Disusun Oleh:
1. EKA APRILIA SULISTYARINI
2. MUKHAMAD NUR KHASIB
Laporan ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) I Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia dalam Program Pendidikan Profesi
Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Universitas Negeri Surabaya.
Menyetujui,
Mengesahkan,
Kepala SMP NEGERI 29 Surabaya
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Observasi Praktik Pengalaman
Lapangan I (PPL I) Semester Genap 2022/2023. Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) ini
merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan
Gelombang 2 Universitas Negeri Surabaya pada semester I.
Dengan selesainya observasi PPL I ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. selaku Rektor Universitas Negeri Surabaya.
2. Dr. Bachtiar Syaiful Bachri, M.Pd. selaku Ketua Lembaga Pengembangan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Universitas Negeri Surabaya.
3. Drs. Fatkur Rahman Kafrawi, M.Pd. selaku Kepala Pusat Program Pendidikan Profesi
Guru Universitas Negeri Surabaya.
4. Dr. Yuniseffendri, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa
Pendidikan Profesi Guru Universitas Negeri Surabaya.
5. Tjipto Wardojo, S.Pd. Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Surabaya.
6. Dra. Yunita Rochmawati, M.Pd. selaku Waka Kurikulum di SMP Negeri 29 Surabaya.
7. Rike Rahmadianingtyas, S.Pd. selaku Waka Kesiswaan di SMP Negeri 29 Surabaya.
8. Rahajeng Lukitarini, S.Pd., M.Pd.selaku Waka Humas di SMP Negeri 29 Surabaya.
9. Titin Lilik Dwi Yuliani, S.Pd. selaku Guru Pamong di SMP Negeri 29 Surabaya.
10. Orang tua penulis.
11. Rekan-rekan PPG Prajabatan Bahasa Indonesia Gel 2 Universitas Negeri Surabaya
Tahun 2022.
12. Peserta didik SMP Negeri 29 Surabaya.
Menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan observasi ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan bagi penulis untuk memperbaiki laporan ini.
Surabaya, 20 Maret 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Tujuan Observasi............................................................................................2
C. Manfaat Observasi .........................................................................................2
D. Sasaran Observasi ..........................................................................................3
BAB II HASIL OBSERVASI ..........................................................................................4
A. Hasil Observasi ...............................................................................................4
B. Analisis Hasil Observasi .................................................................................9
C. Faktor Penghambat & Pendukung Pelaksanaan Observasi ...................... 13
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................15
A. Simpulan Hasil Observasi ..............................................................................15
B. Refleksi.............................................................................................................15
C. Rencana Tindak Lanjut .................................................................................16
LAMPIRAN..........................................................................................................................17
1.1 Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik.........................................17
1.2 Lembar Observasi RPP ................................................................................24
1.3 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran..........................................28
1.4 Lembar Observasi Manajemen Sekolah .....................................................32
1.5 Lembar Observasi Lingkungan Belajar di Sekolah .................................. 39
DOKUMENTASI .................................................................................................................44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Observasi
Tujuan observasi PPL adalah menggambarkan objek dan segala hal yang
berhubungan melalui pengamatan untuk mendapatkan data-data informasi baik berupa
angka, tulisan dan lain sebagainya sebagai bukti konkret yang dapat dianalisis selanjutnya.
Berikut tujuan observasi di sekolah SMPN 29 Surabaya :
1. Pengamatan karakteristik peserta didik
2. Pengamatan terhadap Rencana Perangkat Pembelajaran atau modul ajar
3. Pengamatan proses pembelajaran yang berlangsung
4. Pengamatan terhadap manajemen sekolah
5. Pengamatan terhadap lingkungan sekolah
C. Manfaat Observasi
Dengan adanya observasi yang sudah dilakukan sebelum melaksanakan penerapan
pembelajaran dikelas maka ada beberapa yang dapat diperoleh, diantaranya;
1. Mendapat gambaran nyata tentang lingkungan sekolah.
2. Mendapatkan wawasan yang luas cara mengajar dan menangani peserta didik didalam
kelas maupun diluar kelas.
