Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

KEHIDUPAN SEKOLAH BERASRAMA

Disusun Oleh :

Nama : I Gede Satia Wedha Karna

Kelas : XI MIPA 1

Absen : 12

YAYASAN MANDARA SEJATI

SMA TARUNA MANDARA


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, Karena
mempermudahkan kami untuk melakukan penelitian yang menjadi tugas dan
kewajiban kami untuk melengkapi tugas – tugas yang kami terima dari sekolah
kami.

Sekolah berasrama atau yang biasa disebut boarding school adalah lembaga
pendidikan yang memberikan ilmu pengetahuan pokok dan menanamkan nilai-
nilai agama untuk menuntun siswa menjadi pribadi yang utuh baik dari
berpikir maupun berperilaku. Peserta didik akan tumbuh menjadi manusia
yang berkarakter apabila tumbuh di lingkungan yang berkarakter. Dalam
sistem pendidikan sekolah berasrama seluruh peserta didik wajib tinggal dalam
satu asrama. Dengan begitu guru atau pendidik lebih mudah mengontrol
perkembangan karakter peserta didik selama 24 jam. Sehingga sekolah
berasrama membutuhkan suasana yang kondusif juga nyaman yang digunakan
sebagai sarana tempa tinggal yang bertujuan mengembangkan karakter peserta
didik yang berasrama. Untuk itu perlunya desain bangunan yang bisa
beradaptasi dengan lingkungan atau iklim setempat dan tentunya hemat energi.

Kaliasem, Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH………………………………………….. 1 1
1.3 TUJUAN…………………………………………………………… 2 2
1.4. MANFAAT………………………………………………………... 2 2
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................3
2.1. FAKTOR EKONOMI DAN LINGKUNGAN……………………. 3 3
2.2. KORSA…………………………………………………………… 3 3
BAB III METODE DAN HASIL.....................................................................4
3.1. Metode Penelitian…………………………………………………. 4 4
3.2. HASIL……………………....……………………………………... 4 4
3.2.1 Kendala dalam Kehidupan Asrama Bagi Siswa…………………..4 4
3.2.2 Bagaimana kegiatan di asrama ?.....................................................6 6
3.2.3 Seperti apa pergauan di asrama ?....................................................7 7
BAB IV PENUTUP..........................................................................................8
4.1. KESIMPULAN………………………….………………………… 8 8
4.2. SARAN……………………………………………………………. 8 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di jaman sekarang banyak para remaja yang terjerumus di dalam pergaulan bebas,
khususnya remaja di masa sekolah menengah atas ( SMA), Melihat berbagai fakta yang
terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang terjerumus ke dalam
lembah pergaulan bebas, disebabkan terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor
utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan anak remaja. Di samping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah
mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing
tanpa penyeleksian yang ketat. Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan
bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apa pun
itu, itulah yang ada di benak mereka semua.
Maka dari itu tidak kurang dari sekolah – sekolah di Indonesia mendirikan sekolah
berasrama untuk meminimalisir pergaulan bebas di kalangan remaja. SMA TARUNA
MANDARA adalah salah satu sekolah berasrama yang ada di bali – Indonesia yang memiliki
system kehidupan berasrama dan hanya menampung para remaja laki – laki yang bertuuan
untuk menelamatkan masa depan para peuda bangsa yang saat ini mengalami masa – masa
peralihan. Sekolah Menengah Atas (SMA) yang didirikan oleh Yayasan Mandara Sejati
(YMS) dilatarbelakangi oleh masih banyaknya anak-anak lulusan SMP di Bali yang berasal
dari keluarga miskin, yang tidak mampu melanjutkan pendidikan, di samping karena
ketiadaan biaya juga karena daya tampung sekolah negeri yang sangat terbatas. SMA Taruna
Mandara didirikan dengan tujuan utama turut mengentaskan kemiskinan di Pulau Dewata,
yang akan bersanding dengan SMAN Bali Mandara.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja Kendala kehidupan berasrama ?

