PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Abstract
Multimedia is a combination of text, graphics, animation,
sound and video. The combination of multiple media
previously done manually, such as slide projector and tape.
Today's media mix has been emphasized as a driver of
overall computer control combined media. Thus the meaning
of a multimedia, commonly known today is a combination of
various graphics, text, voice, video and animation. The
business case is an entity that is jointly display information,
messaging and content.
Key Words: Multimedia, Learning.
A. Pendahuluan
Media sebagai suatu komponen sistem pembelajaran, mempunyai
fungsi dan peran yang sangat vital bagi kelangsungan pembelajaran. Itu
berarti bahwa media memiliki posisi yang strategis sebagai bagian integral
dari pembelajaran. Integral dalam konteks ini mengandung pengertian
bahwa media itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembelajaran. Sebagai komponen sistem pembelajaran, media memiliki
fungsi yang berbeda dengan fungsi komponen-komponen lainnya, yaitu
sebagai komponen yang dimuati pesan pembelajaran untuk disampaikan
kepada pebelajar. Pada proses penyampaian pesan ini seringkali terjadi
gangguan yang mengakibatkan pesan pembelajaran tidak diterima oleh
pebelajar seperti apa yang dimaksudkan oleh penyampai pesan.
Gangguan-gangguan komunikasi antara penyampai pesan dengan
pebelajar ini kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
verbalisme, salah tafsir, perhatian ganda, pembentukan persepsi tak
bermakna, dan kondisi lingkungan yang tak menunjang.
Multimedia pembelajaran memanfaatkan fleksibilitas komputer
untuk memecahkan masalah-masalah belajar. Sebagaimana kebanyakan
sistem mengajar, komputer dapat digunakan sebagai alat mengajar utama
untuk memberi penguatan belajar awal, merangsang dan memotivasi
belajar, atau untuk berbagai jenis kemungkinan lainnya. Banyak manfaat
yang diperoleh dari fleksibilitas komputer ini karena dapat memasukkan
video, audio, elemen-elemen grafis, bentuk-bentuk, proses, peran dan
84
Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2 Juli - Desember 2013
1
Lee, W. W. & Owens, D. L. Multimedia-based instructional design:Computer-
based training, web-based training, distance broadcast training, performance based solution
(2nd ed). (San Francisco: Pfeiffer A Wiley Imprint, 2004),.p.181.
2
Chapman, N. & Chapman, J. Digital multimedia (2nd ed). (London: John Wiley &
Sons, Ltd, 2004),.p.8.
3
Tan S. C. & Angela F. L. Wong (Eds.). Teaching and learning with technology:
An asia-pacific perspective. (Singapore: Prentice Hall.2003),h.217.
85
2013 Vol. 6 No. 2 Juli - Desember Jurnal Al-Ta’dib
4
Arif S.Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Memanfaatkannya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),h.6.
5
H. Asnawir dan M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), h.38.
86
Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2 Juli - Desember 2013
6
Phillips, Rob. The developer’s handbook to interactive multimedia: a practical
guide for educational applications. (London: Kogan Page Ltd,1997),h.12.
7
Agnew, P. W., Kellerman, A. S. & Meyer, M. J. Multimedia in the classroom.
(Boston: Allyn and Bacon.1996),h.14.
8
Ibid.,h.155.
9
Sutopo A. H. Multimedia interaktif dengan flash. (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2003), p.21.
87
2013 Vol. 6 No. 2 Juli - Desember Jurnal Al-Ta’dib
10
Sadiman, A.S. dkk., op.cit,h.27-80.
11
Heinich, R., Instructional Media. (New York: John Willey & Sons, 1982),h.172.
12
Heinich., op.cit.,h.172.
88
Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2 Juli - Desember 2013
13
Anderson, R.H., Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pengajaran.
(Penerjemah: Yusufhadi Miarso, dkk.), (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994),h.194.
14
Ibid.,h.194-195.
89
2013 Vol. 6 No. 2 Juli - Desember Jurnal Al-Ta’dib
15
Anderson.,Op.Cit.,h.195-196.
16
Anderson., Ibid.,h.197-198.
90
Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2 Juli - Desember 2013
91
2013 Vol. 6 No. 2 Juli - Desember Jurnal Al-Ta’dib
92
Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2 Juli - Desember 2013
93
2013 Vol. 6 No. 2 Juli - Desember Jurnal Al-Ta’dib
9. Proses belajar adalah suatu sautu kontinuitas utuh, bukan sporadik dan
kejadian terpisah-pisah (disconnected events).
Untuk merealisasikan berbagai faktor tersebut, maka perlu
dilakukan pada saat perancangan sistem pengajaran berbasis multimedia,
beberapa tahapan analisis, terutama adalah analisis terhadap Front-end
analysis yang menurut Owens dan Lee (2004) adalah sebagai berikut : 1)
Audience analysis, 2) Technology analysi, 3) Situasion analysis, 4) Task
analysis, 5) Critical insident analysis, 6) Objective analysis, 7) Issue
analysis, 8) Media analysis, 9) Extand data analysis, 10) Cost analysis.
Newby (2000), menggambarkan proses pengembangan suatu
instructional media berbasis multimedia dilakukan dalam 4 tahapan dasar,
yaitu : 1) planning, berkaitan dengan perencanaan data media berdasarkan
kurikulum dan tujuan instructional, 2) instructional design, perencanaan
direlaisasikan dalam bentuk rancangan, 3) prototype, hasil rancangan
kemudian diwujudkan dalam bentuk purwarupa dan 4) test, purwarupa
yang dihasilkan kemudian diujicoba, ujicoba dilakukan untuk menguji
reliabilitas, validitas dan objektifitas media.
Instructional Plan
Instructiona Course Map
l Design Gather Content
Storyboard and Author
User interface
Prototype Navigation lesson 1,2,etc
Test
94
Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2 Juli - Desember 2013
95
2013 Vol. 6 No. 2 Juli - Desember Jurnal Al-Ta’dib
96
Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 2 Juli - Desember 2013
G. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal
berikut: Pemanfaatan perangkat multimedia tidak terlepas dari dukungan
perangkat komputer sebagai alat terpadu dalam menjalankan fungsi-fungsi
audio, visual, grafik dan animasi secara serentak dan terintegrasi.
Perangkat multimedia berbasis komputer digunakan dalam pembelajaran
untuk menampilkan bentuk video, audio, grafis dan animasi yang lebih
mendekati dalam contoh keseharian. Dengan berbasis multimedia yang
didukung perangkat komputer, pembuatan, penyimpanan dan penyebaran
dapat dilakukan dengan mudah. Guru sebagai perancang isi media yang
akan diajarkan memuat hasil dalam bentuk CD yang bisa digandakan,
selanjutnya siswa dapat mudah memutarnya pada komputer yang
didukung perangkat multimedia dengan bimbingan guru maupun madiri.
Untuk keperluan pembelajaran mandiri, siswa dapat meminjam atau
membeli CD atau video cassette dan memutarnya di rumah atau
laboratorium komputer sesuai dengan pembelajaran yang telah ditetapkan,
atau siswa bisa secara langsung mengakses/menelusuri materi yang
dipelajari via situs-situs di Internet.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, R.H. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pengajaran.
(Penerjemah: Yusufhadi Miarso, dkk.), Jakarta: RajaGrafindo Persada,
1994.
Chapman, N. & Chapman, J. Digital multimedia (2nd ed). London: John Wiley
& Sons, Ltd, 2004.
H, Asnawir, dan M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran . Jakarta:
Ciputat Pers, 2002.
Hackbarth, S., The Educational Technology Handbook, New Jersey:
Educational Technology Publications, 1996.
Heinich, R., Instructional Media. New York: John Willey & Sons, 1982.
Phillips, Rob. The developer’s handbook to interactive multimedia: a practical
guide for educational applications. London: Kogan Page Ltd,1997.
Phillips, Rob. 1997. Tha Developers Handbook to Inteactive Multimedia,
London : Kogan Page.
P. W. Agnew, Kellerman, A. S. & Meyer, M. J. Multimedia in the classroom.
Boston: Allyn and Bacon.1996.
Prata and Lopes.2005. Online Multimedia Education Apllication for Teaching
Multimedia Contents : An experiment with student in Highre
Education dalam Instructional Technologies : Cognitive Aspect of
Online Programs, Editor by Darbyshire, Paul. Harshey, USA : IRM
97
2013 Vol. 6 No. 2 Juli - Desember Jurnal Al-Ta’dib
98