3. Melihat kinerja guru baik dari cara mendekati peserta didik, cara berpakaian, dan
bersikap atau bertikngkah laku.
4. Mengetahui proses pembelajaran di kelas dan cara berkomunikasi dengan peserta didik
baik didalam atau diluar kelas.
5. Mendapatkan hasil yang bisa digunakan sebagai bahan acuan memprediksi dan
antisipasi kejadian yang akan datang.
Berikut sasaran yang dituju pada kegiatan observasi di SMP NEGERI 29 Surabaya
sebagai berikut;
Beberapa catatan pada hasil kegiatan observasi pada manajemen sekolah SMPN
29 Surabaya:
1. Kebutuhan siswa yang menjadi prioritas sekolah adalah modul/buku paket
penunjang pembelajaran, pemenuhan fasilitas untuk siswa inklusi dan
pengembangan minat dan bakat siswa.
2. Proses perencanaan dan desain kurikulum dilakukan setahun sekali setiap awal
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
tahun pembelajaran. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika desain tersebut
berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kondisi di lapangan, seperti jadwal ujian
atau jadwal Ramadan.
3. Proses penerimaan guru di SMPN 29 Surabaya berpusat dari Dinas Pendidikan
Kota Surabaya. Guru terbagi dalam PNS, PPPK, dan outsourcing. SMPN 29
Surabaya tidak memiliki kegiatan khusus untuk membekali guru yang baru belajar.
Hal tersebut dilakukan karena guru yang baru mengajar di sekolah tersebut
dianggap telah memiliki pengalaman mengajar di sekolah sebelumnya.
4. SMPN 29 Surabaya memiliki kegiatan khusus untuk pengembangan professional
guru. Kegiatan tersebut berupa workshop yang dilakukan setiap satu semester
sekali. SMPN 29 Surabaya mengundang pembicara untuk mengisi workshop
tersebut yang diikuti oleh semua staff sekolah.
5. Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana di SMPN 29
Surabaya, yaitu data jumlah peserta didik dan seluruh warga sekolah, data program
kegiatan, dan data anggaran keuangan
6. Angaran satuan pendidikan SMPN 29 Surabaya terpusat pada sistem yang dibuat
oleh pemerintah pusat dan daerah. akun ARKAS dibuat oleh pusat untuk
memonitor anggaran sekolah dan SIPKS dibuat oleh pemerintah daerah untuk
memonitor anggaran daerah untuk sekolah.
7. Pada awal pembelajaran pendidik melakukan diagnostic test terlebih dahulu untuk
mengetahui kesiapan peserta didik dalam belajar. Pendidik pun memberikan
penugasan baik individu maupun kelompok (pembagian anggota dilakukan dengan
adil) di setiap proses pembelajaran.
8. Dalam membantu sistem administrasi, SMPN 29 Surabaya memiliki ruangan yang
nyaman serta pengaturan tata letak ruangan yang sesuai untuk menunjang kegiatan
ketatalaksanaan. Setiap orang yang bekerja, memiliki tugasnya masing-masing
yang terdapat printer, komputer, serta mesin fotokopi dengan jumlah cukup. Tidak
terdapat sistem online tertentu untuk membantu kegiatan ketatalaksanaan di SMPN
29 Surabaya.
Semua peserta didik dipastikan mendapat pengetahuan baru dari materi yang telah
dipelajari. Hal tersebut ditunjukkan dari guru pendidik aktif bertanya kepada peserta
dengan pertanyaan acak sesuai materi tersebut. Selain itu, guru pendidik juga melakukan
refleksi akhir pembelajaran kemudian diinterpretasikan dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun demikian, ada juga peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran
karena terkendala dari dirinya sendiri, seperti sedang tidak enak badan atau tidak
semangat belajar.
Peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran pada hari ini adalah
mereka yang sedang tidak enak badan atau mereka yang konsentrasinya sedang
terganggu dengan temannya. Dalam menghadapi kendala tersebut, guru pendidik
menanyakan mengapa ia sedang tidak fokus belajar. Selain itu, terdapat juga peserta
didik yang terlalu asyik bermain dengan temannya sehingga ia kurang memperhatikan
pembelajaran. Ada pula peserta didik yang tidak membawa media belajar lengkap
seperti buku paket atau buku catatan. Alternatif yang diberikan oleh pendidik adalah
dengan medatangi peserta didik secara personal untuk menanyakan kendala yang
dihadapi.
Guru pendidik mendorong peserta didik yang tidak aktif belajar dengan cara sering
mengajak berinteraksi. Interaksi tersebut berupa motivasi kepada peserta didik agar ia
A. Faktor Penghambat
Waktu yang diberikan untuk observasi terlalu singkat sehingga kami kurang bisa
mengatur waktu untuk melakukan observasi.
Ada narasumber yang susah ditemui karena memiliki kesibukan lain contohnya
ketika ingin mengobservasi manajemen sekolah, narasumber tidak berada di tempat
sehingga tidak menemukan waktu yang cocok.
Terjadinya miss komunikasi antar obeserver dan narasumber karena belum ada
kesepakatan waktu pelaksanaan
Adanya pengaruh tentang kinerja mahasiswa dalam melaksanakan PPL karena
bersamaan dengan banyaknya tugas LMS.
B. Faktor Pendukung
Sikap kooperatif dari narasumber saat kami melakukan wawancara.
Guru pamong responsive ketika kami melakukan observasi baik kepada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/Modul Ajar yang telah disusun oleh guru pamong
maupun ketika melakukan observasi di lapangan.
Pihak sekolah menerima peserta PPL dengan tangan terbuka.
Guru pamong yang selalu memberi bimbingan dan mudah untuk dijumpai.
Interpretasi:
SMPN 29 Surabaya telah
mendukung pembelajaran dan
interaksi yang optimal dengan
sinergi dari berbagai pihak. Sekolah
juga menghidupkan Profil Pelajar
Pancasila dengan berbagai kegiatan
yang berkelanjutan.
Interpretasi:
SMPN 29 Surabaya telah
menerapkan komunikasi dua arah
pendidik-peserta didik untuk
mencapai kesepakatan dalam
pembelajaran di kelas. Di sekolah ini
juga telah menekankan nilai-nilai
profil pelajar Pancasila kepada
peserta didik dengan baik dan
berkelanjutan.
Interpretasi:
Peserta didik terlihat aktif selama
pembelajaran berlangsung. Hal
PPG PRAJABATAN GEL.2
Pendidikan Bahasa Indonesia SMP Negeri 29 Surabaya
tersebut dari kebiasaan pendidik
untuk menanyakan kesiapan peserta
didik serta membimbing di kelas.
Interpretasi:
Pendidik di SMPN 29 Surabaya
tekun dan telaten membimbing
peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Interpretasi:
Pendidik selalu memfasilitasi peserta
didik untuk dapat mengungkapkan
ide dan kreativitasnya. Selain itu,
pendidik juga menambahkan ruang-
ruang diskusi kecil agar peserta didik
dapat saling bertukar informasi
dalam rangka memperkaya
pengetahuannya. Sekolah juga
memiliki peserta didik inklusi dan
memberikan ruang bagi mereka
untuk mengekspresikan diri dalam
proses pembelajaran di Ruang Pintar
yang didampingi oleh tenaga
psikolog yang professional.
Pemberian perhatian lebih kepada
peserta didik yang kurang cakap
dalam mengekpresikan diri memang
dibutuhkan, namun peserta didik lain
juga jangan diabaikan dan harus
tetap diperhatikan.
Interpretasi:
Pendidik harus memastikan sintaks-
sintaks dari pendekatan
pembelajaran saintifik terlaksana
semua, agar pembelajaran sesuai
dengan isi perangkat pembelajaran
yang telah dibuat dan sikap-sikap
mengacu pada pengelompokan
peserta didik yang di dalamnya
terdapat keragaman karakteristik, di
sini peserta didik selain mendapat
kesempatan untuk saling bertukar ide
dan informasi,dan guru memberikan
penilaian yang adil pada hasil karya
masing-masing.
Pendidik harus bertindak tegas
terkait sikap sosial peserta didik,
pendidik harus menindak tegas bagi
peserta didik yang melakukan
tindakan sosial tidak baik seperti
tidak menghargai dan tidak
menghormati antar sesama peserta
didik atau pendidik. Pendidik harus
memastikan semua peserta didik
bekerja sesuai LKPD dan menindak
lanjuti bagi peserta didik yang
bertindak tidak baik selama proses
pembelajaran. Pada proses ini,
peserta didik selain mendapat
kesempatan untuk saling bertukar ide
dan informasi, mereka juga secara
tidak langsung mendapatkan
pembelajaran mengenai cara
menghargai perbedaan yang ada di
masing-masing individu, termasuk
mereka juga sudah diajarkan untuk
dapat menerima dalam kelompoknya
terdapat peserta didik yang tergolong
anak inklusi. Pendidik pun
memberikan penilaian yang adil
pada hasil karya masing-masing
kelompok peserta didik.
Interpretasi:
Kesimpulan :
Kegiatan observasi karakter peserta didik dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah SMPN 29
Surabaya telah memberikan segala upaya untuk memberikan pembelajaran yang optimal kepada peserta
didik. Sekolah telah berupaya memberikan pembelajaran serta berupaya mengembangkan kompetensi
peserta didik baik dari segi pengetahuan dan keterampilan masing-masing peserta didik. Selain itu, para
pendidik yang dalam hal ini guru telah berupaya menanamkan pembiasaan tekait sikap sosial dan
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surabaya, 13 Maret 2023 Surabaya, 13 Maret 2023
NIM : 2200103912156018
Prodi/Bidang Studi : Bahasa Indonesia
Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran Sudah terdapat salah
memenuhi kriteria SMART (Specific, satu komponen SMART
Measurable, Achievable, Relevant, dan namum kurang lengkap,
Time) (tidak menimbulkan penafsiran dalam modul tersebut
ganda dan mengandung perilaku hasil tidak menimbulkan
penafsiran ganda dan
belajar)
mengandung perilaku
hasil belajar.
Tujuan
Ya. Dalam
● Apakah modul ajar/RPP menyertakan RPP/Modul ajar
berbagai kegiatan (termasuk remedial dan tersebut sudah
pengayaan) yang berpusat pada siswa/ menyertakan berbagai
menjadikan siswa peserta aktif? kegiatan termasuk
remidial dan
pengayaan yang
berpusat pada siswa
agar siswa dapat aktif.
Kesimpulan :
Berdasarkan observasi modul ajar, modul ajar sudah jelas dan lengkap, sudah terdapat tujuan, langkah
pembeljaran, asassmen awal, lampiran penilaian beserta rubrik, dan bahan ajar tersusun secara sistematis
dan logis. Dalam kegiatan pembelajaran sudah disesuaikan oleh karakteristik peserta didik di sekolah
sehingga kebutuhan-kebutuhan belajar peserta didik dapat terpenuhi.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surabaya, 13 Maret 2023 Surabaya, 13 Maret 2023
Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?
