Anda di halaman 1dari 4

ANAS PRIYATNO

2231476364

Kerjakan dengan cara menjawab secara benar dan tepat.

1. Jelaskan pengertian Tauhid secara etimologi dan teminologi

2. Jelaskan pengertian hukum islam secara etimolgi dan terminolgi 

3. Sebutkan dan jelaskan sumber hukum islam yang disepakai serta macam hukum islam dan
jelaskan

4.  Sebutkan dan Jelaskan istilah lain dari tauhid /

5. Mengapa ilmu tauhid merupakan ilmu dasar yang harus pertama kali diajarkan. 

JAWAB

1. - Tauhid secara etimologis yaitu mengesakan tuhan, meyakini bahwa Allah itu esa, dan
mengetahui dengan sebenarnya bahwa sesuatu itu satu. Tauhid yaitu percaya tentang wujud
Tuhan Yang Esa, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, baik Zat, sifat maupun perbuatan-Nya;
Yang mengutus utusan-utusan untuk memberi petunjuk kepada alam dan umat manusia
kepada jalan kebaikan; Yang meminta pertanggung jawaban seseorang diakhirat dan
memberikan balasan kepadanya atas apa yang telah diperbuatnya didunia ini, baik atau
buruk
-Tauhid secara terminologi yaitu suatu ilmu yang menyelidiki dan membahas soal-soal yang
wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusannya. Mengupas dalil-dalil
yang mungkin, yang cocok dengan akal fikiran, sebagai alat untuk membuktikan adanya zat
yang mewujudkan lebih dari itu. Ilmu Tauhid mengupas dalil-dalil Sam’iyyat,yaitu dalil-dalil
yang diambil dari Quran dan Hadis untuk mempercayai segala sesuatu dengan yakin.

2. - Secara etimologi atau istilah, pengertian syariah adalah sumber air yang dituju
(didatangi) untuk minum. Untuk orang Arab, selanjutnya mengartikan Syariah
sebagai “jalan yang lurus”. Padahal arti dari maknanya yang asli adalah  “sumber
air”. Namun berubah karena karena sumber air adalah sarana untuk hidup
manusia, hewan dan tumbuhan dalam menempati dunia yang butuh air.

- pengertian syariah menurut terminologi atau secara bahasa, sebagaimana yang


disampaikan oleh Manna Khalil Al-Qaththan adalah segala yang ditetapkan oleh
Allah untuk para hamba-Nya, baik mengenai akidah, akhlak, muamalat, dan
tatanan kehidupan lainnya, dengan segala cabang yang bermacam-macam,
untuk merealisasikan kebahagian mereka baik itu di dunia atau di akhirat.

3. 1. Al Quran
Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tulisannya berbahasa Arab dengan perantaraan Malaikat Jibril.
Al Quran juga merupakan hujjah atau argumentasi kuat bagi Nabi Muhammad SAW
dalam menyampaikan risalah kerasulan dan pedoman hidup bagi manusia serta
hukum-hukum yang wajib dilaksanakan. Hal ini untuk mewujudkan kebahagian hidup
di dunia dan akhirat serta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Hadits
Seluruh umat Islam telah sepakat dan berpendapat serta mengakui bahwa sabda,
perbuatan dan persetujuam Rasulullah Muhammad SAW tersebut adalah sumber
hukum Islam yang kedua sesudah Al Quran. Banyak ayat-ayat di dalam Al Quran
yang memerintahkan untuk mentaati Rasulullah SAW seperti firman Allah SWT
dalam Q.S Ali Imran ayat 32:
Al Hadits sebagai sumber hukum yang kedua berfungsi sebagai penguat, sebagai
pemberi keterangan, sebagai pentakhshis keumuman, dan membuat hukum baru
yang ketentuannya tidak ada di dalam Al Quran. Hukum-hukum yang ditetapkan oleh
Rasulullah Muhammad SAW ada kalanya atas petunjuk (ilham) dari Allah SWT, dan
adakalanya berasal dari ijtihad.

