Dosen Pengampu :
Nama Penyusun :
TAHUN 2023/2024
VISI
Menjadi institusi pendidikan tinggi keperawatan vokasi dan profesi sebagai rujukan nasional
berkualitas global
MISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Proses Keperawatan “
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit
hambatan. Namun berkat bantuan dukungan teman-teman serta bimbingan dari ibu Ns.LILY
YUNIAR., S.Kep. M.Pd. selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
Kami sadar makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca supaya kedepannya makalah ini dapat lebih baik lagi.
Sekian makalah dari kami, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat untuk
pengetahuan kita semua.
iii
DAFTAR ISI
Cover...........................................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
Daftar Isi....................................................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................1
1.C Tujuan..................................................................................................................................2
2.A.1. Interpretasi...........................................................................................................3
2.A.2. Analisa.................................................................................................................3
2.A.3. Inverensi..............................................................................................................3
2.A.4. Evaluasi...............................................................................................................3
2.A.5. Penjelasan............................................................................................................3
iv
2.G.3. Kritis Terhadap Informasi...................................................................................7
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................9
3.A Kesimpulan..........................................................................................................................9
3.B Saran....................................................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................................10
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Berpikir Kritis Dalam Keperawatan” yang bertujuan untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh ibu Ns. Lily Yuniar., S.Kep., M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah “Konsep Dasar Keperawatan”.
Lebih lanjut, dengan segala kerendahan hat penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehinggavalo Wing penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari berpikir kritis?
2. Apa manfaat dan fungsi dari berpikir kritis?
3. Apa saja elemen dari berpikir kritis?
4. Bagaimana model berpikir kritis dalam keperawatan?
5. Bagaimana analisa berpikir kritis?
6. Bagaimana berpikir kritis kreatif?
7. Apa karakteristik berpikir kritis?
8. Bagaimana pemecahan masalah dalam berpikir kritis?
9. Bagaimana proses pengambilan keputusan berpikir kritis dalam keperawatan?
1
C. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui pentingnya berpikir kritis dalam keperawatan,
meningkatkan kemampuan berpikir kritis perawat dalam asuhan keperawatan.
Perawat harus mampu menggunakan pengetahuan keperawatan dan disiplin ilmu lain,
berpikir secara cepat dan kreatif, dan membuat keputusan yang masuk akal.
2) Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengertian, manfaat, fungsi, elemen, model, analisa,
karakteristik, dan cara berpikir logis kreatif serta proses pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan berpikir kritis dalam keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB III
2
PEMBAHASAN
Berfikirkritis tidak lah dapat dipisahkan dari keperawatan dimana perawat yang
mempunyai kemampuan berfikir kritis yang baik akan sadar akan hal-hal seperti , peristiwa
dan orang lain. Perilaku pemikiran kritis perawat serta penerapannya dalam asuhan
keperawatan adalah percaya diri, berfikir independen, adil,bertanggung jawab dan otoritas,
mau mengambil resiko, presisten, kreatif, memiliki rasa ingin tau, integritas, dan rendah hati.
Perawat ketika berhadapan dengan seorang klien, ia akan bertindak sesuai dengan
performa keperawatan yaitu proses keperawatan. Di saat proses keperawatan itu berlangsung
kemampuan berpikir kompleks dari pengumpulan data atau pengkajian mensintesa data atau
membuat diagnosa, kemudian merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya melakukan
tindakan keperawatan serta mengevaluasi seluruh tindakan dan respons yang muncul dari
klien. Pada tahap berpikir kritis dasar, adalah perawat yang baru mengetahui
tatalaksana/SOP. Semua urutan SOP dilaksanakan secara runut, pengalaman klinik masih
kurang sehingga tindakan yang diberikan belum “halus”. Pada tahap berpikir kritis kompleks,
perawat mulai dapat memisahkan diri dengan aturan. Perawat belajar bahwa solusi alternatif
dan mungkin bertolak belakang diperlukan. Tentu saja dengan mempertimbangkan risiko
yang didapat. Tingkat ketiga adalah berpikir kritis komitmen, perawat dapat mengantisipasi
keadaan untuk menentukan suatu pilihan tanpa bantuan orang lain. Perawat mampu
mempertanggungjawabkan pilihan tindakan, baik mempercepat, sesuai kebutuhan ataupun
memperlambat tindakan. keterampilan berpikir kritis tersebut di antaranya:
3
B. Manfaat dan Fungsi Berpikir Kritis
Berpikir kritis acap kali dikaitkan dengan kesuksesan. Keterampilan berpikir
kritis bukan hanya diperlukan oleh orang-orang yang bekerja di bidang tertentu.
