Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh mata
kuliah Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP)
Oleh:
Anggie Priscelia
NIM. 180210301096
i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Anggie Priscelia
NIM. 180210301096
Mengetahui,
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
iii
F. Kendala Dan Pemecahan............................................................................ 29
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 32
A. Kesimpulan ................................................................................................ 32
B. Saran dan Rekomendasi ............................................................................. 32
REFERENSI ........................................................................................................ 33
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Surabaya 27
Surabaya 27
Surabaya 28
Surabaya 29
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmatnya yang berlimpah dalam penyusunan laporan PLP ini.
Laporan ini dibuat guna memenuhi persyaratan tugas mata kuliah PLP di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) prodi Pendidikan Ekonomi
Universitas Jember. Tujuan dari dibuatnya laporan PLP ini yaitu untuk
melaporkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan sekolah yang diteliti yaitu
SMK Negeri 1 Surabaya.
Dalam penyusunan laporan PLP ini, tentu tidak lepas dari pengarahan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Karena kebaikan semua pihak
penulis dapat menyelesaikan laporan PLP ini dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PLP ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan dari berbagai pihak untuk perbaikan di masa yang akan dating.
Akhirnya seraya memohon doa semoga amal baik yang telah diberikan
kepada penulis mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan
semoga laporan PLP ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu pendidikan di masa yang akan datang.
Penulis
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
9
B. Permasalahan
1. Bagaimana struktur organisasi dan tata kerja sekolah di SMK Negeri 1
Surabaya?
2. Bagaimana peraturan dan tata tertib yang ada di SMK Negeri 1 Surabaya?
3. Apa saja kegiatan rutin yang ada di SMK Negeri 1 Surabaya?
4. Seperti apa praktik-praktik dan kebiasaan positif yang diterapkan di SMK
Negeri 1 Surabaya?
5. Apa saja kendala yang ada dan bagaimana langkah pemecahannya?
C. Tujuan
Kegiatan observasi lingkungan persekolahan bertujuan untuk
memberikan pengenalan kehidupan persekolahan kepada
mahasiswa pendidikan ekonomi, mengenai hal sebagai berikut:
1. Pengamatan langsung kultur sekolah.
2. Pengamatan struktur organisasi dan tata kelola di sekolah
3. Pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah
4. Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya:
upacara bendera, rapat briefing)
5. Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuluer
6. Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di
sekolah.
D. Manfaat
Manfaat umum observasi lingkungan persekolahan ini bagi mahasiswa
yaitu dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan sehingga dapat dijadikan
modal utama dalam melaksanakan tugas sebagai calon tenaga pendidik yang
professional.
Manfaat Bagi Mahasiswa :
10
2. Agar mahasiswa mampu mempersiapkan diri sebagai calon pendidik yang
berkompeten
E. Sasaran
Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh
peneliti adalah Capaian pembelajaran dan beban belajar, perencanaan
pembelajaran dan pengajaran, pelaksanaan pembelajaran dan pengajaran,
sistem pembimbingan, sistem penilaian, sistem pengelolaan dan pembiayaan
di SMK Negeri 1 Surabaya.
F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tempat dan Waktu
a. Tempat : SMK Negeri 1 Surabaya
b. Waktu : 5 November 2019
2. Rencana Kegiatan : Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP)
3. Teknik Pelaksanaan : Kunjungan dan Observasi sekolah
11
BAB II
LANDASAN TEORI
12
BAB III
PROFIL SMK NEGERI 1 SURABAYA
A. Sejarah
SMK Negeri 1 Surabaya pada awalnya bernama sekolah dagang
menengah DR. Soetomo Surabaya (setingkat SLTA). Kemudian pada 12
oktober 1950 memperoleh status negeri dengan nama SMEA Negeri
Surabaya (tanpa jurusan). Selanjutnya pada tahun pelajaran 1961-1962,
dibagi menjadi tiga jurusan yaitu Tata Buku, Tata Usaha, dan Koperasi.
