Pembimbing:
Disusun Oleh:
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Mengetahui,
Kepala Sekolah/Waka Sekolah
Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kami bimbingan dan
kemudahan untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah berjudul “Dampak Kesehatan
Mental Terhadap Intensitas Pelanggaran di Pondok Pesantren” ini sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk merealisasikan karya
kami dalam keikutsertaan pada lomba IMSCO 2021 yang diselenggarakan oleh
Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dalam karya ilmiah ini kami memaparkan hubungan kesehatan mental
terhadap tingkat pelanggaran santri sebelum dan saat terjadi pandemi Covid-19,
serta faktor-faktor yang mempengaruhi santri untuk melakukan sebuah
pelanggaran.
Kami dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa karya tulis ini masih
sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran sebagai masukan
bagi kami kedepan dalam pembuatan karya ilmiah sangatlah berarti. Akhir kata
peneliti mengucapkan mohon maaf bila ada kata-kata dalam penyampaian yang
kurang berkenan. Sekian dan terima kasih.
Peneliti
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami sebutkan, tujuan kami
dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Mengetahui seberapa banyak tingkat pelanggaran santri yang terjadi di
pondok pesantren sebelum adanya Covid-19.
2. Mengetahui seberapa banyak tingkat pelanggaran santri yang terjadi di
pondok pesantren saat terjadi Covid-19.
1.4 MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terkait, antara lain:
1. Bagi peneliti
Peneliti dapat menambah pengalaman dan wawasan dalam hal
menyusun karya tulis ilmiah.
2.2 COVID-19
2.2.1 Pengertian Covid-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem
pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan
infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran
pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai
dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung
dengan droplet.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease
2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah
menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya
dalam waktu beberapa bulan.
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga
termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari
kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki
2.3 PESANTREN
2.2.2 Pengertian Pesantren
Pesantren berasal dari kata “santri” , dengan awalan “pe” dan
akhiran “an” yang mempunyai arti asrama tempat santri atau tempat
murid belajar mengaji. Santri adalah orang yang mendalami agama
Islam, orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh, dan orang
yang saleh.
07.30-08.50 Muadalah
Sebelum Pandemi
20%
80%
Rendah Tinggi
Saat Pandemi
Rendah
20%
Tinggi
80%
Rendah Tinggi
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang bersumber dari hasil jawab
lembar angket responden dan hasil observasi:
1. Terlihat bahwa kondisi mental setiap santri di era pandemi ini berbeda-beda.
Sebagian besar santri merasa bosan dan jenuh, dan sebagian kecil merasa
biasa saja. Santri yang merasa jenuh dan bosan melampiaskan
kebosanannya mealui hal-hal yang cenderung negatif, diantaranya
melanggar peraturan pondok karena mereka ingin melakukan hal-hal yang
berbeda dari lingkaran aktivitas sehari-hari mereka selama di pesantren.
Untuk itu, penting bagi pengurus pondok untuk memenuhi fasilitas yang
dibutuhkan santri seperti alat komunikasi yang sangat diperlukan untuk
menghubungi orang tua mereka selama tidak adanya sambangan.
2. Dengan adanya pemenuhan fasilitas yang dilakukan oleh pihak pengurus
dan adanya outdoor activity ,rasa bosan yang melanda santri sedikit
berkurang dan para santri menjadi lebih bersemangat dalam menjalani
aktivitas lainnya. Dengan demikian, adanya pemenuhan fasilitas dan
penambahan outdoor activity berdampak positif pada kesehatan mental para
santri di era pandemi.
5.2 SARAN
1. Diharapkan penelitian ini tidak hanya ditujukan untuk para santri. Tetapi
juga, diperuntukkan untuk para pelajar yang juga mengalami kebosanan
karena seluruh aktivitas yang harus selalu dilakukan di dalam rumah seperti
adanya sekolah daring(online).
2. Lebih dimaksimalkan dalam penataan kata, literatur, dan pencarian sumber
dengan cakupan atau lingkup yang lebih luas dan juga observasi yang lebih
terperinci. Sehingga peneliti dapat mmeberikan hasil yang terbaik.
Hukuman atau takziran santri putra Hukuman atau takziran santri putri
Kelas : XII
Email : rohimatunnailis82@gmail.com
Kelas : XII
Email : riskaleila05@gmail.com
Kelas : XII
No. HP/WA :
Email : umi.zuhriya25@gmail.com