i
iii
ii
iv
iii
v
Penulis
Dr. Hj. Nuraini Asriati, M.Si
Dr. Afandi, M.Pd
Dr. Antonius Totok Priyadi, M.Pd
Dr. Tahmid Sabri, M.Pd
Dr. Y. Touvan Juni Samodra, M.Pd
Yanti Sri Rezeki, Ph.D
Editor
Jumardi, M.Pd
Ilustrasi Sampul
Jumardi, M.Pd
Penerbit
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia
78115
Telp. (0561)740144
Email : fkip@untan.ac.id
iv
vi
KATA PENGANTAR
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu
penyelesaian penyusunan pedoman ini, dengan harapan dapat bermanfaat bagi
keseragaman penulisan karya ilmiah di FKIP Untan.
v
vii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
vi
viii
vii
ix
DAFTAR TABEL
viii
x
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB I
RUANG LINGKUP PEDOMAN PENULISAN
KARYA ILMIAH
Sesuai dengan cirinya karya tulis ilmiah dapat berbentuk makalah (dalam
seminar atau simposium), artikel, laporan, skripsi, tesis, yang pada dasarnya
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Adapun jenis karya ilmiah yang
dijelaskan dalam buku ini antara lain:
1. Tugas Akhir
Tugas akhir merupakan karya ilmiah hasil penelitian maupun kajian ilmiah
yang dilakukan mahasiswa program studi diploma (D3). Sebagai salah satu
persyaratan penyelesaian studi untuk memperoleh gelar Ahli Madya. Tugas akhir
program diploma biasa disebut Tugas Akhir Bukan Skripsi merupakan karya tulis
ilmiah mahasiswa yang mencerminkan kemampuan melakukan proses dan pola
berpikir ilmiah melalui kegiatan kajian atau rekayasa berupa analisis suatu karya
produk, teknologi, atau seni yang menekankan pada kemampuan mengkaji secara
kritis atau menemukan gagasan inovatif berdasarkan penguasaan materi pada
program studi tertentu.
2. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil
penelitian lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan
penelitian langsung; observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi
kepustakaan dan dipertahankan di depan sidang ujian dalam rangka penyelesaian
studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
Perbedaan mendasar antara skripsi dengan tesis adalah kedalaman dan
keluasan analisis, baik secara kuantitas maupun kualitas. Secara kuantitas, misalnya
pada penelitian kuantitatif, jumlah variabel yang diteliti dalam tesis haruslah lebih
luas dan/atau lebih banyak dibandingkan dengan skripsi, sementara pada penelitian
kualitatif ditinjau dari kedalaman kajian, tesis harus lebih komprehensif
2
dibandingkan dengan skripsi. Secara kualitas perbedaan antara skripsi dengan tesis
adalah pada tataran konseptual yang dikaji dalam penelitian, walaupun secara
operasional sulit dilakukan pembedaan tersebut.
3. Tesis
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada
tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna
memperoleh gelar Magister. Tesis ditulis mengacu pada metodologi penelitian dan
penulisan. Bersama pembimbing, mahasiswa dibantu untuk merencanakan,
melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menyajikan data,
menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Luasan kajian tesis, khususnya pada penelitian kuantitatif adalah jumlah
variabel pada skripsi dianjurkan minimal dua (terkecuali pada penelitian analisis
faktor, boleh satu variabel, tetapi dengan subvariabel yang relatif banyak), sementara
pada tesis minimal tiga variabel.
BAB II
KODE ETIK PENULISAN KARYA ILMIAH
Proses penulisan karya ilmiah mempunyai kode etik atau etika yang harus
digunakan oleh seorang penulis ketika menulis sebuah karya atau artikel ilmiah.
Kode etik penulisan karya ilmiah secara garis besar adalah pengakuan bahwa karya
itu adalah murni hasil karya pribadi, kalau pun harus mengutip tulisan ide atau
pokok fikiran dari orang lain maka kita harus mencantumkan sumber ide pokok
fikiran tersebut sehingga tulisan tersebut tidak termasuk katagori Plagiasi.
Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan
karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan
terhadap bahan yang digunakan dan penyebutan sumber data atau informasi. Kode
etik dapat berupa norma sosial dan norma hukum. Norma ini berkaitan dengan
pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan dan
penyebutan sumber data atau informasi.
Penulisan karya ilmiah harus memenuhi kategori terhindar dari kecurangan-
kecurangan, dan tindakan yang dapat merugikan pihak lain, sehingga diperlukan
kode etik yang merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati. Dalam
penulisan karya ilmiah, penulis harus jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan
atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu
sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikan dengan
pencurian/plagiat.
Plagiat merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau
pemikiran orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya
sendiri. Oleh karena itu, penulis skripsi dan tesis wajib membuat surat pernyataan
yang bermaterai enam ribu dalam skripsi, atau tesis bahwa karyanya itu bukan
merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain.
Penggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar,
dan tabel), penulis menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan
tersebut diambil secara utuh, sebagian, dimodifikasi atau dikembangkan. Kode etik
penulisan karya ilmiah di perguruan tinggi merupakan norma hukum, karena telah
5
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi (lihat lampiran 1).
Adapun pertimbangan pertimbangan etika yang perlu dipenuhi antara lain:
1. Kejujuran akademik yang tercermin dari:
a. Tugas Akhir/Skripsi/tesis yang disusun, benar karya sendiri bukan hasil
jiplakan
b. Konsep dan kajian teori tidak dikutip secara langsung kecuali untuk
kepentingan kajian sebagai penelitian yang relevan
c. Cara membuat kutipan dari berbagai sumber referensi sesuai dengan aturan
yang lazim digunakan dalam karya ilmiah
d. Semua referensi yang digunakan sebagai bahan kajian harus dicantumkan
dalam daftar pustaka atau sebaliknya semua referensi yang terdapat di daftar
pustaka hanya referensi yang dikutip.
2. Keterbukaan, yaitu kesediaan untuk menerima kritik atau saran demi
peningkatan kualitas hasil tulisan.
3. Menjaga kerahasiaan dan keamanan subyek penelitian.
BAB III
KOMPOSISI SKRIPSI/TESIS
A. Panduan Umum
Secara umum, komposisi panduan penulisan karya ilmiah FKIP Untan
memuat sejumlah aturan yang harus diikuti oleh seluruh civitas akademika. Adapun
komposisi tersebut antara lain.
Tabel 1
Aturan Umum Penulisan Skripsi/Tesis
No Ragam Aturan Format
Tabel 2
Aturan Khusus Penulisan Skripsi/Tesis
No Komponen Keterangan
1 Sitasi Sitasi untuk skripsi minimal 6 referensi baik buku
maupun jurnal internasional bereputasi.
Sedangkan tesis minimal 12 buku maupun jurnal
internasional bereputasi.
2 Daftar Pustaka Penggunaan referensi skripsi minimal 30
referensi dan tesis 45 referensi, diutamakan 10
tahun terakhir.
2. Penulisan Subbab
Penulisan subbab mengacu pada struktur gabungan angka dan huruf. Secara
detail penulisan sub-bab dapat dilihat sebagai berikut:
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Efektivitas
1. Pengertian Efektivitas
2. Tolak ukur efektivitas pembelajaran
a. Pengorganisasian pembelajaran dengan baik
1) Materi
2) Metoda
3) Media
b. Komunikasi secara efektif
3. Pengertian Pembelajaran
B. Hasil Belajar
... dst.
B. Sistematika
Sistematika Skripsi/Tesis dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir.
1. Bagian Awal
Unsur-unsur yang termuat pada bagian awal tesis dan disertasi disajikan
dengan urutan sebagai berikut.
Halaman Sampul
Lembar Logo
8
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Abstrak
Motto (jika perlu)
Halaman persembahan (jika perlu)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya
2. Bagian Inti (Lihat Pedoman pada setiap Jenis Penelitian)
3. Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup (jika perlu)
a. Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: judul dengan ukuran huruf 14, kata „Skripsi/Tesis‟
ukuran huruf 14 dan dicetak tebal, sedangkan ukuran huruf 12 mencakup nama,
NIM, lambang Universitas Tanjungpura dengan diameter 3 cm, dan diikuti dengan
nama prodi, jurusan, fakultas, universitas (tidak boleh disingkat), dan tahun lulus
ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital.
Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur secara simetris,
rapat, dan serasi. Warna sampul berwarna jingga. Tulisan yang dicetak pada
halaman sampul, terdiri dari: (1) judul secara lengkap; (2) kata skripsi atau tesis; (3)
9
kata “oleh” dan nama serta NIM penulis; (4) logo untan berwarna dengan ukuran 3
cm; (5) nama lengkap program studi, fakultas, dan universitas (tidak disingkat).
Halaman sampul luar dicetak dengan sampul keras (hard cover) dan diberi cetakan
pada punggungnya (Lihat lampiran 1).
b. Halaman Judul
Halaman judul terdiri dari dua halaman. Halaman pertama, isi dan formatnya
sama dengan halaman sampul. Halaman judul pada lembar kedua memuat (1)
judul skripsi atau Tesis yang diketik dengan huruf kapital, (2) teks Skripsi atau
Tesis diajukan kepada Universitas Tanjungpura sebagai syarat dalam
menyelesaikan program Sarjana/ Pascasarjana pada program studi, (3) nama dan
nomor induk mahasiswa (NIM) diketik dengan huruf kapital, (4) logo untan dengan
diameter 3 cm, ( 5 ) nama lengkap program studi, jurusan, fakultas d a n universitas
diketik dengan huruf kapital, (6) tempat dan tahun lulus ujian (Lihat lampiran 2).
Semua huruf pada halaman judul dicetak dengan huruf kapital dengan ukuran
antara 12 poin dan dicetak tebal. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing
unsur diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Akan tetapi, pemenggalan baris pada
judul tetap harus memerhatikan makna kelompok kata (frasa), contoh:
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA
KELAS X SMA NEGERI 3 PONTIANAK
c. Lembar Persetujuan
Lembar persetujuan Skripsi/Tesis berisi pengesahan oleh para pembimbing,
para penguji, ketua program studi, dan dekan. Hal-hal yang dicantumkan dalam
lembar persetujuan pembimbing adalah: (1) teks skripsi/tesis disetujui untuk diuji, (2)
nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) Pembimbing I dan Pembimbing
II. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa
yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada
saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan dosen penguji dicantumkan
tanggal-bulan-tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP
dari masing-masing dewan penguji dan dekan/ketua program studi (Lihat
Lampiran 3).
10
d. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan dibuat setelah dilakukan revisi skripsi atau tesis setelah
ujian. Halaman pengesahan terdiri atas: (1) judul skripsi atau tesis yang diketik
dengan huruf kapital, (2) nama dan nomor induk mahasiswa (NIM) diketik dengan
huruf kapital, (3) nama dan NIP pembimbing 1 dan 2, ( 4 ) nama dan NIP penguji 1
dan 2, dan (5) mengetahui tanda tangan, nama lengkap, dan NIP ketua prodi (Lihat
Lampiran 4).
f. Abstrak
Abstrak merupakan paragraf yang paling penting. Sesaat setelah abstrak terbit di
dalam suatu publikasi ilmiah berarti awal dari suatu perjalanan panjang dari tulisan
yang bersangkutan dimulai karena abstrak akan masuk dalam berbagai indeks karya
tulis ilmiah. Abstrak merupakan ringkasan singkat yang komprehensif dari suatu tulisan.
Abstrak yang baik adalah yang akurat, padat, spesifik, non evaluatif, koheren dan
mudah dibaca. Panjang abstrak skripsi dan tesis minimal 150 kata maksimal 200 kata,
menggunakan ukuran huruf 11, kata asing pada abstrak ditulis miring, serta diketik spasi
satu rata kanan kiri (Lihat Lampiran 6). Adapun isi abstrak skripsi/tesis, mencakup:
1) Tujuan atau Masalah yang diteliti (satu kalimat jika mungkin)
2) Bentuk penelitian yang digunakan
3) Subjek/sampel (sebutkan karakteristiknya yang utama, misal: jumlah, tipe,
umur, jenis kelamin, dan cara menentukan sampel)
4) Metode (alat, bahan, instrumen, prosedur pengumpulan data dan analisisnya)
5) Temuan utama (bila kuantitatif lengkap dengan statistiknya)
6) Kesimpulan dan implikasi atau aplikasinya
7) Kata kunci maksimal 5 kata. Kata kunci pada skripsi ditulis di bawah sedangkan
11
g. Kata Pengantar
Kata Pengantar pada skripsi berisikan beberapa hal yaitu (1) Ucapan syukur;
(2) Judul Penelitian; (3) Maksud/Tujuan; (4) Ucapan terima kasih, dan (5) Harapan
akan kegunaan. Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan
spasi ganda (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari satu halaman kertas ukuran
A4. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata Penulis tanpa
menyebut nama terang (Lihat Lampiran 7).
Kata pengantar pada tesis selain berisikan ucapan rasa syukur juga berisikan
isi bagian bagian dalam bab bab tesis, sedangkan ucapan terima kasih berisi ucapan
terima kasih kepada pihak pihak yang ikut terlibat dalam penulisan tesis pada
halaman yang berbeda.
h. Daftar lsi
Halaman daftar isi memuat judul bab, judul sub-bab, dan judul anak subbab
yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua
judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbab
hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya
menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi skripsi/tesis (Lihat Lampiran
8).
i. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman
tempat pernuatan setiap tabel. Judul tabel dalam daftar tabel harus sama dengan
judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu
baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya
diberi jarak dua spasi (Lihat Lampiran 9).
j. Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan
nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan
12
lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu
dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
k. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman
tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris
diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya
diberi jarak dua spasi.
l. Daftar Lainnya
Jika dalam suatu skripsi/tesis banyak digunakan tanda-tanda lain yang
mempunyai makna esensial (misalnya singkatan atau lambang-lambang yang
digunakan dalam matematika, ilmu eksakta, teknik, dan bahasa), maka perlu ada
daftar khusus mengenai lambang-lambang atau tanda-tanda tersebut.
b. Lampiran-Lampiran
Lampiran berisi dokumen penting yang secara langsung perlu disertakan dalam
suatu skripsi dan tesis, misalnya ringkasan analisis data penelitian dan salinan (fotokopi)
surat ijin penelitian. Agar mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi
nomor urut lampiran dengan menggunakan angka Arab. Pencantuman nomor
lampiran dalam tubuh tulisan skripsi dan tesis, harus sesuai dengan urutan penyajian
dalam teks. Satu nomor lampiran merupakan kelanjutan dari nomor urut lampiran
dalam tubuh tulisan sebelumnya.
c. Riwayat Hidup
Riwayat hidup penulis skripsi/tesis disajikan secara naratif. Hal-hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempa/tanggal lahir, riwayat
pendidikan, pengalaman berorganisasi, prestasi yang pernah diraih. Riwayat hidup
diketik dengan spasi tunggal (satu spasi).
13 4 cm
5 Ketuk
Font 14
SKRIPSI/TESIS/ARTIKEL
5 Ketukan
Font 12
OLEH Space 1
NAMA
NIM
6 Ketukan
3 cm
6 Ketukan
Font 12
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN .... Space 1
JURUSAN PENDIDIKAN ....
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
4 cm
14
BAB IV
PENULISAN KUTIPAN, RUJUKAN, TABEL,
DAN GAMBAR
2. Jenis Kutipan
a. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung (paraphrase) adalah upaya mengkonstruksi
ide/konsep/temuan dari berbagai sumber rujukan yang disampaikan dengan kata-
kata penulis sendiri. Dalam membuat kutipan tidak langsung, penulis dapat
mengambil inti sari dari sebuah tulisan rujukan atau menggabungkan beberapa
15
intisari dari tulisan rujukan yang selanjutnya dikonstruksi ke dalam struktur kalimat
yang berbeda sesuai dengan interpretasi penulis. Penggunaan kutipan tidak langsung
ini sebaiknya lebih diutamakan untuk menghindari tingginya similarity atau
kesamaan sebuah tulisan ilmiah.
Beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam membuat kutipan tak langsung
antara lain: (1) kutipan tersebut diintegrasikan dengan tulisan (teks); (2) kutipan
tidak diapit dengan tanda kutip; dan (3) jarak antarbaris ditulis mengikuti teks.
b. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah salinan ide/konsep/temuan orang lain persis kata per
kata, termasuk tanda bacanya seperti teks aslinya. Sumber yang dikutip misalnya
pendapat pakar atau temuan peneliti yang disalin kata per kata karena penulis
khawatir salah dalam menginterpretasikan, bagian teks karya sastra, rumus, bagian
teks kitab suci, dan dokumen resmi negara seperti pasal dan ayat dalam undang-
undang.
Nama Belanda dengan Krees van Austin Van Austin Van Austin, K
kata-kata de,van,vanden,
vander, dan von pada nama
Jerman
Catatan: Nama-nama yang digunakan hanyalah contoh
b) Buku
Untuk penulisan pustaka dari sumber periodik, format penulisan pustaka dapat
mengikuti aturan berikut ini:
1) Buku cetak
Penulisan pustaka dari buku cetak dapat mengikuti format: Nama penulis buku.
(tahun). Judul buku. Kota penerbit: Nama penerbit. Perlu diingat bahwa dalam
penulisan nama penerbit, tidak perlu mencantumkan istilah berlebihan
(superfluous terms) seperti: Ltd, Inc, Publishers, Group, dan Co, yang tidak
dibutuhkan dalam mengidentifikasi nama publisher (lihat APA halaman 187).
Contoh:
Shotton, M. A. (1989). Computer addiction? A study of computer dependency.
London: Taylor & Francis.
2) Chapter book
Penulisan pustaka dari chapter book dapat mengikuti format: Nama penulis buku.
(tahun). Judul chapter book. Dalam Nama Penyunting chapter book (Ed/Eds),
Judul buku (halaman chapter book). Kota penerbit: Nama penerbit.
23
Contoh:
Haybron, D. M. (2008). Philosophy and the science of subjective well-being.
Dalam M. Eid & R. J. Larsen (Eds.), The science of subjective well-being
(h. 17–43). New York: Guilford Press.
3) Buku Terjemahan
Penulisan pustaka dari buku terjemakan dapat mengikuti format: Nama penulis
buku. (tahun). Judul buku. Diterjemahkan oleh Nama Penyunting. Kota penerbit:
Nama penerbit.
Contoh:
Freire, P. (2007). Politik pendidikan: Kebudayaan, kekuasaan, dan pembebasan.
Diterjemahkan oleh A. Prihantoro & F. A. Fudiyartanto. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
penerbit. Jika publikasi tersebut diunduh pada laman online, sertakan link laman
tersebut.
Contoh:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk pelaksanaan
beasiswa dan dana bantuan operasional. Jakarta: Depdikbud. Diunduh dari
http://kemendibud.go.id/petunjuk_beasiswa_bos.html
3) Surat Kabar
Penulisan pustaka dari surat kabar dapat mengikuti format: Nama penulis. (tahun,
tanggal dan bulan). Judul publikasi. Nama harian surat kabar.
Contoh:
Irsyam, M. (2002, 16 Januari). Terapi membenahi ke”amburadulan” birokrasi.
Kompas
Ada beberapa catatan penting yang harus dicermati dari penulisan daftar
rujukan atau referensi di atas.
1. Contoh-contoh di atas merupakan pola rujukan dari beberapa jenis dokumen yang
sering dipergunakan dalam karya ilmiah. Tidak semua dicontohkan pada
pedoman ini. Untuk jenis-jenis sumber rujukan khusus lainnya, silakan mengacu
pada buku Publication Manual of the American Psychological Association (2010)
edisi keenam.
2. Beberapa contoh di atas tidak merupakan sumber yang benar-benar nyata dan
dapat diakses. Penulisan sumber-sumber tersebut hanya untuk keperluan
pemberian contoh semata.
3. Bagi penulisan karya ilmiah yang menggunakan bahasa Inggris, silakan ikuti
sistem APA sesuai aslinya dalam bahasa Inggris.
25
judul tabel, dan judul kolom (kepala tabel). Bila tabel yang disajikan diambil atau
dikutip dari suatu sumber tertentu, maka sumber ditulis di bawah tabel dengan jarak
1 (satu) spasi dengan ukuran 10. Berikan catatan (note) yang menggambarkan isi
keseluruhan tabel. Catatan ini dapat pula digunakan untuk menunjukan istilah atau
singkatan yang terdapat pada tabel.
Contoh format umum tabel.
Data pengujian statistik mengenai kreativitas berpikir, self eficiacy, dan
berpikir analitis dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.
2. Penulisan Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, peta. Pembuatan grafik,
monogram disarankan menggunakan komputer, dengan memakai simbol yang
jelas maksudnya. Ikuti cara membuat grafik dengan mencontoh grafik dalam jurnal
ilmiah terbaru. Diusahakan grafik yang ditampilkan sudah mampu menjelaskan data
atau informasi maksud dicantumkannya grafik tersebut, tanpa harus melihat dalam
teks lain. Gambar dalam teks harus diketik dengan huruf "g" kapital, seperti
contoh pada Gambar 1. Nomer urut dan judul gambar diketik di bawah gambar dua
spasi dibawahnya. Jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi. Standar
gambar yang baik menurut aturan APA adalah > 300dpi, tujuannya adalah agar
gambar yang dicetak dapat kontras dan jelas. Jika gambar diperoleh dari sebuah
sumber, letakan sumber gambar pada rata kanan disertai dengan tahun sumber.
27
Gambar 1 Foto MRI berikut ini membandingkan kondisi otak selama improvisasi
dan konvensional. Warna kuning menunjukkan peningkatan aliran darah yang
signifikan selama improvisasi, sedangkan warna biru menunjukan penurunan yang
signifikan.
