Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di
bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagaimana yang tertuang dalam UUD
1945.

Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam


komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development Goals
(MDGs). Dalam MDGs terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang
kesehatan yaitu target 4 (menurunkan angka kematian anak), target 5 (meningkatkan
kesehatan ibu) dan target 6 (memerangi HIV dan AIDS, TB dan Malaria serta
penyakit lainnya). Kementerian Kesehatan telah menyusun strategi untuk
pencapaian target-target tersebut.

Dalam evaluasi paruh waktu rencana pembangunan jangka menengah


nasional (RPJMN) tahun 2015 – 2019 telah ditetapkan empat target utama kesehatan
yang harus dicapai pada tahun 2019. Keempat target tersebut yakni :

1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat


2. Meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular.
3. Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
4. Meningkatkan perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran,
mutu obat serta sumber daya manusia

Tahun 2019 menjadi akhir dari rencana pembangunan jangka menengah


idealnya dari setiap target yang belum tercapai pada tahun sebelumnya, di tahun
2019 harus all out mencapai semua itu ( rapat kerja kesehatan nasional
( RAKERKESNAS ) ) tanggal 6 maret 2018 di Tangerang banten.

Sasaran pencapain angka kematian ibu (AKI) sebanyak 306 / 100 ribu
penduduk, saat ini baru mencapai 346 / 100 ribu penduduk dan untuk sasaran pada
angka kematian bayi (AKB) ditargetkan mencapai 24 / 100 ribu penduduk. Untuk
target SDGs tahun 2030, AKI 70 / 100 ribu KH dan AKN 12 / 1000 K
A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara sebagai Rumah
Sakit Rujukan bagi Kabupaten Aceh Utara dan kabupaten sekitarnya, banyak
menerima pasien rujukan, diantaranya pasien yang dirujuk sudah dalam keadaan
kritis dan tidak tertolong khususnya pasien dengan kasus maternal dan neonatal.
Untuk mengurangi masalah tersebut, maka Rumah Sakit Umum Cut Meuitia
Kabupaten Aceh Utara harus berbenah dan berupaya untuk menngkatkan pelayanan
maternal dan neonatal sesuai dengan standar ponek 24 jam.
Adapun jumlah kasus maternal yang dilayani di ruang ponek untuk
kematian dari bulan januari sampai juni sebanyak 1 ( satu ) orang dengan diagnosa
Post SC 10 hari + Eklamsia. Pertolongan persalinan darurat 4 orang, dan tindakan
SC Cito sebanyak 25 orang.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Terselenggaranya dan tercapainya pelayanan obstetri neonatal
emergency komprehensif yang optimal dan bermutu sesuai dengan
standar Rumah Sakit ponek 24 jam 7 hari dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian neonatus

2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan maternal dan neonatal
b. Tercapainya peningkatan mutu SDM (kompetensi dan
profesionalisme) pelaksana pelayanan
c. Terlaksananya peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

C. PROFIL RUANG PONEK

Ruang ponek merupakan ruang pelayanan / tindakan untuk pasien

emergency maternal dan neonatal,

1. Fasilitas Ruangan

 Area Maternal

- Obgyn bed (1 Unit)


- Tempat tidur observasi (1Unit)

- Troly emergency (1 Unit)

- Dopler

- Alat resusitasi maternal dan neonatal

- Suction pump

- Syringe pump (1 Unit)

- Infus pump (1 Unit)

- Oksigen central tersedia dua titik

- USG

- Serta alat kesehatan lainnya

 Area Neonatal

- Incubator transportasi

- Infant warmer

- Oksigen central tersedia dua titik

- Alat kesehatan lainnya

2. Ketenagaan / Sumber daya manusia

Pelaksanaan pelayanan ponek dilakukan oleh 14 orang tenaga

kebidanan .

 Latar belakang Pendidikan :

- D IV Kebidanan 1 orang

- D III Kebidanan 13 orang

 Pelatihan dan sertifikat

- Pelatihan ponek dan bersertifikat 3 orang

- Pelatihan safty ponek 7 orang


BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

Adapun kegiatan ponek yang dilaksanakan adalah sebagai berikut ;

JULI 2019

No Kegiatan Pelaksanaan Kendala Rencana


Tindak Lanjut

1 Mengkoordinir tenaga Membuat roster bidan Tidak ada Dilaksanakan


kebidanan jaga perbulan setiap bulan
2 Rapat rutin bulanan Terlaksana tanggal 30 Tidak ada Perlu dilakukan
 Bulan Juli Juli 2019 dengan - evaluasi.
materi Rapat Rutin
dan Penanganan
Kegawat Daruratan
Neonatus

3 Pemantauan pemakaian Terlaksana Tidak ada Amprahan


BMHP dan ATK dilaksanakan
sesuai dengan
kebutuhan
4 Pemantauan kebutuhan Terlaksana Masih ada Membuat
sarana dan prasarana usulan usulan ulang ke
amprahan yang bahagian
belum pengadaan
terpenuhi
5 Amprahan alat instrument Terlaksana setiap hari Tidak ada Rutinitas per
untuk tindakan ponek ke pershif shift
CSSD setiap hari per shif
6 Laporan bulanan ke MR Terlaksana Tidak ada Laporan harus
masuk ke MR
setiap awal
bulannya
7 Evaluasi kinerja staf Telah terlaksana dan Tidak Ada Meningkatkan
dalam pelaksanaan harus di observasi kinerja
pelayanan pasien ponek terhadap
pelayanan
pasien
AGUSTUS 2019

No Kegiatan Pelaksanaan Kendala Rencana


Tindak Lanjut

1 Mengkoordinir tenaga Membuat roster bidan Tidak ada Dilaksanakan


kebidanan jaga perbulan setiap bulan
2 Rapat rutin bulanan Terlaksana tanggal 29 Tidak Ada Memberi
 Bulan Agustus Agustus 2019 dengan arahan dan
materi Rapat Rutin bimbingan
kepada bidan
jaga
bersangkutan.

3 Pemantauan pemakaian Terlaksana Tidak ada Amprahan


BMHP dan ATK dilaksanakan
sesuai dengan
kebutuhan
4 Pemantauan kebutuhan Terlaksana Tidak ada Membuat
sarana dan prasarana usulan ulang ke
bahagian
pengadaan
5 Amprahan alat instrument Terlaksana Tidak ada Konfirmasi ke
untuk tindakan ponek ke CSSD
CSSD setiap per shif
6 Laporan bulanan ke MR Terlaksana Tidak ada Laporan harus
masuk ke MR
setiap awal
bulannya
7 Evaluasi kinerja staf Terlaksana, Tidak ada Evaluasi
dalam pelaksanaan berkelanjutan
pelayanan pasien ponek
SEPTEMBER 2019

No Kegiatan Pelaksanaan Kendala Rencana


Tindak Lanjut

1 Mengkoordinir tenaga Membuat roster bidan Tidak ada Dilaksanakan


kebidanan jaga perbulan setiap bulan
2 Rapat rutin bulanan Terlaksana tanggal 30 Tidak ada Mempersiapkan
 Bulan September September 2019 acara HKN.
dengan materi
- Rapat rutin dan
persiapan HKN

3 Pemantauan pemakaian Terlaksana Tidak ada Amprahan


BMHP dan ATK dilaksanakan
sesuai dengan
kebutuhan
4 Pemantauan kebutuhan Terlaksana Tidak ada Membuat usulan
sarana dan prasarana ulang ke
bahagian
pengadaan
5 Amprahan alat instrument Terlaksana Tidak ada Konfirmasi ke
untuk tindakan ponek ke CSSD
CSSD setiap per shif
6 Laporan bulanan ke MR Terlaksana Tidak ada Laporan harus
masuk ke MR
setiap awal
bulannya
7 Evaluasi kinerja staf Terlaksana Tidak ada Meningkatnya
dalam melaksanakan kerja sama tim
tugas secara tim
BAB III
PENUTUP

Untuk ke depannya perlu dilakukan kembali koordinasi dengan institusi


terkait dan terjadwal, seperti Dinas Kesehatan Aceh Utara dalam rangka
melaksanakan kerja sama Audit Maternal Perinatal (AMP) yang diikuti oleh dokter
SpOG, dokter SpA, Bidan Praktek dan Dokter Puskesmas dan merevitalisasi jejaring
Ponek.Tujuan dari AMP adalah untuk membahas masalah-masalah yang terkait
dengan penanganan Maternal dan Perinatal di wilayah masing-masing yang
dilanjutkan dengan pembuatan perjanjian kerjasama.
Demikianlah laporan kegiatan ruang ponek ini disusun untuk dapat
dijadikan evaluasi dan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan lebih
lanjut pada masa yang akan datang.

Mengetahui Ka. Bidang Keperawatan Kepala Ruang PONEK


RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara

(Muzakir, SKM) (Uly Sri Handayani,S.SiT)


NIP. 19630627 199901 1 001 NIP. 19730924 2007 01 2002
LAMPIRAN

A. Fasilitas Ruang Ponek

1. Area Stabilisais/ Ruang Tindakan Maternal


2. Area Stabilisasi/ Ruang Tindakan Neonatus
3. Kegiatan Rapat Awal Tahun 2020 dan Kunjungan Dokter

Anda mungkin juga menyukai