NIM : 1771019 Tugas : Ringkasan Pertemuan 10 & 11 Psikologi Remaja Pertemuan 11 Remaja Pengguna Zat dan Remaja dengan Disabilitas Perkembangan
Remaja Pengguna Zat
➢ Prevalensi (populasi) penggunaan zat remaja dan gangguannya Herdiyanto dan Surjaningrum (Nurlila & Fua, 2017) menyatakan bahwa berdasarkan data yang diperoleh dari Badan NArkotika Nasional Republik Indonesia (BNN) bahwa terdapat 138.475 kasus penyalahgunaan zat-zat terlarang yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun, yaitu mulai ari tahun 2007-2011. Pada tahun 2011 tercatat bahwa sebanyak 117.147 siswa SMA yang menyalahgunakan zat-zat terlarang tersebut. Zat-zat terlarang tersebut yaitu narkoba atau napza yang terdiri dari narkotika, psikotropika, dan zat-zat adiktif lainnya. ➢ Hubungan demografi dengan penggunaan, penyalahgunaan, dan ketergantungan zat 1. Gender Ruminitai (Rivadi, 2015) menyatakan bahwa remaja laki-laki lebih ambisius serta memiliki tingkat agresi yang lebih tinggi daripada remaja perempuan. Afandi (Rivadi, 2015) menyatakan bahwa remaja laki-laki lebih berisiko dalam penyalahgunaan zat-zat terlarang. 2. Etnis Hawari (Rivadi, 2015) menyatakan bahwa pada masyarakat Jawa dan Sunda, dalam pandangan orangtua dan masyarakat umum lain, mengatakan bahwa hal yang wajar ketika remaja laki-laki melakukan kesalahan dan kenakalan, sedangkan remaja perempuan harus berdiam di dalam rumah dan tidak dapat ditolerenasi jika melakukan kenakalan- kenakalan seperti remaja laki-laki Perkembangan Remaja Disabilitas dan Peran Keluarga ➢ Definisi disabilitas perkembangan Suatu kondisi yang disebabkan oleh gangguan mental atau fisik. Disabilitas perkembangan tersebut dapat mengakibatkan keterbatasan fungsional pada tiga atau lebih bidang aktivitas sehari-hari (Lerner & Steinberg, 2004) ➢ Keluarga remaja dengan disabilitas perkembangan Keluarga memiliki peran yang sangat besar terhadap remaja dengan disabilitas perkembangan, orangtua dapat membantu remaja dalam menyelesaikan tugas perkembangan remaja seperti pencarian identitas. Interaksi antar orangtua dan anak juga merupakan peran yang penting dalam tugas perkembangan remaja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Belsky, ditemukan bahwa interaksi antar anggota keluarga selama masa remaja merupakan hal yang utama dalam pembentukan diri remaja dan memiliki pengaruh dalam perubahan-perubahan diri yang terjadi pada remaja (Lerner & Steinberg, 2004) DAFTAR PUSTAKA Lerner, R., & Steinberg, L. 2004. Handbook of Adolescent Psychology: Second Edition. New Jersey: John Wiley & Soncs, Inc. Nurlila, R., & Fua, J. Penyalahgunaan Zat Adiktif Pada Siswa Kelas VIII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 05 Kota Kendari. Jurnal Al-Ta’dib. 10 (1). Rivad, A. 2015. Risiko Penyalahgunaan Napza Pada Remaja Ditinjau Dari Jenis Kelamin, Status Tinggal Dan Status Orangtua. Naskah Publikasi.