Anda di halaman 1dari 3

1. Ulul albab secara bahasa berasal dari dua kata: ulu dan al-albab.

Ulu berarti ‘yang mempunyai,


sedangkan, al albab mempunyai beragam arti, ada yang mengartikan hati ada juga yang
mengartikan akal. Ulul albab menurut istilah adalah orang yang berakal.

‫ت ُٔاِلو ِل ااْل ْلباَب‬


ِ ‫ار اَل ٰ ٰي‬
ِ َ‫ف الَّيْل َو النَّه‬ ْ ‫ت َوااْل َرْ ض َو‬
ِ َ‫اختِال‬ ِ ‫اِ َّن فِي خَ لق السَّمٰ ٰو‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal”. (QS. Ali – Imran 3:190)
Tafsirnya :  Bahwa Allah mengarahkan semua hamba-Nya supaya memakai pikirannya
terhadap penciptaan langit dan bumi serta memperhatikan pergantian antara siang dan malam.
Semua itu penuh dengan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Setiap orang yang
bisa memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam adalah tanda
kekuasaan Allah SWT.
2. Sebagai Insan Ulil Albab dalam keseharian menjadi seorang mahasiswa yang selalu
mengarahkan diri untuk selalu haus akan ilmu, bersungguh – sungguh dalam mencari ilmu, amar
ma’ruf nahi munkar, selalu berdzikir dan beribadah kepada Allah dimanapun kita berada,
meniatkan semua hal untuk mencari keridhoan dan kebermanfaatan ilmu dari Allah, berfikir teliti
dan kritis dalam menerima segala informasi, sanggup mempelajari dan meneladani sejarah orang
orang terdahulu serta tidak takut kepada siapapun, kecuali Allah semata.
3. Konsep intelektual profetik menurut Kunto Wijoyo adalah ilmu sosial yang menjadi kekuatan
intelektual serta moral yang tidak hanya memberikan penjelasan tentang sebuah realitas sosial
dan mentransformasikannya, tetapi sekaligus memberi petunjuk kearah mana transformasi itu
dilakukan dan untuk tujuan apa. Kemudian ilmu sosial profetik sendiri tidak sekedar merubah
demi perubahan sendiri tetapi juga merubah berdasarkan cita-cita etik dan profetik tertentu, agar
umat Islam meletakkan Allah sebagai pemegang otoritas, dan tuhan yang maha objektif serta
bersifat prediktif pada segala hal yang akan dikerjakan. Perubahan – perubahan tersebut misalnya
seperti upaya yang dilakukan oleh Kuntowijoyo dalam melakukan derivasi dari amar ma’ruf
menjadi humanisasi, nahi mungkar menjadi liberasi, dan tu’ minu billah menjadi transendensi.
Kemudian, dalam hal melaksanakan intelektual profetik sebagai mahasiswa muslim ialah dengan
cara menerapkan sikap amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan sehari -hari, selalu beriman
dengan cara mendekatkan diri kepada Allah, bertaqwa kepadaNya, menyaring informasi menurut
fakta yang ada, dan lain sebagainya.
4. Ijtihad sebagai kata bahasa arab berakar dari bahasa al-juhd, yang berarti althaqah (daya
kemampuan, kekuatan) atau dari kata al-jahd yang berati al-masyaqah (kesulitan, kesukaran).
Sedangkan ijtihad menurut istilah adalah kemampuan secara maksimal untuk mendapatkan
pengetahuan tentang hukum hukum syari’at (Al- Qur’an, hadist, dan sunnah).
Sumber – sumber ijtihad:

1. Ijma’: kesepakatan para ulama dalam menetapkan hukum agama Islam berdasarkan Al-quran dan
hadits dalam suatu perkara.
2. Qiyas : penetapan hukum terhadap masalah baru yang belum pernah ada sebelumnya, namun
mempunyai kesamaan dengan masalah lain sehingga ditetapkan hukum yang sama.
3. Maslahah Mursalah : penetapan hukum berdasarkan pada pertimbangan manfaat dan
kegunaannya.
4. Sududz Dzariah : memustuskan hukum atas hal yang mubah makruh atau haram demi
kepentingan umat.
5. Istishab : penetapan suatu hukum atau aturan hingga ada alasan tepat untuk mengubah ketetapan
tersebut.
6. Istihsan : tindakan meninggalkan satu hukum kepada hukum lainnya karena adanya dalil syara’
yang mengharuskannya.

aborsi adalah pelenyapan nyawa yang ada di janin atau merusak sesuatu yang telah terkonsepsi.
Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan oleh para ulama madzhab fikih khususnya
kalangan Syafi‟iyah mengenai hukum melakukan aborsi terhadap janin yang belum memiliki ruh
ialah, bahwa menggugurkan kehamilan setelah janin berusia empat bulan adalah haram dan
merupakan bentuk kejahatan yang ada sanksi pidananya. Menurut saya juga tidak boleh, karna
seorang anak dalam Rahim merupakan titipan dari Allah SWT. Maka seharusnya sebagai seorang
ibu ataupun menjadi kedua orang tua tidak boleh untuk mengaborsi anaknya, karena itu juga
merupakan bentuk ketidak bersyukurnya mereka atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya.

5. Ilmu kalam : ilmu tentang kepercayaan atau akidah.


Ilmu Filsafat : Salah satu ilmu pengetahuan yang pembahasannya selalu mencakup akar akarnya,
tidak tanggung tanggung, dengan berfikir logis, dan bersifat umum
Ilmu tasawuf : Ilmu yang mempelajari tentang kajian islam agar memperoleh suatu hubunagn
langsung dan dengan didasari benar bahwa seseorang berada di hadirat tuhan.
Korelasi ilmu tasawuf dengan ilmu kalam terletak pada pembahasan tentang kebenaran. Tasawuf
menemukan kebenaran dengan melewati beberapa jalan atau maqam. Sedangkan kebenaran
dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran ajaran agama melalui penalaran akal-budi,
yang kemudian dirujukkan kepada nash al-Qur'an dan Hadis. Kemudian korelasi antara Ilmu
kalam dengan ilmu filsafat sangat erat hubungannya sebagaimana hubungan antara ilmu kalam
dengan ilmu tasawuf yakni obyek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan Tuhan. Sedangkan, obyek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan di samping
masalah alam, manusia, dan segala sesuatu yang ada. Sementara itu, hubungan ilmu
tasawuf dengan ilmu filsafat terletak pada soal pencarian hakikat.

Anda mungkin juga menyukai