Pada tahun 1979, SMEA negeri Surabaya dikembangkan menjadi
SMEA Pembina dengan lama pendidikan 4 tahun (3 tahun + 1 tahun).
Namun, dalam perkembangannya program 4 tahunan tersebut kurang
diminati masyarakat. Maka, pada mei 1981 diputuskan bahwa semua
SMEA melaksanakan 1 jenis kurikulum yaitu program 3 tahun, istilahnya
“Pembina” tidak digunakan lagi.
Sehubungan dengan dikeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI Nomor : 036/0/1997 tentang perubahan nomor klatur
SMKTA menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Dengan demikian,
SMEA Negeri 1 Surabaya berubah menjadi SMK Negeri 1 Surabaya.
13
2. Misi SMK Negeri 1 Surabaya
a. Menerapkan manajemen standar ISO 9001:2015 dalam manajemen
berbasis sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan publik.
b. Membekali peserta didik dengan keimanan, ketaqwaan, pengetahuan,
keterampilan, dan teknologi untuk meningkatkan daya saing Sumber
Daya Manusia (SDM).
c. Mengembangkan kerjasama sekolah jejaring industry untuk
menghasilkan lulusan yang cerdas, spiritual, emosional dan intelektual
serta mampu bersaing di era global.
d. Mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan dengan cara :
C. Struktur Organisasi
14
D. Tata Tertib Sekolah
Hal Masuk Sekolah.
1. Bel masuk dibunyikan pukul 06.30 dan peserta didik hadir disekolah 15
menit sebelum bel berbunyi
5. Peserta didik yang datang terlambat wajib lapor pada petugas Tatib,
dengan menerima konsekuensi poin. Ketentuan terlambat di atas
berlaku dalam 1 semester.
1. Lab Komputer
2. Lab Bahasa Inggris
3. Lab Akuntansi
4. Lab Adm. Perkantoran
5. Lab Penjualan
6. Bank Mini
7. Koperasi Siswa
8. Mini Market
9. ETC (English Testing Center)
10. GOR Outdoor (Voly, Basket, Tenis, Atletik, Futsal)
11. TV-E
15
12. ICT Center
13. Perpustakaan Digital
14. Aula
15. UKS
16. Tempat Ibadah
17. Bursa Kerja Khusus
18. Wifi Area
19. Bussines Center
16
BAB IV
17
2. Tata Kerja SMK Negeri 1 Surabaya
Tabel 1
NO JABATAN TUGAS
1. Kepala Sekolah Memimpin seluruh staff dan pegawai
SMK Negeri 1 Surabaya dan orang
yang paling bertanggung jawab
terhadap sukses atau tidaknya sistem
belajar mengajar yang diterapkan di
SMK Negeri 1 Surabaya
2. Komite Sekolah Memberikan pertimbangan terhadap
penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidikan di dalam SMK Negeri 1
Surabaya
3. Kepala Tata Usaha Mengelola, megawasi dan memimpin
bagian tata usaha dalam memberikan
pelayanan terbaik pada SMK Negeri 1
Surabaya
4. Waka Kurikulum Menentukan, mengevaluasi, dan
mengkoordinir mata pelajaran yang ada
pada setiap program jurusan yang ada
di SMK Negeri 1 Surabaya
5. Waka Sarana dan Menentukan, mengevaluasi, dan
Prasarana mengkoordinir setiap sarana dan
prasarana yang ada di sekolah agar
dapat menunjang proses belajar
mengajar secaa maksimal
6. Waka Kesiswaan Menentukan, mengevaluasi dan
mengkoordinir siswa yang akan masuk
ke SMK Negeri 1 Surabaya dan data
siswa diterima dari sistem kelas
18
7. Waka Humas Menentukan, mengevaluasi dan
mengkoordinir hubungan di luar
lingkungan sekolah
8. Waka SDM Menentukan, mengevaluasi dan
mengarahkan sumber daya manusia
yang ada pada SMK Negeri 1 Surabaya
9. Kepala Program Kaproli memiliki tanggung jawab
Keahlian seperti penyusunan program kerja,
mengkoordinir tugas guru dalam
pembelajaran, mengkoordinir
pengembangan bahan ajar, memetaan
kebutuhan sumber daya untuk
pembelajaran, memetakan dunia
industry yang relavan, melaksanakan
program praktik kerja industry,
melaksanakan uji kompetensi,
menginvetarisasi fasilitas pembelajaran
program keahlian, melaporkan
ketercapaian program kerja.
10. Wali Kelas Guru yang membantu kepala sekolah
untuk membimbing siswa dalam
mewujudkan disiplin kelas, sebagai
manajer dan motivator untuk
membangkitkan gairah atau minat
siswa untuk berprestasi di kelas
11. Siswa Anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran pada jalur
pendidikan
19
B. Peraturan Dan Tata Tertib Sekolah
Disetiap lembaga pendidikan tentu terdapat suatu aturan yang harus
atau wajib ditaati agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung
dengan baik. Aturan-aturan tersebut lebih dikenal dengan sebutan tata
tertib sekolah. Tata tertib ini bertujuan guna membantu para siswa siswi
memperoleh prestasi belajar yang maksimal.
Adapun tata tertib terkait hal masuk sekolah yang terdapat di SMK
Negeri 1 Surabaya yaitu sebagai berikut:
1 . “ Bel masuk dibunyikan pukul 06.30 dan peserta didik hadir disekolah
15 menit sebelum bel berbunyi” .
SMK Negeri 1 Surabaya ini memiliki perbedaan pada jam
masuk awal pembelajaran, yaitu sekolah ini masuk pada pukul 06.30
yang lebih awal dari sekolah pada umumnya. Dengan begitu
diharapkan pada para siswa siswi SMK Negeri 1 Surabaya ini untuk
datang disekolah 15 menit sebelum bel yang menandakan jam masuk
berbunyi.
2 . “ Sebelum memulai pembelajaran peserta didik berdoa bersama,
dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sikap
sempurna, dan literasi selama 15 menit”.
Guna menjunjung tinggi rasa hormat terhadap agama dan
juga Negara SMK Negeri 1 Surabaya ini menerapkan doa bersama
yang dilakukan sebelum pelajaran dimulai dan kemudian dilanjutkan
dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Hal ini bertujuan
untuk menumbuhkan semangat dan wawasan kebangsaan pada
generasi muda dan pelajar.
3 . Jam Belajar : Senin s.d Jumat : Pukul 06.30-15.30 (Jam I s.d X)
Senin upacara, Selasa Rabu Literasi 15 menit, Kamis Baca Al Quran,
Jumat besih-bersih lingkungan.
Berbicara mengenai SMK Negeri 1 Surabaya ini, sebenarnya
banyak sekali hal yang membedakannya dengan SMK lainnya.
20
Walaupun lembaga ini bukan lembaga pendidikan keismlamian
seperti MA, namun SMK Negeri 1 Surabaya ini tetap menerapkan
hal-hal yang menjunjung tinggi tentang agama. Hal ini dapat dilihat
melalui jam belajar diatas yang menjelaskan bahwa setiap hari
kamis terdapat kegiatan membaca Al Quran bersama. Selain itu di
hari Jumat juga digunakan sebagai hari bersih-bersih lingkungan
persekolahan.
4. Peserta diidk dinyatakan terlambat jika peserta didik datang ke
sekolah setelah bel masuk dibunyikan
Pada tata tertib point pertama dijelaskan bahwa siswa-siswi
harus datang 15 menit sebelum bel berbunyi. Namun ketika siswa-
siswi datang setelah bel berbunyi maka siswa-siswi tersebut
dinyatakan terlambat.
5. Peserta didik yang datang terlambat wajib lapor pada petugas Tatib,
dengan menerima konsekuensi poin. Ketentuan terlambat di atas
berlaku dalam 1 semester.
SMK Negeri 1 Surabaya menerapkan sistem konsekuensi
poin bagi para siswa-siswi yang terlambat. Apabila peserta didik
telah dinyatakan terlambat, maka peserta didik wajib lapor dan akan
mendapatkan konsekuensi sesuai aturan yang telah ditetapkan.
21
SMK Negeri 1 Surabaya ini juga tak berbeda dengan sekolah pada
umumnya. Yakni melaksanakan upacara di hari senin. SMK ini juga aktif
mengikuti kegiatan upacara di hari-hari besar nasional. Dibawah ini
merupakan dokumentasi pelaksanaan upacara bendera di SMK Negeri 1
Surabaya.
Gambar 1.1
2. Rapat Pembinaan
Gambar 1.2
22
D. Kegiatan-Kegiatan Rutin Berupa Kurikuler, Kokurikuler Dan
Ekstrakurikuler
1. Kegiatan Kurikuler
SMK Negeri 1 Surabaya ini pun mempunyai kegiatan kurikuler yang wajib
diikuti oleh seluruh peserta didiknya. Yaitu seperti ujian online.
23
didalam kelas. Adapun kegiatan kokurikuler yang ada di SMK Negeri 1
Surabaya ini yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.2
a. Kunjungan Ke Metro TV
Kegiatan Kokurikuler pertama yang ada di SMK Negeri 1 Surabaya ini
yaitu mengadakan kunjungan ke Metro TV. Kunjungan ini tak lain
bertujuan untuk menambah wawasan peserta didik yang berhubungan
dengan kejuruan (keahlian) yang mereka ambil.
Gambar 2.3
24
b. Kunjungan ke Museum
Kegiatan kokurikuler selanjutnya yang ada di SMK Negeri 1 Surabaya
yaitu mengadakan kunjungan ke museum. Dengan begitu peserta didik
dapat melihat dan mengamati secara langsung terkait apa yang ada di
dalam museum itu.
Gambar 2.4
a.Kerawitan
25
Gambar 2.4
b. Tari
Kegiatan ekstrakurikuler selanjutnya yaitu Tari. Tari merupakan
gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan music
yang dilakukan ditempat dan waktu tertentu untuk keperluan
pergaulan, mengungkpkan perasaan, maksud, dan pikiran.
Kegiatan tari ini dimaksudkan guna menampung siswa-siswi yang
memiliki bakat terkait tari ini.
Gambar 2.5
26
E. Praktik-Praktik Pembiasaan Dan Kebiasaan Positif Di Sekolah
i. Pembiasaan Peduli Lingkungan
SMK Negeri 1 Surabaya merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang juga masih menerapkan kegiatan peduli lingkungan. Kegiatan
pembiasaan peduli lingkungan ini di bertujuan untuk mendorong
kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
pengelolaan lingkungan yang benar, meningkatkan kmampuan untuk
menghindari sifat-sifat yang dapat merusak lingkungan, memupuk
kepekaan peserta didik terhadap kondisi lingkungan sehingga mampu
menghindari sifat-sifat yang dapat merusak lingkungan.
Gambar 3.1
27
3. Kebiasaan Berinfaq
28
dan menulis sehingga tercipta pembelajara sepanjang hayat. Biasanya
upaya yang dilakukan oleh sekolah yaitu dengan pembiasaan membaca
selama 15 menit.
Gambar 3.2
1. Kendala-kendala
Kendala yang terjadi didalam SMKN 1 Surabaya adalah pada
kebiasaan positif atau praktik-praktik pembiasaan. Kendala yang terjadi di
dalam kebiasaan positif tersebut adalah pada pembiasaan peduli
29
lingkungan. Mengapa dikatakan dalam pembiasaan peduli lingkungan
tersebut terdapat kendala, dikarenakan di SMKN 1 Surabaya telah
melakukan pembiasaan penanaman Hydroponik, dimana dalam
penanaman tersebut guru-guru atau pendidik kurang begitu menguasai
mengenai sistem tanam hidroponik, karena hal tersebut munculah kendala
lain lagi yaitu dalam sistem tanam hidroponik, SDM (Sumber Daya
Manusia) di SMKN 1 Surabaya tidak ada yang memiliki keterampilan
dalam program kerja sistem tanam hidroponik tersebut Hal inilah yang
membuat kurang maksimalnya progam kerja, sehingga saat ini pendidik
SMKN 1 Surabaya belum menemukan solusi yang efektif dan efisien .