3. Ijma
Imam Syafi'i memandang ijma sebagai sumber hukum setelah Al Quran dan sunah
Rasul. Dalam moraref atau portal akademik Kementerian Agama bertajuk
Pandangan Imam Syafi'i tentang Ijma sebagai Sumber Penetapan Hukum Islam dan
Relevansinya dengan perkembangan Hukum Islam Dewasa Ini karya Sitty Fauzia
Tunai, Ijma' adalah salah satu metode dalam menetapkan hukum atas segala
permasalahan yang tidak didapatkan di dalam Al-Quran dan Sunnah. Sumber hukum
Islam ini melihat berbagai masalah yang timbul di era globalisasi dan teknologi
modern.

4. Qiyas
Sumber hukum Islam selanjutnya yakni qiyas (analogi). Qiyas adalah bentuk
sistematis dan yang telah berkembang fari ra'yu yang memainkan peran yang amat
penting. Sebelumnya dalam kerangka teori hukum Islam Al- Syafi'i, qiyas menduduki
tempat terakhir karena ia memandang qiyas lebih lemah dari pada ijma.
4. Tauhid secara bahasa artinya keesaan, mengesakan Tuhan. Mengesakan Tuhan
berarti   meyakini bahwa Tuhan itu Maha esa. Tuhan Maha Esa itu adalah  Allah
SWT. Dan ilmu tauhid itu  adalah suatu ilmu yang mempelajari.
Macam – macam tauhid beserta penjelasannya:

-Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah adalah  mengesakan Allah ( Rabb ) dalam segala perbuatan –
perbuatannya. Artinya adalah  mempercayai serta  meyakini dengan  sepenuhnya
bahwa hanya Allah yang menciptakan, menghidupkan, mengatur dan yang  lain –
lain. Tauhid Rububiyah adalah beriman kepada Allah, bahwa Allah adalah  pencipta,
pengatur dan penguasa atas segala sesuatu yang  berada  di alam semesta ini.
Tauhid rububiyah diantaranya adalah  beriman kepada Allah sebagai Yang Berhak
Untuk Berbuat, seperti menciptakan apapun, pemberi rezeki, yang menentukan qodo
’ dan qodar,  serta mematikan dan menghidupkan setiap makhluk dan yang  lainnya.

-Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah yaitu ibadah,  Tauhid Uluhiyah adalah  mengesakan Allah dengan
cara beribadah berdasarkan dengan  niat taqarrub seperti berdoa, bernadzar,
meminta, tawaqal, takut, berharap, kurban dan yang  lainnya dari jenis – jenis
beribadah yang sudah  di ajarkan oleh Allah dan Rasulullah SAW. Jenis tauhid ini
merupakan  inti dakwah para rasul.

-Tauhid Asma dan Shifat

Tauhid Asma’ dan Shifat yaitu  mengesakan Allah dengan nama dan sifat –
sifatnya yang Dia jelaskan dalam kitab suci-Nya maupun melalui lisan Rasul-
Nya. Yakni dengan menetapkan nama dan sifat yang Dia tetapkan serta
menafikan apa yang Dia nafikan, tanpa merubah atau mengingkari,
menanyakan bagaimana ataupun menyerupakan. Namun  kita beriman
bahwa sesungguhnya Allah : “ Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia -lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat “. ( QS.  Asyura :
11 )

Allah mempunyai  sifat yang tidak terbatas. Seperti Allah bersifat Ar – rohman
dan Ar – rohim, Allah mempunyai rasa cinta kasih kepada setiap makhluknya
tanpa batasan
5. upaya mengenal Allah dan Rasul-Nya melalui dalil-dali yang pasti. Dalam
hal ini, mempelajari ilmu tauhid juga berarti meyakini segala sifat
kesempurnaan yang dimiliki Allah serta membenarkan setiap risalah atau
ajaran Rasul-Nya.

Bukan hanya itu, mempelajari dan menerapkan arti tauhid dalam kehidupan
sehari-hari dapat menghindarkan umat Muslim dari pengaruh aqidah-aqidah
lain yang menyeleweng dari kebenaran. Hal inilah yang membuat ilmu tauhid
memiliki kedudukan istimewa dibandingkan ilmu-ilmu lainnya. Sebab, meyakini
keesaan Allah dan kebenaran setiap ajaran Rasul menjadi pedoman dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai