Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF

BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN

Stephanus Turibius Rahmat


Program Studi PG-PAUD STKIP St. Paulus, Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 10, Ruteng – Flores, 86508
e-mail: stephan_rahmat@yahoo.com

Abstract: The Use of Computer-Based Interactive Multimedia in Learning. Teacher need computer-based
interactive multimedia in learning. Computer-based learning multimedia used as media that facilitate teacher and
students in the learning process and as strategy achieve determined learning competence. The learning process
with multimedia aid can more be interactive, effective, efficient, attractive, and can arouse students’ learning moti-
vation. The learning used interactive multimedia places teacher as associator or fasilitator for students in learning
process. The learning is not teacher-centered but student-centered. The learning process with computer-based in-
teractive multimedia aid motivate students so that more be active and creative in learning process. Thus, students
learn in accordance with their needs and ability.

Keywords: computer based interactive multimedia, learning

Abstrak: Pemanfaatan Multimedia Interaktif Berbasis Komputer dalam Pembelajaran. Guru perlu meng-
gunakan multimedia interaktif berbasis komputer dalam pembelajaran. Multimedia pembelajaran berbasis kom-
puter bermanfaat sebagai alat bantu yang mempermudah guru dan siswa dalam proses pembelajaran sekaligus
sebagai strategi untuk mencapai kompetensi pembelajaran yang sudah ditetapkan. Proses pembelajaran dengan
bantuan multimedia menjadi lebih interaktif, efektif, efisien, menarik, serta mampu menumbuhkan motivasi belajar
siswa. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif menempatkan guru sebagai pendamping atau
fasilitator bagi siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran bukan lagi berpusat pada guru (teacher-centered
learning), tetapi berpusat pada siswa (student-centered learning). Proses pembelajaran dengan bantuan multi-
media interaktif berbasis komputer mendorong siswa supaya lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
Dengan itu, siswa dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimilikinya.

Kata kunci: multimedia interaktif berbasis komputer, pembelajaran

PENDAHULUAN agar memudahkan siswa dan guru dalam proses pem-


Teknologi Pembelajaran (Instructional Techno- belajaran. Hal ini berkaitan dengan domain ketiga dari
logy) merupakan suatu bidang kajian khusus ilmu teknologi pembelajaran yakni domain pemanfaatan
pendidikan dengan objek formal “belajar” pada siswa media. Menurut Seels & Richey (1994:46-47), domain
secara pribadi atau kelompok kelas. Siswa dapat mem- pemanfaatan ini terdiri dari empat karakteristik yakni:
pelajari sesuatu dengan cara dan sumber apa saja yang (1) pemanfaatan media atau multimedia pembelajaran
sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya. Teknologi (2) difusi dan inovasi; (3) implementasi dan institu-
pembelajaran berupaya untuk merangsang dan me- sionalisasi; serta (4) kebijakan dan regulasi.
numbuhkan semangat belajar dalam diri siswa. Artikel ini difokuskan pada aspek pemanfaatan
Teknologi pembelajaran mencakup lima (5) ka- multimedia. Pemanfaatan multimedia pembelajaran
wasan yakni desain, pengembangan, pemanfaatan, pe- interaktif merupakan penggunaan secara sistematis
ngelolaan, penilaian tentang proses dan sumber untuk suatu media sebagai sumber belajar (Seels & Richey,
belajar (Seels & Richey, 1994:8-9). Kawasan teknologi 1994:46). Domain pemanfaatan multimedia ini sangat
pembelajaran ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan penting karena berkaitan dengan interaksi siswa dengan
pembelajaran. Aplikasi teknologi pembelajaran ber- bahan pembelajaran. Selain itu, pemanfaatan multi-
tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi media pembelajaran juga berkaitan dengan aktivitas
pembelajaran. Aplikasi praktis teknologi pembelajaran menggunakan proses dan sumber untuk belajar, menyi-
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembe- apkan siswa agar dapat berinteraksi dengan bahan
lajaran adalah memanfaatkan multimedia interaktif belajar dan aktivitas yang dipilih, memberi bimbingan

196
Rahmat, Pemanfaatan Multimedia Interaktif … 197

selama kegiatan belajar serta memberikan penilaian including a videodisc, a CD, and the computer
atas hasil belajar siswa (Warsita, 2008:38). Prinsip- itself. Multimedia usually refers to delivery of
prinsip pemanfaatan multimedia pembelajaran selalu video, graphics, audio, and text by a computer
dikaitkan dengan karakteristik siswa yang belajar. using instructional software. So, Multimedia is
Siswa yang memerlukan bantuan untuk memecahkan a combination of different media types.
persoalan belajar dapat memperoleh manfaat dari
Multimedia merupakan kombinasi atau perpa-
media atau sumber belajar yang dimanfaatkan itu,
duan dari tipe-tipe media yang berbeda seperti teks,
termasuk multimedia pembelajaran interaktif.
grafik, video, audio, animasi. Media-media ini diin-
Berdasarkan domain pemanfaatan multimedia
tegrasikan ke dalam sistem perantaraan tunggal di
ini, maka guru perlu memanfaatkan multimedia inter-
bawah kontrol komputer.
aktif sebagai sumber belajar yang dapat menciptakan
Mayer (2009:3) mengemukakan bahwa multi-
suasana pembelajaran yang efektif dan menarik. Mul-
media sebagai presentasi materi dengan mengguna-
timedia pembelajaran interkatif menjadi alat bantu
kan kata-kata dan gambar. Kata yang dimaksudkan
sekaligus sebagai strategi yang digunakan guru bersa-
di sini adalah materi disajikan dalam bentuk verbal
ma siswa untuk mencapai kompetensi pembelajaran
(verbal form), misalnya menggunakan teks kata-kata
yang sudah ditetapkan.
yang tercetak atau terucapkan. Sedangkan gambar me-
rupakan ide atau konsep materi yang divisualisasikan
PENGERTIAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN dalam bentuk gambar (pictorial form).
Phillips (1997:8) menyatakan “The multimedia
Para ahli merumuskan pandangan tentang mul-
component is characterized by presence of text, pic-
timedia pembelajaran. Hackbarth (1996:229) dalam
tures, sound, animation, and video; some or all of
Winarno, dkk (2009: 6) menyatakan bahwa :
which are organized into some coherent program”.
Multimedia is suggested as meaning the use of Komponen multimedia dicirikan oleh gabungan dari
multiple media formats for the presentation of teks, gambar, suara, animasi dan video. Komponen-
information, including texts, still or animated komponen tersebut dimasukkan ke dalam program
graphics, movie segments, video, and audio yang koheren. Komponen multimedia ini disampaikan
information. Computer-based interactive mul- kepada user dengan komputer. Gabungan semua me-
timedia includes hypermedia and hypertext. dia ini menyebabkan pengalaman belajar siswa men-
Hypermedia is a computer-based system that jadi sesuatu yang interaktif karena mencerminkan
allows interactive linking of multimedia format suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
information including text, still or animated Merril dalam Winarno, dkk, (2009:7) menya-
graphics, movie segments, video, and audio. takan “Multimedia ferers to a combination of several
Hypertext is a non-linear organized and ac- types of media-such as text, graphics, sound, anima-
cessed screens of text and static diagrams, pic- tion, and motion video-into a single computer appli-
tures, and tables. cation”. Multimedia merupakan gabungan dari teks
Multimedia merupakan gabungan dari beberapa (tertulis), grafis (program cara penyampaian infor-
media untuk menyampaikan informasi yang berupa masi), audio (dialog, cerita, efek suara), animasi, dan
teks, grafis atau animasi grafis, movie, video dan audio. video yang bergerak ke dalam sebuah aplikasi kom-
Multimedia interaktif yang berbasis komputer meli- puter. Gabungan media-media ini dapat menghasilkan
puti hypermedia dan hypertext. Hypermedia yaitu suatu informasi yang memiliki nilai komunikasi sangat
suatu penggunaan format presentasi multimedia tinggi. Informasi bukan hanya dapat dilihat sebagai
yang meliputi teks, grafis diam atau animasi, bentuk hasil cetakan, tetapi juga dapat didengar, membentuk
movie, video dan audio. Hypertext yaitu bentuk teks, simulasi dan animasi yang membangkitkan minat dan
diagram statis, gambar dan tabel yang ditayangkan motivasi serta memiliki nilai seni grafis yang tinggi
dan disusun secara tidak linear (urutan atau segaris). dalam penyajiannya.
Newby, et.all (2000:101) menyatakan bahwa : Lebih lanjut, Rubinson (http://www.uic.edu/depts/
accc/newsletter/adn06/realistic.html.) dalam artikelnya
The term of multimedia conveys the notion of a yang berjudul Developing Instructional menyatakan
system in which various media (e.g., text, bahwa:
graphics, video, and audio) are integrated into
a single delivery system under computer con- The term multimedia to mean computer-aided
trol. A modern interactive multimedia system instructional (CAI) or instructional presenta-
may weave together text, graphics, animation, tion that combines text, graphics, video, and
data, video, and audio from various sources, audio, and many include interactivity options
198 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 7, Nomor.2, Juni 2015, hlm. 196-208

(interactivity is the ability of the user to deter- ini terjadi melalui interaksi antar-siswa, siswa dengan
mine the sequence of content flow). As an in- guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
structional tool, it is important to see multimedia rangka pencapaian kompetensi dasar. Siswa perlu
as one opinion in the vast array of instructional melakukan interaksi seperti ini karena pokok utama
technology. dalam belajar adalah bagaimana siswa membelajarkan
diri. Oleh karena itu, pembelajaran diartikan sebagai
Istilah multimedia dimaknai sebagai pengajaran proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan
atau pembelajaran berbantuan komputer (CAI) atau terjadinya proses pembelajaran (Daryanto, 2010:51).
penyajian pembelajaran yang menggabungkan teks, Menurut Slavin (2008:179), pembelajaran merupakan
grafis, video, audio dan interaktif. Interaktif adalah perubahan dalam diri seseorang yang disebabkan oleh
kemampuan untuk mengontrol atau menentukan urut- pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan
an materi pembelajaran yang sesuai dengan keinginan sekitar. Belajar sebagai aktivitas mental siswa dalam
atau kebutuhan pengguna. Sebagai sarana pembela- berinteraksi dengan lingkungan dapat menghasilkan
jaran, media ini merupakan salah satu pilihan yang perubahan perilaku siswa secara relatif konstan. Oleh
digunakan dalam teknologi pembelajaran. Oleh karena karena itu, aspek lingkungan tempat di mana siswa
itu, media ini sangat penting untuk digunakan sebagai belajar menjadi penting dalam aktivitas belajar. Ling-
sarana pembelajaran. kungan belajar yang kondusif dapat mengubah peri-
Sedangkan Hofsetter dalam Suyanto (2003:21) laku siswa dalam belajar. Menurut Winkel (2004:59),
mendefinisikan multimedia dalam konteks pemanfa- siswa dapat belajar lewat interaksi dengan lingkung-
atannya. Multimedia adalah pemanfaatan komputer anya. Proses pembelajaran seperti ini dapat terjadi
untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, jika siswa melibatkan diri dengan segala pemikiran,
gambar bergerak (video animasi) dengan mengga- kemauan dan perasaannya. Atau dengan kata lain, sis-
bungkan link and tool yang memungkinkan pemakai wa sungguh melibatkan diri atau berinteraksi secara
melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan ber- aktif dengan lingkungan belajarnya.
komunikasi. Definisi ini memuat empat komponen Selain itu, pembelajaran berarti usaha-usaha
penting multimedia, yaitu: Pertama, harus ada kom- yang terencana untuk memanipulasi sumber-sumber
puter yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa.
didengar, yang berinteraksi dengan pengguna. Kedua, Usaha-usaha untuk memanipulasi sumber belajar ini
harus ada link yang menghubungkan pengguna dengan sering disebut dengan kegiatan pembelajaran. Menu-
informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi yang me- rut Miarso (2004:528), kegiatan pembelajaran terjadi
mandu pengguna supaya dapat menjelajah jaringan karena adanya usaha mengelola lingkungan dengan
informasi yang saling terhubung. Keempat, multi- sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif
media menyediakan tempat kepada pengguna untuk dalam kondisi tertentu. Aktivitas guru dalam kegiatan
mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasi- pembelajaran adalah melakukan segala upaya agar
kan informasi dan ide sendiri. terjadi proses belajar pada diri siswa. Gagne & Briggs
Berdasarkan beberapa pengertian tentang mul- (1978:3) membenarkan pernyataan ini dengan menya-
timedia di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mul- takan bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem
timedia merupakan gabungan dua atau lebih media yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa.
yang berbentuk teks, gambar, grafis, film, animasi, Sistem pembelajaran itu memuat serangkaian peristiwa
audio, dan video dalam suatu teknologi untuk menyam- yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk
paikan informasi secara interaktif. Gabungan media- mempengaruhi serta mendukung terjadinya proses
media ini membuat pengalaman belajar siswa men- belajar siswa yang bersifat internal. Oleh karena itu,
jadi sesuatu yang interaktif. Pembelajaran menjadi pembelajaran merupakan segala upaya untuk men-
interaktif karena penyajian materi pembelajaran da- ciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembe-
pat membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam lajaran mudah dicapai oleh siswa. Menurut Warsita
belajar. (2008:266) ada lima prinsip yang menjadi landasan
Multimedia merupakan salah satu sarana yang pembelajaran, yaitu: 1) pembelajaran sebagai usaha
dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Pem- untuk memperoleh perubahan perilaku siswa; 2) ha-
belajaran berarti menyampaikan pikiran (Warsita, sil pembelajaran ditandai dengan perubahan perilaku
2008:265). Pembelajaran berkaitan erat dengan cara siswa secara keseluruhan; 3) pembelajaran merupa-
menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah kan suatu proses; 4) proses pembelajaran terjadi karena
secara bermakna. Kegiatan pembelajaran dirancang ada sesuatu yang mendorong untuk mencapai suatu
untuk memberikan pengalaman belajar yang meli- tujuan; 5) pembelajaran merupakan bentuk penga-
batkan proses mental dan fisik. Proses pembelajaran laman.
Rahmat, Pemanfaatan Multimedia Interaktif … 199

