknya tugas LMS.

B. Faktor Pendukung
 Sikap kooperatif dari narasumber saat kami melakukan wawancara.
 Guru pamong responsive ketika kami melakukan observasi baik kepada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Modul Ajar yang telah disusun oleh guru pamong
maupun ketika melakukan observasi di lapangan.
 Pihak sekolah menerima peserta PPL dengan tangan terbuka.
 Guru pamong yang selalu memberi bimbingan dan mudah untuk dijumpai.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
 Adanya keterbukaan informasi dan juga bimbingan yang baik dari pihak sekolah
untuk tercapainya hasil observasi sebagaimana yang diharapkan.
 Terdapat buku pedoman PPL dari pusat, sehingga kegiatan berjalan sesuai pedoman
yang sudah tercantum.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


Penerapan kegiatan belajar di lingkungan SMP NEGERI 29 Surabaya sudah sangat
baik dilakukan oleh pihak sekolah dan peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan,
1. Budaya sekolah serta kelas sangat baik dalam membantu membangun kompetensi
peserta didik, pihak sekolah sangat aktif dalam membangun keterlibatan peserta didik
dalam seluruh kegiatan belajar, melakukan indentifikasi kesiapan peserta didik,
membantu perkembangan emosi, sosial peserta didik, serta perkembangan
moral/spiritual peserta didik.
2. Modul ajar untuk kelas VII sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar, yang
terkadang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran
sesuai profil pelajar Pancasila.
3. Pelaksanaan pembelajaran guru model SMP NEGERI 29 Surabaya sangat baik,
pembelajarannya telah menerapkan pembelajaran yang mencakup proses belajar
peserta didik, memastikan pencapaian tujuan pembelajaran, melakukan
pendampingan pada siswa yang mengalami kesulitan mencapai tujuan pembelajaran,
memastikan seluruh peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran, melakukan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik sehingga terbentuk
peserta didik yang berrkarakter, beradap, inovatif serta berwawasan global.
4. SMP Negeri 29 Surabaya memiliki sistem komplek terkait kepegawaian, peserta
didik, sistem pembelajaran hingga kegiatan yang dapat mendukung pembentukan
karakter Pancasila. Setiap warga sekolah terjamin SDMnya karena program ataupun
sistem yang digunakan sudah lengkap dan terpenuhi dengan baik.
5. Lingkungan belajar peserta didik tidak memandang latar belakang sosial-ekonomi
murid, kualitas pembelajaran di kelas efektif, refleksi dan perbaikan pembelajaran
dilakukan, kepemimpinan instruksional diterapakan, pembelajarn aman dengan
sistem kesetaran juga kebhinekaaan, sudah memperhatikan siswa berkebutuhan
khusus dengan pembelajaran inklusi, serta wali murid yang selalu mendukung
proses kegiatan belajar peserta didik.
B. Refleksi
Sebagai mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 tahun 2022, tentu kegiatan
observasi ini sangat penting untuk kita dalam mendapatkan gambaran terkait dengan

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
proses pembelajaran. Misalnya meliputi serangkaian observasi karakterisktik budaya
sekolah, peserta didik, observasi pada kurikulum beserta sekaligus perangkat pembelajaran
seperti modul ajar/RPP yang diterapkan, bagaimana manajemen sekolah melakukan
pembelajaran baik dipihak guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik, dan bagaimana
lingkungan belajar dalam pembelajaran dijalan di SMP Negeri 29 Surabaya. Dalam
pengamatan ini tentu masih jauh darikata sempurna, namun setidaknya dari kegiatan ini
dapat menambah kompetensi diri kita sebagai guru profesional yang dapat menerapkan
serangkaian proses dan asesmen pembelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran yang
telah ditententukan, membantu proses perkembangan kompetensi peserta didik sesuai
profil pelajar pancasila, sehingga peserta didik mampu bersaing dalam lingkungan
masyarakat global.
C. Rencana Tindak Lanjut
Hasil observasi yang dilakukan pada SMP Negeri 29 Surabaya ini menunjukkan
bahwa sistem yang dijalankan sudah sangat baik dengan tujuan untuk mencetak peserta didik
yang disiplin, bertanggung jawab, kreatif, serta menambah ketaqwaan kepada Tuhan. Hal
ini bisa terlihat dari budaya sekolah melalui pembiasaan yang dilakukan setiap hari seperti
sholat dzuhur berjamaah, kemudian untuk peserta didik yang non-muslim terdapat
pembinaan keagamaan tersendiri. Pembiasaan ini selaras dengan visi misi untuk mencetak
peserta didik yang memiliki profil sebagai pelajar Pancasila.
Rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kemampuan observasi ini adalah dengan
menerapkan observasi lebih dalam agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal, terutama
observasi dalam kelas sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Observasi di SMP
Negeri 29 Surabaya dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah,
budaya sekolah sekaligus meningkatkan kompetensi guru berkaitan dengan penguasaan
pengetahuaan, keterampilan, ataupun sikap professional guru dalam menjalankan fungsinya
sebagai pendidik yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan namun juga dalam
pembentukan karakter peserta didik.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Eka Aprilia Sulistyarini (7000113342)


Mukhamad Nur Khasib (7000073565)
Kelas Sasaran Observasi : VII-E
Untuk Siklus Pembelajaran ( √ ) Terbimbing
( ) Mandiri, siklus ke ……….
*Aspek sesuai dengan kebutuhan
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:


● Apakah suasana sekolah mendukung  Hasil observasi: sekolah telah
pembelajaran dan interaksi yang optimal? mendukung pembelajaran dengan
interaksi yang optimal. Hal tersebut
tercermin pada pendidik yang ulet
membimbing peserta didik, sarana-
prasarana yang memadai, dan
lingkungan sekolah yang kondusif.
● Secara umum, apakah profil pelajar Pancasila  Profil pelajar Pancasila telah
dihidupkan dalam sekolah? dihidupkan di sekolah. Hal tersebut
tercermin dengan adanya kegiatan
penyambutan setiap pagi oleh guru
kepada peserta didik yang datang,
adanya peraturan “Sekolah Ramah
Anak” di SMPN 29 Surabaya,
adanya kegiatan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya sebelum
pembelajaran dimulai, serta doa dan
tausiah setiap Selasa – Kamis di
sekolah.

Interpretasi:
 SMPN 29 Surabaya telah
mendukung pembelajaran dan
interaksi yang optimal dengan
sinergi dari berbagai pihak. Sekolah
juga menghidupkan Profil Pelajar
Pancasila dengan berbagai kegiatan
yang berkelanjutan.

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta didik melakukan  Pendidik dan peserta didik
kesepakatan kelas? melakukan kesepakatan di kelas
dengan cara berdiskusi terlebih
dahulu mengenai indikator yang
dicapai.
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil  Pendidik menekankan nilai-nilai
pelajar Pancasila kepada peserta didik, profil pelajar pancasila dengan cara
selalu mengingatkan dan memberi
arahan kepada peserta didik untuk
selalu bersikap sopan santun kepada
pendidik, dan menyayangi sesama
teman. Selain itu, peserta didik juga
telah menerapkan pembelajaran
proyek P5 setiap hari pada 3jam
pelajaran terakhir yang didampingi
oleh guru mata pelajaran.

Interpretasi:
 SMPN 29 Surabaya telah
menerapkan komunikasi dua arah
pendidik-peserta didik untuk
mencapai kesepakatan dalam
pembelajaran di kelas. Di sekolah ini
juga telah menekankan nilai-nilai
profil pelajar Pancasila kepada
peserta didik dengan baik dan
berkelanjutan.