Apakah semua peserta didik Peserta didik benar-benar menyerap Langkah yang akan saya lakukan
benar-benar telah belajar tentang pembelajaran dengan baik. Peserta agar peserta didik benar-benar
topik pembelajaran hari ini? didik belajar sesuai dengan belajar tentang topi pembelajaran
Bagaimana proses mereka kompetensi dasar di modul ajar. hari ini, saya akan menyiapkan
Peserta didik belajar sesuai arahan media belajar yang tidak hanya
belajar?
di buku dan dibantu media internet berpusat pada buku dan harus di
untuk mencari referensi. kelas. Saya akan mengajak peserta
didik pergi ke perpustakaan untuk
mengenal lebih banyak jenis dan
karakter buku.
Selain itu, pembelajaran di luar
kelas juga memberikan kesan
tersendiri bagi peserta didik.
Pembelajaran di luar kelas dapat
me-refresh pikiran mereka karena
bosan belajar di kelas.
Sebelum memulai penjelasan, saya
akan memberikan waktu kepada
peserta didik menjelajah
perpustakan, melihat dan memilih
buku. Saya anggap itu sebagai
kegiatan pemantik agar peserta
didik dapat mengikuti penjelasan
saya berikutnya.
Setelah itu, saya akan meminta
peserta didik untuk memilih dua
buku yang mereka suka. Kemudian
peserta didik mulai membandingkan
identitas kedua buku tersebut.
Kemudian, saya akan mulai
menjelaskan perbedaannya.
Mengapa peserta didik tersebut Peserta didik tersebut tidak dapat Menurut saya, peserta didik yang
tidak dapat belajar dengan baik? mengikuti pembelajaran dengan tidak dapat belajar dengan baik
Menurut Anda apa penyebabnya baik karena ia tergolong peserta karena kendala dari individunya
dan bagaimana alternatif didik dengan kemampuan akademik sendiri. Tidak semua peserta didik
rendah. Selain itu, terdapat juga memiliki kemampuan yang sama di
solusinya?
peserta didik yang terlalu asyik satu proses pembelajaran. Ada
bermain dengan temannya sehingga peserta didik yang memang tidak
ia kurang memperhatikan dapat mengikuti proses
pembelajaran. Ada pula peserta pembelajaran karena kemampuan
didik yang tidak membawa media akademiknya rendah. Ada pula
belajar lengkap seperti buku paket peserta didik yang tidak dapat
atau buku catatan. Alternatif yang mengikuti proses pembelajaran
diberikan oleh pendidik adalah karena terkendala fisik yang kurang
dengan medatangi peserta didik sehat pada hari itu sehingga
secara personal untuk menanyakan memengaruhi fokus dan semangat
kendala yang dihadapi. belajar. Ada pula alasan peserta
didik tidak dapat belajar dengan
baik karena faktor lingkungan,
misalnya dengan siapa dia memilih
duduk bersebelahan dengan
temannya. Jadi, teman tersebut yang
mengganggu semangat belajar
teman lainnya.
Alternatif solusi yang dapat saya
berikan kepada peserta didik adalah
dengan memberikan perhatian yang
sama pada setiap peserta didik. Jika
banyak peserta didik yang masih
belum dapat menerima materi
pembelajaran, saya akan meminta
bantuan kepada peserta didik lain
yang kiranya mereka lebih cepat
paham sekaligus membiasakan
peserta didik agar berinteraksi
dengan temannya dan tidak
individualis.
Bagaimana usaha guru model Guru model mendorong peserta Saya akan memberi semangat
dalam mendorong peserta didik didik yang tidak aktif belajar berupa motivasi kepada peserta
yang tidak aktif untuk belajar? dengan cara sering mengajak didik. Motivasi tersebut akan saya
Bagaimana usaha guru dalam Guru lebih memperbanyak aktivitas Peserta didik yang sudah mahir
memfasilitasi peserta didik yang gerak kepada peserta didik yang membantu peserta didik lain yang
lebih cepat dari rata-rata kelas sudah mahir. belum mahir, dengan harapan
dalam mencapai tujuan peserta didik yang belum mahir
dapat belajar dengan teman sebaya
pembelajaran?