(Haier, 2013, h. 248)
28
BAB V
PENELITIAN KUANTITATIF
BAB I. PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi dan tesis yang mengantarkan
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan
mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada
dasarnya memuat: (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan
penelitian, (4) kegunaan penelitian (5) ruang lingkup dan definisi operasional
variabel.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan riasalah
merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah
yang akan diteliti.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan menampakkan variabel-variabel
yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Selain
itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti
memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Contoh: Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan
prestasi belajar dalam mata pelajaran Matematika?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai
dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan
masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara menulisnya. Masalah penelitian
dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan
penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh: Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara tingkat kecerdasan siswa
SMP dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika.
D. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama
bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan
kata lain, uraian dalam subbab Kegunaan Penelitian berisi alasan kelayakan atas
masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan
bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
31
kajian pustakan terdiri dari grand theory, penelitian relevan, disimpulkan dan
dibahas dalam satu kesatuan dalam sub bab setiap variable. Pembahasan terhadap
hasil penelitian dilakukan saling terintegrasi dalam satu kesatuan.
Bahan pustaka yang dikaji dan dipaparkan hasilnya dalam Bab ini didasarkan
pada tiga kriteria, yaitu (1) prinsip kemutakhiran (minimal 80 persen pustaka yang
dirujuk terbit sepuluh tahun terakhir), (2) prinsip keprimeran (minimal 80% pustaka
yang dirujuk berasai dari hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal, skripsi, tesis,
disertasi, dan laporan penelitian), dan (3) prinsip relevansi (hanya pustaka yang
relevan dengan masalah yang diteliti saja yang dirujuk). Jumlah halaman Bab II
yang berisi hasil kajian pustaka ini maksimal 10 persen dari seluruh. isi bagian inti
skripsi dan tesis.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis diturunkan atau bersumber dari teori dan/atau tinjauan pustaka yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Dengan demikian hipotesis dapat
ditempatkan setelah paparan kajian pustaka.
Secara prosedural, hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan
kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-
kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling
mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun, secara teknis, hipotesis
penelitian dicantumkan agar hubungan antara masalah yang diteliti dan
kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas.
Rumusan hipotesis hendaknya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan
antar variabel, ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh: Ada
hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar
mereka dalam mata pelajaran Matematika. Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan
menjadi: Siswa SMP yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar
yang lebih tinggi dalam mata pelajaran Matematika dibandingkan dengan yang
tingkat kecerdasannya sedang.
Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua
variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan
secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.
33
A. Desain Penelitian
Penjelasan mengenai desain penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk
setiap jenis penelitian. Dalam penelitian eksperimen, diartikan sebagai strategi
mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan
karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental,
rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk
mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap
variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian
eksperimental berdasarkan pada hipotesis yang akan diuji.
Pada penelitian non-eksperimental, bahasan dalam sub-bab desain penelitian
berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan
sifatnya; apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survey, atau
penelitian historis, korelasional, dan komparasi kausal. Di samping itu, dalam bagian
ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat
hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian Populasi dan Sampel adalah; (a)
identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur
dan teknik pengambilan sampel, serta (c) besarnya sampel.
E. Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat digunakan secara bertahap, yaitu
statistik deskriptif dan dilanjutkan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial
terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Pemilihan statistik
parametrik atau non-parametrik harus memperhatikan karakteristik dan distribusi
data yang diperoleh.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi kepada tujuan yang hendak dicapai atau
hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam
analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya.
Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan,
perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih
sudah cukup dikenal, pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang
lebar. Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan
(kurang populer), uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci.
Apabila dalam analisis ini digunakan komputer perlu disebutkan programnya,
misalnya SPSS for Windows.
A. Deskripsi Data
Kata "deskripsi data" bukan merupakan judul subbab karena pada bagian ini
diuraikan masing-masing variabel yang telah diteliti. Dalam deskripsi data untuk
masing- masing variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik
statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang
berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel
dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk kepada rumusan masalah atau
tujuan penelitian.
36
Materi yang disajikan dalam Bab III dari skripsi dan tesis adalah temuan-
temuan yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara
singkat tetapi bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk
menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan dalam lampiran (apabila
diperlukan).
Temuan penelitian yang telah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik,
tabel, ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan
tentang hal tersebut masih diperlukan. Namuh, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi
pada hal- hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi)
peneliti.
2. Hasil pengujian
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda
dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Dipaparkan
beberapa hal kaitan dengan hasil pengujian hipotesis setelah uji prasarat; pertama
tuliskan hipotesis berdasarkan urutan rumusan masalah, kedua paparkan kreteria
keputusan, ketiga hasil perhitungan uji yang dilakukan, dan yang keempat
kesimpulan hasil uji hipotesis. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini
terbatas pada interpretasi atas angka statistic yang diperoleh dari perhitungan
statistik dengan merujuk ke hipotesis statistik.
C. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian dilakukan secara berurutan sesuai dengan
rumusan masalah. Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah
dikemukakan memiliki arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan
pembahasan adalah: (1) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana
tujuan penelitian dicapai; (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian; (3)
mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan; (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru; dan (5)
37
BAB V PENUTUP
Pada Bab V atau bab terakhir dari skripsi atau Tesis dimuat dua hal pokok,
yaitu kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan
38
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya benar benar
merujuk ke batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran dapat meliputi
implementasi hasil penelitian dan/atau saran untuk penelitian selanjutnya.
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan
operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, dia tidak
mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakannya. Di samping itu,
saran yang diajukan hendaknya telah spesifik.
39
BAB VI
PENELITIAN KUALITATIF
A. SISTEMATIKA
Sistematika Skripsi dan Tesis sebagai laporan hasil penelitian kualitatif
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1. Bagian Awal (Lihat Bab III)
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah/Konteks Penelitian
B. Pertanyaan Penelitian
40
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian
B. Pertanyaan Penelitian
Bagian ini menuliskan (dalam kalimat tanya) tentang pertanyaan yang dijawab
dari hasil penelitian yang dilaporkan.
42
C. Tujuan Penelitian
Peneliti menyebutkan tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian.
Tujuan penelitian harus sesuai dengan pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian
ditulis dalam kalimat pernyataan.
B. Sub Tema 2
C. Sub Tema 3
D. Dst.
B. Kehadiran Peneliti
Jelaskan bagaimana peneliti masuk ke kancah penelitian. Peneliti menjelaskan
peran kehadiran peneliti apakah sebagaipartisipan, observer partisipan yang
diketahui, atau tidak diketahui statusnya sebagai peneliti.
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan selama dan sesudah di
lapangan. Setiap memperoleh data dari catatan lapangan selalu dianalisis selama
proses di kancah penelitian. Jelaskan cara melakukan tipologi (Analisis domain,
taxonomis, komponensial, tema), pemrosesan satuan (penamaan berdasarkan latar
bukan persepsi peneliti), kategorisasi (pengelompokan atas dasar sifat kesamaan
data yang menjadi bangunan konstruksi data), dan penafsiran data (dilakukan mulai
sejak di lapangan sehingga sudah ada penghalusan data dan penyusunan kategori).
44
Hal ini berarti bahwa penafsiran data sudah menjadi bagian dari teori yang nantinya
diformulasikan secara deskriptif atupun proporsional.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Tuliskan intisari dari hasil penelitian yang telah dipaparkan dan dibahas dalam
bab sebelumnya.
B. Saran
Pada bagian ini peneliti dapat memilih apakah akan menyarankan dalam
bentuk implikasi penelitian kepada pihak-pihak tertentu berdasarkan tujuan
penelitian atau merekomendasikan untuk diadakan penelitian kaitannya dengan
proses ataupun hasil penelitian. Jika dirasa perlu tuliskan kelemahan dalam proses
penelitian agar peneliti selanjutnya tidak melakukan kesalahan yang sama yang
berakibat hasil penelitian kurang baik atau tidak sesuai harapan.
45
BAB VII
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Skripsi dan tesis berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas berisi upaya
penelitian dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di kelas. Penelitian diawali
dengan mengungkapkan penyebab dari permasalahan pembelajaran yang dihadapi di
kelas, seperti peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran, kesulitan
mempelajari pokok-pokok bahasan tertntu, dan kesalahan-kesalahan konsep yang
dialami peserta didik ketika mempelajari pokok-pokok bahasan itu, dan termasuk
juga kesalahan-kesalahan konsep yang dialami oleh peserta didik dalam
pembelajaran sebelumnya. Pengungkapan masalah ini kemudian dilanjutkan
dengan pemecahan masalah melalui tindakan sebagai upaya mengatasi
permasalahan yang terjadi dengan meningkatkan kenerja guru dalam mengajar.
Pemaknaan data dari penelitian dilaksanakan bersamaan dengan proses berjalannya
penelitian melalui langkah langkah analisis data dari mulai proses redukasi data
sampai menjadi konsep, dan selanjutnya melalui tahapan teorisasi konsep-konsep
yang dikelompokkan, diintegrasikan dan dikompilasikan.
Skripsi dan tesis berdasarkan PTK harus dilakukan secara kolaboratif. Kualitas
kolaboratif sebagai pengamat untuk skripsi dan tesis memerlukan tingkat
kecermatan pengamatan proses yang terjadi dalam kelas. Skripsi yang ditulis
berdasarkan PTK menjelaskan bagaiman upaya mengatasi permasalahan yang
terjadi di kelas. Sedangkan tesis harus diuraikan lebih rinci bagaimana ketercapaian
keberhasilan tindakannya. Beda antara skripsi dan tesis yang ditulis berdasarkan
PTK, salah satunya bisa dilihat dalam bentuk jumlah tindakan yang diberikan, tentu
dalam hal ini pada tesis volume tindakannya lebih detil bila dibandingkan dengan
tindakan yang digambarkan dalam skripsi, yang didukung dengan teori-teori yang
relevan dan terkini serta berbagai argumentasi yang lebih detil bila dibandingkan
argumentasi yang diberikan pada penulisan skripsi.
A. SISTEMATIKA
1. Bagian Awal (Lihat BAB III)
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
46
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Definisi Operasional
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teori
B. Penelitian yang relevan
C. Hipotesis Tindakan (bila diperlukan)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
B. Subyek dan Lokasi Penelitian
C. Kolaborator Penelitian
D. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data
E. Teknik Analisis Data
F. Indikator Kinerja dan Indikator Keberhasilan
G. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V SIMPUL DAN SARAN
3. Bagian Akhir
b. Rumusan Masalah
Judul sub bab ini biasanya hanya “Perumusan Masalah”. Dengan demikian
cukup dirumuskan satu kalimat tanya dari masalah umum dan beberapa pernyataan
dari sub masalahnya. Masalah umum, biasanya pertanyaan mengacu penuh ke Judul
(skripsi/ tesis dan lainnya).
Contoh rumusan masalah.
c. Tujuan Penelitian
Bagian tujuan penelitian berhubungan dengan masalah, sub masalah. hasil
penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian.
Contoh rumusan tujuan penelitian
d. Manfaat Penelitian
Berguna bagi siswa, guru, sekolah atau komponen terkait, lebih baik
kemukakan hal yang berupa inovasi. Uraian ini berisi kelayakan masalah yang
diteliti, terutama terkait dengan manfaatnya dalam meningkatkan kualitas proses dan
hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan tindakan yang dipilih.
Manfaat penelitian ini biasanya ada yang bersiaf teoritis, da ada pula yang bersifat
praktis. Manfaat teoritis untuk dijadikan sebagai rujukan dalam pembelajaran,
sedangkan manfaat praktis adalah hal-hal yang berkaitan dengan berbagai kegiatan
keseharian oleh pelaku atau pengguna pembelaran, seperti: siswa, guru, sekolah,
peneliti atau pihak lain yang berkepentingan.
e. Definisi Operasional
Definisi operasional memuat: (1) variabel secara operasional yang
dipergunakan dalam judul atau masalah peneltian, (2) data yang diperlukan untuk
mengkaji istilah yang dipakai, (3) cara atau yang menyangkut instrumen yang
dipakai untuk mendapatkan data tersebut, (4) rumusan defisi operasional menurut
bahasa peneliti sendiri.
c. Kolaborator Penelitian
Berisi nama guru kelas/guru mata pelajaran yang dijadikan teman/ pasangan
dalam penelitian. Kepala sekolah, guru, peneliti sendiri dari perguruan sekolah yang
diteliti.
b. Pembahasan
Bab ini juga memuat gagasan peneliti yang terkait dengan apa yang telah
dilakukan dan apa yang diamati, dipaparkan pada bab terdahulu. Uraian mengenai
gagasan ini dikaitkan dengan hasil kajian teori dan hasil penelitian yang relevan.
Untuk tesis, pembahasan ini dilengkapi dengan implikasi dari temuan penelitian.
Biasanya pemahasan lebih banyak dari dari hasil temuan.
51
BAB VIII
PENELITIAN DESAIN DAN PENGEMBANGAN
(R & D)
(1) Model Pengembangan, (2) Prosedur Pengembangan, dan (3) Uji coba Model
atau Produk Pengembangan.
A. SISTEMATIKA
Sistematika skripsi dan tesis sebagai laporan hasil penelitian pengembangan
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1. Bagian Awal
Bagian awal (blurp) laporan skripsi/tesis dalam penelitian dengan pendekatan
ini sama dengan isi bagian-bagian awal pada skripsi/tesis yang dihasilkan melalui
penelitian dengan pendekatan-pendekatan lain. Komponen-komponen yang ada pada
bagian ini adalah: halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan,
lembar pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar lainnya.
2. Bagian Inti
Bagian inti skripsi/tesis yang dihasilkan dari penelitian dengan pendekatan ini
terdiri atas lima (5) bab yang pada setiap bagiannya mengandung komponen-
komponen sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Permasalahan dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
F. Terminologi (Peristilahan)
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori
B. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Pengembangan
B. Prosedur Pengembangan
1. Tahap Studi Pendahuluan
2. Tahap Pengembangan Prototipe Produk
54
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Latar belakang penelitian memuat hal-hal mendasar tentang pentingnya
penelitian pengembangan ini dilaksanakan. Penjelasan dapat berpangkal fakta-fakta
pada keadaan masyarakat, perkembangan penelitian, dan/atau pekerjaan-pekerjaan
aktual di dunia pendidikan dan pengajaran. Dapat juga diuraikan perkembangan-
perkembangan atau inovasi-inovasi teknologi pendidikan (termasuk teknologi dalam
pendidikan) secara khusus yang terkait dengan topik yang akan diajukan. Hal-hal
yang sudah biasa (common senses) dan teori-teori besar (grand theories) seperti
teori-teori pendidikan, teori bahasa, dan teori psikologi perlu juga diungkapkan,
terutama yang mendorong perlunya penelitian dengan topik yang diajukan.
Pada latar belakang penelitian, uraian perlu diawali dengan identifikasi
kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta
55
B. Rumusan Masalah
Lakukan analisis, sintesis, dan evaluasi terhadap fakta-fakta yang telah
diungkapkan pada latar belakang penelitian sehingga terlihat jelas adanya rumpang
teknologi, inovasi, atau penelitian (das sein dan das solen) yang membutuhkan
jawaban atau inovasi dan dapat ditindaklanjuti secara terukur. Rumpang antara das
sein dan das solen dapat berukuran sempit dan cukup diisi satu penelitian tetapi ada
juga rumpang yang lebar dan perlu diisi banyak penelitian. Jika rumpang tersebut
lebar, nyatakan bahwa penelitian ini hanya dilakukan untuk cakupan tertentu.
Selanjutnya, jika dianggap perlu, nyatakan kebutuhan tersebut dalam kalimat yang
sederhana dan lugas menjadi rumusan masalah. Rumusan masalah dapat berupa
kalimat tanya (pertanyaan) atau kalimat berita (pernyataan) sepanjang rumusan
tersebut menunjukkan adanya rumpang (gap) antara das sein dan das solen yang
memerlukan penelitian dimaksud. Rumusan masalah penelitian pengembangan ini
dapat dinyatakan dalam rumusan masalah umum ataupun rumusan masalah spesifik
yang menggambarkan keseluruhan kegiatan penelitian dan pengembangan.
Contoh:
Rumusan Masalah Umum: Apakah Pengembangan Model Pembelajaran Inquiry
Based Virtual Reality (IBVR) dapat Memberdayakan Keterampilan Proses Sains
Siswa SMA di Kota Pontianak?
Rumusan Masalah Khusus:
1. Seperti apa Profil Keterampilan Proses Sains Siswa SMA di Kota Pontianak?
2. Bagaimana desain model Inquiry Based Virtual Reality (IBVR) untuk
memberdayakan keterampilan proses sains siswa SMA di Kota Pontianak?
3. Bagaimana kevalidan model Inquiry Based Virtual Reality (IBVR) untuk
memberdayakan keterampilan proses sains siswa SMA di Kota Pontianak?
4. Bagaimana keefektifan Inquiry Based Virtual Reality (IBVR) untuk
memberdayakan keterampilan proses sains siswa SMA di Kota Pontianak?
56
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan bertolak dari masalah yang akan dipecahkan
dengan menggunakan alternatif yang telah dipilih. Tujuan hendaknya merupakan
solusi atau tindak lanjut konstruktif dari rumpang inovasi yang telah dirumuskan.
Uraian tujuan hendaknya bersifat operasional (dapat dilaksanakan). Produk atau alat
yang akan dihasilkan, dievaluasi, atau diteliti hendaknya disebutkan secara jelas.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan solusi bagi kehidupan sosial yang kontekstual.
Uraikan manfaat penelitian produk/instrumen yang akan dihasilkan baik bagi
perkembangan ilmu pengetahuan maupun bagi pelaksanaan tugas-tugas keseharian
manusia (praxis) sebagai makhluk sosial, makhluk berbudaya, maupun makhluk
religius maupun untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
(teoritis). Manfaat penelitian dapat merupakan manfaat antara untuk ditindaklanjuti
dengan penelitian pengembangan berikutnya maupun manfaat akhir bagi
masyarakat.
E. Asumsi Pengembangan
Asumsi dalam pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan
karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta
prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknya diangkat dari teori-teori yang teruji
sahih, pandangan ahli, atau data empiris yang relevan dengan masalah yang hendak
dipecahkan dengan menggunakan produk yang akan dikembangkan.
F. Terminologi (Peristilahan)
Guna menghindari kesalahpahaman pembaca dalam memahami karya tulis
yang dihasilkan, peneliti hendaknya menjelaskan istilah-istilah khusus. Bagian ini
membatasi penafsiran pembaca pada konteks penelitian ini dengan penjelasan
makna khusus atau dengan rujukan kontekstual. Jika diperlukan, pengusul dapat
membentuk istilah baru untuk menyingkat frase yang panjang dan menjelaskannya
pada bagian ini. Bagian ini tidak berisi uraian mengenai konsep maupun teori.
Apabila pada bagian karya tulis yang tidak memerlukan keterangan khusus, bagian
ini dapat ditiadakan.
57
B. Kerangka Berpikir
Pada bagian ini harus dijelaskan secara teoretik bagaimana produk yang
dikembangkan dapat mencapai tujuannya. Misalnya, jika pada rumusan masalah
dinyatakan ingin mengembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif, maka harus dijelaskan secara teoretik bagaimana
sintaks-sintaks yang dibangun dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan
kemampuan berpikir kreatif. Hasil konstruksi dari kerangka berpikir ini selanjutnya
dijadikan pedoman dalam memformulasikan desain prototipe dari produk yang akan
dikembangkan.
B. Prosedur Pengembangan
Bagian ini memuat tahapan prosedur (langkah-langkah) pengembangan yang
akan digunakan. Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam melakukan
pengembangan, bergantung pada referensi yang digunakan. Namun secara garis
besar, pada tahap ini dibagi ke dalam empat tahap, yaitu: Tahap I: Tahap
Pendahuluan, Tahap II: Tahap Pengembangan Produk, Tahap III: Tahap Pengujian
Produk, dan Tahap IV: Tahap Diseminasi produk. Prosedur tersebut dinyatakan
dalam sebuah diagram alir (flow-chart) yang mudah dibaca.
(4). Tahap pendahuluan ini diakhiri dengan deskripsi mengenai produk yang akan
dikembangkan.
digunakan secara tertib, mengacu kepada jenis penelitian kuantitatif yang telah
dijelaskan di atas.
D. Pembahasan
Lakukan analisis dari hasil kajian setiap tahap pengembangan produk. Kaitkan
temuan hasil analisis dengan teori-teori yang mendukung ataupun bertentangan
dengan hasil temuan setiap tahap pengembangan. Untuk mempermudah
pembahasan, anda diperkenankan membuat sub bab yang secara khusus membahas
hasil temuan setiap tahap pengembangan produk berdasarkan asumsi awal yang
dibangun dengan tinjauan teori yang telah dikaji.
62
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Uraikan kesimpulan secara sederhana dan lugas dengan mensintesiskan
hasil analisis data dan tujuan penelitian.
B. Saran
Saran hendaknya jelas ditujukan kepada pihak-pihak tertentu yang berpotensi
menggunakan hasil penelitian. Saran disusun dengan mensintesiskan bagian-bagian
tertentu pada latar belakang penelitian, manfaat penelitian, dan hasil penelitian (jika
dipandang perlu termasuk juga hasil analisis data). Saran-saran dapat meliputi saran
untuk penggunaan dalam kehidupan sosial (praxis) maupun saran untuk penelitian
selanjutnya (teoritis).
63
BAB IX
PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN
Artikel penelitian adalah sebuah tulisan ilmiah yang didasarkan pada hasil
penelitian dan ditulis dengan mengikuti kaidah ilmiah. Artikel penelitian merupakan
tulisan non fiksi yang memuat data dan fakta dengan analisa opini atau pendapat dari
penulis tulisan tersebut. Artikel penelitian ditulis secara lugas, tuntas, logis, objektif,
cermat, jelas, padat, konsisten dan sistematis.
A. PEDOMAN UMUM
1. Naskah merupakan ringkasan hasil penelitian.
2. Naskah sudah ditulis dalam bentuk format PDF yang sudah jadi dan siap
cetak sesuai dengan template yang disediakan.
3. Ukuran file PDF naskah maksimal 5MB.
4. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan huruf Time
New Roman font 11. Panjang naskah sekitar 8–13 halaman dan diketik 1 spasi.
5. Seting halaman adalah 2 kolom dengan equal with coloumn dan jarak antar
kolom 5 mm, sedangkan Judul, Identitas Penulis, dan Abstract ditulis dalam 1
kolom.
6. Ukuran kertas adalah A4 dengan lebar batas-batas tepi (margin) adalah 3,5 cm
untuk batas atas, bawah dan kiri, sedang kanan adalah 2,0cm.
7. Setiap subjudul ditulis dengan huruf Times New Roman 11 dan dicetak tebal
(bold).
8. Alinea baru ditulis menjorok dengan indent-first line 0,75 cm, antar alinea tidak
diberi spasi.
9. Kata asing ditulis dengan huruf miring.
DAFTAR PUSTAKA
SKRIPSI/TESIS/LAPORAN PENELITIAN
OLEH
……………………….
NIM .............................
SKRIPSI
OLEH
............................................................
NIM .....................................
.........................................
NIM .......................
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan
Dekan,
..........................................................
NIM ............................
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Dr............................................. Dr......................................
NIP ....................................... NIP ....................................
Mengetahui
Ketua Program Studi,
Dr. .......................................
NIP .............................
70
LEMBAR PENGESAHAN
.................................................
NIM.........................
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr................................ . Dr............................................
NIP............................... NIP........................................
Mengetahi,
Ketua Program Magister Pendidikan ...............................
FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
Dr. .............................................
NIP.......................................
71
...............................................
NIM.............................................
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan oleh
Dekan
FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak
Materai
Ttd
Rp. 6000
...............................
NIM....................................
Lampiran 6 73
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan mencatat jurnal penyesuaian
perusahaan pada siswa kelas X Akuntansi IV SMKN 3 Pontianak. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data
penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi IV dan datanya adalah lembar jawaban
siswa ulangan materi jurnal penyesuaian serta hasil wawancara dengan guru
akuntansi dan siswa kelas X Akuntansi IV. Hasil penelitian menunjukkan
keterampilan membuat jurnal penyesuaian untuk pencatatan pemakaian persediaan
sebesar 83% masuk kategori sangat baik, jurnal penyesuaian untuk mencatat akun
biaya dibayar dimuka sebesar 20% masuk kategori gagal, jurnal penyesuaian untuk
mencatat akun biaya yang terutang atau masih harus dibayar sebesar 86% masuk
kategori sangat baik, jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan aktiva tetap
sebesar 54% masuk kategori kurang, jurnal penyesuaian untuk mencatat akun
pendapatan diterima dimuka sebesar 3% masuk kategori gagal, dan jurnal
penyesuaian untuk mencatat akun pendapatan yang masih harus diterima sebesar
60% masuk katergori cukup.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi/tesis
yang berjudul “Analisis Keterampilan Penyelesaian Materi Jurnal Penyesuaian
Perusahaan Jasa Pada Siswa Kelas X Akuntansi SMKN 3 Pontianak”.
Penyusunan skripsi/tesis ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana/Magister Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Tanjungpura Pontianak. Dalam penyusunan dan penyelesaian penulisan
skripsi/tesis ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr.Endang Purwaningsih, MM selaku dosen pembimbing pertama yang telah
memberikan arahan selama proses penyusunan skripsi
2. ... (dan seterusnya)
Penulis telah berusaha secara maksimal dalam menulis skripsi/tesis ini. Namun
skripsi/tesis ini kemungkinan masih terdapat kekurangan baik dari segi penulisan,
materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk memperbaiki skripsi/tesis ini.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi/tesis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
Lampiran 8 75
DAFTAR ISI
TEMPLATE ARTIKEL
ARTIKEL PENELITIAN
OLEH:
NAMA MAHASISWA/I
NIM. F0 .....................
LEMBAR PERSETUJUAN
ARTIKEL PENELITIAN
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan FKIP KetuaJurusan ........
Nama Mahasiswa/i tanpa gelar, Nama pembimbing 1 tanpa gelar, Nama pembimbing 2 tanpa gelar (
Font TNR Bold Ukuran 10 spasi 1)
Program Studi ………. FKIP Untan Pontianak
Email:emailpenulis@untan.com
Abstract
Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan menggunakan jenis huruf Times New Roman
ukuran 11, spasi 1 pt dan miring. Banyaknya kata pada abstrak 150 s.d 200 kata. Abstrak
harus tersususun atas latar belakang masalah, metodologi, hasil penelitian dan
pembahasan serta kesimpulan. Abstrak harus ditulis dalam satu paragraph dengan
format satu kolom.
perangkat lunak bantu yang digunakan, focus pada interpretasi dari hasil yang
rancangan percobaan ataudesain yang diperoleh, dan bukan merupakan pengulangan
digunakan, teknik pengambilan sampel, dari bagian hasil.
rencana pengujian (variabel yang akan diukur Tabel diberi judul singkat tetapi jelas
dan teknik mengambil data), analisis dan dengan memberikan sumber yang jelas jika
model statistik yang digunakan. mengutip dari sumber tertentu sehingga setiap
table mampu menjelaskan informasi yang
HASIL PENELITIAN DAN disajikan secara mandiri. Setiap tabel diberi
PEMBAHASAN nomor secara berurutan dandiulas di dalam
Hasil teks. Semua simbol, istilah, dan singkatan
Berisi hasil-hasil studi empiris atau dalam tabel harus dijelaskan pada keterangan.
teoritis yang ditulis secarasi stematis, analisis Judul table ditulis di atas table dengan huruf
kritis, dan informatif. Penggunaan tabel, TNR 11 spasi 1, rata tengah, bold dan huruf
gambar, dll. Untuk mendukung hasil penelitian pertama pada judul tabel ditulis huruf kapital.
dan mendukung informasi penting, misalnya, Seperti halnya pada tabel, keterangan
hasil pengujian model, hasil ujistatistik, dll. pada grafik harus mencukupi agar dapat
argumentatif. disajikan secara mandiri. Gambar dan grafik
harus diulas dalam teks. Foto hitam putih atau
Pembahasan berwarna hendaknya mempunyai kualitas yang
Pembahasan merupakan tinjauan baik. Tiap gambar dan foto diberi nomor
mengenai hasil-hasil penelitian dan dikaitkan secara berurutan dan diulas dalam artikel.Judul
dengan hasil, teori, penelitian sebelumnya, dan gambar ditulis di bawah gambar dengan huruf
fakta empiris, serta menunjukkan kebaruan TNR 11 spasi 1, rata tengah, bold dan huruf
temuan. Pembahasan ditulis dengan ringkas, pertama pada judul table ditulis huruf kapital.
Tabel 1. Contoh Tabel
Saran
Saran merupakan hal-hal yang disarankan
oleh penulis berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan. Melalui saran-saran yang
diberikan, diharapkan hasil penelitian
selanjutnya dapat lebih maksimal dan
mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan
penelitian yang diharapkan.
DAFTAR RUJUKAN
Daftar rujukan ditulis berdasarkan APA Style
dan diurut secara alfabetik. Adapun contoh
penulisan referensi sebagai berikut:
TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENAGGULANGAN PLAGIAT
DI PERGURUAN TINGGI
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
LINGKUP DAN PELAKU
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 4
Pasal 5
BAB IV
PENCEGAHAN
Pasal 6
Pasal 7
(1) Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tinggi harus
dilampirkan pernyataan yang ditandatangani oleh penyusunnya bahwa :
a. Karya ilmiah tersebut bebas plagiat
b. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut, maka
penyusunnya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perudangan-
undangan.
(2) Pimpinan Perguruan Tinggi wajib menguggah secara elektronik semua karya ilmiah
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang telah dilampiri pernyataan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui portal Garuda (Garba Rujukan Digital)
sebagai titik akses terhadap karya ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan
Indonesia, atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
Pasal 8
(1) Karya Ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awa atau keaikan jabatan akademim
dan kenaikan pangkat dosen selain harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga harus
dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (orang) dosen
yang memiliki jabatan akademik dan kualifikasi akademik dosen diusulkan.
(2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimaa dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat usul
usul pngangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik tersebut diproses pada:
a. Tingkat jurusan/depratemen/bagian, untuk jabatan akademik asisten ahli dan lektor;
87
b. Tingkat jurusan/departemen/bagian, senat akademik/organ lain yangs ejenis ada aras
fakultas dan/atau aras perguruan tinggi untuk jabatan akademik lektor kepala dan
guru besar/professor.
(3) Untuk kenaikan jabatan akademik guru besar/professor dilakukan pula penilaian sejawat
sebidang oleh paling sedikit 2 (dua) guru besar/profesor dari perguruan tinggi lain.
Pasal 9
(1) Karya Ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awal atau kenaikan jabatan fungsional
dan kenaikan pangkat peneliti/tenaga kependidikan selain harus memenuhi ketentuan
Pasal 7 juga harus dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit
2 (orang) sejawat sebidang yang memiliki jabatan fungsional dan kualifikasi akademik
yang setara atau lebih tinggi dari jabatan fungsional dan kualifikasi akademik
peneliti/tenaga kependidikan yang diusulkan.
(2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat
usul pengangkatan awal atau kenaikan jabatan fungsional tersebut diproses pada
perguruan tinggi yang bersangkutan.
BAB V
PENANGGULANGAN
Pasal 10
(1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, ketua
jurusan/departemen/bagian membuat persandingan antara karya ilmiah mahasiswa
dengan karya dan/atau karya ilmiah yang diduga merupakan sumber yang tidak
dinyatakan oleh mahasiswa.
(2) Ketua jurusan/departemen/bagian meminta seorang dosen sejawat sebidang untuk
memberikan kesaksian secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah
dilakukan mahasiswa.
(3) Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan pembelaan di
hadapan ketua jurusan/departemen/bagian.
(4) Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terbukati terjadi plagiat, maka
ketua jurusan/departemen/bagian menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai
plagiator.
(5) Apabila salahs atu dari persandingan atau kesaksian, ternyata tidka dapat membuktikan
terjadinya plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan keapda mahasiswa yang diduga
melakukan plagiat.
Pasal 11
(1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan,
Pimpinan Perguruan Tinggi membuat persandingan antara karya ilmiah
88
dosen/peneliti/tenaga kependidikan dengan karya dan/atau karya ilmiah yang diduga
merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
(2) Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggi meminta senat akademik/organ lain yang sejenis
untuk memberikan pertimbangan secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga
telah dilakukan dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
(3) Sebelum Senat akademik/organ lain yang sejenis memberikan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), senat akademik/organ lain yang sejenis meminta
komisi etik dari senat akademik/organ lain yang sejenis untuk melakukan telaah tentang:
a. kebenaran plagiat
b. proporsi karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiah
plagiator,
yang diduga telah dilakukan dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
(4) Senat akademik/organ lain yang sejenis menyelenggarakan sidang dengan acara
membahas hasil telaah komisi etik, dan mendengar pertimbangan para anggota senat
akademik/organ lain yang sejenis, serta merumuskan pertimbangan yang akan
disampaikan kepada Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggi.
(5) Dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan
melakukan pembelaan di hadapan sidang senat akademik/orga lain yang sejenis.
(6) Apabila berdasarkan persandingan dan hasil telaah telah terbukti terjadi plagiat, maka
senat akademik/organ lain yang sejenis merekomedasikan sanksi untuk
dosen/peneliti/tenaga kependidikan sebagai plagiator kepada Pemimpin/Pimpinan
Pergruan Tinggi untuk dilaksanakan.
(7) Apabila salah satu dari persandingan atau hasil telaah, ternyata tidka dapat
membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan keapda
dosen/peneliti kependidikan yang diduga melakukan plagiat.
BAB VI
SANKSI
Pasal 12
(1) Sanksi bagi mahasiwa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam
Pasal 10 ayat (4) secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling
berat, terdiri atas:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa;
e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
f. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau
g. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.
89
(2) Sanksi bagi dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang terbukti melakukan plagiat
sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 11 ayat (6), secara berurutan dari yang paling
ringan sampaid engan yang paling berat, terdiri atas:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan;
d. penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional;
e. pencabtuan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli peneliti utama bagi
yang memenuhi syarat;
f. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga
kependidikan;
g. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga
kependidikan; atau
h. pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
(3) Apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat )2) huruf
f, huru g, dan huruf h menyandang sebutan guru besar/profesor/ahli peneliti utama,
maka dosen/peneliti/tenaga kependidikan tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa
pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama oleh Menteri atau
pejabat yang berwenang atas usul perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh
Masyarakat melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta;
(4) Menteri atau Pejabat yang berwenang dapat menolak usul untuk mengangkat kembali
dosen/peneliti/tenaga kependidikan dalam jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti
utama perguruan tinggi lain, apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan tersebut
pernah dijatuhi sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f atau huruf g serta
dijatuhi sanksi tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor.ahli
peneliti utama.
(5) Dalam hal pemimpin pergurua tinggi tidka menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), Menteri dapat menjatuhkan sanksi kepada Plagiator.
(6) Sanksi kepada pemimpin perguruan tinggis ebagaimana dimaskud pada ayat (5) berupa:
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pernyataan Pemerintah bahwa yang bersangkutan tidak berwenang melakukan
tindakan hukum dalam bidang akademik.
Pasal 13
(1) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c
dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak
sengaja.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud dalma Pasal 12 ayat (1) huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf
g, dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara
sengaja dan/atau berulang.
90
(3) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf
d dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara
tidak sengaja.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud dalma pasal 12 ayat (2) huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf
h, dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara
sengaja dan/atau berulang.
(5) Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak menghapuskan sanksi
lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VII
PEMULIHAN NAMA BAIK
Pasal 14
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 16 Agustus 2010
TTD
MOHAMMAD NUH