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat aktif selama  Peserta didik terlibat aktif selama
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk apa pembelajaran berlangsung. Hal
saja keterlibatan peserta didik dalam tersebut ditunjukkan dengan peserta
pembelajaran ini? didik memperhatikan ketika
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta pendidik menjelaskan. Pendidik
didik untuk terlibat dalam pembelajaran? memberikan motivasi belajar pada
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak peserta didik dengan banyak
termotivasi dalam pembelajaran? memberikan cerita pengalaman
● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar mmotivasi yang berhubungan dngan
dari para peserta didik? materi dan disambungkan dengan
● Apakah peserta didik aktif merespon pertanyaan kehidupan sehari-hari. Pendidik
guru selama pembelajaran berlangsung? memberikan umpan balik berupa
Jelaskan pertanyaan kepada peserta didik
untuk memastikan pemahaman
peserta didik.
 Peserta didik sangat antusias dengan
pendidik di mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Peserta didik aktif
merespons pertanyaan pendidik
selama pembelajaran berlangsung.
Mereka aktif menjawab pertanyaan
pendidik dengan pengetahuan
mereka, mereka tidak malu dan tidak
takut salah dengan jawabannya.

Interpretasi:
 Peserta didik terlihat aktif selama
pembelajaran berlangsung. Hal
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
tersebut dari kebiasaan pendidik
untuk menanyakan kesiapan peserta
didik serta membimbing di kelas.

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran guru mengamati  Pendidik selalu mengamati kesiapan
atau mengecek kesiapan peserta didik? Baik peserta didik untuk menerima
secara kondisi maupun secara materi yang akan pembelajaran di kelas. Hal tersebut
diajarkan ditunjukkan dengan pendidik
● Apa yang dilakukan oleh guru saat mengetahui menanyakan kabar peserta didik,
bahwa kompetensi awal peserta didik beragam? menanyakan pembahasan
● Bagaimana guru mendampingi setiap peserta pembelajaran terakhir, dan
didik agar mencapai tujuan pembelajaran? menanyakan kesiapan materi di
pembelajaran berikutnya.
 Pendidik menyadari bahwa
kompetensi peserta didik beragam.
Pendidik menyamakan persepsi
peserta didik mengenai materi
pembelajaran dengan cara
menjelaskan topik utama. Pendidik
mendampingi peserta didik dengan
berkeliling kelas menanyakan
kendala apa yang dihadapi peserta
didik.

Interpretasi:
 Pendidik di SMPN 29 Surabaya
tekun dan telaten membimbing
peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang pembelajaran  Pendidik selalu memfasilitasi peserta
lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang sehat didik untuk dapat mengungkapkan
untuk peserta didik? ide dan kreativitasnya dengan leluasa
terhadap pembelajaran yang terjadi
maupun dalam produk pembelajaran.
Pendidik juga menambahkan ruang-
ruang diskusi kecil agar peserta didik
dapat saling bertukar informasi
dalam rangka memperkaya
pengetahuan mereka. Meskipun
sekolah juga memiliki peserta didik
inklusi, sekolah juga dapat
memberikan ruang bagi mereka
mengekspresikan diri dan
mengembangkan potensinya dalam
proses pembelajaran di Ruang Pintar
yang didampingi oleh tenaga
psikolog yang professional.
● Bagaimana guru merespons peserta didik yang  Pendidik memberikan pemahaman
belum bisa mengekspresikan diri dengan tepat? lebih terhadap peserta didik yang
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
belum memahami materi, baik
berkaitan dengan pengetahuan
maupun keterampilan. Peserta didik
tersebut diberikan kesempatan lebih
untuk mencoba agar dapat
mengekspresikan diri dalam
pembelajaran dengan tepat

Interpretasi:
 Pendidik selalu memfasilitasi peserta
didik untuk dapat mengungkapkan
ide dan kreativitasnya. Selain itu,
pendidik juga menambahkan ruang-
ruang diskusi kecil agar peserta didik
dapat saling bertukar informasi
dalam rangka memperkaya
pengetahuannya. Sekolah juga
memiliki peserta didik inklusi dan
memberikan ruang bagi mereka
untuk mengekspresikan diri dalam
proses pembelajaran di Ruang Pintar
yang didampingi oleh tenaga
psikolog yang professional.
 Pemberian perhatian lebih kepada
peserta didik yang kurang cakap
dalam mengekpresikan diri memang
dibutuhkan, namun peserta didik lain
juga jangan diabaikan dan harus
tetap diperhatikan.

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru membangun  Cara pendidik membangun atmosfer
atmosfer yang mendukung peserta didik untuk pembelajaran yang mendukung
mengembangkan kemampuan bersosialisasi? kemampuan bersosialisai peserta
misalnya peka terhadap situasi sekitar, didik adalah dengan cara
berempati, saling menghargai, serta berinteraksi menggunakan pendekatan saintifik
dan berkomunikasi? dalam pembelajaran bahasa
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik Indonesia. Dengan sintaks-
dalam mengembangkan keterampilan sosial sintaksnya, profil pancasila
peserta didik dalam kegiatan belajar (contoh, diharapkan tumbuh dalam proses
kerja kelompok, mengerjakan proyek bersama)? pembelajaran. Selain itu, dengan
sintaks-sintasknya yaitu memahami,
menanya, mencoba, menalar, dan
mempresentasikan diharapkan sikap
peka terhadap situasi sekitar,
berempati, saling menghargai, serta
berinteraksi dan berkomunikasi
dapat tumbuh.
 Cara pendidik memfasilitasi peserta
didik dalam mengembangkan
keterampilan sosial peserta didik
adalah dengan cara menerapkan
pembelajaran secara berkelompok.
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Peserta didik dibentuk kelompok-
kelompok kecil dan diberikan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yang mana isinya berisi instruksi
kegiatan pembelajaran untuk
dikerjakan bersama-sama.

Interpretasi:
 Pendidik harus memastikan sintaks-
sintaks dari pendekatan
pembelajaran saintifik terlaksana
semua, agar pembelajaran sesuai
dengan isi perangkat pembelajaran
yang telah dibuat dan sikap-sikap
mengacu pada pengelompokan
peserta didik yang di dalamnya
terdapat keragaman karakteristik, di
sini peserta didik selain mendapat
kesempatan untuk saling bertukar ide
dan informasi,dan guru memberikan
penilaian yang adil pada hasil karya
masing-masing.
 Pendidik harus bertindak tegas
terkait sikap sosial peserta didik,
pendidik harus menindak tegas bagi
peserta didik yang melakukan
tindakan sosial tidak baik seperti
tidak menghargai dan tidak
menghormati antar sesama peserta
didik atau pendidik. Pendidik harus
memastikan semua peserta didik
bekerja sesuai LKPD dan menindak
lanjuti bagi peserta didik yang
bertindak tidak baik selama proses
pembelajaran. Pada proses ini,
peserta didik selain mendapat
kesempatan untuk saling bertukar ide
dan informasi, mereka juga secara
tidak langsung mendapatkan
pembelajaran mengenai cara
menghargai perbedaan yang ada di
masing-masing individu, termasuk
mereka juga sudah diajarkan untuk
dapat menerima dalam kelompoknya
terdapat peserta didik yang tergolong
anak inklusi. Pendidik pun
memberikan penilaian yang adil
pada hasil karya masing-masing
kelompok peserta didik.