(peer teaching).
Apakah guru melakukan Ya, guru melakukan modifikasi Memberikan modifikasi pada modul
modifikasi dari modul ajar/RPP? dari modul ajar untuk ajar karena proses pembelajaran
Apakah modifikasi tersebut menyesuaikan situasi dan berjalan dengan aktif akan tetapi
merupakan keputusan guru karakteristik gaya belajar peserta masih
didik di kelas tersebut. banyak peserta didik yang belum
untuk merespons situasi kelas
menguasai materi, jadi proses
dan peserta didik? pembelajaran diubah menjadi
cooperatif jigsaw yang dimana
peserta didik yang mahir membantu
peserta didik yang belum mahir
(tutor sebaya).
Pelajaran yang berharga pada proses ini adalah dapat mengetahui berbagai macam karakter peserta didik
secara langsung dan bagaimana cara menangani keberagaman peserta didik serta cara pengondisian kelas
yang baik.
Pembelajaran sudah berjalan efektif dan pengondisian peserta didik yang aktif dan kreatif. Pada dasarnya
pembelajaran sesuai kurikulum merdeka ialah memfokuskan peserta didik yang merdeka sesuai kodrat
alam dan zaman. Untuk pembelajarannya masih ada yang perlu dilakukan pengembangan dalam proses
pembelajaran misalnya menggunakan media permainan untuk menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar peserta
didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik – guru,
interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
Interaksi peserta didik dalam satu kelompok sudah baik, setiap individu mampu secara aktif ikut dalam
diskusi kelompok, saling menyampaikan pendapatnya masing-masing dan mampu menjalin kerjasama
yang baik antar kelompok. Interaksi antara peserta didik dengan guru sudah terjalin dengan baik. Hal
ini dibuktikan dengan peserta didik yang tidak segan untuk bertanya mengenai materi yang belum
dikuasai, dan guru senantiasa memberikan penjelasan yang mudah dipahami peserta didik dengan baik.
Interaksi peserta didik dengan media belajar dapat dilihat dari bagaimana peserta didik mengikuti setiap
pembelajaran dengan penyajian materi dari buku pegangan peserta didik dan media papan tulis. Interaksi
peserta didik dengan lingkungan dapat dilihat dari bagaimana peserta didik menjaga kenyamanan dan
kebersihan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum, atau
guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan dan
program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan
kebijakan atau program.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Pelajaran berharga yang saya dapatkan dari hasil wawancara dan pengamatan ini yakni adanya beberapa
bagian yang sudah terstruktur dalam organisasi yang menaungi masing- maisng tugas dari beberapa aspek
dapat bertujuan sebagai penyatu visi dan misi serta tujuan yang sama. Untuk mencapai tujuan tersebut
dalam berbagai divisi organisasi yang ada di SMPN 29 Surabaya memerlukan sistem manajemen yang
efektif yang dapat menunjang jalannya struktur SMPN 29 Surabaya tersebut sehingga tingkat efektifitas
kerja pegawai dapat diperhatikan. Setiap divisi pada organisasi sekolah memiliki tugas pokok dan
fungsinya masing-masing namun saling berkaitan satu sama lain.
Kesimpulan :
Dari hasil wawancara yang kami lakukan kepada kepala sekolah serta beberapa wakil kepala sekolah di
masing-masing bidang dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sekolah yang mengakibatkan tingginya
prestasi peserta didik karena kesiapan sekolah baik dalam pembelajaran sekolah dan manajemen sekolah.
Antar bidang di sekolah saling bekerjasama dalam mewujudkan tujuan sekolah dan memenuhi kebutuhan
belajar peserta didik serta tidak mengesampingkan kesejahteraan guru dan tendik di SMPN 29 Surabaya
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Surabaya, 13 Maret 2023 Surabaya, 13 Maret 2023
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR