Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak, yang merupakan kesatuan sosial terkecil. Tetapi
terkadang di dalam keluarga terdapat anggota keluarga lain seperti kakek, nenek, paman, bibi,
dan sebagainya.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan interaksi sosial yang dilakukan oleh anggota
keluarga sesuai dengan status dan norma yang dianut. Interaksi terjadi melalui cara saling
menyapa, berbicara, bercerita ataupun menggunakan bahasa-bahasa isyarat.
Seorang anak harus mematuhi, mengikuti, dan menghormati anggota keluarga yang lebih tua
atau kedua orang tuanya. Demikian pula yang lebih tua memberi contoh, membimbing, serta
menyayangi kepada yang lebih muda.
Interaksi sosial dalam keluarga terkadang dijumpai adanya perbedaan pendapat (kontravensi)
dan mungkin juga terjadi pertentangan (konflik) di antara anggotaanggotanya. Perbedaan dan
pertentangan dalam keluarga apabila disikapi dengan baik dapat dijadikan sebagai pelajaran
untuk mendewasakan pribadi masing-masing.
Interaksi sosial di lingkungan sekolah
Kepala sekolah harus demokratis, kebapakan, terbuka, jujur, dan penuh kekeluargaan. Ia harus
menjadi contoh bagi murid, guru, dan karyawan-karyawannya.
Demikian pula sebagai guru, murid, pegawai tata usaha, dan penjaga sekolah harus
menyesuaikan dengan aturan dan norma-norma yang berlaku di lingkungan sekolah.
Interaksi sosial di lingkungan masyarakat
Interaksi sosial di lingkungan masyarakat sangat beraneka ragam sesuai dengan status dan
perannya masing-masing. Interaksi dapat berlangsung di jalan, pasar, lapangan, kantor, atau
tempat peribadatan.