Berpikir kritis bermanfaat bagi siapa saja. Diantaranya yaitu melihat masalah dari
berbagai prespektif. Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memahami
perbedaan, permasalahan, dan persoalan yang terjadi. Jika kita berpikir kritis, kita
akan mudah menghargai sudut pandang orang lain dalam menanggapi suatu isu. Bisa
diandalkan Manfaat selanjutnya dari berpikir kritis yaitu kita bisa diandalkan oleh tim
atau organisasi yang kita ikuti, karena kita bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan
benar. KIta juga memiliki kemampuan untuk mengajak anggota tim agar bisa bekerja
dengan efektif dan efisien. Mandiri dalam menghadapi persoalan Berpikir kritis
merupakan berpikir yang mandiri. Dengan pemikiran yang mandiri ini, kita mampu
mengatasi persoalan dengan cepat. Menemukan peluang baru Ketika kita berpikir
kritis, kita bisa mendapatkan manfaat yaitu mudah dalam menghasilkan ide brilian
yang inovatif dan mampu mencari peluang untuk mewujudkannya. Berpikir jernih
dan rasional Jika kita mampu berpikir dengan jernih dan rasional ini menandakan
seseorang mampu berpikir dengan baik dan dapat menyelesaikan masalah dengan
sistematis. Kemampuan ini dibutuhkan dan sebagai aset untuk menjalankan karier di
bidang apa pun. Kemampuan adaptasi meningkat zaman berkembang begitu pesat dan
perubahan demi perubahan terjadi. Adanya pengetahuan dan teknologi baru membuat
manusia yang memiliki kemampuan berpikir kritis beradaptasi dengan cepat. Ini
disebabkan karena orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis bisa
meningkatkan keterampilan intelektual yang fleksibel, mempunyai kemampuan
menganalisis kemampuan informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber
pengetahuan untuk memecahkan masalah yang ada. Ketrampilan Bahasa dan Prestasi
Meningkat Pola berpikir kritis bisa meningkatkan kemampuan untuk memahami
struktur logika teks saat mempelajari dan menganalisanya. Hal ini tentunya bisa
meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan ide dan gagasan. Kreativitas
Meningkat Berpikir kritis memungkinkan kita untuk mengevaluasi ke dasar masalah
dan menghasilkan solusi kreatif yang relevan. Dengan demikian, bukan hanya
menghasilkan ide, berpikir kritis juga memungkinkan kita untuk mengevaluasi ide
baru yang didapat, menyeleksi, dan memodifikasinya jika dirasakan perlu.
4
Elemen berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam
keperawatan dengan terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya
dalam memberikan layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan
dengan menggunakan proses keperawatan,Bertujuan untuk menganalisis penggunaan
bahasa, perumusan masalah, penjelasan, dan ketegasan asumsi,kuatnya bukti bukti,
menilai kesimpulan, membedakan antara yang baik dan buruknya argument, serta
mencari kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar, serta tindakan yang
dilakukan dalam keperawatan.
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan
dengan terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya dalam
memberikan layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan,Bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa,
perumusan masalah, penjelasan, dan ketegasan asumsi,kuatnya bukti bukti, menilai
kesimpulan, membedakan antara yang baik dan buruknya argument, serta mencari
kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar, serta tindakan yang
dilakukan dalam keperawatan.
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan
dengan terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya dalam
memberikan layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan,Bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa,
perumusan masalah, penjelasan, dan ketegasan asumsi,kuatnya bukti bukti, menilai
kesimpulan, membedakan antara yang baik dan buruknya argument, serta mencari
kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar, serta tindakan yang
dilakukan dalam keperawatan.
D. Model Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses berpikir dalam keperawatan
dengan terperinci dengan benar benar mempertimbangkan baik buruknya dalam
memberikan layanan kesehatan,yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan,Bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa,
perumusan masalah, penjelasan, dan ketegasan asumsi,kuatnya bukti bukti, menilai
kesimpulan, membedakan antara yang baik dan buruknya argument, serta mencari
kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar, serta tindakan yang
dilakukan dalam keperawatan. dalam perawatan individu, keluarga, kelompok,
komunitas, dan populasi (Lockhart, 2020).
Sedangkan definisi standar praktik keperawatan profesional adalah pernyataan
otoritatif tentang tugas yang diharapkan dapat dilakukan oleh semua perawat yang
5
terdaftar (teregistrasi), tanpa memandang peran, populasi, atau spesialisasi. Standar
praktik keperawatan profesional dapat berfungsi sebagai bukti standar perawatan,
dengan pemahaman bahwa penerapan standar bergantung pada konteks. Standar dapat
berubah sesuai dengan dinamika profesi keperawatan, karena adanya pengembangan
pola praktik profesional yang baru dan lebih diterima oleh profesi keperawatan dan
masyarakat.
1) Standar Praktik
Standar Praktik menggambarkan tingkat asuhan keperawatan yang
kompeten seperti yang ditunjukkan oleh model berpikir kritis yang dikenal
sebagai proses keperawatan. Model berpikir kritis proses keperawatan
yang meliputi kegiatan pengkajian, diagnosis, identifikasi luaran,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
6
Didasarkan pada pembuatan hubungan antara bukti solid, observasi dan fakta
untuk menarik kesimpulan, bukan untuk pengambilan kesimpulan yang berdasarkan
ketidaktahuan, kesukaan, prasangka atau kepeningan sendiri. Jadi pada proses ini
dibutuhkan suatu jalan pikiran atau logika.
Proses berpikir dengan kreatif menggunakan Cara yang bertujuan untuk
menghubungkan atau mensitesis informasi sehingga terlibat dengan cara baru atau
memberikan konklusi yang unik. Konklusi merupakan pengetahuan yang diperoleh
dengan perantara sesuatu secara tidak langsung.
7
H. Pemecahan Masalah Dalam Berpikir Kritis
Pemecahan masalah merupakan pilihan yang diambil di antara kemngkinan
alternatif yang dianggap sebagai solusi terbaik untuk kondisi tertentu.Untuk
mendapatkan jalan keluar yang terbaik, pemecahan masalah haruslah melibatkan
banyak diskusi tentang solusi yang mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki
pengaruh mengenai kondisi tersebut dan yang memiliki pengetahuan dan kekuatan
untuk mendukung hadirnya solusi yang mungkin akan dilakukan (Zerwekh and
Ashley Zerwekh Gameau,2021).
Pemecahan masalah adalah usaha untuk memahami suatu masalah dan
mencari solusi yang memungkinkan untuk di evaluasi secara hati-hati dan merupakan
salah satu yang dipilih untuk diimplementasikan.Kondisi yang merupakan masalah
yang sudah dilakukan pemecahan masalah dipantau secara hati-hati dari waktu-waktu
untuk memastikan keefektifan jalan keluar dari awal dan memutuskan satu pilihan
yang terbaik, tidak membuang pilihan lainnya, tetapi menyimpan pilihan tersebut
sebagai cadangan. Apabila solusi pertama setelah dijalankan masih dirasakan kurang
efektif, maka perawat dapat menggunakan pilihan yang lain (K.Sharma, 2022).
8
menginterfresikan atau mengevaluasi informasi untukmembuat sebuah penilaian atau
keputusan berdasarkan kemampuan,menerapkan ilmu rasional terhadap ide-ide,
kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan. Dalam
berpikir secara kritis terdapat lima komponen model yaitu pengetahuan dasar,
pengalaman, kompetensi berpikir kritis, perilaku dan standar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpikir kritis adalah kemampuan individu untuk secara sengaja dan teratur
mengambil keputusan dengan menggunakan pemikiran kompleks. Ini mencakup
interpretasi informasi, analisis, evaluasi, dan inferensi untuk memecahkan
masalah dengan pemikiran yang masuk akal. Berpikir kritis memiliki banyak
manfaat, termasuk memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah,
kemampuan adaptasi yang lebih baik, peningkatan kreativitas, dan kemampuan
mandiri dalam menghadapi tantangan. Proses berpikir kritis dalam konteks
keperawatan melibatkan langkah-langkah seperti interpretasi, analisis, inferensi,
evaluasi, dan penjelasan. Ini penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang
efektif. Proses berpikir kritis dalam keperawatan melibatkan berbagai langkah
dalam proses keperawatan, termasuk pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Berpikir kritis mencakup berpikir logis, yaitu
berdasarkan bukti dan fakta, serta berpikir kreatif, yang melibatkan pemikiran
yang menghasilkan solusi inovatif. arakteristik berpikir kritis mencakup
konseptualisasi, rasionalitas, refleksi, kemandirian, berpikir adil, pengambilan
keputusan berdasarkan keyakinan, dan berpikir terbuka. Pemecahan masalah
melibatkan pemilihan solusi terbaik dari berbagai alternatif yang dianggap sebagai
solusi yang memungkinkan. Solusi ini perlu dievaluasi secara berkelanjutan untuk
memastikan keefektifannya. Keseluruhan, berpikir kritis adalah keterampilan
penting yang melibatkan pemahaman, analisis, dan evaluasi informasi untuk
mengambil keputusan yang tepat, terutama dalam konteks perawatan kesehatan.
Kemampuan ini memiliki dampak positif pada kesuksesan profesional dan
kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah dalam berbagai situasi
B. Saran
Kedepan, institusi pendidikan tenaga kesehatan khususaya keperawatan
sebagai institusi yang melahirkan para perawat profesional perlu menrapkan dan
memperdalam tentang berpikir kritis. Perlunya menanamkan sikap berpikir kritis
agar lulusan dapat memanfaatkan dan mengaplikasikannya pada saat mereka
bekerja di unit pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
Arifat, 2018, Berpikir Kritis Dan Keterampilan Mengambil Keputusan Bagi Perawat,
Universitas Muuhammadiyah Banjarmasin.
K. Lipe RN MSN EdD, Sharon Beasley RN PhD. 2018. Critical Thinking in Nursing:
A Cognitive Skills Workbook.
Janes Jainurakhma., Dwi Kartika Rukmi, Agustina Boru Gultom Dewi Damayanti,
Sanny Frisca, Esti Dwi Widayanti Dewi Sartiya Rini, Yeni Yulistanti, Angga Sugiarto
Dame Evalina Simangunsong, Oryza Intan Suri Lisna Anisa Fitriana, Ireine Tauran.
2023. Proses Berpikir Kritis dalam Keperawatan Yayasan Kita Menulis.
Miftahul Jannah, 2019. Berpikir Kritis Dalam Keperawatan. Universitas Mega Buana
Palopo.
Rivandi Hanhara, Konsep Berfikir Kritis dan Karakteristik Berfikir Kritis Dalam
Keperawatan, 2019. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.
11