2. Bagaimana Kegiatan kehidupan berasrama ?

3. Seperti apa Pergaulan di asrama ?


1
1.3 TUJUAN

Sekolah berasrama (boarding school) mengajarkan siswa untuk memiliki disiplin dan


kesadaran diri dalam melakukan kegiatan apa pun, sehingga nantinya mereka dapat
memahami manfaat dari apa yang telah mereka lakukan.

Sedangkan secara khusus tujuan penyelenggaraan asrama adalah sebagai berikut:


Memberikan bimbingan kepada siswa (penghuni asrama sekolah) dan menanamkan rasa
disiplin pada diri siswa. Membantu para siswa agar dapat menyesuaikan diri pada kehidupan
sosial dalam lingkungan sebaya.

1.4. MANFAAT

Sekolah berasrama (boarding school), kamu akan memperoleh fasilitas yang lebih lengkap
dibanding ketika belajar di sekolah biasa. Fasilitas yang tersedia akan menjadi motivasi dan
dorongan psikologis agar kamu tekun dan lebih semangat belajar. Selain itu, kamu juga akan
merasakan bahwa boarding school bisa menjadi rumah kedua. Kamu juga akan mendapatkan
pendidikan karakter dan kedisiplinan yang mendalam serta banyak hal lagi yang dapat kamu
dapatkan dalam sekolah berasrama, mulai dari pergaulan dan lainnya.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. FAKTOR EKONOMI DAN LINGKUNGAN

2.1.1 FAKTOR EKONOMI

Keadaan ekonomi masyarakat yang semakin membaik, mendorong pemenuhan kebutuhan di


atas kebutuhan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. Bagi kalangan menengah-atas yang
baru muncul akibat tingkat pendidikan mereka yang cukup tinggi sehingga mendapatkan
posisi-posisi yang baik dalam lapangan pekerjaan berimplikasi pada tingginya penghasilan
mereka. Hal ini mendorong niat dan tekad untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi
anak-anak melebihi pendidikan yang telah diterima oleh orang tuanya.

2.1.2 LINGKUNGAN SEKITAR

 Lingkungan sosial yang kini telah banyak berubah, terutama di kota-kota besar. Sebagian
besar penduduk tidak lagi tinggal dalam suasana masyarakat yang homogen, kebiasaan lama
bertempat tinggal dengan keluarga besar satu klan atau marga telah lama bergeser kearah
masyarakat yang heterogen, majemuk, dan plural. Hal ini berimbas pada pola perilaku
masyarakat yang berbeda karena berada dalam pengaruh nilai-nilai yang berbeda pula. Oleh
karena itu, sebagian besar masyarakat yang terdidik dengan baik menganggap bahwa
lingkungan sosial seperti itu sudah tidak lagi kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan
intelektual dan perkembangan anak.

2.2.3 KORSA

Korsa adalah salah satu sebutan atau semboyan bagi anak asrama yang berariti tidak pandang
bulu tau duduk sama rata tampa membeda bedakan kasta, perekonomian, dan hal lainnya
yang dapat menimbulakan ketidak nyamanan dalam hidup berasrama.

3
BAB III
METODE DAN HASIL

3.1. Metode Penelitian

Metode wawancara/interview juga merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan


penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden/ orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara.

Keuntungan metode wawancara Memberi umpan balik dilihat dari sudut pandang responden.
Dapat langsung mendiskusikan masalah yang muncul, dan memperoleh informasi segera.
Dapat merupakan catatan mengenai episode atau suasana tertentu secara umum. Dapat
membantu mengidentifikasi masalah pribadi responden.

Menurut wawancara saya terhadap narasumber yang berstatus Taruna “ kelas 10, 11, dan 12
di sma taruna mandara mendapatkan pembahasan atau jawaban dari rumusan masalah yang
muncul dalam kehidupan berasrama.

3.2. HASIL

3.2.1 Kendala dalam Kehidupan Asrama Bagi Siswa

Taruna kelas 10

I gusti ngurah Arvin pradnya sindu, seorang taruna kalas 10 yang baru merasakan kehidupan
bersrama di SMA TARUNA MANDARA yang saya wawancara dan mendapatkan pendapat
seperti berikut

Kendala kehidupan berasrama :

Narasumber saya menyebutkan beberapa kendala yang dia alami saat berasrama yaitu
masalah: Fasilitas : menurutnya masalah fasilitas sudah bagus tetapi hanya kekurangan loker
saja untuk dia menaruh barang – barang yang dibawanya agar tidak tercecer dimana mana
dan hal tersebut menyebabkan pemandangan kurang rapi dan tidak enak dipandang,

4
Terkejut menemukan hal baru dalam kehidupa : karena dia baru pertama kali merasakan
kehidupan berasrama, cukup berat yang dirasakannya saat mengikuti kehidupan berasrama,
dari segi bangun, olahraga pagi dan aturan – aturan yang berlaku di asrama tersebut.

Taruna kelas 11

I made hananta arsana putra, seorang taruna dari kelas 11 yang sudah pernah mengalami
pendidikan berasrama selama beberapa bulan terakhir dari SMA TARUNA MANDARA
yang saya wawancara dan memberikan pendapat seperti berikut :

Kendala kehidupan berasrama :

Nara sumber saya mengalami beberapa kendala saat mengikuti pendidikan kehidupan
berasrama seperti :

Barang – barang yang sering hilang : dia menuturkan bahwa barang – barang yang dia miliki
sering hilang terutamanya sandal, dalam kehidupan yang mencakup banyak orang tidak heran
bahwa barang atau apapun itu kita hilang atau tidak sengaja di ambil oleh teman kita, dia
berpesan agar ijin terlebih dahulu jika mengambil atau meminjam barang yang bukan milik
kita agar tidak terjadi salh sangka di kehidupan berasrama dan dapat menimbulkan
perpecahan.

Taruna kelas 12

I gede kuja mesha, taruna kelas 12 yang sudah menjalani kehidupan berasrama paling lama di
SMA TARUNA MANDARA dan tinggal beberapa bulan lagi akan lulus dari jenjang sekolah
menengah atas ( SMA), dari wawancara yang saya lakukan dia menyampaikan beberapa
pendapatnya tentang kehidupan berasrama yang dia alami selama dia bersekolah seperti
berikut :

Nara sumber saya menuturkan bahwa banyak kendala yang dia alami saat hidup berasrama
selama ini yang membuatnya lumayan risih dengan hal tersebut :

Teman – teman yang kurang disiplin

Dari tingkah laku yang dilakukan oleh teman – temannya yang kurang disiplin dan kurang
menaati aturan yang berlaku di asrma yang terutama melenceng dari peraturan yang
menyebabkan terkena sangsi, karena system korsa yang di anut tidak menuntut kemungkinan

5
dia akan terkenan imbasnya juga yaitu terkena hukuman bersama – sama, hal tersebutnya
yang membuatnya rishi dan tidak setuju dengan system korsa yang berlaku.

Masalah kbersihan

Nara sumber saya mengatakan kurangnya kesadaran diri dari orang – orang yang tinggal
dalam asrama dibidang kebersihan, “ kakak kesal saat kakak sudah selesaimembersihakan
tempat tetapi tidak beberapa kemudia tempat itu kotor lagi “ ujarnya yang merasah rishi
dengan tempat yang kuran bersih dan teman – teman yang tidak bisa menjaga kebersihan di
asrama.

Aturan sekolah yang kurang ketat

Menurutnya aturan sekolah berasrama ini kurang ketat, kenapa? Menurutnya banyak taruna
yang melanggar aturan dan tidak mendapatkan sangsi, walau hanya sepele dan tidak
mengganggu hal lainnya tetapi tetap peanggaran. “ kakak kesal ngeliat yang lain kalojalan
dari asrama ke ayodia kadang – kadang gak baris “ ujarnya. Menurutnya

sekolah mungkin bisa meminimalisir hal tersebut dengan menambah sangsai atau aturan.

3.2.2 Bagaimana kegiatan di asrama ?

Taruna kelas 10

Dia mengatakan kegiatan diasrama cukup melelahkan dan menyibukkannya, serta karena
keinginannya yang ingin berubah dia tetap semangat dalam menjalaninya.

Taruna kelas 11

Nara sumber saya menuturkan bahwa kehidupan berasrama yang dia rasakan sangat padan
dan menyibukkan dirinya, karena berbeda dengan kehidupannya yang dia jalani saat dirumah,
dia merasa cukup lelah saat menjalankan semua kegiatan yang ada di asrama.

Taruna kelas 12

Menurutnya kegiatan di asrma biasa saja tetapi karena dirinya selalu menjalani kegiatan
tersebut dengan tergesa –gesa dan cepat kadang dirinya terbebani dan kecapean dalam
menjalaninya.

6
3.2.3 Seperti apa pergauan di asrama ?

Taruna kelas 10

Menurutnya pergulan di dalam asrama sangat have fun menurutnya, karena semua teman
yang dia kenal memiliki sifat yang seru dan tidak pandang bulu saat berteman, dia juga
mengatakan tidak ada masalah dengan system korsa yang berlaku di asrama tersebut, “jika
teman saya salah itu juga salah saya karena saya berjiwa korsa dan kami adalah sodara satua
atap disini” ujarnya.

Taruna kelas 11

Narasumber saya cukup have fun dalam pergaulan di asrama, banyak hal dan teman – teman
baru yang dia kenal dan dari berbagai kalangan dan latar belakang yang dia ajak bergaul, dia
juga menuturkan pergulan di asrama tidak memandang kasta, ekonomi dan derajat dari setiap
orangnya dan system korsa sangat berguna dalam mempererat pertemanan dalam kehidupan
berasrama.

Taruna kelas 12

Dia mengatakan tidak terlalu memperdulikan pergaulan di asrama tersebut, karena dirinya
lebih senang menghabiskan waktunya sendiri dari pada membicarakan hal lain dengan teman
– teman yang ada di asrama.

7
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita petik dari kehidupan berasrama adalah hidup itu harus kita jalani
sendiri seiiring berjalannya waktu, walaupun banyak kendala yang kita alami dalam masa –
masa yang seharusnya kita bisa melakukan hal baru di luar sana, kita harus tetap bersemangat
dan pantang menyerah saat hidup di asrama, belum tentu apa yang kita fikirkan tentang
orang di luar sana sama dengan kenyataan yang mereka alami, mungkin saja kehidupan dan
pergaulan yang mereka alami jauh lebih buruk atau tidak baik dari pada kehidupan kit di
asrama.

4.2. SARAN

Dari wawancara dan pengalaman saya saat berada di asrama hal harus perhatikan adalah
fasilitas dan system yang harus dan ditetapkan agar tidak menjadi permasalahan bagi taruna
di asrama, khusunya di bagian fasilitas internet, taruna lebih sering menggunakan fasilitas
belajarnya seperti laptop yang digunakan untuk mengakses referensi pelajaran atau hiburan
lainnya untuk mengisi kekosongan waktunya, jika wifi internet di dalam asrama tidak
mendukung, bisa menyebabkan kebosanan dan memungkinkan para taruna melakukan hal –
hal yang di luar aturan sekolah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ani Khoirunnisa, 2011, Pengaruh lingkungan pondok pesantren :

http://lib.unnes.ac.id/Diakses pada 20 Januari 2022, pukul 12.34 WIB

Hidayat, 2009, Pengaruh sekolah berasrama bagi keadaan ekonomi :

http://eprints.ums.ac.id/Diakses pada 20 Januari 2022, pukul 13.00 WIB

Dedejuandi, 2018, Mempupuk Jiwa Korsa :

https://sma.presiden.sch.id/Diakses pda 31 Januari 2022, pukul 14.25

WIB

Anda mungkin juga menyukai