Tujuan pembelajaran dapat tercapai jika guru perkembangan pendidikan di dunia hingga saat ini.
mampu memotivasi siswa untuk melakukan perubahan Aliran ini telah meletakkan dasar-dasar pendidikan
pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara yang memberi kemerdekaan dan kebebasan baik seca-
berkesinambungan. Salah satu strategi untuk memo- ra fisik maupun cara berpikir kepada siswa. Dengan
tivasi siswa dalam belajar adalah guru dapat meman- itu, siswa mampu mengembangkan bakat dan kemam-
faatkan multimedia pembelajaran interaktif. Media puan yang terpendam dalam diri siswa tanpa terhambat
pembelajaran bermanfaat untuk memotivasi siswa oleh pengaruh-pengaruh eksternal. Jika demikian, maka
dalam belajar supaya mencapai tujuan pembelajaran filsafat progresivisme tidak menghendaki pendidikan
yang diinginkan. Proses pembelajaran yang dijalankan yang otoriter, yang justru mematikan daya kreasi
dengan bantuan media sudah memenuhi kriteria daya siswa (Hardjito, 2004:94-95). Itu berarti bahwa pen-
tarik serta menjadi berdaya guna (efektif) dan tepat didikan progresif memungkinkan terjadinya proses
guna (efisien). pembelajaran yang demokratis. Pembelajaran yang
Berdasarkan beberapa pengertian tentang mul- demokratis memberi kebebasan bagi siswa dalam beri-
timedia dan pembelajaran di atas, jika kedua konsep nteraksi dengan guru maupun sumber belajar. Pem-
ini diintegrasikan, maka multimedia pembelajaran belajaran seperti ini akan membentuk siswa yang
merupakan proses pembelajaran berbasis komputer memiliki sikap mandiri, kreatif, dan mampu memecah-
dengan menggunakan gabungan beberapa media untuk kan masalah tanpa terlalu banyak bergantung pada
menyampaikan informasi berupa teks, gambar, ani- orang lain. Guru cukup memberi arahan, dan menye-
masi, video dan audio, grafis serta movie. Multimedia diakan sumber-sumber belajar untuk memudahkan
pembelajaran ini digunakan untuk menyalurkan pesan siswa mengaksesnya. Oleh karena itu, guru dalam
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta dapat proses pembelajaran hendaknya senantiasa memulai
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pembelajaran dengan kasih sayang, belajar dengan
siswa untuk belajar. Selain itu, proses pembelajaran melakukan (learning by doing). Hal ini bisa dilakukan
dapat terjadi secara sengaja, bertujuan dan terkendali dengan cara memberikan contoh dan memberikan
dengan baik. Oleh karena itu, pembelajaran dengan kesempatan kepada siswa untuk melakukan, mengajar
menggunakan multimedia merupakan salah satu alter- secara terpadu dan progresif mulai dari hal-hal yang
natif media interaktif, efektif, efisien, menarik yang mudah ke hal-hal yang sulit, mengajar satu persatu
dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Penggu- siswanya, menjadikan dirinya sebagai guru yang bisa
naan multimedia pembelajaran bertujuan untuk meman- menjadi teman baik bagi siswa. Selain itu, guru dengan
du dan memudahkan siswa dalam belajar, membantu kemampuan yang dimilikinya harus menciptakan pro-
siswa untuk belajar secara mandiri. Pembelajaran ses pembelajaran menjadi kegiatan yang sangat menye-
dengan bantuan multimedia dapat mendorong siswa nangkan siswa.
untuk belajar lebih aktif, eksperimental, serta menem- Konsep pendidikan progresif menjadikan sekolah
patkan siswa sebagai pusat dalam proses pembelajaran sebagai wadah pembinaan pendidikan bagi siswa dalam
(student-centered learning). Multimedia pembelajaran rangka menumbuhkembangkan segenap potensi siswa
membawa pengaruh dan manfaat yang cukup signi- seperti bakat, minat dan kemampuan-kemampuan
fikan bagi siswa dalam meningkatkan motivasi serta lainnya. Dengan itu, siswa dapat berkembang secara
hasil belajar. maksimal sesuai dengan tingkat perkembangan psiko-
Dengan demikian secara konseptual multimedia logisnya. Guru sebagai pendidik bertanggung jawab
pembelajaran merupakan sumber belajar yang mampu atas tugas pendidikan, mengetahui kapan materi pem-
memberikan kemudahan dan dukungan kepada guru belajaran dibelajarkan. Selain itu, siswa harus diberi
untuk melaksanakan tugas dengan lebih baik, serta kebebasan untuk bersikap dan berbuat sesuai dengan
mempermudah siswa untuk belajar. Proses pembela- cara dan kemampuannya masing-masing. Jika demiki-
jaran seperti ini menempatkan siswa sebagai pusat an, maka orientasi pendidikan progresif adalah mem-
pembelajaran dan mendorong partisipasi aktif siswa berlakukan prinsip kebebasan perilaku. Suatu prinsip
dalam belajar serta memanfaatkan berbagai sumber yang menekankan bahwa siswa merupakan subyek
belajar. Pembelajaran yang berorientasi pada siswa ini pendidikan, dan guru merupakan fasilitator, motivator
hanya akan terjadi atau terlaksana dalam suatu sis- dan pembimbing siswa.
tem pendidikan yang progresif. Pendidikan progresif Proses pembelajaran yang berbasis pada pen-
adalah sistem pendidikan yang mengacu pada pan- didikan progresif bertitik tolak pada asumsi bahwa
dangan filsafat progresivisme yang dikemukan oleh siswa merupakan manusia seutuhnya yang mempunyai
William James, John Dewey, Hans Vainhinger dan potensi untuk berkembang, aktif, kreatif, inovatif dan
Ferdinant Shiller (Hardjito, 2004:93). Aliran ini telah dinamis. Siswa perlu diberikan kebebasan untuk me-
memberikan sumbangan yang sangat signifikan bagi menuhi kebutuhannya. Proses pembelajaran progresif
200 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 7, Nomor.2, Juni 2015, hlm. 196-208

akan lebih berhasil jika siswa dapat belajar secara pengalaman belajar dari tingkat yang paling konkrit
konkret dari lingkungannya. Siswa akan belajar dengan ke tingkat yang paling abstrak. Jenjang pengalaman
melakukan, mengamati, menyentuh, membaui dan itu disusun dalam bagan yang dikenal dengan nama
meraba hal-hal secara nyata (konkret), merasakan emo- Edgar Dale’s Cone of Experience (kerucut penga-
si dari berbagai fenomena dan bukannya menghafal laman Dale). Dalam kerucut pengalaman Dale itu jen-
hal-hal yang sesungguhnya masih abstrak bagi siswa. jang pengalaman disusun secara berurutan menurut
Prinsip ini sesungguhnya sejalan dengan apa yang tingkat kekongkretan dan keabstrakkannya. Pegalaman
disampaikan oleh Dale dalam Arsyad (2006:10-11) yang paling konkret diletakkan pada dasar kerucut
tentang penggolongan media pembelajaran berda- dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh
sarkan pengalaman belajar. Dale mengklasifikasikan semakin abstrak.

Gambar. Kerucut Pengalaman Dale (EDGAR DALE’S CONE OF EXPERIENCES)

Berdasarkan kerucut pengalaman Dale ini dapat dia pembelajaran berbasis komputer dapat mengha-
disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang paling silkan suatu pembelajaran yang efektif dan berpusat
baik adalah melalui pengalaman langsung yang dapat pada siswa (student-centered learning) serta mem-
diperoleh dari lingkungan sekitar atau dari sumber- perkuat ingatan siswa terhadap informasi atau pesan
sumber belajar yang lain, seperti orang, bahan, alat, yang disampaikan dalam pembelajaran. Dengan demi-
teknik dan lingkungan. Pengalaman langsung itu da- kian, siswa akan memahami materi atau pesan yang
pat juga diperoleh melalui penggunaan multimedia disampaikan dalam pembelajaran dan akan bertahan
pembelajaran interaktif walaupun tidak sekonkret dalam ingatan jangka panjang (long term memory).
ketika pembelajaran yang berbasis lingkungan. Pembelajaran menjadi efektif, interaktif, menarik serta
mempertajam daya ingat siswa karena media yang
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF digunakan menggabungkan secara interaktif kom-
BERBASIS KOMPUTER ponen teks, audio, video, simulasi, grafik, gambar, dan
animasi. Multimedia pembelajaran berbasis komputer
Proses pembelajaran dengan menggunakan mul- memanfaatkan seluruh media tersebut secara konver-
timedia berbasis komputer merupakan suatu alter- gen. Oleh karena itu, komponen media yang ada saling
natif baru dalam inovasi pembelajaran (memadukan mendukung dan melebur menjadi satu media yang
pembelajaran dan teknologi). Teknik mengintegrasikan bermanfaat untuk kepentingan pembelajaran. Keung-
teknologi dan pembelajaran ini dapat memperkuat, gulan multimedia pembelajaran berbasis komputer
melengkapi serta memperluas ketrampilan siswa dalam adalah memfasilitasi interaktivitas siswa dengan sum-
proses pembelajaran. Penggunaan multimedia pembe- ber belajar (content) yang ada pada komputer (man
lajaran berbasis komputer merupakan jawaban atas and machine interactivity) (Warsita, 2008:138).
suatu bentuk pembelajaran dengan pendekatan tra- Kellerman & Meyer dalam Winarno, dkk., (2009:
disional yang cenderung teacher-centered learning 9) menegaskan bahwa :
dan kurang interaktif (Winarno,dkk,2009:8). Multime-
Rahmat, Pemanfaatan Multimedia Interaktif … 201

Whereas some application use computers me- jika media itu digunakan untuk perorangan, kelom-
rely to facilitate activities that students could pok, atau kelompok pendengar dalam jumlah yang
perform in other ways, multimedia uses com- besar, yaitu a) memotivasi minat atau tindakan, b)
puters to help students perform activities that menyajikan informasi, c) memberi instruksi. Multime-
were previously imposible...However, the links dia pembelajaran dapat menjalankan fungsi memo-
that are a key part of multimedia projects allow tivasi minat dan tindakan jika direalisasikan dengan
users to interact with information in completely berbagai teknik yang menarik. Teknik yang menarik
new days. ini mampu membangkitkan minat dan merangsang
siswa untuk bertindak. Pencapaian tujuan ini akan
Pembelajaran menggunakan komputer bertujuan mempengaruhi sikap, nilai dan emosi siswa. Selain itu,
supaya siswa mendapatkan suasana yang lain. Pem- multimedia pembelajaran dapat juga berfungsi untuk
belajaran menggunakan multimedia berbasis komputer menyampaikan perintah, informasi atau materi pem-
dapat membantu siswa untuk melakukan aktivitas belajaran kepada siswa.
pelatihan atau pembelajaran yang sebelumnya tidak Hick & Hyde dalam Wena (2011:203) menje-
mungkin dapat dilaksanakan. Penggunaan jaringan laskan multimedia pembelajaran berbasis komputer
(link) dalam multimedia membantu siswa untuk dapat sebagai “a teaching process directly involving a com-
berinteraksi dengan informasi yang ada dengan cara puter in the presentation of instructional materials in
yang benar-benar baru. Selain itu, siswa dapat mela- an intertactive mode to provide and control the indi-
kukan aktivitas belajar sesuai dengan keinginannya.
vidualized learning environment for each individual
Keunggulan multimedia pembelajaran justru ter-
student”. Multimedia pembelajaran berbasis komputer
letak pada usaha menarik indera dan minat serta mo-
membantu siswa untuk berinteraksi langsung dengan
tivasi karena gabungan antara pandangan, suara dan
komputer secara individual. Multimedia pembelajaran
gerakan. Oleh karena itu, penggunaan multimedia
berbasis komputer mempunyai ciri yang spesifik dan
berbasis komputer dapat membuat siswa lebih meng-
menarik yakni adanya interaksi langsung antara siswa
ingat materi yang dipelajari. Penelitian yang dilakukan
dengan media komputer.
lembaga riset dan penerbitan komputer (Computer
Technology Reseach-CTR) menyatakan bahwa orang Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dite-
hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan gaskan bahwa multimedia pembelajaran berbasis kom-
30% dari apa yang didengar. Tetapi orang dapat meng- puter menggunakan komputer sebagai alat bantu. Guru
ingat 50% dari yang apa dilihat dan didengar dan dapat menggunakan komputer sebagai media atau sara-
90% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan seka- na untuk menyajikan materi pembelajaran sehingga
ligus (Suyanto, 2003:23). Selain itu, Magnesen (1983) proses pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif
dalam Ariani & Haryanto, (2010:35) menyatakan dan menantang bagi siswa. Proses pembelajaran dengan
bahwa orang belajar 10% dari apa yang dibaca; 20% menggunakan multimedia berbasis komputer yang
dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, bersifat interaktif karena mampu menumbuhkan mo-
50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa tivasi siswa dalam belajar. Pembelajaran yang ber-
yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dilakukan. langsung interaktif, menarik dan membangkitkan
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa proses motivasi ini terjadi karena siswa bukan hanya melihat
pembelajaran dengan menggunakan multimedia cukup dan mendengar, tetapi juga mengerjakan perintah-
efektif untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan perintah didalamnya secara simultan. Penggunaan mul-
belajar siswa yakni sebesar 50% daripada dengan tanpa timedia pembelajaran berbasis komputer dapat mening-
menggunakan media. Oleh karena itu, multimedia katkan kualitas proses pembelajaran, meningkatkan
dapat digunakan sebagai tool (alat) atau sarana yang motivasi dan hasil belajar siswa.
efektif dalam pembelajaran. Warsita (2008:137) mene-
gaskan bahwa multimedia pembelajaran berbasis kom- PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTI-
puter atau yang biasa disebut dengan Computer As- MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER
sisted Instructional-CAI merupakan salah satu media
pembelajaran yang menarik dan mampu meningkat- Pembelajaran dengan menggunakan multimedia
kan motivasi belajar siswa. Pembelajaran melalui berbasis komputer berarti bahwa pembelajaran yang
CAI ini bersifat off-line sehingga dalam penggunaan- terjadi dengan alat bantu atau sarana (tool) berupa
nya tidak tergantung pada adanya akses ke internet. komputer. Multimedia pembelajaran berbasis kompu-
Kemp & Dayton (1985) dalam Arsyad (2006:19) ter digunakan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi
mengemukakan bahwa multimedia pembelajaran ber- persoalan belajar siswa seperti kurang bersemangat,
basis komputer dapat memenuhi tiga fungsi utama jenuh dan kurang memiliki motivasi untuk belajar
202 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 7, Nomor.2, Juni 2015, hlm. 196-208

karena guru kurang komunikatif dan variatif menyam- media di atas. Atau juga guru dapat mengintegrasikan
paikan materi pelajaran di kelas. Media yang diguna- ketiga metode itu dalam pembelajaran dengan meng-
kan dalam penelitian ini adalah program multimedia gunakan media. Tetapi yang sering kali digunakan
pembelajaran interaktif berbasis komputer. Media ini dalam pembelajaran adalah metode tutorial. Metode
menggabungkan semua komponen media yang ter- ini dipilih karena proses pembelajaran menghendaki
diri dari teks, gambar, audio, video, animasi, musik, agar materi disajikan dengan mengikuti urutan yang
dan interaktivitas yang diprogram berdasarkan teori sistematis mulai dari konsep, contoh, dan latihan-latihan
dan prinsip-prinsip pembelajaran (Warsita, 2008:36). untuk mengukur tingkat pengetahuan atau pemahaman
Penggunaan multimedia pembelajaran ini diharapkan siswa. Selain itu, metode tutorial juga tetap mengharap-
dapat memotivasi siswa untuk belajar serta mening- kan kehadiran guru sebagai fasilitator. Kehadiran guru
katkan hasil belajar siswa. menjadi penting karena proses pembelajaran bukan
Daryanto (2010:54) mengemukakan metode atau hanya berorientasi pada penguasaan materi (konsep
format penyajian multimedia pembelajaran berbasis dan fakta), tetapi juga pada pembentukan sikap dan
komputer (CAI), sebagai berikut: (1) Tutorial yaitu perilaku yang positif dalam diri siswa. Dengan itu,
penyampaian materi secara tutorial sebagaimana layak- proses pembelajaran yang terjadi dapat membantu sis-
nya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. wa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
Materi pembelajaran disampaikan secara tutorial de- Multimedia pembelajaran dengan metode tutorial
ngan bantuan program komputer. Informasi yang berisi ini menjadi alat bantu atau media yang mempermudah
suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, animasi, guru untuk menyajikan materi dan mempermudah
baik diam atau bergerak dan grafik. Komputer dapat siswa dalam belajar. Media ini dapat mempermudah
menemukan lingkup kesulitan tiap siswa, kemudian siswa dalam belajar karena penyajian materinya lebih
menjelaskan pendapat-pendapat yang ditemukan siswa, sistematis, menarik, interaktif. Metode penyajian materi
seperti ini membantu siswa untuk memahami materi
menggunakan contoh dan latihan yang tepat dan me-
pembelajaran secara komprehensif dan konkrit karena
nguji siswa pada tiap langkah untuk mengukur bagai-
disajikan dengan contoh-contoh yang kontekstual. Oleh
mana siswa telah mengerti dengan baik; (2) Simulasi.
karena itu, Hamalik (2010:236) menegaskan bahwa
Metode ini bertujuan untuk memberikan pengalaman
penggunaan multimedia pembelajaran berbasis kom-
yang berkaitan dengan suatu keadaan khusus, atau
puter sebagai alat bantu yang mempermudah siswa
sistem di mana siswa dapat berinteraksi. Siswa dapat
dalam proses pembelajaran.
menyebut suatu informasi, sehingga dapat sampai pada Multimedia pembelajaran dapat melayani siswa
jawabannya karena siswa berpikir sehat, menco- sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Oleh karena
bakan interpretasinya dari prinsip-prinsip yang telah itu, guru perlu memilih media pembelajaran yang tepat
ditentukan. Komputer akan menceritakan kepada supaya dapat menyajikan materi pembelajaran secara
siswa apakah dampak dari keputusannya, terutama menarik dan mengesankan bagi siswa serta mem-
tentang reaksi dari kritikan atau pendapatnya; (3) permudah siswa dalam belajar. Anitah (2010:82-85)
Praktik dan latihan (practice and drill). Metode ini menjelaskan bahwa dalam memilih media pembela-
bertujuan untuk melatih siswa agar memiliki kema- jaran, guru bukan hanya mengetahui tentang landasan
hiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat media, kegunaan, nilai, tetapi juga mengetahui cara
penguasaan atas suatu konsep; (4) Percobaan atau memanfaatkan media pembelajaran. Penggunaan mul-
eksperimen. Metode ini mirip dengan simulasi, namun timedia pembelajaran hendaknya dipandang sebagai
lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat bagian integral dalam sistem pembelajaran. Oleh
eksperimen. Tujuan format eksperimen ini adalah karena itu, pemilihan dan penggunaan multimedia pem-
agar siswa dapat menjelaskan suatu konsep atau belajaran harus memperhatikan karakteristik komponen
fenomena tertentu berdasarkan pengalaman yang di- lain, yakni tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi
lakukan secara maya tersebut; (5) Permainan (game). pembelajaran. Daryanto (2010:53) menyebutkan tiga
Metode permainan di sini tentu tetap mengacu pada karakteristik multimedia pembelajaran berbasis kom-
proses pembelajaran. Program multimedia dengan puter, yakni: 1) memiliki kelebihan karena mengga-
metode permainan diharapkan terjadi aktivitas bela- bungkan unsur audio dan visual; 2) bersifat interaktif
jar sambil bermain. Dengan demikian, siswa tidak karena memiliki kemampuan untuk mengakomodasi
merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang mem- respons pengguna; 3) bersifat mandiri karena mem-
pelajari suatu konsep karena siswa melakukannya beri kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa,
sambil bermain. sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bim-
Berdasarkan tiga metode penyajian di atas, guru bingan orang lain. Selain itu, multimedia pembelajaran
dapat memilih salah satu dari tiga metode penyajian berbasis komputer dapat memperkuat respon pengguna
Rahmat, Pemanfaatan Multimedia Interaktif … 203

secepatnya dan sesering mungkin; memberikan kesem- MANFAAT MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


patan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER
belajarnya sendiri; memperhatikan bahwa siswa mengi- Penggunaan multimedia pembelajaran dapat
kuti suatu urutan yang jelas dan terkendalikan. menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan
Selain itu, Warsita (2008:36) menambahkan be- hasil belajar siswa. Multimedia pembelajaran berbasis
berapa karakteristik pembelajaran dengan multimedia komputer dirancang dan dimanfaatkan untuk men-
pembelajaran interaktif berbasis komputer, yakni: (1) capai tujuan pembelajaran. Multimedia berbasis kom-
digunakan secara acak, selain linier; (2) digunakan se- puter yang digunakan dalam pembelajaran tidak serta
suai dengan keinginan siswa, di samping menurut cara merta menggantikan peran seorang guru. Multimedia
seperti yang dirancang oleh pengembangnya; (3) ga- pembelajaran justru membantu guru agar menjadi
gasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam pengelola kreatif dari pengalaman belajar, ketimbang
konteks pengalaman siswa, relevan dengan kondisi sebagai pembagi informasi dalam proses pembela-
siswa, dan di bawah kendali siswa sebagai pengguna; jaran (Smaldino, Lowther & Russel, 2008:13).
(4) prinsip-prinsip teori belajar kognitif dan konstruk- Multimedia pembelajaran memiliki sejumlah
tivisme diterapkan dalam pengembangan dan peman- manfaat dalam proses pembelajaran. Phillips (1997:12)
faatan bahan pembelajaran; (5) belajar dipusatkan dan menyatakan bahwa “Interactive multimedia has the
diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif, se- potential to accommodate people with different
hingga pengetahuan terbentuk pada saat digunakan; learning styles”. Multimedia pembelajaran interaktif
(6) bahan belajar menunjukkan interaktivitas siswa dapat mengakomodasi cara belajar yang berbeda-
yang tinggi; (7) sifat bahan yang mengintegrasikan beda. Lebih lanjut, Philips (1997:12) menyatakan
kata-kata dan contoh dari banyak sumber media. “Interactive multimedia has the potential to create a
Selain memilih multimedia yang tepat, perlu multisensory learning environment which supports
juga melakukan pengujian media pembelajaran secara specific learning styles of students. Multimedia in-
terus-menerus pada waktu sebelum, selama, dan sesu- teraktif memiliki potensi untuk menciptakan suatu
dah penggunaannya dalam pembelajaran. Penggunaan lingkungan multisensori yang mendukung cara bela-
multimedia pembelajaran akan sangat menguntungkan jar tertentu dari siswa. Oleh karena itu, multimedia
dan memperlancar proses pembelajaran. Oleh karena pembelajaran interaktif bermanfaat dalam proses
itu, media yang digunakan dalam pembelajaran mesti pembelajaran di kelas.
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Anitah Winarno, dkk (2009:11) menyatakan bahwa
(2010:83-85) menyebutkan prinsip-prinsip penting penggunaan multimedia berbasis komputer dalam
dalam penggunaan multimedia pembelajaran interaktif, pembelajaran mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
yakni: Pertama. Persiapan sebelum menggunakan 1) siswa dapat bekerja secara mandiri menurut tingkat
media seperti mempelajari petunjuk penggunaan media; kemampuannya atau dalam kelompok kecil, 2) lebih
mempersiapkan semua fasilitas yang akan digunakan efektif untuk menjelaskan materi baru yang bersifat
dalam pembelajaran; perhatikan pengaturan ruangan simulasi interaktif, 3) memberikan umpan balik yang
maupun siswa; Kedua. Pelaksanaan penggunaan me- cepat kepada siswa untuk mengetahui kemampuannya
dia; Ketiga. Evaluasi. Keempat. Tindak Lanjut. pada suatu masalah atau materi tertentu sehingga
Smaldino, Lowther & Russel (2008:86) mengem- dapat digunakan sebagai penilaian sumatif; 4) siswa
bangkan suatu model pengembangan dan pemanfaatan mempunyai cara atau teknik tersendiri untuk meme-
multimedia pembelajaran interaktif yang disebut de- cahkan masalah belajar dengan materi yang sama
ngan “The ASSURE Model. Model ini dilakukan dengan temannya. Teknik seperti ini sangat berguna
bagi siswa untuk memecahkan masalah pada materi
dengan beberapa langkah sebagai berikut : 1) Analyze
berikutnya.
learner characteristic (menganalisis karakteristik
Penggunaan multimedia pembelajaran berbasis
pembelajar); 2) State objectives (menyatakan standar
komputer bukan hanya untuk pembelajaran mandiri,
dan tujuan); 3) Select methods, media, and materials
tetapi juga untuk menyelesaikan masalah secara
(memilih strategi, teknologi, media dan materi); 4)
berkelompok. Hal ini dijelaskan oleh Neo & Neo
Utilize media and materials (memanfaatkan media,
dalam Winarno, dkk., (2009:11) sebagai berikut :
dan materi); 5) Require learner participation (meng-
haruskan partisipasi pembelajar); 6) Evaluate (meng- The multimedia project in this course enable
evaluasi dan merevisi). Langkah-langkah ini bisa dite- the students to exercise their creative and criti-
rapkan dalam mengembangkan dan memanfaatkan cal thingking skills in solving their design and
media pembelajaran, sehingga sungguh membantu development problems, work collaboratively to
proses pembelajaran. gain team-based experience, and to face the
204 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 7, Nomor.2, Juni 2015, hlm. 196-208

