Anda di halaman 1dari 11

Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mewujudkan motivasi tersebut? Bagaimana Anda mengatasinya?

Sebagai calon guru, motivasi saya dalam memilih profesi ini sangat kuat. Ada beberapa faktor yang memotivasi saya untuk menjadi seorang guru
dan upaya yang saya lakukan untuk mewujudkannya.

Motivasi Menjadi Guru:

Saya terinspirasi untuk menjadi guru karena saya percaya bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk masa depan anak-anak
dan masyarakat. Saya ingin berkontribusi secara positif dalam proses pembelajaran siswa dan membantu mereka mencapai potensi terbaik
mereka. Selain itu, saya merasa bahwa guru memiliki kesempatan unik untuk membentuk karakter dan nilai-nilai positif dalam kehidupan siswa.

Upaya Mewujudkan Motivasi:

Untuk mewujudkan motivasi saya, saya telah mengejar pendidikan yang diperlukan, seperti gelar sarjana pendidikan. Saya telah mengikuti
kursus dan pelatihan tambahan dalam metode pengajaran, manajemen kelas, dan strategi pembelajaran inovatif. Selain itu, saya telah
melakukan magang di kantor Kelurahan selama 2 bulan.

Tantangan dalam Mewujudkan Motivasi:

Salah satu tantangan utama yang saya hadapi adalah persaingan ketat dalam mencari pekerjaan sebagai guru. Pada saat yang sama, tuntutan
terhadap guru semakin kompleks dengan berbagai perbedaan individu siswa. Mengatasi tantangan ini memerlukan upaya ekstra dalam
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan saya sebagai guru.

Cara Mengatasinya:

Saya mengatasi tantangan ini dengan terus meningkatkan kualifikasi dan keterampilan saya. Saya terus belajar dan berpartisipasi dalam
pengembangan profesional. Selain itu, saya berusaha untuk membangun jaringan dengan guru dan profesional pendidikan lainnya untuk
mendapatkan wawasan dan dukungan yang lebih besar.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
Sebagai seseorang yang belum memiliki pengalaman langsung dalam mengajar, saya masih memiliki sejumlah kelebihan yang dapat mendukung
peran saya sebagai seorang guru. Berikut adalah beberapa kelebihan dan alasannya:

1. Kemampuan Pembelajaran Cepat:

Saya memiliki kemampuan untuk memahami dan mempelajari konsep baru dengan cepat. Ini akan memungkinkan saya untuk secara efisien
menguasai materi yang akan saya ajarkan kepada siswa. Kecepatan pembelajaran saya dapat mengoptimalkan waktu persiapan pengajaran dan
memungkinkan saya untuk merancang pembelajaran yang lebih baik.

Contoh:

Ketika saya mendekati mata pelajaran yang belum pernah saya pelajari sebelumnya, seperti ilmu pengetahuan alam yang kompleks, saya dengan
cepat dapat memahami konsep-konsep dasar dan mendalami topik tersebut dalam waktu singkat.

2.Kemampuan Beradaptasi:

Saya memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang berubah-ubah. Dalam dunia pendidikan, tidak ada dua siswa yang sama, dan
setiap kelas dapat memiliki kebutuhan yang berbeda. Kemampuan beradaptasi saya akan memungkinkan saya untuk merancang rencana
pembelajaran yang fleksibel dan merespons kebutuhan individu siswa.

Contoh:

Ketika mengajar, saya mungkin dihadapkan pada siswa dengan tingkat pemahaman yang beragam. Kemampuan beradaptasi saya akan
memungkinkan saya untuk menyusun rencana pengajaran yang dapat disesuaikan dengan berbagai tingkat kemampuan siswa sehingga semua
siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

3.Kemampuan Berkomunikasi:

Saya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Ini akan memungkinkan saya untuk menjelaskan konsep-konsep yang kompleks dengan
cara yang mudah dipahami oleh siswa. Kemampuan komunikasi yang baik juga akan membantu saya membangun hubungan yang positif dengan
siswa dan orang tua mereka.
Contoh:

Dalam pengajaran, saya dapat mengkomunikasikan ide-ide yang kompleks dengan bahasa yang sederhana dan memberikan contoh konkret agar
siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.

Bagaimana hasilnya?
Sementara saya mungkin belum memiliki pengalaman langsung dalam mengajar, kelebihan-kelebihan ini dapat menjadi landasan yang kuat
untuk memulai perjalanan sebagai seorang guru. Ketika saya mulai mengajar, saya akan terus berusaha untuk mengembangkan keterampilan
saya dan meningkatkan diri sehingga dapat memberikan hasil yang positif dalam proses pendidikan siswa, serta saya akan memberikan
pengajaran yang maksimal dengan metode pembelajaran yang fleksibel.

B.1. Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu di tingkatkan/dikembangkan? Mengapa Anda merasa perlu
meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Identifikasi Area yang Perlu Ditingkatkan:
Saat saya memutuskan untuk menjadi seorang guru TIK dan mengikuti pelatihan desainer grafis, saya merasa perlu meningkatkan
pemahaman dan keterampilan saya dalam bidang desain grafis. Identifikasi ini didasari oleh pemahaman saya bahwa TIK adalah salah
satu mata pelajaran yang terus berkembang, dan siswa membutuhkan pemahaman yang kuat tentang desain grafis untuk mengikuti
perkembangan teknologi. Selain itu, keterampilan desain grafis akan memungkinkan saya untuk menciptakan materi ajar yang lebih
menarik dan informatif. Saya mengidentifikasi ini sebagai area yang perlu ditingkatkan karena di era digital, kemampuan desain grafis
sangat penting dalam dunia pendidikan. Ini akan membantu saya menciptakan materi pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif,
sehingga siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran.
B.2. Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan atau berbeda yang
Anda lakukan dalam proses pengembangan? Berikan contoh yang spesifik!
Untuk mengembangkan diri dalam desain grafis, saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan desainer grafis. Selain itu, saya mulai
belajar secara mandiri melalui online dan membaca buku-buku terkait desain grafis. Cara di luar kebiasaan yang saya lakukan adalah
mencoba menerapkan desain grafis dalam konteks pendidikan, seperti membuat materi ajar yang menarik dan grafis. Ini adalah langkah
di luar kebiasaan saya karena sebelumnya saya lebih fokus pada aplikasi perkantoran, seperti Microsoft Office. Saya juga memutuskan
untuk berpartisipasi dalam komunitas online terkait desain grafis, serta mempraktikkan keterampilan tersebut dalam proyek-proyek
pribadi. Saya memahami bahwa pembelajaran tidak hanya tentang mengikuti kursus, tetapi juga tentang eksplorasi aktif dan praktik.
Contoh:
Saya menciptakan materi ajar berbasis desain grafis yang memvisualisasikan konsep-konsep TIK untuk siswa. Saya juga komitmen
belajar desain yang memungkinkan saya untuk mengasah keterampilan desain grafis saya. Saya menciptakan brosur dan presentasi
yang lebih menarik untuk mengajar materi TIK. Saya juga membuat materi pembelajaran interaktif untuk membantu siswa memahami
konsep-konsep dengan lebih baik.

B.3. Apa tantangan atau kesulitan yang Anda hadapi dalam proses pengembangan diri tersebut? Bagaimana Anda mengatasinya?
Salah satu tantangan utama yang saya hadapi adalah waktu. Mengikuti pelatihan desainer grafis dan belajar secara mandiri memerlukan
komitmen waktu yang signifikan. Selain itu, belajar desain grafis memerlukan pemahaman tentang perangkat lunak khusus dan konsep-
konsep desain yang kompleks.
Cara Mengatasinya:
Untuk mengatasi tantangan waktu, saya mengatur jadwal yang terstruktur dan memprioritaskan belajar desain grafis dalam rutinitas
harian saya. Saya juga meminta saran dari para ahli desain dan guru TIK berpengalaman. Mereka memberikan wawasan yang berharga
dan membantu saya mengatasi kesulitan teknis.
Tantangan selanjutnya yang saya hadapi adalah perasaan tidak percaya diri ketika saya mulai mempraktikkan desain grafis. Awalnya,
saya merasa canggung dan khawatir hasilnya tidak akan memuaskan .
Untuk mengatasi ini, saya memutuskan untuk melibatkan diri lebih aktif dalam komunitas online dan meminta umpan balik dari mereka.
Saya juga merenungkan kegagalan sebagai bagian alami dari proses pembelajaran.
B.4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut? Bagaimana Anda menerapkannya dalam peran
Anda?
Dengan mengembangkan diri dalam desain grafis, saya merasa lebih percaya diri dalam kemampuan saya untuk mengajar siswa dengan
baik. Saya dapat membuat materi pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami, yang mendukung pembelajaran siswa. Saya
juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan desain grafis mereka sendiri, yang merupakan keterampilan yang berharga di
era digital ini.
Penerapan dalam Peran sebagai Guru TIK:
Saya menerapkan pengetahuan dan keterampilan desain grafis saya dalam merancang materi pelajaran yang lebih visual dan menarik.
Saya menggunakan contoh konkret dalam kelas untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit. Saya juga berbagi pengalaman belajar
saya dengan siswa, mendorong mereka untuk terus belajar dan berkembang.
Dengan upaya yang saya lakukan untuk mengembangkan diri dalam desain grafis, saya merasa siap dan bersemangat untuk menjadi
seorang guru TIK yang mampu memberikan pengalaman pendidikan yang lebih baik kepada siswa-siswa saya.
C. Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak sesuai dengan nilai, etika, pedoman kerja,
ataupun aturan yang berlaku.

Kelengkapan data esai


LENGKAPIKIRIM
C.1. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara detail!
Pengalaman Terkait Situasi yang Bertentangan dengan Nilai dan Etika:
Saat mengikuti pelatihan desain grafis, saya menghadapi situasi di mana tim instruktur meminta kami untuk menggunakan gambar atau
konten yang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai atau etika pribadi saya dalam hal projek desain. Contohnya, ada desain yang
terlihat mengesampingkan nilai-nilai kesetaraan atau mengandung pesan yang menyinggung kelompok tertentu. dan saya diberi tugas untuk
mendesain iklan produk yang jelas-jelas menggunakan gambar yang menyesatkan dan tidak akurat. Gambar tersebut membuat produk terlihat
lebih baik daripada kenyataan, dan saya merasa itu bertentangan dengan nilai dan etika saya yang mendorong untuk kejujuran dan integritas.
C.2. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Dalam situasi ini, saya memilih untuk berbicara dengan instruktur secara pribadi. Saya menjelaskan bahwa saya merasa tidak nyaman
menggunakan materi yang bertentangan dengan nilai-nilai saya. Saya menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dan nilai
etika dalam desain, terutama karena desain memiliki pengaruh yang besar dalam menyampaikan pesan kepada audiens.
Saya melakukan tindakan ini karena saya percaya bahwa kejujuran dan integritas adalah bagian penting dari profesi desain grafis. Saya ingin
memastikan bahwa karya yang dihasilkan tidak hanya estetis secara visual, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang positif dan inklusif. dan
Saya memutuskan untuk menolak tugas tersebut. Alasan di balik tindakan saya adalah saya yakin bahwa kejujuran dan etika dalam desain
adalah prinsip penting. Saya percaya bahwa desainer harus bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang jujur dan akurat kepada
konsumen.
C.3. Bagaimana hasilnya ?
Ketika saya menolak tugas tersebut, saya menjelaskan alasan saya kepada instruktur dan menyampaikan kekhawatiran saya tentang etika
dalam desain grafis. Berbicara dengan instruktur membawa hasil yang positif. Mereka menerima pendapat saya dengan baik dan menghargai
ketegasan saya terhadap nilai dan etika dalam desain. Diskusi ini juga membuka pintu untuk perbincangan lebih lanjut dalam kelas tentang
pentingnya memperhatikan nilai-nilai etika dalam desain grafis. Saya merasa dihargai karena keputusan saya untuk tetap setia pada nilai-nilai
pribadi, dan hal ini juga memberikan kesempatan untuk refleksi bersama tentang bagaimana desain dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang
kita anut.
D. Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat bekerja sama dengan orang lain yang memiliki beragam
perbedaan, seperti budaya, cara pandang, latar belakang, pendidikan, cara berpikir, dll

Kelengkapan data esai


LENGKAPIKIRIM
D.1. Ceritakan secara spesifik situasinya? Apa tujuan dari kerjasama yang terjadi? Keberagaman seperti apa yang Anda hadapi?
Situasi Kerja Sama dengan Keberagaman yaitu:
Saya pernah mengalami situasi kerja sama yang melibatkan beragam perbedaan ketika saya bekerja dalam tim proyek lintas budaya untuk
mengembangkan program pendidikan online desain grafis. Tim kami terdiri dari anggota dengan latar belakang budaya yang berbeda,
pendidikan yang beragam, dan pandangan yang beragam tentang bagaimana program harus dirancang. Kami memiliki anggota tim dari
berbagai daerah, dengan berbagai tingkat pendidikan, dan pemahaman serta Tim terdiri dari anggota dengan beragam latar belakang budaya,
cara pandang, dan pengalaman, keberagaman ini mencakup perbedaan dalam pemahaman desain grafis, estetika, serta bahasa dan budaya yang
berbeda tentang pendekatan terbaik dalam pembelajaran online desain grafis.
D.2. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja sama? Bagaimana Anda memastikan langkah-langkah tesebut
sudah sesuai dengan kebutuhan semua pihak?
Langkah-langkah untuk Mencapai Tujuan Kerja Sama:
Untuk mencapai tujuan kerja sama, kami mengambil beberapa langkah penting. Pertama, kami mengadakan pertemuan tim reguler untuk
berdiskusi dan mendengarkan pandangan masing-masing anggota tim. Kami memberikan ruang bagi setiap anggota untuk berbicara tentang
pengalaman, pengetahuan, dan pemikiran mereka. Selanjutnya, kami menyusun rencana kerja yang mencerminkan beragam perspektif dan ide-
ide yang telah diajukan. Saya juga memastikan bahwa ada komunikasi terbuka dan saling menghargai di antara anggota tim.
Untuk memastikan langkah-langkah tersebut sesuai dengan kebutuhan semua pihak, kami melakukan evaluasi reguler terhadap progres proyek
dan mendengarkan masukan dan umpan balik dari setiap anggota tim. Jika ada konflik atau ketidaksetujuan, kami berusaha untuk mencari
solusi yang mengakomodasi keberagaman pandangan kami terhadap ide masing-masing untuk mencapai tujuan bersama.
D.3. Apa hasil yang Anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon lingkungan (mis. rekan sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan
Anda? Bagaimana dampaknya terhadap kerja sama tersebut?
Hasil dan Dampak Terhadap Kerja Sama:
Hasilnya sangat positif. Program pendidikan online desain grafis yang kami kembangkan menjadi lebih beragam, inklusif, dan efektif karena
kami mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan pengalaman. Kerja sama yang diwarnai oleh keberagaman ini memberikan ide-ide yang
segar dan inovatif yang mungkin tidak muncul jika tim terdiri dari orang-orang dengan latar belakang serupa.
Selain itu, kami mendapat pujian dari rekan sejawat dan pihak lain yang melihat hasil kerja kami. Mereka menghargai pendekatan kami yang
inklusif dan beragam dalam pengembangan program pendidikan. Dampak positif ini juga berlanjut dalam proyek-proyek berikutnya, di mana
kami menerapkan pelajaran dari pengalaman ini untuk menciptakan kerja sama yang lebih sukses dengan berbagai perbedaan dalam tim.
E. Ceritakan salah satu pengalaman Anda saat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dari orang lain (contoh :
anak didik, rekan sejawat, anggota komunitas/organisasi).

Kelengkapan data esai


LENGKAPIKIRIM
E.1. Seperti apa situasinya pada saat itu? Siapa yang Anda kembangkan? Mengapa pengembangan itu diperlukan?
Situasi Pengembangan Kemampuan Rekan Sejawat di Pelatihan Desain Grafis:
Saya mengalami situasi saat bekerja dengan seorang rekan sejawat dalam pelatihan desain grafis. Rekan saya memiliki keterampilan dasar
dalam desain grafis tetapi ingin meningkatkan kemampuannya untuk menguasai alat desain dan teknik yang lebih canggih. Pengembangan ini
diperlukan karena kami berdua menyadari bahwa kemampuan desain grafis yang lebih kuat akan meningkatkan kontribusi rekan saya dalam
proyek-proyek desain kami.
E.2. Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara Anda membangun kesepakatan untuk mencapai hasil yang diharapkan?
Fokus pada Pengembangan dan Membangun Kesepakatan:
Fokus pengembangan rekan saya adalah untuk memahami dan menguasai alat-alat desain seperti Adobe Illustrator dan Photoshop serta untuk
memperdalam pemahaman tentang prinsip-prinsip desain. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, kami membuat rencana pengembangan
yang mencakup jadwal pelatihan, materi yang akan dipelajari, dan target yang ingin dicapai. Kami juga menciptakan sebuah kontrak kerja
sama yang menetapkan ekspektasi kami dan cara kami akan mengukur kemajuan serta Fokus pengembangan adalah meningkatkan
pemahaman rekan sejawat saya tentang prinsip-prinsip desain grafis, termasuk penggunaan warna, tata letak, dan penggunaan perangkat lunak
desain. Kami mencapai kesepakatan bahwa saya akan memberikan bimbingan dan dukungan dalam memahami konsep-konsep tersebut, serta
memberikan umpan balik konstruktif pada proyek-proyek yang sedang dikerjakannya.
E.3. Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara
mengatasinya? Apa yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi dari orang tersebut?
Langkah-langkah Pengembangan dan Mengatasi Hambatan:
Langkah pertama adalah mengidentifikasi sumber daya dan materi pelatihan yang diperlukan. Saya membantu rekan saya dengan rekomendasi
sumber belajar, kursus online, dan tutorial yang relevan. Kami juga membuat jadwal yang mencakup sesi pelatihan bersama dan evaluasi
berkala. Selama proses pengembangan, kami menghadapi beberapa hambatan seperti kesulitan dalam memahami konsep-konsep tertentu.
Untuk mengatasi ini, kami meluangkan waktu ekstra untuk menjelaskan konsep yang sulit dan memulai dengan membantu rekan sejawat saya
memahami dasar-dasar desain, termasuk panduan tipografi, prinsip-prinsip tata letak, dan penggunaan perangkat desain. Kami juga melakukan
latihan-latihan kecil untuk mempraktikkan keterampilan ini. Saat menghadapi hambatan atau konsep yang sulit dimengerti, saya akan
menjelaskan dengan lebih rinci atau memberikan contoh konkret untuk membantu pemahaman latihan lebih lanjut.
Untuk mempertahankan motivasi rekan saya, saya memberikan pujian dan umpan balik positif saat ia mencapai tonggak-tonggak tertentu
dalam pembelajaran. Saya juga selalu siap menjawab pertanyaan dan memberikan dukungan moral. Kami berdua merasa bahwa
pengembangan ini adalah perjalanan bersama dan kami berusaha untuk menjaga semangat tinggi sepanjang proses.
E.4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya Anda membantu mereka?
Hasil dari Upaya Pengembangan:
Hasilnya sangat positif. Rekan saya berhasil meningkatkan keterampilan desain grafisnya secara signifikan. Ia menjadi lebih percaya diri
dalam menggunakan alat-alat desain dan mampu menghasilkan karya-karya yang lebih kreatif dan berkualitas tinggi. Hasil ini juga tercermin
dalam kontribusinya dalam proyek-proyek desain tim kami, yang menjadi lebih kuat dan mengesankan. Upaya pengembangan ini tidak hanya
memberikan manfaat bagi rekan saya tetapi juga memperkuat tim kami dalam mencapai tujuan bersama dalam dunia desain grafis.

F. Ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik di pekerjaan/ organisasi/ komunitas/ perkuliahan yang
pernah Anda ambil.

Kelengkapan data esai


LENGKAPIKIRIM
F.1. Apa yang menyebabkan Anda harus mengambil keputusan tersebut? Apa peran Anda saat itu?
Keputusan penting yang saya ambil dalam perkuliahan jurusan Teknik Informatika adalah terkait dengan pemilihan topik penelitian untuk tesis
saya. Saya mencapai tahap ini dalam program magister Teknik Informatika. Keputusan ini penting karena akan memengaruhi arah karier
akademik saya dan kontribusi saya dalam ilmu komputer.
Peran saya saat itu adalah sebagai seorang mahasiswa yang berusaha untuk memilih topik penelitian yang relevan dengan minat dan
kemampuan saya. Keputusan ini akan memandu pekerjaan saya selama beberapa tahun ke depan.
Salah satu keputusan penting yang saya ambil selanjutnya dalam perkuliahan jurusan Teknik Informatika adalah saat saya harus memilih antara
dua mata kuliah pilihan yang bentrok dalam jadwal. Saya menghadapi situasi ini karena kedua mata kuliah tersebut memiliki relevansi yang
tinggi dengan jurusan saya, dan keduanya menawarkan wawasan yang berharga dalam bidang teknologi informasi.
Peran saya saat itu adalah sebagai seorang mahasiswa yang harus merencanakan jadwal perkuliahan sesuai dengan program studi saya dan
mencapai tujuan akademik dengan baik.
F.2. Bagaimana Anda mengidentifikasi dan memeroleh pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan yang ada?
Untuk mengidentifikasi topik penelitian yang sesuai, saya memulai dengan merenungkan minat pribadi saya dalam bidang Teknik Informatika.
Saya juga berbicara dengan dosen pembimbing potensial dan berkonsultasi dengan teman-teman yang memiliki pengetahuan yang mendalam
dalam berbagai sub-bidang Teknik Informatika. Saya melakukan survei literatur yang intensif untuk memahami tren dan perkembangan terbaru
dalam dunia ilmu komputer. Untuk memahami permasalahan selanjutnya dengan lebih baik, saya melakukan beberapa langkah. Pertama, saya
berbicara dengan dosen pembimbing akademik saya untuk memahami dampak dari setiap mata kuliah terhadap progres studi saya. Selain itu,
saya berbicara dengan teman-teman seangkatan yang menghadapi situasi serupa untuk mendapatkan wawasan mereka.
Saya juga melakukan penelitian tentang isi dari kedua mata kuliah tersebut. Saya membaca deskripsi mata kuliah, silabus, dan referensi yang
disarankan oleh dosen. Hal ini membantu saya memahami konten dan manfaat dari setiap mata kuliah.
F.3. Apa saja yang menjadi pertimbangan Anda? Mengapa? Jelaskan proses atau langkah-langkah dalam mengambil keputusan tersebut!
Pertimbangan utama dalam mengambil keputusan ini melibatkan keseimbangan antara minat pribadi, potensi kontribusi penelitian terhadap
ilmu komputer, dan ketersediaan sumber daya yang diperlukan. Saya mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:

a. Minat pribadi: Saya ingin memastikan bahwa topik penelitian yang saya pilih sesuai dengan minat dan antusiasme saya. Ini akan membantu
saya tetap termotivasi dan berkomitmen selama proses penelitian yang panjang.

b. Kontribusi ilmiah: Saya ingin memilih topik yang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan ilmu
komputer. Ini melibatkan menilai apakah topik tersebut relevan, memiliki tantangan yang belum terpecahkan, dan dapat membantu
mengembangkan pengetahuan di bidang tersebut.

c. Sumber daya: Saya juga harus mempertimbangkan ketersediaan sumber daya seperti peralatan, perangkat lunak, dan dukungan akademik
untuk mendukung penelitian saya.

Proses pengambilan keputusan selanjutnya melibatkan beberapa pertimbangan penting. Pertama, saya mempertimbangkan prioritas akademik
saya dan tujuan jangka panjang dalam studi saya. Saya menyadari bahwa salah satu mata kuliah lebih berkaitan dengan proyek akhir yang akan
saya kerjakan, sementara yang lainnya menawarkan keterampilan teknis yang penting.
F.4. Bagaimana hasil dari keputusan yang Anda ambil?
Hasil dari keputusan ini sangat positif. Saya berhasil menyelesaikan penelitian tesis saya Selain itu, saya merasa sangat puas karena saya dapat
menggali lebih dalam bidang yang saya minati dan melakukan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu komputer. Keputusan ini
membuka pintu bagi saya untuk berkarier di dunia akademik dan industri teknologi informasi dengan pemahaman yang lebih mendalam
G. Ceritakan secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan.

Kelengkapan data esai


LENGKAPIKIRIM
G.1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?
Situasi yang saya hadapi saat itu terjadi selama pelatihan mendesain grafis yang berlangsung selama dua bulan (yaitu tanggal 22 bulan
Agustus sampai tanggal 9 bulan Oktober) sebagai bagian dari program pelatihan saya. Pada suatu hari, saya mendapat tugas dari insturktur
pelatihan desain yaitu diri saya dihadapkan pada beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan. Pada saat itu, saya diberikan sejumlah proyek
desain grafis yang harus diselesaikan dalam waktu yang sangat terbatas, yaitu beberapa hari sebelum tenggat waktu pengiriman proyek -
proyek tersebut. Tugas - tugas tersebut mencakup:
Mendesain sebuah poster promosi untuk acara sekolah dasar.
Merancang logo baru untuk sebuah organisasi mahasiswa baru.
G.2. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana Anda memastikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu
yang ditentukan?
Untuk mengatasi situasi ini, saya pertama-tama membuat jadwal yang rinci dan terperinci yang membagi waktu Saya menentukan tenggat
waktu yang realistis untuk masing-masing tugas. Selanjutnya, saya melakukan beberapa tindakan:
Prioritasi Tugas: Saya mengevaluasi urgensi dan pentingnya masing-masing tugas. Poster promosi untuk acara sekolah adalah yang paling
mendesak karena acara tersebut akan segera dilaksanakan. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk menyelesaikan tugas ini terlebih dahulu.
Membagi Waktu: Saya membagi waktu harian dengan bijak untuk menghabiskan sebagian besar waktu untuk tugas yang mendesak, sambil
tetap memastikan bahwa tugas-tugas lain tetap berjalan.
Menggunakan Alat Desain: Saya memanfaatkan perangkat lunak desain grafis seperti Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator untuk
mengoptimalkan waktu dan produktivitas saya.
Konsentrasi dan Fokus: Saat bekerja pada setiap tugas, saya berusaha untuk benar-benar fokus dan menghindari gangguan. Ini membantu saya
menyelesaikan tugas dengan efisien.
G.3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian tugas-tugas tersebut? Apa hambatan yang Anda temui dan
bagaimana cara mengatasinya?
Sumber daya yang saya butuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas ini termasuk perangkat komputer yang handal, perangkat lunak desain
grafis, referensi desain, dan akses internet. Selain itu, saya mencari masukan dari teman sekelas dan instruktur ketika saya mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
Hambatan yang saya hadapi termasuk tekanan waktu yang ketat dan perasaan stres. Untuk mengatasinya, saya melakukan beberapa hal:
Menetapkan Prioritas: Saya terus fokus pada prioritas tugas terpenting dan tidak terlalu khawatir tentang yang lainnya.
Mencari Bantuan: Saya mengajukan pertanyaan dan meminta bantuan dari teman dan instruktur jika saya merasa terjebak.
Menjaga Keseimbangan: Saya mencoba menjaga keseimbangan dengan istirahat singkat untuk menghindari kelelahan.

G.4. Bagaimana hasilnya?


Dengan merencanakan dan mengelola waktu serta sumber daya dengan bijak, saya berhasil menyelesaikan semua tugas dalam waktu yang
ditentukan. Poster promosi untuk acara sekolah dasar mendapat pujian dari pihak sekolah dan menjadi sukses dalam menarik perhatian peserta
acara. Logo baru untuk organisasi mahasiswa baru juga disetujui dan digunakan oleh organisasi tersebut. Proyek pribadi dalam pembuatan
grafik digital saya juga selesai dengan hasil yang memuaskan.
Situasi ini mengajarkan saya pentingnya manajemen waktu yang efisien dan kemampuan mengatasi tekanan dalam dunia desain grafis. Ini
juga membantu saya memperoleh pengalaman berharga dalam menyelesaikan tugas-tugas yang bersamaan dan mengoptimalkan produktivitas
saya.

Anda mungkin juga menyukai