Selanjutnya, dalam penerapan pembiasaan pembuangan sampah.
Dalam penerapan pembiasaan pembuangan sampah sesuai dengan jenisnya
juga memiliki kendala yaitu walaupun dari pihak sekolah sudah
menyediakan tempat sampah yang disesuaikan dengan jenisnya masing-
masing, seperti tong sampah khusus sampah organik dan tong sampah
khusus sampah anorganik namun tetap saja masih membuang sampah
tidak sesuai dengan jenis tempatnya. Hal ini dikarenakan juga kurang
tahunya para siswa untuk membedakan mana sampah organik dan mana
sampah yang anorganik disisi lain juga ada sebagian individu atau siswa
yang menganggapnya sebagai hal yang biasa. Sehingga, walau sudah ada
tong sampah yang diklasifikasikan, tetap saja mereka membuang
sampahnya tidak sesuai dengan jenis tong sampah yang sudah ada. Seperti
memasukan sampah anorganik ke tong sampah organik, begitupun
sebaliknya
Kendala selanjutnya adalah pembiasaan peserta didik untuk selalu
membawa bekal di sekolah, mengapa masuk dalam kendala padahal
kebiasaan ini sangatlah bagus untuk diterapkan di sekolah. Selain sekolah
melakukan pembiasaan membawa bekal terhadap peserta didiknya
ternyata pihak kantin melakukan sebuah protes terhadap pendidik karena
pihak kantin merasa terugikan dengan adanya peserta didik membawa
bekal dari rumahnya karena pihak kantin akan kehilangan konsumen atau
30
pembeli di tempat jualannya sehingga merugikan pihak kantin. Pendidik
pun baru mengetahui hal tersebut pada saat pemberlakuan pertama kali
dilakukan. Sehingga pendidik belum bisa menemukan solusi yang tepat
untuk memecahkan masalah tersebut. Akhirnya pembiasaan membawa
bekal tidak dilakukan setiap hari karena takut pihak kantin kehilangan
konsumen lalu jika sudah kehilangan konsumen warga pihak kantin tidak
bisa membayar sewa tempat.
2. Pemecahan Masalah
Pihak SMKN 1 Surabaya seharusnya bisa mencari atau membuka
pekerjaan yang memang khusus menangani tanaman hydroponik agar
tanaman yang sudah ditanam bisa berkembang dengan baik, untuk
pengelolaan sampah pihak sekolah mungkin bisa memberikan keterangan
di tong sampah seperti tulisan tulisan tentang tong sampah tersebut contoh
sampahnya seperti apa sehingga peserta didik mungkin menjadi lebih
paham dan bisa membedakan mana sampah organik dan an organik. Untuk
masalah pembekalan pihak sekolah bisa menerapkan kebiasaan tersebut
akan tetapi tidak setiap hari mungkin dengan hari-hari tertentu misalnya
hari jumat.
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi secara langsung dalam proses
pelaksanaan pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
observasi pengalaman lapangan ini dapat mengetahui keadaan atau kondisi
kegiatan dalam lingkungan persekolahan. Dengan memilih SMK Negeri 1
Surabaya sebagai tempat observasi,dengan ini dapat diketahui sejarah,
letak geografis serta keadaan atau situasi dan kondisi SMK Negeri 1
Surabaya
32
REFERENSI
file:///E:/Tempat%20Lokasi%20Download/pdf%20plp%20(2).pdf
https://smeastimb.wordpress.com/tentang/
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2010/03/perbedaan-kegiatan-
ekstrakurikuler-dan.html
33
LAMPIRAN
Agama : Islam
Anak ke :2
Telephone : 081335957090
Telephone : 081284331680
34
Lampiran 3 Foto Kegiatan
35
36