real-life situation of problem solving. This is a siswa dengan menimbulkan kegairahan belajar; me-
student-centered learning approach which al- mungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan
lows them to construct their own knowledge kemampuan dan minatnya; memungkinkan interaksi
and understanding, and determine their own yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan
learning goals. The role of the teacher, on the dan kenyataan; 5) mengatasi keterbatasan ruang, waktu
other hand, changes from the “sage on the dan daya indera.
stage” to a “guide on the side,” assisting the Daryanto (2010:52) menjelaskan bahwa jika
students in the condition of their knowledge. multimedia pembelajaran berbasis komputer dipilih
dan digunakan secara tepat dan baik dalam pembela-
Penggunaan multimedia pembelajaran berbasis jaran, maka akan memberi manfaat yang sangat besar
komputer dapat melatih siswa untuk mempunyai bagi guru dan siswa. Manfaat penggunaan multimedia
kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam meme- pembelajaran secara umum adalah membuat proses
cahkan suatu masalah secara pribadi maupun ke- pembelajaran lebih menarik, interaktif, mengurangi
lompok. jumlah waktu pembelajaran, meningkatkan kualitas
Miarso (2004:458-460) mengemukan beberapa belajar siswa, proses pembelajaran dapat menumbuh-
manfaat multimedia pembelajaran berbasis komputer, kan minat dan motivasi belajar siswa. Media pembe-
yakni: (1) memberikan rangsangan yang bervariasi lajaran ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu:
kepada otak, sehingga otak dapat berfungsi secara 1) memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak
optimal, (2) mengatasi keterbatasan pengalaman yang tampak oleh mata; 2) memperkecil benda yang sangat
dimiliki oleh siswa, (3) memungkinkan adanya in- besar yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah; 3)
teraksi langsung antara siswa dan lingkungannya, (4) menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit,
menghasilkan keseragaman pengamatan, (5) membang- dan berlangsung cepat atau lambat; 4) menyajikan
kitkan keinginan dan minat baru, (6) membangkitkan benda atau peristiwa yang jauh; 5) menyajikan benda
motivasi dan merangsang siswa untuk belajar, (7) atau peristiwa yang berbahaya; 6) meningkatkan daya
memberikan pengalaman yang integral atau menye- tarik dan perhatian siswa. Oleh karena itu, multime-
luruh dari sesuatu yang konkrit maupun abstrak, (8) dia pembelajaran interaktif dapat digunakan sebagai
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas proses
mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang pembelajaran di kelas, suatu alternatif keterbatasan
ditentukan sendiri, (10) meningkatkan kemampuan kesempatan mengajar yang dilaksanakan guru, me-
untuk membedakan dan menafsirkan obyek, tindakan mudahkan proses pembelajaran dan menumbuhkan
dan lambang yang tampak (baik yang alami maupun daya kreatif dan inovasi guru dalam mendesain pem-
buatan manusia) yang terdapat dalam lingkungan, (11) belajaran yang komunikatif dan interaktif serta solusi
meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan mening- untuk menggantikan pembelajaran konvensional di
katkan kesadaran akan dunia sekitar, (12) meningkat- kelas.
kan kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa. Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2006:21) me-
Hamalik (2010:236) mengemukakan bahwa peng- nambahkan beberapa manfaat penggunaan multimedia
gunaan multimedia pembelajaran berbasis komputer pembelajaran berbasis komputer, yaitu (1) penyampai-
dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan an pelajaran menjadi lebih baku; (2) siswa memiliki
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan mo- sikap positif terhadap apa yang dipelajari; (3) peran
tivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan guru dapat berubah kearah yang lebih positif. Sedang-
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap kan Sudjana & Rivai (2002:2) mengemukakan man-
siswa. Media ini dapat membantu siswa untuk mening- faat multimedia pembelajaran berbasis komputer dalam
katkan pemahaman, menyajikan data dengan mena- proses pembelajaran, yakni: a) membuat pembelajaran
rik dan memadatkan informasi. akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
Sadiman,dkk (2010:17-18) mengatakan bahwa menumbuhkan minat dan motivasi belajar; b) bahan
multimedia pembelajaran memiliki beberapa keung- pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga
gulan, yaitu: 1) memperjelas penyajian pesan agar siswa mudah memahami, menguasai serta mencapai
tidak terlalu bersifat verbalistis; 2) penggunaan media tujuan pembelajaran; c) metode mengajar akan lebih
ini pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat mem- bervariasi; d) siswa dapat melakukan lebih banyak
bantu keefektifan proses pembelajaran dan penyam- kegiatan belajar karena bukan hanya mendengarkan
paian pesan dan isi pelajaran; 3) proses pembelajaran uraian dari guru, tetapi juga lebih aktif mengamati,
menjadi lebih interaktif karena diterapkannya teori melakukan, mendemonstrasikan dan memerankan
belajar dari prinsip-prinsip psikologi (partisipasi siswa, apa yang diperintahkan dalam multimedia pembela-
umpan balik, dan penguatan); 4) mengatasi sikap pasif jaran itu.
Rahmat, Pemanfaatan Multimedia Interaktif … 205

Molenda,et.al.(2005:110) menjelaskan bahwa sempatan untuk membedakan berragam dan level