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


● Apa saja yang dilakukan guru dalam  Pendidik dan sekolah membiasakan
membangun nilai-nilai integritas dan spiritual untuk memberikan kajian
peserta didik? keagamaan untuk muslim dan non-
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
muslim setiap pagi. Peserta didik
juga dibiasakan berdoa sebelum dan
sesudah kegiatan pembelajaran.
Sementara pengembangan moral
peserta didik, dipenuhi melalui
penerapan kegiatan berlandaskan
nilai profil pelajar Pancasila. Apabila
mengacu pada peraturan sekolah, ada
salah satu contoh peraturan yang
dilakukan secara ketat terkait
larangan memakai handphone dalam
pembelajaran. Ini dilakukan agar
dalam pembelajaran peserta didik
fokus dalam belajar dan dapat
mengikuti proses pembelajaran
dengan arahan pendidik secara
maksimal. Hal tersebut membangun
nilai-nilai integritas dan spritual
yang baik dilihat dari penerapan
kegiatan tersebut di lingkungan
sekolah dan kelas.

Interpretasi:

 Berlandaskan nilai profil pelajar


Pancasila dan mengacu pada
peraturan sekolah, ada salah satu
contoh peraturan yang dilakukan
secara ketat terkait larangan
memakai handphone dalam
pembelajaran. Ini dilakukan agar
dalam pembelajaran peserta didik
fokus dalam belajar dan dapat
mengikuti proses pembelajaran
dengan arahan pendidik secara
maksimal. Pada waktu istirahat
kedua, peserta didik dan pendidik
juga melaksanakan ibadah sholat
dhuhur berjama’ah. Hal tersebut
membangun nilai-nilai integritas dan
spritual yang baik dilihat dari
penerapan kegiatan tersebut di
lingkungan sekolah dan kelas.

Kesimpulan :

Kegiatan observasi karakter peserta didik dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah SMPN 29
Surabaya telah memberikan segala upaya untuk memberikan pembelajaran yang optimal kepada peserta
didik. Sekolah telah berupaya memberikan pembelajaran serta berupaya mengembangkan kompetensi
peserta didik baik dari segi pengetahuan dan keterampilan masing-masing peserta didik. Selain itu, para
pendidik yang dalam hal ini guru telah berupaya menanamkan pembiasaan tekait sikap sosial dan

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
spiritual ketika pembelajaran maupun ketika di lingkungan sekolah. Hal ini ditunjukan dengan beberapa
perilaku peserta didik yang sudah dapat memperlihatkan perilaku sebagai manifestasi dari
proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surabaya, 13 Maret 2023 Surabaya, 13 Maret 2023

Dr. Yuniseffendri, S.Pd., M.Pd. Titin Lilik Dwi Yuliani, S.Pd.


NIP. 197110272003121001 NIP. 196502041989032010

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Lampiran 1.2 Lembar Observasi RPP

FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Mukhamad Nur Khasib

NIM : 2200103912156018
Prodi/Bidang Studi : Bahasa Indonesia

Penyusun Modul ajar/RPP : Titin Lilik Dwi Yuliani, S.Pd.


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Capaian Pembelajaran/KD : Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa
untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks
sosial, dan akademis. Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang beragam dan
karya sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi,
mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang
dipaparkan; Peserta didik menulis berbagai teks untuk menyampaikan
pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan
menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mengembangkan
kompetensi diri melalui pajanan berbagai teks penguatan karakter.

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran,  Terdapat tujuan


minimum langkah-langkah pembelajaran, dan pembelajaran, langkah-
asesmen pembelajaran yang jelas? langkah pembelajaran
dan assesmen dalam
modul ajar tersebut
sesuai CP dan ATP.

Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran  Sudah terdapat salah
memenuhi kriteria SMART (Specific, satu komponen SMART
Measurable, Achievable, Relevant, dan namum kurang lengkap,
Time) (tidak menimbulkan penafsiran dalam modul tersebut
ganda dan mengandung perilaku hasil tidak menimbulkan
penafsiran ganda dan
belajar)
mengandung perilaku
hasil belajar.
Tujuan

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan  Sudah terdapat TP dan
pembelajaran yang sesuai selaras dengan selaras dengan CP yang
CP yang dituju? dicantumkan.

 Ya. Konsep utama yang


● Apakah konsep utama yang akan akan dipelajari tertera
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan, secara jelas dalam
dan sikap yang akan dipelajari tertera modul.
secara jelas?
 Ya. Tidak ada konten
● Apakah konten yang dipelajari sudah bebas yang memuat SARA
dalam modul tersebut.
dari muatan SARA pornografi, pornoaksi,
dan provokasi.
 Ya. Dalam modul
● Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan tersebut terdapat
pertanyaan pemantik yang menyasar pemahaman bermakna
konsep inti? dan pertanyaan
pemantik yang
menyasar pada konsep
inti dalam modul ajar.

 Ya. Dalam modul ajar


Kegiatan tersebut alur kegiatan
● Apakah alur kegiatan disusun secara disusun secara runtut,
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi sistematis, sesuai
waktu? dengan alokasi waktu
dan tercantum alokasi
waktu.

 Ya. Dalam modul ajar


● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi tersebut memuat
pada penguatan kompetensi dan pertanyaan pemantik
kemampuan berpikir area tinggi? yang berorientasi pada
penguatan kompetensi
dan kemampuan peserta
didik untuk berpikir
kritis.

 Ya. Dalam
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan RPP/Modul ajar
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan tersebut sudah
pengayaan) yang berpusat pada siswa/ menyertakan berbagai
menjadikan siswa peserta aktif? kegiatan termasuk
remidial dan
pengayaan yang
berpusat pada siswa
agar siswa dapat aktif.

 Ya, sudah terdapat


Asesmen
asesmen awal untuk
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran mengecek kesiapan
beserta cara penilaiannya untuk mengecek siswa dalam bentuk
kesiapan siswa? pertanyaa pematik,
dan mencantumkan
cara penilaiannya.

 Ya, sudah termuat


● Apakah asesmen yang termuat secara jelas
dengan jelas. Terdapat

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
mengukur ketercapaian Tujuan lembar kerja peserta
Pembelajaran? didik, rubrik penilaian
sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan
tugas individu.
 Ya, asesmen
memberikan umpan
● Apakah bentuk asesmen memberikan balik pada proses
umpan balik pada proses belajar siswa? belajar siswa.

 Ya, sudah tertera


dengan jelas. Terdapat
● Apakah kriteria untuk mengukur indikator penilaian,
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera kriteria penilaian, dan
secara jelas? skor penilaian

Berkesinam- bungan ● Apakah urutan pembelajaran sistematis  Secara keseluruhan


dan logis? sudah sitematis sesuai
dengan CP dan ATP.

 Iya karena dalam modul


● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang tertulis guru memberi
membantu guru dan siswa untuk perintah untuk
merefleksikan kegiatan pembelajaran di merefleski kembali
kelas? materi.

 Iya. modul ajar selaras


● Apakah asesmen yang tertera di modul kegiatan pembelajaran
ajar/RPP selaras dengan kegiatan konsep Bahasa
pembelajaran? Indonesia

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat alternatif  Modul Ajar/RPP tidak


kegiatan untuk diimplementasikan pada mengandung alternatif
lingkungan sekolah yang berbeda? kegiatan untuk
diimplementasikan pada
lingkungan sekolah
yang berbeda, karena
dalam modul tersebut
media pembelajaran
hanya berbasis
teknologi. Sedangkan
pada kenyataannya di
daerah lain ada yang
belum memiliki sarana
prasarana yang baik.

● Apakah modul ajar/RPP dapat  Ya, modul ajar/ RPP


mengakomodir siswa dengan kebutuhan dapat mengakomodir
yang berbeda? siswa dengan kebutuhan
yang berbeda.
● Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan
lokal daerah setempat?  Ya, Modul ajar/RPP
memuat kearifan lokal
daerah setempat.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP menggunakan  Ya, Modul ajar/RPP
bahasa yang jelas dan mudah dipahami? menggunakan Bahasa
yang jelas dan mudah
dipahami.

● Apakah bahasa/istilah yang digunakan  Ya, Bahasa/istilah yang


mudah dipahami? digunakan mudah
dipahami

Komponen pendukung ● Apakah pemilihan sumber/media  Ya, Pemilihan


pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi, sumber/media
dan karakteristik peserta didik? pembelajaran sesuai
dengan tujuan, materi
dan karakteristik peserta
didik.

● Apakah ada kegiatan remedial atau  Ya, ada kegiatan


pengayaan? remedial atau
pengayaan.
● Apakah ada daftar pustaka?
 Ya, ada daftar pustaka.

Kesimpulan :

Berdasarkan observasi modul ajar, modul ajar sudah jelas dan lengkap, sudah terdapat tujuan, langkah
pembeljaran, asassmen awal, lampiran penilaian beserta rubrik, dan bahan ajar tersusun secara sistematis
dan logis. Dalam kegiatan pembelajaran sudah disesuaikan oleh karakteristik peserta didik di sekolah
sehingga kebutuhan-kebutuhan belajar peserta didik dapat terpenuhi.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surabaya, 13 Maret 2023 Surabaya, 13 Maret 2023

Dr. Yuniseffendri, S.Pd., M.Pd. Titin Lilik Dwi Yuliani, S.Pd.


NIP. 197110272003121001 NIP. 196502041989032010

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Lampiran 1.3 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(untuk Mahasiswa sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik : Bahasa Indonesia / Unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi


Sekolah/ Kelas : SMPN 29 Surabaya /VII-E
Nama Guru Model : Titin Dwi Yuliani, S.Pd.
Kompetensi Dasar : Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis.
Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi
paparan tentang topik yang beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu
berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi
nonfiksi dan fiksi yang dipaparkan; Peserta didik menulis berbagai teks untuk
menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan
menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mengembangkan kompetensi
diri melalui pajanan berbagai teks penguatan karakter.

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta didik Peserta didik benar-benar menyerap Langkah yang akan saya lakukan
benar-benar telah belajar tentang pembelajaran dengan baik. Peserta agar peserta didik benar-benar
topik pembelajaran hari ini? didik belajar sesuai dengan belajar tentang topi pembelajaran
Bagaimana proses mereka kompetensi dasar di modul ajar. hari ini, saya akan menyiapkan
Peserta didik belajar sesuai arahan media belajar yang tidak hanya
belajar?
di buku dan dibantu media internet berpusat pada buku dan harus di
untuk mencari referensi. kelas. Saya akan mengajak peserta
didik pergi ke perpustakaan untuk
mengenal lebih banyak jenis dan
karakter buku.
Selain itu, pembelajaran di luar
kelas juga memberikan kesan
tersendiri bagi peserta didik.
Pembelajaran di luar kelas dapat
me-refresh pikiran mereka karena
bosan belajar di kelas.
Sebelum memulai penjelasan, saya
akan memberikan waktu kepada
peserta didik menjelajah
perpustakan, melihat dan memilih
buku. Saya anggap itu sebagai
kegiatan pemantik agar peserta
didik dapat mengikuti penjelasan
saya berikutnya.
Setelah itu, saya akan meminta
peserta didik untuk memilih dua
buku yang mereka suka. Kemudian
peserta didik mulai membandingkan
identitas kedua buku tersebut.
Kemudian, saya akan mulai
menjelaskan perbedaannya.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Peserta didik mana yang tidak Terdapat beberapa peserta didik Saya akan bertanya kepada mereka
dapat mengikut kegiatan yang tidak dapat mengikuti kegiatan progress pemahaman kepada
pembelajaran pada hari ini? pada pembelajaran hari ini. Peserta mereka, memperhatikan setiap
didik tersebut terkendala dengan peserta didik, berkeliling
kemampuan individu. Misalnya mendatangi peserta didik, dan
peserta didik yang tidak dapat bertanya kendala apa yang
mengikuti pembahasan menghambat pemahamannya
pembelajaran karena tergolong terhadap materi hari ini.
peserta didik dengan kemampuan Kemudian, di beberapa kelompok
akademik rendah. saya menemukan ada peserta didik
yang kurang mengikuti
pembelajaran. Hal tersebut terlihat
dari tidak adanya progres materi
yang mereka dapatkan. Misalnya,
peserta didik belum mendapatkan
dua buku, belum dapat menjelaskan
perbedaam identitas buku, dan
peserta didik yang sibuk main atau
menganggu teman lainnya.

Mengapa peserta didik tersebut Peserta didik tersebut tidak dapat Menurut saya, peserta didik yang
tidak dapat belajar dengan baik? mengikuti pembelajaran dengan tidak dapat belajar dengan baik
Menurut Anda apa penyebabnya baik karena ia tergolong peserta karena kendala dari individunya
dan bagaimana alternatif didik dengan kemampuan akademik sendiri. Tidak semua peserta didik
rendah. Selain itu, terdapat juga memiliki kemampuan yang sama di
solusinya?
peserta didik yang terlalu asyik satu proses pembelajaran. Ada
bermain dengan temannya sehingga peserta didik yang memang tidak
ia kurang memperhatikan dapat mengikuti proses
pembelajaran. Ada pula peserta pembelajaran karena kemampuan
didik yang tidak membawa media akademiknya rendah. Ada pula
belajar lengkap seperti buku paket peserta didik yang tidak dapat
atau buku catatan. Alternatif yang mengikuti proses pembelajaran
diberikan oleh pendidik adalah karena terkendala fisik yang kurang
dengan medatangi peserta didik sehat pada hari itu sehingga
secara personal untuk menanyakan memengaruhi fokus dan semangat
kendala yang dihadapi. belajar. Ada pula alasan peserta
didik tidak dapat belajar dengan
baik karena faktor lingkungan,
misalnya dengan siapa dia memilih
duduk bersebelahan dengan
temannya. Jadi, teman tersebut yang
mengganggu semangat belajar
teman lainnya.
Alternatif solusi yang dapat saya
berikan kepada peserta didik adalah
dengan memberikan perhatian yang
sama pada setiap peserta didik. Jika
banyak peserta didik yang masih
belum dapat menerima materi
pembelajaran, saya akan meminta
bantuan kepada peserta didik lain
yang kiranya mereka lebih cepat
paham sekaligus membiasakan
peserta didik agar berinteraksi
dengan temannya dan tidak
individualis.

Bagaimana usaha guru model Guru model mendorong peserta Saya akan memberi semangat
dalam mendorong peserta didik didik yang tidak aktif belajar berupa motivasi kepada peserta
yang tidak aktif untuk belajar? dengan cara sering mengajak didik. Motivasi tersebut akan saya

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Apakah usaha tersebut berhasil berinteraksi. Interaksi tersebut berikan jika peserta didik terlihat
berupa motivasi kepada peserta kurang semangat belajar. Saya akan
didik agar ia kembali fokus belajar. memberi ruang kepada peserta didik
untuk mendiskusikan kendala
apapun di kelas pada hari itu. Jika
diperlukan, saya tidak memaksa
peserta didik tersebut untuk
menyelesaikan tugasnya. Saya
berikan kesempatan kepada peserta
didik tersebut untuk menceritakan
kendalanya dalam belajar.
Saya merasa usaha tersebut akan
berhasil karena memberikan
keleluasaan kepada peserta didik
untuk mengistirahatkan pikirannya.

Apakah pembelajaran berjalan Pembelajaran berjalan efektif, Sebelum memulai pembelajaran,


dengan efektif? (Semua kegiatan karena peserta didik merasa senang saya akan memberikan pertanyaan-
yang diberikan bermakna untuk dan nyaman dengan proses pertanyaan pemantik kepada siswa
peserta didik, semua peserta pembelajarannya. Sebagian besar agar dapat mengetahui kesiapan
peserta didik aktif dan sangat belajar siswa.
didik terlibat aktif dan tidak ada
antusias pada proses pembelajaran.
yang idle)

Bagaimana usaha guru Melakukan pendekatan kepada Melakukan pendampingan kepada


membantu peserta didik yang peserta didik yang kesulitan belajar peserta didik yang mengalami
mengalami kesulitan dalam dengan memberikan perhatian dan kesulitan dengan mengaitkan materi
mencapai tujuan pembelajaran? arahan yang lebih intens. dan kehidupan sehari-hari peserta
didik serta memberikan kesempatan
peserta didik untuk menanyakan
materi di luar jam pelajaran di kelas
apabila mereka malu bertanya di
kelas.

Bagaimana usaha guru dalam Guru lebih memperbanyak aktivitas Peserta didik yang sudah mahir
memfasilitasi peserta didik yang gerak kepada peserta didik yang membantu peserta didik lain yang
lebih cepat dari rata-rata kelas sudah mahir. belum mahir, dengan harapan
dalam mencapai tujuan peserta didik yang belum mahir
dapat belajar dengan teman sebaya
pembelajaran?
(peer teaching).

Apakah guru melakukan Ya, guru melakukan modifikasi Memberikan modifikasi pada modul
modifikasi dari modul ajar/RPP? dari modul ajar untuk ajar karena proses pembelajaran
Apakah modifikasi tersebut menyesuaikan situasi dan berjalan dengan aktif akan tetapi
merupakan keputusan guru karakteristik gaya belajar peserta masih
didik di kelas tersebut. banyak peserta didik yang belum
untuk merespons situasi kelas
menguasai materi, jadi proses
dan peserta didik? pembelajaran diubah menjadi
cooperatif jigsaw yang dimana
peserta didik yang mahir membantu
peserta didik yang belum mahir
(tutor sebaya).

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?

Pelajaran yang berharga pada proses ini adalah dapat mengetahui berbagai macam karakter peserta didik
secara langsung dan bagaimana cara menangani keberagaman peserta didik serta cara pengondisian kelas
yang baik.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Kesimpulan:

Pembelajaran sudah berjalan efektif dan pengondisian peserta didik yang aktif dan kreatif. Pada dasarnya
pembelajaran sesuai kurikulum merdeka ialah memfokuskan peserta didik yang merdeka sesuai kodrat
alam dan zaman. Untuk pembelajarannya masih ada yang perlu dilakukan pengembangan dalam proses
pembelajaran misalnya menggunakan media permainan untuk menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan.

Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar peserta
didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik – guru,
interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
Interaksi peserta didik dalam satu kelompok sudah baik, setiap individu mampu secara aktif ikut dalam
diskusi kelompok, saling menyampaikan pendapatnya masing-masing dan mampu menjalin kerjasama
yang baik antar kelompok. Interaksi antara peserta didik dengan guru sudah terjalin dengan baik. Hal
ini dibuktikan dengan peserta didik yang tidak segan untuk bertanya mengenai materi yang belum
dikuasai, dan guru senantiasa memberikan penjelasan yang mudah dipahami peserta didik dengan baik.
Interaksi peserta didik dengan media belajar dapat dilihat dari bagaimana peserta didik mengikuti setiap
pembelajaran dengan penyajian materi dari buku pegangan peserta didik dan media papan tulis. Interaksi
peserta didik dengan lingkungan dapat dilihat dari bagaimana peserta didik menjaga kenyamanan dan
kebersihan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Lampiran 1.4 Lembar Observasi Manajemen Sekolah

LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa : Eka Aprilia Sulistyarini (7000113342)


Mukhamad Nur Khasib (7000073565)

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia


Sekolah PPL : SMPN 29 Surabaya

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum, atau
guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan dan
program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan
kebijakan atau program.

Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


.
Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi:
● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi  Kebutuhan siswa yang menjadi
prioritas sekolah? prioritas sekolah adalah modul/buku
● Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan paket penunjang pembelajaran,
untuk memenuhi kebutuhan tersebut? pemenuhan fasilitas untuk siswa
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin inklusi dan pengembangan minat dan
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan? bakat siswa.
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini  Dalam memenuhi kebutuhan-
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan? kebutuhan tersebut, upaya yang
dilakukan sekolah adalah:
a. Menyalurkan buku paket dan
seragam sekolah ke siswa yabg
disediakan oleh dinas pendidikan
kota.
b. Menyediakan program-program
ekstrakurikuler untuk
mengembangkan minat dan bakat
siswa. Ada 18 program
ekstrakurikuler terdiri dari
pramuka, OSIS, tari, band, jujitsu,
dll. Pendidik yang menjadi
penanggung jawab, sedangkan
untuk tutor mengambil dari luar
sekolah.
c. Mengadakan kegiatan-kegiatan
rutin keagamaan setiap pagi
sebelum pembelajaran yaitu
tausiyah dan tafsir pagi yang
disampaikan oleh guru pendidikan
agama islam.
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
d. Menyediakan ruang khusus untuk
siswa inklusi dan memberi mereka
kesempatan untuk memasuki kelas
regular dengan tujuan melatih
kemampuan mereka dalam
bersosialisasi.
e. Menyediakan tempat ibadah untuk
muslim dan non-muslim serta
bimbingan untuk non-muslim
sebagai pengganti pembelajaran
agama di kelas.
 Rata-rata peserta didik di SMPN 29
Surabaya memiliki kemampuan lebih
pada bidang non-akademis.
 Tujuan utama di sekolah ini adalah
meningkatkan ketaqwaan dan
keimanan kepada Tuhan YME. Maka
sekolah membuat program rutin yang
dilakukan setiap pagi yaitu tausiyah
dan tafsir Al-quran.
Interpretasi Hasil Observasi:
Sekolah SMPN 29 Surabaya sudah
berupaya memberikan pelayanan sebaik
mungkin kepada peserta didik dengan
mengatur segala kegiatan peserta didik
agar dapat menunjang proses pembelajaran
di sekolah sehingga dapat memberi
kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah
khususnya dan tujuan pendidikan
umumnya. Selain itu, sekolah SMPN 29
Surabaya juga memberi kesempatan siswa
untuk mengembangkan diri mereka baik
dalam bidang sosial, aspirasi, dan potensi
lainnya dengan memfasilitasi mereka
dengan ekstrakulikuler yang dapat
mengembangkan minat dan bakat mereka.
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi:
● Bagaimana satuan pendidikan mengelola  SMPN 29 Surabaya mengelola sistem
pembelajarannya? pembelajaran berdasarkan rombel
● Bagaimana proses perencanaan dan desain kelas dan jumlah guru yang tersedia di
kurikulum? sekolah.
● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan  Proses perencanaan dan desain
monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum? kurikulum dilakukan setahun sekali
● Seberapa jauh penggunaan data dalam proses setiap awal tahun pembelajaran. Akan
refleksi kurikulum? tetapi, tidak menutup kemungkinan
jika desain tersebut berubah sewaktu-
waktu menyesuaikan kondisi di

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
lapangan, seperti jadwal ujian atau
jadwal Ramadan.
 Bentuk monitoring sekolah berupa
pengumpulan perangkat pembelajaran
dan supervisi. Perangkat pembelajaran
dikumpulan setiap awal tahun ajaran,
sementara supervisi dilakukan satu kali
setiap semester.
 Penggunaan data dalam proses refleksi
kurikulum dilakukan pada penilaiann
dan pantauan hasil ujian peserta didik.
Interpretasi Hasil Observasi:
Sekolah memiliki hak prerogatif untuk
menentukan proses pembelajaran di
sekolah. Sekolah memiliki satu program
unggulan di bidang akademik untuk
menjaga kualitas sekolah di masyarakat.
Misalnya dengan mengadakan pemetaan
akademik dan menyiapkan satu kelas
khusus untuk peserta didik yang memiliki
kemampuan akademik tinggi. Peserta didik
tersebut diproyeksikan untuk mengikuti
lomba OSN, pemantapan ujian sekolah,
atau lomba-lomba bidang akademik
lainnya.
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi:
● Bagaimana proses penerimaan guru dalam  Proses penerimaan guru di SMPN 29
satuan pendidikan? Surabaya berpusat dari Dinas
● Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali Pendidikan Kota Surabaya. Guru
guru yang baru mengajar? terbagi dalam PNS, PPPK, dan
● Apakah ada kegiatan khusus untuk outsourcing. SMPN 29 Surabaya tidak
pengembangan profesional guru? memiliki kegiatan khusus untuk
membekali guru yang baru belajar. Hal
tersebut dilakukan karena guru yang
baru mengajar di sekolah tersebut
dianggap telah memiliki pengalaman
mengajar di sekolah sebelumnya.
 SMPN 29 Surabaya memiliki kegiatan
khusus untuk pengembangan
professional guru. Kegiatan tersebut
berupa workshop yang dilakukan
setiap satu semester sekali. SMPN 29
Surabaya mengundang pembicara
untuk mengisi workshop tersebut yang
diikuti oleh semua staff sekolah.
Interpretasi Hasil Observasi:
Sekolah memiliki andil besar untuk
meminta dan menentukan siapa saja yang
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
bergabung di satuan pendidikannya. Hal
tersebut sangat berpengaruh dengan visi
dan misi sekolah dan kompetensi calon
guru tersebut. Selain itu, sekolah juga
berhak mengetahui kemampuan guru baru
dan membekalinya dengan informasi
mengenai lingkungan sekolah dan
profiling peserta didik.
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi:
● Apa saja data yang digunakan untuk  Data yang digunakan untuk
perencanaan sarana dan prasarana? perencanaan sarana dan prasarana di
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana sudah SMPN 29 Surabaya, yaitu data jumlah
efektif untuk mendukung proses pembelajaran? peserta didik dan seluruh warga
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar sekolah, data program kegiatan, dan
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk data anggaran keuangan.
mendukung pembelajaran?  Beberapa kelas di SMPN 29 Surabaya
belum memiliki LCD Proyektor.
 Sarana dan prasarana di sekitar SMPN
29 Surabaya yang dapat dimanfaatkan
untuk mendukung pembelajaran, yaitu
taman dan museum.
Interpretasi Hasil Observasi:
Dalam manajemen sarana dan prasarana di
SMPN 29 Surabaya, terdapat beberapa
data yang digunakan untuk
perencanaannya, di antaranya adalah data
jumlah peserta didik dan seluruh warga
sekolah, termasuk para pendidik dan data
program kegiatan, seperti kegiatan-
kegiatan sekolah di luar kegiatan
intrakurikuler, seperti pelaksanaan SAS,
pramuka, pembinaan wali kelas, data
anggaran keuangan, dan sebagainya.
Mengenai sarana dan prasarana di kelas,
terdapat perangkat LCD projector dan
speaker yang dapat digunakan untuk
menunjang proses pembelajaran. Namun
pada prosesnya, terkadang belum bisa
maksimal karena terdapat beberapa kelas
yang belum terdapat perangkat LCD
projector.
Manajemen anggaran Hasil Observasi:
● Apakah satuan pendidikan memiliki sistem  Angaran satuan pendidikan SMPN 29
dalam merencanakan, melaksanakan, dan Surabaya terpusat pada sistem yang
memonitor anggaran dan penggunaannya? dibuat oleh pemerintah pusat dan
daerah. akun ARKAS dibuat oleh pusat
untuk memonitor anggaran sekolah dan
SIPKS dibuat oleh pemerintah daerah
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
untuk memonitor anggaran daerah
untuk sekolah.
 Jika sekolah ingin mengajukan
pembelanjaan, maka harus membuat
proposal anggaran kegiatan untuk
diunggah di akun tersebut kemudian
menunggu balasan dari pusat apakah
disetujui atau ditolak.
 Pembelanjaan juga dilakukan secara
online melalui akun yang sudah
disiapkan oleh pemerintah.
 Semua pembelanjaan dan anggaran
telah berjalan sesuai sistem.
Interpretasi Hasil Observasi:
Sistem anggaran yang terpusat membuat
sekolah harus benar-benar pandai
mengelola anggaran sekolah karena semua
sudah berbasis akun virtual. Sistem
anggaran seperti ini diharapkan dapat
meminimalisir penggunaan data yang tidak
semestinya oleh pihak-pihak tertentu.
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi:
● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan  Pada awal pembelajaran pendidik
dalam mendukung proses pembelajaran? melakukan diagnostic test terlebih
● Bagaimana informasi dikelola sehingga dahulu untuk mengetahui kesiapan
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? peserta didik dalam belajar. Pendidik
● Sejauh mana guru bisa mengakses dan pun memberikan penugasan baik
menggunakan data tersebut untuk mendukung individu maupun kelompok
proses pembelajaran? (pembagian anggota dilakukan dengan
adil) di setiap proses pembelajaran.
 Dari hasil diagnostic test, pendidik
langsung melakukan penilaian
sehingga mengetahui sejauh mana
kesiapan belajar peserta didik dan
nantinya apabila dari penugasan yang
dilakukan di kelas biasanya pendidik
juga langsung melakukan penilaian
secara terbuka agar pendidik dan
peserta didik mengetahui apa saja
kekurangan peserta didik dan sejauh
mana tujuan pembelajaran yang sudah
terpenuhi.
 Pendidik biasanya menghimpun data
yang dikumpulkan selama proses
pembelajaran meliputi hasil diagnostic
test dan penugasan. Penilaian
diagnostic test dilakukan untuk
menentukan proses pembelajaran
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
sesuai kesiapan peserta didik.
Sementara untuk penugasan di kelas
selama proses pembelajaran, pendidik
memanfaatkannya untuk nantinya di
akhir pembelajaran pendidik bersama
peserta didik melakukan refleksi pada
proses pembelajaran yang sudah
dilakukan secara menyeluruh untuk
melakukan perbaikan pada
pembelajaran berikutnya.

Interpretasi Hasil Observasi:


Berdasarkan observasi yang sudah
dilakukan, data yang dikumpulkan oleh
pendidik selama proses pembelajaran
meliputi hasil diagnostic test dan
penugasan. Penilaian diagnostic test
dilakukan untuk menentukan proses
pembelajaran sesuai kesiapan peserta
didik. Sementara untuk penugasan,
pendidik memanfaatkannya untuk
melakukan refleksi bersama peserta didik.
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi:
● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk  Dalam membantu sistem administrasi,
membantu sistem administrasi? SMPN 29 Surabaya memiliki ruangan
yang nyaman serta pengaturan tata
letak ruangan yang sesuai untuk
menunjang kegiatan ketatalaksanaan.
Setiap orang yang bekerja, memiliki
tugasnya masing-masing yang erdapat
printer, komputer, serta mesin fotokopi
dengan jumlah cukup. Tidak terdapat
sistem online tertentu untuk membantu
kegiatan ketatalaksanaan.
Interpretasi Hasil Observasi:
Untuk membantu sistem administrasi,
SMPN 29 Surabaya memiliki orang-orang
terbaik di bidangnya, mereka membagi
tugas untuk menghimpun, mencatat,
mengelola, menggandakan, mengirim,
serta menyimpan berbagai macam
dokumen yang dibutuhkan oleh pendidik
maupun peserta didik. Kegiatan-kegiatan
ini masih dilakukan secara manual, belum
ada sistem komputer terpusat yang dapat
diakses secara daring oleh semua pendidik
maupun peserta didik. Selain itu, SMPN 29
Surabaya juga menunjang peralatan yang
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
lengkap untuk membantu sistem
administrasi, seperti adanya komputer,
printer, juga mesin fotokopi dengan jumlah
yang cukup.

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?

Pelajaran berharga yang saya dapatkan dari hasil wawancara dan pengamatan ini yakni adanya beberapa
bagian yang sudah terstruktur dalam organisasi yang menaungi masing- maisng tugas dari beberapa aspek
dapat bertujuan sebagai penyatu visi dan misi serta tujuan yang sama. Untuk mencapai tujuan tersebut
dalam berbagai divisi organisasi yang ada di SMPN 29 Surabaya memerlukan sistem manajemen yang
efektif yang dapat menunjang jalannya struktur SMPN 29 Surabaya tersebut sehingga tingkat efektifitas
kerja pegawai dapat diperhatikan. Setiap divisi pada organisasi sekolah memiliki tugas pokok dan
fungsinya masing-masing namun saling berkaitan satu sama lain.

Kesimpulan :

Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada kepala sekolah serta beberapa wakil kepala sekolah di
masing-masing bidang dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sekolah yang mengakibatkan tingginya
prestasi peserta didik karena kesiapan sekolah baik dalam pembelajaran sekolah dan manajemen sekolah.
Antar bidang di sekolah saling bekerjasama dalam mewujudkan tujuan sekolah dan memenuhi kebutuhan
belajar peserta didik serta tidak mengesampingkan kesejahteraan guru dan tendik di SMPN 29 Surabaya

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surabaya, 13 Maret 2023 Surabaya, 13 Maret 2023

Dr. Yuniseffendri, S.Pd., M.Pd. Titin Lilik Dwi Yuliani, S.Pd.


NIP. 197110272003121001 NIP. 196502041989032010

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Lampiran 1.5 Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa Mukhamad Nur Khasib


NIM 2200103912156018
Prodi/Bidang Studi Bahasa Indonesia

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi
23 Rata-rata latar Berdasarkan hasil
1. Latar belakang sosial-ekonomi murid
Februari belakang sosial- observasi di kelas VII
2023 ekonomi peserta E SMPN 29
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi didik di SMPN 29 Surabaya terkait latar
yang berbeda memiliki hak yang sama Surabaya berada di belakang sosial-
ekonomi menengah, ekonomi peserta didik,
dalam mengakses dan memperoleh dimana rata-rata di sini sangat beragam
layanan pendidikan yang berkualitas, pekerjaan orang tua dan berada pada
seperti tingkat pendidikan orang tua dan peserta didik yakni ekonomi menengah.
buruh pabrik, Hal tersebut terlihat
fasilitas belajar yang tersedia di rumah. pegawai, dan dari terdapat beberapa
wiraswasta. Namun, peserta didik yang
peserta didik dalam memiliki gawai dan
memperoleh layanan ada yang tidak
pendidikan yang memiliki gawai.
berkualitas tidak Namun, meskipun
dibeda-bedakan begitu dalam
dalam hal apapun, mengakses dan
semua sama dalam memperoleh layanan
mendapatkan akses pendidikan di sekolah
dan perlakuan yang peserta didik tidak ada
sama. yang dibeda-bedakan.
23 Kualitas Berdasarkan hasil
2. Kualitas pembelajaran di kelas
Februari pembelajaran di observasi di kelas VII
2023 kelas VII E SMPN E SMPN 29
Seluruh kegiatan belajar mengajar di 29 Surabaya sudah Surabaya, kualitas
kelas, mencakup indikator manajemen sesuai dengan pembelajaran di kelas
tingkat kemampuan sudah dilaksanakan
kelas, dukungan afektif, pembelajaran peserta didik. dengan baik, dilihat
interaktif dan penyesuaian cara Proses pembelajaran dari kegiatan belajar
mengajar dengan tingkat kemampuan interaktif juga sudah mengajar yang sudah
dilakukan. Hal ini berjalan secara efektif
murid. dilihat dari kegiatan dan interaktif. Peserta
belajar mengajar di didik terlibat aktif dan
kelas perserta didik antusisas dalam proses
dan guru terlibat pembelajaran, guru
aktif dalam mengajar dengan
proses pembelajaran. disesuaikan karakter
Dukungan sikap serta kemampuan
yang diberikan oleh peserta didik di dalam
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
guru dalam kelas dan guru selalu
memotivasi peserta memberikan motivasi
didik dalam kepada peserta didik
mengajar sudah dalam kegiatan belajar
disesuaikan dengan di kelas.
tingkat kemampuan
peserta didik di
dalam kelas.
23 Refleksi dan Guru melakukan
3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran
Februari perbaikan refleksi di akhir
oleh guru
2023 pembelajaran oleh pembelajaran kepada
guru yang dilakukan peserta didik di dalam
Kemampuan pengembangan guru di akhir kelas apabila waktu
untuk terus meningkatkan kompetensi pembelajaran dan pembelajaran di kelas
sesudah cukup dan masih
melalui belajar mandiri dengan pembelajaran tersisa, apabila tidak
merefleksi praktik pengajaran yang terkadang dilakukan cukup guru tidak
telah diterapkan dan juga belajar dari dan terkadang tidak. melakukan kegiatan
Namun, guru sudah refleksi pada peserta
rekan guru. memberikan didik. Guru mata
kesempatan kepada pelajaran Bahasa
peserta didik untuk Indonesia SMPN 29
belajar mandiri Surabaya sudah
maupun belajar memberikan
dari teman kesempatan kepada
sebayanya. murid untuk belajar
mandiri maupun
belajar dari teman
sebayanya. Bagi saya,
melaksanakan refleksi
pada setiap akhir
pembelajarn perlu
dilakukan agar
mengetahui
pemahaman peserta
didik terhadap CP.
23 Kepala sekolah Berdasarkan hasil
4. Kepemimpinan instruksional
Februari sudah mampu observasi di SMPN 29
2023 mengomunikasikan Surabaya terkait
Kemampuan kepala satuan pendidikan visi, misi, progam, kepemimpinan
dalam menyusun dan dan kebijakan yang intruksional di sekolah
mendukung guru tersebut sudah baik.
mengomunikasikan visi, misi, program, dalam meningkatkan Kepala sekolah SMPN
dan kebijakan yang mendukung guru mutu pembelajaran 29 Surabaya sudah
dalam meningkatkan mutu di satuan mampu
pendidikannya. mengomunikasikan
pembelajaran di satuan pendidikan. visi, misi, progam, dan
kebijakan yang
mendukung guru
dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di
SMPN 29 Surabaya.
23 SMPN 29 Surabaya Adanya poster yang
Februari 5. Iklim keamanan di satuan pendidikan selalu memberikan terpasang di dinding
2023 arahan dan sekolah SMPN 29
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Satuan pendidikan yang memiliki penyuluhan Surabaya dapat
kebijakan, pemahaman, dan program mengenai kebijakan, meningkatkan
pemahaman dan pemahaman
terkait perundungan, hukuman fisik, program terkait peserta didik untuk
kekerasan seksual dan narkotika narkotika, dengan menjauhi narkoba,
adanya poster-poster fasilitas BK yang
sehingga memberikan perlindungan dan
yang ditempel pada tersedia memberikan
rasa aman bagi warga satuan dinding sekolah kesempatan kepada
pendidikan, baik secara fisik maupun mengenai larangan peserta didik
narkoba, sekolah untuk melakukan
psikologis. juga memberikan konseling dengan
fasilitas berupa guru BK. Adanya
ruang BK untuk tenaga keamanan
peserta didik yang mendukung
melaksanakan keamanan sekolah
kegiatan konseling, serta guru yang
Satpam juga siap mampu menciptakan
siaga dalam menjaga rasa aman dan
keamanan sekolah. nyaman di
Guru juga selalu lingkungan sekolah.
memberikan rasa
aman dan nyaman
ketika melaksanakan
pengajaran di kelas.
23 Lingkungan di SMPN 29 Surabaya
6. Iklim kebinekaan di satuan
Februari SMPN 29 Surabaya memiliki iklim
pendidikan
2023 sangat menghargai kebhinekaan yang
keragaman agama baik yang dapat dilihat
Llingkungan satuan pendidikan yang
maupun sosial- dari adanya toleransi,
menghargai keragaman agama maupun budaya dan dan fasilitas
sosial-budaya dan dukungan dukungan kesetaraan keagamaan yang
hak. Hal ini mendukung
kesetaraan hak. tercermin dalam kesetaraan hak bagi
adanya toleransi peserta didik dan guru.
antar sesama teman
pada peserta didik
adanya fasilitas
keagamaan yang
mendukung ibadah
peserta didik seperti
musholla, dukungan
kesetaraan hak disini
tercermin dengan
adanya perlakuan
yang sama bagi
peserta didik dalam
memperoleh akses
pendidikan.
23 Lingkungan di Iklim kesetaraan
7. Iklim kesetaraan gender
Februari SMPN 29 Surabaya gender di SMPN 29
2023 berperilaku adil Surabaya memberikan
Bagaimana lingkungan satuan dalam memberikan kesempatan yang
pendidikan berperilaku adil, kesempatan yang sama bagi warga yang
sama bagi warga ada di sekolah
memberikan kesempatan yang sama yang ada di satuan tersebut, baik laki-laki
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
bagi warga satuan pendidikan, baik laki- pendidikan tersebut maupun perempuan
laki maupun perempuan dalam baik laki-laki dalam menjalankan
maupun perempuan peran publik seperti
menjalankan peran publik.seperti dalam menjalankan dukungan satuan
dukungan kepala satuan pendidikan peran publik seperti pendidikan dan guru
adanya dukungan atas kesetaraan
dan guru atas kesetaraan gender.
kepala sekolah dan gender.
guru atas kesetaraan
gender yang
tercermin dalam
kelas tidak dibedakan
antara laki- laki dan
perempuan serta guru
yang juga ada yang
laki-laki dan
perempuan dan
memperoleh hak
yang sama.
23 Di SMPN 29 Berdasarkan hasil
8. Iklim inklusivitas
Februari Surabaya terdapat observasi di SMPN 29
2023 peserta didik Surabaya, sekolah
Pengetahuan, penerimaan dan disabilitas hampir di memiliki peserta didik
dukungan guru terhadap murid dengan setiap kelas dengan disabilitas hampir di
jumlah keseluruhan setiap kelas dengan
disabilitas serta murid cerdas istimewa lebih kurang jumlah keseluruhan
dan murid bakat istimewa. mencapai 60 peserta lebih kurang mencapai
didik. Mereka semua 60 peserta didik.
harus ditangani Perlakuan,
secara khusus dalam penerimaan, dan
perkembangan dukungan guru
belajarnya. Hal terhadap peserta didik
tersebut sudah disabilitas sudah
ditangani oleh sangat baik. Hal
pegawai/ guru yang tersebut terlihat ketika
telah mendapatkan guru dengan sabar
penugasan dari membimbing serta
atasan langsung. memberi motivasi
kepada peserta didik
tersebut sehingga
dapat mengikuti
pembelajaran dengan
baik. Pendidik
mendukung peserta
didik yang memiliki
keterbatasan untuk
mengembangkan
potensinya serta
memberikan arahan
kepada setiap peserta
didik.
Sekolah juga
menyediakan ruang
inklusi peserta didik
(ruang pintar) di
SMPN 29 Surabaya.
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
Peserta didik datang
ke ruang pinta, yang
sebelumnya sudah
dikondisikan oleh
guru. Peserta didik
menerima layanan
pembelajaran dengan
memperhatikan
kondisi sesuai dengan
kebutuhan peserta
didik.
Peserta didik juga
menerima layanan
bimbingan konseling
secara berkala dan
insidental jika
diperlukan.
23 Komunikasi antara Berdasarkan hasil
9. Dukungan orangtua dan murid
Februari sekolah dan orang observasi di SMPN 29
terhadap program satuan pendidikan
2023 tua sangat baik. Hal Surabaya, orang tua
tersebut dilakukan peserta didik di SMPN
Partisipasi orangtua dalam kegiatan dalam setiap 29 Surabaya
satuan pendidikan, dan partisipasi kegiatan. Orang tua berpartisipasi aktif
selalu diikutkan dalam menyukseskan
murid dalam penyusunan program dalam kegiatan progam sekolah. Hal
satuan pendidikan. melalui komunikasi ini dibuktikan dengan
lewat sosial media seringnya orangtua
dan juga melalui peserta didik ikut
komite sekolah serta memotivasi serta
terdapat komite kelas memberi dukungan
yang terdiri dari wali terhadap peserta didik
murid masing- yang mengikuti
masing kelas dengan kegiatan-kegiatan
membentuk sekolah seperti
paguyuban wali mengadakan kelas
murid. inspirasi sekali setiap
bulan.
Kesimpulan:
Berdasarkan observasi lingkungan belajar SMPN 29 Surabaya merupakan sekolah yang aman, nyaman
dan terfokus pada kebutuhan peserta didik untuk keberlangsungan proses belajar peserta didik. Walaupun
dalam sosial ekonomi, sosial budaya, dan agama peserta didik sangat heterogen tetapi perundungan dan
pertikaian antar peserta didik hampir tidak ada. Bahkan dalam kesetaraan gender di sekolah juga sangat
baik tidak ada pengecualian untuk pihak perempuan. Hal tersebut tidak haya berlaku untuk peserta didik
tetapi juga guru. Guru juga memiliki kebebasan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
DOKUMENTASI

PPG PRAJABATAN GEL.2


Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya

Anda mungkin juga menyukai