Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN INDIVIDUAL

PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN SATUAN PENDIDIKAN


(PPLSP)
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 BANDUNG
SEMESTER GENAP TAHUN 2022/2023

Oleh:

Muhamad Roby Handika


1902638
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN


DIREKTORAT AKADEMIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM
PENGENALAN LAPANGAN SATUAN PENDIDIKAN (PPLSP) DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 BANDUNG
SEMESTER GENAP TAHUN 2022/2023

Menyetujui:

Mengetahui, Bandung, 15 Mei 2023


Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dr. Lulu Laela Amalia, M.Pd. Wahyuni Maritha, S.Pd.


NIP. 19750409 200710 2 001 NIP. 19690329 200003 2 004
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan ke hadirat Allah Swt karena atas hidayah,
inayah, dan karunia-Nya, kegiatan dan laporan individu Program Pengenalan
Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) di SMP Negeri 29 Bandung dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini berisi tentang permasalahan-permasalahan yang dialami
praktikan selama melaksanakan kegiatan PPLSP, faktor-faktor penyebab
timbulnya permasalahan tersebut, dan upaya untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Dalam kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan Program
Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung, karena tanpa dukungan semua pihak, maka kegiatan
Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) ini tidak akan
berjalan dengan lancar. Ucapan terima kasih praktikan ucapkan kepada:
1. Allah SWT karena atas izin dan rahmat-Nya praktikan dapat
melaksanakan kegiatan Program Pengenalan Lapangan Satuan
Pendidikan (PPLSP) dengan lancar.
2. Ibu Lulu Laela Amalia, M.Pd. sebagai dosen pembimbing selama
praktikan melaksanakan PPLSP.
3. Ibu Tjutju Risnayati sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Bandung
yang telah menerima dan memberikan izin kepada peserta PPLSP untuk
melaksanakan PPLSP di SMP Negeri 29 Bandung.
4. Bapak Danu Wijanarko, S.Pd. sebagai koordinator PPLSP semester
genap Tahun ajaran 2022/2023
5. Ibu Wahyuni Maritha, S.Pd dan Yuniati Sekarmini, S.Pd. sebagai Guru
Pamong praktikan dalam bidang studi Bahasa Inggris yang telah
membantu praktikan baik dalam perencanaan, dan juga timbal balik atau
kritiknya selama proses belajar mengajar sejak awal sampai berakhirnya
kegiatan Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) di
SMP Negeri 29 Bandung.

i
6. Guru-guru, Staf Tata Usaha, beserta karyawan SMP Negeri 29 Bandung
yang telah bersedia menerima, membimbing, dan menyediakan
fasilitas-fasilitas selama kegiatan Program Pengenalan Lapangan Satuan
Pendidikan (PPLSP) ini.
7. Kedua orang tua dan keluarga besar yang selalu memberikan dorongan
moral, materi, semangat, motivasi, do’a, dan kasih sayang yang tak
terhingga kepada praktikan selama melaksanakan kegiatan Program
Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) ini.
8. Rekan-rekan PPLSP SMP Negeri 29 Bandung 2022/2023 baik dari prodi
Pendidikan Bahasa Inggris, Dinda dan Sarah, juga mahasiswa dari
Pendidikan Bahasa Sunda yang telah senantiasa membantu praktikan
dalam berbagai hal selama kegiatan pelaksanaan PPLSP ini.
9. Seluruh siswa/siswi SMP Negeri 29 Bandung, terutama untuk kelas
VII-E dan VII-C yang telah berpartisipasi dalam pembelajaran dan telah
membantu praktikan dalam mendapatkan pengalaman yang mengesankan
dan tidak terlupakan.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan yang telah


mereka berikan kepada praktikan. Mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun
kekeliruan praktikan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja selama
kegiatan PPLSP berlangsung. Semoga laporan ini bermanfaat, umumnya untuk
pihak yang membutuhkan dan khususnya bagi praktikan. Aamiin.

Bandung, 15 Mei 2023

Praktikan

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I ASPEK MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN
PPLSP.................................................................................................................... 1
A. Kegiatan Observasi atau Pengenalan Komponen Sekolah..........................1
B. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).............................2
C. Proses Penampilan Mengajar...................................................................... 4
D. Ekstrakurikuler............................................................................................ 5
E. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah atau Tempat Latihan........................7
1. Mengikuti upacara bendera.................................................................... 7
2. Petugas piket harian............................................................................... 7
F. Proses Bimbingan.........................................................................................8
1. Bimbingan dengan guru pamong PPLSP...............................................8
2. Bimbingan dengan dosen pembimbing PPLSP....................................10
3. Bimbingan dengan koordinator PPLSP............................................... 10
BAB II FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
11
A. Kegiatan Observasi atau Pengenalan Komponen Sekolah........................11
B. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)...........................11
C. Proses Penampilan Mengajar.................................................................... 12
D. Ekstrakurikuler.......................................................................................... 12
E. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah atau Tempat Latihan......................13
1. Upacara bendera...................................................................................13
2. Petugas guru piket harian..................................................................... 13
F. Proses Bimbingan.......................................................................................13

iii
1. Proses bimbingan dengan guru pamong PPLSP.................................. 13
2. Proses bimbingan dengan dosen pembimbing PPL............................. 14
BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH...................................... 15
A. Kegiatan Observasi atau Pengamatan Awal.............................................15
B. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)...........................15
C. Proses Penampilan.....................................................................................16
D. Ekstrakurikuler.......................................................................................... 17
E. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah atau Tempat Latihan......................18
1. Mengikuti upacara bendera.................................................................. 18
2. Petugas guru piket................................................................................ 18
F. Proses Bimbingan.......................................................................................18
1. Bimbingan dengan guru pamong PPLSP.............................................18
2. Bimbingan dengan dosen pembimbing PPLSP....................................18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 20
A. Kesimpulan................................................................................................20
B. Saran.......................................................................................................... 21
1. Bagi mahasiswa PPLSP/praktikan....................................................... 21
2. Bagi pihak sekolah............................................................................... 22
3. Bagi pihak universitas.......................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 24
LAMPIRAN.........................................................................................................25
Lampiran 1. Identitas Praktikan PPLSP Kependidikan................................. 25
Lampiran 2. Agenda Harian Mengajar...........................................................26
Lampiran 3. Daftar Nama Siswa....................................................................27
Lampiran 4. Lembar Pengesahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Ujian...............................................................................................................28
Lampiran 5. Dokumentasi..............................................................................33

iv
BAB I
ASPEK MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN PPLSP

Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) adalah salah


suatu program dari salah satu mata kuliah yang termasuk dalam mata kuliah
profesi pada program studi kependidikan jenjang S1 dengan bobot 4 SKS di
Universitas Pendidikan Indonesia. Program ini memiliki tujuan untuk
mengembangkan potensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga pendidik,
serta melatih mahasiswa agar dapat menguasai kemampuan keguruan yang utuh
dan terintegrasi, nantinya praktikan sebagai calon guru dapat memiliki kesiapan
yang diperlukan. Selain itu, praktikan mendapatkan pengalaman kependidikan
secara faktual di lapangan. Pengalaman yang dimaksud adalah pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu
menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
Pelaksanaan kegiatan PPLSP semester genap tahun ajaran 2022/2023
Universitas Pendidikan Indonesia ini dilaksanakan sejak bulan Februari sampai
dengan Mei 2023. Adapun lokasi tempat di mana praktikan melaksanakan
kegiatan PPLSP adalah di SMP Negeri 29 Bandung. Di sekolah tersebut,
praktikan diberikan kesempatan untuk mengajar di beberapa kelas di tingkat
pertama sekolah, yaitu kelas VII. Secara spesifik, praktikan mendapatkan
kesempatan mengajar di kelas VII-C dan VII-E, terkadang praktikan akan
ditempatkan di kelas lain untuk menggantikan guru yang tidak dapat menghadiri.
Di bawah ini adalah terlampir jadwal mengajar praktikan selama PPLSP di SMP
Negeri 29 Bandung.

No Hari Waktu Keterangan

1 Senin 07.40 – 09.40 Mengajar di kelas VII E (3JP)

1
2 Kamis 11.20 – 13.50 Mengajar di kelas VII C (3JP)

A. Kegiatan Observasi atau Pengenalan Komponen Sekolah

Sebelum melaksanakan kegiatan PPLSP, praktikan telah


melakukan observasi terlebih dahulu, yang berupa observasi
pembelajaran di kelas. Kegiatan persiapan meliputi observasi
pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru mata pelajar praktikan
pada saat melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas.
Kegiatan PPLSP dilaksanakan secara terjadwal setelah mahasiswa
mendapatkan bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan
dengan tugasnya sebagai guru yang telah dipelajari secara bertahap
dalam mata kuliah sebelumnya.
Berdasarkan hasil pelaksanaan, program PPLSP dapat berjalan
lancar. Banyak yang praktikan dapatkan selama pelaksanaan PPLSP, baik
dari segi teori maupun pengalaman yang tidak mungkin penulis dapat
dari bangku kuliah, terutama dalam hal bagaimana menjadi seorang guru
yang baik. Namun disisi lain praktikan menghadapi berbagai kendala
atau permasalahan baik yang berhubungan dengan proses belajar
mengajar maupun diluar proses belajar mengajar. Sub-bab di bawah ini
adalah rincian dari masalah-masalah yang dihadapi oleh praktikan.

B. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu


hal yang penting dalam proses pembelajaran karena merupakan
penjabaran dari kurikulum dan silabus mata pelajaran tertentu yang
menjabarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar (atau Capaian
Pembelajaran dan Alur Tahap Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka).
RPP sangat penting untuk dirancang oleh seorang guru karena akan
mendukung proses KBM yang terencana, sistematik, kondusif, interaktif,

2
dan komunikatif.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pegangan
bagi para guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
laboratorium, dan atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Hal yang
tercantum dalam RPP praktikan meliputi Identitas Instansi Pendidikan,
Mata Pelajaran, Kelas/Semester, SK, CP, Indikator, Alokasi waktu,
Tujuan Pembelajaran, Materi, Metode, Langkah-langkah Pembelajaran,
Sumber dan Media Pembelajaran, dan Asesmen.
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini
praktikan mengalami beberapa kendala, yaitu:
1. Sulitnya menyesuaikan metode dan pendekatan yang harus
digunakan dengan materi yang akan disampaikan sesuai dengan
situasi dan kondisi di lapangan, baik sarana dan prasarana di
sekolah maupun karakteristik dan kemampuan peserta didik yang
bermacam-macam di lapangan pada saat menerima materi
pelajaran.
2. Relevansi dan penyesuaian sarana pembelajaran seperti proyektor
yang sangat kurang sehingga RPP seringkali dilakukan perbaikan
dikarenakan situasi terkait.
3. Dalam penerapan RPP di kelas, praktikan kadang bingung
langkah-langkah yang diimplementasikan apakah sesuai/tidak
dengan indikator yang sebelumnya telah direncanakan.
4. Praktikan terkadang merasa kesulitan dalam menentukan metode
pembelajaran kepada siswa yang sesuai dengan standar
kompetensi yang harus dicapai.
5. Praktikan terkadang merasa kesulitan dalam menentukan kriteria
penilaian dalam RPP, karena setelah kegiatan pembelajaran, nilai
merupakan suatu bentuk ukuran kemampuan pemahaman dari
proses pembelajaran siswa, sehingga pengukuran kemampuan
tersebut tentunya harus dibuat berdasarkan kriteria-kriteria
penilaian yang pantas.

3
C. Proses Penampilan Mengajar

Proses penampilan mengajar di kelas merupakan kegiatan dimana


praktikan dapat mengimplementasikan segala ilmu yang dimilikinya serta
dapat menimba ilmu dan pengetahuan tentang cara menghadapi siswa
melalui pengalaman mengajar secara langsung. Melalui penampilan ini
pula, kualitas seorang guru dalam mengajar dapat tercermin dan dinilai
baik oleh pihak dosen pembimbing maupun oleh siswa. Proses
penampilan mengajar juga merupakan aplikasi dari RPP yang telah
disusun dan dibuat secara sistematis oleh praktikan.
Seorang pengajar tentunya harus tampil di depan siswa-siswanya
ketika kegiatan pembelajaran. Proses penampilan dan penyampaian
materi dalam proses pelaksanaan pembelajaran di kelas tersebut
dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dengan siswa, dan siswa
dengan siswa agar situasi kegiatan pembelajaran menjadi kondusif dan
menyenangkan, sehingga kemungkinan ketercapaian dalam
memaksimalkan penyampaian materi dan penerimaan materi oleh siswa
dapat berjalan dengan baik.
Kendala atau masalah yang dihadapi praktikan dalam proses
penampilan di kelas, antara lain:
1. Pada awal penampilan, menertibkan/mengkondisikan dan membuat
peserta didik tetap fokus dalam proses pembelajaran merupakan
beberapa kendala yang praktikan alami.
2. Karakter siswa yang berbeda-beda, sehingga menyebabkan praktikan
harus menerapkan sistem pembelajaran yang dapat diikuti oleh seluruh
siswa.
3. Kondisi kelas yang berbeda satu sama lain, serta jumlah siswa yang
banyak antar kelasnya mengakibatkan praktikan harus mampu
melakukan pengaturan volume suara ketika penyampaian materi.
Kondusifitas kelas pun menjadi tantangan bagi praktikan karena peserta
didik yang berisik membuat fokus dari praktikan berkurang.

4
4. Sebagian besar siswa kurang menyukai mata pelajaran bahasa Sunda,
karena bahasa Sunda dianggap sulit, atau sebaliknya siswa tidak berani
untuk berbicara karena takut salah saat berbicara menggunakan bahasa
Sunda.
5. Penyampaian materi dari satu konsep ke konsep yang lain belum bisa
dilakukan sesuai dengan perkiraan yang telah dirancang dalam RPP.
Pada kondisi-kondisi tertentu ada kalanya penyampaian bisa terlalu
cepat sehingga selesai sebelum akhir pelajaran, ada kalanya juga
berjalan sangat lambat sehingga tidak selesai sampai akhir pelajaran.
6. Untuk penggunaan media, terutama multimedia, praktikan mengalami
kendala fasilitas di beberapa kelas yang kurang mendukung, sehingga
mengganggu alokasi waktu KBM. Oleh karena itu, metode yang sering
digunakan adalah metode membagikan bahan ajar ke peserta didik
melalui platform sosial media untuk dibaca dan dipelajari di kelas.

D. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar jam


pelajaran yang tercantum pada struktur kurikulum. Kegiatan ini ditujukan
sebagai wadah pengembangan bakat dan minat serta untuk memantapkan
pembentukan kepribadian peserta didik. SMP Negeri 29 Bandung
merupakan sekolah yang sangat memperhatikan kegiatan kesiswaannya,
terlihat dari banyaknya kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP Negeri
29 Bandung, di antaranya:

1. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)

2. Pramuka

3. Sepak Bola

4. Tari

5. Pencak Silat

5
6. Panahan

7. English Club

Dalam dunia pendidikan, seorang guru tidaklah hanya harus mengajar di


dalam jam pelajaran, akan tetapi di luar jam pelajaran pun sangatlah
disarankan, beberapa di antaranya adalah bimbingan belajar dan
ekstrakurikuler. Begitupun dengan praktikan PPL, selain menyampaikan
materi di kelas, sebagai calon pendidik harus melibatkan diri dan
berpartisipasi aktif dalam berbagai aktivitas sekolah.
Bimbingan belajar dan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk membimbing dan membina siswa baik keseluruhan maupun
perorangan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Tujuan dan manfaat
dari kegiatan ini adalah membantu, membimbing, dan menyalurkan minat
dan bakat para siswa sesuai dengan bakat, kemampuan dan keterampilan
yang dimilikinya, meningkatkan prestasi di luar bidang akademis, serta
sebagai pembekalan untuk bersosialisasi di masyarakat.
Antusiasme siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler sangat besar
sehingga kegiatan ini tumbuh dan berkembang dengan pesat di SMPN 29
Bandung. Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler mampu mengangkat image
sekolah melalui prestasi siswa yang telah diraihnya dalam berbagai
perlombaan. Hal tersebut didukung pula oleh perhatian sekolah yang cukup
besar, dengan melakukan pembinaan terhadap kegiatan ini secara khusus.
Masalah yang dihadapi oleh praktikan adalah ketidakaktifan
ekstrakurikuler yang sesuai dengan jurusan praktikan dalam mengajar
(English Club), dikarenakan satu-dua alasan, salah satunya adalah
dikarenakan masa transisi dari pandemi COVID-19. Permasalahan seperti ini
akan dibahas di Bab 2 dan juga Bab 3.

E. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah atau Tempat Latihan

Tujuan PPLSP salah satunya adalah mendapatkan pengalaman


pendidikan sebanyak-banyaknya secara faktual di lapangan, sebagai

6
wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional. Tidak hanya
pengalaman mengajar saja, akan tetapi banyak juga kegiatan lain yang
dapat memberikan pengalaman lebih kepada praktikan seperti upacara
bendera, petugas piket harian, pelayanan perpustakaan, mengawas ujian,
mengikuti kegiatan yang dilaksanakan sekolah, dan lain-lain.

1. Mengikuti upacara bendera

Upacara bendera merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti


oleh setiap praktikan PPLSP di SMP Negeri 29 Bandung. Upacara
bendera dilaksanakan setiap hari Senin di lapangan SMP Negeri 29
Bandung pada pukul 07.00 - 07.30 WIB.

2. Petugas piket harian

Setiap guru PPLSP mendapat tugas untuk melaksanakan piket


harian dua hari dalam satu minggu. Praktikan mendapatkan tugas piket
harian setiap hari Selasa dan Jumat. Dalam melaksanakan tugas ini
praktikan bekerjasama dengan guru-guru senior, antara lain tugas yang
harus dilaksanakan dalam piket harian adalah sebagai berikut:
a) Mengisi jadwal mengajar guru pada daftar presensi guru.
b) Mendampingi pengisian daftar absensi peserta didik pada daftar
absensi peserta didik.
c) Membunyikan bel apel/masuk, pergantian jam, istirahat, masuk
setelah istirahat, dan bel pulang.
d) Mencatat nama-nama siswa yang terlambat masuk sekolah.
e) Menyampaikan surat pemberitahuan sakit atau surat izin ke kelas.
f) Mengabsen siswa yang tidak hadir ke setiap kelas.
g) Berkeliling ke kelas-kelas untuk mengecek kehadiran guru dan siswa,
serta menegur siswa yang berkeliaran di luar kelas saat jam PBM
berlangsung.
h) Menyampaikan tugas kepada siswa yang dititipkan oleh guru yang
tidak hadir

7
i) Menerima tamu dari luar dengan ramah dan menanyakan maksud
kedatangannya, serta membantu keperluan tamu tersebut.
j) Memberikan surat izin meninggalkan kelas jika ada siswa yang
membutuhkannya untuk alasan tertentu.
k) Berkeliling di sekolah, seperti ke kantin dan ke UKS, untuk mengecek
siswa yang tidak mengikuti pelajaran agar kembali ke kelas, seperti
siswa yang jajan sebelum waktunya atau yang berpura-pura sakit.
l) Memberikan bantuan mengawas kelas yang melaksanakan ulangan
jika ada guru yang membutuhkan.

Adapun masalah yang sering dialami ketika melaksanakan piket harian,


antara lain:
a) Kesulitan untuk melakukan verifikasi guru yang tidak hadir, apalagi
beberapa di antaranya guru yang tidak hadir tersebut tidak
memberikan tugas tertentu.
b) Perilaku siswa yang mempunyai anggapan bahwa praktikan hanya
seorang guru PPLSP, sehingga terkadang perintah atau teguran dari
praktikan kepada siswa yang berkeliaran di luar kelas diabaikan oleh
siswa.

F. Proses Bimbingan

Proses bimbingan adalah proses yang dilakukan antara praktikan dengan


dosen Pembimbing yang ditetapkan oleh Divisi P2JK Program Pengenalan
Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP), Guru Pamong dan koordinator
PPLSP yang ada di sekolah ketika mengalami kendala atau kesulitan dalam
melaksanakan Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP).
Proses bimbingan ini juga sangat penting terhadap keberhasilan program
PPLSP yang dilaksanakan, karena dengan adanya bimbingan dan pengarahan
menjadi sebuah masukan bagi praktikan dalam pelaksanaan program PPLSP
tersebut. Berikut adalah deskripsi proses bimbingan dan masalah selama
proses bimbingan.

8
1. Bimbingan dengan guru pamong PPLSP

Selama proses bimbingan dengan guru pamong PPLSP Bahasa


Inggris, yaitu Ibu Wahyuni Maritha, S.Pd dan asistennya, Ibu Yuniati
Sekarmini, S.Pd. tidak ada hambatan atau masalah yang berarti. Hal ini
dikarenakan koordinasi dan proses komunikasi dengan guru pamong
terjalin sangat baik dan saling terbuka dengan praktikan. Proses
bimbingan dilakukan sejak awal kegiatan PPLSP berlangsung hingga
akhir kegiatan PPLSP.
Selama proses bimbingan, banyak masukan-masukan yang
praktikan peroleh dari guru pamong PPLSP mengenai proses penyusunan
RPP maupun proses kegiatan belajar mengajar. Dari proses bimbingan
tersebut banyak masukan yang diterima praktikan selama menjalankan
proses PPLSP diantaranya:
a. Konsultasi penyusunan RPP
b. Pembuatan program pembelajaran
c. Konsultasi pemberian materi kepada siswa
d. Konsultasi pembuatan media pembelajaran siswa
e. Bagaimana cara penguasaan kelas yang baik
f. Konsultasi penjadwalan Ulangan harian maupun UTS
g. Pembuatan kisi-kisi soal
h. Konsultasi pemasukan nilai siswa
i. Konsultasi tentang penjadwalan pelaksanaan ujian PPL
j. Konsultasi tentang permasalahan yang ada di kelas

Kegiatan bimbingan ini cukup intens dilakukan, dari hal kecil sampai
hal rumit yang dialami praktikan selama melaksanakan PPLSP. Dengan
sikap yang sangat terbuka dan profesionalisme yang luar biasa, guru
pamong selalu memberikan kenyamanan yang luar biasa pula sehingga
sebagai praktikan kami bisa menyerap pengetahuan dengan baik,
pengalaman-pengalaman yang diberikan merupakan pengalaman yang
nyata dan sangat berguna bagi praktikan untuk menyongsong kehidupan

9
selanjutnya khususnya sebagai tenaga pengajar. Selain itu, selama
praktikan melaksanakan PPLSP, guru pamong selalu memberikan
motivasi yang sangat bagus, dorongan untuk selalu bersemangat dalam
mengajar, serta memberikan ide-ide dalam pembelajaran serta dalam
menghadapi siswa.

2. Bimbingan dengan dosen pembimbing PPLSP

Dosen Pembimbing PPLSP adalah dosen yang bertugas


membimbing mahasiswa dari Departemen Pendidikan Bahasa Sunda di
SMP Negeri 29 Bandung yaitu Ibu Lulu Laela Amalia, M.Pd.
Proses bimbingan dengan Ibu Lulu Laela Amalia, M.Pd. berjalan
cukup baik. Hanya saja kendala yang dihadapi adalah masalah
komunikasi karena kesibukan pembimbing dan kurang menemukan
waktu yang tepat, sehingga proses bimbingan tidak dilaksanakan secara
intens hanya tiga kali saja, walaupun demikian tidak mengurangi kualitas
bimbingan yang dilaksanakan.

3. Bimbingan dengan koordinator PPLSP

Koordinator PPLSP di SMP Negeri 29 Bandung yaitu Bapak


Danu Wijanarko, S.Pd. Selama proses bimbingan semuanya dapat
berjalan baik, dari mulai penyerahan mahasiswa PPLSP ke sekolah,
kegiatan pembelajaran dan persiapan dalam menghadapi ujian PPLSP
dapat digerakkan secara baik dan benar oleh koordinator.

10
BAB II
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

Berdasarkan analisis masalah yang telah dikemukakan pada bab


sebelumnya mengenai kendala serta masalah yang dialami praktikan selama
melaksanakan Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) di
SMP Negeri 29 Bandung, maka pada bab ini praktikan akan memaparkan
faktor-faktor penyebab timbulnya kendala yang dialami, di antaranya:

A. Kegiatan Observasi atau Pengenalan Komponen Sekolah

Di dalam kegiatan observasi pertama, terdapat faktor-faktor yang


praktikan interpretasi sebagai kendala. Berikut adalah dua faktor utama
yang terjadi yang menurut praktikan selama kegiatan observasi:
1. Waktu yang tidak tepat, dikarenakan saat pertama kegiatan
observasi sekolah sedang melaksanakan ujian harian. Oleh
hal itu, praktikan tidak dapat melakukan observasi dengan
efektif.
2. Kurangnya bimbingan dari pihak sekolah dan hanya
meminta praktikan untuk menonton penampilan guru
melakukan pengawasan ujian.
B. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Secara terperinci faktor penyebab permasalahan yang dialami


praktikan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya pengalaman dan kemampuan praktikan dalam
mengoptimalkan waktu yang tersedia dengan sarana dan
prasarana yang ada.
2. Tipe kelas yang dihadapi mempunyai karakteristik
masing-masing yang membuat praktikan harus dapat memahami
situasi dan kondisi kelas.
3. Praktikan masih kurang banyak memahami metode dan media
pembelajaran, sehingga kesulitan dalam menentukan metode dan

11
media pembelajaran yang cocok demi tercapainya tujuan
pembelajaran.

C. Proses Penampilan Mengajar

Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya masalah dalam


proses penampilan mengajar, antara lain:
1. Sulitnya mengkondisikan siswa yang ada di dalam kelas,
dikarenakan belum mengenal karakteristik kelas di awal
penampilan. Hal itu membuat praktikan sedikit kehilangan
konsentrasi saat penampilan pertama di kelas, akan tetapi pada
pertemuan selanjutnya praktikan sudah mulai terbiasa dan mulai
merasa nyaman dalam mengajar.
2. Jumlah siswa dalam satu kelas terlalu banyak, dan dengan
karakter mereka yang berbeda-beda membuat praktikan kesulitan
untuk mengkondisikan kelas.
3. Kurangnya pengalaman praktikan dalam kegiatan
belajar-mengajar secara formal di lapangan/kelas.
4. Siswa mempunyai anggapan guru PPL hanya sementara, sehingga
ada beberapa siswa yang acuh tak acuh dengan pelajaran bahasa
Sunda dan sulit untuk mengumpulkan tugas.
5. Banyak siswa yang pasif dan tidak berani untuk mengemukakan
pendapat meskipun guru telah melakukan stimulus.
6. Siswa sulit untuk mencari materi dari sumber lain dikarenakan
sarana dan prasarana yang kurang mendukung.

D. Ekstrakurikuler

Penyebab timbulnya masalah dalam kegiatan ekstrakurikuler antara lain:


1. Kurangnya informasi dan komunikasi antara praktikan dengan
penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler.
2. Masa transisi pasca COVID-19 menjadi salah satu kendala utama
kegiatan ekstrakurikuler English Club tidak dapat dilaksanakan.

12
3. Padatnya kegiatan praktikan di sekolah sebelum kegiatan
ekstrakurikuler menyebabkan kurangnya motivasi praktikan
dalam mengikuti/membantu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,
di samping fakta bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang relevan
dengan praktikan sedang berada dalam status nonaktif/hiatus.

E. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah atau Tempat Latihan

1. Upacara bendera

Pada dasarnya tidak ada masalah yang berarti dalam pelaksanaan


kegiatan upacara bendera pada hari Senin, karena praktikan selalu
tepat waktu dalam pelaksanaan Upacara Bendera pada hari Senin.
Namun dari peserta didik masih banyak yang kesiangan dan faktor
yang menyebabkan hal tersebut yaitu peserta didik kurang menyadari
bahwa upacara bendera hari Senin itu merupakan perwujudan dari
sikap nasionalisme peserta didik.

2. Petugas guru piket harian

Faktor terjadinya masalah pada piket harian di antaranya:


a) Guru yang tidak memberikan tugas ketika berhalangan
masuk sekolah, sehingga menyebabkan praktikan
kewalahan dalam melaksanakan tugas piket.
b) Tidak adanya sarana untuk menghubungi guru ketika ada
tamu dari luar, sehingga praktikan harus mencari guru
yang bersangkutan secara berkeliling.

F. Proses Bimbingan
1. Proses bimbingan dengan guru pamong PPLSP

Dalam proses bimbingan dan konsultasi dengan guru pamong,


dirasakan tidak ada kendala karena Guru Pamong PPLSP yang
bersangkutan selalu hadir di sekolah sehingga konsultasi yang

13
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
praktikan dapat dilakukan secara lancar.

2. Proses bimbingan dengan dosen pembimbing PPL

Faktor penyebab terjadinya masalah bimbingan dengan dosen


pembimbing PPL adalah kesibukan dosen pembimbing PPL dan
waktu yang kurang tepat untuk berkunjung ke sekolah sehingga
seandainya ada permasalahan taktis, praktikan harus membuat dulu
jadwal untuk bisa bertemu. Tetapi pada akhirnya bimbingan dapat
dilakukan secara lancar.
Selain itu, komunikasi antar praktikan, rekan PPLSP di prodi
Pendidikan Bahasa Inggris, dan dosen pembimbing kurang terjalin
dikarenakan kesalahan mahasiswa PPLSP yang kurang inisiatif
dalam menjalankan tanggung jawab sebagai penyalur informasi
terkait kegiatan PPLSP yang dilaksanakan.

14
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

Dalam menghadapi masalah-masalah yang ditemui dalam pelaksanaan


PPLSP, setelah diidentifikasi faktor penyebabnya, maka perlu dicari upaya untuk
menanggulangi masalah tersebut. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi
masalah yang dialami selama kegiatan PPLSP adalah sebagai berikut:

A. Kegiatan Observasi atau Pengamatan Awal

Dalam observasi atau pengamatan di awal, upaya yang dilakukan


adalah sekedar mengikuti observasi bersama guru pamong dan peserta
didik di kelas.

B. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam penyusunan pelaksanaan rencana pelaksanaan


pembelajaran, upaya yang dilakukan praktikan untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi yaitu:
1. Melakukan bimbingan/konsultasi dengan Guru pamong PPLSP
dan Dosen Pembimbing PPLSP secara optimal dan berkelanjutan
dalam hal penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
bahan pembelajaran dan alat evaluasi sehingga penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat berlangsung
secara maksimal.
2. Indikator disesuaikan dengan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor siswa.
3. Bertukar pendapat dengan sesama rekan PPL, terutama yang
memegang materi yang sama, tentang metode mengajar yang
tepat dengan kondisi siswa.

15
4. Membaca banyak referensi tentang penggunaan metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas
peserta didik dalam pembelajaran.
5. Praktikan berusaha meningkatkan pengetahuan mengenai bahan
ajar yang harus disampaikan kepada peserta didik dengan cara
mencari sumber baik dari buku-buku maupun referensi lain yang
dianggap menunjang terhadap materi pembelajaran.
6. Praktikan menyesuaikan metode dan media pembelajaran dengan
SK/KD dan indikator yang ingin dicapai.
7. Lebih memahami situasi, kondisi dan karakteristik siswa yang
sebenarnya.
8. Perencanaan pembelajaran harus dimatangkan.

C. Proses Penampilan

Dalam penampilan di kelas, praktikan banyak dibantu oleh Guru


Pamong PPLSP. Beliau memberikan penilaian mengenai penampilan
praktikan selama di kelas. Selain itu, beliau pun memberikan pendapat,
kritik, dan saran dalam penampilan di kelas sehingga praktikan dapat
mengetahui kekurangan selama mengajar dan memperbaikinya agar bisa
tampil lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya.

Adapun upaya penanggulangan masalah dalam proses penampilan


mengajar, diantaranya:

1. Membiasakan diri dengan keadaan dan kultur sekolah,


meningkatkan tingkat percaya diri dan tetap menampilkan sikap
yang sopan dan semangat di depan siswa.
2. Menyamaratakan siswa tanpa membeda-bedakan latar belakang
siswa. Sehingga tingkat egoisme dan materialisme siswa sangat
tidak diperkenankan di dalam kelas.
3. Mengemukakan sikap pertemanan dengan siswa, bukan
bermaksud mensejajarkan tapi sebagai bentuk akrabisasi dan

16
apresiasi yang terbukti efektif dalam menjalin hubungan yang
hangat dengan siswa.
4. Dalam hal penguasaan materi, metode maupun teknik
pembelajaran praktikan mempersiapkannya secara matang,
menentukan metode yang cocok dengan materi yang akan
disampaikan sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh siswa.
5. Melakukan pendekatan informal dengan siswa perorangan,
sehingga praktikan dapat mengetahui apa dan bagaimana kondisi
yang diinginkan oleh siswa pada saat proses belajar mengajar.
6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkonsultasi
tentang materi yang belum dipahami di luar jadwal KBM.
7. Penggunaan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa
sehingga membuat siswa semangat untuk belajar.
8. Penggunaan bahasa yang mudah dan sederhana serta tidak terlalu
cepat (terkontrol), sehingga mudah didengar, dipahami dan
dimengerti oleh siswa.
9. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, guru memberikan
reward atau penghargaan berupa pujian.

D. Ekstrakurikuler

Untuk dapat melaksanakan upaya bimbingan belajar, praktikkan


menginformasikan kepada siswa, jika menghadapi kesulitan dalam proses
belajar baik itu materi atau tugas dan lain-lain, dapat menghubungi
praktikkan setelah proses KBM selesai, pada jam istirahat, piket dan pada
saat pulang.
Sedangkan untuk kegiatan bimbingan ekstrakurikuler upaya
penanggulangannya:

1. Memotivasi siswa agar tidak mudah pantang menyerah dalam


latihan yang dianggap sulit.
2. Mengajak siswa untuk berbagi pengalaman dalam hal kegiatan
ekstrakurikuler tersebut.

17
3. Intensitas pertemuan yang lebih diperbanyak.
4. Melakukan komunikasi secara berkala kepada siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler tersebut.

E. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah atau Tempat Latihan


1. Mengikuti upacara bendera

Upaya penanggulangan masalah dalam kegiatan upacara


bendera adalah dengan menyiapkan semua peralatan upacara dan
juga petugas upacara agar telah siap 10 menit sebelum acara
dimulai.

2. Petugas guru piket

Solusi dalam hal piket rutin di sekolah adalah dengan


cara; (1) membuat jadwal dan menyesuaikan jadwal mengajar
semua mahasiswa PPLSP agar terhindar dari bentrok jadwal, dan
terbagi ratanya jadwal untuk piket bagi semua mahasiswa PPLSP;
(2) peraturan tentang piket agar terjadinya konsistensi dalam
berpartisipasi mengikuti kegiatan piket meskipun sifatnya tidak
memiliki nilai pedagogik secara harfiah.

F. Proses Bimbingan
1. Bimbingan dengan guru pamong PPLSP

Upaya penyelesaian masalah:


- Menjalin komunikasi yang baik dengan Ibu Wahyuni dan
Ibu Yunita sebagai guru pamong PPLSP Pendidikan
Bahasa Inggris.
- Melakukan update rutin terkait progres mengajar dan
tugas sebagai guru PPL di sekolah rutin setiap minggunya,
minimal seminggu sekali.
2. Bimbingan dengan dosen pembimbing PPLSP

Upaya dalam menyelesaikan masalah:

18
- Membangun komunikasi jarak jauh melalui sosial media
untuk tetap terhubung meskipun frekuensi komunikasi
masih terbilang kurang.
- Bimbingan untuk kegiatan akhir (ujian) agar tetap on track
dalam semua progres kegiatan PPLSP sejauh ini.

19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan


(PPLSP) telah dilaksanakan selama kurang lebih 3-4 bulan, terhitung
sejak akhir bulan Februari sampai dengan pertengahan Mei 2023, yang
bertempat di SMP Negeri 29 Bandung dengan mengampu kelas VII-C
dan VII-E. Kegiatan ini merupakan pengaplikasian dari pengembangan
kemampuan mengajar praktikan yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UPI.
Kegiatan PPLSP ini merupakan langkah awal dan nyata dalam
membentuk kepribadian tenaga pendidik yang profesional. Di mana
Program PPLSP ini tidak hanya sekedar melakukan kegiatan belajar
mengajar saja, melainkan memberikan wawasan dan pengetahuan secara
global di lingkungan sekolah dan aktivitas di luar kelas, atau secara
kasarnya adalah dengan mendidik siswa, bukan hanya mengajar.
Dari pelaksanaan Program Pengenalan Lapangan Satuan
Pendidikan (PPLSP) di SMP Negeri 29 Bandung, praktikan telah
mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dan bermanfaat. Adapun
pengalaman-pengalaman tersebut dapat disimpulkan dalam beberapa
poin berikut:
a) Keberadaan SMPN 29 yang hadir sebagai salah satu mitra
sekolah di program PPLSP ini sangat mendukung praktikan
dalam kelancaran dalam mengikuti mata kuliah Praktek
Pengenalan Lapangan (PPL) ini.
b) Kegiatan ini sekaligus menjadi pengalaman pertama praktikan di
dalam dunia pendidikan yang sifatnya profesional; sebelumnya
praktikan hanya mendapatkan pengalaman mengajar secara
informal di lingkungan praktikan saja.
c) Program PPLSP ini sangat bermanfaat sama-sama baik bagi pihak
kampus sebagai pengada acara dan mitra sekolah sebagai

20
penampung calon guru yang nantinya mungkin saja akan
bermanfaat bagi calon-calon penerus bangsa yang masuk ke
sekolah itu.
d) Praktikan mendapatkan pengalaman berharga di mana di dalam
mengajar ternyata tidak hanya serta merta menyalurkan atau
mentransfer ilmu (informasi) kepada siswa, tetapi sangatlah
penting untuk mengenali karakteristik setiap siswa karena bagi
praktikan, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat
unik dan sangat indah untuk dipelajari, salah satunya adalah
melalui cara mendidik mereka untuk ke arah yang lebih baik.

B. Saran

Kegiatan PPLSP yang telah dilaksanakan oleh praktikan di SMP


Negeri 29 Bandung menghasilkan beberapa saran yang dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi praktikan kedepannya, Praktikan PPLSP UPI,
Pihak Universitas, maupun bagi SMP Negeri 29 Bandung yaitu:

1. Bagi mahasiswa PPLSP/praktikan

Adapun saran bagi praktikan kedepannya, antara lain:


- Persiapan sebelum memulai kelas, seperti latihan
menerapkan RPP, agar untuk disiapkan kembali.
- Praktikan perlu untuk memikirkan kecocokan jenjang
sekolah dengan karakteristik praktikan, karena pada
kenyataannya, praktikan kurang merasa cocok untuk
mengajar anak SMP
- Menjalin komunikasi yang baik akan sangat
menguntungkan bagi diri sendiri maupun pihak lain yang
terlibat.

21
2. Bagi pihak sekolah

Pelaksanaan di SMP Negeri 29 Bandung ini menurut praktikan


sudah berjalan dengan cukup baik, walau terdapat beberapa
kendala yang menurut praktikan belum dapat terselesaikan.
Adapun saran bagi sekolah kedepannya, antara lain:
- Kesiapan sekolah untuk menyambut praktikan PPLSP dari
kampus manapun agar diperbaiki karena praktikan pikir
pihak sekolah (terutama guru-guru selain guru pamong)
terlihat kurang briefing sehingga di beberapa kesempatan
mereka tidak tahu jika praktikan dan rekan lainnya
merupakan mahasiswa yang sedang magang menjadi guru
PPL di SMPN 29 Bandung.
- Persiapan dalam sarana dan prasarana sekolah untuk lebih
dimatangkan. Salah satu alasannya adalah dikarenakan
jumlah ruangan kelas yang banyak, namun fasilitas
(contoh: proyektor) sangatlah sedikit, sehingga
pembelajaran dengan media yang efektif dan kreatif di
masa kini jadi kurang terpenuhi dan cukup memakan
waktu dan tenaga untuk mencari alternatif lainnya.
3. Bagi pihak universitas
- Menjalin komunikasi yang baik dengan mitra sekolah agar
tidak terjadi miskomunikasi yang sebenarnya bisa dengan
mudah dihindari.
- Komunikasi pihak pengelola program dengan mahasiswa
agar ditingkatkan juga karena sering terjadinya
kekurangan informasi dikarenakan pihak dari kampus
yang kurang responsif kepada mahasiswa yang bertanya,
walau di beberapa kesempatan memanglah murni
kelalaian mahasiswa dalam mencari informasi masih
malas-malasan.

22
- Memberikan penghargaan kepada pihak sekolah dan
semua pihak yang benar-benar terlibat dalam kegiatan
PPLSP ini.

Demikian laporan individu Program Pengenalan Lapangan Satuan


Pendidikan (PPLSP) ini praktikan susun. Laporan ini dibuat berdasarkan
kegiatan yang telah dialami, disusun secara objektif, juga subjektif namun tidak
bermaksud untuk menyudutkan pihak manapun.

23
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Pendidikan Indonesia. (2020). Panduan Program Pengalaman


Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP). Bandung: Divisi Pendidikan
Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat Akademik.

24
LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Praktikan PPLSP Kependidikan

IDENTITAS PRAKTIKAN PPLSP KEPENDIDIKAN SEKOLAH


MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 BANDUNG

1. Nama Lengkap : Muhamad Roby Handika


2. Nomor Induk Mahasiswa : 1902638
3. Departemen : Pendidikan Bahasa Inggris
4. Fakultas : Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
5. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 02 Juli 2000
6. Agama : Islam
7. Alamat : Perum Rancaekek Permai Blok C6 No.
17, RT 001
8. Nomor Telepon : 085156433371
9. Email : robyjoestar@upi.edu
10. Riwayat Pendidikan

SDN KORPRI 2006-2012

SMP LUGINA RANCAEKEK 2012-2015

SMKN 1 RANCAEKEK 2015-2018

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2019-sekarang

11. Pelaksanaan PPLSP


a. Sekolah : SMP Negeri 29 Bandung
b. Dosen Pembimbing : Dr. Lulu Laela Amalia, M.Pd.
c. Guru Pamong : Wahyuni Maritha, S.Pd., Yuniati
Sekarmini, S.Pd.

25
Lampiran 2. Agenda Harian Mengajar

No Hari/Tanggal Waktu Kelas Materi & Jumlah


Pertemuan

1 Senin 07.40 – VII E Descriptive Text,


09.40 Procedural Text, Simple
Present Tense,
Subject-Verb
Agreement, Imperative
Sentence (7 Pertemuan)

2 Kamis 11.20 – VII C Descriptive Text,


13.50 Procedural Text, Simple
Present Tense,
Subject-Verb
Agreement, Imperative
Sentence (7 Pertemuan)

TOTAL 14 Pertemuan

26
Lampiran 3. Daftar Nama Siswa

1. Kelas : VII C
Wali Kelas : Supitri Dwiyani, S.Si.

2. Kelas : VII E
Wali Kelas : Ai Siti Aisyah, S.Pd.

27
Lampiran 4. Lembar Pengesahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Ujian

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) UJIAN

MATA PELAJARAN : Bahasa Inggris


KELAS : VII-I

Muhamad Roby Handika


NIM. 1902638

Menyetujui:

Mengetahui, Bandung, 12 Mei 202


Dosen Pembimbing Guru Pamong,

Dr. Lulu Laela Amalia, M.Pd. Wahyuni Maritha, S.Pd


NIP. 19750409 200710 2 001 NIP. 19690329 200003 2 004

Mengetahui:
Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Bandung

Dra. Tjutju Risnayati


NIP. 19640610 199103 2 008

28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Guru : Muhamad Roby Handika


Nama Sekolah : SMPN 29 Bandung
Kelas/Semester : VII / II
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Materi Pembelajaran : School Schedule
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Keterampilan Bahasa : Membaca, Memirsa, Menyimak
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis, kreatif

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran ini, peserta didik dapat:

- mengidentifikasi jenis mata pelajaran (class schedules) dalam Bahasa


Inggris dengan baik

B. SUMBER PEMBELAJARAN

Sumber yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah:

1. Buku teks English for Nusantara untuk kelas 7, bab 4, unit 1


2. Salindia
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD/Worksheet)

Kegiatan Awal (5 menit)

1. Menyiapkan peserta didik


2. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
3. Memeriksa kehadiran siswa di kelas
4. Menanyakan tentang materi yang sudah dipelajari di pertemuan
sebelumnya
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (30 menit)

29
Langkah Pembelajaran Deskripsi

1. Peserta didik diberikan “So we are going to start with some


pertanyaan pemantik seputar questions first. Okay, is there anyone
jadwal kegiatan kelas (class who makes a class schedule?”
schedule)
Contoh pertanyaan: “Okay, good! Now, if so, what class
- Do you make a class do you have on Monday?”
schedule?
- Where do you usually “Well done! Now I’m going to share
keep your schedule? with you some class
On the wall, or on your schedules/subjects that will be useful
phone? for you to understand.”
- What class do you
have on Monday?

2. Peserta didik menyimak Penjelasan meliputi:


penjelasan guru tentang class - Macam-macam class schedule
schedule berikut penjelasan
masing-masing mata pelajaran
“Okay so as you can see there
are so many school subjects Contoh penjelasan mata pelajaran
we can find in school. First, (class schedule):
can you guess what school
subject is this? Olahraga,
what's Olahraga in English?
Yes, Physical Exercise (P.E).
Good! The second? Good.
What is the next one? Well Physical Exercise
done, dst.” (P.E): is a school subject which will
help you train your body
(sumber:
https://www.freepik.com/author/catal
yststuff)

Art: is a school subject


which will help you enrich your
creativity
(sumber:
https://www.freepik.com/author/catal
yststuff)

30
3. Peserta didik diberikan
beberapa dialog singkat
tentang class schedule dan
peserta didik akan diminta
untuk membacakannya

“Alright, now let’s take a look


at the screen. We have a
dialogue between two people
talking about class schedules. (Sumber: Canva.com)
I’d like you to repeat after
me.”

“(pointing) Okay, you two


read the first one. (students
reading). Okay, good. Now the
next one, please you guys on
the back seat (pointing), yes,
you two. Excellent! Now, the
last one. Anyone would like to
volunteer? No? Alright then,
you two!---Good!”

4. Peserta didik diminta untuk


berkelompok (2 orang) lalu
diberikan lembar kerja fill-in
the blank (mengisi bagian
rumpang) tentang class
schedule

“Okay, students, I’d like you


to work in pairs with your
chairmate, and after that I will
share these worksheets with
you.”

“What should you do with this


worksheet? All you need to do
is to fill in the blank section as
you can see in the text with the
correct school subject
according to the wordbox. Any
questions?” (Sumber: Canva.com)

Penutup (5 menit)

31
1. Peserta didik dengan bantuan Siswa diminta untuk menyimpulkan
guru merefleksikan atau memberitahu apa yang sudah
pembelajaran yang telah dipelajari di pertemuan ini. Jika siswa
dilaksanakan. Peserta didik kesulitan menjawab, guru dapat
diberikan pertanyaan seperti: membantu menjawabnya.
- What have we learned
in today’s class?
- Can anyone mention
some class schedules
that we have learned
today?
- Does anyone know the
difference between
‘what’ and ‘when’ in
asking and giving
information?

ASSESSMENT

Tes Formatif Melalui observasi saat diskusi dan tanya jawab

Tes Sumatif Penguasaan (LKPD/Worksheet)

Rubrik Penilaian Fill in the Blank (Total: 4 soal)

Skor = (Jumlah benar) x 25

PENGAYAAN & REMEDIAL

1. Bagi peserta didik yang masuk ke dalam kategori memahami materi akan
melanjutkan ke tujuan pembelajaran selanjutnya
2. Bagi peserta didik yang masuk ke dalam kategori kurang memahami materi akan
dilakukan pendampingan oleh teman kelasnya
3. Bagi peserta didik yang masuk ke dalam kategori tidak memahami materi akan
dilakukan intervensi dan pendampingan oleh guru dan orang tua/wali peserta didik

32
Lampiran 5. Dokumentasi

33

Anda mungkin juga menyukai