manfaat multimedia pembelajaran berbasis komputer informasi yang sudah disiapkan guru.
adalah (1) siswa dapat berinteraksi langsung dengan Multimedia pembelajaran berbasis komputer
komputer sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, bukan hanya memiliki manfaat atau keunggulan se-
(2) membantu guru dan siswa untuk menjaga infor- perti yang dijelaskan di atas, tetapi juga mempunyai
masi tentang pembelajaran dan memandu proses keterbatasan atau kelemahannya. Arsyad (2006:55)
pembelajaran. Media ini dapat mengatur dan menyim- menyebutkan beberapa keterbatasan multimedia pem-
pan informasi dengan mudah tentang masing-masing belajaran, yakni: (1) pengembangan perangkat lunak-
siswa dan materi pengajaran yang relevan, (3) mene- nya masih relatif mahal; (2) membutuhkan pengetahuan
laah kebutuhan belajar siswa dan menghasilkan urutan dan keterampilan khusus tentang komputer; (3) kera-
pengajaran yang optimal bagi siswa. gaman model komputer (perangkat komputer) sering
Sedangkan Sutopo (2003:21) menjelaskan bahwa menyebabkan program (software) yang tersedia untuk
multimedia pembelajaran bermanfaat untuk mem- satu model tidak cocok dengan model yang lainnya;
berikan informasi yang diperlukan dengan interaksi (4) program yang tersedia saat ini belum memperhi-
visual. Selain itu, multimedia memungkinkan dialog, tungkan kreativitas siswa; (5) komputer hanya efektif
meningkatkan kreativitas, memfasilitasi kolaborasi, bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang
memperkaya pengalaman, dan meningkatkan kete- dalam kelompok kecil.
rampilan siswa dalam belajar. Menurut Newby, et.al. (2000:108) keterbatasan
Newby, et.al.(2000:108) mengemukakan ten- multimedia pembelajaran adalah “equipment requires-
tang kelebihan multimedia pembelajaran yakni “better ments; startup costs; complexity and lack of standar-
learning and retention; addresses different learning dization; compatibility; limited intelligence”. Keter-
styles and preferences; effectiveness across learning batasan multimedia pembelajaran adalah tingginya
domains; realism; motivation; interactivity; individu- biaya pengadaan dan pengembangan program kompu-
alization; consistency; learner control; motion”. ter, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer
Multimedia memiliki kelebihan yakni belajar men- yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak
jadi lebih baik dan mudah diingat, memiliki kemam- memerlukan biaya yang relatif tinggi (high cost), pro-
puan untuk mengendalikan dan memadukan beragam gram-program yang lebih canggih mungkin sulit untuk
pilihan dan model belajar, efektif, realis, motivasi, digunakan, terutama untuk proses produksi, karena
interaktif, individual, konsisten, kontrol siswa dan siswa membutuhkan kemampuan untuk menggunakan
bergerak. keterampilan yang kompleks, perangkat lunak sebuah
Berkaitan dengan manfaat multimedia pembe- komputer sering kali tidak dapat digunakan pada kom-
lajaran, Munir (2008:232-233) menegaskan bahwa puter yang spesifikasinya tidak sama (incompatibility),
kemampuan multimedia adalah memberikan pelajaran keterbatasan pengetahuan.
secara individu melalui sistem turor pribadi. Multime- Berdasarkan beberapa konsep tentang manfaat
dia mampu mengulang informasi. Jika siswa kurang multimedia pembelajaran yang dijelaskan di atas, dapat
memahami materi yang disajikan, siswa dapat melihat disimpulkan bahwa media ini bermanfaat sebagai
kembali program multimedia secara berulang hingga alat bantu yang mempermudah siswa dalam proses
memahaminya. Penggunaan multimedia dapat mema- pembelajaran. Multimedia berbasis komputer mem-
cu motivasi belajar siswa, memberikan penjelasan berikan nuansa baru dalam pembelajaran supaya lebih
yang lebih baik dan lengkap terhadap suatu pokok interaktif, efektif, efisien, menarik, mampu menum-
pembelajaran, memudahkan siswa untuk mengulang buhkan motivasi serta meningkatkan hasil belajar
materi pelajaran, mengadakan latihan untuk mengu- siswa. Penggunaan multimedia dapat meningkatkan
kur kemampuan siswa. pemahaman siswa karena materi pembelajaran disaji-
Berkaitan dengan pengaruh penggunaan mul- kan secara sistematis dan disertai dengan contoh-contoh
timedia berbasis komputer terhadap motivasi siswa yang kontekstual. Pembelajaran dengan multimedia
untuk belajar, Elliott, et.al. (2000:361-363) menje- menempatkan guru sebagai pendamping atau fasilita-
laskan bahwa multimedia memiliki pengaruh positif tor bagi siswa dalam proses pembelajaran. Pembela-
dengan empat identifikasi, yakni : 1). Siswa merasa jaran bukan lagi berpusat pada guru (teacher-centered
senang atau suka dengan materi yang dipelajari; 2). learning), tetapi berpusat pada siswa (student-centered
Siswa dapat belajar optimal secara individu terhadap learning). Pembelajaran dengan bantuan multimedia
materi pelajaran; 3). Siswa mempunyai kesempatan menghendaki siswa supaya lebih aktif dan kreatif
untuk mendapat bantuan secara bebas; 4). Siswa dalam proses pembelajaran. Siswa dapat belajar sesuai
memiliki minat atau perhatian yang tinggi terhadap dengan kebutuhan, kemampuan, dan keinginannya.
materi pelajaran dan mempunyai lebih banyak ke- Oleh karena itu, multimedia dapat digunakan untuk
206 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 7, Nomor.2, Juni 2015, hlm. 196-208

pembelajaran mandiri maupun kelompok tergantung terpenuhi, termasuk juga siswa yang lamban dalam
permasalahan yang mau dipecahkan. menerima pelajaran di kelas. Media ini mampu mem-
Konsep teoretik tentang multimedia pembela- beri iklim individu yang lebih bersifat afektif dengan
jaran berbasis komputer menyebutkan bahwa media cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak
ini berfungsi sebagai sumber belajar yang ada di luar pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan in-
diri siswa dan memudahkan terjadinya proses pem- struksi seperti yang diinginkan. Iklim afektif ini akan
belajaran baik secara individu maupun kelompok. melibatkan penggambaran ulang berbagai objek, in-
Multimedia pembelajaran berfungsi untuk melayani formasi atau pesan berkaitan dengan materi pembe-
kebutuhan belajar siswa. Menurut Ariani & Haryanto lajaran yang ada dalam pikiran siswa.
(2010:30), penggunaan media ini diharapkan mem- Ketiga. Multimedia pembelajaran bermanfaat
buat pembelajaran menjadi lebih menarik, efisien dan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam proses
efektif. Suatu studi yang pernah dilakukan di Amerika pembelajaran. Hal ini terjadi karena kebutuhan siswa
Serikat menunjukkan bahwa pemanfaatan multimedia terakomodasi dalam proses pembelajaran yang sedang
pembelajaran sangat efektif yakni memungkinkan berlangsung. Siswa yang kebutuhannya terakomodasi
30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dalam proses pembelajaran termotivasi untuk belajar
dan 30% biaya lebih murah (Uno, 2009:40). Oleh dan berjuang untuk selalu berprestasi. Dengan kata
karena itu, media ini dapat digunakan dalam kegiatan lain, media pembelajaran ini dapat menimbulkan ke-
pembelajaran karena dapat membuat pembelajaran lebih gairan siswa dalam belajar.
efektif, menumbuhkan motivasi dan meningkatkan Keempat. Multimedia pembelajaran dapat Mem-
hasil belajar siswa. berikan umpan balik (respon) yang segera terhadap
Penyampaian materi pembelajaran perlu disaji- hasil belajar yang dilakukan oleh siswa dalam pem-
kan dalam bentuk multimedia pembelajaran berbasis belajaran.
komputer. Manfaat multimedia pembelajaran ber- Multimedia pembelajaran berbasis komputer
basis komputer dalam pembelajaran adalah sebagai berfungsi untuk membantu siswa dan guru dalam
berikut : mengatasi persoalan dalam pembelajaran. Sebagai alat
Pertama. Multimedia pembelajaran bermanfaat bantu dalam pembelajaran, multimedia pembelajaran
untuk membantu guru dan siswa dalam proses pem- dapat digunakan untuk menggantikan model pembe-
belajaran. Pembelajaran menjadi lebih terstruktur lajaran yang bersifat konvensional atau pembelajaran
dan sistematis, logis dan jelas mulai dari konsep atau yang cenderung menggunakan media berupa buku
materi, contoh dan latihan-latihan, menjadi lebih in- pelajaran. Proses pembelajaran yang konvensional
teraktif dan menarik perhatian siswa. Program mul- atau tidak variatif dalam pemanfaatan media ternyata
timedia berbasis komputer dirancang khusus supaya kurang efektif untuk menumbuhkan motivasi belajar
lebih interaktif dan menarik perhatian siswa. Dengan siswa. Siswa menjadi kurang bersemangat atau tidak
itu, siswa dapat menggunakan media ini untuk pem- antusias dalam pembelajaran di kelas karena guru me-
belajaran secara mandiri dan kelompok/klasikal. nyajikan materi pembelajaran secara konvensional
Ketika siswa mengaplikasikan program ini dalam (ceramah). Pembelajaran seperti ini cenderung menem-
pembelajaran, maka siswa diajak untuk terlibat se- patkan guru sebagai pusat (teacher-centered learning)
cara auditif, visual, dan kinestik. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Akibatnya siswa men-
dalam pembelajaran dengan cara seperti ini menye- jadi kurang aktif dan kreatif dalam proses pembela-
babkan materi, informasi atau pesan yang dapat di- jaran. Selain itu, proses pembelajaran dengan model
mengeri dan dipahami dengan baik oleh siswa. Atau pendekatan konvensional ini dinilai kurang efektif
dengan kata lain, jika materi pembelajaran disajikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
dengan media yang menarik dan interaktif melalui siswa tentang materi pembelajaran yang diajarkan.
multimedia pembelajaran, maka materi pembelajaran Pemahaman siswa akan materi pembelajaran menjadi
tersebut menjadi lebih berkesan dalam hati dan pi- berkurang karena guru cenderung menyajikan materi
kiran siswa. Hal ini terjadi karena siswa melakukan tanpa disertai dengan contoh-contoh yang kontekstual
kegiatan belajar secara individu atau berkelompok dan riil. Dalam arti bahwa, guru cenderung menjelas-
menurut kemampuan dan minat. kan konsep teoretik yang abstrak berkaitan dengan ma-
Kedua. Multimedia pembelajaran dapat mem- teri pembelajaran, sehingga siswa sulit untuk memiliki
berikan iklim afeksi secara individu kepada siswa. gambaran yang konkret dan riil tentang materi yang
Media ini dirancang supaya digunakan untuk kebutuh- dipelajari. Siswa belum mampu memahami materi
an siswa secara kelompok atau klasikal, pembelajaran pembelajaran secara lebih komprehensif.
mandiri, menjangkau kelompok usia dan jenjang yang Siswa belum memahami materi pembelajaran
lebih luas. Kebutuhan siswa secara keseluruhan dapat secara lengkap karena cara belajar siswa cenderung
Rahmat, Pemanfaatan Multimedia Interaktif … 207

menghafal fakta dan konsep sebagaimana tertulis uraian materi pembelajaran, tetapi juga siswa dapat
dalam buku teks tanpa memahami artinya. Akibatnya melakukan aktivitas mencatat, mengamati dan men-
siswa hanya mampu menghafal fakta dan konsep se- demonstrasikan materi yang diperoleh dalam pem-
cara terpisah dan belum berusaha untuk memahami belajaran.
makna atau pesan yang mau disampaikan dalam
pembelajaran. Kurang maksimalnya hasil belajar KESIMPULAN
siswa dalam bentuk pencapaian tujuan kognitif yang
berkaitan dengan pesan khas materi pembelajaran Mengacu pada beberapa konsep tentang multi-
disebabkan karena tidak tercapainya atau rendahnya media pembelajaran berbasis komputer yang dijelaskan
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. di atas, maka dapat disimpulkan bahwa multimedia
Selain itu, hasil belajar afektif siswa dalam pembela- pembelajaran berbasis komputer bermanfaat sebagai
jaran juga rendah karena siswa cenderung meng- alat bantu yang mempermudah siswa dan guru dalam
hafal konsep dan fakta. Kenyataan ini dinilai kurang proses pembelajaran. Proses pembelajaran dengan
efektif untuk menumbuhkan sikap dan nilai tertentu bantuan multimedia pembelajaran memberikan nu-
dalam diri siswa karena siswa kurang memahami ansa baru dalam pembelajaran supaya menjadi lebih
materi pembelajaran secara utuh dan lengkap. Hal interaktif, efektif, efisien, menarik, mampu menum-
ini berdampak pada rendahnya kemampuan siswa buhkan motivasi belajar siswa. Penggunaan multime-
untuk menerima materi pembelajaran secara baik, dia pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
kurang mampu menganalisis, mensintesis, dan meng- siswa karena materi pembelajaran disajikan secara
evaluasi masalah-masalah yang berkaitan dengan ma- sistematis dan disertai dengan contoh-contoh yang
teri pokok pembelajaran. kontekstual. Pembelajaran dengan menggunakan mul-
Salah satu solusi untuk mengatasi persoalan timedia pembelajaran menempatkan guru sebagai
siswa dalam pembelajaran adalah menggunakan mul- pendamping atau fasilitator bagi siswa dalam proses
timedia pembelajaran berbasis komputer. Dengan pembelajaran. Pembelajaran bukan lagi berpusat pada
itu, pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian guru (teacher-centered learning), tetapi berpusat pada
siswa dan menumbuhkan motivasi belajar, materi siswa (student-centered learning). Pembelajaran de-
pembelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga le- ngan bantuan multimedia pembelajaran mendorong
bih mudah dipahami siswa dan memungkinkan siswa siswa supaya lebih aktif dan kreatif dalam proses
menguasai tujuan pembelajaran dengan baik. Selain pembelajaran. Siswa dapat belajar sesuai dengan ke-
itu, metode pembelajaran akan lebih bervariasi karena butuhan, kemampuan, dan keinginannya. Oleh karena
proses pembelajaran yang terjadi bukan hanya meng- itu, multimedia pembelajaran dapat digunakan untuk
gunakan komunikasi verbal yang cenderung membu- pembelajaran mandiri maupun kelompok tergantung
at siswa cepat bosan. Siswa lebih banyak melakukan permasalahan yang mau dipecahkan oleh siswa dan
kegiatan belajar karena siswa bukan hanya mendengar guru.

DAFTAR RUJUKAN
Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta : Yuma Progresif” dalam Jurnal Teknodik, Vol.VIII, No.
Pustaka. 14, pp.93-95
Ariani, Niken & Haryanto, Dany. 2010. Pembelajaran http://www.uic.edu/depts/accc/newsletter/adn06/realistic.h
Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka. tml. Diakses 15 Mei 2015.
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi
Raja Grafindo Persada. Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran, Perannya Sangat Molenda, M.,et.al. 2005. Instructional Technology and
Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Media for Learning. (8th ed.). Ohio: Pearson Edu-
Yogyakarta : Gava Media. cation.
Elliot, S.N. et.al. 2000. Educational Psychology, Effective Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi
Teaching, Effective Learning, (3rd ed.). Boston: dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
McGraw Hill. Newby, T.J., et.al. 2000. Instructional Technology for
Gagne, R.M. & Briggs L.J. 1979. Principles of Instruc- Teaching and Learning, (2th ed.). Ohio: Merill.
tional Design. (2nd ed.). New York: Holt, Rinenart Phillips, R. 1997. The Developer’s Handbook to Interac-
and Winston. tive Multimedia, A practical Guide for Education-
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: al Applications. London: Kogan Page Limited.
Bumi Aksara. Sadiman, S. Arif, dkk. 2010. Media Pendidikan: Penger-
Hardjito. 2004. “Peran Guru Dalam Pemanfaatan Media tian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:
Pembelajaran Ditinjau dari Persepektif Pendidikan Rajawali Pers.
208 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 7, Nomor.2, Juni 2015, hlm. 196-208

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Meng- Sutopo, A, Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan
ajar. Jakarta: Rajawali Pers. Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Seels, B. B., & Richey R.C. 1994. Instructional Technolo- Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan
gy: The Defenition and Domains of the Field. Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: ANDI.
Washington DC: Association For Educational Uno, B. Hamzah. 2009. Model Pembelajaran, Mencipta-
Communications and Technology (AECT). kan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan
Slavin, R.E. 2006. Psikologi Pendidikan:Teori dan Prak- Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
tek, terjemahan oleh Marianto Samosir. 2008. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran, Lan-
Edisi ke-8. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks. dasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Smaldino, S.E. dan Lowther D.L. Russel J.D. (2008). In- Winarno, dkk, 2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembe-
structional Technology and Media for Learning, lajaran. Yogyakarta: Genius Prima Media.
(9th ed.). Ohio: Pearson Education. Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta:
Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. 2001. Media Penga- Media Abadi.
jaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai