BabI
OrangAlimYangTakBeriman
Bab I
Orang Alim Yang Tak Beriman
Sebuah agama, yang tua maupun yang baru, yang menekankan kebesaran
alam semesta sebagaimana di gambarkan sains modern mungkin dapat
menarik simpati dan rasa takjub yang tidak pernah di sentuh agama pada
umumnya.
Buku Carl Sagan menyentuh ujung saraf dari rasa ingin tahu yang di
monopoli agama pada abadabad lalu. Buku saya memiliki aspirasi yang
sama. Akibatnya saya sering mendengar diri saya di gambarkan sebagai
orang yang sangat religius. Seorang pelajar amerika menulis surat kepada
saya bahwa dia pernah menanyakan dosennya perihal apakah si dosen
memiliki pandangan tentang saya. Tentu, Jawabnya.Sainspositifnyatidak
sesuai dengan agama,tetapi dia berfikir mendalam dan tinggi tentang alam
dan jagad raya. Bagi saya,itu adalah agama! Tapi apakah agama adalah
kata yang tepat? Saya pikir tidak. Pemenang Nobel dalam Fisika (dan ateis)
Steven Weinberg mengutarakan pointyangsangatbaik,dalambuku
Dreams
ofaFinalTheory
:
Beberapa orang memiliki pandangan tentang tuhan yang sangat luas dan
fleksibel sehingga tidak terelakkan mereka menemukan tuhan dimanapun
mereka mencarinya. Seseorang mendengar perkataan, tuhan adalah
absolut atau tuhan adalah karakter kita yang lebih baik atau tuhan adalah
alam semesta. Tentusaja,sepertikatakatayanglain,katatuhandapatkita
maknai sesuka hati kita. Jika anda ingin mengatakan tuhan adalah energi,
makaandadapatmenemukantuhandidalamgumpalanbatubara
Weinberg tentu saja benar bahwa, jika kata tuhan tidak akan menjadi tak
berguna, itu harus di gunakan sebagaimana orang memahaminya secara
umum: untuk menunjuk kepada Pencipta Supernatural yang pantas untuk
kitasembah.